Jakarta –
OpenAI selama ini dikenal sebagai penyedia layanan AI seperti ChatGPT. Namun, perusahaan besutan Sam Altman ini dikabarkan sedang mengembangkan mesin pencari untuk melawan Google.
Menurut laporan The information yang mengutip sumber anonim, OpenAI sedang menggarap produk web search. Produk baru ini sebagian akan ditenagai oleh Bing, mesin pencari buatan Microsoft.
Laporan ini mengklaim produk mesin pencari OpenAI bisa bekerja lebih cepat ketimbang ChatGPT, tanpa mengorbankan kemampuan merangkumnya yang diunggulkan, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (17/2/2024).
Tidak diketahui apakah layanan mesin pencari ini akan berdiri sendiri atau terintegrasi dengan layanan chatbot AI ChatGPT. Saat ini ChatGPT sudah menawarkan fitur Browse with Bing sebagai bagian dari layanan berbayar ChatGPT Plus.
Jika kabar ini ternyata akurat, maka OpenAI akan bersaing langsung menghadapi Google yang sudah menguasai pasar mesin pencari selama beberapa dekade.
Menurut data Statista periode Januari 2024, Google menjadi mesin pencari nomor satu di dunia dengan pangsa pasar 81,95%. Bing berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 10,51%.
Tapi belakangan ini banyak pengguna yang mengkritik Google karena hasil penelusuran yang kurang bagus akibat website yang diisi konten AI dan SEO. Produk mesin pencari OpenAI harus bisa menghindari masalah ini jika ingin mengalahkan Google.
Sementara itu, Google juga sudah mengintegrasikan AI ke dalam mesin pencarinya yang bisa menjawab pertanyaan pengguna menggunakan jawaban singkat dari AI lalu di bagian bawahnya tersedia link atau tautan yang berisi sumber dari jawaban tersebut.
Produk OpenAI juga tidak akan menjadi mesin pencari bertenaga AI pertama. Saat ini sudah ada mesin pencari Perplexity AI yang bisa menjawab pertanyaan pengguna dalam rangkuman berbentuk teks sekaligus menyediakan link untuk penelusuran lebih jauh.
(vmp/rns)