Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah olimpiade matematika untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro berakhir ricuh dan harus dihentikan paksa oleh kepolisian. Kerusuhan ini terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial Facebook.
Kejadian berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur, Kelurahan Ledokwetan, Kabupaten Bojonegoro. Video yang beredar memperlihatkan kepanikan massal, dimana puluhan orang tua, guru, dan siswa saling berdesakan.
Situasi cepat menjadi tidak terkendali, memicu tangis sejumlah anak yang kebingungan mencari orang tua mereka. “Ada beberapa kericuhan dari pihak panitia dan walimurid, pihak keamanan kurang, akses masuk di dalam maupun luar gedung buntu,” tulis pemilik akun Facebook, Fi** dalam unggahannya.
Akibat situasi yang semakin kacau dan membahayakan, pihak kepolisian turun tangan dan menghentikan kegiatan olimpiade tersebut secara paksa. Kegiatan pun bubar tanpa bisa dilanjutkan.
Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, M Anwar Mukhtadlo, menegaskan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak terkoordinasi dengan instansinya.
“Kegiatan itu tidak ada izin maupun koordinasi dengan dinas pendidikan. Tidak ada laporan maupun surat pemberitahuan,” ujar Anwar Mukhtadlo, Minggu (7/12/2025).
Anwar mengaku, pihaknya tidak tahu siapa yang menyelenggarakan olimpiade matematika tersebut. Namun, karena mendapat laporan adanya kericuhan tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan tim untuk turun ke lokasi guna melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyelenggara acara. [lus/aje]
