Bangkalan (beritajatim.com) – Kegiatan study tour di sejumlah sekolah di Kabupaten Bangkalan digunakan sejumlah pihak untuk melakukan intimidasi. Pasalnya, sekelompok oknum yang mengaku wartawan berupaya memeras lembaga sekolah.
Menurut pengakuan salah satu kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Arosbaya, yang enggan disebutkan namanya mengaku, sekelompok orang yang mengaku wartawan itu datang ke sekolahnya dan menakut-nakuti guru.
“Mereka datang dan mempersoalkan study tour di sekolah kami,” ujarnya, Senin (27/5/2024).
Usai menakut-nakuti sekolah, oknum wartawan ini mempublikasikan berita dan menarasikan jika sekolah tersebut telah melakukan pelanggaran dengan membuat kegiatan study tour di jam aktif.
“Padahal study tour yang kami lakukan sudah memenuhi ijin sejumlah pihak. Di antaranya Dinas Pendidikan, komite dan orang tua siswa,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, oknum yang mengaku wartawan ini mendesak pihak sekolah jika ingin berita tersebut di-take down, maka pihak sekolah harus membayar sejumlah uang pada mereka.
“Supaya beritanya itu diturunkan, kami diminta bayar tapi kami menolak karena kegiatan kami sudah berizin termasuk syarat kelengkapan uji kelayakan kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub mengaku kegiatan study tour di sekolah diizinkan asal tidak memberatkan orang tua. Bahkan, ijin tersebut disampaikan langsung oleh Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie.
“Ijin tersebut diberikan sesuai arahan pak Pj Bupati, selama orang tua siswa tidak keberatan dan syarat kelayakan kendaraan dipenuhi, silakan study tour,” pungkasnya. [sar/ian]