Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

OJK Kumpulkan Dana dari Program Gerak Syariah Tembus Rp 1,9 T

OJK Kumpulkan Dana dari Program Gerak Syariah Tembus Rp 1,9 T

Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menghimpun dana sebesar Rp 1,9 triliun dari program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2025 yang telah berlangsung sejak bulan lalu. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) Friderica Widyasari Dewi.

Perempuan yang akrab disapa Kiki mengatakan program Gerak Syariah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kegiatan yang meningkat dari sebelumnya 1.345 kegiatan menjadi 2.863 kegiatan. Lebih rinci lagi, dari 2.863 kegiatan itu, ada 1.435 kegiatan untuk literasi, 556 kegiatan untuk inklusi, dan 872 untuk kegiatan sosial.

“Total peserta edukasi pun meningkat 2 kali lipat, yang tadinya total 3 juta ini menjadi 6,3 juta. Ini total penerima manfaat sosial juga meningkat sangat pesat dari 93 ribu menjadi 158 ribu,” kata Kiki dalam acara Puncak Acara Gerak Syariah, di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).

Kiki menambahkan total nominal penghimpunan dana masyarakat di program tersebut mencapai Rp 1,9 triliun. Adapun total penyaluran dana kepada masyarakat sebesar Rp 4,6 triliun.

“Kami lihat juga waktu di AEON BSD juga itu kita membuat mini fair, mini syariah fair yang itu juga langsung pembukaan account juga cukup lumayan ya. Waktu itu sekitar hampir Rp 3 miliar lah untuk acara satu sore begitu. Itu luar biasa,” jelas Kiki.

Sebelumnya, Gerak Syariah diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi dan mendorong inklusi keuangan syariah kepada masyarakat, serta mengoptimalkan memomentum bulan Ramadan 1446 Hijriah.

Kiki mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus melakukan inovasi dan semakin aktif memahami kebutuhan masyarakat agar semakin banyak konsumen yang memanfaatkan jasa dan layanan jasa keuangan syariah. Sebab, sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan hal itu terlihat dari kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya.

Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan tumbuh 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun dengan NPF terjaga sebesar 2,12 persen. Sementara DPK tumbuh 10,1 persen menjadi sebesar Rp753,6 trililun.

Sedangkan market cap syariah tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun atau naik 11,1 persen. Adapun nilai Asset Under Management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triiun atau tumbuh 18,2 persen (yoy) dan Sukuk (korporasi dan negara) sebesar Rp1.682,9 triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy).

Sementara aset asuransi syariah tumbuh 5,8 persen menjadi sebesar Rp46,55 triliun. Adapun aset piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan syariah tumbuh 11,3 persen menjadi Rp33,8 triiun.

(rea/kil)

Merangkum Semua Peristiwa