FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menyebut Presiden ketujuh RI, Joko Widodo masuk nominasi peminpin terkorup di dunia dinilai mengagetkan publik tanah air.
Betapa tidak, Jokowi selama ini dikesankan sebagai pemimpin merakyat dan sederhana. Namun adanya penilaian OCCRP, membuat publik bertanya-tanya dosa-dosa Jokowi sehingga masuk dalam nominasi tersebut.
Atas rilis OCCRP itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ronny Talapessy meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak proaktif menyikapi kabar Jokowi masuk nominasi OCCRP.
“Ada baiknya KPK proaktif berkomunikasi dengan pihak OCCRP,” kata dia melalui layanan pesan, dilansir jpnn, Selasa (31/12).
Ronny mengatakan nominasi dari OCCRP bisa menjadi petunjuk awal bagi KPK bergerak dan menunjukkan taji mengusut kasus perkara rasuah yang melibatkan keluarga Jokowi.
“Ini juga penting supaya KPK sekarang tidak menjadi kayak KPK edisi Jokowi yang tumpul, kepada kasus-kasus yang melibatkan keluarga Jokowi dan hanya tajam ke lawan-lawan politik Jokowi,” kata eks pengacara Bharada Richard Eliezer atau E itu.
Ronny melanjutkan munculnya berita soal nominasi OCCRP memang mengejutkan bagi banyak orang Indonesia.
Sebab, katanya, Jokowi selama ini dikesankan sebagai sosok yang sederhana dengan tampilan memakai kemaja putih dan celana hitam secara konsisten.
“Mungkin para jurnalis investigasi dan para juri OCCRP punya temuan yang belum banyak kita tahu,” kata Ronny.
Sebelumnya, sejumlah pemimpin dunia masuk ke dalam daftar finalis Person of The Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi versi Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).