Meski potensinya besar, pemasaran influencer juga menghadapi berbagai hambatan dari platform tempat mereka beroperasi. Nova mencatat bahwa akses data yang terbatas dan kurangnya transparansi menjadi kendala utama bagi merek untuk mengukur efektivitas kampanye.
Banyak platform media sosial membatasi alat pihak ketiga dan pelacakan eksternal, membuat merek harus bergantung pada metrik internal yang belum tentu objektif.
Selain itu, perubahan algoritma dan kenaikan biaya iklan membuat jangkauan organik semakin sulit diraih. Akibatnya, banyak merek kini mempertimbangkan strategi baru untuk memaksimalkan hasil kampanye tanpa bergantung sepenuhnya pada platform sosial.
Strategi Baru untuk ROI Lebih Tinggi
Menurut Nova, salah satu cara paling efektif bagi merek untuk meningkatkan laba adalah memanfaatkan kembali konten influencer di luar media sosial. Konten yang awalnya dibuat untuk TikTok atau Instagram, misalnya, dapat dioptimalkan untuk berbagai kanal digital di Web Terbuka mulai dari situs berita, blog, hingga platform iklan programatik.
Strategi ini tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga menekan biaya produksi kreatif yang biasanya cukup besar.
Selain itu, media sosial dapat berfungsi sebagai “laboratorium pengujian” bagi merek. Konten yang terbukti berhasil di sana bisa diperluas ke platform lain dengan hasil yang lebih terukur dan biaya distribusi lebih rendah.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4091396/original/055933300_1658042517-monetizing-content-6918852_1920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)