Jakarta: Masa pensiun bukan akhir dari segalanya, justru bisa jadi awal kehidupan yang lebih tenang dan bahagia, kalau kamu punya dana pensiun yang cukup.
Yuk, pahami jenis-jenis pensiun dan pentingnya persiapan dana pensiun dari sekarang seperti yang telah tim Medcom.id rangkum dari laman Sahabat Pegadaian!
Kenapa dana pensiun itu penting?
Saat masih produktif bekerja, kita cenderung lupa bahwa kelak akan ada masanya tubuh tidak sekuat dulu, dan pekerjaan pun tak lagi menjadi prioritas. Di situlah dana pensiun memegang peranan penting.
Inilah alasan mengapa kamu wajib menyiapkan dana pensiun sejak dini:
– Menjamin kebutuhan hidup saat tidak lagi bekerja
– Menghindari beban finansial bagi anak atau keluarga
– Membuka peluang untuk menikmati masa tua dengan damai
– Memberi rasa aman dan bebas stres di usia senja
Kalau kamu sudah menyiapkan dana pensiun, kamu bisa hidup mandiri, tetap sejahtera, dan punya waktu untuk fokus menikmati hidup seperti jalan-jalan, berkebun, atau bermain dengan cucu.
Apa itu dana pensiun?
Dana pensiun adalah tabungan jangka panjang yang dikumpulkan selama masa kerja, baik oleh pekerja sendiri, perusahaan tempat bekerja, atau lembaga keuangan pengelola dana.
Tujuannya? Tentu saja untuk mendukung kebutuhan hidup ketika kita sudah tidak lagi aktif bekerja.
Dana pensiun bisa berasal dari:
– Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK): Dikelola oleh perusahaan tempat kamu bekerja.
– Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK): Diselenggarakan oleh lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan asuransi.
5 jenis pensiun yang perlu kamu ketahui
Setiap orang punya kondisi kerja dan rencana hidup yang berbeda. Itulah sebabnya, pensiun tak hanya satu jenis. Berikut 5 jenis pensiun yang perlu dipahami:
1. Pensiun normal
Ini adalah bentuk pensiun paling umum. Karyawan berhenti bekerja saat usia pensiun resmi yang ditetapkan perusahaan. Biasanya antara usia 55 hingga 60 tahun tergantung profesi dan kebijakan masing-masing instansi.
2. Pensiun dipercepat
Pensiun ini terjadi ketika kamu berhenti bekerja sebelum usia pensiun normal. Alasannya bisa karena kondisi kesehatan, kebutuhan keluarga, atau keinginan pribadi. Biasanya dilakukan 10 tahun lebih cepat dari usia pensiun seharusnya.
3. Pensiun cacat
Jika seorang pekerja mengalami kecelakaan atau gangguan kesehatan berat yang membuatnya tidak bisa bekerja lagi, meskipun usianya belum masuk usia pensiun, maka ia akan mendapatkan pensiun cacat.
4. Pensiun ditunda
Ini adalah bentuk pensiun yang diajukan sebelum waktunya, tetapi dana pensiun baru akan diberikan setelah karyawan mencapai usia pensiun resmi. Cocok untuk yang ingin berhenti lebih awal tapi tetap ingin dana cair di waktu yang sudah ditentukan.
5. Pensiun janda atau duda
Jika pegawai yang aktif bekerja meninggal dunia, dana pensiun akan dialihkan kepada pasangan (janda atau duda), atau ahli waris yang berhak menerimanya. Jenis ini menjamin keamanan finansial keluarga yang ditinggalkan.
Usia pensiun di beberapa profesi di Indonesia
Berikut daftar usia pensiun berdasarkan golongan pekerjaan:
– Profesi Usia Pensiun
– Dosen UKW/UKM: 50 tahun
– Guru dan Dosen STT: 60 tahun
– Dokter: 60 tahun
– Tenaga nonmedis: 60 tahun
– Karyawan biasa: 55 tahun
– Pendeta: 60 tahun
Pensiun bukan sesuatu yang harus ditakuti, asal kamu sudah siap secara finansial. Dengan memahami jenis-jenis pensiun dan manfaatnya, kamu bisa mulai menyusun strategi dari sekarang.
Tak ada kata terlalu dini untuk menyiapkan masa depan. Semakin awal kamu mulai menabung dan berinvestasi untuk dana pensiun, semakin ringan beban di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)