Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Nggak Punya Rumah Itu Miskin? Yuk, Bongkar Faktanya! – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Nggak Punya Rumah Itu Miskin? Yuk, Bongkar Faktanya!

Nggak Punya Rumah Itu Miskin? Yuk, Bongkar Faktanya!

Jakarta: Punya rumah memang jadi impian banyak orang. Tapi kalau belum punya, masa langsung dibilang miskin? Yuk, kita bahas bareng seperti yang telah dirangkum dari Ruang Menyala.
 
Belum lama ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengusulkan hal yang cukup bikin heboh. 
 
Dalam acara Rakornas Keuangan Daerah Kemendagri, ia menyebut bahwa orang yang belum punya rumah sebaiknya dimasukkan dalam kategori miskin.

“Saya pikir sangat pantas kita masukkan juga kalau orang belum punya rumah, rumah yang pertama, masuk kategori miskin,” kata Maruarar 
 
Ia membandingkan usulannya dengan definisi miskin versi Bank Dunia yang berbasis konsumsi kalori harian. Menurutnya, kalau seseorang belum punya tempat tinggal tetap, apakah pantas dibilang sudah sejahtera hanya karena makannya cukup?
 

Tapi… kata BPS, belum punya rumah bukan berarti miskin
Kalau menurut data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), status miskin ditentukan oleh pengeluaran per kapita per bulan, bukan soal punya rumah atau nggak.
 
Dalam laporan Profil Kemiskinan Maret 2024, disebutkan bahwa:
 
– Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp595.242 per kapita per bulan
– Terdiri dari kebutuhan makanan (Rp443.433) dan non-makanan (Rp151.809)
 
Artinya, selama pengeluaranmu masih di atas garis tersebut, secara statistik kamu belum dikategorikan miskin meskipun belum punya rumah sendiri.
Anak muda banyak yang belum punya rumah
Kalau kita lihat tren sekarang, banyak milenial dan Gen Z yang belum punya rumah, tapi itu bukan berarti mereka miskin. Kenapa?

1. Harga rumah tinggi, gaji jalan di tempat

Harga properti naik terus, tapi gaji naiknya pelan. Beli rumah jadi terasa makin jauh dari jangkauan.

2. Lebih pilih sewa untuk fleksibilitas

Pindah-pindah kerja, cari tempat yang dekat kantor, atau belum pengin menetap—bikin sewa rumah jadi opsi yang lebih realistis.

3. Bukan prioritas utama

Buat sebagian orang, dana lebih baik dipakai buat investasi, pengembangan diri, atau kebutuhan lain yang lebih mendesak.

Beli rumah vs kontrak
Keputusan punya rumah sendiri atau menyewa itu balik lagi ke kebutuhan dan kondisi keuanganmu. Ini beberapa hal yang bisa jadi bahan pertimbangan:
 
Kalau Beli Rumah:
– Jadi aset jangka panjang
– Bisa diwariskan atau dijual
– Ada biaya besar di awal (DP, notaris, pajak)
– Kurang fleksibel kalau sering pindah
 
Kalau Sewa Rumah:
– Biaya awal lebih ringan
– Fleksibel kalau harus pindah
– Tapi uang sewa hangus tiap bulan
– Tidak punya aset jangka panjang
 
Jadi nggak segampang itu dibilang miskin Bro! Meski usulan dari Menteri menyebut belum punya rumah bisa jadi indikator miskin, kenyataannya nggak sesederhana itu. 
 
Selama pengeluaranmu cukup untuk hidup layak, punya pekerjaan, dan bisa menabung, kamu belum tentu masuk kategori miskin.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Merangkum Semua Peristiwa