Jakarta: Kalau kamu sudah mulai berinvestasi atau baru mau nyemplung, ada satu strategi wajib yang harus kamu tahu yaitu diversifikasi portofolio.
Ibarat pepatah lama, “jangan taruh semua telur di satu keranjang,” diversifikasi adalah strategi agar kamu nggak terlalu “sakit hati” kalau salah satu investasimu sedang turun.
Yuk, kita kulik lebih dalam apa itu diversifikasi portofolio, model-modelnya, plus kelebihan dan kekurangannya. Cocok banget buat kamu yang pengen cuan jangka panjang seperti yang telah dirangkum dari laman OCBC!
Apa itu diversifikasi portofolio?
Diversifikasi portofolio adalah strategi menyebar dana investasimu ke berbagai instrumen atau aset, supaya kamu nggak terlalu bergantung pada satu sumber keuntungan.
Dengan cara ini, risiko kerugian bisa ditekan, dan peluang cuan tetap terbuka.
4 model diversifikasi portofolio yang bisa kamu coba
Kamu bisa memilih model diversifikasi sesuai tujuan keuangan dan profil risikomu. Ini dia empat model yang paling umum digunakan:
1. Model Income
Cocok buat kamu yang ingin pendapatan rutin, apalagi menjelang pensiun. Biasanya pilihannya adalah:
– Saham blue chip
– Obligasi
– Real estate
2. Model Preservation of Capital
Tujuanmu jangka pendek dan nggak mau ambil risiko? Model ini pas banget. Kamu bisa taruh dana di:
– Pasar uang
– Obligasi berisiko rendah
3. Model Growth
Buat kamu yang masih muda dan ingin membangun kekayaan jangka panjang. Fokus utama adalah:
– Saham bertumbuh
– Reksadana saham
– ETF sektor dinamis
4. Model Balanced
Gabungan antara income dan growth. Strategi ini cocok kalau kamu ingin cuan sekarang dan di masa depan. Alokasinya seimbang antara:
– Aset berisiko tinggi (saham)
– Aset aman (obligasi atau pasar uang)
Keuntungan diversifikasi portofolio
Diversifikasi punya segudang manfaat, terutama buat kamu yang nggak mau stres tiap harga saham turun. Keuntungannya antara lain:
– Meminimalkan risiko kerugian
Kalau salah satu aset turun, yang lain bisa menutupinya.
– Mengoptimalkan peluang cuan
Karena kamu menyebar dana ke berbagai sektor, peluang dapet untung dari satu instrumen tetap ada.
– Bisa atur ulang dengan mudah
Misalnya sahammu melemah, kamu bisa pindahkan sebagian ke reksadana atau emas yang sedang naik.
Kekurangan diversifikasi portofolio
Meskipun diversifikasi terdengar aman dan nyaman, bukan berarti bebas kelemahan. Beberapa kekurangannya:
– Keuntungan jadi nggak maksimal
Karena kamu menyebar dana, potensi cuan besar dari satu aset bisa terpangkas.
– Butuh usaha dan riset lebih
Nggak cukup duduk manis, kamu harus aktif mantau dan evaluasi portofolio.
Diversifikasi portofolio itu bukan cuma strategi, tapi kebutuhan. Apalagi kalau kamu serius ingin membangun kekayaan dan menjaga kestabilan finansial di masa depan. Meskipun butuh usaha lebih, hasilnya bisa jauh lebih menguntungkan dan menenangkan.
Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Jadi yuk, susun portofoliomu dengan bijak dan terdiversifikasi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)