India –
Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bangalore, India, ketika seorang wanita bernama Tanvi menerima kiriman yang sangat berbeda dari yang dia pesan. Alih-alih kontroler game Xbox yang diinginkannya, Tanvi malah menemukan seekor ular hidup bersembunyi di dalam paket dari Amazon.
Dikutip detikINET dari Newsweek, (26/7/2003) Tanvi, yang membagikan pengalamannya di platform Reddit, menduga bahwa reptil tersebut kemungkinan adalah kobra bertudung, spesies yang dikenal sangat berbahaya. Meskipun identifikasi ini belum dikonfirmasi secara resmi, penemuan ini tentu saja mengejutkan penerima paket tersebut.
Yang membuat situasi ini semakin misterius adalah paket tersebut diserahkan langsung oleh kurir, bukan ditinggalkan di luar rumah. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ular tersebut bisa masuk ke dalam paket.
Menanggapi insiden ini, perwakilan Amazon menyatakan kepada Newsweek bahwa mereka telah memastikan keselamatan pelanggan dan memberikan dukungan penuh.
Perusahaan e-commerce ini juga melakukan investigasi menyeluruh, yang menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada pelanggaran keamanan di fasilitas Amazon. Namun, mereka berjanji untuk terus menyelidiki kejadian langka ini dan memperkuat prosedur keamanan di seluruh jaringan pengiriman mereka.
“Ular itu terjebak pada pita pengemasan dan tidak melukai siapapun di rumah kami,” tulis Tanvi dalam sebuah postingan di forum r/Bangalore.
Unggahan Tanvi di media sosial memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak pengguna internet yang menyaksikan videonya memberikan komentar beragam, mulai dari bercanda hingga keterkejutan. Beberapa netizen berbagi pengalaman serupa tentang kejutan tak terduga tersebut
“Kamu membelinya dari Amazon yang salah,” ujar salah satu netizen. Yang lain bercanda bahwa mereka “cukup yakin paket semacam ini hanya tersedia untuk Anggota Prime”.
Bahkan salah satu netizen ada yang menyarankan agar Tanvi merawat ular tersebut, dengan alasan bahwa reptil itu tampak haus dan membutuhkan makanan.
*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fyk/fyk)