Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Netflix dan Revolusi Konsumsi Hiburan

Netflix dan Revolusi Konsumsi Hiburan

Jakarta – Ketika Netflix pertama kali diluncurkan sebagai layanan penyewaan DVD, hanya sedikit yang membayangkan bahwa platform ini akan menjadi pelopor revolusi hiburan digital global. Dari awalnya sekadar penyewaan DVD sederhana hingga pengembangan platform besar dengan jutaan pelanggan di seluruh dunia, Netflix tidak hanya mengubah cara kita mengonsumsi konten, tetapi juga mengubah banyak aspek perilaku manusia modern. Tetapi, apakah perubahan ini sepenuhnya positif?

Budaya Binge Watching

Salah satu kenyataan yang paling menarik perhatian adalah budaya binge watching, di mana seseorang dapat menonton beberapa episode bahkan satu musim serial sekaligus. Di satu sisi, kemudahan ini memberikan penonton akses penuh terhadap hiburan mereka. Namun, di sisi lain, kebiasaan ini sering mengorbankan waktu tidur, produktivitas, dan interaksi sosial.

Menurut survei Nielsen, sekitar 61% pengguna Netflix mengaku sering menghabiskan waktu untuk menuntaskan sebuah serial dalam sekali duduk. Perubahan ini bahkan mempengaruhi cara kita menilai waktu luang. Aktivitas yang sebelumnya dihabiskan untuk membaca buku, berolahraga atau bersosialisasi sekarang sering tergantikan oleh peralatan elektronik. Pertanyaannya, apakah kita lebih bahagia menggunakan pola ini, atau justru merasa lebih terisolasi?


Algoritma Cerdas

Netflix menggunakan algoritma cerdas yang dapat menyesuaikan rekomendasi berdasarkan preferensi pengguna. Meskipun ini terdengar seperti inovasi luar biasa, dampaknya tidak selalu positif. Algoritma ini sering menciptakan echo chamber, di mana kita hanya dipaparkan konten yang sesuai dengan minat kita, yang dapat mengurangi kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal baru.

Selain itu, algoritma ini mendorong pada konsumsi yang berlebihan. Setelah menonton satu episode, kita langsung ditawari episode berikutnya tanpa henti, dengan fitur autoplay tersebut membuat kita semakin sulit untuk memutuskan berhenti.


Dampak Sosial-Ekonomi

Dari sudut pandang sosial, Netflix berdampak pada pola interaksi keluarga. Menonton televisi yang dulunya merupakan aktivitas kolektif, kini sering dilakukan secara individu. Sekarang, setiap orang tenggelam dalam perangkat mereka dan menonton sesuai preferensi pribadi. Ritual kolektif ini perlahan mulai menghilang dan digantikan oleh individualisme digital.

Dari sisi ekonomi, Netflix menciptakan peluang dan risiko baru. Industri kreatif seperti penulis skenario, sutradara, dan aktor akan diberikan platform untuk berkarya tanpa bergantung pada studio besar. Namun, industri lokal seperti bioskop dan televisi tradisional harus berjuang keras agar tetap eksis di tengah dominasi streaming.


Mengembalikan Keseimbangan

Tidak diragukan lagi, Netflix telah memberikan perubahan besar. Bagaimanapun kita sebagai konsumen harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini. Langkah-langkah kecil yang dapat kita ambil untuk menikmati hiburan tanpa kehilangan keseimbangan hidup adalah dengan mengatur waktu menonton film, memprioritaskan aktivitas lain yang mendukung kesehatan fisik dan mental, serta tetap menjalin interaksi dengan orang lain secara langsung.

Pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Bagaimana cara kita menggunakannya adalah kunci untuk menentukan apakah perubahan ini membawa manfaat atau justru merugikan. Jadi, kapan terakhir kali Anda menonton Netflix dengan bijak?Amara Khayyirah Muthiah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(mmu/mmu)