Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Netanyahu Murka, Ancam Pecat Bos Intelijen Shin Bet Usai Cekcok di Depan Umum – Halaman all

Netanyahu Murka, Ancam Pecat Bos Intelijen Shin Bet Usai Cekcok di Depan Umum – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mengancam akan memecat Kepala Badan Intelijen Dalam Negeri Shin Bet, Ronen Bar dalam waktu dekat.

Ancaman ini diungkap usai kantor Perdana Menteri memanggil Ronen Bar untuk menggelar pertemuan tertutup dengan Netanyahu pada Minggu (16/3/2025).

Tak dirinci apa isi pertemuan Netanyahu dengan Bar. Namun pasca pertemuan tersebut digelar kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa Netanyahu bakal mengupayakan pemecatan Bar minggu ini.

Sumber Times Of Israel yang dekat dengan Netanyahu menyebut, pemecatan Bar akan dibawa ke hadapan pemerintah pada Rabu besok, tetapi keputusan ini berpeluang menghadapi gugatan hukum.

Netanyahu mengatakan pemecatan Bar diperlukan untuk memulihkan organisasi, mencapai semua tujuan perang, dan mencegah bencana berikutnya.

Namun rencana pemecatan kepala Shin Bet, Ronen Bar menuai kontroversi beberapa pihak lantaran masa jabatan Bar berakhir pada Oktober 2026.

Adapun Ketua Partai Demokrat Israel, Yair Golan jadi sosok yang mengecam pemecatan ini, Golan dengan tegas mengecam langkah pemecatan Bar.

“Pemecatan kepala Shin Bet merupakan upaya putus asa oleh seorang terdakwa pidana untuk menyingkirkan seseorang yang setia kepada Israel dan yang sedang menyelidiki Netanyahu dan lingkaran dekatnya atas pelanggaran serius dan gelap serta tidak bersedia menutupinya,” kata Golan.

Kecaman serupa juga dilontarkan pemimpin oposisi Yair Lapid, ia menyebut rencana Netanyahu sebagai tindakan memalukan.

Perang Dingin Netanyahu VS Bos Shin Bet

Mengutip Al Jazeera, perseteruan antara Netanyahu dengan Bar sebenarnya terjadi jauh sebelum serangan Hamas dimulai.

Akan tetapi pasca perang Hamas dan Israel pecah, hubungan Netanyahu dengan Bar menjadi semakin tegang.

Perselisihan yang kian memanas membuat Netanyahu dan Direktur Shin Bet Ronen Bar terlibat pertengkaran di muka umum tentang reformasi badan tersebut.

Netanyahu menuduh Shin Bet sebagai tokoh yang gagal mencegah serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Tak hanya itu Netanyahu menuding Bar melakukan “pemerasan” dan “ancaman” terkait reformasi yang diusulkan.

Tudingan ini keluar dari mulut Netanyahu setelah pada Kamis, pendahulu Bar, Nadav Argaman, memanas-manasi situasi dalam wawancara dengan Channel 12, stasiun televisi swasta Israel.

“Saya menjaga kerahasiaan semua yang terjadi antara saya dan perdana menteri. Jelas saya memiliki banyak informasi yang bisa saya gunakan, tetapi saya tidak melakukannya,” kata Argaman dalam wawancara itu seperti dikutip AFP.

“Namun, jika saya menyimpulkan bahwa perdana menteri bertindak bertentangan dengan hukum, saya tidak punya pilihan-saya akan mengungkap semua yang saya ketahui demi menjaga pentingnya hubungan antara kepala Shin Bet dan perdana menteri,” paparnya.

Merespons pernyataan Argaman, Netanyahu pun mencuitkan pembelaan melalui platform media sosial X.

Ia menuduh Argaman melakukan pemerasan langsung di siaran langsung terhadap seorang perdana menteri yang sedang menjabat. Adapun tudingan yang dimaksud adalah Direktur Shin Bet Ronen Bar.

Serangkaian konflik ini yang mendorong Netanyahu untuk mengupayakan pemecatan Bar, dengan dalih masalah kepercayaan.

Ronen Bar Tolak Mundur Dari Kursi Jabatan

Ronen Bar diketahui menjabat sebagai Direktur Shin Bet (Agensi Keamanan Israel) sejak Maret 2021.

Sebelumnya, ia telah memiliki pengalaman yang luas dalam Shin Bet, termasuk menjabat dalam berbagai posisi penting di badan tersebut.

Meski mendapat tekanan dari Netanyahu untuk mundur dari kursi Direktur Shin Bet, namun hal tersebut tak membuat Ronen Bar goyah.

Bar dengan tegas menolak untuk mengundurkan diri, ia justru menuduh kebijakan pemerintah Netanyahu yang turut berkontribusi pada serangan tersebut.

Ia tidak yakin keputusan pemecatannya itu terkait dengan kegagalan pada 7 Oktober. Ia menuding Netanyahu punya motif politis.

“Saya bertanggung jawab atas peran lembaga (dalam kegagalan mencegah serangan) … jelas bahwa maksud di balik pemecatan saya tidak terkait dengan 7 Oktober,” kata Bar, yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2026.

(Tribunnews.com / Namira)

Merangkum Semua Peristiwa