Menurutnya, tarif 19 persen bagi produk asal RI masih lebih baik dari sejumlah negara tetangga. Diantaranya, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja kena tarif sama yakni 19 persen. Sementara itu, Vietnam dikenakan tarif 20-40 persen, Brunei Darussalam 25 persen, serta Laos dan Myanmar sebesar 40 persen.
“Kalau kita lihat kita ini dapat tarif resiprokal 19 persen, artinya ini tarif yang cukup bagus atau tarif yang kecil di negara-negara Asean termasuk beberapa negara seperti Malaysia, Filipina dan Thailand,” ungkapnya.
Pada akhirnya, Budi tetap akan menghitung potensi pasar AS bagi produk Indonesia. “Kita melihat lagi pasar di Amerika, artinya kalau pasarnya ke Amerika tetap bergairah terus berarti kesempatan kita akan semakin besar karena kita mendapat tarif yang lebih bagus dibanding negara lain,” tuturnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302462/original/047961900_1754026438-GxMbA81aEAEflFF.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)