Negara: Amerika Serikat

  • Duh! Jet Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata Saat Latihan

    Duh! Jet Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata Saat Latihan

    Seoul

    Sebuah jet tempur Korea Selatan (Korsel) secara tidak sengaja melepaskan dua pod senjata dan tangki bahan bakar yang kosong di area kota Pyeongchang saat latihan perang. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya kelalaian pilot. Buntutnya, hampir semua jet tempur di-grounded usai insiden itu.

    Insiden ini, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Senin (21/4/2025), terjadi pada Jumat (18/4) lalu, ketika sebuah jet tempur ringan KA-1 sedang berpartisipasi dalam latihan perang di malam hari di atas wilayah Pyeongchang, yang berjarak 125 kilometer sebelah timur ibu kota Seoul.

    Bagian-bagian dari dua pod senjata dan tangki bahan bakar kosong itu dijatuhkan di area pegunungan di kawasan tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan properti sipil yang dalam insiden tersebut.

    Namun imbas dari insiden itu, Angkatan Udara Korsel sempat memberlakukan pembatasan penerangan terhadap hampir semua pesawat militer menyusul insiden tersebut, kecuali untuk pesawat yang melakukan operasi pengintaian atau dalam keadaan siaga darurat, hingga Selasa (22/4) sore besok.

    Angkatan Udara Korsel meminta maaf kepada publik atas insiden yang menimbulkan kekhawatiran ini, dan berjanji mengambil langkah-langkah praktis guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

    Hasil penyelidikan yang dirilis Angkatan Udara Korsel pada Senin (21/4) menunjukkan kelalaian pilot atau pilot error sebagai penyebab insiden tersebut.

    “Hasil penyelidikan menunjukkan kelalaian pilot di kursi belakang dipastikan menjadi penyebab pembuangan (dua pod senjata dan tangki bahan bakar kosong) itu,” sebut Angkatan Udara Korsel dalam pemberitahuan kepada wartawan setempat.

    Menurut Angkatan Udara Korsel, pilot jet tempur yang ada di kursi belakang — KA-1 merupakan jet tempur dengan dua kursi pilot — telah secara keliru menekan tombol “emergency jettison” saat mencoba mengatur pemanas untuk mencegah udara berhembus ke pelindung matanya.

    Tombol emergency jettison itu, yang terletak tepat di atas bagian ventilasi pemanas pada jet tempur KA-1, digunakan saat komponen eksternal yang terpasang pada pesawat perlu dilepaskan untuk pendaratan yang aman dalam situasi darurat.

    Insiden ini berdampak pada latihan udara gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang bernama “Freedom Flag”, yang berlangsung selama dua pekan sejak Kamis (17/4) pekan lalu. Sekitar enam persen penerbangan terjadwal untuk latihan itu terpaksa dibatalkan karena gangguan tersebut.

    Insiden ini mengingatkan pada insiden Maret lalu ketika dua jet tempur KF-16 tidak sengaja menjatuhkan delapan bom MK-82 di luar zona latihan militer di Pocheon. Sedikitnya 52 orang, termasuk 38 warga sipil, mengalami luka-luka akibat insiden itu.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Bom ‘Nyasar’ Hantam Permukiman Warga di Korsel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 59 Bulan Beruntun

    Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 59 Bulan Beruntun

    Jakarta, Beritasatu.com – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 4,33 miliar pada Maret 2025. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat surplus US$ 3,10 miliar, tetapi sedikit lebih rendah dibandingkan surplus pada Maret 2024 yang sebesar US$ 4,58 miliar.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, surplus perdagangan ini memperpanjang tren positif neraca perdagangan Indonesia selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Pada Maret 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 23,25 miliar. Angka ini naik 5,95% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan tumbuh 3,16% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar US$ 18,92 miliar, naik tipis 0,38% mtm dan meningkat 5,34% yoy.

    “Surplus pada Maret 2025 terutama ditopang oleh ekspor nonmigas yang cukup kuat,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (21/4/2025).

    BPS mencatat surplus perdagangan nonmigas mencapai US$ 6 miliar. Komoditas utama penyumbang surplus antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja.

    Sementara itu, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$ 1,67 miliar, terutama disebabkan oleh impor hasil minyak dan minyak mentah.

    Tiga negara penyumbang surplus terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia adalah Amerika Serikat US$ 1,98 miliar, India US$ 1 miliar, Filipina US$ 714,1 juta. Sedangkan negara mitra dagang dengan kontribusi defisit terbesar adalah Tiongkok US$ 1,1 miliar, Australia US$ 353,2 juta, dan Thailand US$ 195,4 juta.

    Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari–Maret 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 10,92 miliar, naik US$ 3,51 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • BPS Catat Ekspor RI ke AS Naik, Ini Daftar Barangnya

    BPS Catat Ekspor RI ke AS Naik, Ini Daftar Barangnya

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sejak 2015-2025 mengalami tren kenaikan. Untuk tahun ini, ekspor Indonesia ke AS tercatat naik.

    Hal ini ditandai dengan surplus perdagangan Indonesia dengan AS US$ 4,32 miliar pada Januari-Maret 2025. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka itu naik dibandingkan periode pada 2024.

    “Pada tahun 2025 hingga bulan Maret 2025, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar US$ 4,32 miliar. Di mana nilai ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar US$ 3,61 miliar,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke AS selama periode Januari sampai Maret 2025, pertama mesin dan perlengkapan elektrik (HS85). Nilai ekspornya US$ 1.220 juta atau mencakup 16,71% dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

    “Kemudian yang kedua adalah alas kaki atau HS64, nilai ekspornya US$ 657,9 juta dan share-nya 9,01% dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat,” lanjutnya.

    Ketiga adalah pakaian dan aksesoris rajutan HS61, sumbangsihnya 8,61% dan nilai ekpor tercatat US$ 629 juta. Keempat adalah pakaian dan aksesoris bukan rajutan atau HS62 dengan share sebesar 7,78%, dengan nilai ekspor US$ 568 juta.

    “Lalu lemak dan minyak hewan nabati atau HS15, ini adalah minyak sawit yang share-nya sebesar 6,94 persen (nilai ekspor US$ 507 juta),” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Proyek Awak Mas Murni Nasional, Masmindo Bantah Isu Freeport

    Proyek Awak Mas Murni Nasional, Masmindo Bantah Isu Freeport

    Jakarta, Beritasatu.com – Masmindo menegaskan bahwa proyek tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan, adalah proyek murni nasional dan tidak memiliki kaitan apa pun dengan perusahaan tambang asal Amerika, Freeport-McMoRan. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan kabar yang sempat beredar mengenai dugaan kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan Freeport.

    Dalam klarifikasinya, Masmindo menjelaskan bahwa perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh korporasi nasional, yaitu PT Indika Energy Tbk, dan tidak pernah menjalin atau merencanakan bentuk kerja sama apa pun dengan Freeport. MDA menggandeng dua rekan utama dalam pengembangan proyek Awak Mas, yakni PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta melibatkan berbagai mitra lokal untuk mendukung operasional.

    Beberapa mitra lokal yang sudah terlibat dalam proyek ini antara lain PT Puma Jaya Utama, PT Alonzo Trimulya, PT Piranti Jagad Raya, PT Oumar Dwi Selaras, CV Belia Persada, hingga PT Belopa Trans Utama. Kemitraan ini mencakup berbagai sektor, dari logistik hingga jasa pendukung tambang, sebagai bentuk komitmen Masmindo dalam memberdayakan pengusaha lokal.

    Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa seluruh pengelolaan proyek Awak Mas dilakukan oleh tim nasional dan daerah, tanpa keterlibatan asing. “Kami berkomitmen menjalankan kegiatan operasional dengan prinsip keberlanjutan, keselamatan, serta pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/4/2025). 

    Ia juga menekankan bahwa semua aktivitas Masmindo selalu sesuai dengan regulasi pertambangan yang berlaku di Indonesia. Sejak awal, Masmindo telah melibatkan masyarakat sekitar proyek, tidak hanya dalam bentuk kemitraan bisnis, tapi juga melalui berbagai program pemberdayaan. 

    Program-program tersebut termasuk pembentukan koperasi lokal, pelatihan kerja, serta dukungan terhadap pengembangan ekonomi desa. Bahkan meskipun belum memasuki tahap produksi, interaksi antara perusahaan dan masyarakat telah menjadi bagian penting dari aktivitas harian proyek.

    Masmindo juga memastikan bahwa setiap proses tambang dilaksanakan dengan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan, sebagai bagian dari prinsip pertambangan berkelanjutan.

    Masmindo juga kembali menegaskan bahwa Proyek Awak Mas adalah milik Indonesia sepenuhnya. Tidak ada keterlibatan Freeport atau pihak asing mana pun dalam pengelolaan maupun kepemilikan proyek ini. Fokus utama perusahaan adalah membangun industri tambang yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

    Dengan komitmen kuat terhadap kemandirian nasional dan pemberdayaan daerah, Masmindo ingin memastikan bahwa setiap langkah dalam proyek Awak Mas mencerminkan semangat pembangunan Indonesia dari, oleh, dan untuk rakyat.

  • Belajar dari Inggris, Indonesia Wajib Waspada Banjir Impor Baja China – Page 3

    Belajar dari Inggris, Indonesia Wajib Waspada Banjir Impor Baja China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pasar Indonesia wajib waspada terhadap banjir impor baja, khususnya dari China. Menyusul runtuhnya industri baja Inggris, setelah British Steel, produsen baja utama di negara tersebut, berencana menutup dua blast furnace di pabrik Scunthorpe.

    Langkah ini diperkirakan akan mengorbankan hingga 2.700 pekerjaan dan mengubah secara drastis wajah industri baja Inggris. Penutupan blast furnace ini akan menjadikan Inggris sebagai satu-satunya negara G7 yang tidak mampu memproduksi baja dari bijih besi, meningkatkan ketergantungan pada impor baja dan bahan baku dari luar negeri.

    Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam industri baja. Banjir impor baja murah, terutama dari China, menekan produsen dalam negeri. Kebijakan tarif tinggi untuk impor baja di Amerika Serikat menyebabkan produsen baja dari China mencari pasar alternatif, termasuk Indonesia.

    Mengutip data Kementerian Perindustrian, Senin (21/4/2025), kapasitas produksi baja nasional saat ini mencapai sekitar 17 juta ton per tahun. Di sisi lain kebutuhan domestik diperkirakan mencapai 21 juta ton pada 2025. Menandakan adanya ketergantungan pada impor untuk memenuhi kebutuhan baja dalam negeri.

    Menurut proyeksi, kebutuhan baja Indonesia pada 2045 diperkirakan mencapai 100 juta ton per tahun. Kebutuhan besar itu bakal terjadi jika seluruh agenda pembangunan industri, infrastruktur, dan manufaktur berjalan sesuai rencana.

    Kemenperin mengakui adanya peningkatan produksi baja dari China dan berharap oversupply tersebut tidak membebani industri baja domestik. Mereka menyatakan komitmen untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap berdaya saing di pasar lokal maupun global.

    “Ketika pasar domestik dibanjiri produk impor dan mengakibatkan tekanan yang berat pada demand domestik. Hal tersebut juga akan mengancam ekonomi 19 juta pekerja dan keluarganya,” kata Staf Khusus Menperin Bidang Hukum dan Pengawasan, Febri Hendri Antoni Arief.

    Di tengah tekanan global dan derasnya arus impor, Indonesia tidak punya pilihan lain selain memperkuat ketahanan industrinya sendiri. Tantangan ini harus dijawab dengan pendekatan sistemik: menyatukan kebijakan perdagangan, energi, investasi, dan teknologi dalam satu peta jalan industri baja nasional.

    Tenaga ahli industri, dan pemerhati industri baja dan pertambangan, Widodo Setiadarmaji, meminta negara wajib hadir. Bukan untuk menggantikan pasar, tetapi untuk mengarahkan dan melindungi agar pasar bekerja bagi kepentingan nasional jangka panjang.

    “Siapa yang memiliki strategi, keberpihakan, dan keberanian untuk melindungi serta membangun industrinya, dialah yang akan bertahan,” tegasnya dalam kesempatan terpisah.

     

  • AS Sumbang Surplus Dagang Terbesar ke RI pada Maret 2025

    AS Sumbang Surplus Dagang Terbesar ke RI pada Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat menjadi negara yang memberi surplus perdagangan terbesar dengan Indonesia pada Maret 2025, meski ada ancaman tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan surplus perdagangan nonmigas Indonesia dengan AS senilai US$1,98 miliar.

    Surplus tersebut lebih besar dari bulan sebelumnya atau Februari 2025, yang mana AS menyumbang surplus perdagangan ke Indonesia sebesar US$1,57 miliar.

    “Komoditas penyumbang surplus terbesar dengan Amerika seperti biasa ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagian [US$465 juta], alas kaki [US$239,7 juta], dan lemak dan minyak hewan nabati [US$238,7 juta],” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    Negara selanjutnya yang penyumbang surplus perdagangan terbesar ke Indonesia adalah India yaitu sebesar US$1,04 miliar, yang kemudian diikuti oleh Filipina yaitu sebesar US$714,1 juta.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara. Tiga negara penyumbang defisit terbesar yaitu China (US$1,11 miliar), Australia (US$353,2 juta) dan Thailand (US$195,4 miliar).

    Sementara itu, secara keseluruhan BPS mengumumkan neraca perdagangan tercatat surplus senilai US$4,33 miliar pada Maret 2025. Amalia mengatakan nilai surplus tersebut naik US$1,23 miliar secara bulanan. “Indonesia mencatatkan surplus 59 bulan beruntun sejak Mei 2020,” ujarnya.

    Amalia menyebutkan surplus ditopang komoditas nonmigas dengan surplus perdagangan senilai US$6 miliar. Sejumlah komoditas pendorong surplus antara lain lemak dan hewan minyak nabati, bahan bakan mineral, serta besi dan baja.

    “Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas defisit US$1,67 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah,” jelasnya.

    Sebagai informasi, pemerintah sendiri sedang melakukan negosiasi tarif resiprokal Trump. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi menyerahkan proposal tawaran negosiasi ulang penerapan tarif resiprokal yang dikenakan ke Indonesia sebesar 32% ke Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick di Washington DC, AS pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat.

    Airlangga menyampaikan Indonesia menawarkan untuk meningkatkan pembelian dan impor barang AS agar menyeimbangkan defisit perdagangan antar kedua negara. Memang, Indonesia merupakan negara penyumbang defisit terbesar ke-15 ke neraca perdagangan AS pada tahun lalu.

  • Nilai Ekspor Nonmigas RI ke AS dan China Meningkat, India Turun 14% Maret 2025

    Nilai Ekspor Nonmigas RI ke AS dan China Meningkat, India Turun 14% Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, China, Amerika Serikat (AS), dan India masih menjadi tiga besar tujuan ekspor Indonesia pada Maret 2025. Kendati begitu, nilai ekspor ke India tercatat turun pada bulan tersebut. 

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, nilai ekspor ke India mencapai US$1,41 miliar pada Maret 2025 atau turun signifikan 14,54% (Month-to-Month/MtM), dari bulan lalu US$1,65 miliar.

    “Nilai ekspor ke India tercatat US$1,41 miliar atau turun 14,54% dibanding bulan sebelumnya,” ungkap Amalia dalam konferensi pers, Senin (21/4/2025).

    Sementara itu, nilai ekspor ke China dan AS mengalami peningkatan pada Maret 2025. Amalia mengungkap, nilai ekspor nonmigas ke China tercatat mencapai US$5,20 miliar atau naik 21,50% dibanding Februari 2025 yang tercatat sebesar US$4,28 miliar.

    Dibanding Maret 2024, nilai ekspor non migas ke China juga mengalami peningkatan, mengingat pada Maret tahun lalu, nilai ekspornya mencapai US$4,75 miliar.

    Kemudian ke AS, BPS mencatat nilai ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai US$2,63 miliar. Nilai tersebut meningkat 12,08% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat mencapai US$2,35 miliar.

    “Nilai ekspor nonmigas ke China tercatat US$5,20 miliar atau naik 21,50% dibanding Februaru 2025. Nilai ekspor non migas ke AS tercatat US$2,63 miliar atau naik 12,08% dibanding bulan lalu,” ujarnya.

    Secara tahunan, Amalia menyebut bahwa nilai ekspor non migas ke negara dan kawasan tujuan utama mengalami peningkatan, kecuali ke India.

    Menurut paparan yang disampaikan Amalia, nilai ekspor non migas ke India pada Maret 2025 mencapai US$1,41 miliar atau turun dibanding Maret 2024 yang mencapai US$1,78 miliar.

    “Secara tahunan, nilai ekspor non migas ke negara dan kawasan tujuan utama mengalami  peningkatan, kecuali ke India,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, nilai ekspor non migas tiga negara, yakni China, AS, dan India memberikan share sekitar 42,37% dari total ekspor non migas Indonesia pada Maret 2025. 

  • Aturan GPN BI Bikin Amerika Geram, Dinilai Tutup Pintu Perusahaan Pembayaran AS – Page 3

    Aturan GPN BI Bikin Amerika Geram, Dinilai Tutup Pintu Perusahaan Pembayaran AS – Page 3

    Tak berhenti disitu saja, USTR juga menyoroti terkait Peraturan BI No. 22/23/PBI/2020, yang berlaku mulai Juli 2021. PBI ini diterbitkan untuk mengimplementasikan Cetak Biru Sistem Pembayaran 2025 dari BI. Peraturan ini menetapkan kategorisasi kegiatan sistem pembayaran berdasarkan risiko serta sistem perizinan.

    Dalam Peraturan tersebut menetapkan batas kepemilikan asing sebesar 85 persen untuk operator layanan pembayaran non-bank, yang juga dikenal sebagai perusahaan pembayaran front-end, namun investor asing hanya dapat memiliki maksimal 49 persen saham dengan hak suara. Batas kepemilikan asing untuk operator infrastruktur sistem pembayaran, atau perusahaan back-end, tetap sebesar 20 persen.

    “Para pemangku kepentingan menyatakan kekhawatirannya terkait kurangnya konsultasi dari BI sebelum penerbitan peraturan-peraturan tersebut,” tulis USTR.

    Adapun pada Mei 2023, BI mewajibkan kartu kredit pemerintah untuk diproses melalui GPN dan mewajibkan penggunaan serta penerbitan kartu kredit pemerintah lokal.

    “Perusahaan pembayaran dari AS khawatir bahwa kebijakan baru ini akan membatasi akses terhadap opsi pembayaran elektronik dari AS,” tulis USTR.

     

  • Cara Kirim Uang dari Indonesia ke Luar Negeri Via Aplikasi Transfez

    Cara Kirim Uang dari Indonesia ke Luar Negeri Via Aplikasi Transfez

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kirim uang ke luar negeri tidak bisa dimungkiri semakin lekat bagi orang Indonesia, dan menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Mulai dari membayar kebutuhan bisnis, membiayai pendidikan, hingga membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga, kirim uang dari Indonesia ke luar negeri merupakan kegiatan yang semakin biasa dilakukan warga Indonesia.

    Proses kirim uang dari Indonesia ke luar negeri dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memakai metode konvensional lewat bank hingga memakai metode modern lewat aplikasi remitansi online. Salah satu aplikasi remitansi online untuk melakukan aktivitas kirim uang dari Indonesia ke luar negeri adalah Transfez.

    Transfez adalah sebuah aplikasi berbasis online yang memfasilitasi aktivitas kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, dengan lebih cepat, aman, dan terjangkau. Layanannya menjangkau hingga lebih dari 70 negara di berbagai belahan dunia. Aplikasi ini dapat diakses lewat smartphone, sehingga memudahkan penyelesaian kebutuhan kirim uang ke luar negeri hanya lewat genggaman.

    Transfez dilengkapi dengan berbagai fitur yang membuat kebutuhan kirim uang dari Indonesia ke luar negeri dapat diselesaikan dengan mudah. Apa saja kelebihannya dan bagaimana cara kerjanya? Simak di sini!

    Fitur dan Keunggulan Aplikasi Transfez untuk Kirim Uang dari Indonesia ke Luar Negeri

    1. Dapat diunduh gratis

    Aplikasi Transfez dapat diunduh lewat App Store dan Play Store tanpa perlu membayar biaya tambahan apapun! Setelah terpasang pada smartphone, aplikasi Transfez langsung dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan kirim uang dari Indonesia ke luar negeri.

    2. Fitur unggulan

    Untuk membuat pengalaman kirim uang dari Indonesia ke luar negeri lebih mudah, Transfez dilengkapi berbagai macam fitur unggulan, mulai dari fitur Rate Reminder, yang bisa membantu memberi notifikasi ketika kurs sedang bagus, hingga fitur pelacakan transaksi real-time, yang bisa memberi tahu pengguna status transaksi mulai dari pengiriman hingga diterima oleh penerima.

    3. Tanpa memakan biaya tersembunyi

    Dengan kurs kompetitif dan biaya transfer yang terbilang hemat, Transfez menawarkan aktivitas kirim uang ke luar negeri tanpa menghabiskan biaya banyak. Selain itu, Transfez juga menjamin tidak ada biaya tersembunyi yang diambil dalam proses kirim uang dari Indonesia ke luar negeri. Semua biaya yang perlu dibayarkan telah dijabarkan sebelum bertransaksi, sehingga pengguna tak perlu khawatir ditagih biaya yang tidak diketahui kemudian.

    4. Keamanan akun dan transaksi terjamin

    Dengan sistem verifikasi akun dan transaksi, Transfez menjamin keamanan dari tiap akun dan transaksi yang terdaftar. Diawasi oleh Bank Indonesia dan institusi keuangan terkait lainnya, Transfez menjamin tiap transaksi kirim uang ke luar negeri dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.

    5. Menjangkau berbagai negara dan mata uang

    Transfez memfasilitasi aktivitas kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, menjangkau lebih dari 70 negara dari berbagai benua di dunia. Untuk beberapa negara, Transfez juga memfasilitasi pengiriman dana langsung dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD), membuat kemudahan tanpa batas.

    6. Transaksi sambil kumpulkan poin

    Setelah melakukan aktivitas kirim uang dari Indonesia ke luar negeri dengan Transfez, aplikasi tersebut memberikan koin yang dapat dikumpulkan. Koin ini dapat ditukarkan menjadi voucher potongan biaya transfer untuk transaksi selanjutnya atau menjadi Point Rewards, yang dapat ditukarkan lagi menjadi hadiah berupa saldo e-wallet hingga voucher travel!

    7. Antarmuka pengguna yang memudahkan

    Salah satu keunggulan utama Transfez adalah antarmuka pengguna (user interface/UI) yang intuitif dan ramah bagi semua kalangan. Desain aplikasi Transfez dirancang dengan fokus pada kemudahan penggunaan, bahkan bagi mereka yang belum terbiasa dengan teknologi keuangan atau aplikasi transfer uang digital. Semua menu dan fungsi utama tersusun secara logis dan mudah dipahami.

    8. Layanan pengguna tersedia tiap waktu

    Siap membantu pengguna kapan pun, tim layanan pengguna Transfez tersedia melalui berbagai kanal komunikasi, mulai dari email, WhatsApp, telepon, hingga media sosial Transfez. Jika pengguna memiliki kendala atau pertanyaan saat melakukan aktivitas kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, tim layanan pengguna Transfez selalu tersedia-bahkan di akhir pekan. Cukup hubungi tim layanan pengguna lewat kanal komunikasi yang tersedia dan pengguna akan terhubung dengan representasi tim yang akan membantu menyelesaikan kendala atau menjawab pertanyaan pengguna terkait aktivitas transaksi.

    Cara Menggunakan Aplikasi Transfez untuk Kirim Uang dari Indonesia ke Luar Negeri

    Lalu bagaimana cara menggunakan aplikasi Transfez? Berikut cara menggunakan aplikasi Transfez untuk memfasilitasi pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri.

    1. Unduh dan registrasi: Unduh aplikasi Transfez dari Play Store atau App Store, lalu lakukan pendaftaran dengan mengisi data diri yang diperlukan sesuai identitas diri sendiri.

    2. Lakukan verifikasi: Untuk dapat kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, perlu dilakukan verifikasi terhadap akun. Siapkan identitas diri dan ikuti langkah-langkah yang tertera pada aplikasi.

    3. Pilih menu Kirim Uang: Untuk melakukan kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, ketuk menu Kirim Uang, tentukan negara tujuan, dan masukkan jumlah uang yang ingin dikirimkan.

    4. Masukkan data penerima: Isi informasi penerima dengan benar dan sesuai. Pengguna akan dimintai keterangan terkait sumber dana dan tujuan transaksi untuk menjamin keamanan transaksi.

    5. Cek biaya: Transfez akan menampilkan biaya pengiriman yang perlu dibayar untuk melanjutkan proses kirim uang.

    6. Pilih metode pembayaran: Transfez menyediakan berbagai metode pembayaran, termasuk transfer bank dan virtual account. Pengguna dapat memilih metode pembayaran sesuai keinginan dan kebutuhan.

    7. Pantau proses transaksi: Setelah pembayaran terverifikasi, Tranfez akan melanjutkan proses kirim uang hingga dana diterima oleh penerima di negara tujuan.

    Jika kamu masih ingin tahu berbagai informasi terkait dengan remitansi dan keuangan, ataupun informasi Pendidikan, bisnis, dan berbagai aspek lainnya, Transfez juga sudah mempunyai kumpulan informasinya di Transfez Blog yang bisa diakses gratis loh!

    Jika kamu tengah mencari cara terbaik untuk kirim uang dari Indonesia ke luar negeri, Transfez menawarkan solusi terbaik dengan biaya rendah, kecepatan dan kemudahan transaksi, dan keamanan yang terjamin. Dengan fitur unggulan dan kelebihan lainnya, Transfez bisa menjadi jawaban dari kebutuhan kirim uang ke luar negeri! Sudah siap coba?

     

    (rah/rah)

  • China Wanti-wanti AS Great Depression 1930 Bisa Terulang Akibat Tarif Trump

    China Wanti-wanti AS Great Depression 1930 Bisa Terulang Akibat Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China kembali mengingatkan ancaman krisis ekonomi global atau The Great Depression 1930 sebagai contoh ekstrem yang bisa terulang akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump. 

    Dikutip melalui Reuters pada Senin (21/4/2025), Duta Besar China untuk AS Xie Feng mendesak Washington untuk mengakhiri kebijakan tarif tinggi dan memilih jalan koeksistensi damai.

    Xie menyampaikan bahwa kebijakan tarif sepihak dapat mengguncang perekonomian dunia dan mengingatkan pada kebijakan proteksionis AS yang ikut memicu krisis ekonomi besar hampir satu abad lalu.

    “Tarif yang diterapkan AS pada tahun 1930 memperdalam Depresi Hebat [The Great Depression]. Kita harus belajar dari sejarah dan menghindari kesalahan serupa,” ujar Xie, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar China di AS, Senin (21/4/2025).

    Menggunakan analogi dari pengobatan tradisional China, Xie menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuatan besar dunia. 

    Dia menggambarkan hubungan China-AS sebagai ‘resep pengobatan’ yang membutuhkan harmoni agar menghasilkan efek positif bagi dunia.

    “Seperti resep obat yang menggabungkan banyak bahan untuk saling menguatkan, dunia cukup besar untuk menampung baik China maupun Amerika Serikat. Kita harus membantu satu sama lain untuk sukses, bukan saling menjatuhkan,” kata Xie.

    Ketegangan dagang antara kedua negara kembali meningkat, dengan kedua belah pihak saling mengenakan tarif lebih dari 100% serta pembatasan di bidang perdagangan, investasi, hingga kebudayaan.

    China juga mengkritik rencana AS untuk mengenakan biaya pelabuhan tambahan terhadap kapal-kapal yang terhubung dengan Negeri Tirai Bambu. 

    Sementara itu, negara-negara seperti Jepang dan Taiwan mulai menjajaki negosiasi dengan Washington terkait kebijakan tarif yang dijuluki “Liberation Day Tariffs” oleh mantan Presiden Donald Trump. Namun, belum ada dialog tingkat tinggi yang dijadwalkan antara AS dan China hingga saat ini. 

    Trump sebelumnya menyebut bahwa percakapan pribadi dengan China berlangsung baik, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Di sisi lain, Beijing menegaskan bahwa dialog baru bisa dimulai jika AS menunjukkan rasa hormat.

    “China menentang perang dagang, namun kami siap membalas setiap negara yang mengenakan tarif kepada kami,” tegas Xie.