Negara: Amerika Serikat

  • Duka Cita PP Muhammadiyah Meninggalnya Paus Fransiskus: Tokoh Humanis Penebar Damai – Page 3

    Duka Cita PP Muhammadiyah Meninggalnya Paus Fransiskus: Tokoh Humanis Penebar Damai – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

    Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus ke-266 gereja tersebut setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.

    Ia adalah paus Jesuit pertama dan paus pertama dari Belahan Bumi Selatan. Ia adalah orang pertama dari luar Eropa yang dipilih untuk memimpin gereja tersebut dalam hampir 1.300 tahun, setelah Paus Gregorius III dari Suriah, yang dipilih pada tahun 731.

    Putra dari seorang ayah imigran Italia dan seorang ibu Argentina Italia, Fransiskus adalah anak tertua dari lima bersaudara. Sebagai seorang mahasiswa, ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam sebelum menjadi teknisi kimia.

    Paus Fransiskus ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969 dan menjadi kepala ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay pada tahun 1973 di usia muda 36 tahun, dan menjabat posisi tersebut hingga tahun 1979.

    Paus Yohanes Paulus II mengangkat Paus Fransiskus sebagai uskup pada tahun 1992, dan enam tahun kemudian Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires. Pada tahun 2001, Yohanes Paulus mengangkatnya menjadi kardinal.

  • Ketua PBNU: Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Ketua PBNU: Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Malang, Beritasatu.com – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik dunia di Vatikan, Paus  Fransiskus. Paus Fransiskus merupakan sosok pembawa pesan perdamaian, persatuan dan toleransi antarumat beragama.

    “Saya pribadi mengucapkan belasungkawa sedalam – dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Saya pernah bertemu bersalaman dan berbicara sejenak ketika beliau berkunjung ke Masjid Istiqlal,” kata Gus Fahrur kepada Beritasatu.com, Senin (21/4/2025).

    Menurut Gus Fahrur, Paus Fransiskus, merupakan sosok yang anggun dan sederhana. Pemimpin tertinggi Katolik dunia ini pun juga menyenangkan dan memiliki selera humor yang baik, sehingga membuat orang merasa nyaman di dekatnya.

    “Saya melihat beliau sebagai sosok yang sangat ramah, anggun dalam kesederhanaannya,  dalam gaya bicara dan berinteraksi dengan orang lain,” tandasnya.

    Atas jasanya, kata pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, tersebut dunia akan selalu mengenang beliau sebagai tokoh toleransi antarumat beragama, pembawa pesan perdamaian, persatuan dan toleransi antarumat beragama, serta mendorong dialog antaragama untuk menciptakan kehidupan bersama yang damai.

    “Paus menjadi teladan bagi umat Katolik dan juga bagi umat dari agama lain, karena sikapnya yang penuh kasih, kita ikut mengucapkan dukacita sedalam-dalamnya,” kenang Gus Fahrur.

    Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari Vatikan, Senin (21/4/2025), setelah Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia di kediamannya di Casa Santa Marta.

    Pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini wafat dalam usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda yang dideritanya sejak awal tahun.

    Selama lima minggu terakhir, Paus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli akibat pneumonia parah yang hampir merenggut nyawanya sebanyak dua kali.

    Setelah kondisinya mulai membaik, beliau dipulangkan pada 23 Maret 2025 dan melanjutkan masa pemulihan di Vatikan dengan pengawasan medis ketat.

    Paus Fransiskus, yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, merupakan Paus asal Argentina pertama dan juga orang Amerika Latin pertama yang memimpin Gereja Katolik Roma, yang memiliki sekitar 1,4 miliar pengikut di seluruh dunia.

     

  • Paus Fransiskus Wafat, Lonceng Gereja di Roma Bergema Sebagai Tanda Duka – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, Lonceng Gereja di Roma Bergema Sebagai Tanda Duka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengumumkan kabar duka mendalam, Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, telah wafat pada usia 88 tahun. 

    Berita ini disampaikan dalam sebuah pernyataan video oleh Kardinal Kevin Farrell pada hari Senin (21/4/2025).

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” ujar Farrell dalam siaran Vatikan, dikutip dari Reuters.

    “Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” tambahnya.

    Pengumuman ini menggema tidak hanya di Vatikan, tetapi juga di seluruh Roma. 

    Lonceng gereja berdentang serentak, menggetarkan ibu kota Italia sebagai tanda berkabung atas wafatnya pemimpin umat Katolik dunia tersebut.

    Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perjuangan panjang melawan penyakit yang menyerang kesehatannya. 

    Ia sempat dirawat selama lima minggu di Rumah Sakit Universitas Gemelli karena pneumonia ganda yang nyaris merenggut nyawanya, dikutip dari Al Jazeera.

    Kondisinya diperburuk oleh bronkitis parah, infeksi bakteri, virus, dan jamur, serta komplikasi anemia, trombosit rendah, dan tanda-tanda awal gagal ginjal. 

    Ia juga sempat mengalami krisis pernapasan berulang yang membuatnya harus menggunakan masker ventilasi secara rutin di malam hari.

    Meski dalam kondisi yang rapuh, Fransiskus sempat menunjukkan semangatnya yang tak luntur.

    Ia kembali ke Vatikan pada 23 Maret, dan bahkan membuat penampilan publik saat Minggu Paskah.

    Di tengah sorak-sorai umat di Lapangan Santo Petrus, ia menyapa dengan senyum dan memberikan berkat khusus.

    Paus hadir menyampaikan berkat dan ucapan “Selamat Paskah” kepada puluhan ribu umat yang hadir.

    Dalam pidato Paskahnya, yang disampaikan sebagian besar oleh Uskup Agung Vatikan karena kondisi fisiknya yang lemah, Paus Fransiskus kembali menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. 

    Ia menyerukan gencatan senjata dan menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap penderitaan warga sipil, terutama komunitas Kristen di wilayah tersebut.

    “Saya memikirkan rakyat Gaza, dan khususnya masyarakat Kristennya, di mana konflik mengerikan terus menyebabkan kematian dan kehancuran serta menciptakan situasi kemanusiaan yang dramatis dan menyedihkan,” ucap Paus dalam pesan Paskahnya, dikutip dari dw.com.

    Tak hanya menyerukan perdamaian, Paus Fransiskus juga mengangkat isu kebebasan beragama dan pentingnya toleransi dalam menciptakan dunia yang damai.

    “Tidak akan ada perdamaian tanpa kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, dan menghormati pandangan orang lain,” tegasnya.

    Ini menjadi pengingat akan dedikasi dan kasihnya terhadap umat Katolik di seluruh dunia.

    Paus Fransiskus dikenang sebagai tokoh yang membawa semangat pembaruan dalam Gereja, meskipun masa kepemimpinannya kerap dibayangi ketegangan dan perpecahan.

    Ia berusaha merombak struktur Gereja yang telah lama dianggap kaku, sekaligus menyuarakan nilai-nilai inklusi, kasih, dan keadilan sosial.

    Kini, dunia berkabung atas kepergiannya, namun warisan perjuangan dan pesannya akan terus hidup dalam hati jutaan umat Katolik di seluruh penjuru bumi.

    Pemimpin Dunia Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Duka atas wafatnya Paus Fransiskus terus mengalir dari berbagai penjuru dunia.

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa mendalam, menandai kepergian seorang tokoh spiritual yang telah menginspirasi umat lintas agama dengan pesan kasih, kerendahan hati, dan kemanusiaan.

    Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, yang sempat bertemu langsung dengan Paus pada Minggu Paskah kemarin, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. 

    “Hati saya tertuju pada jutaan umat Kristen di seluruh dunia yang mencintainya,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi. 

    Pertemuan singkat itu kini menjadi kenangan terakhir yang penuh makna baginya.

    Dari benua Afrika, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed juga menyampaikan penghormatannya. 

    Ia menyebut wafatnya Paus Fransiskus sebagai kehilangan besar bagi dunia.

    “Saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam atas meninggalnya Paus Fransiskus. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang di alam abadi, dan semoga warisan kasih sayang, kerendahan hati, dan pengabdiannya kepada kemanusiaan terus menginspirasi generasi mendatang,” kata Abiy dalam pernyataannya.

    Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyoroti warisan moral dan spiritual Paus yang melampaui batas-batas gereja.

     “Paus Fransiskus akan dikenang atas upayanya membangun dunia yang lebih adil, damai, dan penuh kasih sayang,” ujarnya. 

    Ia menambahkan bahwa sang Paus telah menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik.

    Ucapan belasungkawa dari berbagai penjuru dunia menunjukkan bahwa jejak pengaruhnya menembus batas-batas keagamaan dan kebangsaan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus Wafat

  • Menag Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Dilupakan – Page 3

    Menag Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Dilupakan – Page 3

    Sebelumnya diberitakan, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun.

    Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut. “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

      

  • Paus Fransiskus Meninggal, Pantau Live Situasi di Vatikan

    Paus Fransiskus Meninggal, Pantau Live Situasi di Vatikan

    Jakarta

    Meninggalnya Paus Fransiskus memicu masa berkabung besar-besaran di Vatikan dan di dunia. Situasi di Vatikan pun mulai ramai, tepatnya di depan Basilika Santo Petrus dan bisa dilihat secara real time karena disiarkan di beberapa saluran online.

    Kardinal Kevin Farrell mengumumkan meninggalnya Paus Fransiskus di usia 88 tahun dalam pernyataan video via saluran televisi Vatikan. Farrell menyebut Paus Fransiskus “telah pulang ke rumah Bapa” pada Senin (21/4) pagi, sekitar pukul 07.35 waktu setempat.

    Kepergian Fransiskus yang menjadi Paus pertama dari Amerika Latin pada tahun 2013 lalu, dan merupakan salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja Katolik Roma, terjadi beberapa pekan setelah dia keluar dari rumah sakit di Roma usai berjuang melawan pneumonia yang mengancam nyawa di kedua paru-parunya.

    Bagi umat yang ingin memantau kondisi Vatikan secara langsung, ada beberapa siaran langsung di YouTube. Salah satunya adalah channel kantor berita Reuters yang menayangkan live keramaian yang mulai terjadi di Vatikan, tepatnya di depan Basilika Santo Petrus.

    Orang-orang terlihat mulai memenuhi lapangan untuk berkabung. Ada juga channel Vatican News di YouTube yang menyiarkan juga kondisi di Vatikan secara langsung. Terpantau ribuan netizen melihat siaran langsung ini. Sejumlah channel lain menyelenggarakan siaran yang sama.

    Suasana Vatikan saat ini. Foto: Vatican News

    Setelah berpulangnya sosok pemimpin umat Katolik sedunia ini, seperti dilansir CNN, Senin (21/4/2025), maka prosedur untuk memilih pemimpin baru segera dimulai. Proses bernama “Papal Interregnum”, yaitu periode antara meninggalnya seorang Paus dan terpilihnya Paus lainnya — dimulai ketika Paus Fransiskus meninggal.

    Para kardinal di Vatikan kini harus memutuskan kapan tepatnya pemakaman akan dilakukan, dan setelah itu, kapan konklaf — pertemuan para kardinal Gereja Katolik yang diadakan untuk memilih Paus yang baru — dapat dimulai.

    (fyk/fyk)

  • Paus Fransiskus Meninggal, Ini Pesan Terakhir Pope Francis di Medsos yang Menyentuh Jutaan Umat – Page 3

    Paus Fransiskus Meninggal, Ini Pesan Terakhir Pope Francis di Medsos yang Menyentuh Jutaan Umat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus meninggal dunia. Kabar duka ini muncul pada Senin pagi waktu Vatikan, setelah pemimpin Gereja Katolik Roma itu tampil di hadapan ribuan peziarah dalam misa Paskah di Lapangan Santo Petrus.

    Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, di tengah proses pemulihan dari serangan pneumonia ganda dideritanya.

    Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrel melalui siaran video resmi dari Vatikan. “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya.

    Dia menambahkan, “pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya,” kata kardinal tersebut.

    Dalam momen terakhirnya di hadapan publik pada Hari Raya Paskah, Paus Fransiskus masih sempat menyampaikan seruan kuat untuk gencatan senjata di Gaza.

    Tak hanya itu, ia juga meninggalkan pesan spiritual yang menyentuh lewat akun X (dulu bernama Twitter).

    “Kristus telah bangkit! Kata-kata ini menggambarkan seluruh makna keberadaan kita, karena kita tidak diciptakan untuk kematian melainkan untuk kehidupan,” cuit Paus Fransiskus.

    Hingga berita ini ditulis, cuitan Paus Fransiskus tersebut sudah dikomentari 1,200 pengguna X dan mengantongi like sebanyak 26 ribuan.

    Pesan ini kini menjadi simbol warisan iman dan harapan ditinggalkan oleh Paus Fransiskus bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia.

    Paus Fransiskus tercatat sebagai Paus pertama berasal dari Benua Amerika. Ia dikenal luas atas sikap rendah hati, perhatian terhadap isu kemanusiaan, dan keberaniannya menyuarakan perdamaian, termasuk dalam konflik Gaza yang kembali memanas.

  • Paus Fransiskus Meninggal, Sempat Muncul Saat Paskah di Vatikan Serukan Gencatan Senjata Gaza – Page 3

    Paus Fransiskus Meninggal, Sempat Muncul Saat Paskah di Vatikan Serukan Gencatan Senjata Gaza – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

    Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus ke-266 gereja tersebut setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.

    Ia adalah paus Jesuit pertama dan paus pertama dari Belahan Bumi Selatan. Ia adalah orang pertama dari luar Eropa yang dipilih untuk memimpin gereja tersebut dalam hampir 1.300 tahun, setelah Paus Gregorius III dari Suriah, yang dipilih pada tahun 731.

    Putra dari seorang ayah imigran Italia dan seorang ibu Argentina Italia, Fransiskus adalah anak tertua dari lima bersaudara. Sebagai seorang mahasiswa, ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam sebelum menjadi teknisi kimia.

    Paus Fransiskus ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969 dan menjadi kepala ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay pada tahun 1973 di usia muda 36 tahun, dan menjabat posisi tersebut hingga tahun 1979.

    Paus Yohanes Paulus II mengangkat Paus Fransiskus sebagai uskup pada tahun 1992, dan enam tahun kemudian Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires. Pada tahun 2001, Yohanes Paulus mengangkatnya menjadi kardinal.

  • Riwayat Sakit Paus Fransiskus sebelum Wafat, Sebagian Paru Diangkat Sejak Muda

    Riwayat Sakit Paus Fransiskus sebelum Wafat, Sebagian Paru Diangkat Sejak Muda

    Jakarta

    Paus Fransiskus, pemimpin Amerika Latin pertama Gereja Katolik Roma, meninggal dunia. Ia tutup usia di umur 88 tahun setelah sempat dirawat intensif karena pneumonia bilateral.

    Pengumuman ini mengejutkan banyak orang, karena terjadi kurang dari sehari setelah Paus tampil di depan publik. Meninggalnya Paus Fransiskus terjadi beberapa minggu setelah ia keluar dari rumah sakit di Roma setelah berjuang melawan pneumonia yang mengancam jiwa di kedua paru-parunya.

    Tim medis sempat mengatakan bahwa kondisinya kini telah stabil setelah lima pekan dirawat, sehingga ia dapat dipulangkan untuk menjalani pemulihan di kediamannya di Vatikan, Casa Santa Marta, selama dua bulan ke depan.

    Berikut riwayat sakit Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia, dikutip dari Reuters.

    Masalah paru-paru dan saluran pernapasan

    Ketika berusia 21 tahun, pria dengan nama lahir Jorge Bergoglio tersebut mengalami radang selaput dada dan sebagian paru-parunya diangkat di Argentina.

    Pada bulan Maret tahun 2023, Paus dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh bahwa ia mengalami kesulitan bernapas. Ia pulih dengan cepat setelah menerima antibiotik untuk bronkitis. Pada bulan April, dokternya menyuruhnya untuk tidak menghadiri kebaktian Jumat Agung di luar ruangan karena cuaca dingin di Roma.

    Punggung dan lutut

    Paus telah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki. Penyakit yang kambuh menyebabkan Paus tidak menghadiri kebaktian Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru pada bulan Desember 2020, pertama kalinya masalah kesehatan menyebabkannya tidak menghadiri acara keagamaan besar.

    Pada tahun 2022, ia terpaksa membatalkan perjalanan ke Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan karena masalah berjalannya. Ia menjadwalkan ulang perjalanan ke Afrika dan pergi ke kedua negara tersebut awal tahun ini. Paus sekarang menggunakan kursi roda atau tongkat sehari-harinya.

    Kesehatan mental

    Di tahun 2021, Paus Fransiskus mengatakan sempat menemui seorang psikiater di negara asalnya Argentina ketika ia masih menjadi pendeta muda yang membantunya mengatasi kecemasan selama masa kediktatoran militer. Ia mengatakan ia telah belajar untuk mengatasi masalah tersebut melalui berbagai mekanisme, termasuk mendengarkan musik Johann Sebastian Bach.

    (kna/up)

  • Memahami USDT dan Token Binance LDUSDT

    Memahami USDT dan Token Binance LDUSDT

    Ditengah pergerakan harga cryptocurrency yang fluktuatif akibat kebijakan tarif Trump yang membuat ekonomi global bergejolak. Akibatnya banyak investor yang melepas aset berisiko seperti cryptocurrency.

    Namun harga Tether atau usdt to idr terpantau stabil, karena USDT merupakan cryptocurrency yang nilai tukarnya dijamin 1:1 dengan dolar Amerika. USDT tergolong dalam kategori stablecoin, yaitu mata uang digital yang dirancang agar memiliki nilai yang stabil sama dengan uang fiat.Seperti diketahui bahwa satu keuntungan besar dari kripto adalah kemampuannya dalam memindahkan aset lebih cepat, lebih murah, dan dengan keamanan lebih baik antara pengguna. Namun, fluktuasi nilai cryptocurrency adalah salah satu alasan mengapa saat ini ia jarang digunakan sebagai penyimpan nilai atau alat tukar untuk transaksi sehari-hari. Apa itu USDT?

    Dilansir dari Pintu, USDT adalah token yang nilainya setara dengan dolar AS dan dibangun di atas jaringan blockchain Ethereum, mengikuti standar token ERC-20. Nilainya dijamin oleh perusahaan yang menerbitkannya, Tether, untuk menjaga agar tetap sama dengan dolar AS. 

    Tether memastikan bahwa setiap kali mereka mengeluarkan token USDT baru, mereka menyimpan jumlah USD yang setara dalam cadangan, menciptakan jaminan bahwa USDT sepenuhnya didukung oleh uang tunai dan aset setara kas.

    Untuk Apa USDT digunakan? 

    Dengan tingginya volatilitas harga aset kripto, harga dapat mengalami perubahan signifikan hingga 20% dalam satu hari, sehingga hal ini menjadikannya tidak selalu dapat diandalkan sebagai penyimpan nilai. Di sisi lain, USDT bersifat lebih stabil terhadap fluktuasi ini.

    Hal ini menjadikan USDT pilihan yang aman bagi para investor cryptocurrency, sehingga mereka dapat menyimpan nilai aset dalam USDT tanpa harus menukarkan cryptocurrency mereka menjadi fiat dan kehilangan kesempatan untuk melakukan transaksi saat terjadi volatilitas tinggi.

    Berikut adalah beberapa contoh penggunaan USDT, diantaranya adalah:

    1. Perdagangan 

    Pasar cryptocurrency beroperasi sepanjang waktu. Dengan mengubah nilai menjadi USDT, seorang trader dapat mengurangi risiko kerugian akibat penurunan cepat harga cryptocurrency. Proses mentransfer BTC ke USDT lebih cepat dan lebih hemat biaya dibandingkan mentransfer ke dolar AS.

    USDT menawarkan likuiditas yang stabil, memungkinkan transfer dilakukan dengan kecepatan dan fleksibilitas yang setara dengan cryptocurrency lainnya, sehingga trader lebih mudah melakukan transaksi. Misalnya:

    Jika seorang trader melakukan konversi dari BTC menjadi dolar AS atau mata uang fiat lainnya, proses konversi tersebut bisa memakan waktu lebih dari satu hari untuk diselesaikan.

    Sementara itu, dia melihat kesempatan untuk mendapatkan cryptocurrency lain, mengingat sifat mata uang digital yang bisa berubah nilai dalam waktu singkat. 

    Pada waktu semacam ini, investor tersebut tidak bisa segera mengakses dananya yang sedang dalam proses konversi ke mata uang fiat, sehingga berpotensi kehilangan momen.

    2. Pembayaran Global 

    Salah satu fitur unggul dari Tether (USDT) adalah kemampuannya untuk melakukan transaksi menggunakan dolar AS di berbagai wilayah, negara, atau bahkan benua dengan mudah. 

    Teknologi blockchain yang mendasari cryptocurrency memungkinkan transaksi internasional dilakukan tanpa membutuhkan perantara yang biasanya memakan waktu lama dan biaya yang tinggi. Berbeda dengan menggunakan layanan bank atau penyedia jasa keuangan lainnya.

    3. Menyimpan Uang Setara Dolar 

    Orang-orang yang tinggal di negara dengan mata uang yang lemah atau tidak stabil cenderung menyimpan aset mereka dalam bentuk dolar AS. Namun, ini bukanlah hal yang mudah dilakukan karena mereka harus menyimpannya dalam bentuk tunai atau bergantung pada bank lokal yang tidak selalu dapat menyediakan kebutuhan tersebut.

    Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menyimpan aset mereka dalam bentuk stablecoin seperti USDT yang mudah untuk diperdagangkan dan memiliki nilai yang konsisten.

    4. Infrastruktur DeFi 

    DeFi atau keuangan terdesentralisasi merupakan salah satu inovasi dalam dunia cryptocurrency yang semakin mendapatkan perhatian dan banyak digunakan. Terdapat beragam produk atau aplikasi DeFi yang memungkinkan pinjaman, memberikan bunga, dan fungsi lainnya.

    Namun demikian, karena aplikasi DeFi hanya dapat berinteraksi dengan aset kripto, fluktuasi yang sangat tinggi dapat membawa risiko keuangan yang besar bagi pengguna produk DeFi. Ini karena harga yang tidak stabil dapat menyebabkan likuidasi atau kerugian yang signifikan.

    Tether memberikan solusi dalam bentuk jaminan on-chain yang memastikan nilai tetap konstan. Token Tether bisa digunakan sebagai jaminan untuk berpartisipasi dalam jaringan DeFi tanpa perlu khawatir tentang fluktuasi.

    Apa Itu Token LDUSDT Binance? 

    Binance Futures memperkenalkan LDUSDT, sebuah aset margin yang memberikan imbalan dengan menggunakan stablecoin populer Tether. Produk ini dirancang untuk memberikan pengguna keleluasaan untuk memperdagangkan LDUSDT sambil mendapatkan imbalan APR.

    Ini merupakan produk kedua dari jenis ini yang ditawarkan oleh Binance Futures setelah BFUSD diluncurkan pada bulan November silam. 

    Binance Futures Akan Meluncurkan LDUSDT

    Binance, sebagai bursa kripto terkemuka di dunia, terus melakukan ekspansi pada produk-produk yang ditawarkannya. Meskipun Binance memimpin dalam perdagangan aset kripto serta sebagian besar staking reward, mereka juga menyediakan beberapa aset margin.

    Hari ini, Binance Futures menambah aset baru yaitu LDUSDT, yang merupakan aset margin dengan imbalan yang memberi pengguna kesempatan untuk mendapatkan imbalan APR dari Produk Fleksibel Simple Earn USDT.

    Setelah peluncuran aset margin berhadiah pertama BFUSD, dengan senang hati mempersembahkan produk lain untuk memberikan lebih banyak keuntungan. LDUSDT meningkatkan efisiensi penggunaan modal untuk pengguna dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan aset yang dimiliki.

    Aset baru dari Binance ini berbasis pada USDT Tether, yang merupakan stablecoin terkemuka secara global, tetapi LDUSDT merupakan aset yang berbeda sepenuhnya. 

    Tujuan utama dari produk ini adalah memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada pengguna Binance, memungkinkan mereka untuk melakukan perdagangan sambil tetap memperoleh pendapatan pasif dari APR.

    Opsi ini terbuka untuk semua pengguna yang memiliki USDT dalam Produk Fleksibel Simple Earn di Binance Earn. LDUSDT adalah aset margin non-stablecoin kedua yang memberikan imbalan dari Binance, setelah peluncuran BFUSD pada bulan November lalu.

    Walaupun perusahaan baru-baru ini menghentikan penggunaan USDT dalam operasionalnya di Eropa karena alasan regulasi, produk ini tetap berfokus pada stablecoin yang terkenal.

    Dalam pengumuman tersebut, bursa merencanakan untuk meluncurkan LDUSDT dalam waktu dekat tanpa tanggal pasti untuk rilis. Menurut siaran pers resmi, aset ini diharapkan akan dirilis sekitar bulan April ini.

    Perusahaan belum memberikan informasi apakah akan menyediakan lebih banyak aset margin sejenis di masa depan. Namun, LDUSDT menawarkan fleksibilitas yang signifikan bagi pengguna Binance Futures, dan diharapkan dapat mendorong mereka untuk mencoba berbagai kemungkinan.

    Perlu diingat, semua aktivitas jual beli kripto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat kripto dengan harga yang fluktuatif.

    Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

  • Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Meninggalkan Warisan Reformasi dan Kunjungan Bersejarah ke Indonesia

    Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Meninggalkan Warisan Reformasi dan Kunjungan Bersejarah ke Indonesia

    Vatikan (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Vatikan. Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, telah wafat pada usia 88 tahun setelah sebelumnya sempat dirawat akibat pneumonia ganda.

    Vatikan mengumumkan kabar ini secara resmi melalui pernyataan video pada Senin pagi waktu setempat.

    “Dengan kesedihan yang mendalam, saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Paus Fransiskus,” ujar Kardinal Kevin Farrell dalam siaran resmi dari saluran televisi Vatikan. Ia menambahkan, “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa.”

    Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Ia menjadi pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Amerika Latin, tepatnya dari Argentina. Terkenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin, ia langsung mencuri perhatian dunia sejak awal kepemimpinannya.

    Berbeda dari para pendahulunya, Paus Fransiskus memilih tidak menempati apartemen mewah di Istana Apostolik. Ia lebih memilih tinggal di rumah tamu Vatikan, Domus Sanctae Marthae.

    “Saya butuh hidup bersama orang lain demi kesehatan psikologis saya,” katanya saat itu.

    Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus menghadapi banyak tantangan, termasuk skandal pelecehan seksual oleh oknum gereja dan konflik internal di dalam birokrasi Vatikan seperti dikuti Reuters.

    Meski demikian, ia dikenal sebagai sosok pembaru yang berani menentang arus, baik dari kalangan konservatif maupun progresif dalam tubuh Gereja.

    Tak hanya fokus pada reformasi internal, Paus Fransiskus juga dikenal sebagai simbol perdamaian dunia dan advokat bagi kaum marginal, termasuk pengungsi dan migran.

    Dalam berbagai kunjungan luar negerinya, ia selalu menyuarakan dialog antaragama dan keadilan sosial. Salah satu momen yang dikenang oleh umat Katolik Indonesia adalah saat beliau melakukan kunjungan kenegaraan dan pastoral ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024—sebuah kunjungan bersejarah yang mempererat hubungan antaragama dan antarnegara.

    Uniknya, sepanjang masa kepemimpinannya, Vatikan sempat dihuni oleh dua tokoh berpakaian putih: dirinya dan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada 2013. Benediktus wafat pada Desember 2022, menyisakan Paus Fransiskus sebagai satu-satunya pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

    Hingga Februari 2025, tercatat hampir 80% dari para kardinal pemilih Paus adalah mereka yang diangkat oleh Paus Fransiskus. Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa penerusnya akan melanjutkan kebijakan-kebijakan progresif yang telah ia mulai, meskipun masih ada perlawanan dari kalangan tradisionalis. (ted)