Negara: Amerika Serikat

  • Paus Fransiskus Meninggal, Wapres Gibran Singgung Jembatan Antar Agama

    Paus Fransiskus Meninggal, Wapres Gibran Singgung Jembatan Antar Agama

    Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengucapkan belasungkawa mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus.

    Gibran mengemukakan bahwa dunia telah kehilangan sosok pemimpin spiritual yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan juga selalu menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan.

    “Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lemah lembut, penuh kasih dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya melalui akun media sosial Instagram @gibran_rakabuming di Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Wapres menyebut perjuangan Paus Fransiskus selama ini membangun jembatan antar agama akan terus hidup di hati umat manusia di seluruh dunia.

    “Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,” katanya.

    Gibran pun mendoakan Sri Paus Fransiskus agar selalu damai dan cinta kasihnya terus menjadi suluh bagi umat manusia di seluruh dunia. “Doa dan simpati kami bangsa Indonesia,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).  

    Kabar duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus tersebut disampaikan Vatikan dalam sebuah pernyataan video.  Paus asal Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang dari serangan pneumonia ganda yang serius. 

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025). 

    Vatikan mengatakan Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.  

    Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Pemilihan tersebut mengejutkan banyak pengamat Gereja yang telah melihat ulama Argentina, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap orang miskin, sebagai orang luar.

  • Siapa Pengganti Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia? Ada Paus Asal Afrika dan Asia

    Siapa Pengganti Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia? Ada Paus Asal Afrika dan Asia

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun, perhatian dunia kini tertuju ke Kota Vatikan, tempat para Kardinal berkumpul dalam Konklaf untuk memilih pemimpin Gereja Katolik selanjutnya.

    Paus Fransiskus dikenal sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, sebuah langkah besar dalam sejarah Gereja Katolik yang dinilai mencerminkan keterbukaan terhadap keberagaman.

    Dari deretan nama yang berpeluang menjadi Paus baru, muncul pertanyaan besar, akankah Gereja Katolik memilih paus pertama yang berasal dari Afrika atau Asia?

    Berikut ini beberapa nama kandidat terkuat yang digadang-gadang akan menjadi Paus baru pengganti Imam Yesuit Jorge Mario Bergoglio:

    1. Peter Turkson (76 tahun)

    Turkson berasal dari Ghana dan pernah menjabat sebagai Uskup Cape Coast. Ia menjadi simbol harapan bagi umat Katolik di Afrika.

    Pernah dikirim Paus Fransiskus sebagai utusan perdamaian ke Sudan Selatan, Turkson juga dikenal memiliki pandangan moderat terhadap isu hubungan sesama jenis—menilai hukum di negara-negara Afrika terlalu keras namun tetap menghormati pandangan masyarakat setempat. Namanya sempat difavoritkan saat konklaf tahun 2013.

    2. Luis Antonio Tagle (67 tahun)

    Tagle, mantan Uskup Agung Manila, kini menjadi kandidat unggulan. Jika terpilih, ia akan menjadi paus pertama dari Asia, yakni dengan pertumbuhan umat Katolik tercepat.

    Ia dikenal liberal dalam sejumlah isu sosial, meskipun menolak aborsi. Tagle mengkritik Gereja Katolik karena terlalu keras terhadap pasangan sesama jenis dan pasangan yang bercerai.

    3. Pietro Parolin (70 tahun)

    Sebagai Sekretaris Negara Vatikan di bawah Paus Fransiskus, Parolin adalah kandidat yang dianggap akan melanjutkan kebijakan sebelumnya. Ia dikenal moderat, namun sikapnya terhadap isu sosial tidak seprogresif Fransiskus.

    Pernyataannya yang menyebut legalisasi pernikahan sesama jenis di Irlandia sebagai “kekalahan bagi umat manusia” menuai kritik. Ia juga dikritik karena perjanjian kontroversial Vatikan-Tiongkok pada 2018.

    4. Peter Erdo (72 tahun)

    Uskup Agung dari Esztergom-Budapest, Erdo berasal dari wilayah bekas Blok Soviet dan dikenal konservatif.

    Ia menentang pemberian komuni kepada umat Katolik yang telah bercerai atau menikah kembali, serta dikenal sebagai pembela nilai-nilai tradisional Gereja.

    5. Jose Tolentino de Mendonça (59 tahun)

    Asal Madeira, Portugal, Tolentino adalah kandidat termuda dalam daftar ini. Ia dikenal terbuka terhadap budaya modern dan mendorong para teolog untuk memahami dunia lewat film dan musik. Ia pernah menjabat sebagai Uskup Agung dan mengisi beberapa peran penting di Vatikan.

    6. Matteo Zuppi (69 tahun)

    Zuppi, Uskup Agung Bologna, ditunjuk menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2019 dan menjadi utusan perdamaian Vatikan untuk perang di Ukraina.

    Meski tidak bertemu langsung dengan Presiden Putin, ia sempat bertemu Patriark Kirill, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, walau hasil diplomatiknya belum terlihat.

    7. Mario Grech (68 tahun)

    Berasal dari Malta, Grech kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup.

    Ia menyerukan agar Gereja menggunakan pendekatan baru dalam menyikapi pasangan sesama jenis dan mereka yang bercerai, meskipun masih dianggap cukup tradisional.

    8. Robert Sarah (79 tahun)

    Sarah, yang lahir di Guinea Prancis, adalah kandidat kulit hitam lainnya. Meski usianya menjadi hambatan, ia memiliki pengalaman panjang di Vatikan sejak masa Paus Yohanes Paulus II. Ia dikenal konservatif, menentang ideologi gender dan juga radikalisme Islam.

    Akankah Gereja Katolik memilih paus yang mencerminkan keberagaman globalnya, atau tetap melanjutkan tradisi Eropa? Jawabannya ada tak akan lama setelah masa berkabung umat Katolik. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Deretan Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus Saat Kunjungan di Berbagai Negara, Pilih Kendaraan Merakyat

    Deretan Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus Saat Kunjungan di Berbagai Negara, Pilih Kendaraan Merakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Vatikan menyampaikan kabar duka yang mengejutkan dunia. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari Amerika Latin, telah berpulang pada usia 88 tahun setelah mengalami komplikasi akibat pneumonia ganda yang parah.

    Pada Senin 21 April 2025 pagi waktu setempat, Vatikan mengumumkan kepergian Paus Fransiskus melalui siaran televisi. Kardinal Kevin Farrell, dengan suara yang penuh duka, menyampaikan pengumuman resmi tersebut.

    Paus Fransiskus, dipilih untuk memimpin Gereja Katolik pada 13 Maret 2013, menyusul pengunduran diri yang mengejutkan dari Paus Benediktus XVI.

    Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada 3 September 2024. Perjalanan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan apostoliknya ke beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2024.

    Selama berkegiatan di Jakarta, Paus Fransiskus menggunakan Toyota Innova Zenix Hybrid. Paus Fransiskus beberapa kali terlihat menggunakan kendaraan yang umum digunakan oleh masyarakat dalam kunjungan internasionalnya. Berikut adalah beberapa mobil yang pernah digunakannya.

    Sedan Honda Ballade

    Pada November 2015, ketika berkunjung ke Kenya, Paus Fransiskus terlihat menaiki sedan Honda Ballade untuk berkeliling di sekitar Nairobi.

    KIA Soul

    Paus Fransiskus memilih KIA Soul sebagai kendaraan selama kunjungan ke Korea Selatan, yang menandai lawatan kepausan pertamanya di Asia.

    Toyota Land Cruiser Modifikasi

    Saat berkunjung ke Republik Afrika Tengah dan melakukan perjalanan di pusat Kota Bangui, Paus Fransiskus menggunakan mobil Land Cruiser yang modelnya bukan keluaran terbaru.

    Mitsubishi L200

    Ketika berkunjung ke Uganda, Paus Fransiskus memilih mobil SUV Mitsubishi L200 sebagai kendaraannya, yang meskipun tidak mencolok namun sebenarnya tidak tergolong murah.

    Toyota Raize

    Setibanya di Bandara Port Moresby, Papua Nugini, Paus Fransiskus kembali memilih kendaraan yang umum digunakan masyarakat, yaitu Toyota Raize.

    Hyundai Ioniq 5

    Paus Fransiskus menggunakan Hyundai Ioniq 5, mobil bertenaga listrik, selama kunjungannya di Singapura.

    Toyota Sienta

    Saat tiba di Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, Paus Fransiskus menggunakan Toyota Sienta sebagai kendaraannya.

    Beberapa mobil yang pernah digunakan tersebut mencerminkan bahwa Paus Fransiskus adalah orang yang merakyat dan sederhana.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video: LG Batalkan Proyek Baterai EV di RI – China Warning

    Video: LG Batalkan Proyek Baterai EV di RI – China Warning

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan yakni lg batal bangun ekosistem baterai electric vehicle atau EV di Indonesia. LG bersama konsorsium perusahaannya menarik investasi 7,7 Miliar setara Rp 128,84 Triliun di Indonesia.

    Sementara itu, China tiba-tiba memperingatkan negara-negara yang tengah melakukan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (21/04/2025).

  • Video: AS Jadi Negara Pembeli Utama Produk Rajut – Alas Kaki Dari RI

    Video: AS Jadi Negara Pembeli Utama Produk Rajut – Alas Kaki Dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk komoditas pakaian dan alas kaki. Badan pusat statistik mencatat sepanjang periode januari hingga Maret 2025, volume ekspor pakaian rajut dari Indonesia ke Amerika Serikat mencapai lebih dari 38.000 Ton.

    Selengkapnya saksikan di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (21/04/2025).

  • Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Katolik Berduka

    Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Katolik Berduka

    PIKIRAN RAKYAT – Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari Takhta Suci Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari Amerika Latin, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan akibat serangan pneumonia ganda yang serius.

    Kabar wafatnya diumumkan secara resmi oleh Vatikan melalui siaran televisi pada Senin pagi waktu setempat. Suara penuh duka terdengar saat Kardinal Kevin Farrell menyampaikan pengumuman resmi.

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” ujar Kardinal Farrell, Senin 21 April 2025.

    “Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ucapnya menambahkan.

    Pemimpin yang Mengubah Wajah Gereja

    Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, Paus Fransiskus terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri.

    Terpilihnya Bergoglio menjadi momen bersejarah, bukan hanya karena ia berasal dari Argentina, tetapi juga karena ia dikenal sebagai sosok sederhana yang sangat dekat dengan kaum miskin.

    Sejak awal, ia menolak tinggal di apartemen kepausan mewah di Istana Apostolik. Sebaliknya, ia memilih tinggal di kediaman tamu Vatikan untuk mempertahankan “kesehatan psikologisnya” dan membaur dengan lingkungan komunitas.

    Mewarisi Gereja yang Terluka

    Paus Fransiskus naik takhta saat Gereja sedang dilanda krisis besar, khususnya terkait skandal pelecehan seksual terhadap anak yang mencoreng reputasi institusi tersebut secara global. Ia mendapat mandat besar untuk mereformasi birokrasi internal Vatikan yang kerap tertutup dan dipenuhi pertikaian.

    Namun, upayanya menuai tantangan dari segala arah. Kelompok konservatif Gereja menuduhnya terlalu jauh melonggarkan tradisi dan doktrin lama, sementara kelompok progresif justru menganggapnya kurang radikal dalam membenahi struktur kekuasaan dan peran perempuan di dalam Gereja.

    Diplomat Global dan Pembela Kaum Tertindas

    Meski menghadapi kritik internal, Paus Fransiskus menjelma menjadi ikon global. Dalam berbagai lawatannya ke luar negeri, ia terus menyerukan dialog antaragama, perdamaian dunia, dan solidaritas terhadap kaum marginal, seperti pengungsi, migran, dan masyarakat miskin.

    Kepemimpinannya menonjol dalam menyuarakan isu-isu sosial, lingkungan, dan ekonomi yang sebelumnya jarang disentuh oleh para pendahulunya. Ia juga aktif menjalin hubungan diplomatik, termasuk dengan dunia Islam dan komunitas Yahudi.

    Dua Paus dalam Satu Era

    Selama sebagian besar masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus hidup berdampingan secara unik dengan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang memilih tetap tinggal di Vatikan pasca pengunduran dirinya tahun 2013. Keberadaan dua tokoh tertinggi Gereja dalam satu masa sempat menimbulkan bayang-bayang politik internal.

    Paus Benediktus, yang dianggap sebagai ikon konservatif Gereja, akhirnya wafat pada Desember 2022, meninggalkan Fransiskus sendirian di panggung kepausan untuk melanjutkan arah reformasi.

    Warisan dan Masa Depan Gereja Katolik

    Sebelum wafat, Paus Fransiskus telah menunjuk hampir 80% kardinal yang memiliki hak suara dalam konklaf mendatang. Keputusan ini diyakini akan sangat memengaruhi arah Gereja Katolik setelahnya, karena sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan yang mendukung agenda progresif Paus.

    “Kami kehilangan seorang gembala yang bukan hanya membimbing umat Katolik, tetapi juga dunia. Kepeduliannya pada perdamaian dan kemanusiaan akan terus dikenang,” ujar Kardinal Luis Tagle dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan akan dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, dengan prosesi kenegaraan penuh doa dan penghormatan dari para pemimpin dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kapsul Soyuz Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa – Halaman all

    Kapsul Soyuz Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa – Halaman all

    Soyuz, Kapsul Sempit yang Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa

    TRIBUNNEWS.COM – Wahana antariksa Soyuz yang membawa satu warga Amerika dan dua warga Rusia dilaporkan kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (20/4/2025). 

    Pesawat itu mendarat Minggu pagi di padang rumput Kazakhstan, kata badan antariksa Rusia, Roscosmos.

    “Hari ini pukul 4.20 waktu Moskow, wahana pendarat Soyuz MS-26 yang membawa Alexei Ovchinin, Ivan Vagner, dan Donald (Don) Pettit mendarat di dekat kota Zhezkazgan, Kazakhstan,” kata badan antariksa itu.

    Kosmonot Rusia Ovchinin dan Vagner serta astronaut NASA Pettit menghabiskan 220 hari di luar angkasa setelah melakukan perjalanan ke ISS pada bulan September tahun lalu.

    Waktu mereka di ISS bertepatan dengan waktu yang dihabiskan sepasang astronot AS hingga bulan Maret.

    Pasangan AS itu awalnya datang selama delapan hari, tetapi akhirnya terdampar selama lebih dari sembilan bulan setelah wahana antariksa yang mereka tumpangi dianggap tidak layak untuk menerbangkan mereka kembali ke Bumi.

    Luar angkasa merupakan salah satu bidang terakhir kerja sama AS-Rusia di tengah hampir hancurnya hubungan antara Moskow dan Washington akibat invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.

    KAPSUL SEMPIT – Foto file NASA yang menunjukkan ruang di dalam kapsul Soyus. Tampak para antariksawan harus duduk berhimpitan dan ruang yang sempit.

    Apa Itu Soyuz

    Di tengah ketegangan yang terjadi di antara Rusia dan Amerika, para antariksawan mereka sepertinya akur-akur saja.

    Malah, mereka bisa berbagi tempat untuk pulang dalam kapsul Soyuz yang punya ruang terbatas.

    Kapsul antariksa Soyuz memiliki panjang 7,2 meter dan diameter 2,7 meter, dengan panel surya terpasang, panjangnya menjadi 10,6 meter. Soyuz berbobot sekitar 7 ton dan dapat mengangkut hingga tiga astronot. 

    Dikutip dari situs NASA, Soyuz ( saw -yooz) adalah wahana antariksa Rusia.

    Soyuz mengangkut manusia dan perbekalan ke dan dari stasiun antariksa. Soyuz juga dapat membawa manusia kembali ke Bumi.

    KEMBALI KE BUMI – Kapsul Soyuz MS-26 mendarat 147 kilometer (91 mil) di tenggara kota Zhezkazgan, Kazakhstan.Pesawat ruang angkasa Soyuz yang membawa satu warga Amerika dan dua warga Rusia kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Minggu.

    Apa yang Dapat Dilakukan Soyuz?

    Anggota kru Rusia disebut kosmonot . Anggota kru NASA dari Amerika Serikat disebut astronot . Anggota kru dari Eropa, Kanada, dan Jepang juga disebut astronot.

    Soyuz mengangkut kosmonot dan astronot ke dan dari stasiun luar angkasa. Soyuz memiliki ruang untuk tiga orang. Wahana antariksa ini juga membawa makanan dan air ke stasiun luar angkasa.

    Soyuz seperti sekoci penyelamat. Setidaknya satu Soyuz selalu terpasang di stasiun luar angkasa. Jika terjadi keadaan darurat di stasiun luar angkasa, kru dapat menggunakan Soyuz untuk meninggalkan stasiun luar angkasa dan kembali ke Bumi.

    Apa Saja Bagian-Bagian Soyuz?

    Soyuz memiliki dua bagian. Bagian pertama adalah kapsul Soyuz . Bagian kedua adalah roket Soyuz .

    Kapsul Soyuz

    Kapsul Soyuz terletak di atas roket Soyuz. Kapsul ini memiliki tiga bagian. Bagian-bagian ini juga disebut modul.

    Bagian pertama kapsul adalah Modul Orbital. Anggota kru tinggal di Modul Orbital saat mereka berada di orbit . Modul ini berukuran seperti mobil van besar. Modul Orbital dapat terhubung ke stasiun luar angkasa.

    Bagian kedua kapsul adalah Modul Pendaratan. “Turun” berarti turun ke bawah. Para kru duduk di bagian ini saat Soyuz meluncur ke stasiun luar angkasa. Mereka juga menggunakan Modul Pendaratan untuk mendarat di Bumi.

    Modul ketiga adalah rumah bagi sistem pendukung kehidupan . Modul ini menampung berbagai hal seperti baterai, panel surya, dan mesin kemudi.

    Roket Soyuz

    Kapsul Soyuz diluncurkan di atas roket Soyuz . Roket adalah alat yang meluncurkan orang dan benda ke luar angkasa.

    Setelah peluncuran, kapsul dan roket terpisah.

    Bagian roket Soyuz kembali ke Bumi. Kapsul Soyuz terus melaju, dan hanya membutuhkan waktu sembilan menit untuk mencapai luar angkasa.

     

    (oln/tmt/nasa/*)

  • Rencana Serangan ke Yaman Bocor, Anggota Parlemen AS Minta Menhan Hegseth Dicopot dari Jabatannya

    Rencana Serangan ke Yaman Bocor, Anggota Parlemen AS Minta Menhan Hegseth Dicopot dari Jabatannya

    JAKARTA – Anggota parlemen Amerika Serikat mengkritik kabar Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth membagikan informasi penting mengenai pertahanan dan militer, terkait rencana serangan ke Yaman pada Bulan Maret lalu.

    Anggota parlemen dari Partai Demokrat mengatakan Menhan Hegseth tidak dapat lagi mempertahankan jabatannya.

    “Kami terus belajar bagaimana Pete Hegseth membahayakan nyawa,” kata Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dalam cuitan di X, melansir Reuters 21 April

    “Tetapi Trump masih terlalu lemah untuk memecatnya. Pete Hegseth harus dipecat,” lanjutnya.

    Sedangkan senator Tammy Duckworth, veteran Perang Irak yang menderita luka parah dalam pertempuran pada tahun 2004, mengatakan Hegseth “harus mengundurkan diri karena malu.”

    Seorang pejabat AS di Pentagon mempertanyakan bagaimana Hegseth dapat mempertahankan pekerjaannya setelah berita terbaru tersebut.

    Hegseth berbagi rincian serangan Maret terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah grup pesan yang mencakup istri, saudara laki-laki hingga pengacara pribadinya, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada Hari Minggu.

    Pengungkapan obrolan di aplikasi Signal untuk kali kedua menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang penggunaan sistem pesan yang tidak dirahasiakan oleh Menhan Hegseth untuk berbagi rincian keamanan yang sangat sensitif, terjadi pada saat yang sangat sensitif baginya, dengan pejabat senior yang dipecat dari Pentagon minggu lalu sebagai bagian dari penyelidikan kebocoran internal.

    Dalam obrolan terbaru, Menhan Hegseth berbagi rincian serangan yang mirip dengan yang diungkapkan bulan lalu oleh majalah The Atlantic setelah pemimpin redaksinya, Jeffrey Goldberg, dimasukkan dalam obrolan terpisah di aplikasi Signal secara tidak sengaja, dalam insiden memalukan yang melibatkan semua pejabat keamanan nasional paling senior Presiden Donald Trump.

    Sumber yang mengetahui masalah tersebut berbicara dengan syarat anonim mengatakan, obrolan kali ini melibatkan sekitar selusin orang dan dibuat selama proses konfirmasinya untuk membahas masalah administratif, alih-alih perencanaan militer yang terperinci.

    Obrolan tersebut mencakup rincian jadwal serangan udara, kata sumber tersebut.

    Juru bicara Pentagon Sean Parnell, tanpa bukti, mengatakan media “dengan antusias mengambil keluhan mantan karyawan yang tidak puas sebagai satu-satunya sumber untuk artikel mereka.”

    “Media yang membenci Trump terus terobsesi untuk menghancurkan siapa pun yang berkomitmen pada agenda Presiden Trump. Kami telah mencapai begitu banyak hal untuk pejuang perang Amerika, dan tidak akan pernah mundur,” kata Parnell dalam cuitan di X.

    Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Anna Kelly mengatakan “para ‘pembocor’ yang baru-baru ini dipecat terus memutarbalikkan kebenaran untuk menenangkan ego mereka yang hancur dan merusak agenda Presiden.

    Pengungkapan terbaru tersebut muncul beberapa hari setelah Dan Caldwell, salah satu penasihat utama Hegseth, dikawal dari Pentagon setelah diidentifikasi selama penyelidikan kebocoran di Departemen Pertahanan.

    Meskipun Caldwell tidak setenar pejabat senior Pentagon lainnya, ia telah memainkan peran penting bagi Hegseth dan ditunjuk sebagai orang penting Pentagon oleh Sekretaris dalam obrolan Signal pertama.

    “Kami sangat kecewa dengan cara di mana layanan kami di Departemen Pertahanan berakhir,” cuit Caldwell di X pada Hari Sabtu.

    “Pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya telah memfitnah karakter kami dengan serangan yang tidak berdasar saat kami keluar dari kantor,” lanjutnya.

    Setelah kepergian Caldwell, pejabat yang kurang senior Darin Selnick, yang baru-baru ini menjadi wakil kepala staf Hegseth, dan Colin Carroll, yang merupakan kepala staf Wakil Menteri Pertahanan Steve Feinberg, diberi cuti administratif dan dipecat pada Hari Jumat.

  • Pemerintahan Prabowo pilih jalur negosiasi ketimbang balas tarif Trump – Perbanyak impor produk energi dan agrikultur dari AS – Halaman all

    Pemerintahan Prabowo pilih jalur negosiasi ketimbang balas tarif Trump – Perbanyak impor produk energi dan agrikultur dari AS – Halaman all

    Pemerintah Indonesia secara resmi menawarkan peningkatan pembelian produk energi dan agrikultur dari Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan Indonesia saat Presiden AS Donald Trump menangguhkan kenaikan tarif resiprokal selama 90 hari sejak 10 April.

    Trump mengumumkan menangguhkan kenaikan tarif resiprokal selama 90 hari untuk puluhan negara, termasuk Indonesia. Penundaan ini tidak berlaku untuk China yang mereka anggap menantang kebijakan AS.

    Di tengah situasi ini, Indonesia memilih jalur negosisasi ketimbang membalas menaikan tarif impor dari AS.

    Dalam keterangan terbaru, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan membeli produk energi dari AS seperti “LPG, kemudian US crude oil (minyak mentah), dan gasoline (bensin)”.

    “Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean (kedelai), soya bean milk (susu kedelai), dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” kata Airlangga, Jumat (18/04).

    Selain itu, Airlangga juga akan memberikan insentif terhadap perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia.

    “Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis atau critical mineral, dan juga terkait dengan mempermudah, terkait dengan prosedur dari pada impor untuk produk-produk, termasuk produk hortikultura dari Amerika,” tambahnya.

    Airlangga berkata, produk ekspor utama dari Indonesia ke AS seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang “mendapatkan tarif masuk yang lebih tinggi” dibandingkan negara-negara kompetitor.

    Tarif masuk ke AS untuk produk ekspor ini antara 10%-37%. Dengan penangguhan selama 90 hari, maka tetap dikenakan terjadi tarif tambahan 10%.

    “Dengan tambahan 10% ini ekspor kita biayanya lebih tinggi karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia, bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut,” tambah Airlangga.

    Ia menambahkan, Indonesia dan AS terus berdiskusi tentang tarif resiprokal ini selama 60 hari ke depan sampai mencapai kesepakatan kedua pihak.

    Dalam keterangan sebelumnya, Airlangga menyampaikan Pemerintahan Prabowo mengambil jalur negosiasi ketimbang membalas tarif resiprokal AS sebesar 32%.

    “Arahan Bapak Presiden, Indonesia memilih jalur negosiasi, karena AS adalah mitra strategis,” ujar Airlangga, Selasa (08/04).

    Airlangga mengakui adanya ketidakpastian ekonomi menyusul pengenaan tarif dasar dan bea masuk atas barang-barang dari lebih 180 negara yang diumumkan Trump beberapa waktu lalu.

    Salah satu poin utama yang disorot Airlangga adalah revitalisasi Perjanjian Kerja Sama Perdagangan dan Investasi atau Trade & Investment Framework Agreement (TIFA).

    Airlangga juga mengatakan Indonesia sudah melakukan pendekatan ke perwakilan diplomatik AS serta berkomunikasi dengan asosiasi pedagang dan pengusaha seperti Kadin dan Apindo.

    Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menggarisbawahi Indonesia sebetulnya punya banyak alternatif untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    “Dependensi kita terhadap AS tidak terlalu besar dibandingkan [sejumlah] negara-negara lain,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi dari Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menyayangkan sikap pemerintah yang disebutnya “tidak berani melakukan retaliasi” sedari awal.

    “Negara manapun semestinya menunjukkan bahwa opsi retaliasi akan selalu on the table [dimungkinkan],” ujar Andri ketika dihubungi BBC News Indonesia pada Selasa (08/04).

    Sementara pengamat ekonomi pembangunan dari Universitas Andalas di Sumatra Barat, Syafruddin Karimi, mengatakan absennya perwakilan diplomatik Indonesia di AS melemahkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi bilateral.

    “Tanpa duta besar yang aktif di Washington, upaya Indonesia untuk menjaga akses pasar ekspor dan meredam dampak proteksionisme Amerika akan selalu tertinggal satu langkah dibanding negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya.

    ‘Menimbulkan ketidakpastian di dunia’

    Dalam pidato pembukanya di sarasehan ekonomi itu, Prabowo menyatakan bahwa goncangan dunia saat ini disebabkan oleh AS yang memberlakukan peningkatan tarif tinggi kepada banyak negara.

    “Banyak negara yang cemas, padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dulu—dan termasuk saya bertahun-tahun—saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Prabowo, pada Selasa (08/04).

    Prabowo menyampaikan bahwa swasembada pangan dan swasembada energi merupakan sasaran utama dari strategi ekonomi pemerintahannya, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB.

    Dalam sarasehan tersebut, Prabowo mengapresiasi masukan dari sejumlah asosiasi pegiat ekonomi, khususnya mengenai perizinan.

    Dia meminta kepada jajarannya untuk lebih efisien dan mempermudah birokrasi untuk para pegiat ekonomi.

    “Sebetulnya Presiden Trump mungkin membantu kita. Dia memaksa kita, supaya kita ramping, efisien, tidak manja. Ini kesempatan,” ujar Prabowo

     

    Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menggarisbawahi bahwa dari Indonesia sebetulnya punya banyak alternatif untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    “Dilihat dari sisi neraca perdagangan, AS adalah yang terbesar kedua. Tapi dibandingkan dengan mitra paling besar, yaitu China, AS tidak jauh berbeda dengan destinasi ekspor lainnya,” ujar Sri Mulyani.

    “Destinasi ekspor kita masih bisa kita diversifikasi. Dependensi kita terhadap AS tidak terlalu besar dibandingkan [sejumlah] negara-negara lain.”

    Sri Mulyani juga mengatakan dampak dari tarif AS saat ini membuat muncul wacana di negara-negara seluruh dunia untuk mencari tujuan ekspor dan investasi alternatif untuk memunculkan “perdagangan tanpa Amerika”.

    Apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia?

    Pemerintah telah menyiapkan langkah diplomasi ekonomi yang terkoordinasi dan komprehensif menanggapi kebijakan AS, sebagaimana diucapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Salah satu fokus utama adalah revitalisasi Perjanjian Kerja Sama Perdagangan dan Investasi atau Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) yang ditandatangani pada 1996.

    Di sisi lain, Airlangga mengatakan bergabungnya Indonesia ke New Development Bank (NDB) yang didirikan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) membuat Indonesia sudah punya aliansi perekonomian alternatif.

    Airlangga menambahkan wakil perdana menteri Rusia akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 14 April sehingga membuka peluang pasar Indonesia di negara itu.

    Sebelumnya, sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Airlangga pada Senin (07/04) mengatakan negara-negara ASEAN berencana untuk bertemu pada Kamis (10/04) untuk menyamakan sikap.

    “Indonesia sendiri akan mendorong beberapa kesepakatan dan dengan beberapa negara ASEAN, menteri perdagangan juga berkomunikasi selain dengan Malaysia juga dengan Singapura, dengan Kamboja dan yang lain untuk mengkalibrasi sikap bersama ASEAN,” ujar Airlangga.

    Pemerintah juga akan mengajukan proposal deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), termasuk relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, ujar Airlangga.

    Selain itu, evaluasi terkait pelarangan dan pembatasan barang ekspor maupun impor AS juga menjadi bagian dari rencana negosiasi.

    Solusi lain yang dipertimbangkan Indonesia adalah meningkatkan impor dan investasi dari AS melalui pembelian minyak dan gas (migas).

    Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal melalui berbagai strategi, seperti penurunan bea masuk, PPh impor, atau PPN impor dengan tujuan mendorong impor dari AS sekaligus mempertahankan daya saing ekspor Indonesia ke negara tersebut.

    Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan AS sebesar US$14,34 miliar (sekitar Rp241 triliun) pada tahun 2024.

    Surplus terbesar Indonesia berasal dari mesin dan perlengkapan elektrik (US$4,18 miliar atau Rp 70,37 triliun), pakaian dan aksesori pakaian (US$2,84 miliar atau Rp47,81 triliun), serta alas kaki (US$2,39 miliar atau Rp40,2 triliun).

    Sementara AS mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar US$17,9 miliar (sekitar Rp301 triliun) pada tahun yang sama.

    Airlangga menambahkan bahwa para diplomat Indonesia telah berkomunikasi dengan U.S Trade Representative, yang saat ini masih menunggu proposal konkret dari pihak Indonesia.

    ‘Tertinggal satu langkah’

    Sejak tahun 2023, Indonesia tidak memiliki Duta Besar untuk Amerika Serikat.

    Posisi itu terakhir kali dipegang Rosan Roeslani yang kemudian ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN pada Juli 2023.

    Pengamat ekonomi pembangunan dari Universitas Andalas di Sumatra Barat, Syafruddin Karimi, mengatakan absennya perwakilan diplomatik Indonesia di AS ini melemahkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi bilateral “di tengah meningkatnya tensi dagang akibat kebijakan tarif Presiden Trump”.

    “Tanpa duta besar yang aktif di Washington, upaya Indonesia untuk menjaga akses pasar ekspor dan meredam dampak proteksionisme Amerika akan selalu tertinggal satu langkah dibanding negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya.

    Di sisi lain, Syafruddin menekankan pentingnya bagi pemerintah Indonesia untuk belajar dari Vietnam yang berupaya melakukan pendekatan bilateral tetapi ditanggapi dingin oleh Gedung Putih.

    Sebelumnya, pemerintah Vietnam meminta penundaan tarif selama 46 hari.

     

    Akan tetapi, penasihat utama Presiden Trump, Peter Navarro, mengatakan kepada Fox News, mitra BBC di AS, bahwa “ini bukan negosiasi” meski kemudian menambahkan pihaknya “selalu bersedia mendengarkan”.

    “Penolakan terhadap Vietnam menunjukkan bahwa Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, mengedepankan strategi proteksionisme yang tidak mudah dinegosiasikan, bahkan dengan mitra dagang utama sekalipun,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Syafruddin menyarankan agar Indonesia tidak hanya mengandalkan diplomasi formal, tetapi juga memperkuat posisi tawar melalui strategi konkret yang mencerminkan kepentingan bersama dan daya saing jangka panjang.

    Dia menekankan perlunya memastikan setiap proposal ke Washington memiliki nilai strategis dan ekonomi yang signifikan, bukan sekadar kompromi politik.

    “Tanpa pendekatan yang cermat dan persiapan matang, Indonesia berisiko mengalami nasib serupa dengan Vietnam: gagal meraih kepercayaan mitra strategis dan kehilangan momentum dalam arena perdagangan global,” ujarnya.

    Terpisah, pengamat ekonomi dari Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menyayangkan sikap pemerintah yang disebutnya “tidak berani melakukan retaliasi” sedari awal.

    “Negara manapun semestinya menunjukkan bahwa opsi retaliasi akan selalu on the table [dimungkinkan],” ujar Andri ketika dihubungi pada Selasa (08/04).

    Andri menekankan opsi retalisi di sini bukanlah semata ancaman, melainkan benar-benar harus disiapkan Indonesia dengan melakukan diversifikasi mitra dagang menjauh dari AS jika negosiasi tidak imbang.

    Lebih lanjut, Andri menilai Trump menunjukkan ketidaksukaannya terhadap negara mana saja yang berencana untuk melakukan pembalasan tarif terhadap kebijakan perdagangan AS.

    Kebijakan tarif global yang diterapkan Trump didasarkan pada asumsi bahwa negara-negara lain akan bersikap patuh dan memberikan konsesi kepada Amerika Serikat dalam negosiasi untuk menurunkan tarif tersebut, papar Andri.

    Namun, Andri menegaskan langkah tarif ini bersifat merugikan bagi kedua belah pihak yang terlibat.

    Jika negara-negara lain memilih untuk tidak tunduk dan justru melakukan retaliasi, Trump berpotensi besar merugikan perekonomian negaranya sendiri tanpa alasan yang substansial.

    “Ini skenario yang sangat ingin dihindari oleh Trump,” ujar Andri.

    Andri menyoroti pernyataan Trump terhadap respons China terhadap kebijakan tarif AS sebagai contoh.

    Seperti diketahui, Trump dilaporkan mengancam untuk meningkatkan tarif hingga 50?ngan tujuan memaksa Beijing membatalkan langkah pembalasannya.

    “Di sisi lain, ketakutan Trump ini justru menunjukkan bahwa Indonesia tidak pernah boleh melepaskan opsi retaliasi dari meja negosiasi. AS akan mencoba apa saja agar retaliasi tidak dilakukan, dan Indonesia harus paham itu,” ujarnya.

    Andri menggarisbawahi poin dari Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia tidak terlampau dependen terhadap AS.

    “AS memang negara destinasi ekspor kedua terbesar, tapi selisihnya dengan yang terbesar [China] sangat jomplang, sehingga posisi AS ini sebenarnya tidak banyak lebih penting dengan negara mitra dagang lainnya,” ujar Andri.

    “Kalau melihat dari peta mitra dagang Indonesia selama ini, Indonesia masih punya sangat banyak alternatif. Mitra dagang Indonesia masih sangat bisa didiversifikasi sehingga ketergantungan ataupun dependensi terhadap AS sebenarnya tidak terlalu besar.”

    Lebih lanjut, Andri menggaris bawahi pidato Presiden Prabowo yang menyebut “swasembada energi” tetapi bertolak belakang dengan langkah negosiasi Indonesia dengan AS.

    “Sangat lucu ketika presiden berbicara tentang ‘swasembada energi’ namun dalam negosiasi dengan AS, Indonesia diminta untuk membeli lebih banyak minyak mentah dari AS untuk mengurangi surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS,” ujarnya.

    IHSG dan bursa saham Asia alami penurunan drastis

    Pada Selasa (08/04) IHSG menunjukkan tren penurunan di awal perdagangan setelah libur Lebaran.

    Pada pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak di posisi 5.912. Posisi ini berarti IHSG melemah 598,55 poin (9,19%) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.510.

    Sesuai dengan ketentuan baru, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara atau trading halt selama 30 menit karena IHSG mengalami penurunan sebanyak 8%.

    Meski demikian, seperti dilansir Kompas.com, IHSG tetap berada di posisi 5.987 atau turun 522,92 poin (8,03%) pada pukul 09:38 WIB setelah trading halt dicabut.

    Seperti diberitakan BBC News sebelumnya, saham di Asia seperti di Shanghai, Tokyo, dan Hong Kong mengalami penurunan drastis pada Senin (07/04).

    Hal ini menyusul kemerosotan saham global pekan lalu setelah Trump mengumumkan tarif baru antara 10?n 46% di sebagian besar negara.

    Bursa saham Nikkei di Jepang ditutup dengan penurunan 7,8%, sementara bursa saham ASX 200 di Australia turun 4,2%.

    Sedangkan bursa saham Kospi di Korea Selatan ditutup 5,6% lebih rendah. Adapun pasar saham Shanghai Composite di China anjlok 7,3?n Indeks saham Taiwan turun drastis sebesar 9,7%.

    Sementara itu, bursa saham Hang Seng turun 12,5?lam penutupan perdagangan saham pada Senin (07/04) sore.

    Langkah Trump ini tidak hanya menyasar rival dagang utama seperti China, tetapi juga sekutu dekat AS seperti Jepang dan Korea Selatan, serta negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi pesat seperti Vietnam.

    Jepang dan Korea Selatan akan menghadapi tarif sebesar 26%, sementara Vietnam, yang oleh Trump disebut sebagai “pelanggar terburuk”, bersiap untuk tarif 46%.

    Negara-negara lain dalam daftar sasaran termasuk Kamboja (49%), Thailand (36%), dan China yang akan dikenai tarif total mencapai 54%.

    Selain tarif tinggi yang menargetkan negara-negara tertentu, AS juga memberlakukan tarif dasar sebesar 10% untuk sejumlah negara lain di kawasan tersebut, termasuk Singapura, Selandia Baru, dan Australia.

    Kebijakan ini memicu kekhawatiran luas akan potensi perang dagang global yang dapat menyeret ekonomi dunia ke dalam perlambatan, atau bahkan resesi.

    Kawasan Asia, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, dinilai sangat rentan terhadap dampak negatif dari kebijakan AS ini.

  • Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin yang wafat dalam usia 88 tahun. Kabar ini disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video pada Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang. Dilansir dari Very Well Health, pneumonia ganda secara teknis bukanlah istilah medis resmi.

    Pneumonia ganda, atau pneumonia bilateral adalah cara untuk menggambarkan infeksi pada kedua paru-paru.  Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menyebabkan kantung udara di dalam paru-paru terisi cairan atau nanah.

    Kebanyakan orang yang terserang pneumonia kemungkinan besar telah terpapar bakteri pneumokokus atau virus flu . “Ketika seseorang terserang pneumonia, penyakit ini dapat menyerang mulai dari sebagian kecil dari satu paru-paru hingga sebagian besar dari kedua paru-paru,” tulis Very Well Health.

    Ketika pneumonia menyerang kedua paru-paru, penyakit ini jauh lebih parah daripada pneumonia yang hanya menyerang satu paru-paru. Saat terkena pneumonia di satu paru-paru, paru-paru yang sehat dapat mengatasinya sementara paru-paru yang terkena pneumonia pulih.

    Namun, ketika terkena pneumonia bilateral, maka pasien tidak memiliki kemewahan untuk memiliki satu paru-paru yang baik untuk menggantikannya.  

    Hal ini membuat pasien berada dalam kondisi yang lebih rapuh. Gejala pneumonia ganda tidak jauh berbeda dengan pneumonia biasa. Diantaranya, batuk produktif, demam, bibir atau kuku berwarna biru atau ungu, kebingungan (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun), pernapasan cepat, atau kesulitan bernapas.

    Gejala lain yang dirasakan adalah kelelahan ekstrem, peningkatan denyut nadi, nyeri dada yang tajam dan menusuk saat bernapas atau batuk.

    “Jika mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk terus-menerus, atau demam di atas 102°F yang tidak mudah dikendalikan, sebaiknya hubungi dokter perawatan primer untuk membuat janji temu,” tegasnya.

    Selain itu ada beberapa gejala yang menunjukkan infeksi lebih parah dengan potensi menyebabkan kondisi kronis yang lebih serius seperti gagal ginjal, keracunan darah hingga mungkin kematian.

    Pneumonia biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga hal yaitu bakteri, virus dan jamur.  

    Pneumonia juga dapat terjadi jika makanan, cairan, atau benda lain selain udara masuk ke paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai pneumonia aspirasi.

    Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia karena usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

    Beberapa faktor risiko untuk pneumonia ganda meliputi:

    1. Berusia kurang dari 2 tahun.
    2. Berusia lebih dari 65 tahun.
    3. Kekurangan gizi.
    4. Merokok dan mereka yang terpapar asap rokok secara berlebihan.
    5. Mengidap penyakit kronis seperti diabetes , anemia sel sabit dan penyakit jantung.
    6. Mengidap penyakit paru-paru seperti PPOK , fibrosis kistik , atau asma.
    7. Mereka yang mengalami kesulitan menelan karena stroke atau kondisi neurologis lainnya.
    8. Orang yang baru saja terserang flu atau pilek
    9. Mereka yang berjuang melawan. penyalahgunaan narkoba atau alkohol.