Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) mencatatkan surplus sebesar US$ 4,32 miliar pada periode Januari hingga Maret 2025. Selama kuartal I tahun ini, nilai ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam mencapai US$ 7,3 miliar, sementara impornya hanya sebesar US$ 2,98 miliar.
Kontribusi terbesar terhadap ekspor Indonesia ke AS berasal dari sejumlah komoditas unggulan, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesorisnya baik yang berbahan rajutan maupun bukan rajutan.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekspor keempat komoditas tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Mesin dan perlengkapan elektrik mencatat nilai ekspor sebesar US$ 1,2 miliar, menyumbang 16,71% dari total ekspor ke AS, dengan pertumbuhan 17,65%. Sementara itu, ekspor alas kaki mencapai US$ 657,9 juta atau 9,01% dari total ekspor,” ucapnya pada Senin (21/4/2025).
Ia melanjutkan, produk alas kaki Indonesia juga paling banyak diekspor ke AS, yakni mencapai 34,16% dari total ekspor alas kaki nasional, disusul oleh Belanda, Belgia, Jepang, dan China.
Kemudian, produk pakaian rajutan juga menjadi primadona dengan nilai ekspor sebesar US$ 629,25 juta atau setara 8,61% dari total ekspor ke AS.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan sebesar 20,46%. Pangsa pasar ekspor pakaian rajutan Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 63,4%, menjadikannya yang tertinggi, diikuti Jepang dan Korea Selatan,” tambah Amalia terkait surplus perdagangan.
Untuk produk pakaian bukan rajutan, ekspor ke AS tercatat sebesar US$ 568,46 juta atau 7,78% dari total ekspor, dengan pertumbuhan 1,47%. Pangsa ekspor komoditas ini ke Amerika Serikat mencapai 42,96%, disusul Jepang dan Korea Selatan sebagai pasar utama berikutnya.
Amalia menegaskan bahwa AS masih menjadi pasar utama bagi produk tekstil dan alas kaki Indonesia hingga catat surplus perdagangan. Hal ini juga menunjukkan kekuatan industri nasional di sektor tersebut dalam persaingan global.


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5193588/original/045463300_1745232713-1000004676.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149802/original/071712000_1591853665-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


