Negara: Amerika Serikat

  • Ada pihak di luar negeri ingin RI selalu impor beras

    Ada pihak di luar negeri ingin RI selalu impor beras

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjawab pertanyaan awak media di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian di Jakarta, Sabtu (26/4/2025). ANTARA/Harianto

    Mentan: Ada pihak di luar negeri ingin RI selalu impor beras
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 27 April 2025 – 06:43 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan ada pihak di luar negeri ingin agar Indonesia selalu impor beras dan tak mencapai swasembada pangan, khususnya dalam produksi komoditas strategis nasional itu.

    “Oh itu sudah pasti (ada negara-negara yang ingin Indonesia tetap impor beras). Sudah tidak ada satupun negara di dunia menginginkan, khususnya eksportir, menginginkan Indonesia swasembada,” kata Mentan ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian secara daring dan luring di Jakarta, Sabtu.

    Mentan menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi awak media mengenai pernyataan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam rapat tersebut, yang menyatakan ada lembaga di Amerika Serikat, menyebutkan jika produksi pertanian Indonesia terutama komoditas beras mengalami peningkatan yang signifikan.

    Menanggapi hal itu, Mentan membenarkan dan mengaku telah mendapat informasi tersebut yang dikeluarkan oleh lembaga bernama US Department of Agriculture (USDA).

    “Kemarin yang kami dapat, lembaga Amerika Serikat, itu USDA, itu mengatakan bahwa produksi Indonesia melompat tinggi dan kata-katanya itu mengecewakan eksportir negara lain,” ujar Mentan.

    Menurut Mentan, negara-negara eksportir beras ingin Indonesia tetap menjadi pasar impor, bukan negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

    Ia menilai peningkatan produksi beras Indonesia membuat sejumlah negara eksportir merasa kecewa, karena berkurangnya peluang ekspor mereka ke pasar Indonesia yang selama ini menjadi salah satu tujuan utama.

    Sebelumnya, Mentan menyebut, stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,18 juta ton yang ada di gudang Perum Bulog. Angka itu dinilai tertinggi dalam 23 tahun terakhir, bahkan menjadi yang tertinggi sejak Indonesia merdeka.

    Namun, bagi Mentan fenomena tersebut adalah sesuatu yang wajar dan normatif dalam dunia perdagangan karena negara-negara eksportir tentunya ingin mempertahankan pasar ekspor, termasuk di sektor pangan.

    “Eksportir, menginginkan Indonesia tidak swasembada, Kenapa? Kita adalah pasarnya. Itu pasti, itu normal, normatif, itu sangat normal,” kata Mentan.

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian itu mengatakan jika ada lembaga asal Amerika Serikat mengungkapkan kondisi perberasan dunia, dengan Indonesia dinilai semakin kuat, sementara Thailand dan negara tetangga merasa kecewa.

    Setiap tahun, menurut Wamentan, ada pihak-pihak yang selalu berharap Indonesia tetap mengimpor beras, baik dari dalam negeri sendiri maupun dari negara luar yang ingin terus menjual beras ke Indonesia.

    “Tapi sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, bahwa tahun ini Indonesia ditargetkan tidak impor beras, tidak impor jagung, tidak impor garam konsumsi dan tidak impor gula konsumsi,” kata Wamentan.

    Data yang dihimpun dari ANTARA menyebutkan, Indonesia terakhir kali mengimpor beras dalam jumlah besar pada 2024. 

    Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga November 2024, Indonesia telah mengimpor sekitar 3,85 juta ton beras, meningkat 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Impor ini terutama berasal dari Thailand (1,19 juta ton), Vietnam (1,12 juta ton), dan Myanmar (642.000 ton) .​

    Namun, pada awal 2025, pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk tidak melakukan impor beras guna mendorong swasembada pangan. 

    Sebagai gantinya, Perum Bulog menargetkan pengadaan tiga juta ton beras dari produksi dalam negeri, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya .

    Sumber : Antara

  • Harga Emas Hari Ini 27 April 2025 Tembus Rp10 Jutaan, Saatnya Jual biar Gak Boncos?

    Harga Emas Hari Ini 27 April 2025 Tembus Rp10 Jutaan, Saatnya Jual biar Gak Boncos?

    PIKIRAN RAKYAT – Berikut harga emas hari ini, Minggu 27 April 2025 yang bisa diketahui. Ada harga yang mesti dibayarkan jika ingin mulai investasi logam mulia dengan harga yang sudah ada pada akhir pekan seperti saat ini.

    Contohnya emas Antam, Sobat PR bisa menebusnya untuk pembelian 5 gram dibanderol Rp10 jutaan dan 10 gram dengan nominal Rp19 jutaan. Hal sama terjadi pada emas Galeri24 dan UBS dengan nilai mirip-mirip. Ini bisa menjadi isyarat perlunya menjual sebagian logam mulia yang kita punya.

    Berdasarkan data di atas, bagaimana pergerakan harga emas hari ini? Berikut selengkapnya:

    Harga emas 27 April 2025 di Pegadaian Harga beli: Rp19.000 per 0,01 gram Harga jual: Rp18.330 per 0,01 gram Harga emas 27 April 2025 di Antam 0,5 gram: Rp1.077.000 1 gram: Rp2.048.000 2 gram: Rp4.033.000 3 gram: Rp6.023.000 5 gram: Rp10.004.000 10 gram: Rp19.950.000 25 gram: Rp49.742.000 50 gram: Rp99.402.000 100 gram: Rp199.139.000 250 gram: Rp497.571.000 500 gram: Rp994.923.000 1.000 gram: Rp1.989.804.000 Harga emas 27 April 2025 di UBS 0,5 gram: Rp1.077.000 1 gram: Rp1.991.000 2 gram: Rp3.951.000 5 gram: Rp9.763.000 10 gram: Rp19.423.000
    25 gram: Rp48.460.000 50 gram: Rp96.722.000 100 gram: Rp193.366.000 250 gram: Rp483.270.000 500 gram: Rp965.401.000

    Harga Emas Hari Ini 26 April 2025 Turun Tipis, Antam Mulai Rp1 Jutaan?

    Tips Cicil dan Menabung Emas di Pegadaian, Strategi Investasi Masa Depan Gemilang

    Ilustrasi harga emas hari ini, Minggu 27 Maret 2025, Antam naik jadi Rp10 jutaan, begitu juga Galeri24 dan UBS, ini saatnya jual logam mulia pada akhir pekan.. Pixabay/flaart

    Harga emas 27 April 2025 di Galeri24 0,5 gram: Rp1.030.000 1 gram: Rp1.963.000 2 gram: Rp3.866.000 5 gram: Rp9.593.000 10 gram: Rp19.134.000 25 gram: Rp47.715.000 50 gram: Rp95.355.000 100 gram: Rp190.615.000 250 gram: Rp476.302.000 500 gram: Rp952.134.000 1.000 gram: Rp1.904.267.000 Penyebab harga emas berbeda Kondisi global yang tidak pasti Penawaran dan permintaan emas Kebijakan moneter Inflasi Nilai tukar dolar Amerika Serikat Tips investasi emas Memastikan tujuan investasi Sesuaikan dengan keuangan pribadi Mencari tempat untuk beli emas Pantau perkembangan harga emas Pilih waktu yang tepat Simpan emas di tempat yang aman Fokus ke masa depan

    Demikian harga emas hari ini, Minggu 27 April 2025 yang bisa disimak. Harganya menembus Rp10 jutaan untuk pembelian 5 gram. Sobat PR bisa mulai menjual emas Antam, Galeri24, maupun UBS pada akhir pekan kali ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Jakarta

    Misa pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus telah digelar. Di sela misa, ternyata Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dirangkum detikcom dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), Donald Trump dan Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan di Roma, Italia. Pertemuan keduanya itu dilakukan sebelum menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Pertemuan kedua kepala negara itu diungkapkan oleh juru bicara kepresidenan Ukraina, Sergii Nykyforov.

    Zelensky sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Trump saat kedua pemimpin sama-sama berada di Roma untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Namun Trump, yang mendarat di Roma bersama istrinya, Melania, sama sekali tidak memberitahu wartawan soal rencana pertemuannya dengan Zelensky.

    Pertemuan Terakhir Trump dan Zelensky

    Foto: Donald Trump dan Volodymyr Zelensky (AFP/SAUL LOEB).

    Pertemuan terakhir Trump dan Zelensky terjadi di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu, yang diwarnai cekcok bersejarah yang menghebohkan dunia.

    Pada saat itu, Trump menegur Zelensky karena tidak pernah menunjukkan rasa terima kasih yang cukup atas dukungan AS dalam perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

    Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Gedung Putih soal pertemuan kedua pemimpin. Tidak diketahui secara jelas apa saja yang menjadi topik pembicaraan keduanya saat bertemu di Roma.

    Trump dan Zelensky tiba secara terpisah di Alun-alun Santo Petrus sesaat sebelum misa pemakaman Paus Fransiskus digelar pada Sabtu (26/4) pagi waktu setempat.

    Vatikan telah mengumumkan bahwa total 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan dan 12 raja yang berkuasa dari berbagai negara menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ekonomi AS Diprediksi Melemah Gara-gara Trump!

    Ekonomi AS Diprediksi Melemah Gara-gara Trump!

    Jakarta

    Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah imbas kebijakan tarif impor balasan Presiden Donald Trump.

    Kebijakan yang menyulut perang dagang ini berpotensi memporak-porandakan kondisi perekonomian global yang kini mulai tidak stabil.

    Melansir CNN, Sabtu (26/4/2025), Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) melaporkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan melambat menjadi 2,8% imbas kebijakan tarif Trump.

    Angka ini jauh di bawah rata-rata angka pertumbuhan ekonomi global sepanjang sejarah.

    “Peningkatan ketegangan perdagangan yang cepat dan tingkat ketidakpastian kebijakan yang sangat tinggi diperkirakan akan berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi global,” tulis IMF dalam laporan World Economic Outlook.

    Kemudian dalam laporan Prospek Ekonomi Dunia, IMF memproyeksikan perlambatan terburuk akan dialami oleh Amerika Serikat sendiri. Di mana pertumbuhan ekonominya diperkirakan merosot lebih tajam, dengan proyeksi hanya sebesar 1,8% pada 2025.

    IMF juga memperkirakan inflasi AS mencapai 3% tahun ini, naik dari proyeksi Januari sebesar 2%. Proyeksi itu jauh lebih pesimis dibandingkan perkiraan IMF pada Januari lalu, yang dibuat sebelum pengumuman serangkaian tarif baru oleh Trump yang mendorong tarif impor rata-rata AS ke tingkat tertinggi dalam satu abad.

    “Tarif baru Trump menyumbang hampir setengah dari penurunan tajam dalam perkiraan pertumbuhan AS oleh IMF untuk tahun ini,” tulis Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF, dalam sebuah blog.

    Selain itu, ketidakpastian kebijakan sudah menyebabkan lesunya permintaan di AS bahkan sebelum Trump mengumumkan tarif impor balasan.

    Bahkan menurut Gourinchas, wilayah Amerika Utara tidak dapat mengharapkan dampak positif dari kebijakan tarif ini dalam jangka panjang.

    “Dampak jangka panjang dari tarif ini, jika terus diberlakukan, akan bersifat negatif bagi semua kawasan sama seperti dampak jangka pendeknya,” kata Gourinchas.

    (igo/hns)

  • Semua iPhone yang Dijual di AS akan Made in India

    Semua iPhone yang Dijual di AS akan Made in India

    Jakarta

    Tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memaksa Apple memikirkan ulang rantai produksi iPhone. Bahkan Apple dilaporkan akan memindahkan produksi semua iPhone yang dijual di AS dari China ke India.

    Menurut laporan The Financial Times, Apple berencana memproduksi 60 juta iPhone yang ditujukan untuk konsumen di AS di India pada akhir tahun 2026. Mimpi yang ambisius ini mengharuskan Apple menggandakan kapasitas produksi iPhone saat ini di India.

    Apple pertama kali memproduksi iPhone di India pada tahun 2017, dan pada akhir tahun 2023 mereka berkomitmen untuk memproduksi 50 juta iPhone di Negeri Sungai Gangga dalam waktu tiga tahun.

    Dengan mempertimbangkan hal itu, angka tersebut hanya perlu ditingkatkan sebesar 10 juta unit untuk mencapai target baru 60 juta unit.

    Saat ini sebagian besar iPhone diproduksi di China oleh mitra Apple seperti Foxconn. AS merupakan pasar terbesar iPhone yang menyumbang sekitar 28% dari seluruh pengapalan global iPhone yang mencapai 232,1 juta unit pada tahun 2024.

    Pergeseran ini terjadi di tengah konflik dagang antara AS dan China yang kembali memanas. Presiden Trump belum lama ini menetapkan tarif sebesar 145% untuk semua produk yang diimpor dari China, namun kemudian berubah pikiran dan akan mengecualikan produk seperti ponsel dan laptop dari tarif.

    Sebaliknya, India hanya dikenakan tarif impor sebesar 10%. Namun, India masih bisa dikenakan tarif sebesar 26% setelah masa tenggang 90 hari dicabut, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (26/4/2025).

    Apple kabarnya telah menerbangkan enam pesawat berisi iPhone dari India ke AS untuk menghindari tarif. Total ada 600 ton iPhone yang dikirimkan, yang diperkirakan mencapai 1,5 juta unit dengan nilai mencapai USD 2 miliar.

    Tujuan Trump menetapkan tarif gila-gilaan untuk impor dari luar negeri adalah untuk memindahkan produksi ke AS. Namun banyak pakar yang mengatakan mimpi itu sulit diwujudkan, terutama untuk industri elektronik.

    (vmp/vmp)

  • Iran dan AS Buka Peluang Kesepakatan soal Nuklir

    Iran dan AS Buka Peluang Kesepakatan soal Nuklir

    Bisnis.com, JAKARTA—Iran dan Amerika Serikat (AS) membuka peluang kesepakatan soal nuklir dalam diskusi terbaru oleh kedua negara tersebut.

    Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (26/4/2025) pukul 23.42 WIB, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa terdapat negosiasi yang lebih serius tentang peluang kerja sama program nuklir. Pernyataan itu dia ungkapkan kepada saluran televisi pemerintah setelah babak ketiga diskusi dilakukan di Muscat, Oman.

    “Kami secara bertahap memasuki diskusi yang lebih detail dan teknis,” katanya.

    Diskusi berlangsung selama 5 jam, menandai pertemuan paling lama antara pihak Iran dan AS sejak Oman memediasi pertemuan pada awal bulan ini. Delegasi pun menyetujui perbincangan keempat pada pekan depan, ujar Araghchi, tnpa menyebutkan tempatnya.

    Araghchi yang memimpin tim negosiasi Iran, bermitra dengan pihak AS Steve Witkoff, menyebut bahwa dia puas dengan laju dan progress diskusinya. Namun, dia mengakui tetap berhati-hati dengan perbedaan utama.

    “Terkadang, keinginan saja tak cukup dan perbedaan bisa begitu serius sehingga kesepakatan tak bisa tercapai,” katanya.

    Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi yang memfasilitasi perbincangan menyebut melalui kanal X, bahwa kedua negara telah mengidentifikasi aspirasi bersama untuk mencapai kesepakatan berdasarkan rasa saling menghormati dan komitmen bersama.

    “Prinsip utama, objektif, dan kekhawatiran teknis akan disinggung,” katanya.

    Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan perbincangan berada di suasana serius. Hal itu terlihat dengan ahli ekonomi, perbankan, dan nuklir terlibat dalam diskusi tersebut yang fokus pada membangun kepercayaan terhadap program nuklir Iran, menjaga hak Iran untuk menggunakan energi nuklir dengan prinsip perdamaian, dan mengamankan bantuan dari sanksi.

    Perbincangan terbaru ini hadir di tengah optimisme terkait kemungkinan kesepakatan baru. Dalam wawancara terbaru yang dilansir Majalah Time, Presiden AS Donald Trump menyebut Israel bisa menetapkan keputusannya untuk mengarahkan serangan ke fasilitas nuklir Iran kendati bisa juga kesepakatan dibuat tanpa serangan.

    Sebelumnya, Trump berjanji tak akan membuka peluang Iran mengembangkan senjata nuklir dan mencari kesempatan melakukan negosiasi untuk menggantikan kesepakatan pada 2015. Di sisi lain, Iran masih mempertahankan sikapnya untuk mengembangkan nuklir dengan perdamaian sebagai tujuannya sambil menjaga kemampuannya memperkaya uranium.

  • Di Tengah Melayat Paus Fransiskus, Trump dan Zelensky Bertemu Bahas Perang Ukraina – Halaman all

    Di Tengah Melayat Paus Fransiskus, Trump dan Zelensky Bertemu Bahas Perang Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah-tengah acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan, Sabtu (26/4/2025).

    Pertemuan itu terjadi di Basilika Santo Petrus, tempat kedua pemimpin tiba untuk berpartisipasi dalam Misa untuk menghormati kenangan akan Paus Fransiskus.

    Mengutip laman Kantor Kepresidenan Ukraina, Donald Trump dan Volodymyr Zelensky bertemu untuk membahas isu penting dan mendesak.

    Zelensky mencatat bahwa ini adalah pertemuan simbolis dengan potensi menjadi bersejarah jika hasil bersama tercapai, dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Donald Trump.

    Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, tampak Trump dan Zelensky duduk berhadapan di aula basilika, berjarak sekitar dua kaki, dan saling mencondongkan tubuh untuk berbincang.

    Dalam foto kedua, dari lokasi yang sama, Zelensky, Trump, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat berdiri dalam kelompok yang rapat.

    Setelah Trump dan Zelensky bertemu di basilika, keduanya bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya di luar di Lapangan Santo Petrus pada upacara pemakaman Paus Fransiskus.

    Kardinal Italia, Giovanni Battista Re, yang menyampaikan khotbah pada upacara pemakaman, mengenang bagaimana Paus Fransiskus tidak berhenti meninggikan suaranya untuk menyerukan negosiasi guna mengakhiri konflik.

    “Perang selalu membuat dunia menjadi lebih buruk daripada sebelumnya: perang selalu menjadi kekalahan yang menyakitkan dan tragis bagi semua orang,” kata kardinal, dikutip dari Reuters.

    Sanksi Baru Rusia

    Setelah melakukan pertemuan dengan Zelensky, Trump mengunggah postingan di Truth Social yang mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan rudal baru-baru ini terhadap Ukraina.

    “Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota, dan desa-desa selama beberapa hari terakhir,” tulis Trump, dikutip dari Axios.

    “Hal itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani dengan cara yang berbeda, melalui ‘Perbankan’ atau ‘Sanksi Sekunder?’ Terlalu banyak orang yang sekarat!!!” lanjut Trump.

    Sementara itu, Zelensky melalui akun X mengatakan, pertemuannya dengan Trump berjalan dengan sangat baik.

    Ia menekankan perlunya gencatan senjata penuh dan tanpa syarat serta perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi yang akan mencegah pecahnya perang lain.

    “Pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah, jika kita mencapai hasil bersama,” ungkap Zelensky.

    Trump telah mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan damai.

    Sebelumnya, ia telah memperingatkan bahwa pemerintahannya akan menghentikan upayanya untuk mencapai perdamaian jika kedua pihak tidak segera menyetujui kesepakatan.

    Setelah putaran diplomasi bolak-balik minggu ini, perbedaan telah muncul antara posisi Gedung Putih Trump mengenai pembicaraan damai dan sikap Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa, menurut dokumen dari pembicaraan yang diperoleh Reuters.

    Washington mengusulkan pengakuan hukum bahwa Krimea, semenanjung Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014, adalah wilayah Rusia.

    Usulan itu yang menurut Kyiv dan sekutunya di Eropa sebagai garis merah yang tidak akan mereka lewati.

    Ada pula perbedaan mengenai seberapa cepat sanksi terhadap Rusia akan dicabut jika kesepakatan damai ditandatangani, jaminan keamanan seperti apa yang akan diperoleh Ukraina, dan bagaimana Ukraina akan diberi kompensasi finansial.

    Trump dan Zelensky memiliki hubungan pribadi yang tidak harmonis.

    Dalam pertemuan mereka di Ruang Oval, Trump menuduh pemimpin Ukraina itu “berjudi dengan Perang Dunia Ketiga”.

    Sejak saat itu, Kyiv telah mencoba memperbaiki hubungan, tetapi sindiran terus berlanjut.

    Zelensky mengatakan Trump terjebak dalam “gelembung disinformasi” yang menguntungkan Moskow, sementara pemimpin AS menuduh Zelensky menunda-nunda kesepakatan damai dan membuat pernyataan yang “menghasut”.

    Namun, kedua pemimpin negara tersebut saling membutuhkan.

    Trump membutuhkan dukungan Zelensky untuk mencapai ambisinya untuk membawa perdamaian cepat antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara Kyiv membutuhkan Trump untuk menekan Moskow agar melonggarkan beberapa persyaratan yang lebih berat yang telah ditetapkannya untuk gencatan senjata.

    Pada pertemuan di Ruang Oval pada bulan Februari, seorang reporter yang hadir dari jaringan berita konservatif AS menuduh Zelensky tidak menghormati acara tersebut dengan tidak mengenakan jas.

    Zelensky, sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022, telah menghindari jas dan lebih memilih pakaian bergaya militer.

    Ia mengatakan itu adalah caranya menunjukkan solidaritas dengan rekan senegaranya yang berjuang untuk membela Ukraina.

    Di Roma pada hari Sabtu, Zelensky kembali memutuskan untuk tidak mengenakan jas, dan malah mengenakan kemeja gelap, dikancingkan sampai ke leher tanpa dasi, dan mengenakan jaket bergaya militer gelap di atasnya.

    (*)

  • Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jakarta

    Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah mengikuti prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Jokowi yang diutus Presiden Prabowo Subianto itu terlihat duduk di deretan paling depan sejajar dengan pemimpin dunia lain.

    Pemakaman Paus Fransiskus diawali dengan misa di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Misa itu diikuti oleh ribuan orang mulai dari rakyat biasa, pemimpin dunia, hingga uskup dan kardinal dari seluruh dunia.

    Dalam tayangan misa yang disiarkan Vatikan, Sabtu (24/6/2025), Jokowi terlihat mengenakan jas dan peci serba hitam. Dia tampak berada di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan kursi yang ditempati Jokowi dikhususkan oleh perwakilan sejumlah pemimpin dunia. Jokowi tampak berada dalam satu deretan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Prabowo diketahui mengutus empat orang mewakili pemerintah Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Empat orang utusan Prabowo itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil Menkeu Thomas Aquinas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus di Indonesia 2024 Ignasius Jonan.

    Utusan khusus Presiden Indonesia adalah salah satu dari sekitar 170 delegasi negara dan organisasi internasional, yang akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Yang akan hadir antara lain Presiden AS Donald Trump, Pangeran William dari Inggris dan PM Keir Starmer, Raja dan Ratu Spanyol, juga dari Kerajaan Belgia, Swedia, Norwegia, dan Monako.

    (ygs/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Taruna Ikrar Beri Kuliah di Jamia Hamdard University India, Dorong Kolaborasi Global

    Taruna Ikrar Beri Kuliah di Jamia Hamdard University India, Dorong Kolaborasi Global

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM), Prof Taruna Ikrar mendapat kehormatan untuk memberikan kuliah umum dan motivasi di salah satu universitas ternama di India, Jamia Hamdard, yang terletak di ibu kota negara, New Delhi, India, pada Sabtu, 26 April 2025.

    India, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, telah menjadi pusat penting bagi pendidikan dan pengembangan riset global. Dalam forum ini, Prof Ikrar menyampaikan orasi ilmiah, serta motivasi di hadapan ribuan mahasiswa dan dosen lintas fakultas.

    Kehadirannya menjadi momen inspiratif bagi generasi muda India untuk membangun semangat keilmuan bertaraf global. Acara bergengsi ini turut dihadiri oleh Prof M Afshar Alam, Wakil Rektor Universitas Jamia Hamdard, serta Prof Farhan J Ahmad, Dekan Fakultas Pharmaceutical Education and Research Center.

    Kehadiran para pimpinan universitas ini menunjukkan betapa pentingnya forum ilmiah tersebut bagi pengembangan akademik dan riset di Jamia Hamdard.

    Diskusi ilmiah yang berlangsung juga dipandu dengan apik oleh Vinod Srinivas, yang dikenal aktif membangun kolaborasi internasional di bidang kesehatan dan farmasi india dengan indonesia.

    Dalam paparannya, Prof Ikrar menekankan pentingnya inovasi, kolaborasi internasional, serta integritas ilmiah. Ia juga memperkenalkan pendekatan kolaboratif ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) sebagai model strategis dalam membangun ekosistem riset yang berkelanjutan.

    Menurutnya, sinergi antara tiga pilar tersebut sangat penting dalam mendorong lahirnya inovasi yang tidak hanya berdampak ilmiah, tetapi juga aplikatif dan berkontribusi nyata untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Kolaborasi antara akademisi yang berpikir, dunia bisnis yang mengembangkan, serta pemerintah yang mengatur dan melindungi, adalah fondasi kuat untuk menghasilkan solusi riset yang relevan dan berdaya saing global,” ujar Prof Ikrar.

    Di sisi lain, Prof Ikrar dikenal sebagai salah satu ilmuwan Indonesia paling berpengaruh di dunia. Ia telah memublikasikan lebih dari 200 artikel ilmiah yang terindeks di basis data bereputasi seperti Scopus, PubMed, dan Google Scholar.

    Yang paling membanggakan, lima di antaranya telah diterbitkan di jurnal ilmiah paling bergengsi di dunia, Nature-sebuah pencapaian luar biasa yang menegaskan pengakuan dunia atas kualitas dan kontribusi ilmiahnya.

    Bidang keahliannya mencakup neurofarmakologi, terapi epilepsi, serta riset pengembangan obat untuk penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

    Capaian-capaian ilmiahnya menjadikan Prof Ikrar sebagai salah satu peneliti Asia dengan h-index tinggi, indikator penting dari pengaruh dan konsistensi kontribusinya di dunia ilmiah.

    Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Program Ilmiah di American Society of Neuroscience dan menjadi profesor tamu di berbagai universitas bergengsi di Amerika Serikat dan Eropa.

    Kehadiran dan pesan inspiratif dari Ikrar di Jamia Hamdard disambut antusias oleh seluruh civitas akademika. Pihak universitas berharap momen ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara India dan Indonesia dalam bidang pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, serta pengawasan obat dan makanan.

    (suc/suc)

  • Mengubah Masa Depan Pendidikan Berbasis AI dan Neurosains

    Mengubah Masa Depan Pendidikan Berbasis AI dan Neurosains

    Jakarta

    Masa depan pendidikan Indonesia menjadi sorotan dalam talkshow bertajuk “The Future of Learning and Innovation with AI Based on Neuroscience” yang digelar pada Jumat sore di Kolaborasi Market, Senayan Park, Jakarta.

    Talkshow ini dirancang untuk menggali potensi teknologi AI berbasis neurosains dalam merevolusi metode belajar dan inovasi pendidikan. Acara ini diprakarsai oleh PT CheckITLabs Indonesia dan menghadirkan para pakar di bidang kecerdasan buatan (AI), neurosains, dan pendidikan.

    Melalui pendekatan yang berbasis pada pemahaman tentang cara kerja otak manusia, teknologi ini diyakini mampu menciptakan sistem pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan efektif.

    Myriam Da Silva, CEO CheckIT Learning asal Amerika Serikat, menjadi salah satu pembicara utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya menggabungkan teknologi dengan pemahaman ilmiah tentang otak.

    “Kami percaya bahwa masa depan pembelajaran harus menyesuaikan dengan cara otak manusia bekerja. Dengan memadukan AI dan neurosains, kami dapat menciptakan sistem yang benar-benar membantu setiap individu belajar dengan cara yang paling sesuai untuknya,” ujar Myriam, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Sementara itu, Wiwin Windrati, seorang Performance Storyteller, pendidik, dan penggiat pengembangan diri, memberikan perspektif yang lebih holistik.

    “Inovasi teknologi seharusnya tidak menjauhkan kita dari nilai-nilai kemanusiaan. Justru sebaliknya, teknologi seperti AI dapat menjadi alat yang memperkuat koneksi antara pengajar dan peserta didik, asalkan digunakan dengan pendekatan yang tepat,” tambah Wiwin.

    Dengan digelarnya talkshow ini, PT CheckITLabs Indonesia berharap dapat mendorong pemahaman yang lebih dalam mengenai peran AI dan neurosains dalam transformasi pendidikan nasional.

    Harapannya, pendekatan ini mampu melahirkan generasi pembelajar yang lebih tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman.

    (asj/asj)