Negara: Amerika Serikat

  • Top 3 Tekno: Merek HP Eropa Inoi yang Baru Masuk Pasar Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Merek HP Eropa Inoi yang Baru Masuk Pasar Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Brand smartphone Eropa bernama Inoi baru saja masuk ke pasar Indonesia, dengan membawa tiga tipe smartphone. Informasi ini membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (27/4/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari iPhone yang dijual di Amerika Serikat akan dibuat di India.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Lolos TKDN Kemenperin, Merek Eropa Inoi Jajal Peruntungan Lewat 3 Model Smartphone

    Brand smartphone Eropa Inoi resmi masuk ke pasar Indonesia. Inoi membawa tiga model smartphone langsung untuk dipasarkan di Tanah Air.

    Ketiga model HP Inoi yang dimaksud antara lain:

    Inoi A35 Adventure: Smartphone yang dibanderol Rp 1,3 jutaan, dibekali RAM 4GB dan ROM 128GB, kamera 50MP yang didukung AI, layarnya memiliki luas 6,56 inci, hingga kekuatan performa melalui prosesor Octa-Core 1,6 GHz.

    Inoi A75 Elegance (RAM 6GB): Smartphone Rp 2,3 jutaan yang ditenagai chipset MediaTek Helio G99, baterai 5.000mAh yang didukung fitur fast charging 33W, NFC, hingga kamera 50MP dengan dukungan AI. Perangkat ini memiliki RAM 6GB dan memori internal 256GB.
    Inoi A75 Elegance (RAM 8GB): Smartphone ini memiliki memori lebih luas yakni RAM 8GB dan ROM 512GB dan dibanderol dengan harga cukup terjangkau yakni Rp 2,9 jutaan. Spesifikasinya serupa dengan versi RAM yang 6GB.

    Perwakilan Inoi Indonesia M Firman Anugerah mengungkapkan, “Inoi hadir di pasar Indonesia mengusung kualitas dan semangat Eropa, tetapi dengan harga terjangkau dan tidak mengusung spesifikasi dan desain keren.”

    Lebih lanjut, Firman juga menyebutkan, lewat smartphone harga terjangkaunya, kehadiran Inoi di pasar smartphone Indonesia diharapkan bisa membuat semua orang meningkatkan gaya hidup digital mereka tanpa harus menguras kantong.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Preman Berkedok Ormas Hambat Pertumbuhan Ekonomi, Investor Bisa Kabur

    Preman Berkedok Ormas Hambat Pertumbuhan Ekonomi, Investor Bisa Kabur

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menegaskan bahwa aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) yang belakangan ini mengganggu pelaku usaha dan industri harus segera ditertibkan.

    “Syarat utama investor mau menanamkan modalnya adalah keamanan dan kepastian hukum. Jika investor yakin bahwa keduanya dijamin negara, mereka tidak akan ragu untuk berusaha di Indonesia,” ujar Eddy kepada wartawan, Senin, 28 April 2025.

    Ilustrasi kekerasan.

    Menurut Eddy, investor bahkan siap berinvestasi di daerah yang infrastrukturnya belum lengkap, seperti jalan atau listrik perumahan, asalkan keamanan terjamin dan penegakan hukum dilakukan secara konsisten.

    Eddy menyebut sektor investasi sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju target 8 persen. Ia mengingatkan, jika ada pihak yang mengganggu iklim investasi, maka itu sama saja dengan menghambat upaya pemerintah mencapai target ekonomi.

    “Di tengah melemahnya daya beli masyarakat dan tantangan ekspor akibat penurunan harga komoditas serta penerapan tarif oleh Amerika Serikat, masuknya investasi bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

    Belajar dari Negara Tetangga

    Eddy juga membandingkan situasi Indonesia dengan negara tetangga yang menjadi tujuan investasi asing. Menurutnya, di negara-negara tersebut, premanisme dan gangguan terhadap investasi tidak ditemukan.

    Ia menilai, jika investor dihadapkan pada pilihan berinvestasi di Indonesia yang berisiko atau di negara lain yang lebih aman, mereka pasti memilih opsi kedua.

    “Tahun 2025 saja, target investasi kita dari dalam dan luar negeri mencapai Rp 1.900 triliun. Ini bukan angka kecil. Jika kepercayaan investor hilang, akan sulit bagi kita untuk mencapai target tersebut,” tegasnya.

    Karena itu, Eddy mendorong agar penanganan premanisme dilakukan sedini mungkin. Ia yakin, dengan langkah cepat dan tegas, Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia usaha bahwa pemerintah tidak mentoleransi aksi-aksi premanisme.

    “Saya juga menyambut baik usulan Mendagri yang tengah mengevaluasi perlunya revisi UU Ormas, meski saya merasa bahwa ketegasan aparat penegak hukum memberantas aksi premanisme sampai ke akar-akarnya sudah akan cukup ampuh tanpa perlu merubah legislasinya,” tambah Eddy.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengusaha RI Gandeng Korsel Geber Investasi Kendaraan Listrik-Petrokimia

    Pengusaha RI Gandeng Korsel Geber Investasi Kendaraan Listrik-Petrokimia

    Jakarta

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menandatangani nota kesepahaman membangun investasi dan kerja sama bilateral bersama Federation of Korean Industries (FKI) dalam acara Business Roundtable di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani mengatakan, investasi Korea Selatan di Indonesia secara footprint tercatat mencapai US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 252,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.862) pada tahun 2023. Melalui penandatanganan tersebut, FKI hendak memperkuat investasi di berbagai sektor, seperti manufaktur, kendaraan listrik, ritel, petrokimia, teknologi hijau, hingga fintech.

    “Delegasi bisnis Korea hari ini yang mewakili yang terbaik dari Korea membawa serta total investasi sebesar US$ 15,4 miliar di Indonesia,” kata Shinta dalam sambutannya dalam acara Business Roundtable di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Shinta mengatakan, hubungan APINDO-FKI menandai tonggak sejarah yang merumuskan kemitraan ekonomi strategis. Penandatanganan nota kesepahaman ini juga sekaligus membentuk Dewan Bisnis Korea-Indonesia.

    Shinta mengatakan, FKI merupakan asosiasi yang mewadahi lebih dari 560 perusahaan besar dan 34 dewan bisnis bilateral di 32 negara. Sementara APINDO, asosiasi pengusaha di 22 sektor ekonomi yang hadir di 34 provinsi dan lebih dari 305 kota.

    “Nota kesepahaman ini memformalkan komitmen kami untuk memperkuat hubungan bisnis dan mempromosikan investasi dan perdagangan di seluruh sektor utama yang menjadi kepentingan bersama,” ungkapnya.

    Dalam acara tersebut, APINDO dan FKI juga membahas lima isu prioritas yang berkaitan dengan investasi Korea Selatan di Indonesia. Pertama, Indonesia akan berkomitmen memperkuat iklim investasi, termasuk dengan perusahaan Korea Selatan.

    Kedua, APINDO mendorong kolaborasi melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Ketiga, Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan persaingan yang adil bagi semua investor.

    Keempat, Indonesia menegaskan komitmennya tentang pengembangan ekosistem kendaraan listrik Korea Selatan. Kelima, kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan untuk memperkuat rantai pasok serta perdagangan bilateral di tengah ancaman tarif impor Amerika Serikat.

    “Indonesia menawarkan basis alternatif strategis yang stabil bagi industri Korea,” tutupnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Delegasi FKI sekaligus Ketua LOTTE Group Shin Dongbin mengatakan, Korea Selatan telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Melalui kerja sama ini, FKI akan memperkuat kolaborasi dengan sumber daya Indonesia dan teknologi manufaktur canggih milik Korea Selatan.

    “Maka kita dapat mendorong pertumbuhan industri hilirisasi (downstream industry) di Indonesia, yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah industri nasional. Contohnya, Hyundai Motor dan LG Energy Solution telah membentuk usaha patungan untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik dan baterai sel di Indonesia,” jelasnya.

    Selain itu, Shin juga menyebut banyak perusahaan Korea Selatan lain yang juga berdiri di Indonesia. Kehadiran perusahaan tersebut dilakukan untuk membangun rantai pasok yang mencakup pengolahan nikel hingga produksi barang jadi.

    Sementara di sektor keuangan, Korea Selatan juga hadir melalui perbankan KB Financial Group dan asuransi Hanwha Life. Kedua perusahaan tersebut telah memperluas kerja sama dengan menawarkan layanan perbankan dan asuransi di Indonesia.

    “Melalui penandatanganan MOU antara Federasi Pengusaha Korea dan APINDO hari ini, kita akan membangun kerja sama ekonomi bilateral yang lebih erat dan berkelanjutan,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Ada Tarif Trump, Sri Mulyani Siapkan Jurus Baru Genjot Ekspor RI

    Ada Tarif Trump, Sri Mulyani Siapkan Jurus Baru Genjot Ekspor RI

    Jakarta

    Sri Mulyani Ungkap Strategi Cari Pasar Baru buat Ekspor RI Usai Ada Tarif Trump

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya langkah diversifikasi hubungan perdagangan. Hal ini sebagai respons terhadap dinamika kebijakan ekonomi global, terutama imbas tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sri Mulyani mengatakan kebijakan itu tidak hanya mempengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Meskipun eksposur perdagangan langsung antara Indonesia dengan AS relatif kecil karena kurang dari 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Perdagangan kita secara langsung dengan AS kurang dari 2% dari PDB kita, jadi sebenarnya tidak terlalu besar. Total ekspor dalam PDB kita sekitar 20%, tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang terjadi tidak penting. Ini tidak hanya memengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (28/4/2025).

    Menurut Sri Mulyani, kondisi global saat ini mendorong banyak negara untuk mengevaluasi kembali strategi perdagangan mereka dan mencari alternatif pasar ekspor di luar AS. Dalam konteks ini, Indonesia semakin aktif menjajaki dan mempercepat perundingan dagang yang sebelumnya terhambat.

    “Pemicu ini yang mungkin merupakan sisi positif, telah menyebabkan banyak diskusi tentang perjanjian perdagangan yang telah terhenti atau belum membuat kemajuan. Sekarang ada perasaan bahwa kita benar-benar harus membuat kemajuan, kita benar-benar harus mencapai kesepakatan karena alternatifnya adalah tidak ada atau kurang. Jadi itu sebenarnya mungkin sisi positif dari mengadakan lebih banyak diskusi seperti pembicaraan Indonesia-Uni Eropa yang sedang kita lakukan,” tutur Sri Mulyani.

    Dia juga menyoroti pentingnya hubungan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok. Meskipun Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan negara tersebut, Tiongkok juga banyak memberikan investasi di Indonesia, terutama di sektor mineral strategis.

    “Tiongkok telah berinvestasi besar di sektor mineral strategis Indonesia. Ini adalah area di mana Indonesia memegang peranan penting karena kekayaan sumber daya alam kita. Indonesia sudah berproduksi di sektor ini,” ungkap Sri Mulyani.

    Dengan berbagai pendekatan tersebut, pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan perdagangan dan investasi internasional sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang di tengah lanskap global yang penuh ketidakpastian.

    “Jadi ini adalah area yang bisa memberikan banyak alternatif bagi Indonesia, baik dalam bentuk tujuan perdagangan maupun dalam hal area di mana kita bisa bekerja sama, bermitra dengan banyak negara di dunia,” jelas Sri Mulyani.

    (aid/rrd)

  • Bumi Berputar Makin Lambat Ternyata Bawa Berkah Kehidupan

    Bumi Berputar Makin Lambat Ternyata Bawa Berkah Kehidupan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, rotasi Bumi sedikit demi sedikit melambat dan membuat hari makin lama makin panjang. Fenomena ini ternyata membawa berkah buat umat manusia.

    Perubahan kecepatan rotasi Bumi terjadi dengan sangat perlahan sehingga tidak dirasakan oleh manusia. Namun, dalam jangka waktu yang sangat panjang, perlambatan putaran Bumi menimbulkan perubahan yang sangat signifikan.

    Menurut penelitian, hari yang makin panjang berperan penting dalam lahirnya kehidupan di Bumi. Pasalnya, rotasi yang makin lambat dibuktikan sebagai pemicu terbentuknya atmosfer Bumi yang diisi oleh oksigen.

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Gregory Dick dan rekan dari University of Michigan dan diterbitkan pada 2021.

    Para peneliti menemukan keterkaitan antara kemunculan algae biru-hijau yang mulai memenuhi Bumi sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu dengan rotasi Bumi. Hari yang makin panjang memberikan lebih banyak waktu bagi algae yang dikenal sebagai cyanobacteria tersebut untuk memproduksi oksigen.

    “Penelitian kami mengusulkan, kecepatan rotasi Bumi atau lama hari, punya efek yang penting dalam pola dan waktu ‘oksigenisasi’ di Bumi,” kata Dick seperti dikutip oleh Science Alert.

    Perputaran Bumi yang makin lambat adalah efek samping dari gravitasi Bulan. Gaya tarik Bulan, yang seperti berusaha menarik Bumi dari posisinya, secara perlahan menyebabkan rotasi Bumi melambat.

    Berdasarkan penelitian atas fosil purba, sekitar 1,4 miliar tahun lalu satu hari di Bumi setara dengan 18 jam. Sekitar 70 juta tahun lalu, satu hari di Bumi hanya sekitar 23,5 jam tahun lalu. Artinya, setiap 100 tahun, hari di Bumi bertambah 1,8 milidetik.

    Di sisi lain, ilmuwan menyebut kemunculan oksigen yang menyelimuti Bumi terjadi mendadak dalam kurun waktu yang singkat (dibanding usia Bumi yang miliaran tahun). Fenomena ini disebut sebagai Peristiwa Oksidasi Besar, yaitu kemunculan cyanobacteria dalam jumlah yang luar biasa.

    Tanpa peristiwa oksidasi ini, kehidupan di Bumi tak bisa lahir.

    Namun sampai saat ini, peneliti belum bisa menyimpulkan alasan cyanobacteria muncul dan penjelasan soal waktu kemunculannya.

    Sebuah penelitian atas tikar mikroba (microbial mat) di Danau Huron di Amerika Serikat, memberikan potensi penjelasan. Dalam tikar mikroba, berbagai jenis mikroba tumbuh dan hidup berlapis-lapis dalam satu permukaan.

    Cyanobacteria ungu yang memproduksi oksigen lewat proses fotosintesis dan mikrobia putih yang menghasilkan sulfur, berkompetisi untuk hidup di tikar mikroba yang ada di dasar danau Huron.

    Pada malam hari, mikroba putih naik ke permukaan tikar mikroba dan memproduksi sulfur. Ketika pagi tiba, bergantian cyanobaktria muncul ke permukaan menjemput matahari.

    “Mereka bisa mulai berfotosintesis dan memproduksi oksigen,” kata Judith Klatt dari Max Planck Institute for Marine Microbiology di Jerman. “Namun, butuh beberapa jam sebelum mereka mulai berporduksi, ada jeda yang cukup panjang pada pagi hari. Cyanobacteria bukan ‘anak pagi.’”

    Artinya, waktu yang dimiliki cyanobacteria untuk memproduksi oksigen saat hari terang, sangat terbatas. Fakta ini yang mendasari hipotesis Brian Arbic dari University of Michigan tentang dampak rotasi Bumi dan fotosintesis.

    “Kemungkinan ada kompetisi yang mirip antara mikroba yang berkontribusi terhadap produksi oksigen yang tertunda di awal pembentukan Bumi,” kata Klatt.

    Tim University of Michigan menguji hipotesis mereka dengan eksperimen, baik di lapangan maupun di laboratorium. Kemudian, mereka melakukan simulasi berdasarkan hasil penelitian tersebut.

    “Seharusnya 2 x 12 jam serupa dengan 24 jam. Matahari terbit dan terbenam dua kali lebih cepat, begitu juga oksigen yang dihasilkan. Namun, produksi oksigen dari tikar mikroba tidak mengikuti pola yang sama karena dibatasi oleh kecepatan difusi molekuler,” kata Arjun Chennu dari Leibniz Centre for Tropical Marine Research di Jerman.

    Ketika hasil dari eksperimen dimasukkan ke dalam model sejarah Bumi, peneliti menemukan bahwa hari yang makin panjang berhubungan dengan kenaikan volume oksigen di Bumi. Bukan hanya Peristiwa Oksidasi Besar, tetapi juga Peristiwa Oksigenisasi Neoproterozoic yang terjadi 550 juta hingga 800 juta tahun lalu.

    “Ini luar biasa. Kita menemukan kaitan antara tarian molekul di tikar mikroba dengan tarian planet kita dan Bulan,” kata Chennu.

    (dem/dem)

  • Hadapi Kebijakan Tarif Donald Trump, Indonesia Tingkatkan Impor Komoditas dari AS

    Hadapi Kebijakan Tarif Donald Trump, Indonesia Tingkatkan Impor Komoditas dari AS

    JABAR EKSPRES – Dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump, Indonesia berupaya meningkatkan jumlah impor produk dari AS.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah Indonesia sedang mengupayakan peningkatan impor sejumlah komoditas strategi dari AS, termasuk minyak, gas alam cair (LNG), serta produk pertanian seperti gandum, kedelai, dan jagung.

    Ia juga menyoroti pentingnya produk pertanian asal AS yang mempunyai kontribusi besar terhadap ketahanan pangan Indonesia.

    “Produk seperti gandum, kedelai dan jagung merupakan produk pertanian yang jaga dikonsumsi di Indonesia secara cukup signifikan. Kita mengimpor tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi juga dari banyak negara lain. Jadi dalam konteks itu, kita selalu dapat membahas bagaimana kita dapat mempersempit kesenjangan dan menempatkan AS pada posisi yang lebih baik untuk menyediakan jenis produk pertanian ini,” ungkap Menkeu.

    BACA JUGA: Pemda Sumedang Jangan Anti Investor, Pengamat Ekonomi: Revitalisasi Pasar Parakanmuncang Ideal Menarik Swasta

    Ia juga menekankan meskipun Indonesia ini merupakan negara penghasil minyak dan gas, kapasitas produksinya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri.

    Sehingga, pemerintah melihat peluang untuk meningkatkan impor energi, khususnya LNG dari AS.

    “Jadi ini semua adalah area di mana kita tentu dapat melakukan outsourcing minyak dan gas dari AS, termasuk produk Boeing dan sebagainya. Ada juga beberapa komoditas serta produk menufaktur di mana kita dapat mempersempit, mengurangi atau bahkan menghilangkan surplus ini,” katanya.

    Menurut Menkeu, hambatan perdagangan dan non-perdagangan saat ini menjadi fokus pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia melakukan evaluasi terhadap berbagai hambatan perdagangan, baik tarif maupun non-tarif untuk menciptakan iklim perdagangan yang lebih terbuka dan efisien.

    BACA JUGA: Donald Trump Deklarasikan Kemenangan di Pilpres AS: Kemenangan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

    “Di sisi tarif, sebagian besar tarif Indonesia sebenarnya sangat rendah, tetapi kami akan selalu, mengevaluasi dan melihat apakah ada area yang dapat kami tingkatkan di sisi tarif,” tutur Sri Mulyani.

    Terkait hambatan non-tarif, Sri Mulyani mengakui Indonesia masih mempunyai sejumlah mekanisme yang kerap menjadi perhatian karena dianggap mencegah perdagangan.

  • 3 Alasan Industri Data Center Indonesia Tertinggal dari Malaysia

    3 Alasan Industri Data Center Indonesia Tertinggal dari Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya jumlah populasi di Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa tidak menjamin pembangunan pusat data atau data center di Tanah Air berjalan agresif. Secara jumlah, RI masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia. 

    Structure Research, Cushman and Wakefield melaporkan pangsa pasar data center Indonesia  pada 2024 berada di belakang Singapura dan Malaysia.

    Indonesia memiliki jumlah data center sebanyak 430 data center, Malaysia sebanyak 532, Singapura sebanyak 717, Jepang sebanyak 1.202, London sebanyak 1.030, Tiongkok sebanyak 4.800, dan Amerika Serikat sebanyak 10.300.

    Ketua Umum asosiasi penyelenggara data center Indonesia (IDPRO) Hendra Kusuma mengatakan terdapat sejumlah faktor utama yang menyebabkan jumlah data center di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, meski secara populasi dan potensi pasar Indonesia jauh lebih besar.

    Faktor pertama adalah permasalahan regulasi dan perizinan. Terdapat gap proses perizinan di pusat dan di daerah yang membuat pembangunan berjalan lebih lambat, sehingga waktu untuk masuk ke pasar Indonesia menjadi lebih lama. Kurangnya perizinan terpadu menjadi hambatan bagi investor.

    “Proses perizinan ini di beberapa wilayah kita ini masih tergolong kompleks dan memakan waktu gitu. Jadi terutama untuk data center yang hyperscale ya, yang skalanya besar,” kata Hendra kepada Bisnis, dikutip Senin (28/4/2025). 

    Ilustrasi rak di dalam data center

    Kedua, kata Hendra, terkait pasokan listrik. Data center dikenal sangat membutuhkan pasokan listrik yang besar dan stabil. Di Indonesia, biaya energi masih relatif tinggi dan ketersediaan listrik yang andal belum merata di seluruh wilayah, terutama di luar Pulau Jawa. 

    Dikabarkan, Malaysia mampu memberikan insentif listrik hingga 8 sen dolar per kWh untuk meringankan beban investor data center. Kondisi tersebut berbeda dengan di Indonesia.

    “Data center itu power hungry, jadi dia membutuhkan energi, pasokan listrik yang luar biasa besar,” kata Hendra.

    Ketiga, Hendra mengatakan negara-negara tetangga seperti Malaysia bergerak lebih cepat dalam menyambut investasi data center, menawarkan biaya listrik lebih murah, lahan luas, dan proses perizinan yang lebih ramah investor. 

    Malaysia bahkan diprediksi akan menjadi pasar data center terbesar kedua di dunia dalam lima tahun ke depan, dan kini telah menyalip Singapura sebagai lokasi favorit perusahaan global membangun data center. 

    Hendra juga menyoroti mengenai ekosistem dan pasar. Berbeda dengan Singapura yang sudah menjadi regional hub untuk data center di Asia Pasifik, Indonesia masih dalam tahap membangun permintaan domestik dan internasional. 

    Kondisi tersebut, kata Hendra, dapat berubah jika Indonesia lantang menyuarakan tentang kedaulatan digital sehingga kue ekonomi digital yang besar dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,

    “Jadi ke depan itu memang kalau kita terapkan digital sovereignty atau kedaulatan digital harusnya makin banyak data center ini akan pindah ke Indonesia gitu mas,” kata Hendra. 

    Hendra mengatakan peluang bisnis data center di Indonesia sebenarnya masih sangat besar. Jika Indonesia butuh 3 gigawatt untuk mencapai pertumbuhan ekonomi digital yang maksimal maka harus ada 100 data center baru dalam 100 tahun ke depan. 

    Investasi di Batam

    Pertumbuhan industri data center di Batam mencatatkan tren positif. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di sektor tersebut sudah mencapai ratusan miliar.

    “Indonesia tidak hanya mencatat rekor baru dalam investasi digital, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai gerbang infrastruktur digital di Asia Tenggara,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Imam Soejoedi saat berbicara di acara Schneider Electric Innovation Day Batam 2025 di Hotel JW Marriot Harbour Bay, Batam, Rabu (23/4/2025).

    Sepanjang tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp1.714,2 triliun, tumbuh 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui target sebesar 103,9% dari Rp1.650 triliun yang ditetapkan pemerintah. 

    Khusus di Kepulauan Riau (Kepri), realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp35,36 triliun, dengan kontribusi Batam sebesar Rp25,47 triliun.

    “Untuk sektor data center dan telekomunikasi di Batam, investasi periode 2023-2024 tercatat sebesar Rp446,78 miliar, didominasi oleh PMA dari Singapura, Hong Kong, Amerika, Malaysia dan India,” katanya lagi. 

    Menurut Imam, ini menjadi sinyal kuat bahwa investor terus menaruh kepercayaan besar terhadap iklim investasi nasional.  “Pemerintah pusat hingga daerah juga berupaya mendukung kemudahan berinvestasi para pelaku di sektor data center ini,” ucapnya.

  • Wirausaha Indonesia Perlu Adaptif Hadapi Kompetisi Dagang Internasional – Halaman all

    Wirausaha Indonesia Perlu Adaptif Hadapi Kompetisi Dagang Internasional – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku usaha di Indonesia diminta terus beradaptasi dengan dinamika pasar internasional agar tidak menjadi korban kebijakan ekonomi internasional seperti fenomena perang dagang yang saat ini terjadi.

    Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemerintahan Provinsi DIY, Eling Pristiwanto menegaskan, wirausaha Indonesia harus menjadi aktor utama yang adaptif, berdaya tahan, dan berdaya saing tinggi. 

    “Spirit inilah yang ingin saya tekankan bahwa entrepreneur masa kini harus melek terhadap isu global, tangguh menghadapi ketidakpastian, serta memiliki kapasitas resilient dan transformative thinking,” katanya saat membuka seminar bisnis bertajuk Gebyar Spirit Wirausaha Gemilang (GSWG) 2025 digelar Asosiasi G-Coach Indonesia (AGCI) dan Nusantara Gilang Gemilang (NGG) dan Grounded Business Coaching (GBC) di Yogyakarta, dikutip Senin (28/4/2025).

    Diketahui, Pemerintah Amerika Serikat kini menerapkan kebijakan proteksionis berupa perang tarif terhadap berbagai negara termasuk Indonesia.

    Kebijakan ini menjadi simbol dari ketatnya kompetisi dagang internasional, sekaligus peringatan bahwa kemandirian dan inovasi adalah senjata utama bangsa.

    Eling Pristiwanto mengatakan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta wirausaha tak sekadar berdagang. Dalam kearifan lokal Jawa ada prinsip urip iku urup, hidup harus memberi manfaat. 

    “Wirausaha yang sejati adalah mereka yang hadir tidak hanya untuk memperoleh keuntungan namun juga untuk menebar kemaslahatan, memberdayakan, dan menyuburkan semangat gotong royong,” ujarnya.

    Founder GBC Grand Master Coach Fahmi menyampaikan, dibutuhkan radikal optimisme dan menguatkan jaringan antar pemerintah dan stakeholder dalam membangun kekuatan ekonomi.

    Sektor yang mengalami kelesuan saat ini, dirasakan pada sektor pariwisata, kuliner, fashion karena daya beli turun. 

    “Guncangan global, nasional, tekanan efisiensi, pengetatan target pajak, defisit APBN, hutang jatuh tempo, harus direspon oleh UMKM dan pengusaha pada umumnya dengan berbagai macam cara, tapi kata kuncinya adalah kemampuan untuk beradaptasi,” kata Fahmi. 

    GSWG 2025 diikuti lebih dari 400 peserta pengusaha dari skala kecil dan menengah dari berbagai kota di Indonesia.

     

     

  • Eno NTRL Pimpin Panggung Macbeth Studios Project

    Eno NTRL Pimpin Panggung Macbeth Studios Project

    JAKARTA – Sempat absen dari pasar Indonesia, Macbeth kembali hadir di Indonesia lewat pertunjukan bertajuk Macbeth Studios Project yang digelar di MBloc Live House, Jakarta Selatan pada Sabtu, 26 April malam.

    Untuk merayakan kembalinya merek asal California, Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2002 oleh Tom DeLonge dari Blink 182, pertunjukan ini menampilkan Eno NTRL, Oslo Ibrahim, David Beatt, Endah N Rhesa, dan Summerlane.

    Fian Asfianti selaku Sr. Brand Manager Macbeth Indonesia mengatakan, Macbeth Studios Project dibentuk sebagai upaya kolaboratif untuk menyatukan para artis dari seluruh dunia.

    “Acara ini bukan sekadar panggung konser. Ini adalah manifesto kami—untuk para pencipta dan pencinta musik generasi berikutnya,” kata Fian.

    “Dan dengan spirit #kickthenormal, kami rayakan kembalinya Macbeth lewat satu malam penuh energi dengan lintas genre, lintas generasi, satu frekuensi,” imbuhnya.

    Sebagai bagian dari selebrasi, Macbeth Indonesia juga memperkenalkan kolaborasi eksklusif pertamanya dengan musisi indonesia, Eno NTTL

    Kolaborasi tersebut tampak dalam siluet ikonik Eliot yang diberikan sentuhan baru dengan signature charm dan insole khusus dari Eno.

  • Israel Bombardir Pinggiran Beirut, Gencatan Senjata di Ambang Kehancuran – Halaman all

    Israel Bombardir Pinggiran Beirut, Gencatan Senjata di Ambang Kehancuran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Minggu (27/4/2025).

    Agresi Tel Aviv menargetkan sebuah gedung yang diklaim digunakan oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

    Serangan ini terjadi meski gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah berlaku selama lima bulan, sejak berakhirnya konflik besar pada November tahun lalu.

    Militer Israel mengatakan mereka menargetkan gudang Hizbullah yang menyimpan “rudal berpemandu presisi”.

    Rezim Zionis juga menyebut fasilitas itu sebagai “ancaman terhadap Negara Israel dan warganya”.

    Dilansir BBC, serangan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam hampir sebulan terakhir Israel menyerang wilayah Dahieh, sebuah daerah di pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai basis utama Hizbullah.

    Reaksi Keras Lebanon

    Kepresidenan Lebanon mengutuk keras serangan ini.

    Dalam pernyataannya di platform X, Presiden Lebanon Joseph Aoun meminta Amerika Serikat dan Prancis — dua negara yang menjadi perantara gencatan senjata — untuk menekan Israel menghentikan agresinya.

    “Amerika Serikat dan Prancis, sebagai penjamin perjanjian penghentian permusuhan, harus memaksa Israel untuk segera menghentikan serangannya,” tulis Kepresidenan Lebanon.

    Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa terus berlanjutnya serangan Israel akan memperburuk ketegangan dan mengancam stabilitas kawasan.

    Serangan di Hadath disertai perintah evakuasi dari militer Israel satu jam sebelum serangan diluncurkan.

    Asap Tebal Mengepul

    Rekaman langsung Reuters menunjukkan asap tebal mengepul dari lokasi setelah serangan.

    Menurut Pertahanan Sipil Lebanon, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan tim penyelamat berhasil memadamkan api.

    Pemerintah Israel menegaskan bahwa penyimpanan rudal di daerah permukiman merupakan “pelanggaran terang-terangan” terhadap kesepakatan gencatan senjata.

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, “Israel tidak akan membiarkan Hizbullah tumbuh lebih kuat.”

    Mereka juga menegaskan bahwa “Lingkungan Dahieh di Beirut tidak akan berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman bagi organisasi teroris Hizbullah.”

    Di sisi lain, menurut laporan BBC, para pejabat Barat yang berbicara secara anonim menyebut bahwa Hizbullah sebagian besar mematuhi gencatan senjata.

    Katanya, mereka justru menuduh Israel melakukan berbagai pelanggaran, termasuk serangan udara dan pengintaian menggunakan drone.

    Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, juga angkat bicara.

    Melalui pernyataan di X, ia mengatakan serangan itu “menimbulkan kepanikan dan ketakutan akan kekerasan baru di antara mereka yang sangat ingin kembali ke keadaan normal.”

    “Kami mendesak semua pihak untuk menghentikan tindakan apa pun yang dapat semakin merusak pemahaman tentang penghentian permusuhan,” tambahnya.

    Sebelumnya, pada awal bulan ini, serangan udara Israel di wilayah Dahieh juga menewaskan empat orang, termasuk seorang pejabat senior Hizbullah.

    Serangan terbaru ini menunjukkan betapa rapuhnya gencatan senjata yang ada, serta meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)