Negara: Amerika Serikat

  • Harga Emas Mulai Menurun, Sudah Waktunya Beli atau Belum? Ini Pandangan Pengamat – Halaman all

    Harga Emas Mulai Menurun, Sudah Waktunya Beli atau Belum? Ini Pandangan Pengamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga emas saat ini mulai mengalami penurunan, seiring ketegangan perdagangan global akibat perang tarif impor mulai mereda.

    Pada Selasa (29/4/2025) pagi, harga emas spot turun 0,4 persen ke level US$ 3.329,12 per ons troi. 

    Sementara, harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 3.342,40 per ons troi.

    “Lingkungan risiko jelas membaik baru-baru ini, dengan pelaku pasar didukung oleh optimisme bahwa ketegangan perdagangan terburuk mungkin sudah berlalu di tengah retorika yang menggembirakan seputar kesepakatan perdagangan,” kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong dikutip dari Kontan.

    Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin beberapa mitra dagang utama telah membuat proposal “sangat bagus” untuk menghindari tarif AS, dengan India kemungkinan akan menjadi yang pertama menyelesaikan kesepakatan.

    Langkah-langkah terbaru China untuk membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasannya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan perdagangan, Bessent menambahkan.

    Waktunya Beli

    Sebelumnya, pengamat komoditas Ibrahim Assuaibi menyebut, koreksi harga emas terjadi seiring kondisi pasar yang mulai kondusif. Alhasil, investor-investor besar mulai berani mengalihkan sebagian aset safe haven-nya ke bentuk lain.

    Kendati begitu, penurunan harga emas ini tidak akan bertahan lama. Katanya, salah satunya itu karena kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang berkaitan dengan Amerika Serikat masih memanas. 

    Presiden AS Donald Trump mengeluarkan teguran kepada Ukraina untuk mengembalikan wilayah-wilayah seperti Crimea, Donetsk, dan Luhansk kepada Rusia. Namun Ukraina tak mengabulkannya, mengingat wilayah tersebut menyumbang hampir 20% anggaran negara.

    “Ini yang kemungkinan besar akan membuat lonjakan harga emas kembali,” kata Ibrahim.

    Prediksinya, emas hanya akan mencapai level terendah US$ 3.200 dalam waktu dekat. Setelahnya, harganya akan kembali naik.

    Menurutnya, investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk mulai membeli emas.

    “Ini kesempatan,” tegasnya. Apalagi jika menimbang potensi stok emas logam mulia yang mulai terbatas seiring permintaan yang meningkat dari masyarakat. 

    Lebih lanjut, katanya kesempatan ini hanya sesaat. Pasalnya, negosiasi AS dan China belum menunjukkan sinyal positif.

    “Kemungkinan di hari Senin atau nanti malam, pasar Amerika akan kembali lagi mengalami penguatan,” kata Ibrahim.

    Harga Logam Mulia

    Harga emas Antam per gram pada Selasa ini dibanderol sebesar Rp 2.043.000, mengalami penurunan sebesar Rp 5 ribu dari Rp 2.048.000 pada hari sebelumnya.

    Sementara itu, emas dari UBS terpantau mengalami penurunan lebih dalam. Hari ini, per gramnya dibanderol Rp 1.983.000 setelah turun Rp 8 ribu dari Rp 1.991.000.

    Serupa dengan UBS, emas batang dari Galeri24 pada hari ini juga mengalami penurunan sebesar Rp 8 ribu. Harga per gramnya dibanderol Rp 1.955.000 setelah turun dari Rp 1.963.000.

    Dalam menjual emas batangan, Antam dan Galeri24 menawarkan variasi kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.

    Berbeda dengan Antam dan Galeri24, UBS menawarkan variasi emas batangan dari 0,5 gram hingga 500 gram.

    Berikut daftar lengkapnya harga emas dari tiga produk berbeda dikutip dari situs resmi Pegadaian:

    Galeri24

    0,5 gram: Rp 1.026.000
    1 gram: Rp 1.955.000
    2 gram: Rp 3.852.000
    5 gram: Rp 9.560.000
    10 gram: Rp 19.069.000
    25 gram: Rp 47.554.000
    50 gram: Rp 95.032.000
    100 gram: Rp 189.970.000
    250 gram: Rp 474.689.000
    500 gram: Rp 948.909.000
    1.000 gram: Rp 1.897.817.000

    Antam

    0,5 gram: Rp 1.074.000
    1 gram: Rp 2.043.000
    2 gram: Rp 4.023.000
    3 gram: Rp 6.008.000
    5 gram: Rp 9.978.000
    10 gram: Rp 19.897.000
    25 gram: Rp 49.612.000
    50 gram: Rp 99.142.000
    100 gram: Rp 198.201.000
    250 gram: Rp 495.227.000
    500 gram: Rp 990.234.000
    1000 gram: Rp 1.980.426.000

    UBS

    0,5 gram: Rp 1.072.000
    1 gram: Rp 1.983.000
    2 gram: Rp 3.934.000
    5 gram: Rp 9.721.000
    10 gram: Rp 19.338.000
    25 gram: Rp 48.249.000
    50 gram: Rp 96.298.000
    100 gram: Rp 192.520.000
    250 gram: Rp 481.158.000
    500 gram: Rp 961.183.000

  • Raksasa Toko Online China Minta Warga AS Bayar Tarif Trump

    Raksasa Toko Online China Minta Warga AS Bayar Tarif Trump

    Jakarta

    Aplikasi e-tailer dari China, Temu, membebankan pajak 145% untuk ‘tarif impor’ dalam harga barang-barangnya di Amerika Serikat. Kebijakan ini menjadi respons dari kebijakan tarif yang Trump bebankan.

    Pertambahan biaya ini dimulai pada Jumat silam, membuat pengguna di Negeri Paman Sam terkejut dengan lonjakannya. Misalnya, gaun musim panas Temu seharga USD 18,47 (sekitar Rp 310.000) menjadi USD 44,68 (Rp 750.000) setelah tarif impor sebesar USD 26,21 (Rp 440.000) ditetapkan. Itu berarti kenaikannya mencapai 142%.

    Lanjut ke baju renang anak-anak yang harganya USD 12,44 (Rp 208.000) akan dikenakan biaya sebesar USD 31,12 (Rp 522.000) jika memperhitungkan biaya impor sebesar USD 18,68 (Rp 313.000), maka kenaikannya jadi sebesar 150%.

    “Barang yang diimpor ke AS mungkin dikenakan biaya impor. Biaya ini mencakup semua proses dan biaya terkait bea cukai, termasuk biaya impor yang dibayarkan kepada otoritas bea cukai atas nama Anda. Jumlah yang tercantum mungkin tidak mewakili jumlah sebenarnya yang dibayarkan kepada otoritas bea cukai,” Temu menjelaskan di situs webnya.

    Rival Temu yakni Shein juga telah menaikkan harga di situsnya, namun tampaknya tidak menerapkan biaya impor. Perusahaan menambahkan spanduk di kasir yang menyatakan,

    “Tarif sudah termasuk dalam harga yang Anda bayar. Anda tidak perlu membayar ekstra saat pengiriman,” begitu tutur Shein.

    Melansir CNBC, langkah tersebut dilakukan setelah Temu dan Shein memperingatkan awal bulan ini bahwa mereka akan menaikkan harga setelah Trump mengenakan tarif 145% pada banyak impor dari China. Trump berjanji untuk mengakhiri pengecualian de minimis pada tanggal 2 Mei.

    “Karena perubahan terbaru dalam aturan dan tarif perdagangan global, biaya operasional kami telah meningkat,” ujar Temu di website-nya awal bulan ini.

    “Untuk terus menawarkan produk yang Anda sukai tanpa mengorbankan kualitas, kami akan melakukan penyesuaian harga mulai tanggal 25 April 2025,” sambungnya.

    Temu, yang dimiliki oleh raksasa e-commerce China PDD Holdings, telah meroket popularitasnya di AS sejak diluncurkan pada tahun 2022. Dia membanjiri internet dengan iklan yang menyatakan pengguna dapat ‘Berbelanja seperti miliarder’. Meskipun waktu pengiriman bisa lama, konsumen berbondong-bondong ke situs tersebut karena harga terendah untuk pakaian, elektronik, dan perlengkapan rumah membuat penantian ekstra itu sepadan.

    Temu memungkinkan konsumen yang lagi hemat untuk berbelanja barang-barang bagus seperti pakaian baru atau dekorasi rumah tanpa label harga yang mahal. Tapi sekarang, harga banyak produknya akan lebih sama dengan pesaing AS seperti Amazon, Walmart, dan Target.

    Temu telah memangkas tajam pengeluaran iklan daringnya di AS sejak Trump mengumumkan tarif yang luas. Peringkat Temu di toko aplikasi Apple telah anjlok ke No. 73, setelah secara konsisten berada di peringkat 10 teratas, menurut data Sensor Tower. Shein saat ini berada di angka 54, turun dari 15 bulan lalu.

    (ask/ask)

  • 100 Hari Trump, Amerika dalam Badai Politik

    100 Hari Trump, Amerika dalam Badai Politik

    Jakarta

    Pelantikan pada 20 Januari 2025 menandai dimulainya masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden. Sejak ia menjabat, begitu banyak perubahan terjadi dalam politik Amerika Serikat (AS), hingga sulit dipercaya bahwa dengan berbagai perubahan kebijakan arah yang terjadi, pemerintahan ini baru berjalan 100 hari. Baik dalam pergeseran kebijakan luar negeri AS yang fundamental, maupun penerapan tarif terhadap impor dunia, hampir tidak ada satu hari pun di mana Gedung Putih tidak menjadi sumber berita penting.

    “Tak peduli dari sisi politik mana Anda berada, saya rasa kebanyakan orang sepakat bahwa ini masa yang sangat sibuk,” kata Patrick Malone, profesor di Departemen Administrasi Publik dan Kebijakan di American University, Washington, DC. “Dia (Trump) benar-benar datang dengan penuh gebrakan.”

    Para ahli mengatakan ada strategi di balik semua aksi tersebut.

    Majalah Time menyebutnya sebagai “serangan kilat berupa perebutan kekuasaan, pergeseran strategis, dan serangan langsung” yang membuat lawan di dalam dan luar negeri terkejut.

    Warga Amerika yang tidak setuju dengan arah baru Trump bahkan bingung harus memulai dari mana untuk memprotes. Apakah harus menentang sikap Trump terhadap perubahan iklim dan rencananya untuk meningkatkan pengeboran minyak? Ataukah memprotes pelanggaran terhadap pemisahan kekuasaan, seperti saat pemerintahannya mendeportasi imigran melanggar perintah pengadilan federal?

    Atau mungkin perlu memprotes pembatasan terhadap pers bebas, saat beberapa media yang tidak disukai Trump dilarang menghadiri konferensi pers Gedung Putih? Atau pelarangan kebebasan berekspresi ketika universitas dan peneliti diputus dari dana federal?

    Masa jabatan kedua Trump membelah bangsa lebih dalam dari sebelumnya. Namun, di tengah semua itu, banyak yang bertanya: Berapa banyak janji kampanye Trump yang sebenarnya sudah dipenuhi?

    Mengakhiri perang di Ukraina

    “Mereka sekarat, baik warga Rusia dan Ukraina. Saya ingin agar mereka berhenti sekarat. Dan saya akan menyelesaikannya, saya akan menyelesaikannya dalam 24 jam,” katanya.

    Namun, perang masih berlanjut, dan Trump harus mengakui bahwa ia tidak berhasil mengakhiri konflik. Pemerintahannya kini berupaya mencari solusi sendiri, tanpa dukungan tradisional dari sekutu AS, dengan kompromi yang lebih menguntungkan Rusia ketimbang Ukraina.

    Bahkan dalam percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump tampak memberikan konsesi besar terhadap posisi Rusia, meskipun Rusia adalah pihak yang menginvasi Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat kecaman keras dari Trump dan Wakil Presiden JD Vance saat mengunjungi Gedung Putih karena dianggap “tidak tahu berterima kasih.” Akibat ketegangan itu, bantuan militer ke Ukraina sempat ditangguhkan, meskipun kini telah dilanjutkan.

    Baru-baru ini, Trump mengkritik Ukraina karena bersikeras mempertahankan Krimea sebagai bagian dari wilayahnya, menyarankan agar Ukraina menyerahkan semenanjung itu demi mempercepat perdamaian. Hal ini membuat warga Ukraina, yang terdampak langsung oleh perang, terkejut dengan perubahan sikap AS yang drastis.

    Bukan hanya Ukraina yang khawatir. Negara-negara Barat juga waswas terhadap loyalitas Trump. Ia mempertanyakan keterlibatan AS di NATO dan bahkan mengatakan mungkin tidak akan membela negara anggota NATO yang dianggapnya kurang membayar biaya pertahanan mereka jika diserang Rusia. Walaupun Trump kemudian menarik ucapannya, jelas bagi negara-negara Eropa bahwa mereka tidak lagi bisa sepenuhnya mengandalkan AS.

    Trump: ‘Usir penjahat haus darah’

    Kebijakan imigrasi adalah salah satu isu favorit kampanye Trump. Pada Oktober 2024 di New York, ia berjanji akan meluncurkan program deportasi terbesar dalam sejarah AS.

    Trump berkata ia akan “memasukkan para penjahat haus darah ini ke penjara, lalu mengusir mereka secepat mungkin dari negara kita.”

    Namun, hingga kini, program deportasinya belum berjalan secepat yang dijanjikan. Pada Februari, bulan penuh pertama Trump menjabat, sekitar 11.000 migran dideportasi. Sebagai perbandingan, pada Februari 2021 (masa awal pemerintahan Joe Biden), sekitar 12.000 orang dideportasi. Namun, menurut NBC News, jumlah orang yang menyeberang perbatasan selatan AS dengan Meksiko kini menurun di bawah pemerintahan Trump.

    Trump jelas telah memperketat imigrasi, kata Malone. “Sebagian orang menganggap itu keberhasilan, sebagian lagi menganggap itu bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Ekonomi: ‘Amerika kembali’

    Trump berkampanye dengan janji bahwa ekonomi AS akan melonjak di bawah kepemimpinannya. Salah satu slogannya adalah “buat Amerika terjangkau lagi”, ia berjanji harga-harga akan turun sejak hari pertama masa jabatannya, mirip dengan janji mengakhiri perang di Ukraina dalam 24 jam.

    Hal ini terjadi untuk beberapa produk, salah satunya bensin. Harga penerbangan dan hotel juga menurun, begitu juga inflasi secara keseluruhan. Namun, menurut AP, harga barang-barang selain bensin dan makanan masih naik 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan terendah dalam hampir empat tahun.

    “Politik Presiden Trump berhasil menjaga inflasi tetap rendah,” kata Stephen Miran, ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dalam wawancara dengan CNBC. “Antara itu dan perdagangan; Amerika kembali.”

    Namun, bagi banyak warga Amerika, belanja kebutuhan sehari-hari tetap mahal. Belanja mingguan untuk dua orang masih bisa menghabiskan lebih dari $150 (sekitar Rp 2.400.000), bahkan di daerah yang tidak mahal.

    Tarif Trump: Janji dipenuhi, tapi picu kekhawatiran

    Setelah terpilih, Trump mengumumkan akan mengakhiri kebijakan “perbatasan yang terlalu terbuka” dan defisit perdagangan AS. Pada April, pemerintahannya memberlakukan serangkaian tarif protektif hampir untuk semua barang impor ke AS. Jadi: janji dipenuhi.

    Namun, hal ini membuat beberapa produk menjadi lebih mahal untuk konsumen AS dan merusak hubungan dagang yang sudah ada.

    Menurut survei Pew Research Center, warga Amerika kini memandang situasi ekonomi negaranya lebih pesimis dibandingkan Februari lalu, sebelum tarif diumumkan.

    Saat itu, 40% responden memperkirakan ekonomi AS akan membaik setahun kemudian, sedangkan 37% berpikir akan memburuk. Pada April, hanya 36% yang masih optimis, dan 45% yakin ekonomi AS akan memburuk.

    ‘Kami tidak memiliki stabilitas dalam pemerintahan’

    Sebagian ketidakpastian ini mungkin disebabkan oleh pemerintahan Trump yang memperkenalkan, lalu mencabut kebijakan (seperti tarif) dengan cepat. Pergantian kebijakan seperti ini, kata Malone, merusak prinsip dasar pemerintahan yang baik: stabilitas.

    “100 hari pertama ini seperti pusaran, tapi bukan berarti semuanya kemajuan,” ujar sang ilmuwan politik kepada DW.

    Pemerintahan Trump memperkenalkan banyak hal, lalu menariknya kembali. Ini terlihat dalam urusan tarif maupun pemutusan hubungan kerja di banyak lembaga pemerintah. Awalnya ribuan pegawai diberhentikan, tetapi sebagian seperti di bidang penerbangan dan keselamatan nuklir, akhirnya dipekerjakan lagi.

    “Itu cara yang sangat sulit untuk menjalankan pemerintahan,” kata Malone. “Semua pemerintahan menginginkan konsistensi, prediktabilitas, dan bergerak perlahan… Anda butuh stabilitas dalam pemerintahan, dan ini bukan stabilitas.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Prita Kusumaputri

    ‘Lihat juga Video Joe Biden: Kurang dari 100 Hari, Pemerintahan Trump Buat Banyak Kerusakan’

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 50 Tahun Usai Perang Vietnam, Luka Terpendam dalam Keheningan ‘Naga Biru’

    50 Tahun Usai Perang Vietnam, Luka Terpendam dalam Keheningan ‘Naga Biru’

    Jakarta

    Perang Vietnam, yang tergolong salah satu pertempuran militer terlama di abad ke-20. Berakhirnya pertempuran ini mengakhiri satu babak kelam dalam hubungan internasional dan meninggalkan warisan yang membekas dalam ingatan umat manusia.

    Dimulai setelah kekalahan Prancis, Perang Vietnam berlangsung dari tahun 1955 hingga 1975, menyebabkan sekitar 3,8 juta nyawa yang melayang.

    Konflik ini berakhir dengan runtuhnya rezim yang didukung Amerika Serikat di Vietnam Selatan, dan kemenangan mutlak bagi pasukan komunis yang meliputi utara dan selatan negara yang kini dijuluki “Naga Biru” itu.

    Meskipun begitu, tidak hanya sejarah perang itu sendiri yang membentuk cerita Vietnam, tetapi juga bekas luka yang ditinggalkannya pada jiwa manusia.

    Jose Brunner, seorang profesor dari Universitas Tel Aviv Israel yang berbicara dengan Deutsche Welle, menyoroti sebuah perspektif yang sering terlupakan: Pemahaman akan dampak psikologis dan sosial jangka panjang yang ditinggalkan oleh perang, terutama pada mereka yang terlibat langsung dalam keganasan perang tersebut.

    Sindrom pasca-Vietnam: Luka batin yang tak tampak

    Setidaknya sejak Perang Dunia Pertama, diketahui bahwa para prajurit sering menderita akibat pengalaman kekerasan mereka lama setelah perang berakhir. Mereka yang terkena dampak, yang dikenal di Jerman sebagai “getaran perang,” mengalami kedinginan dan serangan panik atau mereka menolak makanan.

    Ketika itu, dunia medis pun tak mampu memberikan jawaban yang memadai, dan banyak yang menganggap para serdadu ini hanya berpura-pura atau membiarkan penyembuhan datang dengan sendirinya.

    Dalam laporannya, Shatan menggambarkan bagaimana para veteran didera rasa bersalah, perasaan terasingkan dari masyarakat, dan ketidakmampuan untuk mengasihi sesama.

    “Ciri yang paling menggetarkan adalah keraguan yang menggerogoti diri mereka untuk bisa mencintai dan menerima kasih sayang,” ungkapnya, mengutip kisah seorang veteran yang berkata, “Saya berharap bisa belajar mencintai, seperti saya belajar membenci. Dan saya benar-benar membenci! Tapi cinta itu adalah kata yang sangat besar.”

    Mengungkap luka tak terlihat: PTSD dan pengakuannya

    Pengakuan akan trauma ini, meskipun terlambat, terus berkembang. Baru pada 1980-an, gangguan ini, yang kemudian dikenal dengan istilah Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), akhirnya diakui secara resmi oleh Asosiasi Psikiatri Amerika.

    Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1983 atas perintah Kongres Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 15 persen dari para veteran Vietnam mengalami gangguan kondisi ini, yang berarti lebih dari 400.000 orang.

    Pada studi yang diulang 40 tahun setelah perang berakhir, ditemukan bahwa satu dari lima veteran masih menderita PTSD, dan mereka yang mengalami gangguan ini memiliki tingkat kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalaminya.

    Dengan bantuan terapi dan pengobatan, PTSD dapat disembuhkan atau setidaknya diringankan. Bagi sebagian besar orang yang terkena, kondisi ini akan berkurang keparahannya seiring berjalannya waktu. merasakan dampaknya seiring berjalannya waktu.

    Namun, situasi ini sangat berbeda di negara Vietnam. Seperti yang dikatakan oleh ahli sejarah Vietnam, Martin Groheim, “Saya yakin jumlah tentara Vietnam yang menderita trauma sangatlah besar. Tetapi itu tidak pernah menjadi topik yang dibicarakan di Vietnam.”

    Hal ini terjadi karena Partai Komunis Vietnam (KPV) mengontrol sepenuhnya narasi yang boleh dikemukakan tentang perang tersebut, sehingga masalah psikologis menjadi bagian yang tak boleh muncul dalam gambaran heroisme perjuangan melawan imperialisme Amerika.

    Trauma sosial dan pemulihan nasional

    Namun, meskipun topik seputar trauma perang disembunyikan, tidak berarti bahwa trauma itu tidak ada.

    Salah satu bukti yang mencolok adalah Bao Ninh, seorang penulis dan mantan tentara Vietnam, yang pada 1987 menerbitkan novel The Sorrow of War (Penderitaan Perang).

    Tokoh utama dalam novel itu berjuang dengan kenangan perang yang menghantuinya, melarikan diri ke dalam alkohol dan mengalami keterasingan yang mendalam dari masyarakat.

    Buku fiksi ini langsung dilarang setelah diterbitkan, sebuah cerminan bagaimana dampak psikologis ini dipandang di Vietnam.

    Brunner, dalam wawancaranya, juga menunjukkan bahwa pemulihan trauma bukanlah hanya sekedar soal terapi individu.

    “Ini bukan hanya soal menempatkan para korban di kursi terapi. Itu tidak cukup, karena proses penyembuhan melibatkan seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Dengan kata lain, cara masyarakat berinteraksi dengan perang ini menentukan sejauh mana individu bisa pulih.

    Proses ini melibatkan empat dimensi penting: Pertama, ritual-ritual mengenang, apakah bangsa itu mempersembahkan penghormatan di pemakaman ataukah mengadakan acara kenangan?

    Kedua, narasi populer, yaitu bagaimana perang ini digambarkan dalam buku-buku pelajaran, film, dan sastra.

    Ketiga, apakah rekonsiliasi terjadi antara pihak-pihak yang terlibat?

    Keempat, apakah pengakuan terhadap penderitaan mental dan fisik para prajurit benar-benar ada, ataukah masih disangkal?

    Luka yang terus menghantui: Warisan yang tak terhapuskan

    Seiring berjalannya waktu, Brunner menekankan, baik individu maupun masyarakat harus mengakui bahwa dampak perang ini bertahan lama.

    Di Vietnam, peringatan akan berakhirnya perang 50 tahun lalu dirayakan dengan parade, talkshow, dan pidato-pidato politik, namun hanya dalam kerangka narasi yang dikendalikan oleh KPV.

    Pemimpin partai, yang mengklaim kemenangan atas imperialisme Prancis dan Amerika, menggunakan momentum ini untuk memperkuat citra mereka sebagai pahlawan bangsa, dan kemudian datanglah kebijakan reformasi ekonomi yang dimulai pada akhir 1980-an membawa Vietnam ke jalur pertumbuhan ekonomi yang pesat.

    Namun, dalam proses rekonsiliasi ini ada ketimpangan yang nyata. Sementara warga Amerika diterima kembali dengan tangan terbuka, masalah penyatuan kembali dengan musuh Vietnam Selatan masih menjadi “masalah besar”, sebagaimana yang diungkapkan Groheim.

    Pemakaman tentara Vietnam Selatan selama bertahun-tahun dibiarkan terlantar, dan keluarganya pun tidak diberi hak untuk merawatnya.

    Baru pada tahun 2007, pemerintah Vietnam membuka kembali akses ke pemakaman tersebut, memungkinkan keluarga merawat makam, suatu langkah yang dianggap sebagai kontribusi besar untuk rekonsiliasi nasional.

    Langkah yang lebih besar akan tercapai jika Vietnam mengizinkan keluarga korban perang untuk mencari sisa-sisa jenazah tentara Vietnam Selatan yang hilang.

    Di tanah yang dihantui oleh roh leluhur ini, banyak yang percaya bahwa hanya dengan pemakaman yang layak, para arwah dapat menemukan kedamaian.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    ‘Lihat juga Video: Squid Game 2 Terancam Diboikot Vietnam, Kenapa?’

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 844 BUMN Gabung ke Danantara, Pengusaha Titip Pesan Ini – Page 3

    844 BUMN Gabung ke Danantara, Pengusaha Titip Pesan Ini – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak 844 badan usaha milik negara (BUMN) resmi bergabung ke Danantara Indonesia. Ini mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan hingga cicit perusahaan.

    Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani.

    “Sejak di launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia,” ujar Rosan melansir Antara di Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Rosan mengungkapkan dengan bergabungnya anak usaha hingga cicit BUMN itu, pihaknya bisa melakukan konsolidasi untuk bertumbuh bersama secara bertahap demi berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

    “Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi, kami bisa melakukan konsolidasi, dan kami sudah lakukan secara bertahap, bersama-sama terhadap yang besar-besar, yang mempunyai dampak besar terhadap perekonomian,” ujar Rosan.

    Dalam kesempatan ini, ia menyebut Danantara Indonesia hadir di saat dunia sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, yang terbaru yaitu adanya kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

    “Danantara hadir dalam waktu sangat tepat, karena kita lihat tensi geopolitik ekonomi dunia semakin meningkat dan menyadarkan banyak bangsa, bahwa kita harus menyandarkan pada ekonomi kita sendiri,” ujar Rosan.

  • Trump Bakal Pangkas Tarif Impor Suku Cadang Mobil AS – Page 3

    Trump Bakal Pangkas Tarif Impor Suku Cadang Mobil AS – Page 3

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Pemerintah tengah memproses pembentukan tiga Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani perekonomian Indonesia.

    Ketiga satgas ini dibentuk untuk menyusun kesiapan menghadapi dampak ekonomi yang salah satunya disebabkan oleh kebijakan tarif impor baru di Amerika Serikat.

    Pertama, satgas yang akan dibentuk adalah untuk melanjutkan perundingan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS). Satgas ini akan bertugas untuk mempercepat perundingan dengan AS dan langsung sudah disetujui oleh Prabowo.

    “Pertama untuk tindaklanjuti perundingan investasi yaitu Satgas Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi. Presiden setujui,” kata Airlangga kepada media di Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    “Dengan satgas perundingan kita bisa percepat perundingan dengan AS,” ungkapnya.

    Selanjutnya, satgas yang sudah siap dibentuk dan disetujui Presiden Prabowo adalah satgas yang khusus mengurus perluasan kesempatan kerja dan mitigasi (Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Ketiga, adalah Satgas Deregulasi Kebijakan yang bertugas memberikan regulasi peningkatan iklim investasi di Indonesia.

    “Dan ketiga Satgas Deregulasi Kebijakan. Tentu ini yang berkaitan dengan peningkatan iklim investasi dan percepatan perizinan berusaha,” jelas Airlangga.

     

  • IHSG Hari Ini Menguat! Apa Saja Sentimen Penggeraknya?

    IHSG Hari Ini Menguat! Apa Saja Sentimen Penggeraknya?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa, 29 April 2025, menunjukkan tren positif. 
     
    Melasnir Antara, IHSG menguat 26,02 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.748,99. Sementara itu, indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan berlikuiditas tinggi ikut menguat 3,17 poin atau 0,42 persen ke level 756,89.
    Pelaku pasar masih wait and see, kenapa?
    Meski menguat, investor disebut masih bersikap hati-hati alias wait and see. Hal ini disebabkan pasar masih menanti rilis data Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia untuk kuartal I-2025.
     
    Menurut Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, pergerakan IHSG hari ini bisa menjadi awal upaya menutup gap ke level 6.770 sampai 6.870 pada pekan ini.

    PMA Indonesia Jadi Sorotan
    Valdy menambahkan, investor akan mencermati apakah PMA Indonesia mampu tetap tumbuh dua digit di tengah bayang-bayang kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS).
     
    Sebagai informasi, pada kuartal IV-2024, realisasi PMA Indonesia tumbuh sebesar 33,3 persen year-on-year (yoy), mencapai Rp245,8 triliun dan menyumbang lebih dari separuh total investasi nasional.
     

    Sentimen global
    Dari sisi global, isu perang dagang kembali menyeruak. Pemerintah AS tengah mempertimbangkan penurunan tarif terhadap Tiongkok, meski belum ada sinyal negosiasi konkret dari pihak Beijing.
     
    Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut bahwa Tiongkok perlu melakukan de-eskalasi, mengingat nilai ekspor mereka ke AS lima kali lebih besar dibanding ekspor AS ke Tiongkok.
     
    Sementara itu, Menteri Keuangan Tiongkok, Lan Fo’an, menyatakan siap mendorong kebijakan ekonomi yang lebih proaktif untuk menstabilkan pertumbuhan global. Pasar pun berspekulasi bahwa perundingan dagang antara kedua negara bisa kembali terbuka.
    Pasar Eropa dan AS menanti data ekonomi penting
    Dari kawasan Barat, investor global juga sedang menanti rilis data penting, termasuk inflasi utama zona Euro dan data pekerjaan bulanan AS
     
    Kedua laporan tersebut dijadwalkan rilis Jumat (2 Mei 2025) dan bisa menjadi pemicu volatilitas lanjutan di pasar global, termasuk Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Israel Disebut Tayangkan ‘Siaran Langsung’ Genosida di Gaza, Amnesty: IDF Serang Warga Sipil – Halaman all

    Israel Disebut Tayangkan ‘Siaran Langsung’ Genosida di Gaza, Amnesty: IDF Serang Warga Sipil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amnesty International mengatakan Israel telah menayangkan “siaran langsung genosida” di Jalur Gaza.

    Menurut laporan Amnesty International yang terbit hari Senin (28/4/2025), Israel telah melakukan tindakan terlarang yang bertujuan untuk melenyapkan warga Palestina.

    Di samping itu, Israel juga disebut telah melanggar Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lewat berbagai tindakan. Dua di antaranya adalah “membahayakan tubuh dan mental warga sipil” dan menciptakan kondisi kehidupan yang memunculkan kerusakan fisik.

    Menurut Amnesty International, Israel berulang kali menghalangi akses bantuan kemanusian untuk Gaza dan menyerbu Kota Rafah meski sudah berkali-kali diperingatkan.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga kerap menyerang warga sipil yang mematuhi perintah evakuasi.

    Organisasi itu menyebut “siaran langsung genosida” di Gaza terjadi sejak perang di sana meletus.

    “Sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melakukan kejahatan mengerikan terhadap warga Israel dan lainnya serta menangkap lebih dari 250 sandera, dunia telah menjadi penonton genosida yang disiarkan langsung,” ujar Sekjen Amnesty International Agnes Callamard dalam laporan itu, dikutip dari Al Jazeera.

    “Negara-negara melihatnya seolah tak berdaya, ketika Israel membunuh ribuan demi ribuan warga Palestina, melenyapakan keluarga multigenerasi, menghancurkan rumah, kehidupan, rumah sakit, dan sekolah.”

    Menurut Callamard, Israel dan sekutu-sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS), bertindak seolah hukum internasional tidak diterapkan kepada negara-negara itu.

    Di sisi lain, Israel menolak mengakui telah melakukan genosida. Negara Zionis itu menegaskan hanya membela diri terhadap Hamas dan melakukan tindakan yang bertujuan untuk melindungi warga sipil.

    Otoritas kesehatan Gaza melaporkan kini sudah ada lebih dari 51.300 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel. Sebnyak 17.400 di antaranya adalah anak-anak.

    SERANGAN UDARA ISRAEL – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). (khaberni/tangkap layar)

    Sementara itu, Israel mengatakan ada sekitar 1.200 orang yang tewas ketika Hamas menyerang Israel tanggal 7 Oktober 2023.

    Dalam laporannya, Amnesty International juga memperingatkan, AS memunculkan ancaman terhadap HAM secara global.

    Menurut organisasi itu, seratus hari pertama pemerintahan Presiden AS Donald Trump diwarnai oleh banyak serangan terhadap HAM, hukum internasional, dan PBB.

    Sepanjang 2024, Amnesty telah mendokumentasikan berbagai kejahatan perang yang dilakukan Israel.

    “Termasuk serangan langsung terhadap warga sipil dan objek sipil, dan serangan yang membabi buta,” kata Amnesty.

    Tindakan Israel telah membuat 1,9 juta warga Palestina (sekitar 90 persen rakyat Gaza) menjadi pengungsi. Israel disebut sengaja membuat bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Kebanyakan korban tewas adalah wanita, anak, dan lansia

    Kantor media pemerintah Gaza mengatakan korban serangan Israel di Gaza kebanyakan adalah wanita, anak, dan lansia.

    Menurut kantor itu, saat ini sudah ada 52.243 korban tewas. Sebanyak 65 persen di antaranya adalah tiga kategori di atas.

    Sudah ada lebih dari 18.000 anak yang tewas. Lalu, jumlah wanita yang tewas lebih dari 12.400 orang.

    Kemudian, Israel disebut telah melenyapkan lebih dari 2.180 keluarga Palestina. Anggota ribuan keluarga itu lenyap tak bersisa.

    Israel juga telah membunuh lebih dari 1.400 dokter dan tenaga kesehatan lainnya, 113 anggota pertahanan sipil, dan 212 jurnalis serta pekerja media.

  • Polisi Ungkap Kaki Tangan Fredy Pratama Masih Jalankan Bisnis Narkotika di Wilayah Jakarta – Halaman all

    Polisi Ungkap Kaki Tangan Fredy Pratama Masih Jalankan Bisnis Narkotika di Wilayah Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gembong narkoba Fredy Pratama diketahui masih mengendalikan bisnis narkotika di daerah Jakarta dan sekitarnya.

    Meskipun keberadaannya diduga di Thailand, sang buronan kakap itu tetap bisa menjual barang haram itu lewat kaki tangannya.

    Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ahmad David tidak menampik adanya keterlibatan Fredy Pratama dari 1.566 kasus pengedaran narkotika yang telah diungkap.

    “Kami sampaikan untuk jaringan Fredy Pratama, ini adalah jaringan besar internasional cukup luas maka dari beberapa ungkapan yang kita lakukan, setelah kita pelajari kita analisa, maka itu masih ada kaitannya,” ucapnya saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Kombes Ahmad David tidak menyebut sosok tersangka pengedar narkotika yang merupakan kaki tangan dari Fredy Pratama. 

    Hasil pengungkapan dari Februari sampai April 2025 sedikitnya ada  2.038 orang yang ditetapkan tersangka. 

    Para tersangka terbukti mengedarkan ratusan kilogram berbagai jenis narkotika, jenis sabu, ganja, tembakau sintetis, hingga obat keras psikotropika.

    “Walaupun tidak secara langsung, tapi dia merupakan dulunya kaki-kaki tangan daripada saudara Fredy itu,” ucapnya.

    Kekinian pemasok narkoba jaringan internasional telah berkembang pesat termasuk ke wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Beberapa bandar di berbagai negara telah banyak menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar narkoba.

    “Sekarang sudah dibuat banyak di berbagai negara mulai dari Afrika, kemudian Irak, Iran, kemudian China sudah pasti,” imbuh dia.

    Selain itu pemasok narkoba juga dari negara Amerika Selatan yang masih cukup besar.

    Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand. 

    Dia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2014 sebagai gembong narkoba yang beroperasi di 14 provinsi.

    Polri membentuk tim yang diberi sandi dengan nama Operasi Escobar untuk menangkap Fredy Pratama.

    Sejak September hingga Juli 2024, kurang lebih 65 tersangka jaringan Fredy Pratama sudah ditangkap, lalu pada 2025 sudah 7 orang kembali ditangkap.

    Mereka tidak hanya dijerat pasal terkait peredaran narkoba, tapi juga tindak pidana pencucian uang (TPPU) di mana perputaran uang mencapai Rp56 triliun. 

    Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menangkap Fredy Pratama.

    Sigit menyebut telah menugaskan Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, serta Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, untuk terus melakukan upaya penangkapan.

    “Tentu saja saya sudah perintahkan Kabareskrim dan Kadiv Hubinter untuk terus melakukan langkah-langkah, baik melalui Interpol maupun kerja sama police to police, guna mengejar keberadaan Fredy Pratama,” kata Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, akhir tahun 2024.

    Sigit menambahkan bahwa jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri serta Polda di berbagai wilayah terus membongkar jaringan narkoba yang dikendalikan Fredy Pratama.

    Karena itu, Kapolri meminta jajarannya untuk segera menangkap buronan kelas kakap tersebut.

    “Meski jaringan terus kita ungkap, saya sudah perintahkan agar cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan,” tegasnya.

  • Perangi Houthi, AS Kehilangan 7 Drone Canggih MQ-9 Reaper

    Perangi Houthi, AS Kehilangan 7 Drone Canggih MQ-9 Reaper

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengaku telah kehilangan tujuh drone canggih jenis MQ-9 Reaper, senilai jutaan dolar Amerika, di wilayah Yaman sejak melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap kelompok pemberontak Houthi pada 15 Maret lalu.

    Hal itu diungkapkan setelah Angkatan Laut AS mengumumkan sebuah jet tempurnya hilang usai jatuh ke lautan dari kapal induk AS yang beroperasi di perairan Laut Merah.

    Washington semakin meningkatkan serangan udara terhadap kelompok Houthi, yang didukung Iran, sejak pertengahan Maret lalu. Drone MQ-9 dikerahkan untuk melakukan pengintaian dan terlibat dalam serangan-serangan terhadap posisi Houthi di wilayah Yaman.

    Drone canggih itu menjadi aspek utama dalam upaya AS mengidentifikasi dan menargetkan persenjataan yang digunakan Houthi dalam menyerang kapal-kapal kargo di perairan Laut Merah dan sekitarnya beberapa waktu terakhir.

    “Ada tujuh drone MQ-9 yang jatuh sejak 15 Maret,” tutur seorang pejabat AS, yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir AFP, Selasa (29/4/2025).

    Pejabat AS itu tidak menjelaskan lebih lanjut soal penyebab drone-drone itu jatuh dalam misi di area Yaman. Diketahui bahwa satu unit drone MQ-9 Reaper berharga sekitar US$ 30 juta atau setara Rp 503,7 miliar.

    Jatuhnya tujuh drone MQ-9 itu diungkap setelah Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa sebuah jet tempur jenis F/A-18E Super Hornet dan sebuah traktor penarik hilang setelah para kru kehilangan kendali atas jet tempur itu di bagian hanggar pada kapal induk USS Harry S Truman.

    Seorang pelaut dari Angkatan Laut AS mengalami cedera ringan dalam insiden tersebut. Penyelidikan sedang dilakukan terhadap insiden ini.

    Dituturkan seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, bahwa jet tempur F/A-18E itu terjatuh dari USS Harry S Truman ketika kapal induk AS itu sedang berbelok tajam untuk menghindari serangan kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman.

    Seorang pejabat AS lainnya, yang juga enggan disebut namanya, menuturkan kepada CNN bahwa jet tempur yang jatuh ke laut itu telah tenggelam. Menurut data Angkatan Laut AS, satu unit jet tempur F/A-18E berharga lebih dari US$ 60 juta atau setara Rp 1 triliun.

    USS Harry S Truman merupakan salah satu dari dua kapal induk yang dikerahkan ke kawasan Timur Tengah, di mana pasukan AS melancarkan operasi udara terhadap target Houthi di Yaman hampir setiap hari.

    Komando Pusat militer AS mengatakan pada Minggu (27/4) bahwa pasukannya telah menyerang lebih dari 800 target dan telah menewaskan ratusan petempur Houthi, termasuk para anggota pimpinan kelompok tersebut, sebagai bagian dari operasi militer di kawasan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini