Negara: Amerika Serikat

  • Mike Waltz Mundur, Trump Tunjuk Menlu Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan

    Mike Waltz Mundur, Trump Tunjuk Menlu Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan

    GELORA.CO – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan perombakan kabinet, pertama dalam 100 hari masa jabatannya, dengan menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai penasihat keamanan nasional sementara, menggantikan Mike Waltz yang mengundurkan diri.

    Dalam pernyataan pada Kamis, 1 Mei 2025, Trump menyampaikan bahwa ia akan mencalonkan Waltz sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia juga menegaskan bahwa Marco Rubio tetap akan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

    “Dengan senang hati saya umumkan bahwa saya mencalonkan Mike Waltz sebagai Duta Besar AS berikutnya untuk PBB. Dari pengalaman di medan perang, Kongres, hingga posisi Penasihat Keamanan Nasional, Waltz telah berjuang keras demi kepentingan bangsa kita,” tulis Trump di media sosial, dikutip dari AFP.

    “Sementara itu, Marco Rubio akan menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional sambil tetap memimpin Departemen Luar Negeri. Bersama, kita akan terus berjuang untuk menjaga keamanan Amerika dan dunia,” tambahnya.

    Pergantian ini diumumkan tak lama setelah kabar beredar bahwa Waltz dan wakilnya, Alex Wong, keluar dari pemerintahan.

    Waltz diketahui berada dalam tekanan setelah pada Maret lalu, pemimpin redaksi majalah The Atlantic mengungkap bahwa Waltz tanpa sengaja memasukkannya ke dalam grup obrolan aplikasi Signal. 

    Dalam grup itu, para pejabat mendiskusikan rencana serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi, termasuk jadwal keberangkatan jet tempur AS untuk membombardir target di Yaman. Pesan pertama dikirim hanya 30 menit sebelum serangan dimulai.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga mendapat sorotan atas keterlibatannya dalam skandal tersebut.

    Waltz menjadi pejabat tingkat tinggi pertama yang mundur dari pemerintahan di periode kedua Trump.

  • Rencana Pelonggaran TKDN Dikhawatirkan Bisa Hilangkan Lapangan Kerja – Halaman all

    Rencana Pelonggaran TKDN Dikhawatirkan Bisa Hilangkan Lapangan Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai senjata untuk menegosiasikan tarif impor dengan Pemerintah Amerika Serikat.

    Namun Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Profesor Rhenald Khasali khawatir rencana ini akan memperkecil lapangan kerja.

    “Belajar dari Covid-19 saat kita mengandalkan barang impor. Saat tempat produksi bahan baku obat tutup, lockdown dan kalau sudah begitu suplainya nggak datang, kapalnya nggak datang. Karena itulah maka perbincangan mengenai TKDN ramai lagi setelah Covid-19,” kata Rhenald, dilansir dari YouTube pribadinya, Jumat (2/5/2025).

    Dia berpendapat, TKDN harus dipertahankan pada sektor-sektor penting.

    “Ini adalah sektor yang konsumsi cukup besar di Indonesia. Jadi kalau kita buka begitu saja, maka barang impor akan masuk, lapangan pekerjaan hilang,” kata dia.

    “Kapabilitas kita dalam menghasilkan keterampilan untuk memproduksi yang lebih jauh, ini akan hilang,” ungkapnya.

    Ia menerangkan, jika keterampilan hilang,] industri tidak akan mampu bersaing. Dia khawatir 25-30 tahun lagi Indonesia akan kehilangan potensi industri dan harus kembali memulai dari awal.

    “Jadi kita tidak konsisten dalam membangun industri akhirnya. Jadi disinilah ketika kita bicara tentang TKDN, kita harus memilah-milah pada industri mana,” ucap Rhenald.

    Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara besar yang harusnya ikut terlibat dalam global supply chain dan pembangunan ekonomi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

    “Kita penduduknya sangat besar, marketnya sangat besar. Jadi kita harus melatih diri supaya bisa terlibat dalam global supply chain dan pembangunan ekonomi harus bisa creating jobs,” ungkap guru besar Fakultas konomi UI tersebut.

  • Wapres AS Sebut Mike Waltz Mundur karena Akan Jadi Dubes AS untuk PBB

    Wapres AS Sebut Mike Waltz Mundur karena Akan Jadi Dubes AS untuk PBB

    Jakarta

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan Mike Waltz mundur dari jabatan Penasihat Keamanan Nasional AS karena akan menjadi Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vance juga mengkritik media yang memberitakan mundurnya Waltz karena dianggap mempromosikan Waltz.

    “Dia tidak diberhentikan. Dia diangkat menjadi duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang tentu saja merupakan posisi yang dikonfirmasi Senat. Saya pikir Anda dapat mengajukan argumen yang bagus bahwa itu adalah promosi jabatan,” kata Vance saat wawancara dengan Fox News sebagaimana dilansir CNN, Jumat (2/5/2025).

    “Media ingin membingkai ini sebagai pemecatan. Donald Trump telah memecat banyak orang. Dia tidak memberi mereka pengangkatan yang dikonfirmasi Senat setelahnya. Yang dia pikirkan adalah bahwa Mike Waltz akan melayani pemerintahan dengan lebih baik – yang terpenting, rakyat Amerika – dalam peran itu,” imbuhnya.

    Vance dalam sesi wawancara itu juga mengungkapkan posisi Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Vance mengatakan posisi Hegseth aman dan tidak akan digantikan orang lain.

    “Kami sangat percaya pada Pete,” kata Vance.

    Vance juga menegaskan bahwa mundurnya Waltz ini tidak berkaitan dengan kasus obrolan yang bocor di ‘Signal’. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu majalah The Atlantic mengungkapkan bahwa pemimpin redaksinya secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal, di mana para pejabat termasuk Hegseth dan Mike Waltz membahas soal serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman tersebut, yang terjadi pada tanggal 15 Maret.

    Vance menegaskan dia dengan Trump selalu mempertahankan anak buahnya di pemerintahan. Dia menepis kabar Trump memecat orang-orang yang mereka anggap tidak setia.

    (zap/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer internasional dimulai dari pengungkapan pangkalan militer baru Rusia di dekat Finlandia, berdasarkan gambar citra satelit terbaru.

    Sementara itu, wilayah dekat Yerusalem yang dikuasi Israel, dilanda kebakaran hebat.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional.

    Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

    1. Citra Satelit Ungkap Pangkalan Militer Baru Rusia Dekat Finlandia, NATO dalam Status Siaga

    Gambar satelit terbaru mengungkap aktivitas mencolok Rusia di dekat perbatasan Finlandia, memicu kekhawatiran di antara anggota NATO.

    Foto-foto udara tersebut memperlihatkan pembangunan pangkalan militer baru di wilayah Alakurtti, sebuah lokasi strategis hanya beberapa kilometer dari Lapland, Finlandia.

    Menurut laporan investigatif dari Yle News, media nasional Finlandia, gambar-gambar ini menunjukkan munculnya bangunan-bangunan baru dalam hitungan hari.

    Bangunan tersebut tampaknya dibuat menggunakan kerangka logam ringan dan atap plastik industri, memungkinkan proses pembangunan supercepat.

    Data satelit mengungkapkan tiga bangunan besar berdiri di lokasi yang sebelumnya kosong, tepat di area yang menjadi markas Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 Rusia.

    Perubahan yang terekam dari angkasa ini menandai eskalasi yang tidak biasa di kawasan utara Rusia, dan menunjukkan bahwa Moskow tak lagi menyembunyikan penguatan militernya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

    Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.

    Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.

    Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.

    Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.

    Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.

    Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

    Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.

    Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

    Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan

    Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban

    Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.

    Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.

    Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.

    Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.

    Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.

    Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.

    Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.

    Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel

    Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Senjata Baru China Bikin Amerika Waswas, DPR AS Ketakutan

    Senjata Baru China Bikin Amerika Waswas, DPR AS Ketakutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – China lagi-lagi bikin Amerika Serikat (AS) bikin waswas karena senjata teknologi yang mereka miliki. Senjata teknologi tersebut adalah chatbot kecerdasan buatan (AI), DeepSeek.

    AS menilai bahwa DeepSeek sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional Negeri Paman Sam.

    Dalam laporan terbaru dari Komite Khusus di Kongres AS, DeepSeek disebut bukan sekadar chatbot biasa, melainkan alat strategis yang menyimpan potensi ancaman besar terhadap keamanan data warga Amerika.

    Laporan itu menyebut DeepSeek melakukan pengumpulan data yang sangat agresif, mulai dari riwayat percakapan, detail perangkat, hingga pola mengetik pengguna.

    “DeepSeek adalah ancaman nyata bagi keamanan nasional kita,” tulis laporan badan serupa DPR di AS tersebut, dikutip dari TechRadar, Selasa (29/4/2025).

    Menurut laporan itu, data yang dikumpulkan tersebut diduga dialirkan langsung ke pemerintah China melalui infrastruktur yang terhubung ke China Mobile, perusahaan telekomunikasi yang sudah lebih dulu dilarang beroperasi di AS karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

    Temuan ini juga mengonfirmasi laporan dari perusahaan keamanan siber Feroot, yang menemukan adanya tautan tersembunyi di halaman login DeepSeek yang mengarah langsung ke sistem milik China Mobile. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa DeepSeek diduga kuat berafiliasi dengan militer China.

    Selain itu, DeepSeek juga dilaporkan menggunakan berbagai alat pelacak dari perusahaan teknologi raksasa China seperti ByteDance (induk TikTok), Baidu, dan Tencent, tiga nama yang sudah lama mendapat sorotan dari pemerintah AS terkait isu sensor dan pengawasan massal.

    “Bersama-sama, perusahaan-perusahaan ini merupakan alat pengawasan, penyensoran, dan eksploitasi data yang terdokumentasi dengan baik, yang diperkuat oleh DeepSeek,” tulis para ahli.

    Sebagai respons, Komite Khusus Kongres AS kini mendorong perluasan kontrol ekspor teknologi AI serta meminta pemerintah AS  untuk menyiapkan langkah antisipatif terhadap ancaman kejutan strategis dari teknologi AI China.

    (dem/dem)

  • Plt Presiden Korsel Han Duck Soo Mengundurkan Diri

    Plt Presiden Korsel Han Duck Soo Mengundurkan Diri

    Jakarta

    Plt Presiden Korea Selatan (Korsel) Han Duck Soo mengundurkan diri. Han disebut akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Korsel 3 Juni mendatang.

    Dilansir kantor berita Yonhap, Jumat (2/5/2025), Han mengumumkan keputusannya saat jumpa pers di kompleks pemerintahan di Seoul. Di mana pernyataan itu menjawab spekulasi selama berminggu-minggu mengenai apakah ia akan mengikuti pemilu yang dipicu oleh pemakzulan mantan bosnya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

    “Mengingat beratnya tanggung jawab yang saya pikul di saat genting ini, setelah berpikir panjang dan matang apakah keputusan ini memang benar dan tidak bisa dielakkan, saya putuskan, kalau memang ini jalan satu-satunya, ya harus saya ambil,” ujarnya saat memberikan pengarahan.

    Han, yang pernah menjadi perdana menteri di bawah presiden liberal dan konservatif dan juga menjabat sebagai duta besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat, telah menjadi favorit di kalangan konservatif untuk menantang Lee Jae-myung, kandidat presiden dari Partai Demokrat liberal.

    Dikutip dari kantor berita AFP, Han kemungkinan akan secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada hari ini waktu setempat. Ia digadang-gadang menjadi calon kuat dari kubu konservatif.

    Han sebelumnya ditunjuk sebagai penjabat presiden setelah parlemen memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Desember 2024. Yoon dicopot karena keputusannya menetapkan darurat militer secara sepihak yang memicu krisis politik nasional.

    Namun, Han juga sempat ikut dimakzulkan hanya dua pekan setelah menjabat. Oposisi menuduh Han gagal mencegah kebijakan darurat militer dan menolak kerja sama dalam penyelidikan terhadap mantan Presiden Yoon dan istrinya.

    (whn/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Lagi Jadi Penasihat Keamanan AS, Waltz Kini Ditunjuk Trump Jadi Dubes PBB

    Tak Lagi Jadi Penasihat Keamanan AS, Waltz Kini Ditunjuk Trump Jadi Dubes PBB

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz mengundurkan diri usai geger kebocoran rencana AS serang Yaman. Trump mengatakan pihaknya kini menunjuk Waltz sebagai duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    “Mike Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan bangsa kita. Saya tahu dia akan melakukan hal yang sama dalam peran barunya,” kata Trump di Truth Social dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/5/2025).

    Posisi Penasihat Keamanan AS kini kosong. Trump lalu menunjuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio untuk menjadi penasihat keamanan AS sementara.

    Waltz berada di bawah tekanan sejak pemimpin redaksi Atlantic Magazine mengungkapkan pada bulan Maret bahwa Waltz secara keliru menambahkannya ke obrolan di aplikasi pesan komersial Signal tentang serangan terhadap pemberontak Houthi. Pejabat dalam obrolan itu memaparkan rencana serangan termasuk waktu lepas landasnya pesawat tempur AS untuk mengebom target di Yaman, dengan teks pertama dikirim hanya setengah jam sebelum serangan diluncurkan.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga menghadapi tekanan atas skandal tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Tunjuk Menlu Rubio Jadi Penasihat Keamanan AS Sementara

    Trump Tunjuk Menlu Rubio Jadi Penasihat Keamanan AS Sementara

    Jakarta

    Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mike Waltz, mengundurkan diri. Trump menunjuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio untuk menjadi penasihat keamanan AS sementara.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/5/2025), Mike Waltz mundur menyusul skandal kebocoran grup obrolan. Trump mengatakan Rubio akan menjabat sebagai penasihat keamanan nasional ‘sementara’.

    Sementara itu, Trump mengatakan Waltz akan ditunjuk sebagai duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    “Sejak ia bertugas di medan perang, di Kongres, dan sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan bangsa kita,” kata Trump di Truth Social saat mengumumkan langkah tersebut.

    Waltz berada di bawah tekanan sejak pemimpin redaksi Atlantic Magazine mengungkapkan pada bulan Maret bahwa Waltz secara keliru menambahkannya ke obrolan di aplikasi pesan komersial Signal tentang serangan terhadap pemberontak Houthi. Pejabat dalam obrolan itu memaparkan rencana serangan termasuk waktu lepas landasnya pesawat tempur AS untuk mengebom target di Yaman, dengan teks pertama dikirim hanya setengah jam sebelum serangan diluncurkan.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga menghadapi tekanan atas skandal tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz Mundur

    Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz Mundur

    Jakarta

    Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mike Waltz, mengundurkan diri. Mike mengundurkan diri setelah ramai-ramai skandal di mana seorang jurnalis secara tidak sengaja masuk dalam obrolan antar-pejabat tentang serangan udara di Yaman.

    Dilansir kantor berita Antara, Jumat (2/5/2025),CBS News melaporkan Waltz dan wakilnya Alex Wong bersiap untuk mengundurkan diri. Sementara Fox News mengatakan Trump diperkirakan akan segera mengomentari masalah tersebut.

    Mantan anggota kongres AS tersebut merupakan pejabat tinggi pertama yang meninggalkan pemerintahan pada masa jabatan kedua Trump, yang sejauh ini lebih stabil dalam hal personel daripada masa jabatan pertamanya.

    Seorang pejabat Gedung Putih tidak mengonfirmasi laporan tersebut, dengan mengatakan mereka “tidak ingin mendahului pengumuman apa pun.”

    Waltz berada di bawah tekanan sejak pemimpin redaksi Atlantic Magazine mengungkapkan pada bulan Maret bahwa Waltz secara keliru menambahkannya ke obrolan di aplikasi pesan komersial Signal tentang serangan terhadap pemberontak Houthi. Pejabat dalam obrolan itu memaparkan rencana serangan termasuk waktu lepas landasnya pesawat tempur AS untuk mengebom target di Yaman, dengan teks pertama dikirim hanya setengah jam sebelum serangan diluncurkan.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga menghadapi tekanan atas skandal tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah upacara di pelabuhan Nampo, Korea Utara (Korut) pada Jumat pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Negara tersebut, Kim Jong Un meresmikan Kapal Perang Choe Hyon.

    Kapal berjenis fregat ini memiliki berat 5.000 ton dan tampak dilengkapi dengan serangkaian sistem persenjataan canggih, seperti peluncur rudal vertikal.

    Jika itu adalah hal kebanggaan bagi Korut, maka analisis militer menyebut peluncuran fregat ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkannya bagi negara-negara Barat.

    Mengutip ulasan BI, Kamis (1/5/2025), analis militer mengatakan kalau kemampuan kapal perang terbaru Korut tersebut menunjukkan keterlibatan Rusia, atau setidaknya ide dan inspirasi Rusia, saat rezim Kim membangun kapal perang modern.

     “Waktu pembangunan kapal dan tanda tanya seputar hakikat dukungan Rusia terhadap DPRK menunjukkan bahwa kapal itu mungkin lebih dari sekadar tiruan,” kata Jacob Parakilas, pemimpin penelitian untuk Strategi Pertahanan, Kebijakan, dan Kemampuan di RAND Eropa, dilansir BI.

    Sebagai catatan, Parakilas menyebut Korea Utara dengan akronim nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea, DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea.

    “Kapal perang itu dapat menunjukkan bukti lebih lanjut mengenai hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyong Yang, dan muncul pada saat kedua negara mengatakan secara resmi untuk pertama kalinya bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina,” tulis ulasan tersebut menyoroti potensi keterlibatan Rusia dalam pengembangan Kapal Fregat Choe Hyon.

    KAPAL PERANG TOTAL – Kapal perusak serbaguna kelas Choe Hyon Korea Utara, dalam perincian sistem oleh Dimitris Mitsopoulos untuk Naval News. Korea Utara menyebut kapal ini sebagai kapal perang total yang memiliki banyak fungsi strategis pertempuran.

    Sistem Rudal Kapal Perang Anyar Korut

    Fregat Choe Hyon dilengkapi dengan sistem persenjataan, dengan gambar yang menunjukkan sistem peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal jelajah atau balistik, meriam dek, senjata pertahanan udara jarak dekat, dan radar untuk mendeteksi ancaman dan target.

    Gambar yang beredar menunjukkan kalau Choe Hyon dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal yang sangat mirip dengan Pantsir S-1 Rusia, yang menembakkan rudal berpemandu jarak menengah ke ancaman udara.

    Parakilas merujuk sistem pertahanan udara yang terpasang di kapal tersebut sebagai bukti paling jelas keterlibatan Rusia.

    Sementara itu, Kim Duk-ki, pensiunan laksamana Korea Selatan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini kalau Rusia mungkin telah menyediakan teknologi untuk sistem misilnya.

    Ia juga mengatakan bahwa “jika Korea Utara melengkapi fregat baru tersebut dengan rudal balistik hipersonik yang diklaim telah berhasil diuji pada bulan Januari, hal itu akan menyebabkan dampak yang mengubah permainan dalam keamanan regional.”

    Kapal untuk Perang Total

    Bukti yang muncul menunjukkan bahwa Rusia dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional dengan menyediakan teknologi untuk memperkuat dan memodernisasi militernya.

    Pada bulan Maret, James Patton Rogers, direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia kemungkinan membantu Korea Utara merancang pesawat tak berawak baru yang dilengkapi artificial intelligence alias AI.

    Parakilas mengatakan banyaknya senjata di atas kapal Choe Hyon menunjukkan kemungkinan pengaruh Rusia, karena Rusia juga lebih menyukai kapal-kapal yang lebih kecil dan bersenjata lengkap.

    “Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tujuan kapal perang adalah untuk melancarkan perang total, dan bukan untuk mampu melakukan berbagai operasi hingga dan termasuk perang,” katanya.

    Namun Joseph Bermudez Jr., ketua Korea di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperingatkan bahwa tidak ada bukti “bantuan langsung Rusia” dalam pembangunannya.

    Ia mengatakan bahwa “perancang personel angkatan laut Korea Utara telah melihat semakin banyak kapal Rusia” dan mungkin meniru desain mereka.

    Meski begitu, ia mengatakan bahwa sistem persenjataan kapal tersebut memiliki “kemampuan yang sangat hebat.”

    Pilihan untuk ‘Serangan Pembuka’

    Menurut laporan pada Januari lalu oleh lembaga pemikir Institut Studi Strategis Internasional, kapal fregat Korut tersebut tampaknya memiliki panjang sekitar 120 meter, menjadikannya “yang terbesar yang pernah dibangun Korea Utara dengan selisih tertentu.”

    Korea Utara memiliki sekitar 374 kapal patroli dan pesisir yang lebih kecil, kata IISS, serta dua fregat yang lebih tua.

    Pada acara peluncuran, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap untuk mengerahkan kapal tersebut sepenuhnya dalam waktu sekitar satu tahun, sembari menyebutnya sebagai pertahanan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi regional Amerika Serikat (AS).

    Parakilas mengatakan kapal perang baru ini menawarkan Korea Utara lebih banyak opsi untuk serangan pertama rudal balistik potensial, dengan kapasitas untuk menjangkau wilayah-wilayah yang mungkin memiliki lebih sedikit sistem pertahanan udara.

    Namun, ia mengatakan bahwa “fakta bahwa itu adalah kapal permukaan dan bukan kapal selam berarti bahwa kapal itu dapat dilacak dan diserang dengan relatif mudah.”

    Dalam laporannya, IISS mengatakan bahwa kemampuan riil kapal hanya dapat diamati saat kapal mulai beroperasi.

    “Meskipun aktivitas di sekitar kapal baru di Nampo akan dipantau secara ketat,” katanya, “mungkin perlu waktu beberapa saat setelah peluncuran hingga tujuan penggunaannya menjadi lebih jelas.”

    Bermudez Jr. sependapat dengan hal ini, dengan mengatakan bahwa “begitu kapal itu dipatroli dan kita melihat kelayakannya untuk melaut, itu akan membuat perbedaan yang luar biasa.”

     
     
     
     
     
     

    (oln/bi/yn/*)