Negara: Amerika Serikat

  • Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Apple dan Nvidia tengah berada di bawah tekanan besar. Sementara itu, Meta dan Microsoft justru melesat dan mencuri posisi puncak.

    Mengutip Forbes, saham Microsoft naik 10% pada perdagangan Kamis (1/5/2025) pagi waktu AS. Meta juga mencatatkan kenaikan hampir 7%. Keduanya mengalami lonjakan setelah laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan hasil jauh di atas ekspektasi analis.

    Kinerja Microsoft tercermin dari pendapatan kuartal yang mencapai US$70,1 miliar dan laba bersih sebesar US$25,8 miliar, naik masing-masing 13% dan 18% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Meta mencatatkan pendapatan US$42,3 miliar dan laba per saham (EPS) US$6,43, jauh melampaui proyeksi.

    Sebaliknya, Apple dan Nvidia menghadapi tekanan besar, salah satunya karena tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap.

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Sementara kinerja Apple menjadi sorotan para investor karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua (Q2) 2025.

    Microsoft sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Namun, pantauan CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025) di laman Companies Market Cap, Apple kembali menjadi perusahaan paling bernilai dengan kapitalisasi pasar US$3.204 triliun. Sementara Microsoft US$3.161 triliun dan Nvidia US$2.723 triliun.

    Di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS), Apple dinilai makin kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China.

    Padahal Apple sempat mendapatkan angin segar berkat peluncuran iPhone 16e yang lebih murah pada awal tahun. Namun, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.

    Mengutip laporan Reuters, analis Wall Street memperkirakan, penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 justru akan mencatatkan penurunan tipis.

    Di China, laporan Canalys menunjukkan penjualan iPhone di Q1 2025 anjlok 8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Namun, di pasar global kinerjanya tumbuh 4% YoY menurut laporan Counterpoint, didorong kinerja moncer dari penjualan iPhone 16e.

    Masalah tidak berhenti di situ. Apple juga tertinggal dalam mengembangkan fitur AI jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Samsung dan Google.

    Janji pembaruan Siri yang lebih canggih, misalnya, justru ditunda hingga 2026. Bahkan iklan promosi AI Apple ditarik karena menampilkan fitur yang belum tersedia.

    “Tarif itu ibarat pedang bermata dua bagi Apple, mengancam, mengganggu, dan sarat muatan politik,” ujar Eric Schiffer, Chairman Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham Apple.

    (fab/fab)

  • Cerita Bocah Korea Diselundupkan dalam Tas Ransel ke Kolombia

    Cerita Bocah Korea Diselundupkan dalam Tas Ransel ke Kolombia

    Jakarta

    Diselundupkan ke Kolombia dari Perang Korea pada pertengahan 1950-an, perjalanan hidup bocah yang diberi nama Carlos Arturo Galln itu penuh liku, rahasia, dan reuni yang tak terduga.

    Carlos Arturo Galln bukanlah nama lahir bocah itu.

    Nama itu baru diberikan setelah dia tiba Kolombia. Seorang tentara menyelundupkannya dari medan Perang Korea di dalam tas.

    Tidak pernah jelas terungkap siapa nama aslinya. Dari berbagai catatan yang ada, nama Yung Ucheol tampaknya yang paling mendekati kebenaran.

    Usianya pun penuh teka-teki. Ketika beberapa tentara Kolombia menemukannya tengah mengais di antara tumpukan sampah, umurnya diperkirakan sekitar tujuh atau delapan tahun.

    Lebih dari 70 tahun telah berlalu, tetapi kisah bocah Korea yang menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan disembunyikan di dalam tas dan menjalani kehidupan di Amerika Selatan masih membuat banyak orang penasaran.

    Bocah itu sempat merasakan popularitas sebelum akhirnya kembali ke Korea melalui sebuah perjalanan yang sulit dipercaya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Baru-baru ini, Sann menerbitkan buku berjudul El nio de la tula (Planeta 2025), atau Bocah dalam Tas, yang mengisahkan kehidupan bocah Korea ini di tanah asing.

    Buku itu juga mengisahkan tentang pernikahan Galln yang sempat menjadi sorotan media layaknya selebritas.

    Sann merangkai kisah ini berdasarkan kesaksian salah seorang putra Galln yang bernama Yunc, serta beberapa veteran perang Korea asal Kolombia.

    Dia ingin merekonstruksi perjalanan hidup seorang pria yang lekat dengan konflik, penelantaran, dan hantu masa lalunya.

    Petualangan ini berawal pada 1951. Presiden Kolombia kala itu, Laureano Gmez, mengirimkan sekitar 5.000 tentaranya untuk bertempur bersama AS dan Korea Selatan melawan pasukan Korea Utara yang didukung oleh China dan Uni Soviet.

    Batalyon Kolombia di Korea

    Perang Korea adalah konflik militer pertama di era Perang Dingin. Dua kekuatan besar saat itu, AS dan Uni Soviet, memperebutkan hegemoni ideologi, ekonomi, dan militer di dunia.

    Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri dominasi Jepang di Korea selama beberapa dekade.

    Dengan gagasan bahwa bangsa Korea berhak menentukan masa depan yang bersatu, Uni Soviet menduduki separuh wilayah utara Semenanjung Korea, sementara AS menguasai bagian selatannya.

    Namun, perbedaan ideologi antara Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis makin meruncing. Kondisi ini berujung pada pembentukan dua negara terpisah.

    Pada tanggal 25 Juni 1950, Korut, dengan dukungan politik dan logistik dari Uni Soviet dan China, menyerbu Korsel dengan tujuan menyatukan kembali semenanjung di bawah satu rezim komunis.

    Baca juga:

    Namun, Korsel, yang didukung AS dan sekutu-sekutunya, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berhasil menahan invasi tersebut dan melancarkan serangan balik besar-besaran.

    Inilah awal dari konflik brutal selama tiga tahun yang membagi Korea menjadi dua. Perpecahan ini mengakibatkan empat hingga enam juta orang tewas, ribuan pengungsi, dan ratusan keluarga terpisah.

    Kolombia menjadi satu-satunya negara di Amerika Latin yang mengirimkan tentaranya untuk berperang dalam perang tersebut, di bawah nama Batalyon Kolombia.

    Seorang tentara, Aureliano Galln, memiliki jiwa petualang dan dikenal “bandel”. Di tengah medan perang, seorang bocah Korea yang kelaparan dan terlantar membangkitkan naluri kebapakannya.

    ‘Papasn, Saya Ingin Pergi ke Kolombia’

    “Saya selalu merahasiakan cerita bocah Korea kecil yang dengan dukungan rekan-rekan, saya bawa ke Kolombia.

    (…)

    Suatu hari saat sedang patroli rutin, saya melewati sebuah tempat pembuangan sampah dan barang-barang tak terpakai. Saya melihat jejak kaki di salju. Itu menarik perhatian saya.

    (…)

    Tak lama, saya menemukan ada tujuh orang anak saling berdesakan.

    (…) Saya menyadari mereka mengais sampah demi mencari makan dan pakaian. Di antara anak-anak Korea itu, saya tertarik pada seorang anak yang terlihat paling cerdik. Karena mustahil untuk berkomunikasi dengan mereka, saya memutuskan untuk kembali ke kamp dan mencari seseorang yang bisa menjadi penerjemah.

    Orang Korea yang saya bawa ternyata bisa berbahasa Spanyol dan ini sangat membantu. Dia berbicara dengan anak-anak itu. Saya pun memutuskan untuk membawa Young Huchory ke garis depan. Usianya tujuh tahun. Dia sangat lincah dan ramah. Selama beberapa bulan berikutnya, saya mulai mengajarinya bahasa Spanyol. Dia belajar banyak kata dengan cepat dan suatu hari dia mengejutkan saya dengan berkata:

    Papasn, saya ingin pergi ke Kolombia.

    (…)

    Meminta izin untuk membawanya ke tanah air saya sia-sia. Jadi saya mengambil keputusan: saya akan membawanya ke Kolombia secara diam-diam.”

    Di atas adalah petikan kesaksian Aureliano Galln, ayah angkat Carlos Arturo, kepada surat kabar El Espectador pada 1964.

    Artikel dimuat 11 tahun setelah berakhirnya perang di Korea.

    Putra batalion Kolombia

    Menurut penulis Sann, itulah satu-satunya versi resmi tentang bagaimana para prajurit Batalyon Kolombia menemukan bocah kecil bernama Yung Ucheol.

    Melalui penyelidikan dan wawancara dengan para veteran lainnya, sang jurnalis berupaya merangkai kisah meski memori tiap-tiap orang senantiasa berpotensi subjektif.

    “Veteran Ramn Rojas, rekan Galln dan orang yang paling sering saya ajak bicara, mengatakan bahwa bocah itu mengais di sampah Batalyon Kolombia. Ada banyak anak yatim piatu dalam perang yang harus berjuang untuk hidup,” ungkap Sann kepada BBC Mundo.

    Ibu kandung dari bocah itu telah pergi meninggalkan dia dan saudara-saudaranya. Salah satu kakak perempuan kemudian merawat adik-adiknya.

    “Para tentara merasa agak penasaran, mereka mengejar bocah itu, ‘menangkapnya’ seperti dalam perburuan kecil, dan membawanya ke batalion.”

    Dari semua tentara, bocah itu lebih dekat dengan Aureliano Galln. Ini mungkin karena Galln bertugas di dapur dan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya dibandingkan tentara lainnya.

    Selama berbulan-bulan, bocah kecil itu tetap tersembunyi di antara para tentara. Bertahun-tahun kemudian, dia tidak mampu mengingat apakah dia ikut ke Kolombia atas kemauan sendiri atau terpaksa.

    “Menurut para tentara, bocah itu memang mau pergi. Mereka mengusulkan kepergian ini saat penandatanganan gencatan senjata,” jelas Sann.

    Di sisi lain, menurutnya, hal itu tetap rumit karena bagaimanapun dia anak di bawah umur yang bahkan usia pastinya tidak diketahui.

    “Dia juga kekurangan gizi, tanpa dokumen, dan tidak tahu apa itu Kolombia dan apa yang sedang dia hadapi,” jelas Sann.

    “Saya rasa memang ada kemauan dari anak itu. Kalau dia tidak mau dibawa pergi, para tentara pasti akan dengan mudah mengetahuinya. Sepertinya ini bukan penculikan, melainkan dorongan hati dari kedua belah pihak di tengah kehancuran dan kelaparan,” imbuhnya.

    Gencatan senjata antara kedua Korea ditandatangani pada 1953.

    Beberapa hari sebelum keberangkatannya, Galln memasukkan bocah itu ke dalam tula (semacam tas ransel) dan dengan bantuan tentara lain, menyembunyikan anak itu selama 28 hari di kapal dalam perjalanan pulang.

    Mereka memberinya makan, memandikannya, dan bermain kartu bersamanya di waktu senggang.

    Bocah kecil itu tidak menginjakkan kaki lagi di Korea hingga hampir setengah abad kemudian.

    Balada orang Korea di Kolombia

    Aureliano Galln kemudian menjadi ayah angkat bocah itu. Awalnya, mereka tinggal di Antioquia, kampung halaman sang tentara.

    Di sana, bocah Korea itu dibaptis dengan nama Carlos Arturo.

    “Dia punya ibu tiri yang tampaknya tidak akur dengannya. Dia adalah anak pemberontak yang sering kabur dari rumah,” ungkap Sann tentang masa Carlos.

    Carlos Arturo seolah-olah melompat dari satu medan perang ke medan perang lainnya.

    Seperti tentara lainnya, Aureliano Galln, mendapati dirinya berada di tengah konflik internal di Kolombia begitu menginjakkan kaki di negaranya.

    Konflik internal ini terjadi antara tentara nasional dan kelompok gerilya sayap kiri.

    “Ada beberapa foto bocah itu saat berpatroli bersama tentara lain. Terlihat bahwa Carlos Arturo menemani ayahnya berkeliling negara selama konflik tersebut,” kata Sann.

    Selama 11 tahun, tidak ada orang di Kolombia yang tahu tentang “bocah dalam tula”.

    Pada 1964, ayah angkatnya mengungkapkan kisah tersebut di harian El Espectador.

    Seketika, Carlos Arturo menjadi terkenal.

    Kesaksian demi kesaksian tentang hidupnya mulai bermunculan, baik yang merupakan kenyataan maupun fiksi belaka.

    Belum lagi banyak penipu yang berpura-pura menjadi “orang Korea” itu demi mencari sensasi.

    Carlos Arturo, seperti ayah angkatnya, juga meniti karier di bidang militer. Alih-alih berada di garis depan, dia bekerja di bagian arsip Kementerian Pertahanan.

    Dia menikah dengan perempuan Kolombia dari wilayah Boyac, dan dikaruniai dua orang anak.

    Pernikahannya bahkan menjadi sebuah catatan jenaka di surat kabar El Tiempo.

    Sann menggambarkan Carlos Arturo sebagai sosok yang murung dan tertutup. Kehidupannya diwarnai penelantaran.

    Pertama, ibu kandungnya di Korea. Carlos Arturo membutuhkan waktu lama untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya tentang ibunya sendiri.

    Kemudian, istri Carlos Arturo juga meninggalkannya.

    “Istrinya meninggalkannya demi seorang tukang daging di lingkungan sekitar. Dia membawa serta anak-anak mereka,” jelas Sann.

    “Seperti Korea yang terpecah, keluarga itu juga terbagi menjadi dua. Satu anak lebih dekat dengan ibunya, sementara satu anak lagi, Yunc, lebih dekat dengan Carlos Arturo.”

    Berkat Yunc, Sann mampu menghidupkan kisah yang pada 1999 mengalami babak baru yang tak terduga.

    Saya pulang

    Ketukan di pintu: Tok tok.

    Carlos Arturo, yang kala itu berusia sekitar 70 tahun, membuka pintu rumahnya di Bogot.

    Di luar, berdiri para jurnalis dari Korean Broadcasting System (KBS), stasiun televisi Korea Selatan.

    Mereka telah menempuh penerbangan melintasi Samudra Pasifik untuk menyaksikan sendiri kisah hidupnya yang luar biasa.

    Mereka ingin membiayai perjalanan Carlos Arturo kembali ke Korea demi sebuah film dokumenter televisi.

    Sann menulis dalam bukunya bahwa reaksi pertama Carlos Arturo cenderung negatif: “Carlos Arturo tidak menyukai jurnalis dan dia menutup pintu di depan wajah mereka.”

    Meski petualangan hidupnya sungguh luar biasa, Carlos Arturo seolah tenggelam dalam ketidakpedulian akibat usia dan kerasnya kehidupan.

    Namun, putranya, Yunc, terus mendesaknya. Demi menyenangkan hati sang buah hati, Carlos Arturo akhirnya setuju.

    Menurut kesaksian Yunc dalam buku Sann, Carlos Arturo hampir tidak berbicara selama perjalanan dan beberapa jam pertama di Korea.

    Keduanya terpukau akan estetika futuristik Seoul.

    Sulit bagi mereka membayangkan bagaimana negara itu mampu bangkit dan berbenah sedemikian rupa setelah kehancuran akibat perang kurang dari 50 tahun silam.

    Ke mana pun Carlos Arturo pergi, kerumunan jurnalis selalu mengikutinya.

    Ketika diwawancarai dalam sebuah program televisi, dia bahkan harus mengunci diri di kamar mandi selama beberapa menit karena gugup dan cemas.

    Ketika Carlos Arturo menceritakan kehidupannya dalam sesi wawancara, sesuatu yang tak terduga terjadi.

    Telepon berdering secara langsung di studio. Suara seorang perempuan terdengar di ujung sana. Dia mengaku sebagai kakak perempuan Carlos Arturo.

    Reuni yang tak terbayangkan

    Menurut Sann, untuk menambah dramatisasi film dokumenter, para jurnalis dan produser KBS berbohong kepada Carlos Arturo pada hari pertemuannya dengan sang kakak perempuan.

    Mereka membawanya ke pinggiran Seoul dengan alasan ingin memperlihatkan pedesaan Korsel.

    Kemudian, mereka tiba di sebuah rumah. Carlos Arturo tampak bingung.

    Seorang perempuan mendekatinya, menarik bajunya, dan mencoba melihat dadanya.

    Di sana terdapat tanda lahir yang dia miliki sejak kecil. Ibunya diduga menumpahkan air mendidih secara tidak sengaja.

    Saat itulah perempuan itu terisak dan bergegas memeluknya, sementara Carlos Arturo masih tak percaya. Hampir 50 tahun kemudian, dia kembali memeluk saudaranya.

    Momen-momen mengharukan itu terekam dalam film dokumenter KBS.

    Sann juga mengungkapkannya dalam sebuah dokumenter untuk program Kolombia, Los Informantes, beberapa tahun sebelum bukunya diterbitkan.

    Jam-jam dan hari-hari berikutnya menjadi momen yang membuka mata Carlos Arturo.

    Dia kembali mengenang kembali masa kecilnya, mencicipi cita rasa Korea, dan berbagi cerita dengan keluarganya.

    Lebih dari itu, dia akhirnya mengetahui bahwa bunya tidak pernah menelantarkannya.

    Ibunya ternyata pergi demi mencari sesuap nasi untuk keluarga. Sejak kepergian putranya, sang ibunda terus menangis dan mengenangnya hingga akhir hayatnya.

    Carlos Arturo juga mendapatkan jawaban atas keraguannya mengenai apakah dia pergi dengan sukarela atau tidak.

    Seperti yang diingatkan oleh saudara perempuannya: sebelum pergi, Carlos Arturo meminta restu saudaranya.

    Dan demikianlah, di depan pusara ibunya, pria Korea itu menyembuhkan luka batinnya.

    Perjalanan terakhir

    Carlos Arturo Galln mengembuskan napas terakhirnya di Kolombia pada 2013.

    Sebagian besar saksi mata kehidupannya juga telah tiada.

    Jika kisahnya masih dikenang hingga kini, itu berkat putranya, Yunc.

    Bersama para penulis seperti Sann, Yunc terus mencari jawaban atas berbagai misteri yang masih tersisa.

    “Cerita mengenai bagaimana ibu Carlos Arturo pergi lalu kembali masih menjadi misteri. Setelah menyelesaikan buku, seorang penulis selalu mengingat hal-hal yang terlewatkan atau belum sempat terungkap,” ujar Sann.

    Yunc, dengan penuh haru, menceritakan kepada Sann dalam program Los Informantes bahwa ayahnya mengajarkan nilai kehormatan, janji, rasa hormat kepada anak-anak, dan penolakan terhadap perang.

    Sang putra kini menjalani kehidupan sederhana di Bogot.

    Kondisi ekonomi membuatnya kesulitan mengumpulkan dana yang diperlukan untuk tindakan penghormatan terakhir kepada ayahnya: membawa abu jenazahnya ke Korea untuk beristirahat selamanya bersama keluarganya.

    Perjalanan terakhir sang bocah dari dalam tula masih menanti.

    Lihat juga Video ‘Serangan Bom di Kolombia Lukai 6 Orang, Warga Ketakutan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aplikasi Temu Kini Jualan Produk Lokal AS Imbas Tarif Trump

    Aplikasi Temu Kini Jualan Produk Lokal AS Imbas Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Platform e-commerce asal China, Temu, akan meninggalkan model yang berpusat pada impor murah dari China yang melambungkan kesuksesannya di AS. Mereka bertujuan hanya menjual barang dari pedagang lokal kepada konsumen Amerika di masa mendatang.

    Dalam pernyataan resmi yang dilansir dari Bloomberg pada Jumat (2/5/2025), platform ritel yang dimiliki PDD Holdings Inc. itu bermaksud beralih ke apa yang disebutnya model “pemenuhan lokal”. 

    Temu menjelaskan, perusahaan tersebut secara aktif merekrut pedagang AS dan hanya akan menjual barang dagangan lokal mereka. Hal itu diharapkan memungkinkan perusahaan milik China tersebut untuk menghindari tarif dan dikatakan bermaksud untuk mempertahankan harga bagi warga Amerika tidak berubah. 

    Pergeseran Temu terjadi saat pengecer dari Shein hingga Alibaba Group Holding Ltd. bergulat tidak hanya dengan melonjaknya pajak impor, tetapi juga dengan pencabutan pengecualian tarif de minimis untuk paket kecil.

    Sebelum langkah tersebut, raksasa e-commerce seperti Temu dan Shein melihat harga melonjak di AS. Presiden Donald Trump memberlakukan pungutan untuk mencoba memaksa Beijing mencari kesepakatan perdagangan yang memangkas defisit perdagangan bilateral, dan mengatakan dia memperkirakan China akan “memakan” tarif tersebut.

    “Langkah ini dirancang untuk membantu pedagang lokal menjangkau lebih banyak pelanggan dan mengembangkan bisnis mereka Ini juga bagian dari penyesuaian berkelanjutan Temu untuk meningkatkan tingkat layanan,” jelas Temu dalam pernyataannya.

    Hingga minggu lalu, unit PDD tampaknya telah meneruskan hampir semua pajak impor baru Donald Trump kepada konsumen AS, dengan menambahkan biaya tambahan yang diberi label jelas bagi pembeli di kasir. Raksasa mode cepat Shein juga menaikkan harga produknya di AS, dengan kenaikan lebih dari 300% untuk barang-barang tertentu.

    Temu telah meminta pabrik-pabrik China untuk mengirimkan barang-barang mereka dalam jumlah besar ke gudang-gudang Amerika pada Februari dalam kerangka kerja yang disebut sebagai “setengah-penahanan”, dengan hanya mengelola pasar daring. 

    Namun, karena persediaan di AS menipis seiring waktu, harga pada akhirnya dapat naik ketika pabrik-pabrik mengisi kembali stok jika tarif impor China tetap tinggi pada 145%.

    Pengecer-pengecer besar AS belum menaikkan harga barang-barang di rak-rak. Namun, mereka terjebak dalam kesulitan, karena pemasok-pemasok China menolak untuk menyerap tarif dan ketidakpastian meningkat mengenai berapa lama pungutan tambahan akan diberlakukan.

    Perusahaan-perusahaan seperti Walmart Inc. dan Target Corp. juga dapat berada di bawah tekanan politik untuk menyerap sebagian — jika tidak semua — kenaikan biaya, yang dapat membantu meredam dampak langsung pada pembeli.

    Amazon.com Inc. menyebut mereka tidak akan menampilkan biaya tarif AS atas produk, setelah Gedung Putih mengecam tindakan yang dilaporkan dan Trump mengeluh kepada Jeff Bezos — menggarisbawahi posisi sulit yang dihadapi pengecer konsumen AS.

  • Bos NVIDIA: China Tak Ketinggalan Soal Pengembangan AI, Pesaing Dekat Amerika Serikat – Page 3

    Bos NVIDIA: China Tak Ketinggalan Soal Pengembangan AI, Pesaing Dekat Amerika Serikat – Page 3

    Di sisi lain, CEO Nvidia Jensen Huang disebut memiliki kebiasaan unik menjual saham besaran-besaran tiap harinya. Mengutip Economic Times, Senin (3/2/2025), Jensen Huang melepas saham senilai USD 14 juta (atau setara Rp 230 miliar) setiap hari.

    Langkah Jensen Huang ini pun menimbulkan pertanyaan di kalangan investor. Mereka bertanya-tanya mengapa Jensen Huang memilih menjual sahamnya ketimbang menahan, terutama setelah nilai saham Nvidia melonjak.

    Sekadar informasi, lima tahun lalu, kekayaan Jensen Huang sebesar USD 3,73 miliar. Kini kekayaan Jensen Huang tercatat sebesar lebih dari USD 92 miliar, meski jumlah tersebut turun dari puncaknya sebesar USD 119 miliar pada awal musim panas ini.

    Rupanya, menurut laporan Fortune, penjualan saham Jensen Huang tersebut dilakukan berdasarkan rencana 10b5-1. Apa itu?

    Adapun rencana 10b5-1 merupakan perjanjian perdagangan yang sudah diprogram sebelumnya, yang dimaksud untuk menghindari perdagangan orang dalam.

    Meski dirinya mengikuti prosedur hukum, investor mengira ada sesuatu yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Hal ini karena Jensen Huang memilih untuk menjual saham setelah periode kinerja saham yang tinggi kemudian menurun.

    Adapun penjualan saham yang dilakukan Jensen Huang bukanlah hal baru. Tahun lalu, dirinya menjual saham senilai USD 117 juta. Selanjutnya, ia juga menjual saham senilai USD 323 juta pada Juli tahun 2024.

  • Kurs USD – IDR Hari Ini di BCA dan Mandiri, Cek di Sini! – Page 3

    Kurs USD – IDR Hari Ini di BCA dan Mandiri, Cek di Sini! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Jumat (2/5/2025) pagi di Jakarta, melemah sebesar 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 16.602 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.577 per dolar AS.

    Sedangkan berdasarkan kurs BCA di hari yang sama pukul 12:08 WIB, untuk Counter kurs jual USD di angka Rp 16.595,00 dan kurs beli Rp 16.295,00. Untuk Bank Mandiri di Counter tercatat Kurs USD USD – IDR untuk beli di angka Rp 16.275 per USD sedangkan jual di RP 16.625 per USD.

    Untuk diketahui, Kurs Jual adalah kurs yang digunakan jika Anda akan menukarkan rupiah dengan mata uang asing. Sementara Kurs Beli adalah kurs yang digunakan saat Anda hendak menukarkan mata uang asing dengan rupiah.

    Analisis 

    Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah seiring pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas potensi kesepakatan tarif dengan sejumlah negara.

    “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat secara luas merespons pernyataan Trump akan potensi kesepakatan tarif dengan India, Korea, Jepang dan China,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Kesepakatan dengan negara-negara tersebut diharapkan akan meredakan resesi pada ekonomi AS.

    Presiden di Peterson Institute for International Economics (PIIE) Adam Posen baru-baru ini menempatkan risiko resesi AS sebesar 65 persen, dengan menyoroti ketidakpastian kebijakan AS.

    Peneliti senior nonresiden di PIIE Gary Clyde Hufbauer juga memprediksi resesi akan terjadi pada paruh kedua tahun ini, seiring dugaannya terhadap sentimen konsumen yang suram dan ketidakpastian dunia usaha akan membebani kinerja kuartal II-2025 ekonomi AS.

    The Kobeissi Letter, sebuah publikasi finansial, turut mencatatkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) awal pada kuartal I-2025 tercatat negatif 0,3 persen, jauh di bawah ekspektasi 0,3 persen. Hal ini menandakan angka PDB negatif terendah dan pertama sejak kuartal II-2022, yang berarti kontraksi PDB di AS telah dimulai dan berbagai indikator kini menunjukkan resesi menjadi skenario dasar pada tahun 2025.

    “Fokus investor saat ini lebih besar pada perkembangan seputar tarif,” ucap Lukman.

     

  • CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman – Halaman all

    CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) memicu kehebohan internasional dengan merilis dua video berbahasa Mandarin.

    Lewat video tersebut, CIA secara terang-terangan mengajak pejabat pemerintah Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara kepada Washington.

    Kampanye ini dipublikasikan secara luas di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Telegram, dan X (dulu Twitter).

    Video berisi pesan langsung dan instruksi teknis yang menjelaskan cara aman menghubungi CIA melalui jaringan anonim seperti Tor.

    Dalam video fiktif tersebut, seorang aktor yang berperan sebagai pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyampaikan keresahannya terhadap nasib keluarganya di tengah ketidakpastian politik

     Ia menggambarkan bagaimana banyak pejabat disingkirkan tanpa peringatan, “seperti sepatu usang.”

    “Pria ini, yang telah bekerja keras untuk mencapai puncak sepanjang hidupnya, kini menyadari sepenuhnya bahwa setinggi apa pun statusnya, hal itu tidak cukup untuk melindungi keluarganya di masa yang penuh gejolak dan meresahkan ini,” demikian narasi dalam video berbahasa Mandarin yang diunggah ke YouTube.

    “Ia ingin mengendalikan takdirnya dan menemukan jalan untuk melindungi keluarganya dan prestasi yang telah ia bangun melalui kerja keras selama bertahun-tahun,”

    “Sadar bahwa semua yang dimilikinya dapat lenyap dalam sekejap, ia terdorong untuk membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menghubungi CIA dengan aman.”

    Video tersebut memberikan petunjuk teknis untuk mengakses CIA melalui web gelap, dengan jaminan keamanan dan kerahasiaan.

    Direktur CIA, John Ratcliffe, dalam wawancara dengan Fox News menjelaskan bahwa merekrut sumber intelijen adalah bagian dari misi utama lembaganya.

    “Salah satu peran utama CIA adalah mengumpulkan informasi intelijen untuk presiden dan para pembuat kebijakan,” katanya.

    “Salah satu cara kami melakukannya adalah dengan merekrut aset yang dapat membantu kami mencuri rahasia,” tambahnya.

    Kampanye publik ini menandai eskalasi dalam persaingan intelijen antara Washington dan Beijing.

    Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan resmi terhadap kampanye ini.

    Banyak pihak menduga reaksi keras akan menyusul.

    Desmond Shum, mantan taipan properti Tiongkok yang kini menjadi pembangkang dan tinggal di Inggris, menyebut langkah CIA ini sebagai “langkah publik paling agresif” terhadap Tiongkok dalam sejarah modern.

    “Jenis pendekatan publik seperti ini adalah jenis provokasi yang membuat PKT marah – dan Xi Jinping secara pribadi,” tulis Shum dalam akun X miliknya.

    “Obsesinya terhadap kekuasaan seumur hidup bermula dari satu tujuan tunggal: mengamankan kendali Partai yang tak tergoyahkan atas Tiongkok.”

    Langkah CIA ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, termasuk dalam isu Taiwan, teknologi, dan persaingan pengaruh global.

    Alih-alih melalui operasi rahasia, badan intelijen tertua AS itu kini tampaknya berani menampilkan seruannya secara terbuka.

    Penggunaan bahasa Mandarin dalam video mempertegas bahwa kampanye ini ditujukan langsung kepada para birokrat dan pejabat dalam sistem kekuasaan Beijing.

    CIA sebelumnya pernah membuat ajakan terbuka lewat media sosial, langkah terbaru ini tetap mengejutkan.

    Para pengamat menilai kampanye kali ini sangat tidak biasa karena secara langsung menyasar loyalitas pejabat tinggi di dalam sistem kekuasaan Tiongkok.

    Langkah ini bisa memicu ketegangan diplomatik baru.

    Pemerintah Tiongkok dikenal sangat sensitif terhadap setiap tindakan yang dianggap mencampuri urusan dalam negerinya.

    Video berdurasi dua menit itu menyorot rasa putus asa, ketakutan, dan harapan akan masa depan yang lebih aman.

    Pendekatan ini kemungkinan ditujukan untuk menarik simpati dari kalangan internal PKT yang merasa terancam oleh situasi politik di dalam negeri.

    Belum jelas apakah kampanye itu sudah membuahkan intelijen baru atau berhasil merekrut agen, analis meyakini langkah CIA ini bukan sekadar aksi sesaat.

    Mereka menilai ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi pengaruh Tiongkok yang terus berkembang.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Mantan PM Korsel Han Duck Soo Umumkan Maju Capres

    Mantan PM Korsel Han Duck Soo Umumkan Maju Capres

    Seoul

    Mantan Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Han Duck Soo mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada Jumat (2/5) waktu setempat. Han bergabung dalam pemilu dini yang dipicu oleh pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait penetapan darurat militer.

    Pemilu Korsel yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang, akan menentukan siapa pengganti Yoon yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya karena menetapkan pemberlakuan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu yang menjerumuskan Korsel ke dalam kekacauan politik berkepanjangan.

    Ketidakstabilan politik di negara tersebut semakin meningkat pada Kamis (1/5) waktu setempat, setelah pengadilan memerintahkan persidangan ulang terhadap kandidat capres terkemuka atas dugaan pelanggaran hukum pemilu, dan ketika dua tokoh penting pemerintahan, termasuk Han, mengundurkan diri.

    Han, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), telah mengisyaratkan kemungkinan dirinya maju capres ketika dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden dan PM Korsel pada Kamis (1/5), yang menunjukkan dirinya bersedia “mengambil tanggung jawab yang lebih besar”.

    “Demi masa depan Republik Korea, negara yang sangat saya cintai, dan untuk kita semua, saya telah memutuskan untuk melakukan apa yang saya bisa,” ucap Han dalam pidatonya yang disiarkan televisi Korsel pada Jumat (2/5).

    “Saya akan berusaha sekuat tenaga agar dipilih oleh rakyat kita dalam pemilihan presiden ini,” tegasnya.

    Han saat masih menjabat PM Korsel mengambil alih jabatan Plt Presiden setelah Yoon dimakzulkan oleh parlemen pada Desember tahun lalu. Birokrat karier berusia 75 tahun itu diharapkan bekerja sama dengan Partai Kekuatan Rakyat yang menaungi Yoon, untuk meluncurkan kampanye konservatif terpadu melawan capres terdepan, Lee Jae Myung, dari Partai Demokrat Korea yang beraliran liberal.

    Dalam pemerintahan liberal dan konservatif, Han telah memegang berbagai jabatan senior sebelumnya, termasuk Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Duta Besar Korsel untuk AS.

    Sebagai PM Korsel, Han sudah dua kali memegang jabatan tersebut, yakni pertama di bawah mendiang mantan Presiden Roh Moo Hyun dan baru-baru ini di bawah Yoon.

    “Saya telah mengabdikan hidup saya untuk melayani di garis depan pembangunan ekonomi sebagai pelayan publik Republik Korea yang membanggakan,” ucap Han, sembari berjanji dirinya akan mengatasi krisis yang sedang berlangsung dalam perdagangan yang melibatkan tarif Amerika Serikat (AS).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngadu ke Amerika, Nvidia Khawatir Lihat Perkembangan Huawei

    Ngadu ke Amerika, Nvidia Khawatir Lihat Perkembangan Huawei

    Jakarta

    CEO Nvidia Jensen Huang mengutarakan kekhawatirannya terhadap perkembangan kemampuan AI Huawei ke pemerintah Amerika Serikat.

    Menurut seorang anggota kongres senior, baru-baru ini Huang menemui Kongres Amerika Serikat untuk mengadukan kekhawatirannya itu. Yaitu dalam sebuah rapat tertutup antara sejumlah eksekutif Nvidia bersama House of Representatives Foreign Affairs Committee.

    Salah satu topik yang dibicarakan adalah kemampuan chip AI Huawei dan bagaimana pembatasan terhadap chip Nvidia di China malah membuat Huawei terpacu untuk membuat chip AI yang lebih kompetitif.

    “Jika DeepSeek R1 dilatih menggunakan chip Huawei atau model (AI) open source di masa depan dilatih menggunakan chip Huawei yang lebih teroptimasi, hal itu malah berisiko menciptakan pasar tersendiri untuk chip Huawei,” kata anggota kongres senior yang tak disebut namanya itu.

    Sementara itu Nvidia dalam pernyataan resminya menyebut Huang bertemu dengan House Foreign Affairs Committe hanya untuk mendiskusikan kepentingan strategis AI sebagai infrastruktur nasional, dan perlunya berinvestasi di industri manufaktur Amerika.

    Juru bicara Nvidia John Rizzo juga menyebut Nvidia memastikan dukungan penuhnya untuk pemerintah Amerika yang mau mempromosikan teknologi Amerika dan berbagai minatnya di seluruh dunia.

    Seperti diketahui, chip AI Nvidia punya peran sangat besar di berbagai chatbot berbasis AI yang ada saat ini. Dan, chip tersebut juga menjadi sasaran utama aturan ekspor Amerika yang diterapkan sejak masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.

    Untuk menghadapi aturan tersebut, Nvidia kemudian mendesain chip khusus yang memenuhi batasan tertentu untuk pasar China, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    Namun informasi terbaru menyebutkan Presiden Trump meminta Nvidia berhenti menjual chip terbarunya, H20, ke China. Chip tersebut belakangan sangat diminati di China untuk melatih AI model yang tak membutuhkan komputasi tinggi, termasuk model terbaru dari DeepSeek.

    (asj/asj)

  • Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Dokumentasi – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. (ANTARA/HO-MPR)

    MPR: Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan bahwa stabilitas ASEAN tidak terganggu dengan dinamika geopolitik global yang terjadi saat ini dengan menjunjung nilai-nilai dasar netralitas dan persatuan.

    “Komitmen ASEAN terhadap multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai telah berkontribusi pada stabilitas di Asia Tenggara. Dengan tetap netral dan bersatu, kami memastikan bahwa geopolitik global tidak mengganggu stabilitas Asia Tenggara,”  kata Ibas, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal tersebut disampaikannya ketika menjadi Guest Lecture dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Auditorium Faculty of Business & Economics Universiti Malaya, beberapa waktu lalu. Menurut dia, kondisi geopolitik saat ini mengalami perubahan besar dan mempengaruhi semua masyarakat dunia. Misalnya, konflik Rusia-Ukraina yang mempengaruhi kenaikan harga minyak dan pangan.

    Selain itu, dia menyoroti soal ketegangan Amerika Serikat dan China sebagai elemen dunia multipolar yang memaksa banyak negara berkembang berada dalam tekanan untuk memilih pihak atau blok tertentu.

    “Sekarang dengan beberapa negara adikuasa, bukan hanya satu atau dua. Karena persaingan ini, negara seperti Malaysia, Indonesia, terkadang merasa tertekan untuk memilih satu pihak,” ucapnya.

    Namun, dia menekankan dengan prinsip netralitas dan persatuan yang menjadi nilai dasar maka ASEAN secara konsisten menolak tekanan untuk berpihak dalam konflik adikuasa.

    “Jawaban ASEAN pada dasarnya adalah tidak. Tidak, terima kasih. Kami tidak ingin memihak di antara negara-negara besar. Keamanan kami berasal dari persatuan dan netralitas. Kami mengingat nilai-nilai dasar ASEAN, yaitu netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” tuturnya.

    Dia menyebut ketika negara-negara adikuasa dunia bersaing maka tujuan ASEAN adalah untuk tetap stabil dan damai, serta menjaga keamanan kesejahteraan kawasan.

    “Kami ingin berteman dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun. Di Indonesia, kami sering mengatakan sejuta teman dan nol musuh, ‘a million friends and zero enemies’. Artinya, kami lebih memilih dialog dan kerja sama daripada konflik,” katanya.

    Dia pun menekankan bahwa ASEAN berkomitmen untuk tetap netral dan menjalin hubungan baik dengan semua negara.

    “ASEAN paling kuat jika berdiri bersama. Persatuan adalah jalan kita menuju keamanan, kemajuan dan kesejahteraan. Kami ingin ASEAN menjadi platform untuk kerja sama, bukan arena persaingan negara-negara besar,” paparnya.

    Sebab, menurut dia, kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bersatu dan bertindak sebagai jembatan antarkekuatan global yang mendorong dialog serta kerja sama demi menjaga stabilitas dan kemakmuran bersama.

    “Ketika negara-negara ASEAN berbicara dengan satu suara, kita bisa menjadi pemain di meja, bukan hanya pion dalam permainan orang lain,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • CEO Apple Tak Ambil Pusing Soal Tarif Impor Trump

    CEO Apple Tak Ambil Pusing Soal Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartalan terbarunya. CEO Apple Tim Cook juga buka suara soal dampak tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap perusahaannya.

    Pada Q2 2025, Apple mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar, naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bisnis iPhone, iPad, dan Mac mencatat performa baik berkat sejumlah produk baru.

    Apple meraup pendapatan sebesar USD 46,84 miliar dari iPhone, dan USD 7,95 miliar dari Mac. Sementara itu pendapatan dari iPad mencapai USD 6,4 miliar, naik 15% dari tahun sebelumnya.

    Cook akhirnya memberikan komentar tentang dampak tarif terhadap bisnis Apple. Ia mengatakan dampak tarif impor baru terhadap Apple pada Q2 2025 sangat terbatas karena Apple mampu mengoptimalkan rantai pasokannya.

    Dalam wawancara dengan CNBC, Cook mengatakan Apple sudah mengimpor sekitar setengah dari total iPhone yang dijual di AS dari India, dan sebagian besar produk lainnya dari Vietnam, dua negara yang tarif impornya lebih rendah dibandingkan China.

    “Jika Anda melihat AS, lebih dari setengah iPhone yang dijual di AS datang dari India,” kata Cook, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (2/5/2025).

    “Jika Anda melihat produk lainnya, Mac dan iPad dan AirPods dan Watch, hampir semuanya berasal dari Vietnam,” sambungnya.

    Apple memperkirakan tarif impor akan menimbulkan biaya tambahan sebesar USD 900 juta untuk kuartal saat ini. Namun, Cook mengatakan sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah bulan Juni karena ketidakpastian soal tarif.

    “Kami akan mengelola perusahaan seperti yang selalu kami lakukan dengan keputusan yang bijaksana dan penuh pertimbangan, dengan fokus pada investasi jangka panjang dan dengan dedikasi pada inovasi dan segala kemungkinan yang terjadi. Sembari kami melihat masa depan, kami tetap percaya diri,” ucap Cook.

    (vmp/vmp)