Negara: Amerika Serikat

  • Membuka Akses Buruh untuk Miliki Saham Perusahaan

    Membuka Akses Buruh untuk Miliki Saham Perusahaan

    JAKARTA – Di tengah dominasi sistem ekonomi kapitalis yang berkembang pesat, muncul tren yang menarik yakni membuka akses buruh untuk memiliki dan mengelola perusahaan.

    Fenomena ini bukanlah sebuah revolusi instan, tetapi sebuah gerakan yang mulai memperoleh tempat di berbagai belahan dunia.

    Bahkan di negara-negara dengan sistem ekonomi kapitalis yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, terdapat inisiatif yang memungkinkan buruh ikut memiliki saham perusahaan.

    Contoh paling awal muncul pada 1974 di Amerika Serikat, program Employee Stock Ownership Plan (ESOP), yang didorong oleh Undang-Undang ERISA tahun 1974 memberi insentif bagi perusahaan agar menyediakan saham bagi karyawannya.

    Begitu pula di Inggris,sejak 1980-an, program seperti Save As You Earn (SAYE) dan Share Incentive Plans (SIP) memungkinkan pekerja membeli saham melalui pemotongan gaji secara berkala.

    Langkah ini bertujuan untuk memberi buruh hak atas keuntungan dan kontrol terhadap perusahaan. Sebab, selama ini, banyak yang berpendapat bahwa apa yang tidak dimiliki, tak bisa dikendalikan.

    Namun, gerakan ini bukan hanya tentang pembagian saham. Ada juga langkah yang lebih radikal, yaitu penciptaan koperasi pekerja.

    Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES), Suroto, mengatakan, gerakan buruh yang lebih radikal diwujudkan dengan membangun koperasi pekerja (worker cooperative). Dalam model ini, buruh tidak hanya memiliki saham, tetapi juga menjadi pemilik penuh perusahaan dan memiliki hak suara yang sama dalam setiap pengambilan keputusan.

    Direktur Cooperative Research Center (CRC) Institut Teknologi Keling Kumang itu mencontohkan kesuksesan koperasi pekerja yang menarik perhatian dunia yakni Uralungal Labour Contract Co-operative Society (ULCCS Ltd) di Kerala, India.

    Koperasi ini dimulai dengan buruh kontrak yang ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih stabil dan berkembang pesat hingga mencakup proyek-proyek besar, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, dan bangunan lainnya.

    Keberhasilan ULCCS bukan hanya terletak pada keberhasilannya dalam mengerjakan proyek besar, tetapi juga pada komitmen mereka terhadap kualitas dan pembagian keuntungan yang adil.

    Di sisi lain dunia, di negara bagian Basque, Spanyol, sebuah koperasi pekerja yang dikenal dengan nama Mondragon Cooperative, telah berhasil mengubah nasib para buruh yang awalnya hanya bekerja di sektor teknis.

    Koperasi ini, yang dimulai dengan hanya lima orang, kini telah berkembang menjadi perusahaan besar yang melibatkan sekitar 80.000 pekerja dan menguasai berbagai sektor industri, termasuk ritel dan pendidikan.

    Prinsip “satu orang, satu suara” dalam pengambilan keputusan menjadi landasan utama koperasi ini, yang memungkinkan setiap anggotanya berperan aktif dalam pengambilan keputusan strategis.

    Menurut Suroto yang juga CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) itu, kisah-kisah sukses ini menunjukkan bahwa model kepemilikan buruh dapat diterapkan dalam berbagai sektor dan memberi dampak positif baik dari segi kesejahteraan pekerja maupun kinerja perusahaan itu sendiri.

    Dalam koperasi pekerja, buruh memiliki kesempatan untuk berkembang, mengatur masa depan mereka, dan menikmati hasil dari jerih payah mereka secara adil.

    Keputusan ekonomi

    Di Indonesia, Pasal 33 UUD 1945 menekankan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan. Konstitusi ini menjamin adanya sistem ekonomi yang demokratis.

    Pasal ini juga mengandung tafsir yang mengamanatkan agar rakyat, termasuk buruh, memiliki akses terhadap kepemilikan perusahaan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ekonomi.

    Namun, dalam kenyataannya, pasal ini masih perlu implementasi nyata yang lebih optimal.

    Selama ini, kebijakan pemerintah masih perlu didorong agar semakin mampu mengakomodasi sistem ekonomi yang mengutamakan kepemilikan rakyat atas sumber daya ekonomi.

    Sebagai contoh, kebijakan pendirian koperasi desa dalam jumlah besar yang digagas oleh pemerintah harus benar-benar dipastikan agar memenuhi prinsip otonomi, kemandirian, dan demokrasi koperasi yang menjadi kunci sukses koperasi di banyak negara.

    Peran buruh dalam pengelolaan usaha harus diperkuat, kebijakan jangan berfokus pada pengaturan dari atas yang justru rentan menyabotase semangat koperasi itu sendiri.

    Selain itu, kebijakan yang mengutamakan investasi asing harus disingkirkan, sementara sektor-sektor strategis yang seharusnya menjadi milik rakyat, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), jangan sampai diprivatisasi.

    Keputusan yang keliru bisa berakibat fatal termasuk bisa membuat rakyat kehilangan kendali atas sumber daya yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama.

    Selain masalah kebijakan, serikat buruh di Indonesia juga tidak boleh terjebak dalam konservatisme.

    Banyak gagasan progresif, seperti kepemilikan saham untuk buruh atau pengembangan koperasi pekerja, harus lebih banyak dibahas dalam forum-forum serikat buruh.

    Sebab, jika ide-ide ini dijalankan, buruh akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam keuntungan dan pengambilan keputusan di tempat mereka bekerja.

    Dan, meski ada tantangan besar dalam merealisasikan ide-ide ini, saatnya sudah tiba bagi bangsa ini untuk melihat lebih jauh ke depan.

    Kepemilikan bersama

    Gerakan demokrasi ekonomi yang melibatkan kepemilikan bersama ini harusnya menjadi sebuah agenda penting, terutama dalam mewujudkan sistem ekonomi yang adil dan merata.

    Jika model-model koperasi pekerja dan pembagian saham untuk buruh dapat diterapkan, negeri ini tidak hanya akan mampu memberikan kesejahteraan ekonomi bagi buruh, tetapi juga menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi yang lebih baik di masa depan.

    Bangsa ini bisa belajar banyak dari keberhasilan koperasi pekerja di India dan Spanyol.

    Model koperasi pekerja tidak hanya memberi kesempatan kepada buruh untuk memperoleh manfaat langsung dari pekerjaan mereka, tetapi juga membangun ikatan yang lebih kuat antara pekerja dan perusahaan.

    Pekerja merasa dihargai karena mereka turut serta dalam membuat keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan perusahaan. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan motivasi dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

    Masyarakat di tanah air harus memikirkan kembali bagaimana cara mengelola dan membagi hasil dari setiap usaha.

    Membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis dengan melibatkan buruh dalam kepemilikan dan pengelolaan perusahaan bukan hanya sebuah impian, tetapi sebuah langkah nyata yang dapat membawa perubahan positif.

    Dengan demikian, hari buruh tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga menjadi titik awal untuk mewujudkan perubahan sistemik yang menguntungkan semua pihak.

    Demokrasi ekonomi, seperti yang diamanatkan dalam konstitusi Indonesia, bukanlah sekadar sebuah konsep yang indah di atas kertas.

    Ini adalah sistem yang seharusnya diterapkan dengan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

    Dengan mengadopsi ide-ide progresif tentang kepemilikan bersama dan pengelolaan yang setara, ekonomi yang lebih berkeadilan, yang tidak hanya menguntungkan sebagian kecil orang, tetapi seluruh rakyat Indonesia, dapat lebih mudah diwujudkan.

  • Sebagian Besar iPhone yang Dijual di AS Akan Berasal dari India

    Sebagian Besar iPhone yang Dijual di AS Akan Berasal dari India

    Jakarta

    Pada hari Kamis (01/04), CEO Apple, Tim Cook mengatakan bahwa India akan memainkan peran utama dalam pembuatan iPhone untuk pasar AS.

    “Mayoritas iPhone yang dijual di AS akan berasal dari India,” kata Cook saat mengumumkan hasil kuartalan terbaru perusahaan berlogo buah apel tersebut.

    Sementara itu, Cook menambahkan bahwa Vietnam akan menjadi negara asal untuk hampir semua produk Apple lainnya yang dijual di Amerika Serikat, seperti iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods.

    Pernyataan tersebut muncul setelah raksasa teknologi tersebut mengkaji cara untuk mengurangi dampak serangan tarif Presiden AS, Donald Trump, terhadap rantai pasokan produk Apple serta penjualan dan margin laba.

    Tarif Trump menyulitkan situasi Apple

    Selama bertahun-tahun, Apple mengandalkan pabrik-pabrik di Cina untuk produksi iPhone-nya.

    Namun, bea masuk fantastis yang diberlakukan Trump atas impor ke AS, terutama pertukaran tarif dengan Cina, menempatkan perusahaan itu dalam posisi sulit.

    Trump sejak saat itu telah memberikan penangguhan sementara untuk produk-produk teknologi, termasuk smartphone dan bahan semikonduktor, tetapi Washington telah mengisyaratkan bahwa beberapa pungutan atas tarif tersebut dapat diberlakukan segera dalam beberapa minggu mendatang.

    “Kami tidak dapat memperkirakan dampak tarif ini secara tepat, karena kami tidak yakin dengan tindakan potensial di masa mendatang sebelum akhir kuartal,” kata Cook. “Dengan asumsi tarif global saat ini, bila kebijakan dan penerapannya tidak berubah selama sisa kuartal ini dan tidak ada tarif baru yang ditambahkan, kami memperkirakan dampaknya akan menambah biaya kami sebesar $900 juta (Rp14,58 triliun).”

    Meskipun beralih ke India, Cina tetap menjadi ‘kunci’ Apple

    Ancaman tarif tersebut telah memaksa Apple untuk memikirkan kembali strategi perusahaannya.

    Sebelumnya, Apple telah meningkatkan produksi iPhone di India dalam beberapa bulan terakhir, dengan perkiraan 20% produksi iPhone saat ini dibuat di negara Asia Selatan tersebut.

    Meskipun strategi perusahaan yang terbaru akan mengalihkan sebagian produksi iPhone ke India, sebagian besar iPhone akan masih terus diproduksi di Cina. Cook menegaskan pada hari Kamis (01/04) bahwa Cina akan terus menjadi tempat sebagian besar produk Apple dibuat untuk dijual di luar Amerika Serikat.

    Namun, penjualan Apple di Cina turun 2,3% menjadi $16 miliar, atau Rp265,94 triliun, pada kuartal Maret.

    Perusahaan tersebut menghadapi persaingan ketat di pasar Cina, di mana produsen dalam negeri, seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo telah mendapatkan pangsa pasar lokal.

    Apple juga disebut terlambat dalam meluncurkan fitur kecerdasan buatan.

    Laba dan pendapatan keseluruhan tetap naik

    Meskipun demikian, kawasan lain, termasuk Amerika, Eropa, dan negara Asia lainnya mengalami peningkatan penjualan.

    Secara keseluruhan, laba Apple untuk periode Januari hingga Maret 2025 mencapai $24,78 miliar, naik 4,8% dari $23,64 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan naik 5,1% menjadi $95,36 miliar di tengah permintaan iPhone yang terus tinggi.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Pratama Indra

    Editor: Yuniman Farid


    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pujian Trump ke Bos Johnson & Johnson Demi Investasi Lebih Banyak ke AS

    Pujian Trump ke Bos Johnson & Johnson Demi Investasi Lebih Banyak ke AS

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji produk Johnson & Johnson saat pertemuan para pemimpin bisnis yang mewakili perusahaan yang berinvestasi di Amerika Serikat. Pujian tersebut bagian trik Trump untuk menggaet pebisnis agar mau investasi lebih banyak ke AS.

  • Mantan PM Han Duck-soo Nyapres, Siap Pimpin Korsel Pasca Krisis Politik – Halaman all

    Mantan PM Han Duck-soo Nyapres, Siap Pimpin Korsel Pasca Krisis Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Han Duck Soo mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden, Jumat (2/5/2025).

    Pengumuman tersebut diungkap bersamaan mundurnya Han Duck Soo dari kursi jabatannya jelang Pemilu Korsel yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang.

    Dalam keterangan resminya, Han mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dengan fokus pada reformasi konstitusi dan pengurangan kekuasaan eksekutif

    “Demi masa depan Republik Korea, negara yang sangat saya cintai, dan demi kita semua, saya telah memutuskan untuk melakukan apa pun yang saya bisa,” kata Han dalam pidato yang disiarkan televisi.

    “Saya akhirnya memutuskan untuk meletakkan jabatan saya untuk melakukan apa yang saya bisa dan apa yang saya miliki untuk membantu mengatasi krisis yang kita hadapi,” imbuhnya

    Han, diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) untuk meluncurkan kampanye konservatif terpadu melawan calon terdepan liberal Lee Jae-myung.

    Han mengatakan bahwa jika terpilih, ia akan membentuk badan untuk mengubah konstitusi sehingga presiden dan DPR berbagi kekuasaan berdasarkan prinsip checks and balances.

    Secara khusus, Han berjanji akan mempersingkat masa jabatan presiden menjadi tiga tahun.

    Ia akan menyusun rancangan amendemen konstitusi pada tahun pertama masa jabatannya, menyelesaikan proses amendemen pada tahun kedua.

    Sementara pada tahun ketiga, pemilu legislatif serta pemilihan presiden akan digelar.

    Perubahannya juga akan mencegah kalangan politik dan lembaga peradilan ikut campur dalam sektor masing-masing.

    “Saya akan berusaha sekuat tenaga agar dipilih oleh rakyat kita dalam pemilihan presiden ini,” ujar Han.

    Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan komitmennya untuk menjalankan “Kebersamaan dengan Rakyat”, yang mencakup penyelesaian isu perdagangan dengan pemerintahan Trump di Amerika Serikat serta mendorong persatuan nasional dan perlindungan terhadap kelompok rentan.

    Sebelumnya, Han menghadapi pemakzulan oleh Majelis Nasional pada Desember 2024 karena menolak untuk memberlakukan dua undang-undang yang membentuk penasihat khusus untuk menyelidiki Presiden Yoon dan istrinya, Kim Keon-hee.

    Namun, pada Maret 2025, Mahkamah Konstitusi membatalkan pemakzulan tersebut dan mengembalikan Han ke posisinya sebagai Presiden Sementara.

    Sebelum maju ke kursi Pilpres,di pemerintahan liberal dan konservatif, Han telah memegang berbagai peran senior.

    Termasuk menteri keuangan, menteri perdagangan, dan duta besar negara untuk AS.

    Berkat kepiawaiannya, Han telah dua kali menjabat sebagai perdana menteri, pertama di bawah mendiang mantan presiden Roh Moo-hyun dan baru-baru ini di bawah Yoon.

    “Saya telah mendedikasikan hidup saya untuk melayani di garis depan pembangunan ekonomi sebagai pelayan publik yang bangga dari Republik Korea,” kata Han.

    Majunya Han dalam kusi pilpres diperkirakan akan menjadi pesaing utama dalam kontestasi tersebut.

    Terutama dengan menghadapi tantangan dari kandidat progresif Lee Jae-myung dan beberapa calon konservatif lainnya.

    Calon Kandidat Presiden Korsel

    Selain Han Duck-soo, sejumlah kandidat lainnya terpantau mulai bermunculan dan menunjukkan kemampuan menjelang Pilpres Korsel 2025.

    Menteri Ketenagakerjaan Kim Moon Soo termasuk di antara segelintir calon yang telah mengisyaratkan niat mereka untuk mencalonkan diri.

    Ia mengundurkan diri dari jabatannya pada awal April dan mengatakan meluncurkan kampanyenya.

    Selain itu, Ahn Cheol Soo, seorang anggota parlemen PPP yang merupakan orang pertama yang memberikan suara untuk pemakzulan Yoon, juga menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri.

    Ia mengatakan bahwa ia adalah “kandidat yang lebih bersih daripada siapa pun”.

    Ia juga berjanji untuk mengamankan mesin pertumbuhan ekonomi baru. Termasuk kecerdasan buatan, untuk melawan kebijakan perdagangan Trump.

    Selain itu, Lee Jae Myung, pemimpin populis Partai Demokrat liberal yang kalah dari Yoon dengan selisih tipis pada tahun 2022, juga jadi calon terdepan. Tetapi menghadapi tantangan hukumnya sendiri.

    Sebuah jajak pendapat Gallup yang dipublikasikan April lalu menunjukkan 34 persen responden mendukung Lee sebagai pemimpin berikutnya.

    Sementara 9 persen mendukung Kim, 5 persen memilih mantan pemimpin PPP Han Dong Hoon.

    Kemudian 4 persen memilih wali kota Daegu Hong Joon Pyo, dan 2 persen memilih Wali Kota Seoul Oh Se Hoon.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Pengguna WhatsApp Melonjak Tembus 3 Miliar, Telegram Minggir

    Pengguna WhatsApp Melonjak Tembus 3 Miliar, Telegram Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah pengguna WhatsApp terus meninggalkan jauh pesaing terbesarnya Telegram. Kini aplikasi pesan milik Meta mengantongi 3 miliar pengguna aktif bulanan.

    Perkembangan positif juga terlihat dalam platform bisnis, WhatsApp Business. Aplikasi itu menyumbang sebagian besar pendapatan US$510 juta dari keluarga aplikasi Meta.

    Strategi AI melalui Meta AI juga digunakan secara masif di WhatsApp. Sebelumnya raksasa teknologi menyebutkan WhatsApp sebagai salah satu platform dengan distribusi terbesar untuk layanan AI.

    Meta AI di WhatsApp sudah diluncurkan beberapa waktu lalu. Salah satunya dapat berbincang langsung baik percakapan 1:1 maupun untuk grup.

    “Kami melihat orang-orang terlibat dengan Meta AI dari beberapa titik masuk berbeda. WhatsApp menjadi penggunaan Meta AI terkuat dalam keluarga aplikasi kami,” ungkapnya, dikutip dari Tech Crunch, Jumat (2/5/2025).

    CEO Meta Mark Zuckerberg menyinggung soal adopsi AI di pasar seperti Amerika Serikat. Dia berharap bisa menjadi pemimpin di negaranya sendiri.

    “Namun posisi kami di sana berbeda dengan sebagian besar dunia di WhatsApp. Jadi saya berpikir Meta AI sebagai aplikasi mandiri akan jadi sangat penting di Amerika Serikat untuk membangun kepemimpinan, sebagai AI pribadi yang digunakan orang,” kata Zuckerberg.

    Pengguna Telegram 1 Miliar Orang

    Sementara itu Telegram mengumumkan pada Maret 2025 pengguna aktifnya sudah tembus 1 miliar. Peningkatan itu cukup agresif, mengingat pengguna Telegram pada Juli 2024 masih 950 juta. 

    Telegram disebut menarik banyak pengguna karena posisinya yang lebih netral dan bebas intervensi pemerintah. Perusahaan juga tak bergeming meski ditekan banyak negara untuk membatasi informasi.

    Bersamaan dengan itu, CEO Telegram Pavel Durov juga mengatakan profit perusahaan mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu. Hal ini menunjukkan Telegram sudah makin dekat untuk menantang dominasi WhatsApp.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov.

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    (fab/fab)

  • AS Suntik Mati Veteran Perang Teluk Pembunuh Kekasih-3 Anaknya

    AS Suntik Mati Veteran Perang Teluk Pembunuh Kekasih-3 Anaknya

    Florida

    Otoritas negara bagian Florida di Amerika Serikat (AS) melaksanakan eksekusi mati dengan metode suntik mati terhadap seorang narapidana yang juga veteran Perang Teluk, yang divonis mati atas pembunuhan kekasihnya dan ketiga anak kekasihnya yang masih kecil.

    Departemen Pemasyarakatan Florida dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), mengumumkan narapidana bernama Jeffrey Hutchinson, yang berusia 62 tahun itu, telah disuntik mati pada Kamis (1/5) malam, sekitar pukul 20.14 waktu setempat.

    Hutchinson dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan seorang wanita bernama Renee Flaherty (32) yang merupakan kekasihnya, dan tiga anak-anak, terdiri atas Geoffrey (9), Amanda (7), dan Logan (4), yang merupakan anak dari Flaherty. Tindak pembunuhan brutal itu terjadi tahun 1998 silam.

    Pengacara Hutchinson mengklaim kliennya menderita penyakit mental akibat pengalamannya selama Perang Teluk 1990-1991 silam. Namun permohonan untuk menghentikan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Hutchinson ditolak oleh pengadilan.

    Menurut dokumen pengadilan setempat, Hutchinson awalnya berdebat dengan Flaherty pada malam hari 11 September 1998 silam, mengemas pakaian dan senjatanya ke dalam truknya, kemudian pergi ke sebuah bar.

    Dia kemudian pulang ke rumah dan menembak mati Flaherty dan ketiga anaknya dengan shotgun jenis 12-gauge. Setelah pembunuhan terjadi, Hutchinson menghubungi layanan darurat 911 dan mengatakan: “Saya baru saja menembak keluarga saya.”

    Ketika para deputi sheriff setempat tiba di rumah tersebut, mereka menemukan Hutchinson linglung terduduk di lantai garasi dengan darah berlumuran pada pakaiannya dan residu tembakan ada pada tangannya. Telepon yang digunakan Hutchinson pada saat itu masih tersambung ke operator 911.

    Lihat juga Video ‘Heboh Remaja di Bengkulu Bunuh 2 Bocah Lalu Mayatnya Dibuang ke Septic Tank’:

    Sepanjang tahun ini, sebanyak 15 eksekusi mati telah dilakukan di berbagai wilayah AS, dengan rincian 11 eksekusi mati dilakukan dengan suntikan mematikan, dua eksekusi mati melibatkan regu tembak dan dua eksekusi matinya menggunakan gas nitrogen.

    Sementara itu, hukuman mati telah dihapuskan di sebanyak 23 negara bagian — dari total 50 negara bagian AS, dengan tiga negara bagian lainnya — California, Oregon dan Pennsylvania — memberlakukan moratorium.

    Presiden Donald Trump merupakan pendukung hukuman mati dan, pada hari pertamanya menjabat untuk periode kedua pada Januari lalu, menyerukan perluasan penggunaannya “untuk kejahatan paling keji”.

    Lihat juga Video ‘Heboh Remaja di Bengkulu Bunuh 2 Bocah Lalu Mayatnya Dibuang ke Septic Tank’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PMI Manufaktur Kontraksi, Alarm Industri Sedang Tidak Baik dan Perlu Regulasi yang Berpihak – Halaman all

    PMI Manufaktur Kontraksi, Alarm Industri Sedang Tidak Baik dan Perlu Regulasi yang Berpihak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi ekonomi global yang memanas akibat perang dagang Amerika Serikat dan China membuat performa manufaktur dalam negeri ikut terimbas.

    Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2025 yang berada di level kontraksi dengan 46,7 poin, menurut laporan S&P Global.

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, survei PMI manufaktur merupakan survei persepsi terhadap pelaku industri yang menunjukkan tingkat keyakinan, seperti optimis atau pesimis, pelaku industri manufaktur menjalankan usahanya saat ini.

    “Artinya dari hasil survei tersebut, ada tekanan psikologis pada persepsi pelaku usaha menghadapi perang tarif global dan banjir produk impor pada pasar domestik,” ucap Febri dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).

    Guna meningkatkan optimisme industri, pelaku usaha membutuhkan regulasi yang jelas sehingga bisa mendorong produktivitas manufaktur.

    Selain itu, saat ini pelaku industri manufaktur di Indonesia masih menunggu kepastian dari hasil negosiasi perwakilan Pemerintah Indonesia yang telah menemui pihak pemerintah Amerika Serikat.

    “Dengan adanya kepastian hukum melalui kebijakan dari pemerintah, pelaku industri akan dapat percaya diri untuk menjalankan usahanya sehingga tidak dalam kondisi wait and see seperti saat ini,” terang Febri.

    Ia menilai, pelaku industri dalam negeri bukan hanya saja khawatir karena adanya pemberlakuan tarif resiprokal oleh Presiden Trump, tetapi mereka lebih khawatir terhadap serangan produk-produk dari sejumlah negara yang terdampak tarif Trump tersebut.

    “Karena bisa jadi Indonesia sebagai pasar alternatif, sehingga kita akan mendapat limpahan atau muntahan barang-barang impor itu,” ujar Jubir Kemenperin.

    Febri menyatakan, sudah banyak pelaku industri atau asosiasi telah melaporkan berbagai keluhannya ke Kementerian Perindustrian atas kondisi ketidakpastian saat ini.

    “Mereka menunggu kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada industri dalam negeri untuk bisa berdaya saing di pasar domestik atau menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ungkapnya.

    Sebab, dari sisi struktur produksi, sekitar 20 persen produk industri nasional dialokasikan untuk pasar ekspor, sementara 80 persen lainnya diserap oleh pasar domestik yang mencakup belanja pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa pentingnya pasar domestik harus dilindungi untuk kepentingan industri dalam negeri, yang sekaligus sebagai wujud nyata bentuk sikap nasionalisme.

    “Kami memiliki komitmen kuat dan kosisten untuk ikut menciptakan suasana optimisme bagi pelaku usaha di Indonesia, namun perlunya dukungan penuh dari stakeholders terkait terutama dari K/L lain penentu kebijakan yang menentukan nasib industri, untuk dapat segera menerbitkan kebijakan- kebijakan yang pro-investasi dan juga pro terhadap perlindungan industri dalam negeri. Jangan sampai permintaan pasar domestik yang sudah turun saat ini malah diisi oleh barang-barang impor,” ujarnya.

    Febri menambahkan, penurunan PMI manufaktur Indonesia paling dalam dibandingkan negara-negara peers. Di ASEAN misalnya, PMI manufaktur Filipina masih berada di fase ekspansif, karena kebijakan tarif Trump tidak terlalu memberatkan bagi mereka dibandingkan negara-negara lain. Selain itu, kebijakan perlindungan pasar dalam negeri di Filipina cukup afirmatif.

    Berdasarkan laporan S&P Global, PMI manufaktur yang mengalami kontraksi pada April 2025, antara lain Thailand (49,5), Malaysia (48,6), Jepang (48,5), Jerman (48,0), Taiwan (47,8), Korea Selatan (47,5), Myanmar (45,4), dan Inggris (44,0). Meskipun PMI manufaktur China berada di fase ekspansi (50,4), tetapi mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya.

    Usamah Bhatti selaku Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan, sektor industri manufaktur di Indonesia mencatatkan kondisi kesehatan yang kurang baik memasuki triwulan kedua tahun 2025. “Ini kontraksi pertama dalam lima bulan di tengah penurunan tajam pada penjualan dan output. Selain itu, penurunan tajam sejak Agustus 2021,” ungkapnya.

    Menanggapi keadaan tersebut, S&P Global melaporkan, sejumlah perusahaan mengurangi pembelian dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah stok input dan barang jadi. “Perkiraan jangka pendek masih suram karena perusahaan mengalihkan kapasitas untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan akibat tidak ada penjualan, tampaknya kondisi ini akan berlanjut beberapa bulan mendatang,” imbuhnya.

  • Di Tengah Isu Geopolitik dan Perang Dagang, INSA Beberkan Tantangan Industri Pelayaran Nasional – Halaman all

    Di Tengah Isu Geopolitik dan Perang Dagang, INSA Beberkan Tantangan Industri Pelayaran Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah gejolak dan ketidakpastian global, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menekankan pentingnya asas cabotage demi menjaga kedaulatan negara dan meningkatkan daya saing pelayaran nasional.

    Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto saat menjadi narasumber di acara Media Gathering Road to The 1st Indonesia Maritime Week (IMW), di Kaum Restaurant, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 merupakan konfrensi maritim terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, yang menyediakan platform strategis menujukkan dan memajukan industri maritim nasional di panggung global.

    Konferensi ini merupakan inisiatif Kementerian Perhubungan yang mengikutsertakan PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan INSA dalam penyelenggaraannya.

    IMW 2025 yang digelar di Jakarta pada 26-28 Mei mendatang akan mempertemukan para pemimpin industri maritim terkemuka, tokoh bisnis berpengaruh, para pemilik barang, pembuat kebijakan, dan inovator level regional dan global.

    “Melalui IMW kita ingin menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain strategis dalam kancah maritim global yang berdaya saing, sekaligus menjawab tantangan di sektor pelayaran nasional,” kata Carmelita.

    Carmelita menuturkan, pelayaran nasional saat ini telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri karena telah mampu melayani seluruh angkutan di seluruh pulau Indonesia. Iklim usaha di industri pelayaran nasional juga relatif tetap kondusif, meski terjadi gejolak geopolitik global.

    Hanya saja, kata Carmelita, pelaku usaha pelayaran nasional perlu bersikap antisipatif jika gejolak ekonomi global berlangsung dalam waktu yang lama dan berisiko menyebabkan situasi krisis ekonomi, seperti pada masa Covid-19.

    Untuk saat ini, gejolak situasi global yang seperti penerapan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, serta fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika telah memberikan tantangan bagi pelayaran nasional. 
    Menurut Carmelita, fluktuasi nilai tukar Rupiah berpotensi akan menambah beban biaya perawatan kapal karena komponen kapal lebih banyak impor, selain itu beban utang usaha pelaku dalam mata uang asing juga akan lebih besar.

    Sebagaimana diketahui nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika telah menyentuh di rentang Rp16,700-Rp16,800. Untuk itu, pelaku usaha pelayaran nasional akan terus mencermati fluktuasi nilai tukar tersebut.
     
    “Tapi di tengah tantangan yang ada, patut disyukuri iklim usaha pelayaran nasional di domestik masih kondusif sejauh ini. Kondisi ini tentu perlu terus dijaga, salah satunya dengan tetap konsisten mempertahankan asas cabotage yang mana ini berarti juga menjaga kedaulatan negara.”

    Carmelita menegaskan tentang penting asas cabotage. Dia meminta seluruh lembaga dan kementerian Indonesia agar terus menjaga dan memperkuat asas cabotage sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan negara. Menyadari pentingnya asas cabotage, sambung Carmelita, beberapa negara maju seperti Amerika dan Jepang juga konsisten menerapkan asas cabotage untuk menjaga kedaulatan mereka.

    Carmelita yang juga Ketua Federation of ASEAN Shipowners’ Association (FASA) dan Asian Shipowners’ Association (ASA) menuturkan, selain mencermati situasi saat ini, pelaku usaha juga terus berupaya mendorong daya saing pelayaran nasional. Peningkatan daya saing dibutuhkan agar pelayaran merah putih mampu berkompetisi di kancah regional dan global, demi mengikis dominasi kapal asing pada angkutan ekspor impor Indonesia.

    Carmelita mengungkapkan, sudah ada beberapa perusahaan pelayaran merah putih yang telah berlayar di laut internasional namun jumlahnya masih terlalu sedikit, karena kebanyakan pelayaran nasional masih berlayar di domestik karena belum memiliki market cargo internasional.

    Peningkatan daya saing pelayaran nasional, kata Carmelita, juga tidak bisa dilakukan INSA sendiri, tapi membutuhkan peran serta seluruh pihak. Misalnya, dukungan pendanaan dari perbankan dan lembaga pendanaan untuk memberikan bunga yang kompetitif dan tenur pinjaman yang panjang untuk pengadaan kapal.

    Selain itu, dibutuhkan dukungan penerapan perpajakan pada sektor pelayaran yang lebih bersahabat dan penguatan SDM pelayaran yang kompeten. Terkait dengan kru, Carmelita mendorong seluruh kru- kru kapal berkewargneraan Indonesia meningkatkan kompetensi diri yang bisa menyaingi kru asal Filipina dan India, mengingat kru-kru Indonesia saat ini tengah dilirik oleh pasar kerja pelayaran global.

    “Sejumlah tantangan untuk peningkatan daya saing pelayaran nasional merupakan suatu hal yang butuh dukungan seluruh pihak, maka kita perlu duduk bersama, baik industri, regulator, lembaga pendidikan pelaut dan lainnya untuk menjawabnya di acara IMW 2025 nanti.”

  • CEO Apple Andalkan Vietnam Pasok Gadget untuk Pasar AS

    CEO Apple Andalkan Vietnam Pasok Gadget untuk Pasar AS

    San Francisco

    Apple memastikan iPhone dan gadget lain yang dijual di Amerika Serikat, tidak lagi diproduksi di China. Ini karena China dikenai tarif impor yang sangat besar oleh pemerintahan Donald Trump. Meski ada pengecualian untuk produk elektronik, situasi masih bisa terus berubah di masa depan.

    India dan negara tetangga Indonesia yaitu Vietnam, menjadi alternatif China. Mayoritas iPhone yang dijual di AS pada bulan-bulan mendatang akan dibuat di India. Adapun Vietnam akan menjadi pusat produksi gadget Apple yang lain.

    “Kami memperkirakan bahwa mayoritas iPhone yang dijual di AS negara asalnya adalah dari India,” cetus CEO Apple, Tim Cook. Ia lalu menambahkan bahwa Vietnam akan menjadi pusat manufaktur untuk hampir semua iPad, komputer Mac, Apple Watch dan AirPod yang dipasarkan di Negeri Paman Sam.

    Adapun China akan tetap menjadi pusat produksi gadget Apple untuk pasar di luar AS. Pengamat menilai peralihan produksi iPhone dari China ke India membuktikan Apple semakin matang dalam hal rantai suplai.

    “Ini merupakan perubahan dari apa yang dikatakan Tim Cook beberapa tahun silam ketika dia mengatakan bahwa hanya China yang bisa membuat iPhone,” cetus Patrick Moorhead, pengamat dari Moor Insight & Strategy.

    “Masih banyak hal yang harus ditunjukkan Apple, namun hal ini adalah awal yang baik,” tambahnya seperti dikutip detikINET dari BBC.

    Untuk saat ini, gejolak perdagangan ataupun tarif belum memengaruhi penjualan Apple. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino itu mengatakan pendapatan untuk tiga bulan pertama tahun 2025 ini naik 5% dari periode yang sama tahun lalu, menjadi USD 95,4 miliar.

    (fyk/rns)

  • Kelompok Militan Mana Saja yang Bikin Konflik Kashmir Kian Sengit?

    Kelompok Militan Mana Saja yang Bikin Konflik Kashmir Kian Sengit?

    Jakarta

    Jammu dan Kashmir yang dikelola India, tengah mengalami pergulatan berat akibat serangan paling mematikan dalam dua dekade.

    Baru-baru ini, sekelompok orang-orang bersenjata menembaki wisatawan di kota populer Pahalgam, menewaskan 26 orang.

    Sebuah kelompok bersenjata kurang dikenal yang menamakan dirinya Front Perlawanan (TRF) diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.

    Pada hari-hari berikutnya, India menangguhkan perjanjian pembagian air yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Pakistan, mengumumkan penutupan perbatasan utama, mencabut visa bagi warga negara Pakistan, dan menuduh Islamabad memungkinkan terjadinya terorisme lintas batas.

    Pejabat Pakistan membantah terlibat apa pun. Sebagai tanggapan, Islamabad membatalkan visa yang dikeluarkan untuk warga India dan menutup wilayah udaranya untuk pesawat India.

    Serangan itu telah menarik perhatian berbagai kalangan terhadap jaringan kelompok militan yang aktif di Kashmir.

    Meskipun banyak dari kelompok ini secara resmi dilarang di Pakistan, pejabat India menuduh mereka terus berfungsi dengan dukungan intelijen militer Pakistan, yang beroperasi bebas melintasi perbatasan.

    Beberapa kelompok sebelumnya telah berjuang bersama Taliban dan al-Qaida, membingkai tujuan mereka sebagai bagian dari jihad global yang lebih luas.

    Lanskap militan di Kashmir bersifat cair. Faksi-faksi sering kali mengubah kesetiaan, dan berbagi pejuang sehingga membuat pemberontakan sulit dilacak, dibendung, atau dihapuskan.

    Berikut ini adalah kelompok pemberontak utama yang saat ini aktif di Jammu dan Kashmir:

    Front Perlawanan (TRF)

    Front Perlawanan (TRF) muncul pada tahun 2019 setelah India mencabut Pasal 370, yang mencabut status konstitusional khusus Jammu dan Kashmir.

    TRF menggunakan alias “Perlawanan Kashmir” di media sosial dan forum daring, di mana ia konon bertanggung jawab atas serangan Pahalgam baru-baru ini.

    Kelompok ini menggambarkan dirinya sebagai gerakan sekuler, yang menjauhkan diri dari retorika islamis yang terang-terangan.

    Namun, pihak berwenang India menegaskan bahwa kelompok itu merupakan cabang Lashkar-e-Taiba (LeT), yang menggunakan jaringan logistik dan sumber daya LeT. India menetapkan TRF sebagai organisasi teroris.

    Lashkar-e-Taiba (LeT)

    Didirikan pada tahun 1990, Lashkar-e-Taiba (diterjemahkan sebagai ‘Tentara Orang Benar,’ atau ‘Tentara Orang Murni’) adalah salah satu kelompok militan islamis paling terkenal di wilayah tersebut.

    Ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh negara-negara termasuk Britania Raya, Amerika Serikat, dan Australia, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tujuan utama kelompok ini adalah mengakhiri pemerintahan India atas Jammu dan Kashmir.

    Meskipun dilarang oleh Islamabad pada tahun 2002, kelompok yang berbasis di Pakistan ini tetap aktif.

    Pakistan dituduh tidak berbuat cukup banyak untuk mengekang kegiatan LeT, meskipun ada larangan.

    Kelompok ini sering disalahkan oleh India atas serangan-serangan bersenjata tingkat tinggi, tidak hanya di Kashmir, tetapi di seluruh India.

    LeT tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Beberapa anggota LeT dihukum karena serangan Benteng Merah tahun 2000 di salah satu landmark paling terkenal di India, di mana tiga orang tewas, meskipun kelompok itu tidak secara terbuka mengklaim bertanggung jawab.

    Para anggotanya terlibat dalam serangan Mumbai 2008, menurut investigasi India dan internasional, yang menewaskan lebih dari 160 orang dan melumpuhkan ibu kota keuangan India selama tiga hari.

    Tidak seperti kelompok Salafi-jihadi lainnya di Pakistan, LeT secara terbuka mengecam kekerasan sektarian terhadap sekte muslim lainnya dan melarang pejuangnya menargetkan pemerintah Pakistan.

    Hizbul Mujahidin (HM)

    Hizbul Mujahideen (HM), yang didirikan pada tahun 1989, pernah menjadi kelompok militan paling terkemuka di Kashmir.

    Telah lama dikaitkan dengan gerakan fundamentalis Jamaat-e-Islami Pakistan, pengaruh kelompok tersebut telah memudar dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kematian komandan utamanya, termasuk Burhan Wani pada tahun 2016 dan penggantinya, Sabzar Ahmed Bhat, pada tahun 2017.

    Jaish-e-Mohammed (JeM)

    Pemain kunci lainnya adalah Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok Islam Sunni yang berbasis di Pakistan yang didirikan pada tahun 2000 oleh ulama Islam radikal Masood Azhar setelah dibebaskan dari penjara India dengan imbalan 155 sandera di dalam pesawat Indian Airlines yang dibajak.

    Meskipun dilarang di Pakistan pada tahun 2002, JeM terus beroperasi secara terbuka di beberapa wilayah negara tersebut, serta di India dan Kashmir yang dikelola India.

    Tujuan kelompok ini adalah untuk menyatukan Kashmir dengan Pakistan. Golnya juga sudah lama ingin mengusir pasukan Barat dari Afganistan.

    JeM telah melancarkan sejumlah serangan besar, termasuk pengeboman bunuh diri di gedung majelis legislatif negara bagian Jammu dan Kashmir pada tahun 2001 yang menewaskan lebih dari 30 orang. Lalu pengeboman Pulwama pada tahun 2019 yang menewaskan sedikitnya 40 personel paramiliter India saat seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobilnya ke konvoi mereka.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan beberapa negara lain menetapkan JeM sebagai organisasi teroris asing.

    Kelompok ini memiliki hubungan operasional dengan LeT, Taliban, dan al-Qaida, dengan pejuang dari Pakistan, Kashmir, serta veteran Afganistan dan Arab dari perang Soviet-Afganistan.

    Badr: Jammu dan Kashmir

    Al Badr (diterjemahkan sebagai ‘bulan purnama’), dibentuk pada awal tahun 1990-an sebagai kelompok sempalan Hizbul Mujahideen, dikenal karena para pejuangnya yang tangguh dalam pertempuran, banyak di antaranya sebelumnya bertugas bersama Hizb-i-Islami pimpinan komandan milisi Afganistan Gulbuddin Hekmatyar di Afganistan.

    Kelompok ini memelihara hubungan dengan jaringan jihad transnasional dan dilaporkan bentrok dengan pasukan India di sepanjang Garis Kontrol, perbatasan de facto antara pasukan India dan Pakistan di Jammu dan Kashmir dan Ladakh. Akan tetapi, laporan-laporan ini tetap sulit diverifikasi secara independen.

    Ansar Ghazwat-ul-Hind (AGH)

    Ansar Ghazwat-ul-Hind (AGH), yang didirikan pada tahun 2017, mewakili kehadiran al-Qaida dalam konflik Kashmir. Secara resmi diakui sebagai cabang al-Qaida di Subbenua India (AQIS), kelompok ini secara ideologis berkomitmen untuk mendirikan negara Islam di bawah hukum Syariah di Kashmir.

    Pendirinya, Zakir Musa, mantan komandan Hizbul Mujahideen, memisahkan diri karena perbedaan ideologi.

    AGH sejak itu memposisikan dirinya sebagai kelompok jihadis murni, yang menolak tujuan-tujuan nasionalis demi tujuan-tujuan islamis global.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Menteri Pakistan Sebut India Bakal Serang Negaranya!’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini