Negara: Amerika Serikat

  • Video: Elon Musk Kritik Pemerintah AS, Tuding Sarat Penipuan

    Video: Elon Musk Kritik Pemerintah AS, Tuding Sarat Penipuan

    Jakarta, CNBC Indonesia –CEO Tesla Elon Musk melontarkan kritik tajam terhadap program-program pembiayaan pemerintah Amerika Serikat yang menurutnya tidak transparan dan sarat penipuan.

    Selengkapnya saksikan di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (02/05/2025).

  • Muncul Kandidat Capres Korsel Usai Pemakzulan Presiden

    Muncul Kandidat Capres Korsel Usai Pemakzulan Presiden

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) segera menggelar pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih Presiden baru usai Yoon Suk Yeol dimakzulkan. Kandidat calon presiden pun mulai muncul.

    Yoon resmi dimakzulkan usai Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (MK Korsel) dengan suara bulat menguatkan pemakzulan Yoon yang awalnya disepakati oleh Parlemen Korsel. Yoon dinyatakan merusak tatanan konstitusi gara-gara menerapkan darurat militer kontroversial pada Desember 2024.

    Putusan tersebut dibacakan pada Jumat (4/4/2025). Dalam pertimbangannya, MK Korsel menganggap tindakan Yoon memiliki dampak negatif serius terhadap tatanan konstitusional. Putusan ini diambil saat situasi Korsel semakin panas dan demonstrasi pecah di mana-mana. Para hakim MK Korsel telah mendapat perlindungan tambahan selama proses sidang pemakzulan Yoon.

    MK menyatakan tindakan Yoon melanggar prinsip-prinsip inti dari supremasi hukum dan pemerintahan yang demokratis. Ulah Yoon juga menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas Korsel

    Pemakzulan Yoon ini membuat pemerintah Korsel harus menggelar Pemilu memilih presiden baru dalam kurun 60 hari. Artinya, Pemilu bakal digelar 3 Juni 2025.

    Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik menyatakan dalam Pasal 34 bahwa pemilihan presiden harus diselenggarakan pada hari Rabu. Tetapi, aturan ini diterapkan jika seorang presiden telah menjalani masa jabatan penuh dan bukan ketika seseorang telah dimakzulkan. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional sebelum pemilihan presiden 2017, yang sebenarnya berlangsung pada hari Selasa.

    Jika seorang pejabat publik ingin mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, dia harus mundur dari jabatannya 90 hari sebelum pemilihan. Namun, jika terjadi pemilihan mengisi jabatan yang tidak terduga seperti kasus Yoon, seseorang masih dapat ikut serta jika mengundurkan diri 30 hari sebelum pemilihan.

    Kini, sejumlah pejabat Korsel telah mengundurkan diri. Salah satunya ialah Presiden sementara Korsel, Han Duck Soo.

    Eks PM Korsel Umumkan Maju Capres

    Han Duck Soo (Foto: via REUTERS/JEON HEON-KYUN/POOL)

    Dilansir kantor berita Yonhap, Jumat (2/5/2025), Han mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers di kompleks pemerintahan di Seoul. Pernyataan itu menjawab spekulasi selama berminggu-minggu mengenai apakah dia akan mengikuti pemilu atau tidak.

    “Mengingat beratnya tanggung jawab yang saya pikul di saat genting ini, setelah berpikir panjang dan matang apakah keputusan ini memang benar dan tidak bisa dielakkan, saya putuskan, kalau memang ini jalan satu-satunya, ya harus saya ambil,” ujarnya saat memberikan pengarahan.

    Han, yang pernah menjadi Perdana Menteri di bawah presiden liberal dan konservatif serta menjabat Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat, telah menjadi favorit di kalangan konservatif. Dia diperkirakan bakal melawan Lee Jae-myung, kandidat presiden dari Partai Demokrat liberal.

    Han sebelumnya ditunjuk sebagai Penjabat Presiden setelah parlemen memakzulkan Yoon Suk Yeol pada Desember 2024. Namun, Han juga sempat ikut dimakzulkan hanya 2 pekan setelah menjabat. Pemakzulan Han itu kemudian dibatalkan oleh MK Korsel.

    Oposisi saat itu menuduh Han gagal mencegah kebijakan darurat militer dan menolak kerja sama dalam penyelidikan terhadap mantan Presiden Yoon dan istrinya. Meski demikian, Han tetap dianggap menjadi sosok penting di kubu konservatif, terutama setelah Partai Kekuatan Rakyat, yang juga partai utama pendukung Yoon, mengalami krisis internal.

    Kini, Han telah resmi mengumumkan keinginannya maju sebagai capres Korsel. Dia mengatakan hal itu dilakukannya demi masa depan Korea Selatan.

    “Demi masa depan Republik Korea, negara yang sangat saya cintai, dan untuk kita semua, saya telah memutuskan untuk melakukan apa yang saya bisa. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar dipilih oleh rakyat kita dalam pemilihan presiden ini,” ucap Han yang berusia 75 tahun ini.

    Calon Presiden dari Oposisi

    Lee Jae-myung (Foto: AFP/JUNG YEON-JE)

    Selain Han, ada nama Lee Jae-myung (61) yang merupakan kandidat presiden terkuat saat ini. Dia dikenal sebagai mantan pemimpin oposisi.

    Namun, peluang Lee untuk maju sebagai capres menipis gara-gara masalah hukum. Dilansir DW, Mahkamah Agung Korsel membatalkan vonis bebas terhadap Lee Jae-myung dalam kasus pelanggaran hukum pemilu pada Kamis (1/5).

    Dalam kasus itu, Lee dituduh menyampaikan pernyataan palsu saat kampanye pada Pilpres 2022. Pengadilan tingkat pertama menyatakan Lee tidak bersalah, putusan inilah yang kemudian dianulir oleh Mahkamah Agung Korsel.

    Mahkamah menyatakan ada kesalahan penafsiran hukum dan dalam putusannya ucapan Lee dianggap cukup menyesatkan dan bisa mempengaruhi penilaian pemilih terhadap kelayakan seorang calon presiden. Atas dasar itu, MA Korsel memerintahkan agar kasus ini disidangkan ulang.

    Putusan ini menjadi krusial bagi nasib Lee. Jika pengadilan menyatakan di bersalah, Lee berpotensi dilarang mencalonkan diri selama 5 tahun dan terancam hukuman penjara atau denda lebih dari 1 juta won (sekitar Rp 11 juta).

    “Biasanya pengadilan tingkat bawah memerlukan waktu sekitar 3 bulan untuk menyidangkan ulang kasus yang dikembalikan oleh Mahkamah Agung,” kata pengamat politik sekaligus pengacara Yoo Jung-hoon.

    Sehingga proses hukum ini kemungkinan tidak akan selesai sebelum hari Pilpres Korsel yang telah ditetapkan untuk digelar pada 3 Juni 2025. Bahkan jika Lee kalah di pengadilan, dia masih bisa mengajukan banding dan hal tersebut bisa memberi cukup waktu baginya untuk tetap ikut pemilu.

    Meski sedang diterpa kasus hukum, Lee tetap berada di puncak survei. Hasil jajak pendapat terbaru dari Gallup menunjukkan Lee mendapat dukungan 38 persen, jauh di atas pesaing-pesaingnya yang masih di bawah 10 persen.

    Selain kasus ini, Lee juga sedang menghadapi beberapa persidangan lain yang berkaitan dengan tuduhan korupsi. Jika Lee kalah dalam pemilu, proses hukum itu kemungkinan akan berlanjut. Namun jika menang sebagai presiden, maka dia akan mendapat kekebalan sehingga kasus-kasus hukumnya bisa ditunda selama 5 tahun masa jabatannya dan dilanjutkan kemudian.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Makin Ganas, Amerika Ketar-ketir di Ambang Kekalahan

    China Makin Ganas, Amerika Ketar-ketir di Ambang Kekalahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa chip AI, Nvidia, menghadapi tekanan luar biasa dari pemerintahan Donald Trump. Beberapa saat lalu, pemerintah AS mengumumkan kebijakan pengetatan baru untuk ekspor chip AI ke China.

    Bukan cuma chip-chip canggih, tetapi juga chip H20 Nvidia yang tidak terlalu canggih dan selama ini dirancang khusus untuk pasar China. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,30% lantaran kekhawatiran bisnisnya berdarah-darah akibat pemblokiran ke China.

    Tak cuma itu, perang dagang melalui tarif resiprokal AS ke China sebesar 145% juga dinilai berdampak pada bisnis Nvidia.

    Hal ini memunculkan peluang besar bagi Huawei untuk mengembangkan chip pengganti Nvidia di China. CEO Nvidia Jensen Huang dilaporkan khawatir dengan pergerakan Huawei.

    Sumber staf komite senior di Kongres AS mengatakan Huang telah mendiskusikan kekhawatirannya terkait perkembangan kapabilitas AI dari Huawei.

    Masalah tersebut mengemuka dalam rapat tertutup antara para eksekutif Nvidia dengan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada Kamis (1/5) waktu setempat. Di antara topik yang dibahas adalah chip AI Huawei dan bagaimana pembatasan chip Nvidia di China dapat membuat chip Huawei lebih kompetitif.

    “Jika model R1 DeepSeek dilatih dengan [chip Huawei] atau model AI masa depan sistem terbuka dari China dilatih dengan chip Huawei, hal ini akan menimbulkan risiko permintaan pasar global yang meningkat terhadap chip Huawei,” kata sumber tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    Dalam keterangannya, juru bicara Nvidia John Rizzo mengatakan pertemuan Huang dengan Komite Luar Negeri AS mendiskusikan pentingnya strategi AI sebagai infrastruktur nasional. Selain itu dibahas pula soal kebutuhan investasi manufaktur di AS.

    “[Huang] menegaskan dukungan penuh Nvidia untuk upaya pemerintah dalam mempromosikan teknologi AS,” kata Rizzo, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025),

    Sebagai informasi, chip-chip buatan Nvidia yang menjadi penopang pengembangan chatbot, image generator, dan sistem AI lainnya menjadi target pembatasan kontrol ekspor AS sejak masa jabatan pertama Trump.

    Pada era pemerintahan Joe Biden, pemerintah AS juga mengetatkan ekspor chip untuk China, tetapi fokus pada chip-chip canggih. Sebagai respons, Nvidia merancang chip khusus untuk pasar China agar tetap mematuhi aturan AS.

    Namun, bulan lalu Nvidia mendapat hantaman keras dari pemerintahan Trump yang meminta perusahaan berhenti menjual chip H20 ke China. Padahal, pemesanan chip tersebut laris-manis dari China karena maraknya model AI berbiaya rendah seperti DeepSeek.

    Huawei merespons pemblokiran ini dengan menyiapkan pengapalan massal untuk chip yang dirancang untuk berkompetisi dengan chip buatan Nvidia, menurut laporan Reuters bulan lalu.

    Jika Nvidia benar-benar kehilangan posisi di China, bukan tak mungkin kinerja perusahaan akan mengalami tekanan berat. Pasalnya, China merupakan salah satu pasar utama Nvidia.

    Di saat bersamaan, jika perusahaan China makin termotivasi untuk mengembangkan chip dan teknologi canggih secara mandiri, bukan tak mungkin dominasi AS akan tergerus dan dikalahkan sepenuhnya oleh China.

    (fab/fab)

  • Gempa M 7,5 Guncang Chile, Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan

    Gempa M 7,5 Guncang Chile, Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 mengguncang wilayah selatan Chile. Peringatan tsunami dikeluarkan.

    Dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), gempa M 7,5 itu melanda Drake Passage, perairan yang memisahkan Amerika Selatan dan Antartika.

    Pihak berwenang Chile mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah paling selatan negara itu pada Jumat pagi, usai gempa terjadi.

    Presiden Chile Gabriel Boric menyerukan evakuasi warga yang berada di garis pantai wilayah Magallanes.

    “Kami menyerukan evakuasi garis pantai di seluruh wilayah Magallanes,” tulis Presiden Gabriel Boric di X setelah peringatan dari layanan darurat SENAPRED, ia juga memerintahkan evakuasi di wilayah Antartika di dekatnya.

    Lihat juga Video: Rekaman CCTV saat Gempa M 5,2 Guncang California AS

    (eva/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Patriot ke Ukraina, Bersiap Hadapi China? – Halaman all

    AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Patriot ke Ukraina, Bersiap Hadapi China? – Halaman all

    AS Tunda Pengiriman Tank Abrams, Desak Yunani Serahkan Rudal Patriot ke Ukraina, Apa Maksud Taktik Ini?
     

    TRIBUNNEWS.COM – Pada 29 April 2025, muncul laporan kalau Amerika Serikat (AS) sedang mengambil pendekatan yang rumit dan tampaknya kontradiktif terhadap dukungan militernya terhadap Ukraina.

    Langkah AS ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas strategisnya yang lebih luas di berbagai front, termasuk di kawasan Asia Pasifik.

    Bersiap Hadapi China di Pasifik

    Menurut media Yunani, Kathimerini, AS telah menekan Yunani untuk mentransfer salah satu sistem pertahanan udara Patriotnya ke Ukraina, sebuah langkah yang akan memperkuat pertahanan Kiev terhadap serangan udara Rusia.

    Pada saat yang sama, postingan di X dan laporan media menunjukkan kalau AS telah menunda ekspor 59 tank M1A1 Abrams yang dijanjikan oleh Australia ke Ukraina, dengan alasan kebijakan penghentian dalam persetujuan bantuan militer di bawah pemerintahan Donald Trump saat ini.

    “Pendekatan ganda ini—mendesak sekutu Eropa (Yunani) untuk memasok sistem penting sekaligus membatasi kontribusi dari sekutu Pasifik (Australia)—menunjukkan perubahan yang disengaja dalam kebijakan AS, yang memprioritaskan pelestarian sumber daya di kawasan Asia-Pasifik untuk kemungkinan konfrontasi dengan China (Tiongkok) sekaligus mengalihkan beban dukungan terhadap Ukraina ke Eropa,” tulis ulasan situs militer BM, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Implikasi dari strategi AS ini tidak hanya menyentuh soal ketahanan medan perang Ukraina tetapi juga keamanan sekutu di Timur Tengah dan kohesi NATO.

    SISTEM RUDAL PATRIOT – Foto yang diambil dari laman NATO tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat. Ukraina dilaporkan mulai kehabisan rudal Patriot. (Laman NATO)

    Seputar Sistem Pertahanan Udara Patriot

    Sistem pertahanan udara Patriot yang menjadi inti desakan ke Yunani merupakan landasan teknologi pertahanan rudal modern. 

    Dikembangkan oleh Raytheon pada tahun 1970-an dan pertama kali digunakan pada tahun 1980-an, Patriot, yang secara resmi disebut sebagai MIM-104, dirancang untuk mencegat rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih.

    Versi yang dimaksud, Patriot PAC-2, dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi ledakan dan dioptimalkan untuk menyerang target aerodinamis seperti pesawat terbang dan rudal jelajah, meskipun kemampuannya terhadap rudal balistik terbatas dibandingkan dengan varian PAC-3 yang lebih baru.

    Setiap baterai Patriot biasanya mencakup satu set radar, stasiun kontrol pertempuran, generator listrik, dan hingga delapan peluncur, yang masing-masing menampung empat rudal.

    Yunani, menurut Kathimerini , memiliki enam baterai seperti itu, yang terdiri dari sekitar 36 peluncur M901, yang telah menjadi bagian integral pertahanan nasionalnya dan, hingga baru-baru ini, untuk melindungi Arab Saudi dari serangan rudal dan pesawat nirawak Houthi di Yaman.

    Radar sistem tersebut, AN/MPQ-53, dapat melacak hingga 100 target secara bersamaan dan menghadapi berbagai ancaman pada jarak yang melebihi 100 mil, menjadikannya aset vital untuk mempertahankan infrastruktur penting atau instalasi militer.

    Namun, bukan berarti sistem pertahanan udara ini tanpa cela.

    Kinerjanya secara historis, masih diperdebatkan.

    Selama Perang Teluk 1991, Patriot mencapai rekor beragam terhadap rudal Scud Irak, dengan klaim awal intersepsi yang hampir sempurna kemudian direvisi menjadi tingkat keberhasilan kurang dari 50 persen, menurut penyelidikan Kongres tahun 1992.

    Up-grade pada tahun 1990-an meningkatkan keandalannya, dan pada Operasi Pembebasan Irak tahun 2003, PAC-2 dilaporkan mencegat setiap rudal balistik yang dihadapinya, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.

    Imbal Jasa dan Risiko Buat Yunani

    Desakan ke Yunani untuk mentransfer salah satu baterai ini ke Ukraina muncul di saat yang genting.

    Kathimerini melaporkan pada 22 April 2024, AS telah menawarkan Yunani jaminan keamanan dan keuangan yang tidak disebutkan jumlahnya untuk melepaskan sistem Patriot, sebuah proposal yang telah memicu perdebatan di Athena mengingat hubungan negara itu yang tegang dengan Turki.

    Patriot Yunani telah dikerahkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di Arab Saudi, di mana mereka telah mencegat banyak pesawat nirawak dan rudal Houthi sejak 2015, menurut The Guardian .

    Memindahkan salah satu sistem ini ke Ukraina akan mengurangi kapasitas pertahanan Yunani dan berpotensi melemahkan perlindungan Arab Saudi terhadap ancaman yang didukung Iran, terutama karena AS mengejar kesepakatan senjata senilai $100 miliar dengan Riyadh, seperti yang disebutkan dalam berbagai laporan media.

    “Logika di balik tekanan ini tampaknya terkait dengan kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara,” kata ulasan BM. 

    Serangan udara Rusia telah meningkat sejak 2022, menargetkan kota-kota dan infrastruktur dengan rudal jelajah dan pesawat nirawak, yang sangat cocok untuk dilawan oleh PAC-2.

    Ukraina telah secara terbuka meminta 25 sistem Patriot untuk mengamankan wilayah udaranya, angka yang jauh melampaui komitmen saat ini, dengan Jerman telah mengirimkan satu baterai dan menjanjikan enam lagi, menurut Pengakuan Angkatan Darat.

    Tank Abrams Amerika Serikat, Tank ini dikabarkan sudah sampai di Ukraina dan siap diterjunkan ke medang perang melawan Rusia. (U.S. Army National Guard)

    Efektivitas Tank Abrams Buat Ukraina

    Sementara itu, penangguhan pengiriman tank M1A1 Abrams dari Australia ke Ukraina menggambarkan gambaran yang kontras atas sikap AS. 

    M1 Abrams, yang dirancang oleh General Dynamics pada akhir tahun 1970-an, adalah salah satu tank tempur utama paling tangguh di dunia, dengan berat 70 ton dan ditenagai oleh mesin turbin gas berkekuatan 1.500 tenaga kuda.

    Meriam laras halus 120 mm dapat menembakkan berbagai amunisi, termasuk peluru uranium terdeplesi yang dapat menembus lapis baja, sementara lapis baja kompositnya, yang disempurnakan dengan lapisan reaktif pada model-model selanjutnya, menawarkan perlindungan yang kuat terhadap senjata anti-tank.

    Varian M1A1, yang dijanjikan Australia kepada Ukraina, tidak memiliki perangkat elektronik canggih seperti M1A2 tetapi tetap memiliki daya tembak dan lapis baja yang sebanding.

    Mobilitas tank, dengan kecepatan tertinggi 42 mil per jam, dan kemampuannya untuk beroperasi di berbagai medan telah menjadikannya andalan bagi sekutu AS, termasuk Mesir, Arab Saudi, dan Irak.

    Namun, konsumsi bahan bakarnya yang tinggi—hingga 2 galon per mil—dan persyaratan perawatan yang rumit telah menuai kritik, terutama di medan perang Ukraina yang banyak diterjang pesawat nirawak, di mana target statis rentan.

    Postingan di X dari 29 April 2025, mengutip ABC News , melaporkan kalau sebanyak 59 tank M1A1 Abrams milik Australia, yang bernilai $163 juta, tetap dihentikan produksinya karena AS belum menyetujui ekspornya, sebuah keputusan yang terkait dengan penghentian sementara bantuan militer pemerintah Trump ke Ukraina.

    Keraguan Australia untuk mempercepat transfer tersebut mencerminkan kekhawatiran yang lebih dalam. Pada bulan Oktober 2024, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengumumkan sumbangan tank-tank ini, yang dijadwalkan akan diganti dengan model M1A2 yang lebih baru, menurut AP News.

    Namun, seperti dilansir ABC News, pejabat militer Australia secara pribadi mempertanyakan kegunaan tank tersebut bagi Ukraina, dengan alasan kerentanannya terhadap drone dan rudal anti-tank, pandangan yang diamini oleh kru Ukraina yang melaporkan tantangan pemeliharaan dengan Abrams yang dipasok AS pada Juni 2024, menurut Pengakuan Angkatan Darat Ukraina.

    Keengganan militer Australia mungkin juga berasal dari perhitungan strategis.

    Dengan meningkatnya ketegangan di Indo-Pasifik, khususnya terkait Taiwan, Australia tampaknya khawatir akan mengurangi kemampuan persenjataannya, terutama saat bersiap menghadapi potensi konflik yang kini lebih dekat dengan negaranya.

    Hal ini sejalan dengan perubahan kebijakan AS yang lebih luas, terbukti sejak Strategi Keamanan Nasional 2022 pemerintahan Biden, yang memprioritaskan melawan Tiongkok daripada mempertahankan keterlibatan besar dalam keamanan Eropa.

    USS CARL VINSON – Tangkap layar yang diambil dari laman resmi US Navy (11/4/2025), memperlihatkan Kapal induk USS Carl Vinson yang semula berada di lautan Asia-Pasifik kini telah bergeser ke wilayah Timur Tengah untuk mendampingi kapal induk USS Harry S. Truman, dalam menjalankan kampanye AS melawan Houthi. (Tangkap layar yang diambil dari laman resmi US Navy)

    Membaca Strategi AS

    Perpaduan kedua kasus ini—yang mendorong Yunani untuk menyerahkan baterai Patriot sekaligus memblokir sumbangan tank Australia—mengungkapkan strategi AS yang penuh nuansa.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah memberikan lebih dari $24 miliar bantuan militer, termasuk 31 tank M1A1 Abrams dan sistem Patriot, menurut Reuters dan POLITICO.

    Namun, di bawah pemerintahan saat ini, ada tanda-tanda kalau AS berpikir ulang soal jumlah bantuan ke Ukraina. 

    Pusat Studi Strategis dan Internasional pada Maret 2025 mencatat , meskipun pengiriman peralatan ke Ukraina diproyeksikan meningkat tahun ini, mencapai $920 juta per bulan, skeptisisme pemerintah tentang keberlanjutan tingkat dukungan ini semakin meningkat.

    Wakil Presiden JD Vance telah menyatakan secara terbuka bahwa keunggulan jumlah Rusia dalam hal tenaga kerja dan persenjataan membuat bantuan lebih lanjut kurang berdampak, sentimen yang mungkin menjelaskan penghentian persetujuan ekspor tank Australia. 

    “Pada saat yang sama, tekanan terhadap Yunani menunjukkan bahwa AS mendorong sekutu Eropa untuk mengisi kekosongan tersebut, sebuah langkah yang menjaga sumber daya Amerika dan sekutu Pasifik untuk wilayah lain,” ulas laporan BM menganalisis strategi AS tersebut.

     

    (oln/BM/*)

     

  • Sirene Meraung-raung di Utara, Warga Israel Kocar-kacir, Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel – Halaman all

    Sirene Meraung-raung di Utara, Warga Israel Kocar-kacir, Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel – Halaman all

    Sirene Meraung-raung di Utara, Warga Israel Kocar-kacir, Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi pada hari Jumat bahwa mereka telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman oleh pejuang Houthi, yang memicu sirene serangan udara di sebagian besar Israel utara, termasuk Haifa, kota terbesar ketiga di negara itu.

    Rudal tersebut terdeteksi dalam perjalanan menuju wilayah Israel dan dijatuhkan sebelum melintasi perbatasan. 

    Menurut IDF, intersepsi tersebut dilakukan sesuai dengan protokol pertahanan udara, dan tidak ada korban luka atau kerusakan langsung akibat serangan itu sendiri yang dilaporkan.

    Namun, puing-puing yang jatuh akibat intersepsi tersebut menembus atap sebuah gedung di Kibbutz Mishmar Ha’emek di Israel utara. 

    Untungnya, tidak ada seorang pun di dalam gedung pada saat itu dan tidak ada korban jiwa.

    Sirene dibunyikan di sebagian besar wilayah Israel utara sebagai bagian dari prosedur standar dalam pencegatan rudal. 

    Pejuang Houthi, yang telah melancarkan sejumlah serangan rudal jarak jauh dan pesawat nirawak sejak perang di Gaza dimulai, belum mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran ini.

    Houthi tembakkan dua rudal ke Israel, yang memicu bunyi sirene di Haifa dan di wilayah utara

    Proyektil pertama dari Yaman ditembak jatuh, proyektil kedua belum jelas apakah berhasil dicegat, kata militer; kerusakan ringan terjadi di sebuah gedung.

    Houthi di Yaman diklaim Israel pada hari Jumat menembakkan dua rudal balistik ke Israel, setidaknya satu di antaranya dicegat sebelum mencapai wilayah Israel, kata militer.

    Rudal pertama memicu sirene sekitar pukul 5:30 pagi di Haifa dan di seluruh Israel utara. Pasukan Pertahanan Israel mengatakan rudal itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

    Puing-puing dari intersepsi rudal menembus atap gedung di Kibbutz Mishmar Ha’emek, menyebabkan beberapa kerusakan.

    Rudal kedua juga memicu sirene di Haifa dan wilayah utara, tepat setelah pukul 1:30 siang

    IDF mengatakan rudal pencegat diluncurkan untuk menjatuhkan proyektil kedua, tetapi keberhasilan upaya tersebut masih dalam penyelidikan. Tidak ada laporan tentang dampaknya.

    Tidak ada korban luka dalam kedua serangan itu, kecuali seorang berusia 40 tahun yang terluka ringan setelah terjatuh saat berlari ke tempat perlindungan bom, kata petugas medis.

    Serangan itu merupakan kedua dan ketiga kalinya rudal dari Yaman memicu sirene di wilayah utara.

    Setelah serangan pertama, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengklaim bahwa rudal tersebut diluncurkan ke Pangkalan Udara Ramat David di Israel utara, barat daya Nazareth.

    Dalam kedua serangan tersebut, sebelum sirene berbunyi sekitar enam menit, peringatan peringatan dini dikeluarkan ke wilayah yang luas di Israel utara, memperingatkan warga sipil tentang serangan rudal jarak jauh melalui pemberitahuan push di ponsel mereka.

    Sistem peringatan baru , yang baru-baru ini diaktifkan, menghadapi masalah awal karena tidak mengirimkan peringatan atau mengirimkan peringatan ke area yang lebih luas daripada jangkauan sirene. 

    Peringatan dini hari Jumat lebih akurat daripada upaya sebelumnya untuk menggunakan sistem tersebut.

    Sejak 18 Maret, ketika IDF melanjutkan Genosida di Jalur Gaza, Houthi di Yaman telah meluncurkan sekitar 25 rudal balistik dan beberapa pesawat nirawak ke Israel. 

    Sekitar setengah dari rudal tersebut yang memicu sirene di negara itu dan ditembak jatuh, sementara yang lainnya gagal.

    Sirene sering kali membuat ratusan ribu warga Israel kocar-kacir berlarian ke tempat perlindungan sepanjang malam, yang menyebabkan sejumlah orang cedera dalam perebutan tersebut. 

    Sirene merupakan tindakan pencegahan terhadap jatuhnya puing-puing dari intersepsi yang terkadang menyebabkan cedera.

    Dalam beberapa minggu terakhir, Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Yaman terhadap Houthi, yang menargetkan kepemimpinan dan infrastruktur mereka.

     

    SUMBER: THE MEDIA LINE, TIMES OF ISRAEL

  • Apple Raup Rp 1.496 Triliun di Q2 2025, iPhone Jadi Penopang

    Apple Raup Rp 1.496 Triliun di Q2 2025, iPhone Jadi Penopang

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2025 (Januari-Maret 2025), mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar atau sekitar Rp 1.496 triliun (dengan kurs Rp 15.680 per dolar AS). Angka ini naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, melampaui ekspektasi perusahaan.

    CEO Apple, Tim Cook, dan CFO, Kevan Parekh, memaparkan kinerja kuat di berbagai lini produk dan layanan, meskipun menghadapi tantangan seperti tarif perdagangan dan fluktuasi nilai tukar. “Hari ini, Apple melaporkan hasil kuartalan yang kuat, termasuk pertumbuhan dua digit di sektor Layanan,” ungkap Cook, CEO Apple.

    “Kami senang bisa menyambut iPhone 16e ke dalam rangkaian produk, dan memperkenalkan Mac serta iPad terbaru yang memanfaatkan kapabilitas Apple silicon yang luar biasa. Dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah mengurangi emisi karbon hingga 60 persen selama satu dekade terakhir.” lanjutnya.

    Kinerja Keuangan dan Sorotan Utama

    Pendapatan Apple sebesar USS95,4 miliar didorong oleh pertumbuhan produk seperti iPhone, iPad, dan Mac, serta rekor pendapatan tertinggi dari segmen layanan (Services). Laba per saham (EPS) mencapai USS1,65, naik 8% dari tahun sebelumnya, mencetak rekor baru untuk kuartal Maret. Berikut adalah rincian kinerja per kategori:

    iPhone: Pendapatan USD46,8 miliar (sekitar Rp 733 triliun), naik 2% dari tahun lalu, didorong oleh peluncuran iPhone 16e yang ditenagai chip A18 dan modem C1 hemat energi. iPhone 16 dan 16 Pro juga mendapat sambutan positif berkat fitur Camera Control dan Visual Intelligence berbasis Apple Intelligence.Mac: Pendapatan USD7,9 miliar (sekitar Rp 124 triliun), tumbuh 7%, didukung oleh MacBook Air dengan chip M4 dan Mac Studio dengan M4 Max serta M3 Ultra, yang disebut sebagai “AI powerhouse”.iPad: Pendapatan USD6,4 miliar (sekitar Rp 100 triliun), melonjak 15%, terutama berkat iPad Air dengan chip M3 dan fitur Apple Intelligence seperti Clean Up Tool dan Image Wand.Wearables, Home, and Accessories: Pendapatan USD7,5 miliar (sekitar Rp 117 triliun), turun 5% karena perbandingan sulit dengan peluncuran Apple Vision Pro dan Watch Ultra 2 tahun lalu. Namun, Apple Watch Series 10 dan AirPods 4 dengan noise cancellation tetap diminati.Services: Mencatat rekor pendapatan USD26,6 miliar (sekitar Rp 416 triliun), naik 12%, didorong oleh Apple TV+, Apple Pay, dan App Store. Apple TV+ meraih lebih dari 2.500 nominasi penghargaan dan 560 kemenangan, dengan konten unggulan seperti Severance dan film mendatang F1 yang dibintangi Brad Pitt.
    Inovasi dan Ekspansi Global

    Apple terus berinovasi dengan Apple Intelligence, yang kini tersedia dalam lebih banyak bahasa seperti Prancis, Jerman, Jepang, hingga Inggris lokal untuk Singapura dan India melalui iOS 18.4. Fitur seperti Writing Tools, Genmoji, dan Visual Intelligence meningkatkan pengalaman pengguna di iPhone, iPad, dan Mac. Namun, pengembangan fitur Siri yang lebih personal tertunda karena Apple ingin memastikan kualitas tinggi.

    Secara global, Apple mencatat rekor pendapatan kuartalan di sejumlah negara seperti Inggris, Spanyol, Brasil, India, dan Filipina. Perusahaan juga memperluas kehadiran ritel dengan membuka dua toko baru pada kuartal ini dan berencana membuka toko di Uni Emirat Arab serta toko online di Arab Saudi.

    Investasi dan Keberlanjutan

    Apple mengumumkan rencana investasi USD500 miliar (sekitar Rp 7.840 triliun) di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan, termasuk pembukaan pabrik server canggih di Texas dan ekspansi fasilitas di sembilan negara bagian. Perusahaan juga akan mengambil lebih dari 19 miliar chip dari 12 negara bagian AS pada 2025, termasuk jutaan chip canggih dari Arizona.

    Dari sisi keberlanjutan, Apple berhasil memangkas emisi karbon sebesar 60% sejak 2015 dan menggunakan lebih banyak energi terbarukan serta material daur ulang. Apple menargetkan netralitas karbon di seluruh rantai pasok dan siklus hidup produk pada 2030.

    Dampak Tarif

    Tarif perdagangan global memberikan dampak terbatas pada kuartal Maret berkat optimalisasi rantai pasok. Namun, untuk kuartal Juni, Apple memperkirakan tambahan biaya USD900 juta akibat tarif, terutama dari tarif IEEPA 20% untuk produk asal China yang diimpor ke AS. Apple mengalihkan produksi iPhone untuk pasar AS ke India dan Vietnam, dengan mayoritas iPhone yang dijual di AS pada kuartal Juni berasal dari India.

    Apple memproyeksikan pertumbuhan pendapatan kuartal Juni di kisaran satu digit rendah hingga menengah, dengan margin kotor antara 45,5% dan 46,5%. Biaya operasional diperkirakan mencapai US$15,3 miliar hingga US$15,5 miliar, dengan tingkat pajak sekitar 16%.

    Pembagian Deviden

    Apple tetap berkomitmen mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Pada kuartal ini, perusahaan mengembalikan USD29 miliar, termasuk USD3,8 miliar dalam dividen dan US$25 miliar melalui pembelian kembali 108 juta saham. Dewan direksi mengesahkan tambahan program pembelian kembali saham senilai US$100 miliar dan menaikkan dividen sebesar 4% menjadi US$0,26 per saham, yang akan dibayarkan pada 15 Mei 2025.

    “Performa bisnis kuartal Maret kami mendorong pertumbuhan EPS sebesar 8 persen dan 24 miliar dolar AS dalam arus keuangan operasional, memungkinkan kami untuk mengembalikan 29 miliar dolar AS kepada para pemegang saham,” ujar Kevan Parekh.

    “Dan berkat loyalitas serta kepuasan pelanggan yang tinggi, basis perangkat aktif yang kami pasang, sekali lagi mencapai titik tertinggi sepanjang masa di seluruh kategori produk dan segmen geografis.” imbuhnya.

    Meskipun menghadapi ketidakpastian akibat tarif dan investigasi perdagangan seperti Section 232, Apple optimistis dengan kemampuan inovasinya. Tim Cook menegaskan fokus perusahaan pada pengembangan produk dan layanan terbaik, termasuk pengumuman menarik yang akan diungkap pada Worldwide Developers Conference (WWDC) mendatang.

    Dengan basis perangkat aktif yang mencapai rekor tertinggi dan kepuasan pelanggan di atas 95% di AS, Apple terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin teknologi global. Kinerja kuartal ini menunjukkan ketahanan Apple di tengah dinamika pasar, dengan iPhone dan layanan sebagai pendorong utama pertumbuhan.

    (afr/afr)

  • Kepala Pentagon Pete Hegseth Peringatkan Iran tentang Konsekuensi Mendukung Pejuang Houthi – Halaman all

    Kepala Pentagon Pete Hegseth Peringatkan Iran tentang Konsekuensi Mendukung Pejuang Houthi – Halaman all

    Kepala Pentagon Peringatkan Iran tentang Konsekuensi Mendukung Houthi

    TRIBUNNEWS.COM- Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth kemarin memperingatkan Iran bahwa negara itu akan menghadapi konsekuensi karena mendukung Houthi, bahkan ketika Amerika Serikat telah memulai kembali perundingan dengan Iran mengenai program nuklirnya, Reuters melaporkan.

    Amerika Serikat dan Iran sejauh ini telah mengadakan tiga putaran pembicaraan tidak langsung, yang dimediasi oleh negara Teluk Oman, yang bertujuan untuk menyegel kesepakatan yang akan menghalangi Teheran memperoleh senjata nuklir tetapi juga mencabut sanksi ekonomi melumpuhkan yang dijatuhkan oleh Washington.

    Kedua belah pihak akan bertemu lagi di Roma pada hari Sabtu.

    “Pesan untuk IRAN: Kami melihat dukungan MEMATIKAN Anda terhadap Houthi. Kami tahu persis apa yang Anda lakukan,” tulis Hegseth di X. “Anda tahu betul apa yang mampu dilakukan Militer AS — dan Anda telah diperingatkan. Anda akan membayar KONSEKUENSI pada waktu dan tempat yang kami pilih.”

    Hegseth, pada akun X pribadinya, kemudian  mengunggah ulang  pesan Trump di Truth Social pada bulan Maret, yang mana presiden mengatakan ia akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan apa pun yang dilancarkan oleh kelompok Houthi.

    Pemimpin Iran sebelumnya mengatakan bahwa Houthi Yaman bertindak secara independen.

    Kelompok ini menguasai Yaman utara dan telah menyerang pelayaran di Laut Merah dalam apa yang disebutnya sebagai solidaritas dengan Palestina.

    Amerika Serikat telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 1.000 target sejak meningkatkan serangan terhadap kelompok tersebut pada bulan Maret, yang menewaskan ratusan warga sipil.

    Militer AS telah meningkatkan asetnya dalam beberapa minggu terakhir untuk memperkuat Timur Tengah. Pentagon telah mengerahkan enam pesawat pengebom B-2 ke pulau Diego Garcia di Samudra Hindia — yang menurut para ahli merupakan posisi ideal untuk beroperasi di Timur Tengah.

    Selain itu, AS saat ini memiliki dua kapal induk di Timur Tengah dan telah memindahkan sistem pertahanan udara dari Asia ke kawasan tersebut.

     

    Dalam akunnya di X, Secretary of Defense Pete Hegseth, @SecDef menulis:

    “Pesan untuk IRAN: Kami melihat dukungan MEMATIKAN Anda terhadap Houthi. Kami tahu persis apa yang Anda lakukan. Anda tahu betul apa yang mampu dilakukan Militer AS — dan Anda telah diperingatkan. Anda akan membayar KONSEKUENSI pada waktu dan tempat yang kami pilih” tulisnya di X.

     

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • Raja Ecommerce China Tutup di RI, Nasibnya Makin Hancur Lebur

    Raja Ecommerce China Tutup di RI, Nasibnya Makin Hancur Lebur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Temu, aplikasi e-Commerce asal China, tiba-tiba melakukan perubahan besar. Platform itu dikabarkan menghapus seluruh produknya dari China untuk konsumen Amerika Serikat (AS).

    Produk itu tadinya dijual dan akan dikirim langsung ke konsumen dari China. Wired melaporkan perubahan itu nampaknya terjadi awal minggu ini, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Temu yang diblokir pemerintah Indonesia beberapa waktu harus menghadapi perang dagang China-AS. Ini terkait tarif masuk yang ditetapkan presiden AS Donald Trump kepada sejumlah negara, termasuk China. Selain itu, pemerintahan Trump juga menghapus kebijakan ‘de-minimis’ untuk produk impor murah yang selama ini dimanfaatkan Temu. 

    Selama bulan April, usai pengumuman tarif bea masuk terbaru AS, Temu memang beberapa kali melakukan perubahan. Misalnya menaikkan harga produk yang dikirim dari China per 25 April 2025.

    Wired juga mencatat Temu menampilkan biaya impor khusus untuk pesanan dari AS. Terakhir Temu nampaknya memutuskan memblokir semua pengguna AS agar tidak lagi melihat daftar produk dari platformnya, baik dari China maupun negara lain.

    Temu versi AS kini hanya menampilkan produk dengan label ‘Lokal’. Artinya hanya menjual produk yang dikirimkan tanpa tarif baru.

    Ini juga berarti mirip seperti yang diadopsi Amazon, ungkap analis industri e-commerce Juozas Kaziukenas. Karena semua barang yang dikirimkan akan berasal dari gudang di AS.

    “Karena semua yang Anda beli di Temu hari ini akan sampai dari gudang di AS dan mungkin hanya dalam beberapa hari,” jelasnya.

    Kebijakan baru ini berdampak juga pada penjual dan pembeli di platform. Seorang penjual asal China mengatakan bisnisnya terdampak dengan perubahan tersebut.

    Wired juga melaporkan kebanyakan penjual di China sepertinya tidak tahu produknya tak bisa diakses pembeli dari AS.

    Hilangnya banyak produk luar AS juga membuat para pembeli hanya memiliki pilihan barang yang jauh lebih sedikit. Bahkan seorang pembeli menuliskan di akun Reddit, barangnya yang masuk wishlist dituliskan ‘terjual habis’ dalam waktu semalam.

    (fab/fab)

  • CEO Apple Blak-blakan Lagi Susah Gara-gara Teror Tarif Trump

    CEO Apple Blak-blakan Lagi Susah Gara-gara Teror Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat Apple rugi besar. Pembuat iPhone mengumumkan memangkas program pembelian saham kembali hingga US$10 miliar atau sekitar Rp 164,3 triliun.

    CEO Tim Cook juga mengatakan bisa ada tambahan pengeluaran US$900 juta (Rp 14.7 triliun) pada kuartal selanjutnya. Rencana ini dibuat jika tidak ada perubahan apapun pada kebijakan AS.

    “Dengan asumsi tarif global sekarang, kebijakan, dan aplikasi tidak berubah untuk saldo kuartal ini, dan tidak ada tarif baru, kami memperkirakan dampaknya menambah pengeluaran US$900 juta,” jelas Cook dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    Selain itu, Apple berencana mengeluarkan US$500 miliar. Uang itu digunakan untuk mengembangkan perusahaan di AS seperti membangun server dan pabrik chip dengan mitra manufakturnya.

    Analis menilai langkah Apple sebagai ketidakyakinan atas nasib perusahaan di masa depan. Cara ini dinilai sebagai upaya Tim Cook punya cadangan dana saat masa sulit.

    “Kami mengharapkan lebih banyak pembelian kembali. Mengetahui perusahaan, indikasinya Tim Cook menyimpan uang tunai untuk masa sulit,” kata analis senior Investing.com, Thomas Monteiro.

    Meski begitu, Cook menyebut perang dagang belum menjadi masalah untuk perusahaan. Menurutnya masyarakat belum menyimpan produk keluaran Apple.

    Apple tak menutup akses pabrikan China pada produknya. Cook mengatakan sebagian besar produknya di luar AS masih berasal dari sana.

    Namun sebagian besar iPhone yang dijual di AS berasal dari India. Sementara kebanyakan iPad, Mac dan Apple Watches dari Vietnam.

    (fab/fab)