Negara: Amerika Serikat

  • Majukan Pariwisata Lokal, School Creative Hub Bersama Gojek Gandeng 40 Ribu Pelajar Di Jabar, Jateng Hingga DIY 

    Majukan Pariwisata Lokal, School Creative Hub Bersama Gojek Gandeng 40 Ribu Pelajar Di Jabar, Jateng Hingga DIY 

    JABAR EKSPRES – Gojek kembali tegaskan komitmennya untuk dukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional lewat program School Creative Hub 2025.

    Menggandeng lebih dari 40.000 pelajar tingkat SMP dan SMA dari 200 sekolah yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Inisiatif ini bertujuan membentuk generasi muda sebagai motor penggerak promosi wisata lokal berbasis digital dan kreativitas.

    Dalam program ini, para peserta akan mengikuti dua kegiatan utama yakni Tourism Content Competition, ajang kreasi konten pariwisata dari perspektif Gen-Z dalam bentuk video pendek, kampanye digital, hingga narasi visual otentik, serta Gen-Z Tourism Workshop, lokakarya interaktif bersama praktisi industri kreatif, digital marketer, influencer wisata, dan pelaku UMKM.

    Peserta dibekali wawasan praktis dan inspirasi untuk melihat pariwisata sebagai potensi masa depan yang relevan dengan gaya hidup generasi mereka.

    Sebagai apresiasi atas karya dan semangat para peserta, Gojek memberikan manfaat nyata bagi siswa berprestasi mulai dari uang pembinaan, kesempatan mengikuti kursus Bahasa Inggris gratis dari Lembaga Indonesia-Amerika (LIA), hingga peluang menjadi influencer Gojek dalam kampanye promosi wisata berkelanjutan.

    Inisiatif ini menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk terlibat langsung ke industri kreatif digital yang terus berkembang.

    Strategic Regional Head Gojek Central & West Java, Farid Isnawan menekankan bahwa keterlibatan pelajar dalam program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan investasi jangka panjang untuk melahirkan pelaku ekonomi kreatif mendatang yang berpihak pada budaya lokal dan keberlanjutan.

    “Pariwisata butuh lebih dari sekadar destinasi, diperlukan narasi hidup, dan generasi muda adalah juru cerita terbaik. Melalui program School Creative Hub, kami ingin memberi mereka ruang, ilmu, dan insentif untuk ikut membangun pariwisata dari bawah, dari lokal, dan dari hati,” ujar Farid dalam keterangan resmi, Senin (5/5/2025).

    Program ini juga mendapat sambutan positif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang menilai keterlibatan sektor swasta sebagai langkah strategis untuk membangun ekosistem pariwisata yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

    Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata RI Ni Luh Enik Ermawati mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada GoTo atas penyelenggaraan School Creative Hub 2025.

  • Menkomdigi Panggil Pembuat Aplikasi World Minggu Depan

    Menkomdigi Panggil Pembuat Aplikasi World Minggu Depan

    Bekasi

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akan memanggil pembuat aplikasi World yang bikin heboh karena melakukan scan iris mata yang merupakan data biometrik krusial.

    Pemanggilan terhadap aplikasi World ini sebagai tindak lanjut pembekuan yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebelumnya.

    Meutya mengungkapkan bahwa izin operasional layanan kripto yang dikenal Worldcoin ini dinilai tidak sesuai. Untuk itu, Komdigi memutuskan membekukan sementara dan akan memanggil pembuat aplikasi World tersebut.

    “Kalau terkait dengan Worldcoin, itu kan untuk saat ini atas masukan dari masyarakat, kemudian juga atas temuan awal bahwa ada izin-izin yang memang tidak pada tempatnya,” ujar Meutya di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (6/5/2025).

    Di saat bersamaan, Komidigi berencana memanggil World pada minggu depan untuk mengetahui cara kerja layanan mereka. Begitu juga dengan mencocokkan izin operasional yang diberikan sebelumnya.

    “Nah, dari situ kita akan melakukan pemanggilan, kemungkinan di minggu depan. Dari situ kita akan melihat,” ungkap Menkomdigi.

    Proyek identitas biometrik yang digagas Sam Altman, World, yang sebelumnya dikenal sebagai Worldcoin, resmi diluncurkan di Amerika Serikat.

    Teknologi ini memverifikasi individu dengan memindai iris atau retina mata mereka dengan imbalan bagian dari mata uang kripto dan ID digital yang disebut WorldID.

    Di Indonesia, aplikasi itu telah dilarang oleh Kementerian Informasi dan Digital (Komdigi) terkait masalah keamanan ketika viral warga Bekasi ramai ‘menyerahkan’ data iris mata dengan imbalan hingga Rp 800 ribu

    Kehebohan ini juga ditanggapi Kementerian Komdigi dengan membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID. Alasannya guna menjamin keamanan ruang digital.

    Pasalnya, hasil penelusuran awal menunjukkan bahwa PT Terang Bulan Abadi belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak memiliki TDPSE sebagaimana diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan. Di sisi lain, layanan Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE atas nama badan hukum lain, yaitu PT Sandina Abadi Nusantara.

    “Layanan Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE atas nama badan hukum lain, yakni PT Sandina Abadi Nusantara,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar dalam keterangan resmi Komdigi.

    (agt/fay)

  • Gara-gara iPhone, RI Dicap Jadi Negara Terburuk Soal Regulasi Dagang

    Gara-gara iPhone, RI Dicap Jadi Negara Terburuk Soal Regulasi Dagang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tholos Foundation lembaga think tank yang fokus pada riset soal keterbukaan ekonomi baru saja merilis International Trade Barriers Index 2025. Indonesia dikategorikan sebagai negara yang paling buruk dalam indeks itu karena terlalu berbelitnya regulasi perdagangan.

    Trade Barrier Index atau TBI itu sendiri merupakan indeks global yang membandingkan antara tingkat keterbukaan dan hambatan perdagangan antarnegara. Indeks ini mengukur hambatan perdagangan langsung dan tidak langsung terhadap 122 negara yang mempengaruhi 97% PDB global dan 80% populasi dunia.

    Hambatan perdagangan langsung yang dinilai oleh TBI terbagi dalam tiga kategori: Tarif, Hambatan Non-Tarif (NTB), dan Pembatasan Layanan. Sedangkan hambatan tidak langsung terkait kinerja logistik, hak cipta, pembatasan perdagangan digital, dan keanggotaan dalam Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA).

    Dalam TBI itu, Indonesia masuk ke dalam peringkat terburuk, yakni peringkat 122 dari 122 yang masuk ke dalam peringkat indeks. Peringkat pertama TBI diduduki oleh Hong Kong, diikuti posisi kedua Singapura, ketiga Israel, empat ialah Kanada, dan lima ialah Jepang. Amerika Serikat duduk di peringkat ke 61, sedangkan China peringkat ke 114.

    “Indonesia berada di peringkat terakhir, tapi justru ini menunjukkan potensi yang luar biasa. Ada harapan besar terhadap pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto,” kata Philip Thompson kata Policy Analyst Tholos Foundation Philip Thompson saat acara peluncuran indeks di sela acara Innovation Summit Southeast Asia 2025.

    Buruknya peringkat Indonesia dalam indeks itu salah satunya disebabkan sorotan permasalahan hambatan perdagangan Iphone 16 di Indonesia yang membuat angka komponen indeks, yakni services restrictions atau pembatasan layanan yang diberlakukan terhadap penjualan Iphone 16.

    “Indonesia berada di posisi terakhir dalam pilar ini (services restrictions) dan menjadi subjek studi kasus TBI 2025 tepatnya karena pembatasan Layanan yang diberlakukan pada iPhone, mencegah iPhone untuk masuk ke pasar karena persyaratan konten (TKDN),” dikutip dari dokumen International Trade Berrier Index 2025 yang disusun Philip Thompson.

    Meski begitu, pemerintah Indonesia sebagaimana diketahui telah menyoroti masalah TKDN dan berbelitnya regulasi ini secara khusus. Presiden Prabowo Subianto bahkan telah menegaskan akan membentuk satgas deregulasi dan membuat kewajiban TKDN ke depan menjadi lebih fleksibel.

    “Saat ini banyak perusahaan di AS dan Eropa yang tengah mencari alternatif rantai pasok di kawasan Asia. Common sense reform dapat membawa Indonesia melompat menuju era baru,” ujar Phillip Thompson.

    (arj/mij)

  • Amerika Makin Sadis Blokir China, Nvidia Bisa Tumbang

    Amerika Makin Sadis Blokir China, Nvidia Bisa Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) kembali menggenjot perang dagang teknologi mereka dengan China. Langkah terbaru Washington kali ini tak main-main, mereka akan melacak peredaran chip kecerdasan buatan (AI) dari AS, misalnya yang diproduksi Nvidia, bahkan setelah chip-chip itu dijual ke pasar.

    Anggota parlemen AS dari Partai Demokrat, Bill Foster, tengah menyiapkan rancangan undang-undang (RUU) baru yang akan mewajibkan pelacakan lokasi chip AI usai penjualan. Tujuannya untuk mencegah chip-chip ini bocor ke China, negara yang sejak lama menjadi sasaran utama kontrol ekspor AS.

    Langkah ini muncul karena adanya laporan penyelundupan besar-besaran chip Nvidia ke China, meski negara tersebut telah dibatasi aksesnya sejak era pemerintahan Donald Trump hingga Joe Biden.

    Nvidia sendiri mengaku tak memiliki kemampuan untuk melacak chip-nya setelah berada di tangan konsumen, meski para ahli justru menyebut teknologi pelacakan sudah tertanam di dalam chip tersebut.

    China merupakan pasar utama bagi Nvidia. Dalam laporan fiskal terakhir yang berakhir pada 26 Januari lalu, Negeri Tirai Bambu menyumbang US$17 miliar atau 13% dari total pendapatan perusahaan. Jika aksi blokir ekspor ini diperketat lagi, Nvidia terancam kehilangan salah satu sumber pemasukan utamanya.

    The Information melaporkan Nvidia telah memberitahu beberapa klien besar di China bahwa perusahaan sedang merancang chip AI baru yang bisa dipasarkan tanpa melanggar aturan ekspor AS.

    Beberapa klien besar yang sudah diberitahu Nvidia adalah Alibaba Group, ByteDance (TikTok), dan Tencent Holdings. Hal ini diungkap 3 sumber yang familiar dengan diskusi tersebut.

    Namun, langkah keras AS terbukti justru jadi bumerang. Meski sudah bertahun-tahun memblokir akses China ke teknologi canggih, Beijing tetap bisa membangun sistem AI mutakhir seperti DeepSeek.

    Bahkan, sistem tersebut disebut-sebut dirancang menggunakan chip Nvidia yang dilarang dijual ke China.

    “Ini bukan masalah imajinatif di masa depan. Ini masalah nyata sekarang,” ujar Foster dikutip dari Reuters, Selasa (6/5/2025).

    “Kita akan sadar bahwa Partai Komunis China, atau militernya, bisa saja sedang merancang senjata atau AI tingkat lanjut dengan chip-chip ini,” imbuhnya.

    Namun, di balik semua rencana pemerintahan Trump, muncul ancaman yang menampar balik AS sendiri. Tanpa pasar China, perusahaan seperti Nvidia bukan hanya kehilangan miliaran dolar, tapi juga potensi dominasi global.

    Sementara itu, China menunjukkan bahwa blokade Barat tak menghentikan ambisinya, malah mempercepat swasembada teknologinya.

    Bisnis Nvidia mulai berdarah-darah gara-gara tarif dan pembatasan ekspor pemerintahan Trump. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok hampir 25%.

    (fab/fab)

  • Menko Airlangga Klaim Permendag 8 Sudah Tinggal Diteken Mendag Budi Santoso  – Halaman all

    Menko Airlangga Klaim Permendag 8 Sudah Tinggal Diteken Mendag Budi Santoso  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor sudah tinggal ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    “Sudah ada di Pak Menteri Perdagangan, tinggal diteken,” kata Airlangga saat ditemui di Kantornya, Selasa (6/5/2025).

    Untuk diketahui, Airlangga bersama Mendag Busan dan Sekjen Kementerian Perindustrian telah menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Gedung Ali Wardhana Selasa siang.

    Sayangnya, Airlangga enggan menjelaskan poin apa saja yang deregulasi dalam aturan Permendag 8 itu. Dia justru menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Perdagangan.

    Bahkan menyoal Peraturan Teknis (Pertek), Airlangga juga enggan berkomentar banyak. 

    “Itu tunggu ke Pak Mendag besok,” jelas dia.

    Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim menyatakan, poin yang direvisi dalam Permendag itu tergolong banyak. Termasuk deregulasi soal pakaian jadi.

    “Deregulasi terutama pakaian jadi, persyaratan pertek nanti direlaksasi,” papar dia.

    Sebelumnya dalam acara Halal Bihalal di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (9/4/2025) lalu, Isy Karim bilang Permendag 8 masih ditinjau oleh Kementerian dan Lembaga lainnya.

    “Sekarang posisinya memang sedang direview. Review berjalan panjang, kita sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan K/L dan pelaku usaha. Jadi, sedang direview,” jelas Isy ditemui usai 

    Isy memastikan, akan banyak perubahan pada pasal-pasal di Permendag 8 dan hal tersebut masih dibahas dengan berbagai pihak.

    Meski begitu, perubahan yang ada nantinya akan disampaikan terlebih dahulu ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk mendapatkan arahan.

    “Nantinya memang akan ada-ada perubahan. Itu yang sedang kita bahas bersama. Tapi kita tunggu dulu dari arahan Pak Menko dulu,” ucapnya.

    Menyoal apakah kuota impor yang akan dibuka lebih luas hanya untuk barang dari Amerika atau seluruhnya, Isy masih akan menunggu arahan dari Menko Perekonomian.

    “Kalau itu nanti keputusan di Menko dulu kan itu masih belum dibahas. Kuota itu maksudnya juga ada Perpres mengenai NK (Neraca Komoditas). Perpres mengenai NK itu implikasinya banyak. NK itu amanat dari Undang-undang Cipta Kerja. Jadi ini perlu dibahas secara lebih luas lagi,” kata Isy.

  • Video: Trump Respon Soal Foto Jadi Paus Versi AI

    Video: Trump Respon Soal Foto Jadi Paus Versi AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya angkat bicara usai menuai kritik dari sejumlah atas unggahannya sebagai Paus versi AI.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (06/05/2025).

  • Profil Luis Antonio Tagle: Sang “Fransiskus Asia”, Calon Kuat Paus

    Profil Luis Antonio Tagle: Sang “Fransiskus Asia”, Calon Kuat Paus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para kardinal dunia akan mengadakan konklaf untuk memilih Paus, Rabu (7/5/2025). Salah satu figur yang mencuat untuk menduduki posisi tertinggi Gereja Katolik Roma itu adalah Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.

    Mengutip The Guardian, sebetulnya Kardinal Tagle tidak memiliki ambisi yang tinggi untuk menjadi Paus. Ia bahkan tertawa ketika ditanya pada tahun 2015 apakah ia pernah mempertimbangkan bahwa ia mungkin suatu hari nanti akan menjadi Paus.

    “Saya membuat pengakuan publik di sini. Saya bahkan tidak bisa mengatur hidup saya. Bagaimana saya bisa membayangkan sebuah komunitas di seluruh dunia?” tuturnya.

    Meskipun tanggapannya terkesan merendah, kardinal Filipina tersebut termasuk di antara mereka yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Paus Fransiskus. Jika diangkat, ia akan menjadi Paus pertama dari Asia.

    Tagle, yang dipanggil dengan nama panggilan “Chito,” telah digambarkan sebagai “Fransiskus Asia”, karena pandangannya yang progresif dan gaya hidupnya yang sederhana.

    Ia sebelumnya mengkritik sikap “keras” terhadap ibu tunggal, dan orang-orang yang gay, serta perceraian. Sebagai uskup Imus, sebuah kota dekat Manila, ia naik jeepney, minivan umum murah, dan mengundang orang miskin untuk makan bersamanya.

    Dikenal sebagai orang yang mudah didekati dan bersahaja, Tagle juga penggemar menyanyi dan menari. Video-videonya di Tiktok telah dibagikan secara luas, membuatnya mendapat persetujuan dari banyak orang di Filipina, di mana karaoke praktis menjadi kegemaran nasional, dan sekitarnya.

    “Saat berpidato dan memberikan ceramah, dia bukan pendeta formal yang biasa. Dia bernyanyi. Dia orang Filipina. Dia pastor karaoke,” kata Michael Xiao Chua, seorang sejarawan di Universitas De La Salle. “Tagle memiliki gaya yang tidak biasa, dan seperti bintang rock setelah misa.”

    Masa Kecil dan Kontroversi

    Tagle, 67 tahun, lahir di Imus, dekat wilayah ibu kota Metro Manila, dari orang tua Katolik yang bekerja di bank. Semasa kecil, Tagle dikabarkan ingin menjadi dokter, tetapi masuk gereja setelah seorang pendeta menipunya agar mendaftar ke seminari di Kota Quezon.

    Ia memperoleh gelar doktor di Universitas Katolik Amerika dan menjadi Uskup Imus dan, kemudian, Uskup Agung Manila. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    “Beliau (berasal) dari keluarga yang sangat sederhana. Tidak miskin tetapi tidak kaya,” kata Mary John Mananzan, seorang biarawati misionaris Benediktin yang telah mengenal Tagle selama beberapa dekade.

    Namun, kenaikannya ke jajaran atas gereja Katolik bukannya tanpa kontroversi. Tagle menjabat sebagai presiden Caritas Internationalis dari tahun 2015 hingga 2022 ketika tim kepemimpinan dicopot karena kekhawatiran atas kesalahan manajemen. Saat itu, Tagle  mengatakan keputusan itu tidak terkait dengan tuduhan pelecehan seksual atau kesalahan manajemen uang.

    Pada Maret ini, sebuah kelompok penyintas, Survivors Network of those Abused by Priests, menyerukan penyelidikan terhadap Tagle, dan lima kardinal lainnya, terkait dengan penanganan kasus dugaan pelecehan anak oleh Caritas Internationalis di Selandia Baru dan Republik Afrika Tengah. Tagle belum mengomentari seruan tersebut.

    Para pegiat mengatakan Tagle belum bekerja cukup keras untuk mengatasi pelecehan seksual di gereja. Anne Barrett Doyle, salah satu direktur BishopAccountability.org, mengatakan minggu lalu bahwa gereja di Filipina berada dalam “zaman kegelapan” dalam masalah ini, dan bahwa pedoman dalam menangani tuduhan belum dipublikasikan di situs web keuskupan agung Manila atau Konferensi Waligereja Filipina.

    “Jika Kardinal Tagle bahkan tidak bisa membuat rekan-rekan uskupnya di negara asalnya untuk menerbitkan pedoman. Apa yang bisa kita harapkan darinya sebagai paus gereja global?” ujar Doyle.

    Di Filipina, Tagle juga dituduh lamban dalam mengutuk apa yang disebut sebagai perang melawan narkoba yang digagas mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte. Sebanyak 30.000 orang tewas dalam tindakan keras tersebut, yang dimulai setelah Duterte menjabat pada bulan Juni 2016.

    Banyak korban adalah pemuda, yang ditembak mati di jalan. Kemudian, pada tahun 2017, Tagle menulis surat pastoral yang mengkritik pembunuhan tersebut

    “Kita tidak dapat memerintah negara dengan membunuh. Kita tidak dapat menumbuhkan budaya Filipina yang manusiawi dan bermartabat dengan membunuh,” tuturnya.

    Perang melawan narkoba yang digagas Duterte menandai babak sulit bagi gereja Katolik di Filipina. Beberapa pastor mengambil risiko melakukan pembalasan dengan mengkritik pembunuhan tersebut, dan meskipun ada kemarahan internasional atas pembunuhan tersebut, Duterte tetap sangat populer di kalangan penduduk yang mayoritas beragama Katolik.

    Tagle menentang pengesahan RUU Kesehatan Reproduksi di Filipina, yang menawarkan alat kontrasepsi gratis dan informasi tentang keluarga berencana. Ia juga menentang hak aborsi.

    (tps)

  • Harta Karun Nyangkut di Atap Rumah Warga, Ketahuan Gara-gara Ini

    Harta Karun Nyangkut di Atap Rumah Warga, Ketahuan Gara-gara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia sains dibuat heboh lantaran batu yang tiba-tiba jatuh dari langit dan menyangkut di atap rumah warga. Mulanya dikira batu biasa, ternyata harta karun langka berusia miliaran tahun.

    Batu tersebut jatuh di atap rumah warga di New Jersey, Amerika Serikat (AS). Kepolisian setempat menemukan batu tersebut pada 8 Mei 2023.

    Untungnya, polisi langsung menghubungi menghubungi Kepala Departemen Fisika TCNJ, Nathan Magee.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, peneliti menemukan batu tersebut tak lain adalah meteorit super langka berusia sekitar 4,6 miliar tahun, dikutip dari BGR, Selasa (6/5/2024).

    Pakar dari Departemen Fisika di The College of New Jersey (TCNJ) melakukan beberapa kali uji coba dan observasi sebelum mengonfirmasi status batu misterius itu adalah meteorit.

    Adapun meteorit langka ini merupakan jenis kelas atas yang disebut ‘stony chondrite’. Jenis meteorit yang pantas disebut harta karun ini merupakan ‘spesies’ bebatuan tertua di tata surya.

    Foto: Profesor fisika TCNJ Nate Magee mengkonfirmasi hari ini bahwa benda yang baru saja jatuh mendarat di sebuah rumah tidak jauh dari kampus memang berasal dari luar angkasa. (Twitter @TCNJ)
    Profesor fisika TCNJ Nate Magee mengkonfirmasi hari ini bahwa benda yang baru saja jatuh mendarat di sebuah rumah tidak jauh dari kampus memang berasal dari luar angkasa. (Twitter @TCNJ)

    Menurut tim peneliti, sangat jarang chondrite bisa menghantam area populasi. Umumnya, meteorit ini akan jatuh di wilayah-wilayah remot seperti Antartika.

    Adapun meteorit yang nyangkut di atas rumah di New Jersey memiliki ukuran 6-inci. Ketika pertama kali ditemukan, meteorit ini nyangkut di atap rumah.

    Lalu, meteorit membolongi atap hingga jatuh di lantai sebuah kamar. Meteorit itu juga terpantau masih dalam keadaan hangat.

    Karena usianya yang sangat lawas, meteorit langka ini dipercaya sudah hadir di awal pembentukan sistem tata surya. Pakar mengatakan studi lebih lanjut soal meteorit tersebut bisa mengungkap fakta baru soal penciptaan planet Bumi, bagaimana sistem tata surya terbentuk, hingga data-data penting lainnya.

    Hal ini akan menambah wawasan manusia terkait kehidupan dan asal-mulanya. 

    (fab/fab)

  • Bye-Bye AS, China-Uni Eropa Bakal Perluas Kerja Sama Dagang

    Bye-Bye AS, China-Uni Eropa Bakal Perluas Kerja Sama Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — China akan memperluas kerja sama dengan para pemimpin Uni Eropa, juga mengatasi berbagai gesekan dan perbedaan, di tengah tekanan ekonomi global setelah pemberlakuan tarif resiprokal Amerika Serikat.

    Dilansir dari Reuters, berdasarkan laporan kantor berita Xinhua, Presiden China Xi Jinping menyampaikan komitmen perluasan kerja sama itu dalam peringatan 50 tahun hubungan diplomatik China-Uni Eropa. Kedua pihak berupaya mencairkan hubungan di tengah ketidakpastian perdagangan global akibat tarif Trump.

    Beijing sangat ingin menjalin hubungan ekonomi dan politik yang lebih erat dengan Eropa untuk membatasi dampak dari tarif resiprokal terhadap perdagangan China ke Amerika Serikat (AS). Walaupun begitu, dalam pernyataannya Xi tidak menyebut AS.

    “Hubungan China-Uni Eropa yang sehat dan stabil tidak hanya mendorong pencapaian bersama, tetapi juga mencerahkan dunia,” ujar Xi Jinping pada Selasa (6/5/2025), dilansir dari Reuters.

    Xi juga meminta Uni Eropa untuk bersama-sama menjaga keadilan dan kesetaraan, serta menentang intimidasi sepihak. Hal itu menggambarkan hubungan mereka sebagai salah satu yang paling berpengaruh di dunia.

    Beijing akan menyambut baik kunjungan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada waktu yang tepat untuk bersama-sama mengadakan putaran baru pertemuan para pemimpin kedua belah pihak.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan negaranya dan Uni Eropa akan mengadakan dialog tingkat tinggi tentang strategi, ekonomi dan perdagangan, pembangunan hijau, serta digitalisasi di antara serangkaian acara tahun ini.

    Kementerian tersebut juga mengonfirmasi bahwa China dan Parlemen Eropa telah memutuskan untuk membebaskan pertukaran timbal balik.

    Pekan lalu, Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bahwa China akan mencabut sanksi terhadap anggota Parlemen Eropa dan subkomitenya tentang hak asasi manusia. Sanksi tersebut dijatuhkan pada 2021 atas tindakan Barat terhadap pejabat China yang dituduh melakukan penahanan massal terhadap Muslim Uighur di wilayah paling barat Xinjiang.

    “Dalam situasi saat ini, kedua belah pihak percaya bahwa sangat penting bagi China dan Eropa untuk memperkuat dialog dan kerja sama,” kata Lin.

    Dia menegaskan keyakinannya bahwa pembicaraan yang diperbarui akan menyuntikkan dorongan baru dalam pengembangan hubungan China-Uni Eropa.

  • Xiaomi hingga Vivo Siap Tinggalkan Google Gara-Gara Perang Tarif AS

    Xiaomi hingga Vivo Siap Tinggalkan Google Gara-Gara Perang Tarif AS

    JAKARTA – Sejumlah produsen ponsel besar asal China dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan ketergantungan mereka pada Google Mobile Services (GMS). Langkah ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

    Dalam laporan yang belum dikonfirmasi, disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan seperti OnePlus, Xiaomi, OPPO, dan Vivo sedang menyiapkan skenario alternatif jika hubungan dengan AS semakin memburuk. Meski demikian, mereka dikabarkan tetap akan menggunakan sistem operasi Android sebagai basis, hanya saja tanpa layanan Google.

    Langkah ini bukan hal yang asing. Huawei telah lebih dulu merasakan dampak sanksi pemerintah AS yang membuat mereka kehilangan akses ke Google dan sejumlah teknologi penting lainnya. Sejak itu, Huawei mengembangkan ekosistemnya sendiri, HarmonyOS, bahkan versi terbarunya HarmonyOS NEXT sudah tidak lagi mendukung aplikasi Android sepenuhnya.

    Produsen seperti Xiaomi disebut-sebut tengah menyiapkan sistem HyperOS 3 sebagai pondasi kemandirian mereka, sementara belum jelas apakah akan ada kolaborasi langsung antara para pemain besar tersebut.

    Kekhawatiran Terhadap Sanksi AS

    Ketegangan dagang antara AS dan China dimulai sejak era Presiden Donald Trump dan masih berlangsung hingga kini. Ancaman sanksi terhadap perusahaan teknologi China terus membayangi, dan para produsen ponsel tampaknya tak ingin bernasib sama seperti Huawei.

    Dengan dominasi mereka di pasar, terutama di China, langkah kolektif dari Xiaomi, OPPO, Vivo, dan OnePlus bisa memberi dampak besar. Pada kuartal pertama 2025 saja, keempat perusahaan ini menyumbang dua pertiga dari total pengiriman ponsel di China. Secara global, Xiaomi, OPPO, dan Vivo juga berada di jajaran lima besar produsen smartphone dunia.

    Meski langkah ini tampak logis, informasi yang beredar masih bersifat spekulatif. Tidak ada pernyataan resmi dari perusahaan-perusahaan terkait mengenai rencana meninggalkan Google. Namun dengan pengalaman Huawei, bukan hal mustahil jika mereka mulai menyiapkan “rencana cadangan” untuk berjaga-jaga.

    Jika ketegangan geopolitik terus meningkat, kita bisa melihat perubahan besar dalam lanskap industri ponsel global. Ketergantungan pada ekosistem Google bisa saja mulai ditinggalkan, dan pasar akan menyaksikan lahirnya platform-platform baru dari Asia.