Negara: Amerika Serikat

  • Menanti Hasil Teleponan Prabowo & Trump di Tengah Negosiasi Tarif Impor

    Menanti Hasil Teleponan Prabowo & Trump di Tengah Negosiasi Tarif Impor

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto ngobrol via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia memamerkan momen melakukan komunikasi dengan Trump itu lewat unggahan Instagram di akun resmi @prabowo.

    Sebuah foto diunggah Prabowo kemarin malam, Kamis (12/6/2025). Dalam foto itu, Prabowo nampak berada dalam ruangan kerjanya, dia menelepon Trump dengan ponselnya sambil duduk di meja kerjanya.

    “Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,” sebut Prabowo dalam keterangan unggahannya, dikutip Jumat (13/6/2025).

    Komunikasi lewat telepon ini dilakukan Prabowo dengan Trump di tengah proses negosiasi tarif impor. Proses negosiasi itu dilakukan sejak pertengahan April usai Trump mengumumkan tarif resiprokal, Indonesia sendiri terkena 32% untuk tiap barang yang diekspor ke Amerika.

    Info terakhir, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin proses negosiasi itu mengatakan tim teknis negosiasi terus bertukar informasi. “Prosesnya kita ikuti saja,” kata Airlangga pertengah Mei lalu.

    Sebagai informasi, pemerintah telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA) yang menjadi tanda awal negosiasi pada akhir kunjungan ke AS akhir bulan lalu. Kesepakatan tersebut mengharuskan kedua negara tidak menyampaikan secara detail kepada publik terkait hasil atau perkembangan dari proses negosiasi yang masih berlangsung.

    Sejauh ini tawaran yang diajukan pemerintah Indonesia kepada AS masih sama dan terus berproses. Termasuk tawaran terkait deregulasi aturan pajak dan bea cukai, menambah impor dari AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, hingga menghapus kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Tawaran utama Indonesia untuk menurunkan tarif impor sendiri adalah menawarkan upaya penyeimbangan neraca dagang dengan AS, Indonesia siap memangkas surplus dengan AS dengan menambah volume impor barang dari AS.

    Komoditas yang ditawarkan untuk diimpor dari AS ke Indonesia adalah minyak dan gas hingga produk agrikultur macam gandum dan kedelai.

    Selain itu, Indonesia akan memfasilitasi perusahaan AS untuk yang selama ini beroperasi di dalam negeri untuk berbisnis dengan aman dan nyaman. Beberapa hal terkait kemudahan perizinan dan insentif akan diberikan untuk perusahaan AS.

    Indonesia juga menawarkan produk mineral kritis kepada AS dan mempermudah regulasi impor termasuk produk holtikultura dari AS. Investasi antara kedua negara juga akan didorong dalam skema business to business (B to B).

    (hal/hns)

  • Panas! Tesla Digugat 10 Ribu Konsumen, Ini Biang Masalahnya

    Panas! Tesla Digugat 10 Ribu Konsumen, Ini Biang Masalahnya

    Jakarta

    Masalah yang menimpa produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, tak habis-habis. Setelah mengalami penurunan penjualan dan kecaman publik, kini mereka digugat secara kelompok atau class action yang melibatkan 10 ribu konsumen lebih!

    Disitat dari Carscoops, gugatan yang telah diserukan sejak Februari 2025 tersebut kini sudah masuk ke Pengadilan Federal. Menurut data terkini, ada 10 ribuan pemilik Tesla di Australia yang tergabung dalam gugatan class action.

    Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Federal Australia melalui firma hukum JDA Saddler. Inti gugatan tersebut ada dua: fitur pengereman otomatis yang disebut “phantom braking”, dan klaim jarak tempuh kendaraan listrik Tesla yang dinilai menyesatkan.

    Ilustrasi Tesla digugat. Foto: REUTERS/Rebecca Cook

    Phantom braking merupakan kondisi saat mobil secara tiba-tiba mengerem tanpa alasan yang jelas. Menurut laporan ABC News, hal ini terjadi saat kendaraan melaju di jalan raya dengan kecepatan tinggi, bahkan ketika sistem Autopilot tidak aktif.

    Rebecca Jancauskas dari JDA Saddler mengatakan pihaknya menerima banyak laporan dari pemilik Tesla yang mengalami insiden serupa.

    “Pengemudi melaporkan rasa takut luar biasa ketika kendaraan mereka tiba-tiba mengerem sendiri. Dalam beberapa kasus, ini bahkan menyebabkan tabrakan. Banyak dari mereka mengemudi secara manual dengan kewaspadaan penuh, tapi mobil tetap melakukan pengereman mendadak,” ujar Rebecca, dikutip Jumat (13/6).

    Mobil listrik Tesla. Foto: Tesla.

    Selain masalah pengereman, gugatan juga menyoroti performa baterai dan jarak tempuh kendaraan. Kabarnya, mobil Tesla tak mampu mencapai jarak tempuh yang dijanjikan dalam materi pemasaran atau tayangan komersial. Penggugat menuduh Tesla sudah lama mengetahui hal tersebut namun tak melakukan perbaikan.

    Fitur Autopilot juga tak luput dari kritik. Gugatan menyebut perangkat keras pada mobil Tesla tak mendukung kemampuan mengemudi otonom penuh atau bahkan mendekatinya, meski promosi perusahaan menyiratkan sebaliknya.

    Meski ribuan orang telah bergabung dalam gugatan itu, Departemen Infrastruktur Australia sejauh ini hanya menerima enam pengaduan resmi soal phantom braking. Perbedaan angka tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas sistem pelaporan, namun tak serta-merta meremehkan keluhan yang lebih luas dari komunitas pemilik Tesla di sana.

    (sfn/din)

  • Investasi Infrastruktur Kini Jadi Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif

    Investasi Infrastruktur Kini Jadi Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif

    Jakarta

    Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendukung International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 sebagai wadah strategis yang mendorong kolaborasi mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia. Infrastruktur yang kuat, adaptif, dan inovatif tentunya akan menjadi jembatan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku tuan rumah mengharapkan konferensi ini bisa mendorong pertukaran ide, memperkuat kolaborasi, dan mempercepat investasi dalam memajukan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas nasional. AHY juga menekankan ICI 2025 bukan hanya forum diskusi, tetapi juga landasan aksi nyata yang berani untuk memperluas infrastruktur di Indonesia.

    “ICI 2025 mengungkap tema infrastruktur berkelanjutan untuk masa depan, inovasi, dan kolaborasi. Ini akan menjadi forum yang menjadi landasan tindakan transformatif untuk menentukan arah perjalanan Indonesia. Keberhasilan kita akan bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan yang terpenting untuk siapa kita membangunnya,” kata AHY saat membuka acara yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025.

    ICI 2025 yang dimotori Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (Kemenko Infra) berlangsung pada 11-12 Juni 2025 yang diikuti perwakilan pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan, sektor swasta (perusahaan multinasional) terkait infrastruktur, organisasi internasional, para ahli, praktisi, serta akademisi. Sesi diskusi panel dan tematik hingga exhibition dari beragam booth diharapkan bisa memperkuat kolaborasi serta memajukan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

    Acara itu diikuti hampir 7 ribu peserta dari 26 negara mulai dari Indonesia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Iran, Turki, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Norwegia, Spanyol, Hungaria, Denmark, Prancis, Inggris, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, Azerbaijan, China, Rusia, hingga Amerika Serikat. Selain itu hadir pula berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

    “Infrastruktur bukan hanya tentang apa yang kita bangun, tetapi tentang apa yang kita wujudkan. Ini memungkinkan seorang anak belajar dengan aman di sekolah, seorang petani bisa mengairi tanaman mereka dalam iklim yang berubah, sebuah keluarga mampu mengakses air bersih, dan seorang wirausahawan dapat memasarkan ide-ide kreatif mereka. Semoga ICI 2025 menjadi landasan bagi dunia yang lebih baik, lebih terhubung, dan lebih tangguh,” imbuh AHY.

    Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya yang turut hadir dalam ICI 2025 menilai infrastruktur penting sebagai fondasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Infrastruktur dinilai sangat erat dengan ekonomi kreatif seperti dalam hal aksesibilitas dan distribusi, konektivitas digital, hingga terciptanya ruang kreatif serta inovasi.

    “Kami ingin memastikan infrastruktur yang memadai di Indonesia bisa menjadi fondasi dan akses bagi pengembangan subsektor ekonomi kreatif untuk menciptakan kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

    Kementerian Ekraf sebagai salah satu kolaborator turut mengaktivasi booth inovatif mulai dari layanan konsultasi kekayaan intelektual, pameran mini maket ruang kreatif, tur virtual dan video kota-kota kreatif terkait UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Selain itu ada juga sosialisasi melalui poster tentang lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif berbagai daerah di Indonesia.

    “Melalui aktivasi booth dalam konferensi ini, kami ingin memperkenalkan Kementerian Ekonomi Kreatif yang punya layanan konsultasi kekayaan intelektual dan fasilitasi ruang kreatif untuk mendorong konektivitas dan investasi berbagai subsektor ekraf,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

    Dalam pembukaan ICI 2025 hadir pula Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tamsil Linrung, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Ossy Dermawan.

    Sedangkan para pejabat Kementerian Ekraf mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara yaitu Deputi Bidang Pengembangan Kebijakan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antarlembaga Rian Firmansyah, serta Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal.

    (fdl/fdl)

  • Imigrasi Jaksel terbitkan 52.065 paspor pada awal 2025

    Imigrasi Jaksel terbitkan 52.065 paspor pada awal 2025

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Jakarta Selatan menerbitkan sebanyak 52.065 paspor selama periode Januari hingga April 2025.

    “Pada pelayanan dokumen perjalanan, Imigrasi Jakarta Selatan telah menerbitkan 52.065 paspor,” kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Bugie Kurniawan dalam konferensi pers bersama wartawan di Jakarta, Jumat.

    Bugie mengatakan puluhan ribu paspor itu terdiri dari 42.587 paspor elektronik laminasi dan 9.478 paspor elektronik polikarbonat.

    Kemudian, proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap permohonan paspor mencapai 1.139 kasus, hanya dua permohonan yang ditolak.

    Selain itu, telah dilaksanakan empat kali layanan “Eazy Passport” yang menjangkau langsung komunitas dengan total 146 pemohon.

    Dalam hal pelayanan keimigrasian bagi Warga Negara Asing (WNA), Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mencatat penerbitan 2.855 Izin Tinggal Kunjungan (ITK), 7.283 Izin Tinggal Terbatas (ITAS), 455 Izin Tinggal Tetap (ITAP), 64 affidavit, 240 Exit Permit Only (EPO), serta 147 laporan ERP Tidak Kembali.

    “Tiga negara dengan permohonan ITAS terbanyak adalah Jepang, Korea Selatan, dan India. Sedangkan permohonan ITK terbanyak berasal dari China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat,” ujarnya.

    Kegiatan strategis lainnya yakni Imigrasi melayani 1075 paspor di Gelora Bung Karno, kegiatan edukasi publik bertajuk Imigrasi Jaksel Talk : Panduan Layanan Izin Tinggal Melalui Laman evisa.imigrasi.go.id, serta pemusnahan arsip substantif keimigrasian sebagai bentuk efisiensi dan tertib administrasi.

    Tak hanya itu, Imigrasi Jaksel memberikan layanan pada akhir pekan, khusus percepatan paspor yang beroperasi di Immigration Lounge PIM 3.

    Dari sisi keuangan, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mencatat realisasi anggaran sebesar Rp9.876.700.255 atau 31,94 persen dari total pagu APBN yang tertera dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp30.922.675.000.

    Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp79.937.760.092 yang terdiri atas pendapatan paspor sebesar Rp45.728.550.000, izin keimigrasian dan izin masuk kembali sebesar Rp32.508.950.000, serta pendapatan lainnya sebesar Rp1.700.260.092.

    Kantor Imigrasi Jakarta Selatan akan terus berkomitmen untuk menjaga profesionalitas dan integritas dalam setiap aspek pelayanan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Mobil untuk Akselerasi Investasi di AS

    Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Mobil untuk Akselerasi Investasi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengangkat isu tarif sebagai alat tekan kebijakan industrinya. Kali ini, ia mengancam bakal menaikkan tarif impor mobil guna memaksa produsen otomotif global mempercepat relokasi investasi ke dalam negeri.

    “Saya mungkin akan menaikkan tarif itu dalam waktu dekat. Semakin tinggi tarifnya, semakin besar kemungkinan mereka membangun pabrik di sini,” ujar Trump dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Jumat (13/6/2025).

    Pernyataan tersebut muncul di tengah upaya intensif para raksasa otomotif dunia melobi Gedung Putih agar mencabut tarif 25% terhadap kendaraan impor yang diberlakukan Trump sejak masa jabatan pertamanya.

    Tiga produsen besar asal Detroit — General Motors (GM), Ford, dan Stellantis — bahkan menyuarakan kekecewaan atas kesepakatan tarif dengan Inggris yang memberi potongan bea masuk untuk mobil buatan Inggris, namun tak berlaku bagi produk dari Kanada dan Meksiko.

    Trump menilai serangkaian pengumuman investasi belakangan ini sebagai bukti nyata keberhasilan kebijakan proteksionisnya. GM, misalnya, berencana menanamkan modal US$4 miliar untuk memperluas tiga pabrik di AS sekaligus memindahkan sebagian produksi SUV dari Meksiko ke tanah Amerika.

    Ia juga menyinggung investasi jumbo senilai US$21 miliar oleh Hyundai, termasuk rencana pembangunan pabrik baja baru yang diumumkan Maret lalu. “Tanpa tarif—termasuk tarif baja—mereka takkan menginvestasikan 10 sen pun. Tarif membuat industri baja kita kembali bergairah,” ujarnya.

    Di sisi lain, pemerintah Meksiko bulan lalu mengumumkan bahwa ekspor mobil dari pabrik Meksiko ke AS akan dikenai tarif rata-rata 15%, lebih rendah dari tarif penuh 25%. Hal ini disebabkan adanya insentif pengurangan tarif dari Washington yang mempertimbangkan proporsi konten produksi AS dalam kendaraan tersebut.

    Namun, strategi tarif tinggi ini juga membawa tekanan balik bagi industri. Dalam beberapa pekan terakhir, Ford Motor dan Subaru of America menaikkan harga sejumlah model sebagai respons terhadap lonjakan biaya produksi yang dipicu oleh tarif.

    Pada Mei lalu, Ford memperkirakan beban tarif bakal menggerus laba operasional hingga US$1,5 miliar. GM pun mencatat total eksposur tarif mereka kini berada di kisaran US$4 miliar–US$5 miliar, termasuk sekitar US$2 miliar dari mobil murah buatan Korea Selatan, lokasi produksi untuk sejumlah model Chevrolet dan Buick entry-level.

  • Skenario Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Ini Dampaknya ke Indonesia

    Skenario Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Ini Dampaknya ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pasar mulai memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada semester II/2025 dengan peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee atau FOC pada 18 Juni 2025 mendatang dinilai kecil.

    Adapun ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian, terutama setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan. Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell masih mempertahankan sikap hati-hati, menunggu data inflasi dan ketenagakerjaan yang lebih solid.  

    Analis Finex Brahmantya Himawan Financial memperkirakan jika skenario ini terjadi, maka dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ekonomi Amerika Serikat (AS) tetapi juga oleh negara berkembang seperti Indonesia.

    “Jika penurunan suku bunga The Fed terjadi berpotensi menciptakan arus modal masuk ke negara-negara dengan imbal hasil lebih tinggi, termasuk Indonesia. Hal ini dapat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta meningkatkan minat terhadap obligasi pemerintah dan instrumen investasi lokal lainnya,” ujarnya dalam riset tertulis, Kamis (12/6/2025).

    Dalam konteks global, lanjutnya, penurunan suku bunga AS cenderung meningkatkan likuiditas dan memicu pergeseran portofolio investor. 

    Adapun, pengaruh suku bunga terhadap pasar sangat kompleks. Tidak hanya memengaruhi nilai tukar, tetapi juga berdampak pada harga komoditas, saham global, dan pasangan mata uang utama.

    Sejumlah instrumen yang berpotensi terdampak antara lain indeks saham AS seperti NASDAQ dan S&P 500, serta pasangan mata uang seperti EUR/USD, AUD/USD, dan GBP/USD. 

    Keputusan pasar, kata Brahmantya, sangat dipengaruhi oleh beragam indikator fundamental seperti CPI (Consumer Price Index) dan PPI (Producer Price Index), indikator tenaga kerja seperti Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran, serta indikator pertumbuhan dan konsumsi seperti retail sales, indeks PMI (Purchasing Managers’ Index), dan angka pertumbuhan GDP. 

    Dengan memahami keseluruhan konteks tersebut, investor dan trader dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan menghindari respons emosional terhadap gejolak sesaat di pasar global.

    Dalam kondisi saat ini, dia menekankan pentingnya edukasi dan pemahaman terhadap dinamika ekonomi global agar pelaku pasar tidak sekadar ikut-ikutan tren, tapi mampu membuat keputusan yang lebih strategis dan terukur. 

    “Banyak yang melihat suku bunga hanya dari sisi pengaruhnya terhadap pinjaman atau investasi, padahal efek dominonya jauh lebih luas. Reaksi pasar bisa sangat dinamis, terutama jika disertai kejutan data ekonomi atau tekanan geopolitik,” terangnya.

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menunjukkan sikap pendekatan yang berbeda terkait hasil negosiasi perdagangan AS-China di London pekan ini.

    Saat Trump mengumumkan hasil perundingan tersebut dengan penuh keyakinan, Xi Jinping lebih memilih pendekatan yang lebih tenang namun strategis, yakni memperpanjang proses negosiasi demi memberi ruang manuver bagi China, sekaligus meredam tekanan tarif dan pembatasan teknologi dari AS.

    Setelah dua hari perundingan, Trump dengan lantang menyatakan melalui media sosial bahwa kesepakatan telah “SELESAI” untuk memulihkan pasokan mineral tanah jarang dari China. Ia juga berjanji mencabut pembatasan visa pelajar.

    Beberapa jam sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan bahwa Washington akan melonggarkan pembatasan teknologi jika pasokan logam penting yang krusial bagi sektor otomotif dan pertahanan AS tersebut kembali stabil.

    Namun Beijing menekankan hal berbeda. Dalam komentar resmi People’s Daily pada Kamis (12/6/2025), Pemerintah China menyatakan sejauh ini menyatakan tidak ada kontrol ekspor. Media partai Komunis China itu justru menyoroti dibentuknya “jaminan institusional” di Jenewa melalui mekanisme konsultasi bilateral.

    Xi, dalam percakapan telepon dengan Trump yang terjadi sebelum pertemuan London, disebut menegaskan pentingnya jalur tersebut.

    Sikap bertolak belakang ini menunjukkan betapa berbeda pendekatan dua kekuatan ekonomi terbesar dunia dalam mengelola konflik dagang dan hubungan bilateral yang kerap naik-turun. Trump menginginkan kesepakatan cepat lewat jalur langsung antar pemimpin, sementara Xi memilih kerangka kerja yang dijalankan para pembantunya untuk menghindari kejutan tak terduga.

    Pendekatan seperti ini bisa memakan waktu panjang, seperti yang terjadi dalam kesepakatan ”Fase Satu” yang baru tercapai di penghujung masa jabatan pertama Trump.

    Wakil Direktur Riset China Gavekal Research Christopher Beddor mengatakan Xi Jinping tengah memainkan strategi jangka panjang dalam perdagangan AS-China. Hal ini karena masa jabatannya jauh lebih panjang dari Trump.

    “Bukan berarti tak ada pertimbangan jangka pendek, namun ketiadaan batasan masa jabatan menciptakan insentif yang jauh berbeda dibanding Trump,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (13/6/2025).

    Strategi China

    Lambannya negosiasi juga memberi waktu bagi China untuk menilai seberapa keras tekanan yang diberikan Trump terhadap negara lain. Namun di sisi lain, ketidakpastian berkepanjangan membawa dampak negatif bagi pelaku usaha.

    Xi sendiri menunjukkan fleksibilitas pekan lalu dengan langsung menghubungi Trump, sebuah langkah tak lazim yang memotong protokol diplomatik. Di era Biden, dialog tingkat tinggi biasanya diatur lewat pertemuan panjang antara pejabat senior seperti Jake Sullivan dan Wang Yi di lokasi netral.

    Meski perundingan di Jenewa bulan lalu ditutup dengan pernyataan bersama yang identik dari kedua pihak, kesepakatan itu langsung runtuh setelah AS menuduh China mengingkari komitmen melepas pengiriman logam tanah jarang. Beijing bersikukuh bahwa proses perizinan tetap diberlakukan, meski perusahaan AS menilai prosesnya terlalu lambat hingga menghentikan produksi.

    Minimnya rincian dari pertemuan terbaru membuat banyak pihak bertanya-tanya, terutama soal sejauh mana China bersedia melepas logam-logam langka yang vital bagi jet tempur hingga kendaraan listrik.

    Dalam wawancara dengan CNBC International, Lutnick menyatakan bahwa China akan menyetujui semua permohonan magnet dari perusahaan AS secara langsung. Klaim ini dipandang terlalu luas dan membuka peluang kekecewaan.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong mengatakan negaranya akan mempertimbangkan secara menyeluruh kebutuhan dan kekhawatiran wajar semua negara dalam sektor sipil dan menyebutkan bahwa proses persetujuan sedang diperkuat.

    Co-founder sekaligus kepala riset Gavekal Arthur Kroeber mengatakan China memang memiliki insentif untuk merahasiakan strateginya dan enggan mengumbar pernyataan soal komitmen yang telah atau belum diambil,”

    “Mereka memiliki keleluasaan besar dalam mengatur seluruh rezim perizinan ekspor,” jelasnya.

    Salah satu taktik yang bisa diterapkan, tambahnya, adalah membuka kembali izin ekspor dalam jumlah yang cukup agar pembeli komersial tetap bisa beroperasi—namun tidak terlalu longgar hingga memungkinkan perusahaan menimbun pasokan, yang bisa menggerus pengaruh strategis Beijing ke depan.

    Masih ada kebingungan, terutama setelah Trump mengklaim China kini menghadapi tarif 55%. Tarif ini menggabungkan tarif lama dari masa jabatannya terdahulu serta tambahan 20% untuk isu fentanyl.

    Lutnick sendiri meragukan fleksibilitas tarif dan menyebutkan bahwa tarif yang berlaku “pasti” akan dipertahankan, membuat masa tenggang 90 hari hingga Agustus praktis tak berlaku lagi. Hal ini dapat melemahkan insentif Beijing untuk memberikan konsesi lebih jauh ke depan.

    Meski ekspor China ke AS anjlok 34% pada Mei 2025, tekanan tampaknya lebih dirasakan Trump yang dikejar tenggat internal hingga 9 Juli untuk menuntaskan kesepakatan dagang dengan puluhan negara atau kembali memberlakukan tarif besar-besaran.

    Ia bahkan mengancam akan mengirim surat peringatan ke negara-negara terkait: “Ini kesepakatannya, terima atau tinggalkan.”

    Sebagai sinyal kesediaan berkompromi, tim Trump kali ini bahkan bersedia membahas kontrol ekspor—sebuah topik yang sebelumnya dianggap tabu karena menyangkut keamanan nasional.

  • Ahli Ungkap Bulan Simpan Harta Karun Rp 16.250 Triliun

    Ahli Ungkap Bulan Simpan Harta Karun Rp 16.250 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bulan ternyata mengandung harta karun yang sangat berharga. Nilainya lebih dari US$1 triliun (Rp 16.200 triliun) dan bisa ditambang.

    Sebuah penelitian dari peneliti independen Jayanth Chennamangalam dan timnya mengatakan terdapat 6.500 kawah dari 1.300 kawah yang terdapat di Bulan tercipta karena asteroid yang mengandung platinum, dikutip dari Futurism, Jumat (13/6/2025).

    Namun daya tariknya bukan sekedar jumlah kekayaannya. Menurut para peneliti, ini terkait hasil penambangan bijih yang bisa digunakan untuk menelusuri luar angkasa.

    Chennamangalam menjelaskan penelitian luar angkasa sekarang didanai oleh uang negara. Jika hal itu bisa dimonetisasi dengan sumber daya luar angkasa, akan ada investasi dari perusahaan swasta.

    “Aplikasi praktisnya sangat sedikit dan sebagian besar dibiayai uang pembayar pajak, artinya pendanaan bergantung pada kebijakan pemerintah,” jelasnya.

    “Jika kita bisa memonetisasi sumber daya luar angkasa, baik Bulan atau asteroid, perusahaan swasta akan berinvestasi pada eksplorasi tata surya,” dia menambahkan.

    Pertanyaan berikutnya adalah apakah pertambangan di Bulan untuk keuntungan dianggap legal. Sejauh ini aturan terkait hal itu hanya ada pada Perjanjian Luar Angkasa yang ditandatangani 1967, yang melarang negara manapun mengklaim objek antariksa termasuk Bulan.

    Namun,  mengutip para ahli menyebutkan aturan itu memiliki celah. Pemerintah masih bisa mengklaim hak lisensi untuk dapat mengekstraksi sumber daya.

    NASA, lembaga antariksa dari Amerika Serikat (AS), merilis peraturan sukarela soal eksplorasi ruang angkasa, Artemis Accords. Aturan itu tidak memiliki kewenangan untuk menegakkannya dan bersifat simbolis.

    Aturan itu menetapkan soal badan antariksa, baik milik pemerintah dan swasta, harus beroperasi untuk penemuan ilmiah, ekstraksi sumber daya dan transparansi operasional. Dalam laporan Futurism sebelumnya menyebutkan aturan tersebut terinspirasi dari perjanjian tahun 1967.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tak Ada Jakarta di Jadwal Sementara Formula E Musim Depan

    Tak Ada Jakarta di Jadwal Sementara Formula E Musim Depan

    Jakarta

    Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) telah merilis jadwal Formula E musim depan. Menariknya, dalam daftar sementara atau provisional schedule tersebut, tak ada nama Jakarta!

    Formula E musim depan akan punya 18 seri yang dimulai dari Sao Paolo, Brazil pada Desember 2025. Sementara ada beberapa lokasi yang mendapat jatah double header atau dua kali balapan, misalnya seperti Jeddah, Berlin, Monaco, Shanghai, Tokyo dan London.

    Dua tahun lalu, Formula E Jakarta juga mendapat jatah double header. Namun, musim ini, balapan hanya digelar sekali. Bahkan, Jakarta menghilang dari daftar Formula E musim depan.

    Jadwal Formula E musim depan yang tanpa Jakarta. Foto: Pradita Utama

    Berdasarkan kontrak, Formula E Jakarta memang hanya digelar tiga tahun, yakni mulai musim 2022 hingga 2024. Namun, mengingat tahun lalu ada kontestasi politik, jatah balapan terakhir diundur ke tahun ini.

    Hingga sekarang, belum ada keterangan resmi, apakah kontrak tersebut akan diperpanjang musim depan. Sebab, melalui jadwal yang telah dirilis, masih ada dua slot kosong untuk Jakarta, yakni di seri ke-11 atau 12.

    Jika merujuk jadwal sementara yang dirilis, praktis hanya ada tiga negara Asia yang akan menggelar Formula E musim depan, yakni Arab Saudi, China dan Jepang. Sedangkan sisanya bertempat di Eropa dan Amerika Selatan.

    Berikut Jadwal Formula E 2025/2026Sao Paulo: 6 DesemberMexico City: 10 JanuariMiami: 31 JanuariJeddah: 13-14 Februari (double header)Jarama (Madrid): 21 MaretBerlin: 2-3 Mei (double header)Monaco: 16-17 Mei (double header)Belum Diumumkan: 20 MeiBelum Diumumkan: 20 JuniShanghai: 4-5 Juli (double header)Tokyo: 25-26 Juli (double header)London: 15-16 Agustus (double header).

    (sfn/din)

  • Netflix dan Disney Minggir, Pemain Lama Jadi Raja TV Baru

    Netflix dan Disney Minggir, Pemain Lama Jadi Raja TV Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Youtube berhasil menjadi pemimpin untuk televisi. Pemain lama aplikasi menonton video itu berhasil mengalahkan dua nama streaming populer Netflix dan Disney yang juga bisa diakses lewat TV.

    Laporan Nielsen, Media Distributor Gauge untuk bulan April 2025 menyebutkan Youtube memimpin share penonton televisi tiga bulan berturut-turut untuk Amerika Serikat. Tercatat 12,4% waktu penonton TV digunakan untuk menonton platform tersebut.

    Data share tersebut terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Bulan sebelumnya tercatat 12% dan tahun sebelumnya sebesar 9,6%.

    Cukup banyak orang yang menggunakan Youtube di TV. Dalam data internal perusahaan, TV menjadi perangkat utama yang digunakan selama kuartal pertama 2025.

    Tech Crunch juga melaporkan dominasi Youtube bakal terus mengalami peningkatan. Kemungkinan karena tayangan yang terus berkembang, termasuk hak streaming untuk pertandingan NFL, badan kompetisi sepak bola AS.

    Sebelumnya dalam acara yang digelar pengiklan, Youtube mengumumkan kesepakatan baru dengan NFL. Ini membuat platform bisa menyiarkan streaming untuk pertandingan pertama pada musim pertandingan selanjutnya.

    Kerja sama keduanya menjadi yang pertama kalinya untuk Youtube menyiarkan langsung pertandingan NFL.

    Dominasi Youtube ini juga berhasil mengalahkan seluruh platform streaming populer yang bisa diakses lewat televisi. Termasuk Disney yang berada di posisi kedua dalam laporan tersebut dengan share 10,7%.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]