Hambali Saat Ditangkap Tunjukkan Paspor Spanyol dan Thailand, Bukan RI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan,
Yusril Ihza Mahendra
mengatakan bahwa pemerintah belum dapat memastikan kewarganegaraan dari Encep Nurjaman Riduan Isamuddin alias
Hambali
.
Pasalnya saat Hambali ditangkap di Thailand, ia tak memiliki paspor Indonesia, melainkan menunjukkan paspor Spanyol dan Thailand.
“Hambali ditangkap tidak menunjukkan paspor Indonesia, tetapi paspor Spanyol dan Thailand. Hingga kini, kita belum memperoleh data yang sahih dan dokumen resmi yang membuktikan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia,” ujar Yusril lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (14/6/2025).
Fakta tersebut tentu menyulitkan pemerintah Indonesia dalam melihat status
kewarganegaraan Hambali
, yang sejak 2006 ditahan Amerika Serikat di fasilitas Guantanamo Bay, Kuba.
“Yang saya katakan adalah Indonesia pada prinsipnya tidak mengenal adanya dwi kewarganegaraan. Jika ada WNI yang dengan sadar menjadi warga negara lain, dan memegang paspor negara lain, maka status kewarganegaraan Indonesianya (WNI) otomatis gugur sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Yusril.
Yusril menjelaskan, Indonesia menganut prinsip single citizenship yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Pasal 23 UU tersebut menyebutkan, seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri.
Adanya ketentuan ini, apabila Hambali secara sah memperoleh kewarganegaraan lain dan tidak pernah memohon agar kembali menjadi WNI, maka secara hukum ia tak lagi berstatus WNI.
Dengan keadaan demikian, maka pemerintah Indonesia berdasarkan UU Keimigrasian berwenang untuk menangkal warga negara asing yang dianggap merugikan kepentingan negara untuk memasuki wilayah negara RI.
“Sesuai hukum yang berlaku, jika seseorang telah menjadi warga negara asing dan tidak ada permohonan resmi untuk kembali menjadi WNI, maka Indonesia tidak dapat mengklaimnya sebagai warga negara kita,” ujar Yusril.
Dalam kasus Hambali, situasinya belum terang. Karena itu, posisi pemerintah Indonesia masih menunggu kejelasan status dan dokumen resminya,” sambungnya menegaskan.
Hambali atau yang memiliki nama asli Encep Nurjaman Riduan Isamuddin lahir pada 4 April 1964. Ia diyakini sebagai penghubung Jemaah Islamiyah (JI) dan organisasi teroris Al Qaeda di Asia Tenggara.
Ia disebut sebagai otak di balik peristiwa
bom Bali
pada 2002. Diketahui, peristiwa Bom Bali pada 2002 menghancurkan Sari Club dan Paddy’s Bar yang menewaskan 202 orang.
Selain bom Bali pada 2002, Hambali juga merupakan orang yang mendanai aksi serangan bom di depan rumah Duta Besar (Dubes) Filipina di Jakarta, pada 1 Agustus 2000.
Hambali juga diduga terlibat dalam peristiwa serangan bom di Atrium Senen, Jakarta, pada 1 Agustus 2001.
Ia juga merupakan orang di belakang serangan bom Kedutaan Besar Australia (9 September 2004), bom Bali 2 (1 Oktober 2005), dan terakhir bom Marriot-Ritz Carlton (17 Juli 2009).
Akhirnya, Hambali ditangkap dalam operasi gabungan CIA-Thailand di Ayutthaya, Thailand pada 14 Agustus 2003.
Hambali kemudian dipindahkan ke penjara militer Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba, pada September 2006, setelah ditahan di penjara rahasia milik CIA.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Amerika Serikat
-
/data/photo/2021/08/30/612c9b186f42c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hambali Saat Ditangkap Tunjukkan Paspor Spanyol dan Thailand, Bukan RI
-

AS Bantu Israel Tembak Jatuh Rudal-rudal Iran
Tel Aviv –
Amerika Serikat (AS) membantu Israel, sekutu dekatnya, dalam menembak jatuh rentetan rudal Iran yang menghujani negara itu pada Jumat (14/6) malam. Teheran melancarkan serangan balasan terhadap Tel Aviv menyusul gelombang serangan menargetkan fasilitas nuklir dan militer di negara Syiah tersebut.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa AS membantu dalam menembak jatuh rudal-rudal yang menargetkan Israel,” kata seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (14/6/2025)
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal sejauh mana peran AS dalam membantu pertahanan Israel.
Namun beberapa sumber pejabat AS, yang dikutip Al Arabiya, mengatakan bahwa pertahanan udara dari Angkatan Laut dan Angkatan Darat digunakan untuk menjatuhkan rudal-rudal Iran.
Menurut salah satu pejabat AS tersebut, militer Washington bahkan mulai memindahkan aset-aset tertentu, termasuk kapal-kapal penghancur, ke posisi lebih dekat dengan Israel untuk mengantisipasi serangan balasan Iran.
Israel dan Iran terlibat aksi saling serang setelah Tel Aviv melancarkan gelombang serangan mematikan terhadap target-target nuklir dan militer Teheran pada Jumat (13/6) pagi.
Sedikitnya 78 orang, termasuk para pejabat senior militer, tewas dan lebih dari 320 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebagai pembalasan, Iran menembakkan rentetan rudal ke wilayah Israel pada Jumat (13/6) malam. Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menargetkan puluhan target di dalam wilayah negara Yahudi tersebut.
“Korps Garda Revolusi Islam… telah melaksanakan respons yang tegas dan tepat terhadap puluhan target, pusat militer dan pangkalan udara rezim Zionis yang merampas kekuasaan di wilayah pendudukan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.
Rentetan suara ledakan terdengar di ibu kota Tel Aviv dan Yerusalem. Sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah Israel saat serangan rudal terjadi, dan otoritas setempat mengimbau warga untuk berlindung.
Militer Israel mengatakan Iran menembakkan sekitar 100 rudal dalam dua gelombang serangan terhadap wilayahnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
/data/photo/2021/08/31/612e3e6629160.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Yusril: Status Kewarganegaraan Hambali Belum Dapat Dipastikan
Yusril: Status Kewarganegaraan Hambali Belum Dapat Dipastikan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan
Yusril Ihza Mahendra
menyampaikan, hingga saat ini status kewarganegaraan Encep Nurjaman Riduan Isamuddin alias
Hambali
belum dapat dipastikan secara hukum.
“Belum dapat dipastikan
status kewarganegaraan Hambali
secara hukum,” kata Yusril dalam keterangan resmi, Sabtu (14/6/2025).
Sejak 2003, Hambali ditahan oleh otoritas Amerika Serikat di fasilitas Guantanamo Bay, Kuba. Hambali dituduh militer Amerika Serikat terlibat dalam serangkaian tindakan terorisme internasional di berbagai negara.
Hambali juga dituduh menjadi dalang di balik
kasus bom Bali
pada 2002. Hambali dikabarkan sedang diadili oleh pengadilan militer Amerika Serikat setelah lebih dari 20 tahun ditahan di Guantanamo.
“Yang saya katakan adalah Indonesia pada prinsipnya tidak mengenal adanya dwi kewarganegaraan,” ujar Yusril.
“Jika ada WNI yang dengan sadar menjadi warga negara lain, dan memegang paspor negara lain, maka status kewarganegaraan Indonesianya (WNI) otomatis gugur sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” sambungnya.
Saat ditangkap di Thailand, Hambali tidak memegang paspor dan tak menunjukkan identitas sebagai WNI. Ia justru menunjukkan paspor dari dua negara berbeda, yakni Spanyol dan Thailand.
Kondisi tersebut yang membuat sulitnya upaya verifikasi yang akurat terkait status kewarganegaraan Hambali.
“Hambali ditangkap tidak menunjukkan paspor Indonesia, tetapi paspor Spanyol dan Thailand,” jelas Yusril.
“Hingga kini, kita belum memperoleh data yang sahih dan dokumen resmi yang membuktikan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia,” sambungnya menambahkan.
Yusril menjelaskan, Indonesia menganut prinsip single citizenship atau kewarganegaraan tunggal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Pasal 23 UU tersebut menyebutkan, seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri.
Adanya ketentuan ini, apabila Hambali secara sah memperoleh kewarganegaraan lain dan tidak pernah memohon agar kembali menjadi WNI, maka secara hukum ia tak lagi berstatus WNI.
Dengan keadaan demikian, maka pemerintah Indonesia berdasarkan UU Keimigrasian berwenang untuk menangkal warga negara asing yang dianggap merugikan kepentingan negara untuk memasuki wilayah negara RI.
“Sesuai hukum yang berlaku, jika seseorang telah menjadi warga negara asing dan tidak ada permohonan resmi untuk kembali menjadi WNI, maka Indonesia tidak dapat mengklaimnya sebagai warga negara kita,” ujar Yusril.
“Dalam kasus Hambali, situasinya belum terang. Karena itu, posisi pemerintah Indonesia masih menunggu kejelasan status dan dokumen resminya,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Menerka Alasan Prabowo Absen KTT G7, Pilih Merapat ke Blok Putin?
Bisnis.com, JAKARTA — Ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan puncak Kelompok Tujuh (G7) negara ekonomi maju di Kanada mengundang perhatian kalangan pengamat.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pemerintah perlu merespons secara cermat dan strategis agar absensi tersebut tidak ditafsirkan sebagai sinyal politik negatif terhadap mitra strategis Indonesia, terutama negara-negara Barat.
Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufikurahman, menekankan pentingnya melakukan diplomasi pasca-forum secara proaktif, guna menjaga relasi dan persepsi di level global.
“Ketidakhadiran Presiden dalam forum G7 sejatinya bukan sekadar soal protokoler, tapi menyampaikan sinyal politik yang penting bagi mitra-mitra strategis Indonesia, khususnya negara-negara ekonomi maju,” ujar kepada Bisnis, Jumat (13/6/2025)
Menurutnya, Presiden Ke-8 RI itu perlu memastikan bahwa absensinya tidak dimaknai sebagai pengabaian terhadap kemitraan strategis dengan negara-negara G7 seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, dan Inggris, yang selama ini menjadi mitra utama dalam hal perdagangan, investasi teknologi tinggi, serta pembiayaan transisi energi.
Rizal menyarankan pemerintah untuk memperkuat peran diplomatik secara aktif, baik melalui Menteri Luar Negeri, perwakilan tetap di PBB dan negara-negara G7, maupun melalui dialog bilateral strategis di bidang perdagangan, investasi hijau, dan transformasi digital.
“Indonesia perlu mengoptimalkan kehadirannya dalam forum-forum global lainnya seperti G20, APEC, dan ASEAN, untuk menyeimbangkan persepsi internasional sekaligus menegaskan posisinya sebagai kekuatan menengah (middle power) yang otonom dan konstruktif serta tetap bebas aktif,” katanya.
Rizal juga menambahkan bahwa secara substansi, G7 adalah forum yang sangat strategis bagi Indonesia untuk memperkuat kanal diplomasi ekonomi dan memperluas akses pasar.
Absennya Prabowo, menurut Rizal, bisa menimbulkan celah persepsi bahwa Indonesia mulai menjauh dari orbit Barat, meski faktanya sebagian besar arus investasi langsung dan perdagangan berteknologi tinggi masih bersumber dari negara-negara G7.
“Jika tidak diimbangi dengan strategi diplomasi lanjutan yang aktif dan terukur, absensi ini bisa menurunkan efektivitas posisi Indonesia dalam negosiasi global, serta melemahkan momentum untuk masuk ke dalam rantai nilai strategis yang ditawarkan oleh ekosistem G7—terutama dalam hal pendanaan hijau, digitalisasi, dan supply chain re-engineering pasca-pandemi,” ucapnya
Ketiadaan fisik Presiden Prabowo dalam forum tersebut juga dinilai membuat posisi Indonesia kurang terdengar saat pembahasan isu-isu strategis global. Terutama berkaitan dengan subsidi hijau, dan digitalisasi, meskipun delegasi Indonesia di Forum G7 tetap berpartisipasi dan hadir.
Rizal juga menyoroti meningkatnya pengaruh Rusia dan China dalam arah kebijakan luar negeri Indonesia. Dari Rusia, penguatan kerja sama di bidang militer dan pertahanan terlihat dari intensitas pengadaan alutsista dan pelatihan militer.
Sementara dari China, pendekatan lebih sistematis dilakukan melalui proyek-proyek infrastruktur besar seperti kereta cepat Jakarta–Bandung dan kawasan industri berbasis nikel di Sulawesi, yang masuk dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI).
“Pendekatan Beijing yang berbasis pada kebutuhan pembangunan dan investasi Indonesia memang menggiurkan, namun mengandung risiko ketergantungan ekonomi dan tekanan politik yang tidak kecil,” imbuhnya.
Menurutnya, strategi diversifikasi mitra global memang penting, namun harus diimbangi dengan kewaspadaan terhadap dominasi satu blok tertentu, yang bisa merusak prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dipegang teguh Indonesia.
Indef mengingatkan bahwa diplomasi modern tak cukup hanya dijalankan melalui forum resmi, melainkan juga melalui pengelolaan persepsi dan komunikasi strategis. Ketidakhadiran dalam forum G7 harus diikuti dengan langkah pemulihan diplomatik yang konkret, agar posisi Indonesia tetap kokoh sebagai kekuatan menengah yang dihormati di panggung global.
Indonesia Tetap Diuntungkan Meski Absen di G7
Sementara itu, Direktur China-Indonesia Desk dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Muhammad Zulfikar Rakhmat menilai bahwa ketidakhadiran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 2025 tidak akan memberi dampak signifikan terhadap relasi dagang, investasi, maupun bantuan internasional.
Menurutnya, posisi Indonesia dalam hubungan internasional tetap kuat karena mengedepankan prinsip bebas aktif dan strategi diversifikasi mitra global.
“Indonesia masih memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara anggota G7, meski tak hadir dalam forum tersebut. Indonesia dikenal dengan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, yang artinya tetap menjalin hubungan baik dengan berbagai negara, baik di dalam maupun luar G7,” tuturnya kepada Bisnis.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan pendekatan luar negeri yang terbuka dan pragmatis.
Zulfikar menekankan selama ini kebijakan luar negeri pemerintah tidak berpihak ke satu blok kekuatan saja, tetapi menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, Menurut Zulfikar, meskipun G7 merupakan kumpulan negara-negara ekonomi terbesar dunia, Indonesia memiliki ruang manuver luas di luar forum tersebut, termasuk melalui kerja sama dengan negara-negara non-G7 seperti China, Rusia, dan berbagai negara Asia lainnya.
“Indonesia memiliki kerjasama yang luas dengan negara-negara non-G7 seperti Rusia, China, dan negara-negara Asia lainnya yang juga memberikan peluang dagang dan investasi,” katanya.
Selain itu, Indonesia aktif dalam berbagai forum internasional seperti G20, APEC, dan ASEAN, yang dianggap lebih inklusif dan relevan bagi kepentingan pembangunan Indonesia secara keseluruhan.
Tak hanya itu, dia menilai bahwa di bawah pemerintahan Prabowo Subianto, Indonesia dikatakan makin menekankan strategi diversifikasi dalam menjalin hubungan internasional.
Apalagi, hubungan pemerintah RI dengan Moskow, kata Zulfikar, mencerminkan upaya konkret untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang energi dan pertahanan, yang menjadi dua pilar utama dalam kebijakan luar negeri Indonesia saat ini.
Sementara itu, kerja sama dengan China terus meluas, terutama di sektor infrastruktur dan manufaktur melalui proyek-proyek Belt and Road Initiative (BRI). China tetap menjadi mitra dagang dan investasi terbesar kedua bagi Indonesia, dengan pengaruh yang terus menguat dalam kebijakan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, Zulfikar menegaskan bahwa pendekatan Indonesia bukanlah berpaling dari G7, melainkan membangun otonomi strategis. Indonesia dinilai tetap menjunjung kepentingan nasional di atas kepentingan geopolitik kelompok tertentu.
Meskipun negara-negara G7 kemungkinan akan mencermati absensi Indonesia, tetapi dia meyakini bahwa hubungan bilateral tetap dapat dijaga melalui jalur diplomatik lainnya.
CELIOS menyimpulkan bahwa absennya Presiden Prabowo dari forum G7 bukan berarti langkah menjauh dari negara-negara maju, melainkan bagian dari strategi luar negeri yang lebih seimbang dan adaptif terhadap perubahan global. Indonesia masih memiliki banyak saluran diplomasi dan kerja sama ekonomi yang terbuka baik dengan G7 maupun kekuatan global lainnya selama kepentingan nasional tetap menjadi orientasi utama.
“Jadi, meskipun absennya Indonesia di KTT G7 mungkin akan diikuti dengan pengamatan dari negara-negara G7, namun Indonesia tetap memiliki banyak jalur untuk menjaga hubungan perdagangan dan investasi yang positif,” pungkas Zulfikar.
Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto tidak akan menghadiri outreach session pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang akan berlangsung di Kanada pada tanggal 17 Juni 2024. Hal itu lantaran Prabowo telah lebih dulu berkomitmen untuk bertandang ke Singapura dan Rusia.
Sebelumnya, Prabowo telah menerima secara resmi undangan untuk menghadiri salah satu sesi di KTT G7 itu. Namun, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah mengonfirmasi bahwa Presiden tidak akan hadir pada pertemuan antara pemimpin negara G7 serta negara nonanggota sekaligus lembaga internasional itu.
“Karena adanya beberapa komitmen pertemuan Bapak Presiden, baik itu terkait dengan pertemuan di Singapura dan juga dengan partisipasi di forum di Rusia, maka Bapak Presiden tidak dapat hadir pada pertemuan tersebut,” ujar Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat pada taklimat media, Kamis (12/6/2025).
Meski demikian, pria yang akrab disapa Roy Soemirat itu mengatakan bahwa undangan untuk menghadiri KTT G7 itu sudah diterima dari PM Kanada Mark Carney. Hal itu juga, katanya, menunjukkan bahwa Indonesia dipandang penting dan signifikan pada politik global saat ini kendati bukan negara anggota.
Di sisi lain, Prabowo juga sudah menyampaikan dukungannya kepada Kanada yang menjadi tuan rumah KTT G7 itu untuk terus mendorong kolaborasi antara negara-negara adidaya serta negara nonanggota maupun lembaga internasional.
“Dan itu sudah disampaikan langsung oleh Bapak Presiden kepada Perdana Menteri Kanada pada saat berlangsungnya teleponnya antara kedua pimpinan,” kata Roy.
Agenda Prabowo
Adapun Prabowo akan mengunjungi dua negara sahabat mulai dari awal pekan depan. Pertama, dia akan menghadiri pertemuan bilateral dan Leaders’ Retreat di Singapura. Pada kunjungan tersebut, Presiden ke-8 RI itu akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura serta Presiden Singapura.
Roy menyebut ini akan menjadi kunjungan pertama Prabowo sebagai presiden ke Singapura, serta menjadi Leaders’ Retreat pertama bagi kedua kepala pemerintahan setelah Pemilu di Singapura pada Mei 2025 lalu.
“Pada retreat ini akan dibahas berbagai prioritas kerja sama strategis dalam konteks pemerintahan dan kabinet baru dari kedua negara. Isu-isu yang terkait dengan investasi di kedua negara di berbagai bedang juga akan banyak direncanakan, akan banyak dibahas,” paparnya.
Kedua, Prabowo akan melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Ketua Umum Partai Gerindra itu akan terbang ke Saint Petersburg, Rusia pada 18-20 Juni mendatang.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Putin untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, serta sekaligus menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum.
Di sisi lain, kunjungan Prabowo pertama kali ke Rusia sebagai Presiden ini juga masih dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Rusia.
“Dalam pertemuan bilateral nanti, kunjungan ini juga diharapkan akan membahas perkembangan kerja sama bilateral serta melakukan tukar pikiran di antara para leaders terkait dengan isu-isu regional dan global yang menjadi common concern,” ujar Roy.
Khususnya pada acara Saint Petersburg International Economic Forum itu, Prabowo dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada sesi pembukaan dan sesi pleno bersama dengan Presiden Putin.
“Ini sebenarnya hal yang sudah pernah dijadwalkan sebelumnya hanya tertunda sehingga baru bisa terlaksana minggu depan bila tidak ada halangan,” terang Roy.
-

Impor Migas dari AS Bukan Penambahan, tetapi Peralihan Sumber
Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan, rencana impor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS) bukan merupakan penambahan kuota, melainkan strategi shifting atau peralihan sumber impor dari negara lain.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sejak April 2025, sejumlah negara, termasuk Indonesia, dikenakan tarif impor lebih tinggi. Namun, kebijakan tersebut kini ditangguhkan selama 90 hari hingga 9 Juli 2025 untuk memberi ruang negosiasi dengan mitra dagang utama AS.
“Kita bukan menambah impor dari Amerika Serikat, tetapi melakukan shifting impor,” ujar Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Ia menyebut bahwa saat ini Pertamina masih mengimpor minyak dari beberapa negara, meski lokasi pastinya belum dijelaskan secara rinci.
Namun, karena kebijakan tarif baru dari AS, pemerintah mengarahkan agar Indonesia bernegosiasi dan menyesuaikan strategi sumber impor migas.
“Kita berupaya mendorong kebijakan ini melalui negosiasi tarif. Maka dilakukan shifting dari negara lain menuju AS,” tambahnya.
Menurut Simon, selain mengikuti arah kebijakan pemerintah, strategi ini juga bertujuan untuk memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga.
Pertamina mempertimbangkan faktor, seperti waktu pengiriman dan harga minyak dari Amerika Serikat sebelum memutuskan alih sumber.
“Dengan langkah ini, kita juga memperhitungkan efisiensi, termasuk durasi pengiriman dan harga yang ditawarkan AS,” jelasnya.
Simon optimistis dukungan dan upaya negosiasi berkelanjutan dari pemerintah akan membantu memperkuat hubungan perdagangan bilateral dengan AS, khususnya terkait impor minyak mentah dan peningkatan volume LPG.
“Kami yakin, dengan bantuan dan diplomasi pemerintah, kita bisa mendapat solusi terbaik, dan dalam jangka panjang memperoleh harga yang lebih kompetitif,” tutupnya.
-

Iran Balas Serangan Israel, Gempur Tel Aviv dengan Rudal Balistik
Tel Aviv –
Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.
Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.
Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.
Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.
Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06) (Reuters)
Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06) (Reuters)
Sistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06) (Reuters)
Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.
Dalam sebuah posting di X, ia mengklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.
“Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.
Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Iran dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Israel gempur puluhan lokasi di Iran
Sebelumnya, militer Israel telah menyerang puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.
“Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).
“Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”
“Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.
“Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.
Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.
Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.
“Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.
“Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.
“Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.
Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas
Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.
Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.
Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.
Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.
Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.
Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.
Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.
“Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”
Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.
Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiya perusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.
Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.
Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.
Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.
Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.
Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?
Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.
Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.
Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.
Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.
Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.
BBC
Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.
Namun, banyak negara serta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.
Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.
Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.
Iran mengatakan resolusi itu “politis”.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour News, lembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iran, ledakan terdengar di timur laut Teheran.
Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.
Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Kondisi darurat di Israel, AS mengklaim tidak terlibat
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.
“Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.
Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.
Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.
“Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.
“Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.
Berita ini akan diperbarui secara berkala
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723186/original/087016300_1705921832-fotor-ai-2024012218923.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prediksi Harga Emas Pekan Depan, Siap-Siap Melambung – Page 3
Sebelumnya, harga emas mencapai posisi puncak dalam satu minggu pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Kenaikan harga emas didorong ketegangan di Timur Tengah dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih dingin sehingga memicu taruhan baru pada pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip CNBC, Jumat (13/6/2025), harga emas spot naik 1,1% menjadi USD 3.387,99 per ounce. Harga emas berjangka AS menguat 2% menjadi USD 3.410,70.
“Harga emas naik dalam dua hari berturut-turut karena meningkatnya risiko geopolitik. Jika harga emas menembus USD 3.400 lagi, rintangan kecil di USD 3.417 dan USD 3.431 masih ada, tetapi kemungkinan besar akan menembus level tertinggi baru sepanjang masa,” ujar Vice President and Senior Metals Strategist Zanier Metals, Peter Grant.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5251505/original/040848700_1749798736-ChatGPT_Image_Jun_13__2025__02_09_00_PM.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Gelang Emas Hari Ini 14 Juni 2025, Berapa Paling Murah? – Page 3
Harga emas dunia diperkirakan akan menuju level USD 3.500 pada perdagangan Senin depan (16/6).
Pengamat komoditas, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab harga emas menguat adalah konfisi geopolitik di Timur Tengah yang terus memanas, dimana Israel melakukan penyerangan terhadap wilayah-wilayah Iran.
“Ini yang membuat satu gambaran dunia dimana, bahwa tanpa bantuan dari Amerika, Iran secara independen melakukan penyerangan,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
“Ini yang cukup menarik bagi pasar. Sehingga harga emas dunia terus mengalami penaikan,” ujarnya.
Faktor pendorong kedua adalah kondisi geopolitik di Eropa yang juga memanas, di mana Rusia melancarkan serangan balasan terhadap Ukraina usai menyerang 41 pesawat Rusia.
Update Perang Dagang
Selain itu, perkembangan perang dagang menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump pada biaya impor terhadap negara-negara mitra dagang, hingga menimbulkan kekhawatira bagi pasar bahwa perang dagang antara Amerika dan Tiongkok masih belum terselesaikan.
“Ditambah lagi bahwa Trump akan memberlakukan biaya impor sepihak untuk negara-negara yang terdampak biaya impor dengan Amerika. Nah ini yang cukup menarik. Di sisi lain pun juga tentang masalah demonstrasi di Los Angeles,” papar Ibrahim.
“Ini juga cukup menarik bagi pasar sehingga ketegangan geopolitik baik di Timur Tengah di Eropa maupun di Amerika ini mendukung penguatan terhadap harga emas dunia,” tambahnya.
-
/data/photo/2025/02/24/67bc3caeca9b2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Iran Umumkan Perang Lawan Israel Internasional
Iran Umumkan Perang Lawan Israel
Tim Redaksi
TEHERAN, KOMPAS.com
– Iran menyebut serangkaian gempuran udara Israel pada Jumat (13/6/2025) sebagai deklarasi perang, setelah Tel Aviv meluncurkan serangan besar-besaran ke sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir penting.
Dalam pernyataan resminya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi pahit dan menyakitkan atas serangan tersebut.
Militer Iran menegaskan, tidak ada batasan terhadap bentuk balasan yang akan mereka ambil.
Serangan Israel menargetkan infrastruktur strategis Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz.
Beberapa tokoh penting Iran dilaporkan tewas, seperti Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri dan Kepala Garda Revolusi Hossein Salami.
Media pemerintah Iran juga menyebutkan bahwa sejumlah ilmuwan nuklir menjadi korban.
Ayatollah Khamenei langsung menunjuk pengganti untuk para pejabat tinggi yang tewas. Seorang penasihat senior pemimpin tertinggi juga dilaporkan terluka.
Iran pun tidak tinggal diam. Beberapa jam setelah serangan Israel, Teheran meluncurkan sekitar 100
drone
ke wilayah Israel sebagai bentuk balasan.
Sistem pertahanan udara Israel dilaporkan berhasil mencegat sebagian
drone
di luar wilayahnya.
Sementara itu, Yordania mengklaim telah mencegat pesawat dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Dewan Keamanan segera menyikapi serangan Israel.
“Ini adalah deklarasi perang,” kata Araghchi, sebagaimana dikutip kantor berita
AFP
.
Amerika Serikat menegaskan tidak terlibat dalam operasi Israel. Presiden AS Donald Trump menyatakan kepada
Fox News,
ia sudah mengetahui rencana serangan tersebut. Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
Meski membantah keterlibatan, Washington memperingatkan Iran agar tidak menargetkan kepentingan atau personel Amerika Serikat. Namun, Iran menyatakan bahwa AS tetap akan bertanggung jawab atas konsekuensi yang ditimbulkan.
Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, serangan ke Iran bertujuan menghentikan program nuklir Iran yang disebutnya “tak bisa dibatalkan begitu saja”. Ia menyebut bahwa operasi militer akan berlanjut selama diperlukan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan, “Serangan tepat sasaran terhadap para komandan senior mengirimkan pesan yang jelas bahwa siapa pun yang berupaya menghancurkan Israel akan dihapuskan.”
Perang Israel-Iran ini berdampak pada ekonomi global. Harga minyak melonjak dan pasar saham internasional mengalami tekanan.
Trump memperingatkan potensi konflik besar di kawasan dan menyatakan bahwa AS telah menarik staf dari Timur Tengah sebagai langkah antisipasi.
Ketegangan antara Iran dan Israel bukan hal baru. Sejak serangan Hamas yang disusul perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel memperketat sikap terhadap Teheran.
Tahun lalu, kedua negara bahkan terlibat serangan langsung. Iran dikenal mendukung kelompok proksi seperti Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Israel kembali menyerukan aksi global setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menuduh Iran melanggar kewajiban internasional terkait program nuklirnya.
Menanggapi tuduhan itu, Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami menyebut resolusi IAEA sebagai “ekstremis”, dan mengumumkan rencana peluncuran fasilitas pengayaan baru di lokasi yang lebih aman.
Iran saat ini memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60 persen, jauh di atas batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015. Meskipun demikian, angka ini masih di bawah 90 persen yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata nuklir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ketegangan Israel-Iran picu kekhawatiran di pasar global
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Ketegangan Israel-Iran picu kekhawatiran di pasar global
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 13 Juni 2025 – 17:11 WIBElshinta.com – Meningkatnya kembali ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah setelah Israel menyerbu Iran Jumat (13/6) dini hari menekan sentimen optimisme pasar global yang sempat tumbuh karena perkembangan positif dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut meningkatkan risiko investasi di berbagai sektor.
Meskipun pasar saham sempat terdongkrak oleh harapan tercapainya kesepakatan baru antara AS dan China –mitra dagang terpenting AS — serta potensi kompromi dagang dengan negara-negara lain, perhatian investor kini kembali tertuju pada risiko geopolitik menyusul serangan Israel ke Iran.
Setelah serangan tersebut, pergerakan tajam tercatat pada harga minyak Brent. Dengan meningkatnya kekhawatiran pasokan, harga minyak Brent sempat menyentuh level tertinggi sejak Februari, yakni 76,3 dolar AS per barel. Saat ini, harga Brent tercatat naik 5,4 persen menjadi 73,44 dolar AS per barel pada pukul 06.20 GMT (13:20 WIB).
Harga emas juga melonjak, dengan harga per ons mencapai 3.445 dolar AS pada Jumat sebelum stabil di kisaran 3.425 dolar AS, atau naik 1,1 persen.
Kontrak indeks berjangka di Eropa dibuka negatif pada awal perdagangan akibat meningkatnya kekhawatiran perang.
Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,3 persen, CAC 40 di Prancis dan DAX 40 di Jerman masing-masing merosot sekitar 1,6 persen, sementara FTSE MIB 30 di Italia melemah 0,7 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,2 persen, Kospi Korea Selatan 1,3 persen, Shanghai Composite China 0,7 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,8 persen.
Media Iran melaporkan bahwa serangan Israel dimulai sekitar pukul 03.00 waktu setempat (23.30 GMT/06:30 WIB), menyasar fasilitas militer, instalasi nuklir, dan kawasan permukiman.
Militer Israel menyatakan bahwa sebanyak 200 pesawat tempur dikerahkan dalam serangan pada Jumat dini hari itu, menjatuhkan total 330 amunisi.
Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 100 drone ke wilayah Israel, dan upaya pencegahan masih berlangsung.
Ia juga mengonfirmasi terbunuhnya sejumlah pejabat tinggi Iran dalam serangan tersebut, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, Kepala IRGC Hossein Salami, dan Komandan Senior Gholam Ali Rashid.
Kedua negara dilaporkan tengah mempersiapkan kemungkinan konfrontasi militer langsung.
Iran disebut sedang merancang serangan balasan menggunakan rudal balistik yang ditujukan ke wilayah Israel.
Sumber : Antara