Negara: Amerika Serikat

  • Putin Ungkap Syarat Mutlak Damai dengan Ukraina, Ada Peran NATO

    Putin Ungkap Syarat Mutlak Damai dengan Ukraina, Ada Peran NATO

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Rusia menjelaskan beberapa syarat dan kondisi bagi pihaknya untuk mundur dari medan perang Ukraina.

    Wakil Menteri Keamanan Rusia, Sergei Ryabkov menjelaskan dalam artikel berjudul “Wakil Menteri Luar Negeri Ryabkov: Tidak mungkin menyelesaikan konflik hingga NATO menarik diri,” bahwa ia berpandangan bahwa akar konflik tersebut tidak hanya terletak di Ukraina itu sendiri, tetapi juga pada perluasan NATO ke arah timur.

    Menurut Ryabkov, penarikan pasukan NATO dari kawasan Baltik akan membantu mengakhiri perang.

    “Pihak Amerika membutuhkan langkah-langkah praktis yang ditujukan untuk menghilangkan akar penyebab dari kontradiksi mendasar di antara kita di bidang keamanan,” tuturnya dalam artikel itu, dikutip dari Newsweek, Minggu (15/6/2025).

    “Di antara penyebab-penyebab ini, perluasan NATO berada di garis depan. Tanpa menyelesaikan masalah mendasar dan paling akut ini bagi kita, mustahil untuk menyelesaikan konflik saat ini di kawasan Euro-Atlantik.”

    “Mengingat sifat dan asal mula krisis Ukraina, yang diprovokasi oleh otoritas AS sebelumnya dan Barat secara keseluruhan, konflik ini secara alami bertindak, yah, jika Anda suka, sebagai ujian, percobaan, yang memeriksa keseriusan niat Washington untuk meluruskan hubungan kita,” tambahnya.

    NATO mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Negara-negara Baltik, dengan kelompok tempur dan brigade multinasional yang ditempatkan di Bulgaria, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, dan Slovakia.

    Aliansi militer tersebut memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut setelah serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Dalam pembaharuannya pada tanggal 6 Juni, disebutkan bahwa delapan kelompok tempur tersebut “menunjukkan kekuatan ikatan trans-Atlantik dan solidaritas, tekad, dan kemampuan Aliansi untuk menanggapi setiap agresi.”

    Tak hanya itu, Swedia dan Finlandia telah beralih dari netral menjadi bergabung dengan NATO sejak invasi tersebut. Dua negara ini diketahui merupakan tetangga dekat Rusia di wilayah Laut Baltik dan Lingkar Arktik.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) aliansi militer Barat NATO, Mark Rutte, menjelaskan bahwa Rusia dapat bersiap menyerang NATO dalam waktu lima tahun. Maka itu, ia mengharapkan para anggota aliansi di Barat untuk meningkatkan anggaran militer hingga 5% dari PDB bulan ini.

    “NATO membutuhkan lompatan kuantum dalam pertahanan kolektif kita, yang akan mencakup persenjataan ulang yang signifikan untuk mencegah Rusia yang semakin termiliterisasi,” ujarnya dikutip The Guardian.

    “Saya berharap para pemimpin sekutu setuju untuk menghabiskan 5% dari PDB untuk pertahanan. Dari jumlah tersebut, 3,5% dari PDB akan menjadi pengeluaran militer inti.”

    “Bahaya tidak akan hilang bahkan ketika perang di Ukraina berakhir,” tegasnya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Memohon AS Keroyok Iran, Tak Sanggup Perang Sendirian?

    Israel Memohon AS Keroyok Iran, Tak Sanggup Perang Sendirian?

    GELORA.CO –  Israel diam-diam telah memohon kepada Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dalam perang melawan Iran. Ini memicu keraguan tentang kemampuan militer Zionis dalam perang sendirin melawan musuhnya.

    Para pejabat Israel dan Amerika, yang dikutip Axios, mengungkap permohonan rezim Zionis diajukan dalam 48 jam terakhir sejak perang dimulai hari Jumat. Namun, Washington saat ini tidak mempertimbangkan untuk berperang melawan Teheran.

    Israel, menurut laporan tersebut, juga mencari bantuan Amerika terutama untuk menghancurkan situs pengayaan uranium bawah tanah Fordo milik Iran, yang mungkin berada di luar kemampuan militer Zionis untuk melakukannya sendiri.

    Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Axios: “Apa pun yang terjadi, serangan Israel terhadap Iran tidak dapat dicegah.”

    “Tetapi kami memiliki kemampuan untuk menegosiasikan penyelesaian damai yang berhasil untuk konflik ini jika Iran bersedia. Cara tercepat bagi Iran untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghentikan program senjata nuklirnya,” imbuh pejabat Gedung Putih tersebut, yang berbicara secara anonim.

    Laporan lain dari Wall Street Journal menyebutkan pasukan Amerika Serikat ikut menghalau rudal-rudal Iran melalui darat, udara, dan laut.

    Jet tempur, kapal perusak Angkatan Laut, dan sistem pertahanan udara berbasis darat diaktifkan untuk mempertahankan Israel bahkan sebelum serangan balasan Iran dimulai, imbuh laporan itu.

    Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel hingga Minggu (15/6/2025) telah bertambah menjadi 8 orang,lebih dari 200 lainnya terluka, dan sekitar 35 orang dinyatakan hilang akibat gelombang serangan rudal dan drone Iran.

    Di pihak Iran, ratusan orang tewas, termasuk para jenderal teratas dan sejumlah ilmuwan nuklir.

    Seorang pejabat Zionis Israel mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak akan luput dari serangan Israel.

    Menurutnya, Israel tidak mengabaikan opsi apa pun yang akan mengarah pada penghancuran program nuklir Iran.

    Pejabat itu mengisyaratkan tujuan Israel bukan hanya menghancurkan program nuklir, tetapi juga menghancurkan badan komando dan militer rezim Iran.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengirim peringatan keras kepada Khamenei.

    “Diktator Iran mengubah warga Iran menjadi sandera dan menciptakan realitas di mana mereka—terutama penduduk Teheran—akan membayar harga yang mahal atas serangan kriminal terhadap warga sipil Israel,” kata Katz.

    “Jika Khamenei terus menembakkan rudal ke garis depan Israel—Teheran akan terbakar,” imbuhnya.

    Pada Minggu dini hari, Katz menulis di X: “Teheran terbakar.” Posting Katz ini menyusul serangan udara lanjutan Israel, yang kali ini menargetkan depot minyak di Teheran.

  • Ketegangan Iran-Israel Buat The Fed Makin Hati-hati Pangkas Suku Bunga

    Ketegangan Iran-Israel Buat The Fed Makin Hati-hati Pangkas Suku Bunga

    Jakarta, Beritasatu.com – Keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan tampaknya masih akan tertunda. Selain ketidakpastian dari kebijakan ekonomi Trump, kini muncul faktor baru yang berpotensi menahan langkah pemangkasan, yakni konflik Iran-Israel.

    Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran ke fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan ini langsung memicu lonjakan harga minyak global, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi akan kembali meningkat, termasuk di Amerika Serikat.

    “Apabila konflik semakin dalam dan harga minyak bertahan tinggi, itu akan menambah tantangan bagi The Fed, terutama dengan potensi kenaikan tarif yang juga bisa mendorong inflasi,” kata ekonom senior global di Citigroup Robert Sockin, dikutip dari CNN internasional, Minggu (15/6/2025).

    Sockin menambahkan, The Fed memang belum terburu-buru memangkas suku bunga karena masih menanti dampak kebijakan tarif terhadap perekonomian.

    “Dengan tekanan tambahan terhadap inflasi, kemungkinan pemangkasan baru akan terjadi pada  akhir tahun,” ujarnya.

    Kebijakan Trump, mulai dari perdagangan hingga imigrasi, turut menambah tekanan terhadap harga dan pasar tenaga kerja. Perubahan sikapnya yang cepat terhadap tarif membuat proyeksi ekonomi menjadi sulit diprediksi.

    Menurut Jay Bryson, kepala ekonom Wells Fargo, apabila harga minyak tetap tinggi, bisa saja inflasi naik, terutama apabila konflik di Timur Tengah meluas.

    Investor saat ini memperkirakan The Fed baru akan memangkas suku bunga pada Oktober 2025. Proyeksi resmi The Fed akan dirilis dalam pertemuan dua hari pada pekan depan.

  • Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat

    Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat

    Jakarta

    Pabrikan pesawat Amerika Serikat (AS) memperkirakan permintaan global untuk perjalanan udara bakal melonjak 40% pada tahun 2030.

    Prediksi ini akan mendorong kebutuhan akan ribuan pesawat penumpang baru dalam beberapa tahun ke depan. Boeing mulanya memperkirakan bakal ada permintaan untuk 43.600 pesawat baru hingga tahun 2044.

    Hanya saja, pabrikan pesawat Eropa Airbus minggu lalu merevisi perkiraan permintaan komersial 20 tahunnya sendiri menjadi hanya 43.420 pesawat. Atau turun 2% dari perkiraan awal.

    Dilansir dari Reuters, Minggu (15/6/2025), Boeing mengatakan industri transportasi udara saat ini sedang mencoba mengatasi ketegangan perdagangan yang terjadi di dunia.

    Proyeksi pengiriman Boeing mencakup hampir 33.300 pesawat lorong tunggal, lebih dari 7.800 jet berbadan lebar, 955 pesawat kargo buatan pabrik, dan 1.545 jet regional.

    Wakil Presiden Pemasaran Komersial Boeing Darren Hulst mengatakan pihaknya berharap volatilitas perdagangan tidak diharapkan akan mengubah permintaan jangka panjang secara signifikan.

    “Saya pikir kita perlu kembali ke perspektif yang telah diberikan 20, 40, 60 tahun terakhir kepada kita dalam hal nilai kargo udara, dan fakta bahwa itu adalah pasar pertumbuhan sekitar 4% selama ini,” katanya.

    Sejak COVID-19, permintaan perjalanan udara telah bangkit kembali, tetapi produksi pesawat hanya setengah atau bahkan kurang dari sebelum pandemi, yang mengakibatkan kekurangan 1.500 hingga 2.000 pesawat.

    Baik Airbus maupun Boeing telah berjuang untuk mengembalikan produksi pesawat ke tingkat sebelum pandemi. Boeing telah menangani masalah keselamatan produksi setelah ledakan panel di udara pada tahun 2024 pada pesawat Alaska Airlines 737 MAX yang hampir baru. Akibatnya, Administrasi Penerbangan Federal AS membatasi produksi 737 pada 38 pesawat per bulan.

    Boeing juga telah meningkatkan kualitas produksi secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jatuhnya Boeing 787-8 Dreamliner Air India pada hari Kamis membuatnya kembali ke mode krisis.

    (hal/kil)

  • Nvidia Rugi Rp 130 Triliun setelah Coret China dari Proyeksi

    Nvidia Rugi Rp 130 Triliun setelah Coret China dari Proyeksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Nvidia resmi menghapus China dari proyeksi pendapatan dan keuntungan perusahaannya, menyusul larangan ekspor chip ke negara tersebut oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

    Melansir Tech Crunch, Minggu (15/6/2025), keputusan ini diumumkan langsung oleh CEO Nvidia Jensen Huang. Ia menegaskan, pihaknya tidak berharap kebijakan tersebut akan dicabut oleh Presiden Donald Trump.

    Dalam laporan keuangan kuartal I tahun fiskal 2026 yang berakhir pada 28 April, Nvidia mengungkapkan bahwa perusahaan mengeluarkan dana sekitar US$ 4,5 miliar (sekitar Rp 73 triliun) karena pembatasan lisensi penjualan cip AI seri H20 ke China.

    Selain itu, Nvidia juga kehilangan potensi pendapatan sebesar US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 40 triliun) dari cip yang telah dipesan tetapi tidak dapat dikirim.

    Dengan total kerugian mencapai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 130 triliun, Nvidia memproyeksikan beban berat pada kuartal I tahun fiskal 2026.

    Sebelumnya, saat kebijakan pembatasan diumumkan pada April lalu, perusahaan hanya memperkirakan potensi kerugian sebesar US$ 5,5 miliar (sekitar Rp 89 triliun).

    “Pasar AI di China adalah salah satu yang terbesar di dunia dan menjadi landasan penting kesuksesan global kami. Namun sekarang, pasar senilai US$ 50 miliar (sekitar Rp 813 triliun) itu telah tertutup bagi kami. Larangan ekspor cip H20 membuat kami tidak bisa lagi melayani pusat data di China,” ujar Huang.

    Huang juga menyebutkan bahwa Nvidia kini tidak dapat lagi menyesuaikan cip agar sesuai dengan regulasi, sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan pasar AI di negara tersebut. Meski begitu, Nvidia tetap mencari celah untuk tetap hadir di pasar China, meskipun peluangnya semakin kecil.

    Cip H20 merupakan cip AI tercanggih terakhir yang masih bisa dipasarkan ke China sebelum kebijakan larangan diberlakukan secara penuh. Dengan hilangnya akses ke pasar strategis ini, Nvidia kehilangan salah satu pilar penting dalam bisnis data center global mereka.

  • CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    Jakarta

    CEO Nvidia Jensen Huang memperingatkan Amerika Serikat akan keperkasaan Huawei. Menurutnya, jika AS terus memberlakukan pembatasan semikonduktor AI pada China, maka Huawei yang belakangan giat membuat chip akan memanfaatkan posisinya di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

    “Teknologi kami memang satu generasi lebih maju dari mereka,” kata Huang kepada CNBC yang dikutip detikINET. Namun ia memberi peringatan.

    “Jika Amerika Serikat tidak ingin ikut serta, tak ingin berpartisipasi di China, Huawei telah menaungi China dan Huawei juga berperan demikian pada semua pihak,” cetusnya.

    Dalam menghadapi aturan ekspor AS yang membatasi perusahaan China untuk membeli semikonduktor canggih yang digunakan dalam pengembangan AI, Beijing fokus pada pembinaan perusahaan domestik seperti Huawei dalam upaya untuk membangun ekosistem chip AI-nya sendiri.

    CEO Huawei Ren Zhengfei baru-baru ini mengatakan bahwa chip tunggal Huawei masih tertinggal satu generasi dari AS. “Amerika Serikat telah membesar-besarkan pencapaian Huawei. Huawei tidak sehebat itu. Kita harus bekerja keras untuk mencapai level mereka,” kata Ren.

    Namun demikian dengan segala upayanya, bukan tak mungkin Huawei akan mampu membuat chip yang setara buatan AS. Huang sendiri mengatakan sangat penting bagi pengembang AI di seluruh dunia untuk membangun dengan teknologi Amerika, bukan teknologi China. Masalahnya, periset AI banyak berada di China.

    “Selama semua pengembang AI berada di China, Anda tahu, saya pikir China akan menang. Jadi kita perlu memperhatikan tindakan jangka pendek pada konsekuensi jangka panjang yang tidak diinginkan,” katanya.

    Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan akan agresif mencabut visa pelajar China termasuk mereka yang belajar di bidang-bidang penting. Adapun China menuduh AS merusak perundingan dagang setelah AS mengeluarkan peringatan agar industri tidak menggunakan chip China yang secara khusus ditujukan ke Huawei.

    Huang mengatakan bahwa tugasnya adalah memberi tahu pemerintahan Presiden Donald Trump tentang teknologi Nvidia dan dinamika industri. “Trump tahu apa yang dia lakukan. Dia punya rencana permainan. Saya percaya padanya, dan kami akan mendukungnya sebaik mungkin,” katanya.

    (fyk/fyk)

  • Israel Suka Perang tapi Tetap Kaya, Ini Rahasianya

    Israel Suka Perang tapi Tetap Kaya, Ini Rahasianya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel membuka perang baru dengan Iran setelah meluncurkan serangan besar-besaran sejak Jumat (13/6/2025). Hal ini dilakukan saat Negeri Yahudi itu masih dalam konflik dengan Hamas di Gaza.

    Selain itu, Israel juga memiliki konflik dengan sejumlah negara Timur Tengah lainnya seperti Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Irak. Meskipun selalu berkonflik, Israel tetap berhasil mempertahankan statusnya sebagai negara maju dan makmur.

    Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.300 triliun, mewakili 0,23% perekonomian dunia.

    Sumber pemasukan Israel tak lepas dari posisinya dari segi ekonomi. Diketahui, Negeri Zionis itu masuk kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada 2022, tahun sebelum peperangan ini dimulai.

    PDB yang sebesar ini diciptakan dari kegiatan ekonomi yang beragam. Israel saat ini adalah negara industri dengan sebagian besar manufakturnya berdasarkan penelitian & pengembangan yang intensif dan canggih serta disokong proses, peralatan, dan mesin berteknologi tinggi.

    “Berbeda dengan kebanyakan negara maju, yang jumlah orang yang bekerja di industri tetap stabil atau berkurang pada awal tahun 1990an, jumlah orang yang bekerja di Israel terus bertambah, dengan lebih dari 25% tenaga kerja industri bekerja di bidang manufaktur berteknologi tinggi,” tulis situs resmi Kedutaan Israel di Inggris.

    Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian dan pengembangan di Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas di dunia. Kontribusi ini dihasilkan dari investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, yang menghabiskan 4,9% PDB Israel.

    Dari segi mineral, Israel adalah pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di dunia. Ini disebabkan kemajuan negara itu dalam sektor pengolahan berlian.

    “Israel Diamond Exchange adalah lantai perdagangan berlian terbesar di dunia, yang menampung seluruh fungsi operasional dan kebutuhan setiap pembeli berlian dalam satu atap,” kata mereka.

    Selain itu, Israel juga disebut mencetak kemajuan dalam bidang agrikultur. Hal ini terlihat dari jumlah luas lahan pertanian yang saat ini merupakan 2,6 kali lipat dari kemerdekaan pada tahun 1948.

    Luas lahan yang beririgasi juga meningkat 8 kali lipat menjadi sekitar 0,6 juta hektar hingga pertengahan tahun 1980-an.

    “Rahasia keberhasilan pertanian Israel saat ini terletak pada interaksi erat antara petani dan peneliti yang disponsori pemerintah, yang bekerja sama dalam mengembangkan dan menerapkan metode canggih di semua cabang pertanian, serta kemajuan teknologi, teknik irigasi baru, dan peralatan agro-mekanikal yang inovatif,” tambah keterangan Kedutaan Israel London.

    Kemudian, Israel telah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai ‘Negara Startup’ dunia. Meskipun ukuran geografisnya kecil dan usianya yang relatif muda, Israel telah menjadi pemimpin global dalam inovasi dan kewirausahaan.

    Salah satu startup asal Israel yang terkenal di kancah global adalah Waze. Waze merupakan layanan peta digital dengan data real time dari para penggunanya. Aplikasi itu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur semua yang terjadi di jalan, seperti macet hingga kecelakaan.

    Ada juga Firebolt, yang mengembangkan data cloud untuk pengguna bisa menyederhanakan akses ke wawasan dan kemampuan analisa mereka. Pengguna juga dapat analisis sub-second dan memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang dioptimalkan dalam aplikasi buatan Israel ini.

    Perkembangan industri ini sendiri tidak lepas dari donor dan tenaga terampil. Israel mendapatkan ‘durian runtuh’ dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

    Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

    Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tidak heran bila perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.

    Sementara itu, dari segi donor, Israel juga mendapatkan sokongan dari sekutu dekatnya, Amerika serikat. Melansir Al Jazeera, Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.181 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari Washington.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jungkook ‘Bts’ Minta Maaf ke Publik gegara Pakai Topi Kontroversial

    Jungkook ‘Bts’ Minta Maaf ke Publik gegara Pakai Topi Kontroversial

    Seoul, Beritasatu.com – Jungkook Bts menyampaikan permintaan maafnya setelah foto dirinya mengenakan topi bertuliskan “Make Tokyo Great Again” beredar secara daring dan menuai kontroversi di kalangan warganet Korea Selatan.

    Kalimat  tersebut memicu perdebatan mengingat hubungan sejarah rumit dan kelam di antara Korea Selatan dan Jepang. Tulisan pada topi hitam tersebut dianggap sensitif karena mengandung unsur politik yang mirip dengan slogan kampanye Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, “Make America Great Again”.

    Jungkook yang baru saja menyelesaikan tugas wajib militernya itu, mengunggah surat permintaan maaf secara terbuka melalui platform komunitas penggemar Weverse.

    “Halo, ini Jungkook. Hatiku terasa berat karena aku menulis ini tepat setelah kita bertemu lagi. Aku sungguh-sungguh minta maaf karena mengecewakan dan membuat banyak orang tidak senang dengan topi yang kukenakan saat latihan,” tulis Jungkook, dikutip dari Allkpop, Minggu (15/6/2025).

    Jungkook mengakui lalai dan menyesal karena tidak memeriksa konteks sejarah dan politik dari tulisan pada topi tersebut itu terlebih dahulu.

    “Karena kelalaianku, aku naik panggung dengan mengenakan topi tanpa memeriksa makna historis dan politis yang terkandung dalam kata-kata itu. Aku minta maaf dan tidak ada alasan lagi, kecerobohankulah yang menyebabkan situasi ini,” lanjutnya.

    Pria kelahiran 1997 itu juga menegaskan topi tersebut telah langsung dibuang dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bertindak di masa depan.

    “Dengan rendah hati aku menerima semua kritikan yang ditujukan kepadaku atas kesalahanku. Topi itu akan segera dibuang dan sekali lagi, aku minta maaf,” tutup Jungkook.

  • Dulu Mau Pulangkan Hambali, Kini Pemerintah Tak Izinkan Masuk Indonesia

    Dulu Mau Pulangkan Hambali, Kini Pemerintah Tak Izinkan Masuk Indonesia

    Dulu Mau Pulangkan Hambali, Kini Pemerintah Tak Izinkan Masuk Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan mengizinkan Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias
    Hambali
    , mantan anggota kelompok teroris
    Jemaah Islamiyah
    (JI), kembali ke Indonesia jika kelak dibebaskan dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di
    Guantanamo Bay
    , Kuba.
    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa Hambali tidak memiliki dokumen kewarganegaraan Indonesia saat ditangkap.
    Hal itu membuat statusnya sebagai WNI berpotensi dinyatakan gugur secara hukum.
    “Secara hukum, jika seseorang tidak memiliki dokumen kewarganegaraan Indonesia, maka status WNI-nya dianggap gugur. Jika nantinya Hambali dibebaskan, kami tidak akan mengizinkan dia kembali masuk ke wilayah Indonesia,” kata Yusril dalam siaran pers, Jumat (13/6/2025).
    Dia menambahkan, proses hukum terhadap Hambali menjadi sepenuhnya kewenangan pemerintah Amerika Serikat.
    “Dan jika ada proses peradilan, kami menyerahkan sepenuhnya kepada hukum Amerika Serikat,” ujar Yusril.
    Menurut Yusril, hambatan utama yang menghalangi kembalinya Hambali ke Indonesia adalah status kewarganegaraannya yang tidak jelas.
    Sebab, Hambali ditangkap di Thailand tanpa membawa paspor Indonesia, melainkan menunjukkan paspor dari dua negara asing, yakni Spanyol dan Thailand.
    “Hambali ditangkap tidak menunjukkan paspor Indonesia, tetapi paspor Spanyol dan Thailand. Hingga kini, kita belum memperoleh data yang sahih dan dokumen resmi yang membuktikan statusnya sebagai WNI,” jelas Yusril, Sabtu (14/6/2025).
    Dalam kesempatan itu, Yusril pun menegaskan bahwa Indonesia menganut prinsip single citizenship, sehingga tidak mengenal kewarganegaraan ganda.
    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, seseorang otomatis kehilangan kewarganegaraan Indonesia apabila secara sadar memperoleh kewarganegaraan asing.
    “Sesuai hukum yang berlaku, jika seseorang telah menjadi warga negara asing dan tidak ada permohonan resmi untuk kembali menjadi WNI, maka Indonesia tidak dapat mengklaimnya sebagai warga negara kita,” tegasnya.
    Sikap pemerintah ini berbeda dibanding awal tahun 2025.
    Saat itu, Yusril pernah mengatakan bahwa pemerintah mewacanakan pemulangan Hambali.
    Sebab, negara juga memiliki tanggung jawab terhadap warga negaranya yang ditahan di luar negeri, tak hanya mengurus narapidana di tanah air.
    “Kita juga
    concern
    dengan seorang warga negara Indonesia atau WNI yang mungkin saya masih ingat namanya Hambali, yang terlibat dalam kasus bom Bali pada tahun 2002,” ujar Yusril di Jakarta, 17 Januari 2025.
    Meski demikian, Yusril menegaskan saat itu belum ada keputusan final dari pemerintah terkait wacana pemulangan Hambali.
    “Jadi jangan dianggap bahwa kita sudah mengambil keputusan untuk minta dia kembali, belum sampai ke tingkat itu,” kata Yusril pada 21 Januari 2025.
    Dalam kesempatan wawancara berikutnya, Yusril menyampaikan bahwa pemulangan Hambali masih terlalu jauh untuk dibicarakan karena proses peradilannya di Amerika Serikat pun belum dimulai.
    “Jadi, untuk bicara mengenai pemulangan, saya kira masih terlalu jauh ya. Karena proses peradilannya pun baru akan dimulai oleh pihak Amerika Serikat,” kata Yusril pada 25 Februari 2025.
    Hambali lahir di Cianjur, Jawa Barat, pada 4 April 1964.
    Dia dikenal sebagai tokoh sentral jaringan Jemaah Islamiyah yang menjadi penghubung ke organisasi teroris Al Qaeda di Asia Tenggara.
    Nama Hambali mencuat ke permukaan internasional setelah dia diduga menjadi otak di balik serangkaian serangan teror mematikan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
    Salah satu aksi terornya yang cukup dikenal adalah Bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, mayoritas wisatawan asing, dan melukai lebih dari 200 lainnya.
    Selain itu, Hambali juga diduga bertanggung jawab atas serangan bom di depan rumah Duta Besar Filipina pada 1 Agustus 2000 yang menewaskan dua orang dan melukai 21 lainnya, serta serangan bom di Atrium Senen pada 2001 yang menyebabkan tujuh orang terluka.
    Hambali juga dikaitkan dengan serangan terhadap Kedutaan Besar Australia pada 2004 yang menewaskan 10 orang, serta ledakan Bom Bali kedua pada 2005 yang merenggut 20 nyawa.
    Tak sampai di situ, Hambali juga otak dibalik serangkaian aksi teror lainnya, termasuk ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 2009 yang menewaskan sembilan orang.
    Hambali juga diyakini sebagai otak dari serangkaian serangan bom malam Natal tahun 2000, yang mengguncang tujuh kota di Indonesia dan menewaskan belasan orang.
    Tokoh penting kelompok JI itu baru dapat ditangkap dalam operasi gabungan CIA dan aparat Thailand di Ayutthaya, Thailand, pada 14 Agustus 2003.
    Setelah sempat ditahan di sejumlah penjara rahasia CIA, Hambali dipindahkan ke fasilitas militer Guantanamo di Kuba pada September 2006 dan hingga kini masih menjalani proses hukum di sana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Raup Cuan Rp 9,78 Triliun dari Kripto hingga Golf

    Trump Raup Cuan Rp 9,78 Triliun dari Kripto hingga Golf

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meraup pendapatan lebih dari US$ 600 juta atau Rp 9,78 triliun (kurs Rp 16.303/dolar AS) dari kripto, klub golf, lisensi, dan usaha lainnya. Ini menunjukkan betapa besarnya bisnis yang dimiliki Trump sebagai seorang pengusaha.

    Melansir Reuters, Minggu (15/6/2025), dalam laporan keuangan publik yang diterbitkan pada Jumat (13/6) kemarin tercatat minat Trump terhadap kripto membuat kekayaannya naik secara substansial. Secara keseluruhan Trump melaporkan aset kurang lebih US$ 1,6 miliar atau Rp 26,08 triliun.

    Meski ia mengaku ia sudah melepas seluruh bisnisnya dan dikelola oleh anak-anaknya, pengungkapan kekayaan tersebut menunjukkan bagaimana pendapatan dari sumber-sumber itu pada akhirnya tetap menjadi milik Trump. Membuatnya dituduh memiliki konflik kepentingan sebagai orang nomor satu di AS.

    Sebagai contoh beberapa bisnisnya di bidang kripto yang mendapat keuntungan dari perubahan kebijakan AS saat Trump menjabat sebagai presiden telah menuai kritik dari masyarakat.

    Sebab koin meme yang dirilis salah satu usaha milik Trump awal tahun ini, $TRUMP, telah menghasilkan sekitar US$ 320 juta atau Rp 5,21 triliun. Meski tidak diketahui secara publik bagaimana dana itu dibagi antara entitas yang dikendalikan Trump dan mitranya.

    Keluarga orang paling berkuasa di AS ini juga diketahui terlibat dalam penambangan bitcoin dan keuangan yang diperdagangkan di bursa aset digital. Selain kripto, keluarga Trump juga berhasil meraup lebih dari US$ 400 juta atau Rp 6,52 triliun dari World Liberty Financial, sebuah perusahaan keuangan terdesentralisasi.

    Selain aset dan pendapatan dari berbagai bisnisnya, menurut perhitungan Reuters Trump setidaknya juga melaporkan pendapatan sebesar US$ 12 juta atau Rp 195,63 miliar melalui bunga dan dividen; kemudian sebanyak US$ 211 juta atau 3,43 triliun dari investasi pasif yang dimilikinya.

    Investasi terbesarnya adalah pada pengelola dana alternatif Blue Owl Capital Corp dan pada dana obligasi pemerintah yang dikelola oleh Charles Schwab dan Invesco.

    “Presiden Trump, Wakil Presiden Vance, dan staf senior Gedung Putih telah menyelesaikan pengarahan etika dan kewajiban pelaporan keuangan yang diwajibkan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam pernyataan melalui email kepada Reuters.

    “Pemerintahan Trump berkomitmen untuk transparansi dan aksesibilitas bagi rakyat Amerika,” sambungnya.

    (igo/kil)