Negara: Amerika Serikat

  • Sisi baik menyimpan dolar di tengah memanasnya konflik Iran-Israel

    Sisi baik menyimpan dolar di tengah memanasnya konflik Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar sering kali dianggap sekadar angka yang dilaporkan media setiap pagi, tetapi dalam kenyataannya, nilai tukar merupakan salah satu aset paling strategis dalam pengelolaan kekayaan.

    Saat ini Indonesia secara umum sedang memasuki fase depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), setelah sebelumnya mengalami periode penguatan.

    Pergerakan ini bukan sekadar sinyal dari pasar valuta asing, melainkan cerminan kompleks dari dinamika ekonomi global dan nasional, yang harus dipahami dengan lebih jernih, terutama dalam menyusun strategi investasi.

    Depresiasi nilai tukar bukanlah tragedi jika disikapi secara cerdas. Dari sisi makroekonomi, apresiasi rupiah yang terlalu cepat pun sebenarnya tidak ideal.

    Keadaan ini bisa merugikan sektor ekspor, menekan pendapatan pelaku usaha domestik yang berorientasi ekspor, dan pada akhirnya merambat pada lapangan kerja.

    Maka, tren depresiasi ringan seperti yang diproyeksikan saat ini justru bisa menjadi penyeimbang, dengan asumsi tetap terkendali.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juni 2025 memastikan Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore Non-Deliverable Forward (NDF) dan strategi triple interventionpada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan SBN di pasar sekunder.

    Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

    Meski begitu, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, banyak yang memperkirakan nilai tukar akan menguji kisaran Rp16.500 hingga Rp16.600 per dolar AS. Ini membuka ruang refleksi dan aksi bagi setiap pelaku ekonomi, baik institusi maupun individu.

    Bagi investor ritel, termasuk masyarakat kelas menengah yang selama ini bergantung pada instrumen-instrumen investasi konvensional, momentum ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami kembali pentingnya diversifikasi aset.

    Jika saat ini seseorang memegang USD dalam jumlah tertentu, misalnya USD100.000, dengan kurs Rp16.390, maka asetnya dalam rupiah setara dengan Rp1.639.000.000.

    Namun, jika tren pelemahan rupiah berlanjut hingga Rp16.600, nilai aset tersebut naik menjadi Rp1.660.000.000 tanpa perlu melakukan aktivitas investasi apa pun.

    Selisih Rp21.000.000 dalam hitungan minggu adalah cerminan dari kekuatan posisi mata uang sebagai aset pelindung nilai.

    Hal ini sering luput dari perhatian masyarakat yang terbiasa hanya melihat aset dalam bentuk fisik atau instrumen populer seperti saham.

    Volatilitas kurs

    Padahal, volatilitas kurs adalah realitas yang mempengaruhi hampir semua lini ekonomi, dari biaya impor bahan baku industri hingga nilai riil kekayaan pribadi.

    Contoh konkret bisa dilihat dalam skenario transaksi properti, jika seseorang hendak membeli properti senilai Rp10 miliar saat kurs Rp16.200, ia perlu mengkonversi sekitar USD617.284.

    Namun, jika pembayaran tertunda dan kurs bergerak ke Rp16.500, jumlah dolar yang dibutuhkan berkurang menjadi USD606.060. Ada selisih sebesar USD11.225, atau sekitar Rp180 juta dalam transaksi tunggal, hanya karena perubahan kurs.

    Fenomena seperti ini menegaskan bahwa memegang aset dalam USD bukan sekadar strategi menyimpan uang, melainkan bentuk lindung nilai terhadap depresiasi daya beli rupiah.

    Dalam banyak kasus, dolar berperan sebagai “safe haven” di tengah gejolak pasar. Ini juga yang menjelaskan mengapa dalam kondisi global seperti saat ini dengan pasar saham menurun, harga komoditas tidak stabil, dan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah memanas, dolar menjadi pilihan rasional.

    Di sisi lain, pasar saham Indonesia, khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG), menunjukkan tanda-tanda penurunan yang semakin nyata.

    Setelah menembus level support psikologis di 7.000, tren bearish diperkirakan akan membawa indeks menuju level 6.800.

    Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah pada perdagangan Jumat, dengan sentimen utama berasal dari tingkat global.

    Sentimen utama masih akan berasal dari ketegangan konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah, yang mana pelaku pasar mencermati sikap dari negara- negara lain terhadap konflik itu.

    Menurut dia, ketidakpastian merupakan musuh terbesar bagi pasar. Karenanya selama dua pekan ke depan, IHSG masih akan memiliki keraguan untuk menguat, dimana pasar obligasi akan mendampingi kegundahan itu meskipun penurunan harga obligasi akan jauh lebih terbatas karena memiliki risiko yang jauh lebih rendah. “Ruang penguatan terbuka, namun mungkin tipis setidaknya hingga ketidakpastian berkurang,” ujar Nico.

    Penurunan ini diperparah oleh aksi jual yang dilakukan institusi besar terhadap saham-saham sektor perbankan dan utilitas publik, seperti yang terlihat dari pelemahan saham blue chip dalam beberapa hari terakhir.

    Jika investor institusional sudah menarik dananya dari pasar saham, itu bukan sekadar aksi ambil untung, melainkan sinyal bahwa kepercayaan jangka pendek terhadap potensi pertumbuhan melemah.

    Oleh karena itu, saat banyak orang masih berharap pada “rebound” pasar saham, langkah yang lebih bijak adalah realokasi portofolio.

    Menjual saham di harga yang masih relatif tinggi adalah bentuk antisipasi untuk mencegah kerugian lebih lanjut, bukan tanda kepanikan.

    Bersikap objektif

    Dalam strategi investasi menyeluruh, timing adalah elemen vital. Dan dalam konteks seperti sekarang, menahan posisi terlalu lama hanya akan meningkatkan eksposur risiko.

    Satu hal yang patut digarisbawahi adalah pentingnya bersikap objektif dalam melihat realitas pasar. Investor yang terlalu terikat emosi pada satu jenis aset, misalnya saham, akan kesulitan beradaptasi saat pasar tidak bergerak sesuai harapan.

    Justru dalam kondisi fluktuatif seperti inilah, kesadaran akan pentingnya diversifikasi semakin krusial. Tidak hanya diversifikasi sektor dalam saham, tapi juga lintas instrumen dari properti, emas, obligasi, hingga aset mata uang asing seperti USD.

    Kebanyakan masyarakat Indonesia masih menjadikan rupiah sebagai satu-satunya tolok ukur kekayaan. Padahal, ketika nilai rupiah terus terdepresiasi, kekayaan nominal boleh jadi tetap, namun daya belinya menurun.

    Dalam banyak kasus, masyarakat tidak sadar bahwa kekayaannya diam-diam “tergerus” bukan karena harga naik, tapi karena rupiah lemah. Di sinilah USD atau aset berdenominasi dolar mengambil peran penting sebagai alat untuk menjaga kestabilan nilai kekayaan.

    Semua perlu menyadari bahwa dalam lanskap ekonomi global yang kian tak pasti, strategi bertahan bukan hanya tentang memilih aset paling menguntungkan, tapi juga tentang memitigasi risiko kehilangan daya beli.

    Melemahnya rupiah mungkin tidak terhindarkan, namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Justru dengan pemahaman yang tepat, depresiasi ini bisa diubah menjadi momentum untuk menyusun kembali strategi keuangan yang lebih resilien.

    Ke depan, tren ini bisa saja bergulir cepat mengikuti arah kebijakan moneter AS, ketegangan geopolitik, dan respons pasar regional.

    Namun satu yang pasti bahwa mereka yang memahami nilai tukar sebagai aset, bukan sekadar angka, akan jauh lebih siap menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

    Dalam dunia yang terus bergerak, yang bertahan bukan yang paling kuat, tetapi yang paling adaptif. Dan adaptasi terbaik dimulai dari kesadaran bahwa mata uang adalah cermin dari kekuatan ekonomi dan alat lindung nilai yang sangat nyata.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Israel Lumpuhkan Rudal Iran Pakai Ketapel Nabi Daud, Ternyata Canggih

    Israel Lumpuhkan Rudal Iran Pakai Ketapel Nabi Daud, Ternyata Canggih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah rudal balistik Iran dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang dikenal paling canggih di dunia, termasuk Iron Dome dan Arrow.

    Untuk itu, Israel mengandalkan sistem pertahanan lain. Selain punya Iron Dome dan Arrow, Israel juga punya David’s Sling alias Ketapel Nabi Daud.

    Lantas, apa itu David’s Sling?

    Pada dasarnya David’s Sling dirancang untuk menghancurkan roket jarak menengah hingga jauh, rudal jelajah, serta rudal balistik pada jarak antara 40 hingga 300 km.

    Sistem ini dikembangkan bersama oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel dan Raytheon dari Amerika Serikat, dan mulai beroperasi pada tahun 2017.

    Seperti Iron Dome, David’s Sling hanya menargetkan misil yang mengancam wilayah permukiman, demikian dikutip dari BBC, Jumat (20/6/2025).

    Baik David’s Sling maupun Iron Dome juga dirancang untuk mencegat pesawat, drone, dan rudal jelajah.

    Setiap misil “Stunner” milik David’s Sling diperkirakan memiliki harga sekitar US$1 juta (sekitar Rp16 miliar).

    Sistem Rudal David’s Sling saat ini digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), demikian menurut laporan dari laman Army Recognation.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ekonomi dunia tak pasti, Indonesia harus pasti

    Ekonomi dunia tak pasti, Indonesia harus pasti

    Jakarta (ANTARA) – Gejolak ekonomi global kembali menunjukkan taringnya. Kenaikan tajam imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) menandai kekhawatiran pasar atas ketidakseimbangan fiskal negeri adidaya tersebut.

    Dalam waktu kurang dari satu bulan, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor sepuluh tahun melonjak dari 4 persen menjadi 4,5 persen, sementara obligasi bertenor 30 tahun nyaris menyentuh 5 persen. Kenaikan ini bukan semata respons atas fluktuasi jangka pendek, melainkan sinyal pergeseran struktural mendalam dalam perekonomian global.

    Indonesia tidak bisa memandang gejolak ini dari kejauhan. Ketika negara-negara maju mengalami tekanan fiskal dan moneter, negara berkembang seperti Indonesia cenderung mengalami transmisi tekanan tersebut dalam bentuk pelemahan nilai tukar, keluarnya arus modal asing, serta kenaikan beban bunga utang luar negeri.

    Ada lima risiko struktural global dan implikasinya bagi Indonesia. Pertama, ketidakseimbangan fiskal Amerika Serikat telah mencapai titik kritis. Congressional Budget Office (CBO) memperkirakan defisit fiskal AS akan meningkat dari 6,2 persen PDB pada 2025 menjadi 7,3 persen pada 2055.

    Rasio utang terhadap PDB AS saat ini berada di angka 124,3 persen dan diproyeksikan melonjak menjadi 156 persen jika tren belanja fiskal agresif dan suku bunga tinggi terus berlanjut.

    Indonesia, dengan utang pemerintah sekitar Rp8.400 triliun per Mei 2025 atau 38 persen dari PDB, memang masih tergolong moderat. Namun, bila bunga global terus naik, beban pembayaran bunga utang Indonesia yang saat ini sudah menembus Rp500 triliun per tahun akan semakin memberatkan anggaran negara.

    Kedua, meningkatnya biaya lindung risiko (hedging) terhadap gagal bayar AS melalui instrumen credit default swaps (CDS) menjadi sinyal penting. CDS AS kini diperdagangkan di atas CDS Inggris dan mendekati level CDS Yunani dan Italia. Biaya untuk mengasuransikan utang AS bahkan lebih tinggi dibandingkan China, meski China hanya berperingkat A1. Jika pasar menganggap obligasi pemerintah AS bukan lagi aset bebas risiko, maka imbasnya bisa berupa penurunan minat terhadap aset berdenominasi dolar—termasuk obligasi negara berkembang seperti Indonesia.

    Ketiga, pasar kredit swasta (private credit) yang tidak transparan semakin membesar. BlackRock memperkirakan aset private credit akan mencapai 4,5 triliun dolar AS pada 2030. Pasar ini tidak diawasi otoritas seperti pasar obligasi publik, sehingga risiko leverage tersembunyi meningkat.

    Bagi Indonesia yang tengah mendorong pembiayaan infrastruktur melalui skema KPBU dan dana swasta, dinamika ini harus diwaspadai. Keterlibatan investor swasta global dalam pembiayaan proyek-proyek strategis Indonesia bisa terdampak jika kepercayaan terhadap stabilitas sektor kredit menurun.

    Keempat, relasi antara dolar dan suku bunga yang berubah menambah lapisan ketidakpastian baru. Biasanya, suku bunga tinggi memperkuat dolar. Namun, sejak Maret, dolar justru melemah 6 persen terhadap euro walaupun imbal hasil obligasi AS naik. Ini menunjukkan bahwa investor global meminta premi lebih tinggi untuk memegang dolar AS.

    Jika tren ini berlanjut, Indonesia bisa menghadapi tekanan nilai tukar yang lebih kuat. Nilai tukar rupiah yang saat ini berkisar Rp16.200 per dolar AS bisa melampaui Rp17.000 bila terjadi penarikan dana asing dari pasar obligasi dan saham domestik.

    Kelima, ketergantungan rumah tangga Amerika pada pasar saham juga berisiko. Lebih dari 70 persen kekayaan keuangan rumah tangga AS terikat dalam saham. Jika terjadi koreksi besar di pasar saham AS, maka dampaknya bisa menyebar global melalui penurunan konsumsi dan investasi.

    Sementara itu, di Indonesia, jumlah investor pasar modal meningkat tajam, mencapai 13,4 juta investor di awal 2025. Bila volatilitas pasar global memicu aksi jual massal, pasar keuangan domestik pun bisa terguncang.

    Dalam teori makroekonomi modern, ketidakpastian ekonomi global mempengaruhi aktivitas domestik melalui beberapa saluran: nilai tukar, arus modal, suku bunga, dan ekspektasi bisnis. Menurut Bloom (2009) dalam “The Impact of Uncertainty Shocks,” lonjakan ketidakpastian global menyebabkan pelaku usaha menunda investasi dan perekrutan karena risiko menjadi tak terukur. Ini sejalan dengan kondisi saat ini: pelaku usaha Indonesia semakin berhati-hati dalam ekspansi, meskipun inflasi tetap rendah dan konsumsi membaik pasca pandemi.

    Sementara itu, Knightian uncertainty, yang membedakan antara risiko terukur dan ketidakpastian yang tak bisa diukur, semakin relevan. Di tengah fragmentasi geopolitik, perang dagang AS-China, dan konflik Ukraina, investor menghadapi skenario-skenario yang tidak bisa dimodelkan secara statistik. Indonesia harus memahami bahwa fondasi stabilitas ekonomi bukan hanya pada angka inflasi dan pertumbuhan, tetapi juga pada kemampuan merespons ketidakpastian.

    Dalam konteks Indonesia, data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 hanya mencapai 4,9 persen, sedikit di bawah ekspektasi 5,1 persen. Sektor ekspor menurun akibat pelemahan permintaan global, sementara beban utang dalam APBN semakin meningkat. Di sisi lain, konsumsi domestik masih menjadi penopang utama, menyumbang lebih dari 54 persen PDB.

    Tantangan lain adalah pelemahan nilai tukar yang memperbesar biaya impor dan subsidi energi. Bila harga minyak dunia bertahan di atas 85 dolar AS per barel, pemerintah harus menggelontorkan lebih dari Rp400 triliun subsidi BBM tahun ini yang menekan ruang fiskal untuk belanja produktif. Ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal (utang luar negeri dan FDI) juga membuat Indonesia rentan terhadap perubahan sentimen investor global.

    Namun demikian, peluang tetap terbuka. Cadangan devisa Indonesia yang masih cukup kuat yakni 136 miliar dolar AS per Mei 2025 yang memberikan bantalan jika terjadi gejolak. Selain itu, kebijakan hilirisasi nikel dan bauksit bisa mendongkrak penerimaan ekspor dalam jangka menengah, meski harus diiringi dengan penguatan teknologi dan SDM industri.

    Situasi ini tentunya membawa implikasi bagi kebijakan Indonesia. Pertama, pemerintah perlu mengelola risiko fiskal dengan lebih disiplin. Ini bisa dilakukan melalui efisiensi belanja, reformasi subsidi energi, serta peningkatan rasio pajak yang saat ini masih di bawah 10persen PDB. Penerapan pajak karbon dan optimalisasi PPN dapat memperkuat basis pendapatan negara tanpa membebani sektor produktif.

    Kedua, stabilisasi nilai tukar dan pasar keuangan harus menjadi prioritas. Bank Indonesia perlu melanjutkan intervensi ganda dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam menjaga kepercayaan investor. Kebijakan suku bunga harus memperhitungkan sentimen global, namun tetap mendukung pertumbuhan domestik.

    Ketiga, diversifikasi pembiayaan infrastruktur perlu didorong. Ketergantungan pada utang luar negeri dan investor global dapat dikurangi melalui penguatan pasar modal domestik dan pembentukan dana abadi infrastruktur yang melibatkan BUMN, swasta, dan pemerintah daerah.

    Keempat, penguatan ketahanan pangan dan energi harus dipercepat agar tekanan global tidak mengganggu kestabilan sosial. Ketahanan nasional menjadi kunci dalam menghadapi ekonomi global yang semakin tak pasti dan terfragmentasi.

    Indonesia tengah berada dalam pusaran ketidakpastian global yang kompleks. Pergeseran struktural ekonomi dunia menuntut ketahanan domestik yang kuat, respons kebijakan yang adaptif, dan koordinasi yang solid antara lembaga fiskal, moneter, dan sektor riil.

    Kita tak bisa mengendalikan arah angin global, tapi kita bisa memperkuat layar ekonomi nasional agar tetap melaju ke tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

    *) Dr. Aswin Rivai, SE., MM adalah Pengamat Ekonomi, Dosen FEB UPN Veteran Jakarta

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Resmi Tunda Blokir TikTok Sampai September 2025, Ini Alasannya

    Trump Resmi Tunda Blokir TikTok Sampai September 2025, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memperpanjang batas penegakkan hukum untuk menentukan nasib TikTok di Negeri Paman Sam, pada Kamis (19/6) waktu setempat. Tenggat baru ditetapkan 90 hari ke depan atau pada September 2025.

    Selama 90 hari, ByteDance yang merupakan induk TikTok asal China diminta melakukan divestasi atas operasional TikTok di AS. Jika tidak, TikTok akan diblokir permanen dan tidak bisa digunakan oleh 170 juta pengguna di AS.

    Mekanisme perinci dari penegakkan hukum yang diteken di era Joe Biden tersebut masih terus dinegosiasikan kedua pihak. Wakil Presiden AS JD Vance ditunjuk untuk memimpin negosiasi dari pihak pemerintah AS.

    Sebelumnya, Trump sudah dua kali memperpanjang tenggat penegakkan hukum tersebut. Pertama pasca dilantik sebagai Presiden AS untuk masa jabatan kedua pada Januari 2025. Lalu, tenggat pada April 2025 diperpanjang ke Juni 2025.

    Terbaru, target penentuan nasib TikTok pada 19 Juni 2025 kemarin diperpanjang hingga September 2025.

    Dalam beberapa kesempatan, Trump telah mengungkapkan keinginannya agar TikTok bisa terus beroperasi di AS. Terlebih, ia mengatakan TikTok banyak membantu kampanyenya dalam memenangkan Pilpres 2024.

    Ia juga mengekspresikan optimisme bahwa Presiden China Xi Jinping akan menyetujui kesepakatan untuk melepas operasional TikTok di AS agar diserahkan ke investor AS.

    TikTok merespons positif keputusan Trump untuk memperpanjang tenggat penegakkan hukum terkait layanannya.

    “Kami bersyukur atas kepemimpinan dan dukungan Presiden Trump dalam memastikan TikTok terus tersedia,” kata TikTok dalam pernyataannya. Perusahaan menyebut terus berkoordinasi dengan JD Vance terkait negosiasi lebih lanjut.

    “Ada lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan yang bagus,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mainan Buatan Kendal Berhasil Tembus Pasar AS, Segini Nilainya

    Mainan Buatan Kendal Berhasil Tembus Pasar AS, Segini Nilainya

    Jakarta

    Industri mainan anak mencatatkan surplus neraca ekspor selama lima tahun terakhir. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi sektor industri mainan anak nasional yang berhasil menjaga kinerja ekspornya di tengah persaingan perdagangan dunia yang semakin ketat.

    “Ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus juga membuktikan ketangguhan industri manufaktur Indonesia di arena internasional. Artinya, di tengah disrupsi ekonomi dunia, industri manufaktur dalam negeri masih terbukti memiliki ketahanan dan daya saing yang kuat di level global,” katanya dalam pelepasan ekspor mainan anak PT Royal Regent Indonesia (RRI), dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (2/6/2025).

    PT RII yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, berhasil mengekspor produk mainannya ke pasar Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara tujuan lainnya. Terbaru, PT RII mengekspor produk mainan sebanyak enam kontainer senilai US$ 688.662 atau setara Rp 11 miliar ke AS.

    Produk yang diekspor di antaranya yaitu kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan. Secara total, sejak perusahaan beroperasi hingga saat ini, nilai ekspor yang dicatat PT RRI sebesar US$ 28 juta.

    Perusahaan yang baru beroperasi secara penuh pada November 2023 ini, merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong. PT RRI saat ini memiliki kapasitas produksi total sebesar 850.000 pcs per bulan, telah mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti AS, Kanada, Jepang, dan Eropa. Sejak beroperasi, PT RRI telah mampu memasok produk mainan untuk Target, Disney, dan Walmart.

    Pada musim puncak, perusahaan mampu mempekerjakan karyawan hingga 1.700 orang. Selain ke AS, PT RRI juga ekspor produk mainan ke Kanada, Eropa, Australia, Jepang, dan negara lainnya. Produk-produknya pun telah memenuhi standar vendor global dan mengantongi sertifikasi internasional.

    Agus menambahkan, kinerja sektor industri mainan anak nasional mencatatkan surplus net ekspor dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor pada tahun 2024 US$ 610 miliar, meningkat 13,8% dibanding tahun 2023. Negara tujuan utamanya adalah AS lantaran termasuk dalam rantai pasok global.

    “Negara tujuan ekspor terbesar untuk industri mainan anak nasional yaitu ke Amerika Serikat sebesar 48% dari total ekspor mainan anak Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan ke Inggris, Singapura, China, dan Jerman,” ujarnya.

    Pada tahun 2024, produk mainan anak buatan Indonesia berkontribusi sebesar 2% atau senilai US$ 289 juta dari total impor produk mainan AS dari dunia. Jenis produk mainan yang menjadi unggulan ekspor ke AS antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan mainan blok set.

    “Kami berharap industri mainan anak nasional semakin berdaya saing, memperluas ekspansi ke berbagai kawasan, serta dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tutup Agus.

    Tonton juga Video: Cerita Uni Tutie Bawa Rendang Menembus Pasar Global!

    (ily/rrd)

  • Demo Tolak Kiamat Driver Online, Pemerintah Gagalkan Peluncuran Tesla

    Demo Tolak Kiamat Driver Online, Pemerintah Gagalkan Peluncuran Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Amerika Serikat (AS) berupaya menggagalkan rencana peluncuran taksi otomatis (robotaxi) milik Tesla di Austin. Proyek ambisius Elon Musk itu tadinya direncanakan meluncur pada 22 Juni 2025. 

    Namun, otoritas setempat meminta Tesla menunda niatannya. Permintaan tersebut berasal dari sekelompok anggota parlemen Demokrat di Texas. Dalam suratnya, mereka meminta penundaan hingga September mendatang, saat undang-undang pengemudi otonom baru berlaku.

    Sebagai informasi, aturan yang ada sekarang mengizinkan perusahaan kendaraan otonom mengoperasikan kendaraannya di mana saja di Texas. Hanya saja, kendaraan harus memenuhi syarat pendaftaran dan asuransi dasar.

    Ke depan, aturan akan diubah. Undang-undang terbaru mewajibkan perusahaan mengajukan izin beroperasi. Aturan tersebut telah disahkan badan legislatif di Texas bulan lalu, namun belum ditandatangani gubernur setempat.

    Mereka meminta adanya informasi terperinci jika Tesla tetap memutuskan meluncurkan robotaxi bulan ini. Yakni terkait cara perusahaan mematuhi aturan tersebut, dikutip dari Reuters, Kamis (19/6/2025).

    Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait surat tersebut.

    Reuters juga menuliskan tidak jelas seberapa besar dampak surat anggota parlemen Demokrat untuk wilayah yang jabatan gubernur dan mayoritasnya dipegang oleh Partai Republik.

    Proyek robotaxi sudah jadi impian Musk sejak lama. Dia pernah mengatakan Tesla akan mengoperasikan 1 juta kendaraan robotaxi pada 2020, namun tidak jadi kenyataan. Terbaru, dia menjanjikan akan meluncurkan robotaxi di Austin Texas akhir bulan ini. Musk mengungkapkan telah menguji kendaraan Model Y tanpa supir cadangan beberapa waktu lalu.

    Bahkan Tesla telah menyiapkan 10 kendaraan dalam tahap awal peluncuran layanan. Kemudian memperluasnya hingga ribuan unit dan membuka layanan serupa ke lebih banyak kota jika peluncuran sukses.

    Demo Tolak Robotaxi Tesla

    Sebelumnya, masyarakat setempat juga menggelar demo untuk mengungkapkan penolakan terhadap robotaxi Tesla yang bisa membawa ‘kiamat’ bagi profesi driver online. Pemicu utamanya karena sistem pengemudian otomatis Tesla dianggap tidak aman dan perusahaan tidak transparan.

    Para advokat keselamatan publik dan pendemo lainnya mengaku kecewa dengan keterlibatan CEO Tesla Musk dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Meski hubungan keduanya sempat renggang, namun masyarakat tetap menunjukkan penolakan terhadap perusahaan Musk.

    Para pendemo berkumpul bersama di area downtown Austin pada Kamis (12/6) pekan lalu untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka terkait peluncuran robotaxi, dikutip dari CNBC International.

    Anggota gerakan perlawanan terhadap Musk, seperti ‘Down Project’, ‘Tesla Takedown’, dan ‘Resist Austin’, mengatakan sistem pengemudian otomatis sebagian milik Tesla memiliki masalah keamanan serius.

    Sebagai informasi, Tesla menjual mobilnya dengan paket standar ‘Autopilot’ yang membantu pengemudian otomatis bagi pengendara. Selain itu, ada juga paket premium yang dinamai ‘Full Self-Driving’ (FSD) yang meliputi fitur penjagaan jalur otomatis, kemudi, dan parkir.

    Namun, sistem FSD itu sudah terlibat di banyak insiden tabrakan, termasuk puluhan yang masuk kategori fatal, menurut data yang dicatat Lembaga Keamanan Lalu Lintas Nasional (NHTS).

    Sementara itu, robotaxi Tesla yang dipamerkan Musk dalam klip video di X pada pekan lalu, memperlihatkan versi baru dari kendaraan populer Model Y milik Tesla yang dilengkapi software FSD teranyar.

    Sistem FSD tanpa supervisi manusia tersebut, atau teknologi robotaxi, belum tersedia untuk publik saat ini.

    Kritikus Tesla di The Dawn Project embawa versi Model Y dengan software FSD yang relatif baru (versi 13.2.9) untuk menunjukkan kepada masyarakat Austin cara kerjanya.

    Dalam demonstrasinya pada pekan lalu, mereka menunjukkan bagaimana Tesla dengan FSD melaju kencang melewati sebuah bus sekolah dengan rambu berhenti dan menabrak manekin seukuran anak-anak yang mereka letakkan di depan kendaraan tersebut.

    Sebagai informasi, CEO Dawn Project Dan O’Dowd yang juga mengelola Green Hiils Software, menjual teknologinya ke kompetitor Tesla seperti Ford dan Toyota.

    Stephanie Gomez yang juga menjadi peserta demo mengatakan kepada CNBC International bahwa ia tak suka dengan peran Musk di pemerintahan Trump. Ia juga mengatakan tak percaya pada standar keamanan Tesla.

    Lebih lanjut, Gomez mengklaim Tesla tak transparan kepada masyarakat terkait cara kerja robotaxi yang akan diluncurkan di Austin dalam beberapa waktu ke depan.

    Pendemo lainnya, Silvia Revelis, juga mengatakan menentang sikap dan aktivitas politik Musk. Namun, alasan terbesarnya ikut demo adalah tak percaya dengan keamanan Tesla.

    “Masyarakat belum mendapatkan hasil pengujian keamanan. Musk percaya posisinya ada di atas hukum,” kata dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mobil Terbang Xpeng Bakal Mengudara di Indonesia Bulan Depan?

    Mobil Terbang Xpeng Bakal Mengudara di Indonesia Bulan Depan?

    Jakarta

    Xpeng, perusahaan otomotif asal Tiongkok, bakal meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Mereka akan membawa mobil terbang pada 17-27 Juli di ICE BSD, Tangerang.

    “Pengennya dimunculin, kan kelihatan siluet-siluet begitu kemarin (konferensi pers GIIAS 2025),” kata VP Marketing of Xpeng Indonesia, Hari Arifianto di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

    Hari menambahkan mobil terbang ini masih dalam tahap pengenalan awal. Xpeng ingin memberi pengalaman langsung kepada pengunjung sebelum benar-benar menghadirkan teknologi ini ke tahap komersial.

    Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengenalan, kehadirannya di GIIAS 2025 akan membuka dialog baru soal regulasi kendaraan udara pribadi di Indonesia. Dibutuhkan kerja sama antara industri, pemerintah, dan otoritas penerbangan untuk mewujudkannya dalam skala nyata di indonesia.

    “Pengennya kita bisa kasih showing yang terbaru, yang excited, orang sudah datang berdesak-desakan datang ke GIIAS bisa lihat sesuatu yang baru,” jelas Hari.

    Xpeng bukanlah produsen mobil biasa. Xpeng telah menciptakan kendaraan masa depan. Mobil terbang sampai robot berbentuk manusia bukanlah mimpi.

    Xpeng memiliki mobil terbang yang bernama AEROHT Land Aircraft Carrier yang siap mengudara tahun depan. Ini menjadi mobil terbang modular pertama di dunia yang akan diproduksi massal tahun 2026.

    “Kita showcase dulu (di GIIAS 2025),” kata Hari.

    Dalam laporan detikOto sebelumnya dari Hongkong, harga mobil terbang itu di China di bawah 300.000 dolar Amerika Serikat atau di bawah Rp 5 miliaran. Bahkan lebih murah dari supercar yang harganya lebih dari Rp 10 miliaran.

    Saat tidak digunakan, mobil terbang itu disimpan di dalam mobil roda enam. Untuk digunakan, ada mekanisme pemisahan dan penyambungan kembali ke mobil darat secara otomatis. Pengoperasian satu tombol memungkinkan pemisahan dan penyambungan kembali mobil darat dan mobil terbang hanya dalam waktu 5 menit.

    Dalam kondisi baterai penuh, mobil roda enamnya bisa mengecas mobil terbang untuk enam kali terbang. Sekali mengudara mobil terbang itu bisa menjangkau jarak 20 km dengan durasi 15-20 menit terbang.

    (riar/riar)

  • Aktivis Yahudi Lakukan Aksi Mogok Makan, Tuntut Diakhirinya Pembantaian Warga Palestina di Gaza

    Aktivis Yahudi Lakukan Aksi Mogok Makan, Tuntut Diakhirinya Pembantaian Warga Palestina di Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Genosida yang dilakukan Israel telah merenggut puluhan ribu jiwa Palestina di Gaza. Sejak serangan Oktober 2023, Israel telah menyebabkan 55,706 warga Palestina tewas, 130,101 lainnya terluka, dan 11.000 orang dinyatakan hilang.

    Tak hanya menyebabkan banyaknya korban yang mayoritas anak-anak, perempuan, dan lansia, Israel juga telah melakukan blokade bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret 2025 yang menyebabkan krisis parah.

    Melihat genosida yang dilakukan Israel dan krisis parah yang terjadi saat ini di Gaza, aktivis Yahudi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat melakukan mogok makan terbuka. Hal ini dilakukan untuk memprotes pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza.

    “Aksi itu, yang dipimpin oleh para pemimpin organisasi Jewish Voice for Peace, termasuk akademisi, juga bertujuan untuk menekan diakhirinya pendanaan militer AS untuk Israel dan diakhirinya blokade makanan dan obat-obatan yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah di Gaza,” kata Koresponden kantor berita Palestina, WAFA.

    Aktivis Yahudi itu mendesak agar AS menghentikan pendanaan serta ekspor senjata ke Israel. Aksi mogok makan ini bertepatan dengan acara massa yang diselenggarakan di Chicago untuk menuntut diakhirinya pasokan senjata ke Israel

    Acara tersebut melibatkan mahasiswa dan anggota Kongres Dalia Ramirez, salah satu anggota Kongres yang memperkenalkan RUU ‘Hentikan Ekspor Senjata ke Israel’.

    Neraka di bumi

    Situasi buruk yang tengah terjadi di Gaza dinilai lebih buruk dari neraka di bumi. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric.

    “Kemanusiaan sedang gagal di Gaza. Kita tidak bisa terus melihat apa yang terjadi,” katanya.

    ICRC saat ini menempatkan sekitar 300 staf di Gaza dan membantu orang-orang yang terdampak genosida di Gaza. Spoljaric mengatakan rumah sakit yang dikelola IRC di Rafah dibanjiri korban dalam beberapa hari terakhir.

    Saksi yang berada di lokasi mengatakan militer Israel penjajah menembaki kerumunan warga Palestina yang mencoba mendapatkan bantuan pangan yang begitu dibutuhkan.

    “Situasi di wilayah tersebut melampaui standar hukum, moral, dan kemanusiaan yang dapat diterima. Fakta bahwa kita menyaksikan suatu bangsa dilucuti sepenuhnya dari martabat kemanusiaannya seharusnya benar-benar mengejutkan hati nurani kolektif kita,” tuturnya dilaporkan Arab News.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pemimpin dunia harus berbuat lebih banyak dan lebih nyata dalam upaya mengakhiri penderitaan warga Palestina di Gaza.

    “Konsekuensinya akan menghantui mereka dan sampai ke rumah mereka,” katanya.***

  • Akhir Pekan, Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.373

    Akhir Pekan, Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.373

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam berada pada level Rp 16.300-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Jumat (20/6/2025), sekitar pukul 09.20 WIB, nilai tukar dolar AS turun 33 poin atau 0,20% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dolar AS bertengger pada level Rp 16.373.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya juga cenderung melemah. Dolar AS terpantau melemah 0,57% terhadap won Korea Selatan. Begitu juga, terhadap peso Filipina, dolar AS melemah sebesar 0,38% serta melemah pada dolar baru Taiwan 0,25%.

    Nilai tukar dolar AS juga melemah terhadap ringgit Malaysia 0,20%. Sementara itu, terhadap mata uang yen Jepang minus 0,11%. Lalu terhadap dolar Hong Kong melemah 0,01%.

    Nilai dolar AS menguat terhadap rupee India 0,30%. Dolar AS menguat terhadap baht Thailand 0,15%, serta terhadap mata uang yuan China menguat 0,09%.

    (rea/rir)

  • Rupiah diprediksi menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

    Rupiah diprediksi menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

    Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.350 – Rp16.410 dipengaruhi oleh keputusan Presiden Trump untuk tidak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran

    Jakarta (ANTARA) – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat, seiring keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran.

    “Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.350 – Rp16.410 dipengaruhi oleh keputusan Presiden Trump untuk tidak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu Agency, Trump menolak pernyataan The Wall Street Journal bahwa dirinya telah menyetujui rencana serangan AS bersama Israel melawan Iran. Laporan itu menyatakan bahwa Presiden AS sudah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah akhir untuk melaksanakan hal tersebut.

    Trump disebut sedang menunggu untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklir di Fordo.

    Dalam dua pekan ke depan, Trump mengatakan akan membuat keputusan apakah terlibat langsung menyerang Iran atau tak mengizinkan militer AS bergabung dalam perang yang dikobarkan Israel.

    “Sementara dari domestik, (rupiah) dipengaruhi oleh optimisme pelaku pasar atas penurunan BI-Rate di RDG (Rapat Dewan Gubernur) berikutnya,” ungkap Rully.

    Berdasarkan RDG terakhir pada bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.

    Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.