Negara: Amerika Serikat

  • Israel Klaim Bunuh Komandan Kedua Iran dari Pasukan Quds Behnam Shahriyari

    Israel Klaim Bunuh Komandan Kedua Iran dari Pasukan Quds Behnam Shahriyari

    Jakarta

    Militer Israel mengatakan telah ‘melenyapkan’ komandan kedua Iran dalam pasukan elit Quds dari Korps Garda Revolusi Islam, Behnam Shahriyari. Shahriyari menjadi sasaran serangan Israel semalam.

    Dilansir CNN, Sabtu (21/6/2025) pasukan pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan menyampaikan membunuh Shariyari saat tengah berkendara di Iran Barat. Shariyari dibunuh angkatan udara Israel.

    Shahriyari disebut bertanggung jawab atas transfer senjata dari Iran ke proksinya di seluruh Timur Tengah, dan bekerja selama bertahun-tahun untuk mempersenjatai berbagai organisasi militan.

    Shahriyari juga dikenai sanksi oleh Amerika Serikat. Menurut pemerintah Inggris, Shahriyari telah terlibat dalam aktivitas permusuhan oleh kelompok bersenjata yang didukung oleh pemerintah Iran, yang memfasilitasi destabilisasi Israel, Irak, Yaman, dan Lebanon.

    Pasukan Quds merupakan bagian dari IRGC yang bertanggung jawab atas operasi di luar Iran dan bertugas untuk berkoordinasi dengan kelompok militan sekutu seperti Hizbullah dan Hamas.

    Sebelumnya, IDF mengatakan telah menewaskan Saeed Izadi, komandan Iran lainnya dalam pasukan Quds. Kepala Juru Bicara IDF Ephraim Defrin menggambarkan Izadi dan Shahriyari sebagai orang-orang yang berada di “garis depan proyek Iran untuk mendorong perang ke wilayah Israel.”

    Berpotensi berkepanjangan, Defrin juga mengatakan Angkatan Udara Israel terus menyerang fasilitas nuklir di kota Isfahan, Iran. Defrin mengatakan militer Israel terlibat dalam “salah satu perang paling rumit dalam sejarah Israel” dan memperingatkan masyarakat Israel untuk bersiap menghadapi “berkepanjangan” karena IDF masih memiliki “target dan tujuan” di Iran.

    (dek/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ratusan Anak Muda di Dunia Berkumpul, Hadapi AI di Masa Depan

    Ratusan Anak Muda di Dunia Berkumpul, Hadapi AI di Masa Depan

    Jakarta

    Seiring dengan perkembangan teknologi AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) yang pesat menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda saat ini. Tak sedikit kekhawatiran muncul, seperti manusia akan tergantikan oleh AI di masa mendatang.

    CEO IDNextLeader, Aulia Pradipta Prabandaru mengungkapkan bahwa kepemimpinan masa kini tidak lagi bertumpu pada kekuasaan, melainkan pada keberanian untuk terhubung dan menciptakan dampak nyata.

    “Di tengah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan percepatan teknologi, generasi muda harus mampu memanusiakan inovasi-mengubah algoritma menjadi empati dan teknologi menjadi alat perdamaian,” ujarnya.

    Sementara itu, Fadli Rahman, Advisor IDNextLeader sekaligus Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pemahaman isu-isu strategis global yang relevan sembari membangun jejaring global.

    “Anak muda harus mampu menyerap ilmu, memperluas relasi, dan bertransformasi sebagai inovator sekaligus pencipta solusi. Karena anak muda lah yang berada di garis depan perubahan global,” ungkapnya.

    Persoalan tersebut kemudian dibahas melalui IDNextLeader didukung oleh PT Surya Sarana Dinamika dan Bank Indonesia Jakarta menyelenggarakan forum internasional bertajuk “We Are The World 2025” di Gedung A, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan, Jakarta.

    Acara ini diikuti oleh 250 peserta dan mempertemukan tokoh-tokoh muda dari berbagai negara. Mulai dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Iran, Kanada, Palestina,Gambia, Tanzania, Filipina, Afghanistan, Sierra Leone, Pakistan, Ethiopia, Kamerun,⁠ Nigeria, ⁠ Jepang, India, ⁠ Malaysia, ⁠ Zanzibar, Inggris, ⁠ Malawi, ⁠ Timor Leste, ⁠ Vietnam, Swediahingga Amerika Serikat-dalam diskusi lintas budaya bertema “Advancing Peace ThroughTechnology: AI and Digital Global Talent For Digital Harmony.”

    Forum ini bertujuan meningkatkan pemahaman lintas budaya sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), dalam bidang keuangan digital(fintech) dan kesehatan digital (digital health). Melalui serangkaian diskusi dan sesi interaktif, para peserta juga dibekali keterampilan komunikasi antarbudaya dan pemikiran kritis untuk menciptakan kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah ekosistem global yang kian kompleks.

    Forum ini terbagi dalam tiga panel paralelt, yaituFinTech and Financial Inclusion bersama Muhammad Zaydan Musyaffa (Analis Yunior KPw Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta), Citra Handayani Nasruddin (Tech For Good Institute Singapore) dan Sherren Chen (Chairperson of the Shanghai University Alumni Association in Indonesia And Founder of Happy Learning Mandarin Centre).

    Panel kedua, Digital and AI Machine Learning Potential in Youth’ s Future Daily Life bersama Krismassion Prihationo (Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia), Erlando Sulistia (Vice President PT. Informasi Geo Sistem) dan Wafa Taftazani (General Manager, Indonesia at Tools for Humanity / World).

    Dan ketiga, Digital Health and Telemedicine bersama Setiaji (Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), dr. Laila Rahmah (Pendiri Medulla & Master Student in Digital Health) dan Winson Lee (Asisten Direktur PT. Oase Teknologi Asia).

    Acara ditutup secara simbolis dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara IDNext Leader dengan PT Surya Sarana Dinamika dan Tech For Good Institute, serta pembacaan deklarasi perdamaian oleh seluruh peserta sebagai wujud nyata komitmen global generasi muda untuk membangun dunia yang lebih damai, inklusif dan berkelanjutan.

    (agt/asj)

  • 10 HP Pancarkan Radiasi Paling Tinggi, Ada yang Laku Keras di RI

    10 HP Pancarkan Radiasi Paling Tinggi, Ada yang Laku Keras di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Barang elektronik seperti smartphone mengeluarkan pancaran radiasi. Pancaran radiasi tinggi bisa mengganggu kesehatan Anda, seperti gangguan mata dan gangguan tidur, hingga meningkatkan risiko mengalami tumor otak.

    Menurut data terbaru dari German Federal Office for Radiation Protection yang dikutip dari FCC (Federal Communications Commission), sejumlah model ponsel diketahui memiliki tingkat radiasi yang tinggi.

    Meski masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan, pengguna tetap disarankan untuk mempertimbangkan aspek ini sebelum membeli ponsel baru.

    Salah satu ukuran yang kerap digunakan untuk mengukur tingkat radiasi ponsel adalah SAR (Specific Absorption Rate), yakni laju penyerapan energi gelombang elektromagnetik oleh tubuh saat menggunakan perangkat tersebut.

    SAR diukur dalam satuan watt per kilogram (W/kg). Di Amerika Serikat, batas SAR maksimum yang diperbolehkan adalah 1,6 W/kg. Semakin rendah nilai SAR, maka semakin kecil radiasi yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel tersebut.

    Dalam daftar terbaru ini, Motorola Edge menjadi ponsel pintar dengan emisi radiasi paling tinggi. Menurut pengujian yang dilakukan, keluaran radiasi Motorola Edge mencapai 1,79 watt per kilogram. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada kebanyakan model lainnya.

    Dengan efisiensi radiasi 1,59 watt per kilogram, ZTE Axon 11 5G berada di urutan kedua, diikuti oleh OnePlus 6T dengan 1,55 watt.

    Berikut daftar 10 ponsel dengan nilai radiasi tertinggi berdasarkan pengujian SAR di area kepala (head SAR), dikutip dari Bodywell :

    1. Motorola Edge – 1,79 W/kg

    2. ZTE Axon 11 5G – 1,59 W/kg

    3. OnePlus OnePlus 6T – 1,55 W/kg

    4. Samsung Galaxy A13 – 1,27 W/kg

    5. Samsung Galaxy S24 Ultra – 1,26 W/kg

    6. Samsung Galaxy S24 – 1,23 W/kg

    7. Apple iPhone 13 Pro – 1,20 W/kg

    8. Google Pixel 7a – 1,20 W/kg

    9. Samsung Galaxy S22 Plus – 1,19 W/kg

    10. Apple iPhone 13 Mini – 1,19 W/kg

    Nah, itu dia daftar 10 HP yang memancarkan radiasi tinggi. Beberapa di antaranya merupakan merek HP kawakan yang laku keras di Indonesia. Semoga informasi ini membantu!

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Airlangga Sebut RI-Rusia Jajaki Proyek Pembangkit Nuklir 500 MW

    Airlangga Sebut RI-Rusia Jajaki Proyek Pembangkit Nuklir 500 MW

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Rusia dan Indonesia membuka peluang kerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Indonesia dengan kapasitas 500 megawatt (MW). 

    Hal ini menjadi salah satu hasil dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia pada Kamis (19/6/2025). 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini Indonesia masih dalam tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan untuk PLTN skala kecil. 

    Untuk diketahui, rencana Indonesia mengembangkan PLTN telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN periode 2025-2034.

    “Kalau nuklir kan kita feasibility study dulu, di dalam RUPTL kan kita memang merencanakan untuk membangun nuklir sampai dengan 500 MW. Jadi yang pertama, sedang melakukan FS dulu saja yang small modular reactor,” kata Airlangga disela-sela pertemuan di Rusia, dikutip Sabtu (21/6/2025). 

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya untuk memperluas kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai bidang, mulai dari teknologi nuklir damai, luar angkasa, hingga kecerdasan buatan.

    “Kami terbuka untuk kerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf,” ujarnya dalam forum itu.

    Selain energi nuklir damai, Rusia juga menawarkan perluasan kerja sama dalam bidang teknologi tinggi, seperti pengembangan smart city, kecerdasan buatan atau AI, dan pemanfaatan luar angkasa untuk tujuan damai.

    Putin menegaskan bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk kolaborasi lintas bidang yang saling menguntungkan.

    Pemerintah berencana membangun PLTN dengan total kapasitas 500 megawatt (MW) dalam 10 tahun ke depan. Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2035. 

    Pasokan listrik dari pembangkit nuklir ditargetkan masuk ke dalam jaringan PLN pada 2032-2033. Adapun, lokasi pembangunan PLTN direncanakan berada di Sumatra dengan kapasitas 250 MW dan Kalimantan sebesar 250 MW.

    Berdasarkan catatan Bisnis, pengembangan PLTN di Indonesia disebut telah dilirik oleh Rusia, China, dan Amerika Serikat (AS). Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hashim Djojohadikusumo pernah mengungkapkan bahwa perusahaan asal Rusia, State Atomic Energy Corporation Rosatom (Rosatom) membawa penawaran yang menarik soal rencana investasi PLTN.

    Selain itu, Westtinghouse Electric Corporation asal AS juga berkeinginan untuk membangun PLTN. Lalu, China National Nuclear Corporation (CNNC), perusahaan pelat merah nuklir juga menyatakan minat yang sama. 

  • Kami Tak Akan Berhenti Serang Iran!

    Kami Tak Akan Berhenti Serang Iran!

    New York

    Di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Duta Besar Israel Danny Danon bersumpah negaranya tidak akan menghentikan serangannya terhadap Iran sampai ancaman nuklir Teheran dihilangkan. Iran pun menegaskan akan terus membela diri terhadap serangan-serangan Tel Aviv.

    Penegasan Israel dan Iran itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (21/6/2025), disampaikan dalam sesi Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Jumat (20/6) waktu setempat.

    “Kami tidak akan berhenti,” tegas Danon saat berbicara di hadapan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.

    “Tidak sampai ancaman nuklir Iran dimusnahkan, tidak sampai mesin perangnya dilucuti, tidak sampai rakyat kami dan rakyat Anda aman,” ujarnya.

    Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeeid Iravani, dalam pernyataannya dalam forum yang sama menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan.

    “Israel tampaknya menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan serangan ini sebanyak mungkin hari yang diperlukan. Kami khawatir dengan laporan kredibel soal Amerika Serikat… mungkin akan bergabung dalam perang ini,” kata Iravani.

    Pada Jumat (20/6), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Iran memiliki “waktu maksimum” dua minggu untuk menghindari kemungkinan serangan udara AS. Pernyataan ini mengindikasikan Trump dapat mengambil keputusan sebelum batas waktu dua minggu, yang dia tetapkan sebelumnya, berakhir.

    “Kita telah memulai operasi yang paling rumit dalam sejarah kita untuk menyingkirkan ancaman sebesar itu, terhadap musuh semacam itu. Kita harus siap untuk operasi yang berkepanjangan,” ucap Zamir dalam pernyataan video yang ditujukan kepada warga Israel.

    Lihat juga Video Netanyahu Murka RS Dirudal Iran Tapi Lupa soal Gaza, Standar Ganda?

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Zamir mengatakan militer Israel telah mempersiapkan diri selama “bertahun-tahun” untuk operasi melawan Iran, bahkan ketika pasukan Israel melanjutkan operasi militer terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza.

    Konflik terbaru antara Israel dan Iran pecah pada 13 Juni, atau sepekan lalu, ketika Tel Aviv melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran yang diklaim bertujuan mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

    Iran membalas dengan rentetan serangan rudal dan drone terhadap wilayah Israel. Teheran juga kembali menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai.

    Iran Sebut Serangan Israel Khianati Upaya Diplomatik dengan AS

    Menlu Iran Abbas Araghchi Foto: AFP/YASSER AL-ZAYYAT

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai “pengkhianatan” terhadap upaya diplomatik antara Teheran dan Amerika Serikat (AS). Araghchi mengatakan Iran dan AS seharusnya menyusun “perjanjian yang menjanjikan” mengenai program nuklir Teheran.

    “Kami diserang di tengah proses diplomatik yang sedang berlangsung,” ucap Araghchi saat berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.

    Araghchi seharusnya bertemu Utusan Khusus AS Steve Witkoff pada 15 Juni lalu, namun pertemuan itu dibatalkan setelah Israel menyerang Iran beberapa hari sebelumnya.

    “Kami seharusnya bertemu dengan Amerika pada 15 Juni untuk menyusun perjanjian yang sangat menjanjikan untuk penyelesaian damai atas masalah yang dibuat-buat mengenai program nuklir damai kami,” kata Araghchi.

    “Itu merupakan pengkhianatan terhadap diplomasi dan pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap dasar-dasar hukum internasional,” sebutnya.

    Lihat juga Video Netanyahu Murka RS Dirudal Iran Tapi Lupa soal Gaza, Standar Ganda?

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mesin-Mesin Perang AS Mulai Bidik Iran? 52 Pesawat Tempur Bergerak, Trump Siapkan 30.000 Pon Bom

    Mesin-Mesin Perang AS Mulai Bidik Iran? 52 Pesawat Tempur Bergerak, Trump Siapkan 30.000 Pon Bom

    PIKIRAN RAKYAT – Pergerakan masif pesawat militer Amerika Serikat ke Timur Tengah, termasuk ke wilayah udara Inggris, menandai babak baru eskalasi konflik Iran-Israel penjajah. Mungkinkah ini tanda-tanda keterlibatan langsung Washington dalam perang?

    Dalam empat hari terakhir, 52 pesawat militer AS tercatat melintasi kawasan Mediterania timur menuju Timur Tengah. Dari total tersebut, 25 pesawat melalui Bandara Chania di Pulau Kreta, Yunani, angka yang melonjak tajam dibanding paruh pertama bulan Juni.

    “Ini menunjukkan pembangunan kemampuan bertempur yang sebelumnya tidak ada di wilayah tersebut,” ucap Forbes McKenzie, pendiri McKenzie Intelligence.

    Dari pesawat-pesawat yang terdeteksi, 32 pesawat merupakan angkut pasukan atau logistik, 18 pengisian bahan bakar udara ke udara, dan 2 pesawat pengintaian. Tidak termasuk pesawat tempur siluman seperti F-22 Raptor dan F-35, yang sengaja tidak menyalakan sinyal pelacak.

    Rekaman lalu lintas udara pada Rabu 18 Juni 2025 mnunjukkan sejumlah F-22 Raptors melintasi Atlantik, sementara 12 unit F-35 dikonfirmasi berangkat dari Inggris menuju Timur Tengah.

    Keberadaan C-17A Globemaster III dan C-130 Hercules yang mendarat di Bandara Prestwick, Skotlandia, juga terekam pada Kamis. Salah satu pesawat tersebut tercatat sebelumnya datang dari Yordania via Jerman.

    Data ini mengindikasikan bahwa AS telah mengaktifkan jalur logistik militer untuk menyalurkan peralatan dan personel tempur ke zona konflik secara sistematis.

    Trump vs Iran: Bom Bunker Buster Masuk Meja Pertimbangan

    Presiden Donald Trump disebut tengah mempertimbangkan untuk menggunakan GBU-57 “bunker buster”, bom konvensional seberat 30.000 pon, terhadap situs nuklir Fordow yang terletak di bawah gunung.

    “Bom ini dirancang khusus untuk menghancurkan target sangat dalam di bawah tanah,” tutur Forbes McKenzie.

    “Itu adalah satu-satunya senjata non-nuklir yang bisa menembus pertahanan bunker Iran,” ujarnya menambahkan.

    Meski Israel penjajah telah menyerang sebagian besar pangkalan rudal Iran di barat, para analis menilai bahwa hanya AS yang memiliki kapasitas operasional dan logistik jangka panjang untuk mengeksekusi misi penghancuran nuklir skala penuh.

    Persenjataan Pengisi Bahan Bakar Udara: Kunci Invasi Udara Jarak Jauh

    Sebanyak 18 dari 52 pesawat AS di Mediterania adalah pesawat pengisi bahan bakar udara ke udara.

    “Ini sangat penting karena jarak antara Israel dan target-target utama di Iran mencapai hampir 1.500 km. Tanpa pengisian bahan bakar di udara, pesawat tempur tidak bisa menjangkau dan kembali,” kata analis Sky News, Sean Bell

    Dengan bantuan AS, pesawat Israel penjajah dapat membawa amunisi berat seperti bom penghancur bunker, meningkatkan efektivitas serangan terhadap silo rudal dan terowongan rahasia milik Iran.

    Dampak Serangan Israel: Iran Terpaksa Mundur ke Tengah Negeri

    Strategi Israel penjajah untuk menargetkan pangkalan rudal di barat Iran telah memaksa militer Teheran mengalihkan pusat operasinya ke wilayah tengah seperti Isfahan. Ini memperpanjang garis tempur dan membuat Iran semakin rentan terhadap serangan udara jarak jauh.

    Namun Iran masih memiliki rudal Sijjil-1 berbahan bakar padat, satu-satunya rudal jarak jauh (lebih dari 1.500 km) yang bisa menjangkau Israel penjajah secara langsung. Iran mengklaim telah menembakkannya untuk pertama kali pada 18 Juni.

    Ledakan Rudal Iran: Rumah Sakit dan Gedung Pemerintahan Jadi Sasaran

    Serangan rudal Iran telah menewaskan 24 warga Israel penjajah dan melukai ratusan lainnya. Bahkan markas Kementerian Pertahanan di Tel Aviv nyaris terkena serangan langsung.

    “Kami menyerang pusat pelatihan siber IDF di dekat taman teknologi,” ucap Menlu Iran, Abbas Araghchi.

    Namun kenyataannya, rudal menghantam langsung atap rumah sakit Pusat Medis Soroka di Beersheba, melukai lebih dari 70 orang.

    AS Didorong untuk Turun Langsung, Tapi Senat Terpecah

    Senator Chris Van Hollen (D-Md) menuduh PM Israel penjajah Benjamin Netanyahu berusaha menyeret AS ke dalam konflik bersenjata dengan Iran.

    “Perdana Menteri Netanyahu selalu ingin menarik Amerika Serikat ke dalam perang dengan Iran,” ujar Van Hollen.

    “Tujuannya selalu adalah tindakan militer terhadap Iran,” ucapnya menambahkan.

    Senator Demokrat Tim Kaine tengah menggagas resolusi yang mewajibkan otorisasi kongres sebelum Trump dapat mengerahkan kekuatan militer ke Iran. Namun pemimpin Demokrat lain seperti Chuck Schumer belum menyatakan sikap, menekankan pentingnya mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

    Netanyahu: Kami Bisa Menang Tanpa Amerika

    Meskipun sinyal keterlibatan AS menguat, Perdana Menteri Israel penjajah tetap menunjukkan kepercayaan diri.

    “Kami akan mencapai semua tujuan kami dan menyerang semua fasilitas nuklir mereka,” kata Netanyahu.

    “Kami memiliki kemampuan untuk melakukan itu,” ujarnya menambahkan.

    Namun, analis McKenzie menyanggah ketahanan operasional Israel penjajah.

    “Mereka hanya punya sebanyak itu bahan bakar dan amunisi. Amerika bisa menjaga ritme operasi untuk jangka panjang,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Sky News dan The Hill.***

  • Ramalan Bank Dunia: Negara Ini Bisa Jatuh ke Jurang Krisis pada 2025

    Ramalan Bank Dunia: Negara Ini Bisa Jatuh ke Jurang Krisis pada 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia atau World Bank memperkirakan, sejumlah negara akan mengalami kontraksi atau kemerosotan ekonomi pada 2025. Hal ini terungkap dalam laporan rutin Bank Dunia, Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025.

    Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Indermit Gill mengatakan, perekonomian sejumlah negara akan mengalami pelemahan serius pada tahun ini sebagai imbas terus melambatnya pertumbuhan ekonomi global tiga dekade terakhir.

    Ekonomi global yang terus melemah laju pertumbuhannya itu akibat kompleksitas tekanan perekonomian, mulai efek konflik geopolitik, perang tarif dagang, menurunnya produktivitas, populasi yang menua, hingga level utang yang tinggi.

    Pertumbuhan di negara berkembang telah menurun selama tiga dekade dari 6% per periode 2000-an menjadi 5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 4% pada 2020-an. Penurunan ini sejalan dengan laju pertumbuhan perdagangan global yang menurun dari rata-rata 5% pada 2000-an menjadi sekitar 4,5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 3% pada 2020-an.

    “Di luar Asia, dunia berkembang sedang berubah menjadi zona tanpa pembangunan,” kata Indermit Gill, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

    Adapun daftar negara yang ekonominya berpotensi minus pada 2025 ini terletak di empat kawasan, yaitu Asia Timur dan Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, Timur tengah dan Afrika Utara, serta Sub-Saharan Afrika.

    Asia Timur dan Pasifik

    Untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya mulai terkontraksi pada 2025 ialah Myanmar mencapai minus 2,5% dari perkiraan sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 masih mampu tumbuh 2%. Ekonomi Myanmar menurut Bank Dunia akan pulih pada 2026 dengan prediksi pertumbuhan di level 3%.

    Tekanan ekonomi terhadap Myanmar ini kata Bank Dunia dipicu oleh konflik bersenjata yang terus terjadi, hingga bencana alam seperti gempa magnitude 7,7 pada Maret 2025.

    “Konflik bersenjata yang terus-menerus dapat semakin menekan aktivitas ekonomi di Myanmar, termasuk menyebabkan inflasi melonjak, sentimen bisnis melemah, dan perpindahan penduduk,” ungkap Bank Dunia.

    Lalu, negara yang ekonominya akan anjlok di kawasan ini kata Bank Dunia adalah Vanuatu dengan kontraksi mencapai minus 1,8% dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar tumbuh 1,5%. Ekonomi Vanuatu mulai membaik ke level 2,3% pada 2026, lebih baik dari perkiraan pada Januari yang hanya tumbuh 2,1%.

    Tekanan ekonomi yang dialami Vanuatu menurut Bank Dunia juga dipicu oleh rentannya negara ini terhadap bencana alam.

    “Kerentanan terhadap bencana alam juga menimbulkan risiko negatif, seperti yang ditegaskan oleh kerusakan besar yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat di Myanmar dan Thailand pada akhir Maret, serta Vanuatu akhir tahun lalu.” ucap Bank Dunia.

    Amerika Latin dan Karibia

    Foto: Seorang pria duduk di belakang truk saat penduduk lingkungan Delmas 30 meninggalkan rumah mereka karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti, 25 Februari 2025. (REUTERS/Jean Feguens Regala)

    Di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya akan terkontraksi atau anjlok pada 2025 ialah Haiti menjadi minus 2,2% dari sebelumnya pada proyeksi Januari 2025 masih mampu tumbuh 0,5%. Sedangkan pada 2026, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Haiti akan tumbuh 2% atau naik dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar 1,5%.

    “Prospek ekonomi Haiti masih rapuh dan penuh ketidakpastian di tengah ketidakstabilan politik dan tantangan keamanan yang terus berlanjut, dengan ekonominya diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 2,2% pada 2025,” kata Bank Dunia.

    Timur Tengah dan Afrika Utara

    Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Bank Dunia mencatat, negara yang ekonomi terkontraksi pada 2025 yakni Iran, Tepi Barat dan Gaza, serta Yaman.

    Iran ekonominya Bank Dunia perkirakan minus 0,5% dan akan pulih ke level 0,3% pada 2026. “Prospeknya lebih lemah dibandingkan bulan Januari, sebagian mencerminkan berkurangnya permintaan minyak dari Tiongkok, kekurangan energi, dan meningkatnya ketidakpastian yang membatasi aktivitas non-minyak.,” ucap Bank Dunia.

    Untuk Tepi Barat dan Gaza, kontraksinya mencapai 1,6% pada 2025 akibat kerusakan peperangan dengan Israel, dan berpotensi naik pesat pada 2026 menjadi tumbuh 4% pada 2026.

    “Di Tepi Barat dan Gaza, pertumbuhan diperkirakan menguat menjadi 4% pada tahun 2026 dan 16% pada 2027 setelah kontraksi sebesar 1,6% pada 2025, dengan asumsi rekonstruksi dimulai pada 2026,” kata Bank Dunia.

    Sedangkan untuk Yaman, kontraksi ekonominya mencapai minus 1,5%, dan pulih sedikit pada 2026 menjadi 0,5%. “Mengingat situasi keamanan, PDB di Republik Yaman diperkirakan akan kembali mengalami kontraksi tahun ini,” ucap Bank Dunia.

    Sub-sahara Afrika

    Di kawasan Sub sahara Afrika, Bank Dunia hanya memperkirakan satu kawasan yang ekonominya akan minus pada 2025, yakni Guinea Khatulistiwa atau Equatorial Guinea dengan minus 3,1%. Tapi, pada 2026, Bank Dunia perkirakan ekonominya akan membaik menjadi 0,6% meski kembali kontraksi pada 2027 menjadi minus 1,1%.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,7% pada 2025 dan di level 4,8% pada 2026. Ramalan pertumbuhan terbaru ini memangkas proyeksi sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 yang sebesar 5,1% untuk 2025 dan 2026.

    Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mampu kembali ke level 5% pada 2027. Meski, masih jauh lebih lambat ketimbang pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang sebesar 5,3%.

    Bank Dunia juga menyatakan gejolak ketegangan dagang yang dipicu oleh perang tarif tinggi maupun ketidakpastian kebijakan pemerintah dunia saat ini telah menyebabkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi di hampir 70% negara di seluruh kawasan dan kelompok pendapatan.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Klaim Bunuh Komandan Pasukan Quds, Sebut Prestasi Besar

    Israel Klaim Bunuh Komandan Pasukan Quds, Sebut Prestasi Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan militer Israel mengklaim telah membunuh Komandan Korps Pasukan Quds Palestina, Saeed Izadi. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

    Saeed Izadi merupakan pemimpin Korps Palestina dari pasukan Quds, Sayap Garda Revolusi Iran di luar negeri. Dia juga seorang perwira tinggi di Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Melansir Reuters, Israel Katz mengabarkan bahwa Saeed tewas dalam sebuah serangan di sebuah apartemen di kota Qom, Iran.

    Katz juga menyebut pembunuhan itu sebagai “prestasi besar bagi intelijen Israel dan angkatan udara”, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/6/2025).

    Dia juga menyebut Saeed Izadi merupakan tokoh yang membiayai dan mempersenjatai kelompok militan Palestina Hamas pada serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel. Amerika Serikat dan Inggris juga memberikan sanksi kepada Saeed atas apa yang mereka sebut keterkaitan dengan Hamas, faksi militan, dan jihad dalam serangan itu.

    Serangan yang menewaskan komandan veteran Iran itu dilancarkan saat kedua negara terlibat perang udara dalam beberapa hari terakhir.

    Media Iran menyebut bahwa Israel telah menyerang sebuah gedung di Qom pada Sabtu ini. Laporan awal serangan itu ada remaja berusia 16 tahun yang menjadi korban tewas dan dua orang terluka.

    Kantor berita Iran, Fars, mengatakan Israel juga telah menargetkan fasilitas nuklir Isfahan, salah satu yang terbesar di negara itu. Dikabarkan bahwa tidak tidak ada kebocoran bahan berbahaya yang terjadi.

    Garda Revolusi Iran juga mengatakan bahwa lima anggotanya telah serangan di Khorramabad, namun mereka tidak menyebutkan bahwa Izadi juga menjadi korban.

    Di sisi lain, Militer Israel mengatakan telah melancarkan gelombang serangan terhadap lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran di Iran.

    Perwira perang Iran, dan sekutu dekat pemimpin tertinggi Iran Ali Shamkhani mengatakan bahwa ia selamat dari serangan Israel yang dilakukan.

    “Sudah menjadi takdir saya untuk tetap tinggal dengan tubuh yang terluka, jadi saya tetap tinggal untuk terus menjadi alasan permusuhan musuh,” katanya dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh media pemerintah.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Klaim Nuklir Iran Mundur Dua Tahun

    Israel Klaim Nuklir Iran Mundur Dua Tahun

    PIKIRAN RAKYAT – Iran dan Israel kembali saling melancarkan serangan pada Sabtu dini hari, 21 Juni 2025, di tengah meningkatnya ketegangan terkait program nuklir Iran.

    Serangan terbaru ini terjadi hanya sehari setelah Teheran menegaskan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir selama masih berada di bawah ancaman, sementara negara-negara Eropa terus mendorong jalur diplomasi.

    Militer Israel menyatakan telah menggempur sejumlah lokasi penyimpanan dan peluncuran rudal di wilayah Iran.

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil menghambat program nuklir Iran selama beberapa tahun.

    “Menurut penilaian yang kami dengar, kami telah menunda setidaknya dua hingga tiga tahun kemungkinan mereka memiliki bom nuklir,” ujar Gideon Saar, kepada surat kabar Jerman Bild, dikutip The Guardian, Sabtu, 21 Juni 2025.

    Militer Israel juga melaporkan bahwa mereka berhasil menewaskan dua komandan Garda Revolusi Iran. Selain itu, dua fasilitas produksi sentrifugal di Isfahan turut dihantam dalam serangan semalam.

    Media Iran, Fars News Agency, melaporkan bahwa Israel menargetkan fasilitas nuklir Isfahan, salah satu yang terbesar di Iran, namun tidak ada kebocoran bahan radioaktif yang terdeteksi.

    Serangan juga dilaporkan terjadi di Kota Qom, di mana sebuah bangunan dihantam. Seorang remaja berusia 16 tahun dilaporkan tewas dan dua orang lainnya terluka.

    Di tengah konflik bersenjata tersebut, Iran juga diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,5 pada Jumat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah.

    Dampak Jika AS Ikut Campur

    Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengkritik penilaian komunitas intelijen AS terhadap program nuklir Iran. Trump mengklaim Teheran bisa memiliki senjata nuklir dalam waktu beberapa minggu saja.

    Dari pihak Iran, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memperingatkan bahwa keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam serangan terhadap negaranya akan menjadi sangat, sangat berbahaya.

    Berbicara kepada wartawan di Istanbul, Araghchi menegaskan bahwa Iran tidak bisa ikut dalam perundingan dengan AS selama rakyatnya masih dibombardir.

    “AS telah terlibat dalam agresi ini sejak hari pertama. Keterlibatan langsung akan menjadi sangat, sangat berbahaya,” katanya.

    Meski demikian, Araghchi mengatakan Iran masih terbuka untuk solusi damai melalui negosiasi.

    “Teheran benar-benar siap untuk solusi melalui perundingan terkait program nuklir kami. Diplomasi pernah berhasil di masa lalu dan bisa berhasil lagi di masa depan. Tapi agar kami bisa kembali ke meja diplomasi, agresi ini harus dihentikan,” ujar dia menandaskan. ***

  • Israel Tewaskan Komandan Senior Iran yang Jadi Koordinator dengan Hamas

    Israel Tewaskan Komandan Senior Iran yang Jadi Koordinator dengan Hamas

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengklaim pasukan negaranya telah menewaskan seorang komandan veteran Pasukan Quds, sayap luar negeri Garda Revolusi Iran, dalam serangan di wilayah Qom, sebelah selatan Teheran.

    Komandan veteran yang tewas itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (21/6/2025), diidentifikasi bernama Saeed Izadi, yang juga merupakan koordinator militer utama antara Iran dengan Hamas, kelompok yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza selama dua tahun terakhir.

    “Jet-jet tempur (Israel) menyerang dan menyingkirkan komandan Korps Palestina dari Pasukan Quds, dan koordinator utama antara rezim Iran dan organisasi teroris Hamas, Saeed Izadi, di wilayah Qom,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Katz, dalam pernyataannya, menyebut Izadi tewas dalam serangan Israel yang menghantam sebuah apartemen di wilayah Qom, Iran.

    Menurut Katz, Izadi mendanai dan mempersenjatai Hamas selama serangan awal. Dia menggambarkan pembunuhan komandan veteran Iran itu sebagai “pencapaian besar bagi intelijen dan Angkatan Udara Israel”.

    Sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari Garda Revolusi Iran.

    Sosok Izadi telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas apa yang mereka sebut sebagai keterkaitannya dengan Hamas, dan faksi militan Jihad Islam, yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Lihat juga Video Iran Vs Israel: Dulu Kawan, Sekarang Lawan

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Pasukan Quds yang merupakan sayap luar negeri Garda Revolusi Iran, membangun jaringan sekutu Teheran yang dikenal sebagai Poros Perlawanan. Pasukan Quds mendirikan Hizbullah di Lebanon pada tahun 1982 silam dan mendukung kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.

    Namun, jaringan yang mendukung Iran itu mengalami pukulan besar selama dua tahun terakhir akibat serangan-serangan Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza. Rentetan serangan Tel Aviv itu diklaim telah melemahkan Hizbullah dan Hamas.

    Serangan Israel yang menewaskan komandan veteran Iran itu dilancarkan saat kedua negara terlibat perang udara sengit selama sepekan terakhir. Pada Sabtu (21/6), laporan media Iran menyebut Israel menyerang sebuah gedung di Qom, yang disebut menewaskan satu orang berusia 16 tahun dan melukai 2 orang lainnya.

    Sementara kantor berita Fars melaporkan Tel Aviv menyerang fasilitas nuklir Isfahan, salah satu yang terbesar di negara itu, namun tidak ada kebocoran bahan berbahaya dan tidak ada risiko bagi penduduk setempat.

    Militer Israel juga mengklaim pasukannya melancarkan rentetan serangan terhadap lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran rudal di Iran.

    Lihat juga Video Iran Vs Israel: Dulu Kawan, Sekarang Lawan

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini