Negara: Amerika Serikat

  • Guru Besar UGM: Indonesia konsisten terapkan politik bebas aktif

    Guru Besar UGM: Indonesia konsisten terapkan politik bebas aktif

    Prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif terbukti menjadi pedoman untuk tidak terjebak dalam arus geopolitik internasional ….

    Yogyakarta (ANTARA) – Guru Besar Bidang Geopolitik Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati menilai Indonesia konsisten menerapkan politik luar negeri bebas aktif dalam menyikapi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

    “Indonesia tetap pada sikap mendukung perjuangan Palestina, baik secara politik maupun kemanusiaan, meskipun dihadapkan pada dilema geopolitik dan tekanan kepentingan global,” ujar Prof. Siti Mutiah Setiawati dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu.

    Menurut dia, sikap tersebut berpijak pada tiga prinsip utama politik luar negeri Indonesia. Prinsip pertama adalah bebas aktif, yakni tidak memihak blok mana pun, tetapi tetap aktif dalam penyelesaian persoalan internasional.

    “Prinsip ini mencerminkan pemikiran tentang bagaimana Indonesia harus bersikap dalam menghadapi situasi persaingan internasional antara Blok Barat dan Blok Timur,” ujarnya.

    Prinsip kedua, termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 yang menegaskan bahwa penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

    Prinsip ketiga, lanjut Prof. Siti, adalah kebijakan bertetangga baik atau good neighbour policy.

    Prof. Siti menilai konsistensi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina telah membentuk identitas Indonesia sebagai negara yang menolak penjajahan dan mendorong perdamaian dunia. Namun, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan.

    “Perpecahan tajam antara kelompok Hamas dan Fatah menjadi hambatan utama,” katanya.

    Sementara itu, dominasi Israel yang mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat membuat penyelesaian konflik bergantung pada kemauan politik negara-negara besar.

    Dikatakan pula bahwa Indonesia dituntut memahami posisi geografis serta dinamika kedua kekuatan ini agar dukungan yang diberikan tidak salah arah. Bahkan, Indonesia juga mengalami kesulitan dalam upaya mendamaikan kedua kelompok tersebut demi menghadapi tantangan bersama dari Israel.

    Ia juga menyoroti lemahnya solidaritas negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab.

    Sejumlah negara seperti Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, menurut Prof. Siti, justru menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, terutama setelah penandatanganan Abraham Accord pada tahun 2020.

    Siti menambahkan bahwa perundingan antara pihak Arab-Palestina dan Israel selama ini pun tidak secara eksplisit membahas kemerdekaan Palestina, padahal kemerdekaan seharusnya menjadi syarat utama dalam penyelesaian konflik.

    Meski begitu, Indonesia tetap menunjukkan komitmen melalui bantuan kemanusiaan dan diplomasi, termasuk aktif menggalang dukungan dari negara-negara yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB agar mendorong penghentian perang dan memberlakukan gencatan senjata secara permanen.

    Langkah diplomasi itu, kata dia, menjadi bagian penting dari upaya Indonesia mewujudkan perdamaian dan penghapusan penjajahan, sesuai dengan amanat konstitusi.

    “Prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif terbukti menjadi pedoman untuk tidak terjebak dalam arus geopolitik internasional yang tidak menentu arah dan tujuannya,” ujar Prof. Siti.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • "Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    "Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak" Nasional 22 Juni 2025

    “Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pendiri Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (Lesperssi), Beni Sukadis menyebut bahwa langkah
    Amerika
    Serikat (
    AS
    ) menyerang fasilitas
    nuklir
    Iran menunjukkan arogansi negeri Paman Sam tersebut.
    Beni mengatakan, AS melihat Iran yang menjalankan program nuklirnya menjadi ancaman nasional mereka meskipun proyek senjata nuklir Iran belum terbukti kuat.
    “Sedangkan, di lain pihak, Iran adalah penandatangan NPT (
    Non Proliferation Treaty
    ) nuklir. Namun, Israel tidak pernah akui mempunyai senjata nuklir (bukan penandatangan NPT),” kata Beni saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (22/6/2025).
    Adapun NPT merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk menekan penyebaran senjata nuklir.
    Kondisi tersebut, menurut Beni, menunjukkan standar ganda pemerintah Amerika dalam memperlakukan negara yang mengembangkan program nuklir.
    “Makin menunjukkan arogansi AS dengan
    double standard
    -nya, bahwa Israel boleh punya nuklir dan Iran tidak boleh,” ujar Beni.
    Dia mengatakan, standar ganda itu membuat dunia paham bahwa Amerika bukan negara yang bisa menjadi mitra dan dipercaya dalam diplomasi internasional.
    Selain itu, menurut Beni, serangan AS ke Iran juga menunjukkan Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) tidak berkutik. Organisasi itu hanya bungkam dan hanya menjadi tameng kepentingan AS dan negara sekutunya.
    Fenomena ini dikatakan Beni semakin menjadi menunjukkan bahwa AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menggunakan pendekatan realisme dalam melakukan hubungan internasional.
    Dalam realisme pada hubungan internasional, kekuatan menjadi pusat dari semua perilaku negara-bangsa.
    “Sehingga di masa depan konflik akan semakin meruncing, apalagi ketika China dan Rusia merasa perlu membantu Iran dalam konteks serangan AS baru-baru ini,” kata Beni.
    Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
    “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, Pemerintah Iran menyatakan kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengumumkan catatan penting yang dapat menentukan nasib bumi. 

    Mengutip Mashable, berada di tempat terpencil di Samudera Pasifik sekaligus di dataran tinggi Hawaii, Observatorium Dasar Atmosfer Mauna Loa milik Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melakukan pengukuran atmosfer bumi harian yang tidak tercemar.

    Pada tanggal 6 Juni 2025, NOAA mengungkap bukti bahwa gas karbon dioksida yang memerangkap panas telah berakumulasi di atmosfer lebih cepat dari sebelumnya atau meningkat tajam ke tingkat yang jauh di atas yang pernah dialami sepanjang sejarah peradaban manusia.

    Pada bulan Mei ini, tingkat karbon dioksida (CO2) atmosfer mencapai 427 parts per million (ppm) atau meningkat hampir 3 ppm sejak Mei lalu (tingkat CO2 tahunan mencapai puncaknya pada bulan Mei, karena fluktuasi global alami) sekaligus menjadi puncak tingkat CO2 tertinggi yang pernah tercatat.

    Catatan berkelanjutan dari laboratorium tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi atmosfer bumi telah berubah sejak akhir tahun 1950-an. Apabila ditambahkan ke sampel udara yang jauh lebih tua yang diambil dari kantong udara yang diawetkan di inti es Antartika dan Greenland kuno serta bersama dengan pengamatan lingkungan lainnya, maka perubahan atmosfer selama sekitar 150 tahun terakhir menjadi sangat penting. Lantas, tingkat CO2 di atmosfer kini makin meroket.

    “CO2 tidak hanya berada pada level tertinggi dalam jutaan tahun, tetapi juga meningkat lebih cepat dari sebelumnya,” kata Direktur Program CO2 Scripps, Ralph Keeling yang mengelola program pengamatan atmosfer, dalam sebuah pernyataan dikutip Minggu (22/6/2025).

    Dia menambahkan, setiap tahun tingkat CO2 atmosfer mencapai titik maksimum yang lebih tinggi karena pembakaran bahan bakar fosil. Hasil pembakaran ini menimbulkan polusi dalam bentuk karbon dioksida ke atmosfer.

    “Polusi bahan bakar fosil terus menumpuk, seperti sampah di tempat pembuangan sampah,” sambung dia.

    Masyarakat di seluruh dunia dapat membayangkan dampak besar atas perubahan yang terjadi di atmosfer bumi. CO2 kini dianggap sebagai gas jejak di atmosfer yang sejatinya didominasi oleh nitrogen dan oksigen. Namun, dalam realitas fisik, konsentrasi rendah berbagai hal memiliki dampak yang sangat besar.

    “Selama setahun terakhir, kita mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat, suhu laut terpanas yang pernah tercatat, dan serangkaian gelombang panas, kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan badai yang tampaknya tak berujung,” terang Administrator NOAA Rick Spinrad dalam sebuah pengumuman.

    NASA juga mencatat bahwa 2023 merupakan tahun terhangat di bumi sejak pencatatan modern dimulai sekitar tahun 1880. Waktu 10 tahun berturut-turut terakhir telah menjadi periode terhangat yang pernah tercatat oleh NASA.

    Dalam sebuah grafik hasil penelitian laboratorium Mauna Loa, terlihat bahwa kadar CO2 atmosfer terus meningkat sejak 1958 silam. Mereka juga menampilkan grafik peningkatan kadar CO2 atmosfer baru-baru ini dalam perspektif terhadap 800.000 tahun terakhir.

    Namun, yang terpenting, peradaban tidak secara inheren hancur, seperti yang para ilmuwan iklim tekankan. Pada dasarnya dunia memiliki pilihan energi yang dapat membatasi konsekuensi terburuk dari perubahan iklim, khususnya dengan secara signifikan membatasi CO2 yang masuk ke atmosfer.

    Untuk saat ini, stasiun pemantauan Mauna Loa dan stasiun pemantauan lainnya akan terus merekam fakta atmosfer bumi.

    Cuaca Panas di Indonesia

    Indonesia juga mengalami cuaca panas ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. BMKG menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas mendidih di beberapa wilayah RI. Misalnya, langit yang cerah tanpa banyak awan sehingga pemanasan menjadi maksimal.

    Lalu, posisi semu Matahari yang saat ini berada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11.2 LU, yang berdampak pada penyinaran Matahari yang lebih optimum ke wilayah Indonesia.

    “Kondisi tersebut diperparah dengan kecepatan angin yang relatif lemah di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan distribusi panas tidak terjadi, dan memperparah akumulasi panas di permukaan,” tertulis dalam keterangan BMKG.

    Tak cuma itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi di Indonesia dan suhu udara yang optimal menyebabkan udara yang terasa di badan akan lebih tinggi dibanding normalnya.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sejarah Hubungan Iran-Israel, Dulu Pernah Mesra

    Sejarah Hubungan Iran-Israel, Dulu Pernah Mesra

    Jakarta, CNBC Indonesia — Iran telah melakukan serangan militer ke Israel sejak Sabtu, 13 April 2024 silam. Lebih dari 100 drone milik Iran berhasil masuk ke wilayah Israel.

    Gempuran militer tersebut merupakan balasan Iran atas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pada 1 April 2024. Dalam serangan tersebut, terdapat tujuh petugas Garda Revolusi termasuk dua komandan senior dinyatakan tewas.

    Peristiwa tersebut tentu membuat ketegangan kedua negara semakin meningkat, bahkan sampai sekarang. Dalam sejarah, Iran memang tidak senang terhadap keberadaan Israel sejak 1979 lantaran faktor ideologi. Petinggi Iran menganggap Israel sebagai penjajah karena telah terbukti menindas bangsa Palestina.

    Berawal dari situ, Iran kemudian sangat galak terhadap Israel dan sekutu setianya, Amerika Serikat (AS). Sama halnya dengan Israel dan AS yang kerap bertindak agresif terhadap Iran. Permusuhan ini tumbuh selama beberapa dekade ketika kedua belah pihak berusaha untuk memperkuat dan mengembangkan kekuatan dan pengaruh mereka di wilayah Timur Tengah.

    Kini, Iran mendukung jaringan “poros perlawanan” yang terdiri dari kelompok-kelompok politik dan bersenjata di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Israel juga telah beberapa kali melakukan serangan terhadap Iran, baik itu melalui upaya spionase atau sabotase.

    Meski sekarang saling baku hantam, pernah ada suatu periode di mana Iran dan Israel punya hubungan spesial. Sebelum tahun 1979 atau saat Republik Islam Iran belum berdiri, Iran-Israel merupakan sekutu mesra.

    Pada saat Israel diproklamirkan, banyak negara Arab yang mayoritas Muslim menentang pendiriannya. Salah satu cara untuk meredam tentangan tersebut adalah lewat kerja sama. Pada titik ini, Iran jadi salah satu negara yang menerima dengan tangan terbuka kerja sama Israel.

    Di bawah kuasa Mohammad Reza Pahlavi, Iran akhirnya menyetujui proposal kerja sama diplomatik dengan Israel. Reza yang cenderung pro-Barat sejak awal telah melihat cerahnya masa depan Iran jika hubungan dengan Israel terjalin. Pasalnya, dia takut terhadap agresi Uni Soviet di Timur Tengah. Tidak menutup kemungkinan, sewaktu-waktu Iran terpengaruh oleh rezim komunis bawaan Soviet.

    Sebagai upaya mencari bekingan, Iran aktif menjalin hubungan dengan Israel pada 1953. Seperti dugaan Reza, hubungan bersama Israel membuat Iran menjadi jadi cerah, terutama dari sisi ekonomi.

    Dalam studi yang dilakukan Marta Furlan dengan judul “Israeli-Iranian Relations” (2022), disebut bahwa beberapa kali Iran mendapat proyek menguntungkan hasil kerja sama Israel dan AS. Proyek ini lantas membuat pendapatan negara meningkat pesat. Selain itu, kedua negara juga saling terlibat di sektor militer.

    Kemlu Iran Buka Suara

    Pada 1960-an, Iran dan Israel menganggap Irak sebagai ancaman bersama. Keduanya terbukti membantu gerakan Kurdi yang memberontak di Irak. Tak hanya itu, kedua negara tersebut juga sempat mengerjakan persenjataan rudal bersama.

    Semua itu dilakukan selama lebih kurang 20 tahun, atau saat berulangkali terjadi aksi penindasan Israel terhadap Palestina, negara yang sangat dibela oleh negara Muslim di seluruh dunia.

    Namun, hubungan mesra itu sirna pada 1979. Revolusi Iran membuat Reza Pahlavi terguling dari kursi pemimpin. Revolusi itu juga mengubah Iran menjadi Republik Islam Iran. Kini, Iran menjadi negara yang sangat garang terhadap Israel dan AS.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengusaha Waswas Serangan AS ke Iran Picu Lonjakan Harga Energi & Logistik

    Pengusaha Waswas Serangan AS ke Iran Picu Lonjakan Harga Energi & Logistik

    Bisnis.com, JAKARTA — Dunia usaha menyebut konflik Iran-Israel dapat memicu lonjakan harga energi dan potensi gangguan logistik internasional. Kini, konflik di Timur Tengah tersebut meluas dan melibatkan Amerika Serikat (AS).

    Teranyar, pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan serangan jauh lebih besar jika Iran tak mau melakukan perdamaian.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan, kenaikan harga energi berdampak langsung terhadap biaya produksi dan operasional bagi dunia usaha.

    Shinta mengatakan, Apindo akan terus memantau secara seksama perkembangan konflik Iran–Israel karena eskalasi geopolitik semacam ini dapat memberikan tekanan tidak langsung terhadap perekonomian nasional, terutama melalui lonjakan harga energi dan potensi gangguan logistik internasional.

    “Indonesia sebagai negara importir minyak sangat rentan terhadap fluktuasi ini. Pelaku usaha, khususnya di sektor padat karya, tentu juga akan merasakan tekanan dari sisi struktur biaya yang makin menekan margin usaha,” kata Shinta kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).

    Bahkan, Shinta mengungkap, dari sisi rantai pasok, beberapa sektor juga menyampaikan kekhawatiran atas potensi terganggunya jalur logistik internasional, terutama menuju kawasan Eropa, Teluk, dan Afrika.

    Padahal, ujar dia, jalur ini penting karena beberapa bahan baku strategis seperti gandum, kedelai, gas, dan pupuk masih diimpor melalui rute-rute tersebut.

    “Ketidakpastian logistik dapat menyebabkan keterlambatan dan lonjakan biaya pengiriman,” imbuhnya.

    Di samping itu, Apindo juga mencermati risiko inflasi biaya yang dapat berujung pada melemahnya daya beli masyarakat.

    “Jika harga naik signifikan tanpa dikompensasi dengan stimulus atau pengendalian harga pangan, maka konsumsi rumah tangga bisa melambat, yang pada akhirnya menggerus permintaan terhadap produk sektor riil,” ungkapnya.

    Kendati demikian, Shinta melihat pemerintah sudah menyadari potensi risiko dari konflik Iran-Israel. Dalam beberapa kesempatan, pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak dunia, sekaligus menyiapkan skenario impor energi yang lebih fleksibel apabila terjadi eskalasi konflik, termasuk opsi reroute atau perubahan jalur pelayaran dan sumber impor minyak, tidak hanya dari kawasan Timur Tengah, melainkan juga dari wilayah alternatif seperti Afrika.

    Menurut Shinta, sederet langkah  ini penting untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional dan memberikan kepastian bagi dunia usaha dalam merencanakan kegiatan operasional.

    Namun, Shinta merekomendasikan agar pemerintah menjaga kesinambungan antara kebijakan fiskal dan energi, memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menjamin kelancaran distribusi dan logistik, serta memberikan ruang bagi insentif atau dukungan kepada sektor usaha yang paling rentan, terutama industri padat karya.

    “Kami percaya bahwa dengan respons yang cepat, terukur, dan kolaboratif, Indonesia bisa menjaga iklim usaha tetap kondusif meskipun di tengah gejolak global yang tidak menentu,” tandasnya.

  • Pengamat: Serangan AS ke Iran Buat Ketegangan Internasional Semakin Berbahaya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Pengamat: Serangan AS ke Iran Buat Ketegangan Internasional Semakin Berbahaya Nasional 22 Juni 2025

    Pengamat: Serangan AS ke Iran Buat Ketegangan Internasional Semakin Berbahaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyebut, serangan
    Amerika Serikat
    (AS) ke fasilitas nuklir
    Iran
    semakin membuat ketegangan internasional.
    Fahmi mengatakan, tindakan AS itu bukan sekadar operasi militer melainkan bentuk sinyal bahwa dunia tengah memasuki babak baru yang lebih berbahaya.
    “Dunia sedang bergerak menuju babak baru ketegangan internasional yang jauh lebih kompleks dan berbahaya,” ujar Fahmi saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (22/6/2025).
    Menurut dia, tindakan AS menyerang Iran bisa membuat kekuatan mereka untuk menekan negara lain agar mematuhi hukum internasional melemah.
    Apalagi, Fahmi mengatakan, serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran ini dilakukan tanpa persetujuan kongres dan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    “Menimbulkan pertanyaan serius soal legalitas dan akuntabilitas keputusan militer mereka,” kata Fahmi.
    Menurut dia, serangan tersebut berdampak pada eskalasi di tingkat kawasan hingga global.
    Di tingkat kawasan, tindakan AS mendorong Iran membangunkan seluruh jaringan proksi mereka untuk menyerang basis militer negeri Paman Sam di Timur Tengah. Artinya, peperangan bisa meluas dari sekadar titik Iran dengan Israel.
    Selain itu, Iran juga bisa memblokir Selat Hormuz, jalur utama perdagangan minyak mentah dunia. Dampaknya, harga minyak dunia melonjak dan ekonomi global terdampak.
    Selain itu, tindakan AS bisa membuat Iran justru mempercepat pengembangan senjata nuklir dan keluar dari perjanjian pembatasan senjata nuklir.
    “Artinya, dunia justru masuk dalam siklus baru perlombaan senjata nuklir yang lebih berbahaya,” ujar Fahmi.
    Sebelumnya, Presiden
    Amerika
    Donald Trump mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
    “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, Pemerintah Iran menyatakan kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pebalap Asal Gunungkidul Menang Lagi, 2 Kali Indonesia Raya Berkumandang di Italia

    Pebalap Asal Gunungkidul Menang Lagi, 2 Kali Indonesia Raya Berkumandang di Italia

    Jakarta

    Veda Ega Pratama menang dalam race 8 Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (22/6/2025). Veda berhasil back to back setelah sebelumnya juga menang dalam race tujuh di Sirkuit yang sama. Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang.

    Veda Pratama mengawali balapan dari start kedua. setelah mencatatkan waktu 1 menit 59,926 detik pada sesi kualifikasi yang digelar Jumat (20/6).

    Torehan waktu balap 16 tahun itu hanya terpaut 0,109 detik dari peraih pole position Brian Uriarte asal Spanyol.

    Pebalap asal Gunungkidul ini punya suntikan semangat setelah juara dalam race 7 Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, Sabtu (21/6/2025).

    Dalam race 8 di Sirkuit Mugello kali ini, Minggu (22/6/2025). Veda Pratama berhasil memanfaatkannya dengan baik.

    Saat awal balapan, Veda sempat merosot ke posisi tiga. Dia disalip pebalap Spanyol dan Amerika Serikat.

    12 laps tersisa, Veda merosot ke posisi 8. Jarak antar pebalap sangat tipis. Dia turun enam posisi dari start.

    Empat lap tersisa, Veda masih berada di luar tiga besar. Namun perlahan pebalap asal Gunungkidul itu mulai melakukan serangan.

    Kristian Daniel dan Kerman Tinez, dua pebalap yang berada di depan Veda. Namun tiga lap tersisa, Veda Ega Pratama berhasil menyalip kedua pebalap tersebut di tikungan terakhir.

    Balapan di akhir putaran terbilang sengit, Veda disalip oleh pebalap Jerman, Sullivan Mounsey dan Spanyol, Benat Fernandez. Veda harus rela turun ke posisi tiga.

    Sebelum bendera kotak-kotak berkibar, Veda berhasil merengsek masuk ke posisi pertama. Dia mendapat perlawanan sengit saat di trek lurus dari Hakim Danish.

    Veda menyentuh garis pertama duluan. Dia keluar sebagai pemenang. Finis di depan Hakim Danish, pebalap asal Malaysia dan Alejandra Fernandez, rider asal Spanyol yang melengkapi podium.

    (riar/mhg)

  • Ini Senjata Pemusnah Nuklir Milik AS, Sekali Hantam Iran Bisa Habis

    Ini Senjata Pemusnah Nuklir Milik AS, Sekali Hantam Iran Bisa Habis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) memiliki senjata rahasia yang diyakini mampu meluluhlantakkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran hanya dalam satu hantaman. Senjata itu adalah GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom penghancur bunker paling mematikan yang pernah dibuat Negeri Paman Sam.

    Bom seberat 13,6 ton ini dirancang khusus untuk menembus perlindungan beton dan batuan sedalam 61 meter sebelum meledak dan menghancurkan target utama yang tersembunyi jauh di dalam tanah.

    “Senjata ini dirancang dengan selongsong baja yang tebal, baja yang dikeraskan, untuk menembus lapisan batu ini,” jelas Masao Dahlgren, peneliti pertahanan rudal dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), dikutip AFP di Jakarta, Minggu (2/6/2025).

    GBU-57 memiliki panjang sekitar 6,6 meter dan dilengkapi peledak berfuse khusus yang tidak langsung meledak saat menyentuh permukaan. Sebaliknya, bom ini terus menembus lapisan keras terlebih dahulu, baru kemudian meledak di titik terdalam, tepat di mana target paling sensitif berada.

    Tak sembarang pesawat bisa membawa senjata ini. Hanya pesawat siluman B-2 Bomber milik AS yang mampu menerbangkan dan menjatuhkan GBU-57. Setiap B-2 dapat membawa dua unit bom penghancur bunker tersebut.

    Menariknya, citra satelit menunjukkan keberadaan sejumlah pesawat B-2 di pangkalan militer AS di Diego Garcia, Samudera Hindia, pada awal Mei 2025 lalu. Lokasi itu dinilai sangat strategis untuk melancarkan operasi ke kawasan Timur Tengah, termasuk Iran.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya baru saja mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Hal ini diumumkannya secara resmi, Sabtu (21/6/2025), malam waktu AS.

    Secara perinci, bom AS menghantam tiga lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Esfahan, nmun kerusakan besar difokuskan pada fasilitas nuklir yang berada di Fordow. Trump kemudian meminta Iran untuk merundingkan perdamaian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Konflik Iran-Israel Memanas, Harga BBM RI Berpotensi Naik

    Konflik Iran-Israel Memanas, Harga BBM RI Berpotensi Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mengkhawatirkan konflik Iran-Israel berpotensi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, konflik Iran-Israel berpotensi mengerek harga minyak dunia. Alhasil, konflik ini akan berdampak pada inflasi dunia.

    “Kenaikan harga minyak akan diikuti kemudian dengan kenaikan harga bensin di berbagai negara yang menggunakan bensin termasuk juga, tentunya adalah Indonesia yang merupakan net importir minyak,” kata Faisal kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).

    Bahkan, Faisal menyebut, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak terhadap peningkatan nilai impor Indonesia. Begitu pula dengan inflasi yang akan meningkat.

    Pasalnya, Faisal menjelaskan, harga minyak sangat mudah terpengaruh oleh dinamika geopolitik. Imbasnya, kondisi ini mengancam stabilitas pasokan minyak global. Apalagi, sambung dia, konflik Iran—Israel juga semakin meluas dan melibatkan Amerika Serikat (AS).

    Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan serangan jauh lebih besar jika Iran tak mau melakukan perdamaian. Adapun, tiga fasilitas nuklir utama Iran telah dihancurkan oleh pasukan militer AS, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.

    Faisal menuturkan bahwa serangan saling membalas antara Iran dengan Israel sudah mengerek harga minyak dari US$60-an per barel menjadi US$75-an per barel. Jika AS semakin ikut terlibat di dalam konflik Iran—Israel, sambung dia, harga minyak dunia bisa tembus di atas US$100 per barel.

    “Ini [harga minyak] bisa mengerek lebih jauh lagi jika Amerika ikut campur dan kemudian eskalasi bisa mendorong sampai di atas US$80 per barel. Dan jika berterusan, ini tidak menutup kemungkinan bisa sampai US$100 per barel,” ujarnya.

    Kendati demikian, Faisal menuturkan bahwa kenaikan harga minyak umumnya juga diikuti oleh kenaikan harga komoditas energi substitusinya, seperti komoditas batu bara dan gas alam.

    “Karena kita net eksportir gas alam dan net eksportir batu bara, maka kenaikan harganya tentu akan mendorong ekspor kita secara nilai,” imbuhnya.

    Di samping itu, Faisal menambahkan konflik Iran—Israel juga berpotensi meningkatkan inflasi dan menggerus daya beli masyarakat di dalam negeri, terutama kelas menengah ke bawah.

    “Dalam kondisi seperti ini sangat mungkin ini akan semakin meningkatkan nilai impor karena tadinya perang dagang sendiri sudah mendorong masuknya atau semakin besarnya inflow barang-barang dari China ke Indonesia,” tuturnya.

    Faisal menuturkan, barang-barang China yang sebelumnya menyasar pasar Amerika, tetapi tak bisa masuk atau mengalami hambatan karena tarif tinggi, maka barang asal China tersebut akan mulai mencari alternatif negara lain.

    “Yang kita bisa dalam kontrol kita adalah ekonomi kita sendiri, kebijakan domestik kita sendiri,” imbuhnya.

    Untuk itu, menurutnya, kebijakan domestik harus dijaga. Dalam hal ini, Indonesia perlu memperkuat ekonomi domestik untuk menghindari impor barang-barang yang tidak dibutuhkan atau kurang dibutuhkan, termasuk barang ilegal. “… supaya tidak semakin menekan neraca perdagangan kita,” pungkasnya.

  • Spek Pesawat Pengebom AS yang Serang Nuklir Iran

    Spek Pesawat Pengebom AS yang Serang Nuklir Iran

    Jakarta

    Amerika Serikat dilaporkan menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 untuk menyerang situs nuklir di Iran. B-2 menjadi salah satu senjata strategis milik Amerika Serikat.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (22/6/2025) berkat teknologi siluman B-2, pesawat ini mampu menembus sistem pertahanan udara paling canggih dan menghantam target yang diperkuat, seperti fasilitas nuklir bawah tanah milik Iran.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah berhasil menyerang tiga lokasi nuklir di Iran. Dalam cuitannya di X, Trump menyebut, AS juga menyerang fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6/2025).

    Trump menuturkan pesawat militer AS dengan selamat keluar dari wilayah udara Iran setelah menjatuhkan bom di Forodow. Pesawat kini dalam perjalanan pulang.

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya.

    Seperti apa spesifikasi pesawat ini?

    B-2 merupakan pengebom strategis siluman buatan Northrop Grumman, dan hingga kini masih menyandang status sebagai pesawat militer termahal yang pernah dibuat, dengan harga satuannya mencapai US$2,1 miliar atau sekitar Rp34 triliun (kurs Rp16.000).

    Produksi dimulai akhir 1980-an, namun dihentikan setelah Perang Dingin usai, sehingga hanya 21 unit yang pernah dibuat.

    Selain itu B-2 memiliki teknologi siluman tingkat tinggi. B-2 mengandalkan desain sudut khusus dan material penyerap radar yang membuatnya sangat sulit dideteksi sistem pertahanan udara musuh. Radar cross-section pesawat ini diklaim setara dengan seekor burung kecil, menjadikannya hampir tak terlihat oleh radar konvensional.

    Dalam serangan ke Iran kali ini, B-2 dikabarkan membawa dan menjatuhkan bom penghancur bunker MOP (Massive Ordnance Penetrator) seberat 30.000 pon (13.600 kg). Diperkirakan bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator seberat sekitar 15 ton adalah senjata yang mungkin digunakan dalam serangan AS ke Iran.

    Ukurannya yang besar mengharuskan B-2 untuk membawa hanya satu atau dua MOP per misi, tetapi memberikan kemampuan penetrasi bunker.

    Senjata ini memiliki panjang 20,5 kaki (6,25 m) dan sistem penargetan presisi yang dipandu GPS memungkinkan serangan yang akurat terhadap fasilitas bawah tanah tertentu. Kemampuan penetrasinya yang lebih dari 200 kaki melalui beton yang dikeraskan membuatnya efektif terhadap instalasi bawah tanah yang paling terlindungi di dunia.

    Selain itu B-2 juga memiliki senjata konvensional, antara lain:

    JDAM (Joint Direct Attack Munition): Bom pintar berpemandu GPSJASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile): Rudal jelajah jarak jauh

    B-2 juga merupakan komponen penting dalam triad nuklir strategis AS. Pesawat ini dapat membawa hingga 16 bom nuklir B83, menjadikannya ujung tombak serangan nuklir udara milik AS.

    (riar/mhg)