Negara: Amerika Serikat

  • Kemenkeu Waspadai Dampak Kenaikan Harga Minyak ke APBN

    Kemenkeu Waspadai Dampak Kenaikan Harga Minyak ke APBN

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewaspadai risiko global termasuk efek serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran dan dampaknya pada perekonomian domestik. Langkah mitigasi disiapkan dengan mengoptimalkan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber atau peredam dampak negatif dari peristiwa tidak terduga.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro mengatakan pihaknya melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga (K/L) termasuk Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau secara reguler perkembangan kondisi global yang memberikan risiko bagi perekonomian dan sektor keuangan Indonesia.

    “Pemerintah terus mewaspadai risiko global dan transmisinya pada perekonomian domestik, dengan menyiapkan langkah-langkah mitigasi awal dan mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber,” kata Deni dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Menurut Deni, level tekanan dalam sepekan ini masih berada dalam rentang yang aman dan belum memberikan dampak signifikan baik terhadap perekonomian maupun kinerja industri jasa keuangan dalam negeri, termasuk terhadap kinerja fiskal.

    Soal harga minyak yang melonjak dan dampaknya terhadap inflasi terkait harga BBM, Deni menyebut dapat diredam dengan subsidi dan kompensasi yang diberikan pemerintah. Ia mengklaim masih terdapat ruang fiskal untuk menyerap risiko inflasi terhadap domestik melalui kebijakan pemerintah tersebut.

    “Level harga minyak terkini masih berada di bawah asumsi yang digunakan untuk APBN 2025 yaitu di US$ 82 per barel. Harga minyak Brent di akhir pekan ini masih di US$ 77,27 (eop) dan rata-rata year to date ICP masih di bawah US$ 73 per barel sehingga masih terdapat ruang fiskal untuk meredam rambatan inflasi,” jelas Deni.

    Deni menekankan bahwa sinergi kebijakan yang solid terus dilakukan antara pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengantisipasi risiko terjadinya inflasi, termasuk sinergi kebijakan dengan otoritas fiskal, moneter dan sektor keuangan. Sektor-sektor strategis dalam negeri juga terus diperkuat agar lebih tangguh terhadap guncangan eksternal.

    “Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional, serta melindungi daya beli masyarakat agar Indonesia tetap berada pada jalur pemulihan dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

    (aid/ara)

  • AS Bersiap Hadapi Kemungkinan Serangan Balasan Iran

    AS Bersiap Hadapi Kemungkinan Serangan Balasan Iran

    JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersiaga untuk menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran, demikian menurut laporan NBC merujuk dua pejabat pertahanan dan seorang pejabat senior Gedung Putih.

    Sebelumnya pada Sabtu (21/6) malam, AS telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di wilayah Natanz, Fordow, dan Isfahan.

    Tujuan serangan tersebut adalah untuk membatasi kapabilitas nuklir Iran dan membuat mereka setuju “mengakhiri perang”, ucap Trump yang mengancam bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi yang lebih serius apabila menolaknya.

    Menurut NBC, otoritas AS saat ini bersiaga terhadap kemungkinan serangan balasan Iran, terutama dalam kurun waktu 48 jam sejak serangan terhadap Iran berlangsung.

    Namun demikian, menurut para pejabat tersebut, masih belum diketahui apakah bentuk serangan balasan itu akan diluncurkan terhadap target domestik atau target asing.

    Selain itu, pemerintahan Trump telah mengirimkan pemberitahuan kepada Iran bahwa serangan terhadap fasilitas nuklirnya hanya dilakukan sekali dan bukan merupakan awal “perang untuk mengganti kekuasaan”, menurut Wall Street Journal, mengutip seorang pejabat AS.

    Menurut pejabat tersebut, Trump juga mempertimbangkan kemungkinan meluncurkan serangan langsung ke Iran, sebagaimana yang telah secara jelas ia perlihatkan sejak Selasa lalu.

  • Ada Gangguan di Selat Hormuz, Goldman Sachs Prediksi Harga Minyak Sentuh Level Segini – Page 3

    Ada Gangguan di Selat Hormuz, Goldman Sachs Prediksi Harga Minyak Sentuh Level Segini – Page 3

    Ketegangan juga meningkat di negara tetangga Irak, produsen OPEC terbesar kedua, tempat milisi pro-Teheran sebelumnya mengancam Washington, jika negara itu menargetkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Pada Minggu, Garda Revolusi Iran memperingatkan “pangkalan AS di wilayah tersebut bukanlah kekuatan mereka, melainkan kerentanan terbesar mereka” tanpa menyebutkan lokasi tertentu, demikian dikutip CNBC dari kantor berita Iran Fars.

    Hubungan diplomatik yang baru terbentuk, tetapi bangkit kembali antara mantan rival Iran dan Arab Saudi sementara itu dapat meredakan kemungkinan gangguan dalam pasokan eksportir minyak mentah terbesar di dunia.

    “Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh kekhawatiran perkembangan di Republik Islam Iran, khususnya penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat,” kata kementerian luar negeri Saudi pada hari Minggu. Riyadh, sekutu dekat AS di Timur Tengah, telah membatasi keterlibatannya dalam serangan Iran-Israel.

    Kembali pada 2019, empat tahun sebelum melanjutkan hubungan diplomatik dengan Iran, fasilitas instalasi minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais mengalami kerusakan selama serangan yang diklaim oleh Houthi, tetapi Riyadh dan AS mengatakan Iran bertanggung jawab atas hal tersebut. Teheran membantah terlibat.

    Saat dimulainya kembali serangan Israel-Iran minggu lalu, kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol mengatakan lembaga tersebut memantau perkembangan dan bahwa “pasar dipasok dengan baik hari ini tetapi kami siap bertindak jika diperlukan,” dengan 1,2 miliar barel stok darurat dalam keadaan siaga.

  • Israel Serang Markas Garda Revolusi Iran dan Penjara di Teheran

    Israel Serang Markas Garda Revolusi Iran dan Penjara di Teheran

    Teheran

    Serangan Israel terhadap Iran terus berlanjut pada Senin (23/6). Markas besar Garda Revolusi Iran di Teheran, ibu kota Iran menjadi salah satu target serangan terbaru Israel.

    Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP dan Times of Israel, Senin (23/6/2025), mengatakan bahwa serangan Israel yang sedang berlangsung di Teheran telah menghantam markas besar Korps Garda Revolusi Iran.

    Tidak diketahui seberapa besar dampak serangan tersebut dan apakah ada korban jiwa akibat serangan Israel itu.

    Namun, IDF memperkirakan banyak personel Korps Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan di Teheran.

    Selain menyerang markas Garda Revolusi Iran, militer Israel juga menggempur sejumlah target lainnya di Teheran, termasuk Penjara Evin. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, seperti dilansir Reuters, menyebut penjara itu menjadi tempat para tahanan politik dan penentang rezim Teheran ditahan.

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, sempat membagikan rekaman video yang menunjukkan penjara yang menjadi target serangan pada akun media sosial X miliknya dan memberikan komentar berbunyi “hidup kebebasan” dalam bahasa Spanyol.

    “Dalam serangan terbaru oleh rezim Zionis di Teheran, proyektil-proyektil sangat disayangkan menghantam penjara Evin, yang menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian fasilitas tersebut,” demikian laporan situs berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Ditambahkan otoritas kehakiman Iran bahwa semua sumber daya telah dikerahkan untuk mengatasi situasi di kompleks penjara tersebut dan situasi tetap “terkendali”.

    Sebelumnya, militer Israel dilaporkan kembali menargetkan fasilitas nuklir Fordow milik Iran pada Senin (23/6). Serangan terhadap Fordow ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengebom target yang sama.

    Juru bicara Markas Penanggulangan Krisis Provinsi Qom, seperti dikutip kantor berita Tasnim, menegaskan tidak akan ada bahaya bagi para penduduk di area tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ketemu Menlu Iran, Putin Bilang Gini Soal Serangan AS

    Ketemu Menlu Iran, Putin Bilang Gini Soal Serangan AS

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai “agresi tak beralasan”. Ini merupakan komentar pertamanya mengenai serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran.

    Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi yang berkunjung ke Moskow, Rusia pada Senin (23/6).

    “Ini benar-benar agresi tak beralasan terhadap Iran,” kata Putin kepada Araghchi, menurut kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

    “Rusia berusaha membantu rakyat Iran,” kata Putin dalam pertemuan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Kremlin mengatakan bahwa pihaknya “mengecam” dan “menyesalkan” serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan tersebut.

    “Telah terjadi peningkatan ketegangan baru di kawasan tersebut, dan, tentu saja, kami mengutuk hal ini dan menyampaikan penyesalan yang mendalam terkait hal ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Ketika ditanya dukungan spesifik apa yang mungkin ditawarkan Rusia, Peskov mengatakan kepada wartawan: “Semuanya tergantung pada apa yang dibutuhkan Iran. Kami telah menawarkan layanan mediasi kami.”

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan militer AS berhasil melakukan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran. Serangan itu termasuk terhadap fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow.

    Tonton juga “Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir” di sini:

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6/2025).

    Trump mengatakan pesawat militer AS dengan selamat keluar dari wilayah udara Iran setelah menjatuhkan bom di Fordow.

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya saat itu.

    Trump memberi selamat kepada militer AS. Dia menyebut sudah saatnya untuk melakukan perdamaian.

    “Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian! Terima kasih atas perhatiannya terhadap masalah ini,” imbuhnya.

    Tonton juga “Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siasat BPOM Pastikan Stok Obat Aman di Tengah Ancaman Kelangkaan Imbas Perang

    Siasat BPOM Pastikan Stok Obat Aman di Tengah Ancaman Kelangkaan Imbas Perang

    Jakarta

    Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, mengingatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) agar turut berperan aktif dalam memastikan ketahanan nasional, khususnya di sektor pangan dan obat-obatan, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global. Termasuk konflik antara AS, Iran, hingga Israel.

    “Kita melihat dinamika geopolitik saat ini, termasuk potensi konflik antara Iran dan beberapa negara lainnya, yang tentunya berisiko mengganggu rantai pasok global. Karena itu, BPOM perlu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan tersebut sejak dini,” ujar Dudung saat ditemui detikcom di Gedung BPOM Jakarta, Senin (23/6/2025).

    Menurut Dudung, ketahanan nasional tidak hanya terkait dengan alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga mencakup ketahanan di sektor kesehatan dan pangan. Kemandirian industri pertahanan dan farmasi nasional menjadi kunci agar Indonesia tidak tergantung pada negara lain dalam situasi darurat.

    “Saya sebagai penasihat khusus presiden di bidang pertahanan menilai bahwa kemandirian industri dalam negeri, baik alutsista maupun obat-obatan, sangat penting. Kita harus membangun ekosistem yang kuat agar tidak mudah terguncang oleh kondisi luar,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Dudung menyampaikan Indonesia harus mampu memproduksi obat-obatan secara mandiri. Jika terjadi konflik global berskala besar, ketergantungan terhadap impor obat akan sangat membahayakan ketahanan nasional.

    “Kalau perang besar benar-benar terjadi, dampaknya sangat serius terhadap suplai obat-obatan. Oleh karena itu, kemandirian obat harus diwujudkan. Fasilitas dan sarana yang ada sejauh ini sudah mulai kita manfaatkan untuk mendukung hal tersebut,” katanya.

    94 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor

    Sejalan dengan itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar menegaskan saat ini Indonesia sangat bergantung pada impor bahan baku obat, dengan 94 persen di antaranya berasal dari luar negeri.

    “Kalau kita tidak jeli melihat kondisi ini, bisa sangat berbahaya. Mayoritas bahan baku obat kita impor dari India, China, Belanda, dan Amerika. Dalam kondisi perang seperti sekarang, kalau pasokan tiba-tiba diblokir, kita akan kesulitan. Rakyat kita yang sakit bisa sangat terdampak,” ujar Taruna, dalam kesempatan yang sama.

    Taruna menyebut hal ini menjadi inti pembahasan dalam pertemuan antara dirinya dan penasihat khusus Presiden. Keduanya sepakat Indonesia secara bertahap perlu melakukan langkah-langkah konkret demi memperkuat ketahanan obat, vaksin, dan pangan agar tetap bisa bertahan sebagai negara mandiri di tengah situasi global yang rentan dan sulit.

    Ia juga menegaskan koordinasi antara Kementerian Pertahanan dan BPOM sudah dilakukan. Beberapa instansi terkait, termasuk Laboratorium milik Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan fasilitas kesehatan milik militer seperti lembaga farmasi LAFI AD, saat ini sedang dioptimalkan kembali dalam mendukung produksi dan pengawasan obat nasional.

    NEXT: Obat Generik-Penyakit Kronis Diimpor dari Negara Ini

    Taruna mengungkap obat-obat generik yang sudah habis masa patennya sebagian besar diimpor dari India dan China. Sementara obat-obatan esensial untuk penyakit kronis seperti diabetes, kardiovaskular, gangguan sistem saraf, ginjal, dan kanker umumnya masih diimpor dari Amerika Serikat.

    “Semua jenis obat itu esensial. Apalagi, jika kita melihat sepuluh penyakit tertinggi penyebab kematian di Indonesia saat ini, hampir semuanya adalah penyakit degeneratif dan kronis, seperti jantung, stroke, diabetes, gangguan ginjal, dan kanker,” ujarnya.

    Untuk itu, BPOM telah mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, memberikan dukungan kepada industri farmasi dalam negeri (IF) untuk meningkatkan jumlah dan variasi bahan baku yang dapat diolah sendiri.

    Kedua, mempermudah perizinan dan sertifikasi impor bahan baku bagi industri nasional. Ketiga, memperkuat kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pertahanan, dalam mengamankan jalur distribusi bahan baku obat, baik melalui skema business-to-business (B2B) maupun jalur antar-pemerintah.

    “Dengan kondisi global yang sangat rentan saat ini, kita berharap Indonesia tetap aman dan siap menghadapi segala kemungkinan, khususnya dalam hal ketersediaan obat-obatan,” tutup Taruna.

  • AS Tuding DeepSeek Bantu Operasi Militer dan Intelijen China

    AS Tuding DeepSeek Bantu Operasi Militer dan Intelijen China

    Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat tinggi Amerika Serikat menuding bahwa DeepSeek membantu operasi militer dan intelijen China, serta berupaya menggunakan perusahaan cangkangnya untuk bisa mengakses semikonduktor kelas atas yang tidak bisa dikirim ke China berdasarkan peraturan AS.

    Salah seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjelaskan kepada Reuters bahwa pihaknya menduga DeepSeek secara sukarela memberikan dukungan kepada operasi militer dan intelijen China. Bahkan, dia menilai DeepSeek akan terus melakukannya.

    “Upaya ini melampaui akses sumber terbuka ke model AI DeepSeek,” kata pejabat tersebut, yang meminta disembunyikan identitasnya karena berbicara tentang informasi pemerintah AS, dilansir dari Reuters pada Senin (23/6/2025).

    Penilaian pemerintah AS terhadap aktivitas DeepSeek dan hubungannya dengan pemerintah China belum pernah dilaporkan sebelumnya. Isu itu muncul di tengah perang dagang AS-China yang meluas.

    Di antara tuduhan tersebut, pejabat tersebut mengatakan DeepSeek membagikan informasi dan statistik pengguna dengan aparat pengawasan Beijing.

    Anggota parlemen AS sebelumnya mengatakan, berdasarkan pernyataan pengungkapan privasinya, bahwa DeepSeek mengirimkan data pengguna Amerika ke China melalui “infrastruktur backend” yang terhubung ke China Mobile, raksasa telekomunikasi milik Negeri Panda.

    Pejabat itu juga mengklaim bahwa DeepSeek juga disebut lebih dari 150 kali dalam catatan pengadaan untuk Tentara Pembebasan Rakyat Cina dan entitas lain yang berafiliasi dengan pangkalan industri pertahanan China. Dia menambahkan tudingannya bahwa DeepSeek telah menyediakan layanan teknologi kepada lembaga penelitian tentara tersebut.

    Meskipun demikian, Reuters tidak dapat memverifikasi data pengadaan itu secara independen.

    Pihak DeepSeek pun tidak memberikan respons kepada Reuters atas pertanyaan terkait praktik privasinya.

    AS Tuding DeepSeek Turut Andil dalam Kontrol Ekspor

    Pejabat itu juga mengatakan bahwa DeepSeek menggunakan solusi untuk mengatasi kontrol ekspor AS agar memperoleh akses ke chip canggih buatan AS. Simpulan itu mencerminkan skeptisisme yang berkembang di Washington bahwa kemampuan di balik peningkatan pesat DeepSeek mungkin tak sebesar dugaan dan bergantung kepada teknologi AS.

    Menurutnya, DeepSeek memiliki akses ke sejumlah besar chip kelas atas H100 Nvidia. AS memberlakukan pembatasan chip terebut sejak 2022 karena khawatir China akan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan militer utau menjadi lebih unggul dalam kompetisi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Namun demikian, pejabat itu menolak mengatakan apakah Deepeek berhasil menghindari kontrol ekspor. Dia juga enggan memberikan rincian soal tudingannya bahwa DeepSeek memanfaatkan erusahaan cangkang untuk bisa mendapatkan chip tersebut.

    “DeepSeek berusaha menggunakan perusahaan cangkang di Asia Tenggara untuk menghindari kontrol ekspor, dan DeepSeek berupaya mengakses pusat data di Asia Tenggara untuk mengakses chip AS dari jarak jauh,” kata pejabat itu kepada Reuters.

    Ketika ditanya apakah AS akan menerapkan kontrol ekspor lebih lanjut atau sanksi terhadap DeepSeek, pejabat tersebut mengatakan departemen tersebut “tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini.”

    Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan China tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Sementara itu, juru bicara Nvidia menyatakan bahwa pihaknya tidak mendukung pihak-pihak yang telah melanggar kontrol ekspor AS atau yang tercantum dalam daftar entitas AS.

    “Dengan kontrol ekspor saat ini, kami secara efektif keluar dari pasar pusat data China, yang kini hanya dilayani oleh pesaing seperti Huawei,” jelas juru bicara Nvidia melalui pernyataan tertulis.

  • 8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    GELORA.CO  – Sebanyak 8.000 rumah di Israel gelap gulita buntut serangan terbaru Iran, Senin (23/6/2025).

    Perusahaan Listrik Israel mengungkapkan rudal Intam menghantam “dekat fasilitas infrastruktur strategis”.

    Serangan itu membuat pasokan listrik ke “beberapa komunitas” di Israel mengalami gangguan, imbuh perusahaan tersebut, dikutip dari CNN.

    Perusahaan Listrik menuturkan, sejumlah tim sedang dikerahkan ke wilayah terdampak untuk memperbaiki infastruktur dan menyingkirkan bahaya, serta bekerja sama dengan pasukan keamanan.

    Sementara itu, Menteri Energi Israel memprediksi listrik akan pulih dalam waktu tiga jam.

    Tak lama setelah pernyataan Menteri Energi, Perusahaan Listrik Israel mengklaim pasokan listrik telah berhasil dipulihkan.

    “Tim berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen,” ungkap perusahaan, dilansir Times of Israel.

    Sebelumnya, sirene di Israel utara dilaporkan berbunyi akibat serangan Iran

    Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.

    Sementara itu, Israel kembali membombardir Iran, sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

    Kru CNN menyaksikan pengeboman udara terjadi di Teheran, Senin.

    Para kru mendengar beberapa jet terbang sebelum ledakan mengguncang gedung tempat mereka berada.

    Di saat yang bersamaan, media Iran melaporkan Israel menyerang situs nuklir Fordow, Senin, setelah AS meluncurkan GBU-57 MOP terhadap fasilitas tersebut pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

    Menlu Iran Tiba di Moskow

    Pasca-serangan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, terbang ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Tiba di Moskow, Senin, Aragchi mengatakan Iran dan Rusia selalu bekerja sama, berkonsultasi satu sama lain, dan mengoordinasikn sikap mereka terhadap berbagai masalah.

    Dikutip dari Tasnim, Aragchi menyebut penting bagi Iran dan Rusia untuk mengambil sikap secara hati-hati, lebih serius, dan lebih erat di tengah situasi yang memanas antara Iran, Israel, serta AS.

    Aragchi mengatakan kedatangannya ke Moskow adalah untuk “mengoordinasikan sikap dua negara” pasca-serangan AS.

    Ia mengungkapkan, meski perjalanannya ke Moskow untuk berunding dengan Putin tentang agresi rezim Israel terhadap Iran dan ancaman regional lainnya telah direncanakan sebelumnya, pembicaraan sekarang akan mencakup berbagai masalah yang lebih luas karena AS telah menyerang Iran.

    Iran dan Rusia memiliki keprihatinan yang sama dan juga musuh yang sama, imbuh Aragchi, seraya mencatat kedua negara selalu mengadakan konsultasi erat dan bekerja sama guna memerangi ancaman dan menghadapi tantangan bersama.

    Peringatan Keras Iran

    Sementara itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran menyebut AS telah membuka pintu pembalasan, pasca-serangan terhadap tiga fasilitas nuklir, Minggu dini hari.

    “Kami tidak akan pernah mundur,” tegasnya, Senin.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, menyebut “Amerika yang kriminal” telah “membuka pintu bagi pejuang Angkatan Bersenjata untuk melakukan tindakan apapun yang menentang kepentingan dan tentaranya.”

    “Kami tidak akan pernah mundur dalam hal ini,” Mousavi sekali lagi menekankan pernyataannya.

    Ia mengatakan AS telah “secara langsung ikut campur perang dengan melanggar kedaulatan Iran dan tanah suci negara kami.”

    Terpisah, Juru Bicara Komando Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari, memperingatkan pihaknya akan membalas dengan “operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi berat, disesalkan, dan tidak bisa diprediksi.”

    “Trump, Anda bisa saja memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” pungkas dia

  • 8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    GELORA.CO  – Sebanyak 8.000 rumah di Israel gelap gulita buntut serangan terbaru Iran, Senin (23/6/2025).

    Perusahaan Listrik Israel mengungkapkan rudal Intam menghantam “dekat fasilitas infrastruktur strategis”.

    Serangan itu membuat pasokan listrik ke “beberapa komunitas” di Israel mengalami gangguan, imbuh perusahaan tersebut, dikutip dari CNN.

    Perusahaan Listrik menuturkan, sejumlah tim sedang dikerahkan ke wilayah terdampak untuk memperbaiki infastruktur dan menyingkirkan bahaya, serta bekerja sama dengan pasukan keamanan.

    Sementara itu, Menteri Energi Israel memprediksi listrik akan pulih dalam waktu tiga jam.

    Tak lama setelah pernyataan Menteri Energi, Perusahaan Listrik Israel mengklaim pasokan listrik telah berhasil dipulihkan.

    “Tim berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen,” ungkap perusahaan, dilansir Times of Israel.

    Sebelumnya, sirene di Israel utara dilaporkan berbunyi akibat serangan Iran

    Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.

    Sementara itu, Israel kembali membombardir Iran, sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

    Kru CNN menyaksikan pengeboman udara terjadi di Teheran, Senin.

    Para kru mendengar beberapa jet terbang sebelum ledakan mengguncang gedung tempat mereka berada.

    Di saat yang bersamaan, media Iran melaporkan Israel menyerang situs nuklir Fordow, Senin, setelah AS meluncurkan GBU-57 MOP terhadap fasilitas tersebut pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

    Menlu Iran Tiba di Moskow

    Pasca-serangan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, terbang ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Tiba di Moskow, Senin, Aragchi mengatakan Iran dan Rusia selalu bekerja sama, berkonsultasi satu sama lain, dan mengoordinasikn sikap mereka terhadap berbagai masalah.

    Dikutip dari Tasnim, Aragchi menyebut penting bagi Iran dan Rusia untuk mengambil sikap secara hati-hati, lebih serius, dan lebih erat di tengah situasi yang memanas antara Iran, Israel, serta AS.

    Aragchi mengatakan kedatangannya ke Moskow adalah untuk “mengoordinasikan sikap dua negara” pasca-serangan AS.

    Ia mengungkapkan, meski perjalanannya ke Moskow untuk berunding dengan Putin tentang agresi rezim Israel terhadap Iran dan ancaman regional lainnya telah direncanakan sebelumnya, pembicaraan sekarang akan mencakup berbagai masalah yang lebih luas karena AS telah menyerang Iran.

    Iran dan Rusia memiliki keprihatinan yang sama dan juga musuh yang sama, imbuh Aragchi, seraya mencatat kedua negara selalu mengadakan konsultasi erat dan bekerja sama guna memerangi ancaman dan menghadapi tantangan bersama.

    Peringatan Keras Iran

    Sementara itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran menyebut AS telah membuka pintu pembalasan, pasca-serangan terhadap tiga fasilitas nuklir, Minggu dini hari.

    “Kami tidak akan pernah mundur,” tegasnya, Senin.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, menyebut “Amerika yang kriminal” telah “membuka pintu bagi pejuang Angkatan Bersenjata untuk melakukan tindakan apapun yang menentang kepentingan dan tentaranya.”

    “Kami tidak akan pernah mundur dalam hal ini,” Mousavi sekali lagi menekankan pernyataannya.

    Ia mengatakan AS telah “secara langsung ikut campur perang dengan melanggar kedaulatan Iran dan tanah suci negara kami.”

    Terpisah, Juru Bicara Komando Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari, memperingatkan pihaknya akan membalas dengan “operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi berat, disesalkan, dan tidak bisa diprediksi.”

    “Trump, Anda bisa saja memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” pungkas dia

  • Rusia Sebut Sejumlah Negara Siap Persenjatai Iran dengan Nuklir

    Rusia Sebut Sejumlah Negara Siap Persenjatai Iran dengan Nuklir

    GELORA.CO -Ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat setelah mantan Presiden Rusia Dmitriy Medvedev mengklaim bahwa sejumlah negara kini siap secara langsung memasok Iran dengan hulu ledak nuklir menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu pagi, 22 Juni 2025.

    Dalam pernyataannya di media sosial X, Medvedev menilai bahwa serangan Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordo justru berujung pada hasil yang berlawanan dengan tujuan semula Presiden AS Donald Trump.

    “Serangan ini menjadi bumerang. Pengayaan material nuklir dan, sekarang kita dapat mengatakannya secara langsung, produksi senjata nuklir di masa mendatang akan terus berlanjut,” kata Medvedev, seperti dimuat Reuters. 

    Lebih mengejutkan lagi, Medvedev mengungkap bahwa Iran tak akan sendiri dalam ambisinya ke depan. 

    “Sejumlah negara siap memasok hulu ledak nuklir mereka sendiri kepada Iran secara langsung,” klaimnya tanpa menyebutkan nama negara yang dimaksud.

    Pernyataan Medvedev muncul bersamaan dengan reaksi keras dari Kementerian Luar Negeri Rusia terhadap tindakan militer AS yang dianggap melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.

    “Keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk menjadikan wilayah negara berdaulat sebagai sasaran serangan rudal dan bom, apa pun argumen yang diajukan, secara mencolok melanggar hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.

    “Kami menyerukan diakhirinya agresi dan peningkatan upaya untuk menciptakan kondisi guna mengembalikan situasi ke jalur politik dan diplomatik,” lanjut pernyataan tersebut.

    Beberapa jam setelah pernyataan tersebut, sumber dari Washington melaporkan bahwa Presiden Donald Trump akan mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai bagian dari upaya penanganan krisis yang berkembang cepat di kawasan Timur Tengah.

    Klaim mengenai kesiapan negara-negara tertentu memasok Iran dengan senjata nuklir memunculkan kekhawatiran baru atas kemungkinan dimulainya perlombaan senjata di kawasan, sekaligus menimbulkan ancaman besar terhadap stabilitas dan keamanan global. 

    Hingga kini, belum ada konfirmasi independen terkait negara mana saja yang dimaksud oleh Medvedev.