Negara: Amerika Serikat

  • Rentetan Rudal Iran Kembali Hantam Israel, 4 Orang Tewas

    Rentetan Rudal Iran Kembali Hantam Israel, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Media pemerintah Iran melaporkan pada hari Selasa (24/6) bahwa rentetan rudal sedang menuju Israel, saat waktu gencatan senjata bertahap yang diumumkan Amerika Serikat akan dimulai.

    “Gelombang kelima serangan rudal pagi ini dari Iran sedang menuju wilayah pendudukan,” tulis media Iran, Irib di Telegram sesaat sebelum pukul 04.00 GMT, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/6/2025).

    Tim penyelamat Israel, Magen David Adom (MDA) kemudian mengatakan bahwa empat orang tewas dalam serangan rudal Iran di wilayah Israel selatan. MDA tidak menyebutkan lokasi serangan tersebut, meskipun media Israel mengatakan serangan itu terjadi di Beersheba, Israel selatan.

    Rudal tersebut menghantam sebuah bangunan perumahan di kota Beersheba, menurut seorang jurnalis AFP di lokasi kejadian.

    Militer Israel mengumumkan beberapa gelombang rudal Iran masuk pada hari Selasa selama dua jam, dengan sirene berbunyi beberapa kali di pusat pesisir Tel Aviv, serta lokasi-lokasi lain di Israel utara dan selatan.

    Serangan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata bertahap antara kedua musuh Timur Tengah tersebut.

    “Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA yang Lengkap dan Total,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

    Lihat Video ‘Iran Rudal Israel Setelah Trump Klaim Gencatan Senjata, 3 Orang Tewas’:

    “Pada jam ke-24, berakhirnya perang 12 hari secara resmi akan disambut oleh dunia,” katanya, seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk tetap “damai dan saling menghormati” selama setiap fase proses tersebut.

    Namun, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan “sampai saat ini, TIDAK ADA ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer.”

    “Namun, dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan respons kami setelah itu,” tulisnya di media sosial.

    Lihat Video ‘Iran Rudal Israel Setelah Trump Klaim Gencatan Senjata, 3 Orang Tewas’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Vs Israel Masih Memanas, Kemlu Minta WNI di Timur Tengah Tetap Waspada

    Iran Vs Israel Masih Memanas, Kemlu Minta WNI di Timur Tengah Tetap Waspada

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di kawasan Timur Tengah. Kemlu meminta para WNI juga waspada mengingat eskalasi konflik Iran dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) masih dinamis.

    “Kemlu mengimbau agar para WNI yang saat ini berada di Timur Tengah meningkatkan kewaspadaan, terus memantau situasi keamanan dan arahan yang diberikan otoritas setempat, menghindari lokasi aset-aset negara berkonflik dan mengurangi perjalanan ke luar rumah untuk hal-hal yang tidak mendesak,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).

    Dia mengimbau WNI yang menetap agar melakukan lapor diri secara online di www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data telah update. Dia juga mengingatkan WNI yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah udara Timur Tengah, untuk mengecek jadwal.

    Sebab, gangguan penerbangan masih rawan terjadi mengingat sejumlah negara menutup wilayah udaranya. Judha meminta para WNI selalu memperbarui informasi.

    “Selalu pastikan jadwal penerbangan ke maskapai,” lanjutnya.

    (rdp/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jenderal Iran Bersumpah Terus Serang Israel sampai Netanyahu Bertekuk Lutut

    Jenderal Iran Bersumpah Terus Serang Israel sampai Netanyahu Bertekuk Lutut

    Teheran

    Jenderal militer tertinggi Iran bersumpah untuk terus melanjutkan serangan pembalasan terhadap Israel “dengan kekuatan penuh”, hingga Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dibuat benar-benar “tidak berdaya” dan bertekuk lutut.

    Dalam pernyataan video, seperti dilansir Press TV, Selasa (24/6/2025), Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, yang menjabat Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, menegaskan operasi pembalasan terhadap Israel, yang diberi nama Operation True Promise III, akan terus berlanjut tanpa gangguan.

    Mosavi mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel dan Amerika Serikat (AS) “tidak akan dibiarkan begitu saja” terlepas dari seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan-serangan musuh.

    “Sifat dasar dari tindakan kriminal ini tidak akan dibiarkan tanpa respons, terlepas dari tingkat kerusakannya,” ucap Mousavi, dalam pernyataan pada Senin (23/6), merujuk pada pengeboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) dini hari.

    Dia menyebut keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam perang antara Iran dan Israel sebagai upaya putus asa untuk menyelamatkan Tel Aviv, khususnya Netanyahu, yang dia gambarkan sebagai “proksi gagal” Amerika di kawasan tersebut.

    “Trump, setelah menyaksikan tumbangnya Netanyahu di bawah beban kekalahan, memutuskan untuk memberinya pernapasan buatan melalui tindakan sembrono ini,” sebut Mousavi dalam pernyataannya.

    Pesawat-pesawat pengebom AS, atas perintah langsung Trump, menargetkan tiga fasilitas nuklir di Iran — Isfahan, Natanz, dan Fordow — pada Minggu (22/6) dini hari, yang memicu reaksi keras. Serangan Washington itu terjadi saat Teheran terlibat aksi saling serang dengan Tel Aviv selama sepekan terakhir.

    Lihat juga Video Iran Rudal Israel Setelah Trump Klaim Gencatan Senjata, 3 Orang Tewas

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Serangan Israel yang dimulai pada 13 Juni lalu menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran, dengan Tel Aviv mengklaim serangannya bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.

    Iran melancarkan pembalasan dengan menembakkan rentetan rudal dan meluncurkan serangan drone ke wilayah Israel. Teheran juga baru saja melancarkan serangan terhadap sebuah pangkalan militer AS yang ada di Qatar, sebagai pembalasan atas pengeboman Washington.

    Usai pangkalan AS diserang, Trump mengumumkan gencatan senjata telah disepakati oleh Iran dan Israel. Namun Teheran membantah adanya gencatan senjata.

    Lihat juga Video Iran Rudal Israel Setelah Trump Klaim Gencatan Senjata, 3 Orang Tewas

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • India Akhirnya Menyerah, Starlink Beroperasi dengan Harga Murah

    India Akhirnya Menyerah, Starlink Beroperasi dengan Harga Murah

    Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menunggu selama kurang lebih 3 tahun, akhirnya Starlink, satelit orbit rendah milik Elon Musk, kini resmi mendapatkan lisensi untuk menawarkan layanan internet satelit di India.

    Produk internet tersebut mendapatkan izin operasi setelah menteri komunikasi India, Jyotiraditya Scindia mengadakan pertemuan dengan presiden & COO SpaceX, Gwynne Shotwell pada selasa (17/06/25) lalu.

    Pertemuan tersebut membahas peluang kolaborasi India dengan Starlink dalam hal komunikasi satelit untuk mendukung ambisi digital India.

    “Dengan revolusi digital India di bawah kepemimpinan PM Narendra Modi, teknologi satelit tidak hanya relevan, tetapi juga transformatif.” tulis Jyotiraditya dalam unggahannya di akun X pribadinya.

    Starlink merupakan proyek perusahaan SpaceX, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang didirikan pengusaha miliarder, Elon Musk, dan bergerak di bidang kedirgantaraan dan transportasi antariksa.

    Layanan internet tersebut menyediakan internet pita lebar (broadband) yang cepat dan berlatensi rendah. Melalui jaringan satelit canggihnya, Starlink sering disebut sebagai “internet dari langit”.

    Internet starlink bekerja dengan cara yang berbeda dari sistem satelit tradisional. Bila satelit tradisional bergantung pada satelit geostasioner yang terletak jauh dari Bumi, Starlink beroperasi dengan menggunakan konstelasi satelit orbit Bumi rendah (LEO) terbesar di dunia, yang diposisikan sekitar 550 kilometer di atas permukaan planet.

    Starlink menjadi perusahaan internet ketiga setelah Eutelsat OneWeb dan Jio Satellite Communications yang memperoleh lisensi dari Departemen Telekomunikasi di India.

    Dilansir The Economic Times, Starlink nantinya akan menyediakan layanan internet mereka dengan harga kurang dari US$10 atau sekitar Rp164.000. Mereka juga berencana menawarkan uji coba gratis selama satu bulan, yang memungkinkan pelanggan menguji layanan tersebut sebelum melakukan pembayaran.

    Harga paket yang kurang dari US$ 10 tersebut tergolong jauh lebih murah dibanding harga yang ditawarkan di negara lain. Kemungkinan ini adalah sebuah strategi dari Starlink untuk mendapatkan keuntungan sebagai pelopor.

    Ambil contoh di Lagos, Nigeria, menurut situs webnya, paket residential Starlink dengan data tak terbatas dijual seharga US$35 atau sekitar Rp 574 ribu (kurs saat ini). Paket tersebut bahkan memerlukan investasi awal berupa hardware seharga US$371 (sekitar Rp 6,1 juta).

    Sementara itu, dikutip dari Financial Express, kecepatan internet Starlink akan berkisar antara 25 Mbps hingga 220 Mbps. dengan layanan internet yang berfungsi secara independen, Starlink dinilai ideal untuk menyediakan koneksi internet yang baik, bahkan di lokasi terpencil. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Puan Imbau Negara Lain Tak Perkeruh Konflik Iran-Israel
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Juni 2025

    Puan Imbau Negara Lain Tak Perkeruh Konflik Iran-Israel Nasional 24 Juni 2025

    Puan Imbau Negara Lain Tak Perkeruh Konflik Iran-Israel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI
    Puan Maharani
    mengimbau negara-negara lain untuk tidak memperkeruh situasi di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel, yang kini turut melibatkan Amerika Serikat (AS).
    Ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat menyerang
    fasilitas nuklir Iran
    .
    Setelahnya, Iran meluncurkan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Qatar.
    “Sebaiknya kedua belah pihak menahan diri dan begitu juga negara-negara lain untuk mengimbau agar permasalahan yang terjadi di antara kedua negara bisa diselesaikan dengan baik dan jangan kemudian lebih memperkeruh suasana,” kata Puan, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Selasa (24/6/2025).
    Puan mengingatkan bahwa prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif tidak dijalankan secara serampangan.
    Dia bilang, pemerintah memiliki kewenangan untuk menentukan sikap resmi.
    Namun, sikap yang diambil harus tetap mempertimbangkan dampaknya terhadap posisi Indonesia.
    “Bahwa kita politiknya bebas aktif, nanti biar pemerintah yang menyampaikan apa sikap politik bebas aktif dari pemerintah, namun jangan sampai merugikan politik dan situasi geografis Indonesia,” kata Puan.
    Puan meminta pemerintah untuk menyiapkan mitigasi terhadap dampak langsung dari memanasnya situasi
    geopolitik global
    , termasuk potensi lonjakan harga minyak dunia akibat diblokadenya Selat Hormuz, jalur utama perdagangan minyak dan gas internasional.
    “Apa yang akan kita lakukan terkait dengan hal tersebut tentu saja ke depan ini dalam waktu dekat pemerintah bersama DPR akan segera membahas terkait dengan rancangan APBN 2026,” kata Puan.
    “Pemerintah harus segera memitigasi perkembangan ini, tentu saja terkait dengan kurs rupiah, subsidi BBM, dan hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan situasi global,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Iran Ancam AS Akan Menyesal Jika Kembali Lancarkan Serangan!

    Iran Ancam AS Akan Menyesal Jika Kembali Lancarkan Serangan!

    Jakarta

    Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengingatkan Amerika Serikat untuk tidak melancarkan serangan lebih lanjut terhadap Iran. Komandan IRGC, Mayor Jenderal Mohammad Pakpour berjanji bahwa AS akan menyesali setiap serangan lebih lanjut terhadap Iran.

    “Kami memperingatkan presiden Amerika yang bodoh… bahwa jika terjadi pengulangan agresi atau serangan terhadap sistem suci Republik Islam Iran dan tanah kelahiran martir Iran yang membanggakan, dia akan menerima tanggapan yang lebih menghancurkan dan disesalkan, yang akan menjadi pelajaran,” kata Pakpour dikutip oleh televisi pemerintah Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/6/2025).

    Pakpour menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pesan yang dikeluarkan pada Selasa (24/6) pagi waktu setempat setelah angkatan bersenjata Iran melancarkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang berfungsi sebagai markas terdepan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).

    Militer Iran menyebut serangan rudal itu serangan yang kuat dan menghancurkan terhadap pos terdepan, yang juga berfungsi sebagai markas terdepan Komando Pusat Angkatan Udara AS (AFCENT).

    Serangan itu dilakukan sebagai balasan atas serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Minggu lalu.

    Dilansir media Iran, Press TV, Selasa (24/6/2025), Pakpour menyebut target yang diserang selama operasi pembalasan itu sebagai “jantung CENTCOM di kawasan Asia Barat”.

    Dia mengatakan bahwa pangkalan strategis utama Amerika Serikat itu telah mengalami kerusakan, meskipun ada beberapa lapis perlindungan yang kuat.

    Senada dengan Pakpour, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi juga mengatakan bahwa Iran siap untuk membalas setiap serangan baru oleh Amerika Serikat.

    “Serangan rudal Iran terhadap pangkalan militer Al-Udeid merupakan tanggapan terhadap agresi terang-terangan Amerika terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional Iran,” kata Aragchi seperti dikutip oleh kementeriannya, seraya menambahkan bahwa Teheran “akan siap untuk kembali merespons” setiap serangan baru oleh Washington.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terbang 37 Jam ke Iran, Jet Pengebom B-2 Punya Toilet dan Kulkas

    Terbang 37 Jam ke Iran, Jet Pengebom B-2 Punya Toilet dan Kulkas

    Jakarta

    Pesawat pengebom siluman B-2 yang digunakan untuk menyerang situs pengayaan nuklir Fordow dan lainnya di Iran, dilengkapi dengan toilet, microwave, dan biasanya juga perangkat pendingin untuk makanan ringan. Itu agar para pilotnya merasa lebih nyaman dalam perjalanan sangat panjang.

    Pesawat dengan dua kru tersebut lepas landas dari Missouri, terbang di atas Eropa Selatan, melewati dekat Sisilia, dan menjatuhkan muatan bom penghancur bunker GBU-57 yang kuat ke Iran. Total penerbangannya dilaporkan sekitar 37 jam.

    Armada pesawat pengebom yang awalnya dirancang untuk menjatuhkan bom nuklir di Uni Soviet itu, lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman pada hari Jumat. Untuk terbang non stop, B-2 mengisi bahan bakar beberapa kali di udara.

    Agar perjalanan yang begitu jauh dapat ditanggung, B-2 memiliki kokpit yang dilengkapi dengan lemari es mini dan oven microwave untuk menjaga kru tetap kenyang.

    Dan seperti pesawat apa pun untuk penerbangan jarak jauh, B-2 Spirit juga memiliki toilet. Dikutip detikINET dari NY Post, ada juga cukup ruang bagi satu pilot untuk berbaring dan beristirahat sementara yang lain menerbangkan jet.

    B-2 pertama kali beroperasi pada tahun 1997, dan masing-masing menghabiskan biaya lebih dari USD 2 miliar. Angkatan Udara AS memiliki armadanya sebanyak 19 unit, setelah kehilangan satu dalam kecelakaan pada tahun 2008.

    Dengan lebar sayap 52 meter dan awak dua pilot, B-2 mengandalkan otomatisasi untuk membantu menyelesaikan penerbangan jarak jauh. Tujuh pembom B-2 yang dikerahkan untuk Operasi Midnight Hammer terbang dengan dua awak di mana mereka bergantian tidur selama malam yang menegangkan.

    37 jam yang dihabiskan untuk menyerang Fordow menandai misi pembom B-2 terpanjang sejak serangan awal Amerika di Afghanistan setelah serangan 11 September 2001.

    Pilot untuk jenis pesawat ini dilatih untuk bertahan dalam penerbangan panjang dan melelahkan. Pembom siluman tidak menghabiskan seluruh misi sendirian. Armada jet tempur dan pesawat pendukung kabarnya dikerahkan untuk bertemu dengan B-2 saat mereka mendekati Iran.

    “B-2 terhubung dengan pesawat pengawal dan pendukung dalam manuver rumit dan tepat waktu yang membutuhkan sinkronisasi yang tepat di berbagai platform di wilayah udara yang sempit, semuanya dilakukan dengan komunikasi minimal,” klaim Letnan Jenderal Daniel Caine, pimpinan Kepala Staf Gabungan AS.

    (fyk/afr)

  • ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    Paris

    Reza Pahlavi, putra Shah terakhir Iran yang diasingkan sejak revolusi tahun 1979 silam, menawarkan diri sebagai pemimpin sementara untuk mengambil alih kekuasaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Pahlavi meminta negara-negara Barat untuk mendukung penuh perubahan rezim di Teheran.

    Pahlavi yang dijuluki “Putra Mahkota Iran” oleh para pendukungnya, seperti dilansir Politico, Selasa (24/6/2025), mengimbau masyarakat internasional untuk membantu rakyat Iran dalam menggulingkan Khamenei dan kediktatoran keagamaannya.

    Pahlavi, dalam wawancara di Paris, Prancis pada Senin (23/6) mengatakan bahwa dibutuhkan tindakan militer untuk menyingkirkan aparatus teror rezim tersebut dan juga langkah-langkah praktis untuk mendukung kelompok oposisi dengan internet dan komunikasi lebih baik, serta aksi massa secara besar-besaran.

    “Saya ada di sini pada hari ini untuk menyerahkan diri kepada rekan-rekan senegara saya untuk memimpin mereka di jalan perdamaian,” kata Pahlavi dalam konferensi pers pada Senin (23/6) waktu setempat.

    “Kami adalah orang-orang yang bangga, orang-orang tua, dan orang-orang tangguh … Inilah momen kita. Saya bersama Anda. Mari kita membangun Iran yang baru ini bersama-sama,” cetusnya.

    Pahlavi yang kini berusia 64 tahun, sudah menghabiskan 46 tahun terakhir di luar Iran setelah revolusi Islam menggulingkan monarki pada tahun 1979 silam. Pemerintahan Shah mencakup polisi keamanan negara yang ditakuti, dan Pahlavi menuai banyak kritikan dari para aktivis oposisi yang tidak ingin monarki kembali.

    Namun, dia juga memiliki basis pendukung yang bersemangat dari para penganut monarki di dalam dan di luar Iran, serta telah mengadvokasi perubahan rezim di Teheran selama beberapa dekade.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Sekarang, Pahlavi melihat peluang terbaik yang pernah dimilikinya untuk mewujudkan tujuannya itu.

    Perang udara yang berlangsung antara Iran dan Israel sejak 13 Juni lalu, ditambah keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang mengebom fasilitas nuklir Teheran pada akhir pekan, semakin memicu kekacauan di negara Syiah tersebut.

    Meskipun perubahan rezim bukan tujuan resmi bagi Israel atau AS, namun Pahlavi menilai aksi militer mampu mendorong kediktatoran Khamenei ke ambang kehancuran dan konsep perubahan rezim semakin menguat di masyarakat internasional.

    Dia menilai “peluangnya sangat besar” bahwa rezim Khamenei akan tumbang pada akhir tahun ini.

    Lebih lanjut, Pahlavi menilai sikap negara-negara Barat, terutama di Eropa, yang menyerukan deeskalasi konflik dan kembali ke meja perundingan adalah sebuah kesalahan.

    “Perundingan adalah sia-sia karena rezim ini telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tidak akan pernah mengubah perilakunya. Anda telah berunding cukup lama dengan rezim ini. Sudah saatnya kita berinvestasi pada rakyat Iran sebagai jaminan yang Anda untuk otoritas yang akan menjamin perdamaian bagi Anda, keamanan bagi dunia, dan yang terpenting kebebasan bagi negara saya sendiri,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Rudal Iran-AS Menggila, Langit Timur Tengah Mendadak Kosong

    Perang Rudal Iran-AS Menggila, Langit Timur Tengah Mendadak Kosong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah kian memanas setelah Amerika Serikat (AS) bergabung dengan Israel untuk menyerang Iran. Militer AS mengklaim berhasil menghancurkan 3 pusat nuklir di Iran pada Sabtu (20/6) pekan lalu.

    Serangan balasan lantas dilancarkan Iran ke 10 titik di Israel. Iran juga menyerang pangkalan militer AS di Qatar pada Senin (23/6) malam.

    Tak lama setelahnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata telah disepakati antara Israel dan Iran.

    Kendati demikian, ledakan terbaru dilaporkan mengguncang Iran pada Selasa (24/6/2025) pagi ini.

    Perang yang masih kencang membuat langit Timur Tengah kosong melompong. Berbagai penerbangan dengan destinasi ke kawasan tersebut dibatalkan, dialihkan, atau ditangguhkan.

    Pada Senin (23/6), Air India mengumumkan menyetop semua penerbangan ke Timur Tengah. Selain itu, dilakukan pula penangguhan penerbangan dari/ke wilayah timur Amerika Utara dan Eropa.

    Bandara Dubai yang tersibuk di dunia mengatakan operasinya telah dilanjutkan setelah penangguhan singkat. Kendati demikian, Dubai memperingatkan penundaan dan pembatalan beberapa penerbangan. Qatar juga menutup wilayah udaranya.

    Wilayah udara yang biasanya sibuk membentang dari Iran dan Irak hingga Mediterania menyerupai kota mati, tanpa lalu lintas udara komersial karena penutupan wilayah udara dan masalah keselamatan.

    “Mengerikan sekali,” kata Miret Padovani, seorang pemilik bisnis yang terdampar di Bandara Internasional Hamad, Doha, dikutip dari Reuters, Selasa (24/6/2025).

    Ia memesan tiket penerbangan Qatar Airways ke Thailand yang dijadwalkan berangkat Senin (23/6) malam, tetapi membatalkan perjalanannya dan berencana untuk pulang ke Dubai pada Selasa (24/6) pagi.

    “Semuanya terjadi begitu cepat. Saya bahkan mendengar dari orang-orang di ruang tunggu kelas utama bahwa rudal-rudal itu telah meluncur,” Miret menambahkan.

    Menurut perusahaan analitik penerbangan Cirium, puluhan penerbangan ke Doha, sebagian besar dari Qatar Airways, dialihkan pada Senin (23/6). Segelintir penerbangan ke Dubai dialihkan karena penutupan wilayah udara.

    Kuwait Airways pada Senin (23/6) menangguhkan keberangkatan penerbangannya dari negara tersebut, sementara Etihad Airways dari UEA mengalihkan rute penerbangannya pada hari Senin (23/6) dan Selasa (24/6).

    Maskapai penerbangan Spanyol Iberia membatalkan rencana untuk melanjutkan penerbangan ke Doha pada Selasa (24/6) setelah penutupan wilayah udara terbaru.

    Perlu diketahui, sejak wilayah udara Rusia dan Ukraina ditutup untuk sebagian besar maskapai penerbangan karena perang selama bertahun-tahun, Timur Tengah menjadi rute andalan yang sangat penting untuk penerbangan antara Eropa dan Asia.

    Di tengah serangan rudal dan udara selama 10 hari terakhir, maskapai penerbangan telah mengalihkan rute ke utara melalui Laut Kaspia atau ke selatan melalui Mesir dan Arab Saudi.

    Maskapai penerbangan kemungkinan menghindari Doha, Dubai, dan bandara lain di kawasan tersebut karena kekhawatiran bahwa Iran atau proksinya dapat menargetkan serangan drone atau rudal terhadap pangkalan militer AS di negara-negara ini, kata konsultan risiko penerbangan Osprey Flight Solutions.

    Sampai Kapan Penerbangan Disetop?

    Sebelumnya, maskapai penerbangan telah mempertimbangkan berapa lama mereka akan menangguhkan penerbangan. Finnair adalah yang pertama mengumumkan penangguhan penerbangan ke Doha, dengan pembatalan hingga 30 Juni 2025.

    Singapore Airlines berencana untuk membatalkan penerbangan ke Dubai hingga Selasa (24/6). Air France, Iberia, British Airways, dan Air Astana, membatalkan semua penerbangan ke Doha dan Dubai pada Minggu (21/6) dan Senin (22/6).

    Air France juga membatalkan penerbangan ke Riyadh dan mengatakan akan menangguhkan penerbangan ke dan dari Beirut, Lebanon hingga Rabu (25/6) besok.

    Beberapa hari sebelum serangan AS, American Airlines menangguhkan penerbangan ke Qatar. United Airlines dan Air Canada melakukan hal yang sama dengan penerbangan ke Dubai. Penerbangan mereka belum dilanjutkan.

    Zona konflik yang meluas menjadi beban operasional yang makin besar bagi maskapai penerbangan. Serangan udara menimbulkan kekhawatiran tentang penembakan yang disengaja atau tidak disengaja terhadap lalu lintas udara komersial.

    Gangguan GPS di sekitar titik-titik konflik, tempat sistem GPS berbasis darat “memalsukan” atau menyiarkan posisi yang, dapat membuat pesawat komersial keluar jalur.

    Hal ini juga menjadi masalah yang makin besar bagi penerbangan komersial. SkAI, sebuah perusahaan Swiss yang mengelola peta gangguan GPS, mengatakan pada Minggu (21/6) malam bahwa mereka telah mengamati lebih dari 150 pesawat yang dipalsukan di atas Teluk Persia dalam 24 jam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Iran ke Qatar!

    Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Iran ke Qatar!

    Jakarta

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras serangan Iran terhadap Qatar. Saudi mengatakan bahwa “agresi ini tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.”

    “Kerajaan Arab Saudi mengutuk dan mengecam dengan keras agresi yang dilancarkan oleh Iran terhadap Negara Qatar,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Selasa (24/6/2025).

    “Agresi ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik. Ini tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun,” tegas kementerian Saudi tersebut.

    “Kerajaan menegaskan solidaritas dan dukungan penuhnya untuk Negara Qatar, dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mendukung Negara Qatar dalam semua tindakannya,” imbuhnya.

    Sebelumnya, militer Iran mengatakan pada hari Senin (23/6) bahwa mereka menargetkan pangkalan militer Amerika Serikat, al-Udeid di Qatar dengan serangan rudal. Iran menyebut serangan rudal yang “menghancurkan dan dahsyat” tersebut sebagai respons atas serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

    Pihak AS mengklaim tidak ada korban dari serangan rudal Iran itu.

    “Saya dapat mengonfirmasi bahwa Pangkalan Udara Al Udeid diserang oleh rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah yang berasal dari Iran hari ini. Saat ini, tidak ada laporan tentang korban dari pihak AS,” kata pejabat pertahanan AS, dilansir AFP, Selasa (24/6/2025).

    Pemerintah Qatar mengutuk serangan Iran tersebut. Qatar menegaskan bahwa mereka berhak untuk menanggapi secara langsung dan sesuai dengan hukum internasional.

    “Kami menegaskan bahwa Negara Qatar berhak untuk menanggapi secara langsung dengan cara yang proporsional terhadap sifat dan skala agresi terang-terangan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

    Majed juga menambahkan bahwa pangkalan AS telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan menjelang serangan.

    Uni Emirat Arab (UEA) juga mengecam keras serangan Iran terhadap pangkalan al-Udeid di Qatar tersebut, yang merupakan fasilitas militer AS terbesar di kawasan itu.

    “Mengecam keras serangan [Iran] terhadap Pangkalan Udara al-Udeid di Negara Qatar, menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan wilayah udara Qatar,” kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi WAM.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini