Negara: Amerika Serikat

  • Trump Bantah Iran Sembunyikan Uranium Sebelum Serangan AS

    Trump Bantah Iran Sembunyikan Uranium Sebelum Serangan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah laporan bahwa Iran sempat memindahkan uranium yang diperkaya sebelum fasilitas nuklirnya dihantam serangan udara oleh AS. Ketegangan kian meningkat seiring perdebatan soal seberapa besar dampak serangan itu terhadap program nuklir Tehran.

    “Saya bisa katakan, AS tidak memiliki indikasi bahwa uranium dipindahkan sebelum serangan,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada media, seperti dikutip AFP pada Kamis (26/6/2025). “Apa pun yang ada di lokasi sekarang terkubur di bawah reruntuhan, berkat keberhasilan serangan Sabtu malam.”

    Sebelumnya, laporan CNN menyebutkan bahwa Iran kemungkinan telah memindahkan sekitar 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60% ke lokasi yang tidak diketahui. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa dampak serangan terhadap program nuklir Iran diperkirakan hanya akan menunda pengembangan beberapa bulan.

    Presiden Donald Trump langsung mengecam laporan itu. Lewat Truth Social, ia menyebutnya “berita palsu”. “Serangan itu melenyapkan fasilitas utama Iran,” tegas Trump, menyebut situs Fordo yang terkubur di dalam gunung sebagai salah satu target yang dihancurkan.

    Militer AS mengklaim telah menjatuhkan 14 bom penghancur bunker GBU-57 seberat 13.600 kilogram di tiga fasilitas nuklir Iran. Namun, hingga kini belum ada verifikasi independen mengenai skala kerusakan dari serangan Washington tersebut.

    Di sisi lain, Kepala CIA John Radcliffe menyatakan bahwa intelijen terbaru dari “sumber yang secara historis dapat diandalkan” menunjukkan sejumlah fasilitas nuklir utama Iran “dihancurkan total dan butuh bertahun-tahun untuk dibangun kembali.”

    Wakil Presiden JD Vance menanggapi isu pemindahan uranium dengan hati-hati. “Kami akan bekerja beberapa minggu ke depan untuk memastikan penanganan terhadap bahan itu,” katanya dalam wawancara dengan ABC News.

    Sementara itu, Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyatakan pihaknya kehilangan visibilitas atas bahan nuklir Iran sejak permusuhan dimulai. “Saya tidak ingin memberi kesan bahwa uranium telah hilang atau disembunyikan,” ujarnya.

    Iran sendiri mengakui fasilitasnya rusak parah namun belum memberikan keterangan mengenai lokasi uranium yang disebutkan.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Saat Israel Dibikin Pusing Warganya Sendiri

    Saat Israel Dibikin Pusing Warganya Sendiri

    Jakarta

    Perang 12 hari antara Israel dan Iran berakhir usai gencatan senjata. Namun, pemerintah Israel pusing lantaran menerima ribuan klaim ganti rugi warga yang terdampak perang.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari dengan Israel. Pengumuman setelah gencatan senjata yang dinilai rapuh dengan Israel.

    Dilansir AFP, Rabu (25/6/2025), Masoud Pezeshkian mengumumkan “berakhirnya perang 12 hari” yang dipaksakan oleh Israel, dalam sebuah pidato kepada rayat Iran yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.

    “Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel,” kata Pezeshkian.

    Iran siap untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat (AS), karena gencatan senjata dalam perang dengan Israel telah tercapai setelah 12 hari serangan yang menghantam fasilitas nuklir republik Islam tersebut.

    Namun, meskipun ia tampaknya menyatakan kesediaannya untuk meninjau kembali perundingan nuklir yang digagalkan oleh serangan mendadak Israel, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya akan terus “menegaskan hak-haknya yang sah” untuk penggunaan tenaga atom secara damai.

    Lantas, apa saja permintaan warga Israel? Baca halaman selanjutnya.

    Israel Klaim Sudah Capai Tujuan

    Foto: Serangan rudal Iran menghantam kawasan permukiman Be’er Sheva, Israel. Konflik Israel-Iran terus memanas dan menimbulkan korban sipil. (REUTERS/Amir Cohen)

    Pemerintah Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinetnya “untuk mengumumkan bahwa Israel telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion dan banyak lagi”.

    Ditambahkan bahwa mereka telah menghilangkan “ancaman eksistensial ganda” dari program rudal nuklir dan balistik Iran, seraya bersumpah untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.

    Sementara itu, badan keamanan utama Iran mengatakan pasukan republik Islam itu telah “memaksa” Israel untuk “secara sepihak” mundur. Garda Revolusi juga memuji salvo rudal yang ditembakkan ke Israel pada menit terakhir sebagai “pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis”.

    Israel Terima 39.000 Klaim Kompensasi

    Foto: Be’er Sheva, Israel 24 Juni, 2025. (REUTERS/Amir Cohen)

    Meski perang sudah berakhir, Israel kelimpungan. Sebab, Pemerintah Israel menerima hampir 39.000 klaim kompensasi atau permintaan ganti rugi dari warganya untuk kerusakan material secara langsung yang disebabkan oleh serangan-serangan rudal Iran selama lebih dari sepekan terakhir.

    Laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/6/2025), menyebutkan bahwa Dana Kompensasi pada Otoritas Pajak Israel telah menerima sekitar 38.700 klaim kompensasi sejak awal konflik Israel dan Iran pada 13 Juni lalu.

    Di antara klaim kompensasi tersebut, menurut Yedioth Ahronoth, terdapat sekitar 30.809 permintaan ganti rugi untuk kerusakan bangunan, kemudian 3.713 permintaan ganti rugi untuk kerusakan pada kendaraan, dan sebanyak 4.085 permintaan ganti rugi untuk kerusakan pada peralatan serta barang-barang lainnya.

    “Ada perkiraan bahwa ribuan bangunan lainnya mengalami kerusakan, tetapi belum ada klaim kompensasi yang diajukan untuk mereka,” sebut Yedioth Ahronoth dalam laporannya.

    Belum Ada Total Kerugian

    Sementara itu, laporan terpisah situs web Israel Behadrei Haredim menyebutkan bahwa lebih dari 24.932 klaim kompensasi diajukan di area Tel Aviv, sedangkan sebanyak 10.793 klaim kompensasi lainnya diajukan di area kota Ashkelon.

    Sejauh ini, sebut Yedioth Ahronoth, belum ada perkiraan finansial atau besaran total ganti rugi yang diminta warga Israel kepada pemerintahnya.

    Israel, menurut laporan Financial Express, telah menghabiskan sekitar US$ 5 miliar (sekitar Rp 81 triliun) pada minggu pertama serangannya terhadap Iran, yang diklaim bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.

    Pengeluaran harian perang oleh Israel mencapai US$ 725 juta (Rp 11,8 triliun), dengan sekitar US$ 593 juta (Rp 9,6 triliun) di antaranya digunakan untuk serangan dan US$ 132 juta (Rp 2,1 triliun) lainnya dialokasikan untuk tindakan defensif serta mobilisasi militer.

    Lihat juga Video Trump: Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 1
                    
                        Info Intel AS Bocor: Serangan ke Situs Nuklir Iran Disebut Gagal, Cuma Rusak Pintu Masuk
                        Internasional

    1 Info Intel AS Bocor: Serangan ke Situs Nuklir Iran Disebut Gagal, Cuma Rusak Pintu Masuk Internasional

    Info Intel AS Bocor: Serangan ke Situs Nuklir Iran Disebut Gagal, Cuma Rusak Pintu Masuk
    Tim Redaksi
    WASHINGTON DC, KOMPAS.com
    – Laporan intelijen yang bocor menunjukkan, serangan militer
    Amerika Serikat
    (AS) ke situs nuklir
    Iran
    tidak sepenuhnya menghancurkan target utama seperti yang diklaim Presiden Donald Trump.
    Mengutip sumber yang mengetahui hasil asesmen Badan Intelijen Pertahanan AS, media “Negeri Paman Sam” pada Selasa (24/6/2025) melaporkan bahwa serangan itu hanya menimbulkan kerusakan terbatas.
    Beberapa pintu masuk ke situs nuklir memang tertutup akibat serangan, tetapi struktur bawah tanah yang menyimpan sentrifus serta cadangan uranium Iran dilaporkan tetap utuh.
    “Kebocoran penilaian yang dituduhkan ini merupakan upaya jelas untuk merendahkan Presiden Trump, dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk meluluhlantakkan program
    nuklir Iran
    ,” tulis Leavitt dalam pernyataan di platform X.
    “Semua orang tahu apa yang terjadi ketika Anda menjatuhkan 14 bom seberat 13,6 ton dengan sempurna pada target mereka, hancur total,” lanjutnya, dikutip dari
    AFP
    , Rabu (25/6/2025).
    Pada akhir pekan lalu, Angkatan Udara AS mengerahkan pesawat siluman B-2 untuk meluncurkan bom penghancur bunker GBU-57 ke dua fasilitas nuklir utama di Iran. Serangan ini diperkuat oleh rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan dari kapal selam ke lokasi ketiga.
    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bahkan mengeklaim bahwa pasukan Amerika telah menghancurkan program nuklir Iran sepenuhnya.
    Namun, pejabat tinggi militer AS Jenderal Dan Caine menyampaikan pernyataan yang lebih berhati-hati.
    Ia mengatakan, serangan itu memang menyebabkan kerusakan sangat parah, tetapi tidak merinci seberapa besar dampaknya terhadap keberlangsungan program nuklir Iran.
    Menanggapi serangan tersebut, Iran menyatakan telah menyiapkan langkah untuk melanjutkan kembali program nuklir mereka.
    Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, mengatakan bahwa rencana pemulihan sudah disusun sebelumnya.
    “Rencana untuk memulai kembali (fasilitas) telah dipersiapkan sebelumnya, dan strategi kami adalah untuk memastikan bahwa produksi dan layanan tidak terganggu,” kata Eslami dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah.
    “Permainan belum berakhir,” ujarnya.
    Adapun serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir Iran kali pertama dilakukan oleh
    Israel
    pada 13 Juni 2025.
    Operasi tersebut juga menyasar ilmuwan serta tokoh militer penting Iran sebagai bagian dari upaya menekan pengembangan program nuklir Teheran.
    Sebelum melancarkan serangan, Trump sempat menempuh jalur diplomatik selama beberapa pekan untuk menyusun ulang kesepakatan nuklir yang pernah ia batalkan pada 2018. Namun, pendekatan militer akhirnya dipilih.
    Jenderal Caine mengungkapkan, operasi akhir pekan lalu melibatkan lebih dari 125 armada, termasuk di antaranya pengebom siluman, jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, kapal selam peluncur rudal, serta pesawat intelijen dan pengintai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Israel Diduga Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Trump Langsung Beri Gencatan Senjata
                        Internasional

    3 Israel Diduga Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Trump Langsung Beri Gencatan Senjata Internasional

    Israel Diduga Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Trump Langsung Beri Gencatan Senjata
    Tim Redaksi
    WASHINGTON DC, KOMPAS.com
    – Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    pada Selasa (24/6/2025) mengumumkan gencatan senjata antara
    Iran
    dan Israel, menyusul ketegangan militer selama hampir dua pekan terakhir.
    Namun, efektivitas dan keberlangsungan kesepakatan itu masih diragukan berbagai pihak, termasuk para analis Timur Tengah.
    “Saya tidak berpikir Pemerintah
    Israel
    mampu mempertahankan perang jangka panjang, tetapi saya pikir faktor utamanya di sini adalah Presiden Trump. Dia tidak ingin melihat perang baru di wilayah tersebut pecah di bawah pengawasannya,” ujar Will Todman, peneliti senior di Program Timur Tengah, Center for Strategic and International Studies (CSIS), seperti dikutip
    AFP
    .
    Gencatan senjata itu diumumkan hanya beberapa hari setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar.
    Menurut laporan, serangan tersebut dilakukan secara terukur dan mudah dicegat oleh sistem pertahanan.
    Merespons insiden itu, Trump memilih tidak melakukan serangan balasan dan justru mendesak Israel jangan melanjutkan rencana operasi militer ke wilayah Iran.
    Langkah ini dipandang sebagai manuver cepat Trump untuk menghindari konflik berkepanjangan, sekaligus menepis kritik terhadap komitmennya selama kampanye untuk tidak menyeret militer AS ke konflik luar negeri.
    “Itulah yang mengubah kalkulasi untuk Israel dan juga untuk Iran,” tambah Todman.
    Puncak eskalasi terjadi saat militer AS meluncurkan serangan udara terhadap salah satu situs-situs nuklir utama Iran pada Sabtu (21/6/2025).
    Meski Trump mengeklaim fasilitas tersebut telah “dihancurkan”, laporan rahasia yang dilansir
    CNN
    dan
    The New York Times
    menyebutkan bahwa bagian inti dari tiga lokasi nuklir Iran tidak mengalami kerusakan berarti.
    Sementara itu, Iran dikabarkan sedang mencari jalan keluar dari konflik setelah mengalami serangan terburuk sejak perang Iran-Irak pada 1980–1988.
    Trump juga memberi sinyal akan menawarkan insentif kepada Teheran, termasuk pelonggaran sanksi agar China dapat kembali membeli minyak Iran.
    Adapun Israel berada dalam tekanan berat. Serangan udara Iran dalam beberapa hari terakhir disebut sebagai yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir, bersamaan dengan operasi militer di Gaza, Suriah, dan Lebanon.
    Setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji langkah Trump, peringatan yang dilontarkan Trump sehari kemudian dianggap sebagai sinyal bahwa ada batas dalam dukungan AS terhadap Israel.
    “Trump secara vokal menggunakan kekuatan
    troll
    -nya untuk mencoba menahan tindakan Israel dan Iran, tetapi dia kalah penting dibandingkan peran yang terus dimainkan oleh negara-negara ini (Teluk),” ujar Brian Katulis, peneliti senior di Middle East Institute.
    Katulis menyebut, negara seperti Qatar yang memiliki hubungan strategis dengan berbagai pihak di kawasan, memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan.
    Menurutnya, pendekatan Trump yang menggabungkan komunikasi digital dengan kebijakan militer justru membingungkan banyak pengamat dan aktor global.
    “Operasi militer yang bersifat taktis, dikombinasikan dengan banyak komunikasi strategis, membingungkan orang Amerika dan aktor global tentang apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh pemerintahan Trump,” kata Katulis.
    “Operasi militer AS yang berkepanjangan bisa berpotensi memecah dukungan terhadap Presiden Trump, bahkan dari basis pendukungnya sendiri,” kata Jonathan Panikoff dari Atlantic Council.
    Kendati demikian, Panikoff memperkirakan dukungan dari kelompok konservatif dan basis Partai Republik masih akan bertahan.
    Di sisi lain, kritik terhadap pendekatan Trump juga datang dari berbagai kalangan, termasuk dari Partai Demokrat.
    Annelle Sheline, peneliti di Quincy Institute for Responsible Statecraft, menilai Trump harus bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi implementasi gencatan senjata.
    “Trump menunjukkan bahwa dia dapat mengendalikan Israel ketika dia memilih untuk melakukannya. Sekarang dia harus melakukan hal yang sama untuk bersikeras pada gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.
    Ia juga menyayangkan tindakan militer Israel yang tetap melancarkan serangan ke Lebanon dan Gaza, meski kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangan AS ke Iran Sangat Berhasil

    Serangan AS ke Iran Sangat Berhasil

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membanggakan AS di KTT NATO, Belanda. Trump memuji keberhasilan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

    “Seperti yang Anda ketahui, akhir pekan lalu Amerika Serikat berhasil melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap fasilitas pengayaan nuklir Iran dan itu sangat, sangat berhasil. Itu disebut pemusnahan,” kata Donald Trump dilansir CNN, Kamis (26/6/2025).

    Trump mengklaim tidak ada negara lain yang bisa melakukan hal seperti AS itu. Kata Trump, serangan AS itu telah membuka jalan perdamaian gencatan senjata Iran dengan Israel.

    “Tidak ada militer lain di bumi yang dapat melakukannya, dan sekarang latihan kekuatan Amerika yang luar biasa ini telah membuka jalan bagi perdamaian dengan perjanjian gencatan senjata yang bersejarah,” ujar Trump.

    AS Bom 3 Situs Nuklir Iran

    Seperti diketahui pada Minggu 22 Juni lalu, Donald Trump mengklaim militer AS telah berhasil melakukan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran. Serangan itu termasuk terhadap fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6).

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah

    IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah

    Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

    IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat, seiring meredanya konflik geopolitik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah. IHSG dibuka menguat 35,53 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.904,70. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,87 poin atau 0,64 persen ke posisi 769,28.

    “IHSG tepat untuk teknikal rebound sesuai ekspektasi, tapi masih rentan untuk kembali koreksi sepanjang belum break kembali di atas level 7.000. Manfaatkan untuk take profit jika IHSG kembali melanjutkan kenaikan hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.

    Konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah mulai mereda, setelah Iran, Israel dan Amerika Serikat (AS) sementara ini menyepakati gencatan senjata. Di sisi lain, arah konflik geopolitik masih belum pasti akan seperti apa ke depan

    Pelaku pasar beralih mencermati pernyataan baru Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS. Powell memberikan sinyal bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan akan mencermati dampak tarif AS terhadap perekonomian.

    Kehadiran Powell di Capitol Hill terjadi pada saat krusial, Powell menghadapi desakan agresif dari Gedung Putih untuk menurunkan suku bunga, serta dalam beberapa hari terakhir dua pejabat Fed menyatakan mereka melihat kemungkinan untuk melonggarkan kebijakan pada Juli 2025.

    Pada perdagangan Selasa (24/06), bursa saham Eropa mengakhiri dengan penguatan seiring gencatan senjata antara Iran dan Israel yang tampaknya masih bertahan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,2 persen, indeks DAX Jerman menguat 1,6 persen, CAC 40 Prancis menguat 1 persen, dan FTSE 100 Inggris ditutup nyaris datar.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/06), indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,19 persen ditutup di level 43.089,02, indeks S&P 500 menguat 1,11 persen menjadi 6.092,18, indeks Nasdaq Composite naik 1,43 persen dan berakhir di 19.912,5.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 71,44 poin atau 0,18 persen ke 38.862,50, indeks Shanghai menguat 1,06 poin atau 0,04 persen ke 3.421,76, indeks Hang Seng naik 211,93 poin atau 0,85 persen ke 24.379,00, dan indeks Strait Times menguat 22,24 poin atau 0,58 persen ke 3.928,33.

     

    Sumber : Antara

  • Paus Leo Berharap Iran-Israel tak Lagi Balas Dendam

    Paus Leo Berharap Iran-Israel tak Lagi Balas Dendam

    JAKARTA – Paus Leo XIV berharap Iran dan Israel tidak saling membalas dendam setelah 12 hari perang, yang melibatkan AS dengan serangan udara terkait fasilitas nuklir Iran.

    “Semoga semua logika penindasan dan balas dendam ditolak, dan semoga jalan dialog, diplomasi, dan perdamaian dipilih dengan tekad,” kata Paus dalam sambutannya di akhir audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus dilansir Reuters, Rabu, 25 Juni. 

    Gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump antara Iran dan Israel tampaknya akan bertahan  setelah kedua negara memberi isyarat perang udara mereka telah berakhir

    Masing-masing pihak mengklaim kemenangan pada Selasa, 24 Juni, setelah 12 hari perang, yang disusul oleh AS dengan serangan udara untuk mendukung Israel dalam menghancurkan fasilitas pengayaan uranium Iran.

    Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan pada Selasa malam, pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran “menjanjikan”. Washington berharap akan tercapai kesepakatan damai jangka panjang.

    “Kami sudah berbicara satu sama lain, tidak hanya secara langsung tetapi juga melalui lawan bicara. Saya pikir pembicaraan itu menjanjikan. Kami berharap dapat mencapai perjanjian damai jangka panjang yang membangkitkan kembali Iran,” kata Witkoff dalam wawancara di acara “The Ingraham Angle” di Fox News dilansir Reuters, Rabu, 25 Juni.

    “Sekarang saatnya bagi kami untuk duduk bersama Iran dan mencapai perjanjian damai yang komprehensif, dan saya sangat yakin bahwa kami akan mencapainya,” sambungnya.

    Trump mengatakan pada akhir pekan, pesawat pengebom siluman AS telah “menghancurkan” program Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan kegiatan pengayaannya hanya untuk tujuan sipil.

    Namun, klaim Trump tampaknya bertentangan dengan laporan awal oleh salah satu badan intelijen pemerintahannya, menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Salah satu sumber mengatakan stok uranium yang diperkaya Iran belum dihilangkan, dan program nuklir negara itu, yang sebagian besar terkubur jauh di bawah tanah, mungkin telah mundur hanya satu atau dua bulan.

    Gedung Putih mengatakan penilaian intelijen itu “salah besar.”

    Menurut laporan tersebut, yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan, serangan itu menutup pintu masuk ke dua fasilitas, tetapi tidak meruntuhkan bangunan bawah tanah, kata salah satu orang yang mengetahui temuannya.

  • Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi

    Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi

    Gencatan senjata memang sudah disepakati Iran dan Israel. Namun, Trump mengatakan perang kemungkinan bisa berkobar lagi.

    Amerika Serikat telah ikut campur dalam konflik Iran vs Israel ini. Mereka mengebom tiga fasilitas nuklir yang dimiliki Iran.

    detikers juga boleh lho cek-cek berita paling update lainnya cuma di 20Detik.

  • Israel Kembali Gempur Gaza, 14 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Israel Kembali Gempur Gaza, 14 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Militer Israel mengalihkan kembali serangan ke Jalur Gaza, Palestina setelah menyepakati gencatan senjata perang melawan Iran. Dilaporkan 14 warga Palestina tewas hari ini dibunuh Israel.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Rabu (25/6/2025), laporan reporter Al Jazeera mengatakan militer Israel telah meningkatkan serangan darat di seluruh Jalur Gaza. Dari pantauan Al Jazeera, pihaknya telah melihat serangan baru dari militer Israel di kota Khan Younis di Gaza selatan.

    Tak hanya itu, Al Jazeera melaporkan serangan Israel juga meluas di wilayah utara, terutama di Jabalia, tempat penduduk dipaksa pindah. Penduduk di sana melaporkan penembakan tank dan tembakan penembak jitu yang terus-menerus telah memaksa sebagian besar penduduk di daerah itu mengungsi ke ujung barat Kota Gaza.

    “Korban kemanusiaan meningkat bukan hanya akibat serangan yang disengaja terhadap lingkungan padat penduduk, tetapi juga akibat serangan terhadap pencari bantuan yang ditembak dan dibunuh di dekat Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial,” laporan Al Jazeera.

    Para saksi dan pejabat kesehatan mengonfirmasi militer Israel telah menembaki orang-orang di dekat pusat-pusat bantuan di bagian tengah dan selatan Gaza. Dilaporkan 14 warga Palestina tewas hari ini akibat serangan Israel.

    Seperti diketahui sebelumnya, militer Israel mengalihkan kembali fokusnya ke Jalur Gaza, setelah negara itu menyepakati gencatan senjata dengan Iran yang mengakhiri perang udara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.

    “Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza — untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini,” ucap Zamir dalam pernyataannya.

    Gencatan senjata antara Israel dan Iran berlaku sejak Selasa (24/6), setelah diwarnai kebingungan soal waktu dimulainya penghentian pertempuran udara antara kedua negara menyusul pengumuman mengejutkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Gelar Pertemuan dengan Iran Pekan Depan, Bahas Perjanjian Nuklir?

    Trump Gelar Pertemuan dengan Iran Pekan Depan, Bahas Perjanjian Nuklir?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Iran pekan depan. Trump mengaku akan ada penandatanganan perjanjian yang melibatkan dua negara.

    “Kami akan berbicara dengan mereka minggu depan, dengan Iran. Kami mungkin menandatangani perjanjian, saya tidak tahu,” kata Trump usai menghadiri pertemuan NATO di Den Haag, Belanda, dilansir CNN, Rabu (25/6/2025).

    Trump juga menyinggung peluang kesepakatan perjanjian nuklir yang melibatkan Iran dan Amerika. Menurutnya, perjanjian itu tidak diperlukan pihak Amerika saat ini.

    “Bagi saya, saya tidak berpikir itu perlu. Maksud saya, mereka berperang, mereka bertempur, sekarang mereka kembali ke dunia mereka. Saya tidak peduli apakah saya memiliki perjanjian atau tidak,” katanya.

    Trump tidak memerinci pembahasan yang akan didiskusikan dalam rencana pertemuannya dengan Iran pekan depan berkaitan dengan perjanjian nuklir. Namun, ia menyinggung situs-situs nuklir Iran yang kini telah hancur.

    “Kami tidak menginginkan nuklir, tetapi kami telah menghancurkan nuklir. Dengan kata lain, nuklir telah hancur. Saya katakan, ‘Iran tidak akan memiliki nuklir.’ Nah, kami telah menghancurkannya. Nuklir telah hancur berkeping-keping, jadi saya tidak begitu yakin akan hal itu. Jika kami mendapatkan dokumennya, itu tidak akan buruk. Kami akan bertemu dengan mereka,” kata Trump.

    Iran dan Israel telah mencapai gencatan senjata untuk menghentikan perang kedua negara yang berlangsung selama 12 hari. Terungkap bahwa beberapa jam sebelum gencatan senjata itu, pemerintah Amerika Serikat telah meminta Prancis untuk menyampaikan kepada Iran tentang ketentuan gencatan senjata yang diusulkan AS.

    Menurut sumber tersebut, pada Senin (23/6) malam lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio menelepon Menlu Prancis Jean-Noel Barrot untuk “memberi tahu dia tentang keinginan AS untuk gencatan senjata asalkan tidak ada pembalasan Iran,” kata sumber Prancis itu.

    “Rubio meminta Jean-Noel Barrot untuk menyampaikan informasi ini kepada Abbas Araghchi (Menlu Iran),” ujar sumber itu.

    “Setelah panggilan telepon tersebut, menteri (Prancis) berbicara kepada mitranya dari Iran tersebut untuk… menyampaikan ketentuan dan rincian diskusi (antara) Amerika dan Israel,” imbuh sumber itu.

    Tonton juga “Saat Trump Berucap F**k dan Wapresnya Acungkan Jari Tengah” di sini:

    (ygs/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini