Negara: Amerika Serikat

  • Universitas Perwira Purbalingga Buka Kelas di Lapas Purwokerto

    Universitas Perwira Purbalingga Buka Kelas di Lapas Purwokerto

    Jakarta

    Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo memberikan apresiasi kepada pesohor Andi F Noya yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada warna binaan Lapas Purwokerto yang menjadi mahasiswa kelas khusus kerjasama UNPERBA dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) yang dipimpin Agus Andrianto dan Telkomsel.

    Bamsoet juga mendorong Kementerian Imigrasi dan Lembaga Pemasyarakatan (lmipas) memperluas program pendidikan sarjana bagi para narapida. Sesuai konstitusi pendidikan adalah hak setiap warga negara, tanpa terkecuali bagi mereka yang sedang menjalani masa hukuman. Pendidikan bukan hanya sebuah hak, tetapi juga sebuah jalan menuju pemulihan, harapan, dan masa depan yang lebih baik bagi para narapidana dan masyarakat luas.

    Salah satu langkah yang patut diapresiasi adalah kerja sama antara Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dan Lapas Kelas IIA Purwokerto dengan membuka ‘Kampus Pembangunan’ di dalam lapas. Melalui kerja sama ini, warga binaan lapas di Purwokerto berkesempatan untuk mengikuti perkuliahan S1 di UNPERBA guna meningkatkan kualitas diri selama menjalani masa hukuman.

    “Langkah ini bukan hanya sebuah terobosan dalam dunia pendidikan, tetapi juga sebuah upaya untuk memanusiakan kembali narapidana dan memberikan mereka peluang yang setara dalam meraih kehidupan yang lebih baik. Dengan mengikuti perkuliahan S1 di UNPERBA, para warga binaan lapas dapat memperbaiki kualitas diri, meraih impian akademik. Selain mempersiapkan diri untuk reintegrasi yang lebih mulus ke dalam masyarakat setelah bebas,” ujar Bamsoet dalam keternagannya, Sabtu (28/6/2025).

    Bamsoet menuturkan dalam konteks pemasyarakatan, pendidikan memiliki peranan penting dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Melalui akses pendidikan, para warga binaan dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman. Dengan mengikuti perkuliahan di UNPERBA, narapidana tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga rasa percaya diri dan harapan akan masa depan yang lebih cerah.

    “Laporan penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Justice di Amerika Serikat menunjukkan bahwa narapidana yang terlibat dalam program pendidikan di penjara memiliki tingkat residivisme (pengulangan kejahatan) yang jauh lebih rendah. Yakni, 43 persen lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti program pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam memperbaiki perilaku dan membantu narapidana untuk menyesuaikan diri kembali dengan masyarakat,” kata Bamsoet.

    “Kerja sama antara UNPERBA dan Lapas Purwokerto ini dapat menjadi inspirasi lapas-lapas lainnya di seluruh Indonesia. Harapannya, semakin banyak institusi pendidikan tinggi yang dapat mengadaptasi model ini dan menjalin kerjasama dengan lapas untuk memperluas akses pendidikan kepada warga binaan. Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia, memberikan akses pendidikan bagi narapidana adalah langkah penting dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan efektif,” pungkas Bamsoet.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waduh, Jerman Tiba-tiba Minta Apple & Google Hapus DeepSeek

    Waduh, Jerman Tiba-tiba Minta Apple & Google Hapus DeepSeek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Jerman meminta Apple dan Google untuk menghapus aplikasi AI asal China, DeepSeek, dari toko aplikasi mereka.

    Permintaan ini disampaikan langsung oleh Komisioner Perlindungan Data Jerman, Meike Kamp, karena kekhawatiran soal transfer ilegal data pengguna ke China.

    Kamp menambahkan, dua raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut kini harus segera meninjau permintaan ini dan memutuskan apakah akan memblokir aplikasi DeepSeek di Jerman. Meski begitu, mereka belum menetapkan batas waktu tertentu.

    “DeepSeek belum mampu memberikan bukti meyakinkan kepada kantor saya bahwa data pengguna asal Jerman dilindungi di Tiongkok dengan standar yang setara dengan Uni Eropa,” ujar Kamp, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6/2025).

    Ia menambahkan bahwa otoritas Tiongkok memiliki hak akses terhadap data pribadi dalam lingkup perusahaan yang berada di bawah pengaruh negara tersebut.

    Komisioner juga menyatakan bahwa pihaknya mengambil langkah ini setelah meminta DeepSeek pada bulan Mei untuk memenuhi persyaratan transfer data lintas negara di luar UE, atau secara sukarela menarik aplikasinya. Namun, DeepSeek tidak mematuhi permintaan tersebut.

    Google sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tersebut dan sedang meninjaunya. Sementara itu, DeepSeek tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar, dan Apple belum tersedia untuk dimintai keterangan.

    Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek menyimpan sejumlah data pribadi, seperti permintaan pengguna terhadap program AI-nya dan file yang diunggah, di komputer yang berada di Tiongkok.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!

    Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!

    Jakarta

    Meski terlihat lucu dan menggemaskan, penggunaan stiker happy family di kaca belakang mobil ternyata menyimpan bahaya besar. Aksesori yang menampilkan karakter keluarga itu bisa menjadi ‘petunjuk’ bagi pelaku kejahatan, bahkan sudah sampai memakan korban!

    Kriminolog sekaligus mantan petugas polisi, Terry Goldsworthy mengatakan, saat seseorang menggunakan stiker happy family di kendaraan, dia telah menyebarkan informasi pribadi seperti struktur, nama dan profesi masing-masing anggota keluarga.

    Menurut Terry, penggunaan stiker itu sama seperti menyebarkan data pribadi di media sosial. Bedanya, stiker tersebut ditempel di tempat umum dan mudah terlihat siapa pun.

    “Mereka (penjahat) menjadi tahu struktur keluargamu, mobilmu, dan di mana kamu tinggal. Ketika kamu menganggap itu mungkin tak penting, maka (korbannya) akan terus bertambah,” ujar Terry, dikutip detikOto dari Daily Mail, Sabtu (26/6).

    Stiker Happy Family di Kaca Mobil. Foto: Moms

    Peringatan itu bukan tanpa dasar. Seorang wanita bernama Kathleen Wiggins asal Florida, Amerika Serikat, pernah menjadi korban kejahatan setelah memasang stiker happy family di mobil pribadinya.

    Dalam stiker tersebut, tercantum informasi bahwa suaminya merupakan anggota angkatan laut. Dari situ, pelaku kejahatan menyimpulkan, Kathleen sering sendirian di rumah bersama anak dan seekor anjing, tanpa perlindungan orang dewasa lainnya.

    “Itu (dampak menggunakan stiker happy family) benar-benar membuatku terancam,” ungkap Kathleen.

    Stiker Happy Family di Mobil. Foto: Ist.Stiker Happy Family Bisa Bahayakan Anak

    Tony Ivey dari Spartanburg County Sheriff’s Department melarang penggunaan stiker happy family di kendaraan pribadi. Sebab, meski informasi yang disampaikan melalui stiker tersebut terbatas, namun itu tetap memudahkan penjahat melancarkan aksinya.

    Tony menjelaskan, stiker happy family seakan menjadi ‘petunjuk’ predator anak dalam menjalankan aksi jahatnya. Menurutnya, melalui profesi orang tua yang termuat di stiker, mereka jadi tahu, kapan waktu anak sendirian di rumah tanpa ditemani ayah dan bundanya.

    Penemu stiker happy family, Monica Liebenow bahkan tak menyangka temuannya bisa mengancam keselamatan orang lain. Dia secara tak langsung juga mengaku menyesal telah menemukan stiker happy family.

    “Mulanya, stiker itu tidak berbahaya dan hanya dipasang di mobil dengan niat baik orang-orang yang bangga dengan anggota keluarganya. Tapi, saya benar-benar tidak menyangka, stiker tersebut justru memudahkan penjahat mengetahui (informasi) seputar korbannya,” terang Monica seakan menyesali temuannya, dikutip dari Moms.

    “Saya yakin mereka (penjahat) akan memiliki cara yang lebih canggih dengan memanfaatkan (informasi di stiker) tersebut,” kata dia menambahkan.

    (sfn/lth)

  • Tentara Israel Klaim Diperintah Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan

    Tentara Israel Klaim Diperintah Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan

    Jakarta

    Sejumlah tentara Israel dilaporkan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan di Gaza untuk membubarkan mereka. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.

    Ratusan warga Palestina telah tewas selama bulan lalu di sekitar area tempat makanan dibagikan, kata rumah sakit dan pejabat setempat.

    Tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel, Haaretz bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).

    Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.

    Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.

    Militer mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait.

    Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer Israel] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”

    Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan, tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan. Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.

    Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • WhatsApp Dilarang di Semua HP Anggota DPR AS, Kenapa?

    WhatsApp Dilarang di Semua HP Anggota DPR AS, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp dilarang digunakan di semua HP anggota DPR Amerika Serikat (AS). Pelarangan tersebut diketahui dari memo yang dikirim Kantor Keamanan Siber AS.

    Memo dari Kantor Keamanan Siber AS menyatakan WhatsApp memiliki risiko tinggi terhadap pengguna karena kurangnya transparansi dari layanan tersebut tentang perlindungan data pengguna.

    Mereka juga menyatakan bahwa WhatsApp tidak ada penyimpanan enkripsi data, dan potensi risiko keamanan yang terlibat dalam penggunaannya.

    Dalam memo tersebut, yang dikutip dari Reuters, Kepala Kantor Keamanan Siber juga merekomendasikan pegawai dan anggota DPR AS untuk beralih ke aplikasi pesan singkat lain. Beberapa yang disebut adalah platform Team milik Microsoft, Wickr milik Amazon, Signal, serta iMessage dan FaceTime milik Apple.

    Meta yang merupakan induk WhatsApp menegaskan pihaknya tak setuju dengan langkah tersebut. Juru bicara perusahaan mengatakan platformnya menyediakan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi-aplikasi lain yang diizinkan beroperasi di lingkungan DPR AS.

    Pada Januari 2025, petinggi WhatsApp mengatakan perusahaan mata-mata Israel, Paragon Solutions, menargetkan beberapa penggunanya. Di antaranya termasuk jurnalis dan masyarakat sipil lainnya.

    Sebelumnya, DPR AS sudah memblokir aplikasi lain dari perangkat pegawai dan anggotanya. Misalnya aplikasi TikTok yang dilarang digunakan di lingkungan DPR AS sejak 2022 karena isu keamanan.

    Perlu dicatat, pemblokiran ini tak digelar secara nasional. Hanya pegawai dan anggota DPR AS yang dilarang menggunakan WhatsApp di lingkungan kerja.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Beri Kisi-Kisi Ketua The Fed Pengganti Jerome Powell

    Trump Beri Kisi-Kisi Ketua The Fed Pengganti Jerome Powell

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan memilih pengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang sejalan dengan keinginannya untuk memangkas suku bunga, sebuah langkah yang dinilai mengancam independensi bank sentral AS.

    “Kalau saya pikir seseorang ingin mempertahankan suku bunga seperti sekarang atau tidak melakukan apa pun, saya tidak akan memilihnya. Saya akan memilih orang yang ingin memangkas suku bunga. Ada banyak kandidat seperti itu,” kata Trump dikutip dari Bloomberg, Sabtu (28/7/2025).

    Trump juga meningkatkan tekanannya terhadap Powell atas keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuannya. Dia menyebut dirinya akan senang jika Powell mau mengundurkan diri.

    Trump kemudian juga menyebut Powell bagaikan keledai keras kepala dan orang bodoh karena tak mendukung pelonggaran kebijakan moneter.

    Selama beberapa waktu terakhir, Trump gencar menekan The Fed agar menurunkan suku bunga, dan menilai kebijakan Powell membuat biaya pinjaman pemerintah tetap tinggi.

    Masa jabatan Powell sebagai Ketua The Fed akan berakhir pada Mei 2026. Trump menyebut dirinya telah mengantongi tiga hingga empat nama calon pengganti, namun Menteri Keuangan AS Scott Bessent menepis spekulasi bahwa Trump akan segera melakukan pergantian.

    Meski begitu, Bessent mengindikasikan bahwa Trump bisa saja mengumumkan kandidat pengganti Powell pada akhir tahun ini, menjelang pembukaan kursi dewan pada Januari mendatang, dengan niatan agar kandidat tersebut kelak menjabat sebagai ketua.

    “Ada kemungkinan kandidat yang akan menjadi ketua akan ditunjuk Januari nanti, yang berarti bisa diumumkan pada Oktober atau November,” kata Bessent kepada CNBC International.

    Adapun, masa jabatan Powell sebagai anggota dewan The Fed sendiri berlangsung hingga 2028.

    Pernyataan Trump kali ini kembali menimbulkan keraguan atas independensi The Fed yang sebelumnya dianggap tak tergoyahkan. Dalam dua acara publik pada Jumat, Trump kembali melontarkan kritik terhadap Powell.

    “Kita punya orang di The Fed yang tidak tahu apa yang sedang terjadi,” ujarnya. Bahkan dalam konferensi pers sebelumnya di sela KTT NATO, Trump menyebut Powell sebagai orang dengan IQ rendah untuk pekerjaannya.

    Sementara itu, sejumlah pejabat The Fed pada pekan lalu mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir tahun, yang mengindikasikan dua kali pemangkasan masing-masing 25 bps.

    Namun, beberapa pejabat juga menyatakan masih memerlukan data tambahan selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan bahwa tarif tidak menyebabkan inflasi yang persisten, sehingga memperkecil kemungkinan pemangkasan pada pertemuan Juli.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%–4,5% sejak awal tahun ini. Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemangkasan suku bunga mungkin sudah dilakukan bila hanya berdasarkan pada tren penurunan inflasi, namun ketidakpastian akibat tarif membuat bank sentral perlu lebih berhati-hati.

    Data terbaru pada Jumat menunjukkan inflasi AS masih terkendali pada Mei. Namun, banyak ekonom memperkirakan laju inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan meningkatnya biaya impor yang dibebankan ke konsumen.

  • Menkeu AS: Trump Tunggu Waktu Copot Bos The Fed Jerome Powell

    Menkeu AS: Trump Tunggu Waktu Copot Bos The Fed Jerome Powell

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent meredam spekulasi bahwa Presiden Donald Trump akan segera mengumumkan calon pengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam waktu dekat.

    Melansir Bloomberg pada Sabtu (28/6/2025), Bessent menyebut skenario yang paling mungkin adalah pencalonan Ketua The Fed dilakukan pada Oktober atau November tahun ini, untuk mengisi posisi yang lowong pada awal 2026.

    “Saya rasa saat ini belum ada pembicaraan yang serius soal itu,” ujarnya ketika ditanya apakah Trump akan menunjuk ‘shadow chair’ atau ketua bayangan untuk The Fed.

    Saat ditanya kemungkinan dirinya menjadi kandidat Ketua The Fed berikutnya, Bessent menjawab dirinya akan melakukan apa yang diinginkan Presiden Trump. Meski demikian, dirinya merasa sudah memiliki pekerjaan terbaik di Washington sebagai Menteri Keuangan AS.

    Bessent menjelaskan ada dua posisi yang akan lowong di Dewan Gubernur The Fed awal tahun depan, yakni kursi Adriana Kugler yang habis masa jabatannya pada Januari dan kursi Powell sebagai Ketua yang berakhir pada Mei.

    Namun, Powell masih memiliki masa jabatan terpisah sebagai anggota dewan hingga 2028.

    “Jadi, Ketua Powell tidak harus pergi. Dia bisa tetap duduk sebagai anggota dewan, meski bukan sebagai ketua,” ujar Bessent.

    Jika skenario itu terjadi, dan Trump tidak memilih anggota dewan yang saat ini menjabat sebagai ketua baru, maka pemerintahan harus menggunakan posisi yang ditinggalkan Kugler untuk menunjuk ketua baru. Skenario tersebut juga disinggung oleh Bessent.

    “Artinya, ada kemungkinan calon ketua The Fed yang baru ditunjuk pada Januari, dan itu berarti pengumumannya mungkin terjadi sekitar Oktober atau November,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Bessent juga mengatakan bahwa Trump jelas khawatir The Fed kembali tertinggal karena belum juga melanjutkan pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi telah turun signifikan.

  • Trump Siap Ganti Ketua The Fed, Prioritaskan yang Pro Pangkas Suku Bunga

    Trump Siap Ganti Ketua The Fed, Prioritaskan yang Pro Pangkas Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan mengunggulkan kandidat Ketua Federal Reserve (The Fed) yang bersedia memangkas suku bunga acuan. Langkah ini dikhawatirkan memperkuat kekhawatiran atas potensi intervensi presiden terhadap independensi bank sentral.

    Trump terus mengkritik kebijakan Ketua The Fed, Jerome Powell, sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam.

    Dia berjanji akan memilih pengganti Powell—yang masa jabatannya akan berakhir pada Mei 2026—dari kalangan yang mendukung pemangkasan suku bunga, ketimbang kandidat yang ingin suku bunga tetap stabil.

    “Kalau saya merasa seseorang akan mempertahankan suku bunga tetap seperti sekarang, saya tidak akan memilih dia untuk posisi itu. Saya akan memilih orang yang mau menurunkan suku bunga. Ada banyak orang seperti itu di luar sana,” kata Trump kepada wartawan pada Jumat, dikutip Bloomberg, Sabtu (28/4/2025).

    Dalam konferensi pers saat menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda pada Kamis, Trump mengatakan sudah mengantongi tiga hingga empat nama untuk menggantikan posisi Powell.

    Trump tidak menyebutkan nama-nama calon pengganti Powell maupun jadwal pasti pengumuman resminya. Namun, laporan Wall Street Journal menyebut Trump mempertimbangkan untuk mempercepat pengumuman tersebut.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent memberi sinyal bahwa Trump akan mengumumkannya pada akhir tahun ini, sebelum pembukaan dewan berikutnya pada Januari 2026.

    “Ada kemungkinan orang yang akan menjadi ketua akan ditunjuk pada bulan Januari, yang mungkin berarti nominasi pada bulan Oktober atau November,” kata Bessent kepada CNBC.

    Powell tetap menjadi anggota Dewan Gubernur The Fed hingga 31 Januari 2028. Artinya, jika tidak diangkat kembali, Powell akan tetap menjabat sebagai ketua hingga 15 Mei 2026, dan setelahnya masih menjadi anggota dewan hingga awal 2028.

    Trump mendesak pemangkasan suku bunga hingga 2,5 poin persentase dan menuduh The Fed sebagai penyebab tingginya biaya pinjaman pemerintah AS. Ia bahkan berulang kali menjuluki Powell sebagai “Terlambat” (Too Late) dan sempat menggertak akan memecatnya, meskipun kemudian menyatakan tidak akan melakukannya.

    The Fed sebelumnya menahan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5% sejak awal 2025 dan belum menunjukkan sinyal pemangkasan dalam waktu dekat. Namun, mayoritas pembuat kebijakan memperkirakan adanya penurunan sekitar 50 basis poin sebelum akhir tahun. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

  • WHO Bicara Lagi soal Asal Usul COVID-19, Teori Kebocoran Lab Wuhan Menguat?

    WHO Bicara Lagi soal Asal Usul COVID-19, Teori Kebocoran Lab Wuhan Menguat?

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa semua kemungkinan asal usul pandemi COVID-19 masih terbuka, termasuk teori kebocoran laboratorium. Hal ini disampaikan setelah penyelidikan selama empat tahun belum juga membuahkan kesimpulan, akibat keterbatasan akses data penting.

    Dalam konferensi pers, Jumat (27/6/2025), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan belum ada satu pun teori yang bisa dipastikan.

    “Semua hipotesis masih harus berada di atas meja, termasuk penularan dari hewan dan kebocoran laboratorium,” ujar Tedros, dikutip dari CNA.

    Sebuah laporan dari Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens (SAGO) menyebutkan, berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, penularan dari hewan ke manusia masih menjadi teori yang paling kuat. Namun, ketua SAGO Marietjie Venter menekankan bahwa asal usul virus belum bisa dipastikan tanpa data tambahan.

    “Selama belum ada informasi tambahan atau bukti baru, asal-usul SARS-CoV-2 dan bagaimana virus ini menjangkiti manusia akan tetap belum bisa disimpulkan,” katanya.

    Teori kebocoran laboratorium, lanjut Venter, juga belum bisa ditelusuri lebih jauh karena kurangnya data penting. Tedros secara terbuka menyebut kurangnya kerja sama dari pihak China, sebagai hambatan besar dalam penyelidikan ini.

    “China belum memberikan ratusan urutan genetik dari pasien awal, data detail tentang hewan di pasar Wuhan, maupun informasi soal penelitian dan keamanan laboratorium di Wuhan,” tegasnya.

    WHO juga telah meminta akses ke laporan intelijen dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, yang pada masa pemerintahan Donald Trump sempat mendukung teori kebocoran lab sebagai sumber pandemi.

    Tedros menyebut mengungkap asal usul COVID-19 adalah kewajiban moral untuk menghormati jutaan korban jiwa dan mencegah wabah di masa depan.

    “Virus ini terus bermutasi, mengambil nyawa, dan meninggalkan beban panjang seperti long COVID,” ujar Tedros.

    SAGO sendiri berkomitmen untuk terus mengevaluasi bukti ilmiah terbaru. Namun, laporan menyebut permintaan data ke negara lain seperti Jerman dan AS juga belum membuahkan hasil.

    Menariknya, laporan SAGO kali ini juga diwarnai dinamika internal. Satu anggota mengundurkan diri dan tiga lainnya meminta namanya dihapus dari laporan.

    (naf/up)

  • Iran Gelar Pemakaman Komandan Militer yang Tewas dalam Serangan Israel

    Iran Gelar Pemakaman Komandan Militer yang Tewas dalam Serangan Israel

    Jakarta

    Iran memulai upacara pemakaman kenegaraan pada hari Sabtu (28/6) untuk sekitar 60 orang, termasuk para komandan militernya, yang tewas dalam perang dengan Israel.

    Prosesi pemakaman yang berlangsung di Teheran, ibu kota Iran untuk para ilmuwan nuklir dan komandan militer yang tewas dalam serangan Israel dimulai pada pukul 8:00 pagi waktu setempat.

    “Upacara penghormatan kepada para martir telah resmi dimulai,” lapor TV pemerintah, yang memperlihatkan rekaman orang-orang yang mengenakan pakaian hitam, melambaikan bendera Iran, dan memegang foto para komandan militer yang terbunuh.

    Gambar-gambar menunjukkan peti mati yang dibungkus bendera Iran dan memuat potret para komandan yang telah meninggal dalam balutan seragam di dekat Lapangan Enghelab di Teheran bagian tengah.

    Amerika Serikat telah melancarkan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran akhir pekan lalu, bergabung dengan sekutunya Israel dalam kampanye serangan udara terhadap Iran dalam konflik 12 hari yang dimulai pada 13 Juni lalu.

    Baik Israel maupun Iran mengklaim kemenangan dalam perang yang berakhir dengan gencatan senjata itu. Sementara pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei meremehkan serangan AS itu karena dianggap “tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan”.

    Serangan Israel terhadap Iran menewaskan sedikitnya 627 warga sipil, kata kementerian kesehatan Teheran. Serangan Iran terhadap Israel menewaskan 28 orang, menurut data Israel.

    Mohsen Mahmoudi, kepala Dewan Koordinasi Pembangunan Islam Teheran, berjanji bahwa hari ini akan menjadi “hari bersejarah bagi Iran dan revolusi Islam”.

    Di antara yang tewas adalah Mohammad Bagheri, seorang mayor jenderal di Garda Revolusi Iran dan orang kedua dalam komando angkatan bersenjata.

    Ia akan dimakamkan di samping istri dan putrinya, seorang jurnalis untuk media lokal, yang semuanya tewas dalam serangan Israel.

    Ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi, yang juga tewas dalam serangan tersebut, akan dimakamkan bersama istrinya.

    Komandan Garda Revolusi Hossein Salami, yang tewas pada hari pertama perang, juga akan dimakamkan setelah upacara hari Sabtu.

    Dari 60 orang yang akan dimakamkan setelah upacara tersebut, empat di antaranya adalah anak-anak.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini