Negara: Amerika Serikat

  • Trump Berubah Pikiran Cabut Blokir China, Perang Dagang Berakhir?

    Trump Berubah Pikiran Cabut Blokir China, Perang Dagang Berakhir?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mencabut pembatasan ekspor untuk pengembang software desain chip dan produsen etana ke China. Langkah ini menjadi sinyal terbaru meredanya tensi dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

    Tiga raksasa perangkat lunak otomasi desain elektronik (Electronic Design Automation/EDA) Synopsys, Cadence Design Systems, dan Siemens, menyatakan mulai memulihkan akses teknologi dan layanan mereka bagi pelanggan di China. Ketiganya menguasai lebih dari 70% pasar EDA China.

    Tak hanya itu, pemerintah AS juga mengirim surat kepada produsen etana untuk mencabut kewajiban lisensi ekspor ke China yang sebelumnya diberlakukan pada akhir Mei dan Juni lalu.

    Langkah-langkah pembatasan ini sebelumnya merupakan bagian dari respons pemerintahan Donald Trump terhadap keputusan China menghentikan ekspor rare earth dan magnet terkait pada April lalu. Komoditas tersebut sangat penting untuk industri semikonduktor, otomotif, kedirgantaraan, hingga pertahanan.

    Namun situasi kini mulai mencair. Pemerintah China mengumumkan bahwa setelah berdiskusi dengan AS, kedua negara telah menyepakati kerangka kerja baru.

    Dalam skema itu, China akan meninjau aplikasi ekspor untuk komoditas strategis, sementara AS akan mencabut sejumlah pembatasan yang selama ini diberlakukan.

    “AS meningkatkan tekanan untuk kemudian meredakannya. Mereka memberlakukan pembatasan pada banyak komoditas agar China mau mundur terkait ekspor tanah jarang,” ujar seorang sumber yang mengetahui pembahasan internal di pemerintahan AS, dikutip dari Reuters, Kamis (3/7/2025).

    “Selama AS dan China tetap berpegang pada kerangka kerja ini, kita akan melihat banyak pembatasan dicabut. Situasinya akan kembali seperti semula pada Februari atau Maret lalu,” tambah sumber tersebut

    Dalam pernyataan resminya, Siemens menyebut telah melanjutkan penjualan dan dukungan kepada pelanggan di China setelah menerima pemberitahuan dari Departemen Perdagangan AS bahwa pembatasan ekspor terhadap pelanggan China telah dicabut.

    Synopsys menyatakan dalam surat internal yang dilihat oleh Reuters bahwa pihaknya berharap dapat menyelesaikan pembaruan sistem dan memulihkan akses serta dukungan kepada pelanggan China dalam waktu tiga hari kerja.

    Departemen Perdagangan AS belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.

    Pembatasan jangka panjang terhadap akses China terhadap perangkat lunak EDA akan sangat menghambat industri desain chip di negara tersebut.

    Belum jelas apakah langkah balasan lain yang diberlakukan AS juga telah dicabut. Termasuk di antaranya adalah penangguhan lisensi General Electric (GE) Aerospace untuk mengirim mesin jet bagi pesawat C919 milik produsen pesawat China, COMAC, serta pelarangan penjualan peralatan nuklir ke pembangkit listrik di China.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kinerja ekspor meningkat seiring naiknya harga besi baja hingga CPO

    Kinerja ekspor meningkat seiring naiknya harga besi baja hingga CPO

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut membaiknya kinerja ekspor didorong oleh meningkatnya harga komoditas, seperti besi baja, logam mulia, serta minyak kelapa kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai 24,61 miliar dolar AS, tumbuh 18,66 persen dibanding April 2025 dan tumbuh 9,68 persen dibanding Mei 2024. Kenaikan ini terutama didorong ekspor nonmigas yang naik 20,07 persen, meskipun ekspor migas turun 4,99 persen.

    “Kinerja ekspor membaik seiring meningkatnya harga komoditas utama seperti besi baja, logam mulia, serta naiknya permintaan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan nikel. Normalisasi perdagangan pasca libur Idul fitri juga turut mendorong ekspor,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Ia menyebut, sektor industri pengolahan mendominasi ekspor nonmigas dengan kontribusi 84,07 persen, disusul pertambangan dan lainnya (13,23 persen), serta pertanian (2,70 persen).

    Secara bulanan, ekspor pertanian naik 32,16 persen, industri pengolahan naik 23,89 persen, sementara pertambangan turun 1,14 persen.

    Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi pada Mei 2025 yakni logam mulia dan perhiasan/permata yang naik 86,30 persen; lemak dan minyak hewan/nabati 42,08 persen; serta mesin dan peralatan mekanis 39,35 persen.

    Dilihat dari negara tujuan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi tiga pasar utama ekspor nonmigas dengan nilai total 9,81 miliar dolar AS, atau 41,75 persen dari total ekspor nonmigas nasional.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puan ungkap calon Dubes yang diproses DPR disiapkan untuk 24 negara

    Puan ungkap calon Dubes yang diproses DPR disiapkan untuk 24 negara

    Ketua DPR RI Puan Maharani di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (3/7/2025). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

    Puan ungkap calon Dubes yang diproses DPR disiapkan untuk 24 negara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 16:17 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan bahwa sejumlah calon Duta Besar (Dubes) yang akan diproses melalui uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR RI, disiapkan untuk ditempatkan di 24 negara.

    “Bisa saya sampaikan usulan (tujuan) negara yang disampaikan oleh pemerintah ada 24 negara,” kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.

    Dia belum menyebutkan nama-nama calon Dubes tersebut beserta negara-negara yang akan dituju. Menurut dia, nama-nama tersebut bersifat rahasia dan pembahasannya pun akan dirahasiakan.

    “Karena ini menyangkut nama dan terkait dengan integritas, dan lain sebagainya,” kata dia.

    Namun, dia mengatakan bahwa 24 negara tersebut termasuk untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amerika Serikat dan perwakilan tetap untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dia memastikan DPR RI menghormati dan menghargai nama-nama yang diusulkan oleh pemerintah itu karena diyakini merupakan pilihan terbaik. Untuk itu, dia berharap para calon-calon itu nantinya bisa bekerja sebaik-baiknya dalam mewakili Indonesia.

    “Apalagi dalam situasi geopolitik dan global yang sangat tidak menentu seperti ini,” kata dia.

    Dia menjelaskan bahwa uji kelayakan dan kepatutan yang bakal digelar oleh Komisi I DPR itu akan menyetujui atau tidak menyetujui calon yang diajukan pemerintah. Nantinya hasil dari tes tersebut akan diserahkan kepada Presiden, juga secara rahasia.

    “Walaupun nanti mungkin akan bocor, tapi bukan kami yang akan mengumumkan. Jadi memang karena aturannya seperti itu,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Vietnam Dapat Diskon Tarif 20% dari Trump, RI Masih Berharap

    Vietnam Dapat Diskon Tarif 20% dari Trump, RI Masih Berharap

    Jakarta

    Vietnam baru saja mendapatkan potongan tarif resiprokal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sementara sejauh ini Indonesia yang sejak awal sudah melakukan negosiasi, tak kunjung mendapatkan kesepakatan tarif.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan sejauh ini memang banyak negara yang belum mendapatkan kesepakatan. Bukan hanya Indonesia yang masih melakukan negosiasi meskipun tenggat waktu negosiasi hampir habis.

    “Ya, kalau yang belum juga kan banyak. Lebih dari 100 negara. Yang sudah deal baru UK, kemudian China, dan Vietnam. China pun masih berlaku sementara, 90 hari saja,” ujar Airlangga ditemui di kantornya, Kamis (3/7/2025).

    Dia memaparkan sejauh ini status negosiasi masih berjalan, tim negosiasi Indonesia terus berada di Washington. Bersama dengan India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

    “Dan ini juga sudah secara tertulis memasukkan dan membahas dengan USTR maupun Secretary of Commerce and Treasury,” beber Airlangga.

    Indonesia sendiri sudah menawarkan paket pembelian komoditas AS plus komitmen investasi senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun (kurs Rp 16.100) kepada pemerintah AS. Paket ini dinilai dapat membalikkan posisi neraca dagang AS yang defisit terhadap Indonesia. Sejauh ini neraca dagang AS masih defisit senilai US$ 19 miliar terhadap Indonesia.

    Indonesia sendiri berharap bisa mendapatkan potongan tarif lebih besar daripada yang diberikan AS ke Vietnam, saat ini Indonesia diganjar tarif impor hingga 32%. Vietnam sendiri mendapatkan potongan tarif hingga 20%.

    AS mengenakan barang-barang Vietnam akan yang diimpor ke negaranya dengan tarif sebesar 20% dan pengiriman ulang dari negara-negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 40%.

    “Kalau Vietnam kan 20-40% Tentu kita berharap lebih baik dari itu,” ujar Airlangga.

    Vietnam sendiri dalam negosiasinya memberikan AS untuk mengurangi dan membebaskan tarif impor barang AS ke negaranya. Airlangga mengatakan Indonesia tak akan melakukan hal tersebut, sebab saat ini tarif impor barang Amerika ke Indonesia memang sudah rendah bahkan ada yang 0%.

    “Terkait tarif Amerika yang kebanyakan import ke Indonesia tarifnya di bawah 10%, bahkan ada yang 0% dan 5% Jadi itu adalah top komoditas yang Indonesia import dari Amerika,” pungkas Airlangga.

    (hal/rrd)

  • Endrick Jadi Target Juventus atau Permanenkan Randal Muani

    Endrick Jadi Target Juventus atau Permanenkan Randal Muani

    JAKARTA – Juventus sibuk mencari striker. Selain memantau situasi striker Real Madrid Endrick, Juve berupaya memperpanjang kontrak peminjaman striker Paris Saint-Germain Randal Kolo Muani.

    Endrick terancam. Bintang muda Brasil ini masih belum bisa menyaingi seniornya Vinicius Junior dan Rodrygo di lini depan Madrid. Apalagi ada Kylian Mbappe yang tak tergantikan dan pelapisnya, Brahim Diaz.

    Sektor depan Los Blancos memang sangat sesak. Belum lagi kehadiran bintang anyar yang merupakan produk Real Madrid Castilla, Gonzalo Garcia.

    Penyerang berusia 21 yang mencuat di Piala Dunia Antarklub 2025 ini disebut-sebut penerus dari legenda Madrid Raul Gonzalez. Menariknya Garcia juga merupakan buah didikan dari Raul di Castilla.

    Performa gemilang Garcia di Piala Dunia Antarklub membuka peluang dia mendapat menit bermain lebih banyak dari pelatih Xabi Alonso.

    Di sisi lain, Endrick justru kian tenggelam. Apalagi, dirinya tak masuk skuad yang berlaga di Amerika Serikat karena menjalani proses pemulihan.

    Endrick pun menunggu Alonso apakah dirinya masih menjadi bagian dari rancangan tim masa depan atau mulai ditinggalkan. Masa depan Endrick yang mulai tak pasti di Santiago Bernabeu pun menjadi pantauan Juve.

    Menurut media Italia, Tuttosport, Juve tengah menyiapkan penawaran untuk Endrick. Bila Madrid membuka peluang melepas striker berusia 18 ini, Juve bakal mengambil langkah penting untuk merekrutnya.

    Pelatih Igor Tudor berharap menambah kekuatan di lini depan demi bersaing dengan Napoli dan Inter Milan. Sebelumnya, Juve sudah mendapatkan striker Lille Jonathan David yang tinggal menjalani tes medis.

    Meski sukses memboyong David, namun Tudor masih ingin menambah pemain depan. Ini yang menjadikan Bianconeri berniat memperpanjang masa peminjaman Kolo Muani satu tahun lagi. Selanjutnya, klub Serie A ini akan mempermanenkan dia pada 2026.

    Selain itu, striker Napoli Victor Osimhen masih menjadi buruan Juve. Tampaknya La Vecchia Signora berupaya memperbaiki lini depan yang kurang klinikal. Apalagi, striker Dusan Vlahovic kemungkinan bakal hengkang.

  • Bisakah RI Dapat Tarif Impor 0% dari Trump?

    Bisakah RI Dapat Tarif Impor 0% dari Trump?

    Jakarta

    Negosiasi tarif yang dikenakan Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia masih terus berlangsung. Pemerintah menargetkan Indonesia dikenakan tarif 0% oleh Amerika Serikat (AS). Lantas bisakah target tersebut tercapai?

    Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan untuk merealisasikan permintaan tersebut cukup sulit. Bahkan dia pesimis tarif yang dikenakan Indonesia bisa diturunkan hingga 10%.

    “Nggak mungkin dong 0%. Bukannya nggak mungkin, kayaknya susah untuk dapat 0%. Tapi tentunya yang penting bagaimana menurunkan dari resiprokal tarif itu,” kata Mari kepada awak media di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Mari menjadi salah satu delegasi yang terbang ke Amerika Serikat (AS) untuk negosiasi tarif. Ada beberapa bagian tawaran yang disampaikan pemerintah Indonesia ke AS, seperti mengurangi non tarif, meningkatkan impor Indonesia ke AS, serta kerja sama di sektor mineral kritis.

    Terkait penawaran kedua dari Indonesia, Mari menilai tentunya lebih menarik dibandingkan yang pertama. Kendati begitu, dia belum menyebut apa saja yang menjadi titik penawaran kedua saat ini. Saat ini, proses negosiasinya masih berlangsung.

    “Kalau orang negosiasikan pasti ada offer, request, offer, request itu normal lah ya. Jadi tentunya sebelah sana minta diperbaiki, kita perbaiki, kita tambah. Nanti ada request lagi, kita juga request ke sana. Jadi ini masih dalam proses request and offer,” terang Mari.

    Saat ditanya lebih lanjut, Mari menerangkan salah satu penawaran yang diajukan Indonesia, yakni penurunan tarif hingga 0%. Meski begitu, Mari belum bisa memastikan besaran turunan tarif. Dia berharap setidaknya tarif yang dikenakan Indonesia bisa turun menjadi 10%.

    “Jadi apakah dia, kita kan tentunya minta 0 ya Tapi apakah kita akan dikasih 0 atau hanya reciprocal tarifnya atau bagian dari reciprocal tarifnya. Ini yang menjadi bahan negosiasi dan request and offer yang sedang berjalan saat ini. Kita berharap yang paling baik ya outcome-nya,” imbuh Mari.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membidik angka 0% pada tarif resiprokal yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia. Airlangga mengatakan, Indonesia sudah memberikan penawaran kedua (second offer) kepada AS.

    “Ini lanjutan dari pembicaraan, karena kita sudah memberikan proposal, ada counter proposal, kemudian kita kirim proposal lagi,” ungkap Airlangga saat ditemui selepas acara peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

    (rea/kil)

  • Beli Komoditas AS-Investasi Rp 547 T

    Beli Komoditas AS-Investasi Rp 547 T

    Jakarta

    Indonesia menawarkan diri untuk memangkas neraca perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sebagai rayuan dalam negosiasi tarif resiprokal. Indonesia sendiri diganjar tarif 32% oleh Presiden Donald Trump.

    Jelang tenggat waktu negosiasi yang habis, pemerintah dengan sektor swasta menyepakati untuk memberikan tawaran paket pembelian komoditas dari AS dan juga investasi. Totalnya, ada sekitar US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun (kurs Rp 16.100).

    Tawaran itu menurut Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, sudah lebih dari cukup untuk membalikkan posisi neraca dagang AS yang defisit terhadap Indonesia. Sejauh ini neraca dagang AS masih defisit senilai US$ 19 miliar terhadap Indonesia.

    “Pembelian Indonesia terhadap produk Amerika yang sifatnya tidak short term, tapi bisa long term. Jadi kalau istilah Pak Presiden, ‘pak pok.’ Jadi trade defisit US$ 19 miliar tapi kita offer pembelian ke mereka jumlahnya melebihi dari itu, yakni US$ 34 miliar,” ungkap Airlangga di kantornya, di Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Airlangga mengungkapkan dari paket tersebut, ada sekitar US$ 15,5 miliar untuk pembelian komoditas agrikultur dan juga beberapa rencana investasi Indonesia di AS, Airlangga menyebutkan BUMN dan Danantara akan ikut andil dalam investasi tersebut.

    Tanggal 7 Juli 2025 mendatang, Airlangga mengatakan bakal ada penandatanganan perjanjian antara sektor bisnis Indonesia dengan mitra dagangnya di AS.

    “Rencananya akan ada perjanjian atau MOU antara Indonesia dengan mitranya di AS pada 7 Juli,” sebut Airlangga.

    Lantas apakah dengan tawaran ini AS bakal memangkas tarif barang impor dari Indonesia? Airlangga mengaku kesepakatan tarif masih terus dinegosiasikan, angkanya berubah setiap hari.

    “Kesepakatan tarif sudah ada pembicaraan, nanti kita tunggu saja, day to day berubah terus,” pungkas Airlangga.

    (hal/rrd)

  • GAPKI harap EUDR kembali dipertimbangkan demi petani kecil

    GAPKI harap EUDR kembali dipertimbangkan demi petani kecil

    Bagi Indonesia yang merupakan produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, implikasi EUDR sangat mendalam,

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Eddy Martono berharap kebijakan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dapat kembali dipertimbangkan dan ditunda agar tidak berdampak kepada petani-petani kecil (smallholders).

    “Saya terus terang berharap, kalau memungkinkan, ya, di-postponed (tunda) lagi, supaya kita sambil mempersiapkan diri. Karena yang paling tidak siap adalah smallholder. Sedangkan kita juga terkena dampaknya (sebagai) perusahaan,” kata Eddy saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Menurut Eddy, implementasi EUDR bisa menjadi masalah ketika Indonesia melakukan ekspor ke negara-negara Uni Eropa.

    “Bagi Indonesia yang merupakan produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, implikasi EUDR sangat mendalam,” ujar dia.

    Adapun EUDR sendiri mengharuskan perusahaan untuk memastikan bahwa produk yang mereka tempatkan di pasar Uni Eropa bebas dari deforestasi.

    Artinya, produk tersebut tidak diproduksi di lahan yang telah mengalami deforestasi atau berkontribusi terhadap degradasi hutan.

    Sementara itu, dalam daftar negara dengan risiko deforestasi yang dirilis oleh Komisi Eropa, Mei 2025, Indonesia masuk ke dalam kategori risiko standar.

    Dalam daftar yang sama, Rusia, Belarus, Korea Utara, dan Myanmar merupakan empat negara yang masuk ke kategori risiko tinggi.

    Sedangkan, 27 anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, dan China masuk ke dalam daftar risiko rendah deforestasi yang akan dikecualikan dalam pengecekan cukai serta penelusuran asal barang.

    “Kalau menurut saya, sekarang sebenarnya untuk sementara di awal ini dengan standard risk atau medium risk itu sudah menurut saya bagus, itu sudah bagus,” kata Eddy.

    “Tapi kalau memang nanti ternyata diberlakukan khusus untuk negara-negara EU dan petani EU maupun Amerika dengan zero risk, kita harus react, komplain, dan kompak, karena itu adalah diskriminasi,” ujarnya menambahkan.

    Lebih lanjut, Eddy menilai adanya Sertifikasi Berkelanjutan Minyak Sawit (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) juga menjadi momentum untuk mempersiapkan dan memperbaiki tata kelola dalam negeri.

    “Yang harus kita benahi sebenarnya, di internal kita sendiri, aturan-aturannya,” kata dia.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harap Cemas RI Tunggu Hasil Negosiasi Tarif Impor Trump

    Harap Cemas RI Tunggu Hasil Negosiasi Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan negosiasi tarif pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Dia menargetkan hasil dari negosiasi tersebut Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal dari AS.

    “Belum (ada hasilnya), jadi sampai sekarang kita masih nunggu juga ya,” kata Budi kepada awak media, di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2025).

    Adapun, tenggat waktu (deadline) penundaan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 8-9 Juli 2025. Budi menjelaskan Indonesia telah menawarkan negosiasi ke AS beberapa bulan lalu.

    Dia berharap kesepakatan yang dihasilkan nanti dapat memberikan keadilan bagi Indonesia dan AS. Misalnya, menghapus semua tarif yang dikenakan ke Indonesia.

    “Ya kalau perlu nggak ada tarif impor dari sana. Kalau perlu kan. Ya penginnya kan begitu kan. Ya hapus semua. Jadi kita cari yang adil lah ya nanti,” terang Budi.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membidik angka 0% pada tarif resiprokal yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia. Airlangga mengatakan, Indonesia sudah memberikan penawaran kedua (second offer) kepada AS.

    “Ini lanjutan dari pembicaraan, karena kita sudah memberikan proposal, ada counter proposal, kemudian kita kirim proposal lagi,” ungkap Airlangga saat ditemui selepas acara peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

    (rea/kil)

  • Menko Perekonomian: Indonesia serius merespons tarif resiprokal AS

    Menko Perekonomian: Indonesia serius merespons tarif resiprokal AS

    Jadi dengan demikian Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia sangat serius untuk merespons tarif (resiprokal) ini,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia sangat serius dalam merespons tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS).

    Airlangga mengatakan bahwa untuk status saat ini, tim Indonesia sudah berada di Washington, Amerika Serikat bersama dengan negara-negara lainnya yang ada disana antara lain India, Jepang, EU, Vietnam dan juga Malaysia.

    “Jadi dengan demikian Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia sangat serius untuk merespons tarif (resiprokal) ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Indonesia secara tertulis sudah memasukkan dan sudah dibahas dengan kantor perwakilan dagang AS atau United States Trade Representative (USTR), Secretary of Commerce maupun Secretary of Treasury AS.

    Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut sampai saat ini belum ada kesepakatan dengan Amerika Serikat terkait dengan negosiasi tarif resiprokal sebesar 32 persen.

    “Yang masih kita tunggu adalah dengan Amerika, yang belum deal dan sebagainya. Jadi nunggu waktu, di negara lain juga belum deal semua,” ujar Budi di Jakarta, Rabu.

    Budi berharap negosiasi dengan Amerika Serikat dapat berjalan dengan mulus, meski sudah mendekati batas akhir yakni pada 8 Juli mendatang.

    Ia optimistis, hubungan Indonesia dan Amerika Serikat semakin membaik. Apalagi, kedua negara saling membutuhkan dalam hal perdagangan.

    Di sisi lain, Amerika merupakan negara penyumbang surplus nomor satu bagi neraca perdagangan Indonesia dengan nilai 7,08 miliar dolar AS.

    Sementara India, berada pada urutan kedua dengan 5,30 miliar dolar AS dan Filipina sebesar 3,69 miliar dolar AS.

    Untuk mempertahankan angka tersebut, lanjut Budi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga melakukan identifikasi komoditas unggulan untuk ekspor ke Amerika.

    Budi mengatakan, pemerintah masih terus menunggu proses negosiasi, namun di sisi lain juga melakukan persiapan apabila diplomasi tidak berjalan dengan baik.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.