Negara: Amerika Serikat

  • Trump Akan Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Kok Berubah?

    Trump Akan Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Kok Berubah?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa negaranya akan mengirim senjata tambahan ke Ukraina, setelah Gedung Putih mengumumkan penghentian beberapa pengiriman senjata untuk Ukraina minggu sebelumnya.

    “Kita harus mengirim lebih banyak senjata — terutama senjata pertahanan,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (8/7/2025).

    “Mereka sangat, sangat terpukul,” katanya tentang Ukraina, sambil mengatakan bahwa dia “tidak senang” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Putin melancarkan invasi skala penuh ke negara tetangganya, Ukraina pada tahun 2022 dan telah menunjukkan sedikit keinginan untuk mengakhiri konflik tersebut, meskipun ada tekanan dari Trump.

    Ukraina tengah berjuang menghadapi beberapa serangan rudal dan drone besar-besaran Rusia dalam perang yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut. Penghentian penyediaan amunisi berpotensi menjadi tantangan serius bagi Ukraina.

    Sebelumnya di bawah pemerintahan mantan presiden Joe Biden, Washington berkomitmen untuk menyediakan bantuan militer senilai lebih dari US$65 miliar bagi Ukraina.

    Namun Trump — yang sejak lama skeptis terhadap bantuan untuk Ukraina — belum mengikutinya, dan tidak mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Kyiv sejak ia menjabat pada bulan Januari tahun ini.

    Gedung Putih mengatakan minggu lalu bahwa mereka menghentikan beberapa pengiriman senjata utama ke Ukraina yang dijanjikan semasa pemerintahan Joe Biden, tanpa memberikan rincian tentang program senjata mana yang terpengaruh.

    Dikatakan bahwa keputusan itu diambil setelah peninjauan kebutuhan pertahanan AS dan bantuan militernya ke negara-negara asing.

    Sebelum pernyataan terbaru Trump tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertahanan udara tetap menjadi “prioritas utama untuk melindungi nyawa”, dan negaranya mengandalkan mitra-mitra untuk “benar-benar memenuhi apa yang telah kita sepakati”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Akan Bertemu Presiden Lula, Perkuat Hubungan Indonesia-Brasil – Page 3

    Prabowo Akan Bertemu Presiden Lula, Perkuat Hubungan Indonesia-Brasil – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasilia, Brasil, Senin, 7 Juli 2025. Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Brasil.

    Kunjungan kenegaraan ini dilakukan usai Prabowo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil pada 6-7 Juli 2025.

    Setibanya di Pangkalan Udara Brasília, Prabowo kembali disambut secara resmi oleh pemerintah Brasil yang diwakili Secretary for Asia Susan Kleebank, Duta Besar Brasil untuk Indonesia George Prata dan Chief of Airbase Kolonel Nicolas.

    Selain itu turut menyambut pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Brasil Eddy Yusup yang didampingi Atase Pertahanan RI untuk Brasil Kolonel Inf. Rizal Ashwan.

    Selepas menuruni tangga pesawat Garuda Indonesia-1, Prabowo menerima penghormatan resmi bagi kepala negara dari pasukan jajar kehormatan militer Brasil. Hal ini juga menandai awal rangkaian kunjungan kenegaraan m Prabowo di ibu kota Brasil tersebut.

    Pertemuan Prabowo dan Presiden Lula menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kemitraan strategis di antara kedua negara serta memperluas dan menjajaki potensi kerja sama konkret antara Indonesia dan Brasil di berbagai bidang.

    Dalam pertemuan bilateral, Prabowo dan Presiden Lula akan membahas penguatan kerja sama ekonomi, investasi, serta hubungan antarnegara di kawasan Amerika Selatan dan Asia Tenggara.

    Kunjungan ini juga menjadi cerminan dari keseriusan misi diplomasi Prabowo untuk memperkuat kemitraan global Indonesia. Khususnya, dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin yang memiliki potensi besar dalam kerja sama selatan-selatan.

  • Trump Bertemu Netanyahu di Gedung Putih, Bahas Gencatan Senjata di Gaza

    Trump Bertemu Netanyahu di Gedung Putih, Bahas Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjamu PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, Trump meminta Netanyahu untuk mengakhiri perang di Gaza.

    “Saya tidak berpikir ada hambatan, saya pikir semuanya berjalan dengan sangat baik,” kata Trump kepada wartawan ketika ditanya apa yang menghalangi tercapainya kesepakatan damai sebagaimana dilansir AFP, Selasa (8/7/2025).

    Menurut Trump, Hamas juga bersedia mengakhiri konflik di Gaza. Trump mengaku yakin Hamas akan menyetujui gencatan senjata.

    “Mereka (Hamas) ingin bertemu dan mereka ingin gencatan senjata itu,” kata Trump.

    Sementara itu, Netanyahu dalam kesempatan itu mengatakan dia telah menominasikan menganugerahi Trump Nobel Perdamaian atau Nobel Peace Prize. Menurutnya, Trump pantas mendapat itu.

    “Dia (Trump) telah menempa perdamaian saat kita berbicara, di satu negara, di satu kawasan demi kawasan,” kata Netanyahu.

    Lebih lanjut, Netanyahu menyatakan lebih berhati-hati dalam hal perdamaian dengan Palestina dan mengesampingkan keutuhan negara Palestina, dengan mengatakan bahwa Israel akan ‘selalu’ mempertahankan kendali keamanan atas Jalur Gaza.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Startup Pakistan Kirim Tangan Palsu untuk Anak Gaza

    Startup Pakistan Kirim Tangan Palsu untuk Anak Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah anak Gaza korban serangan Israel menerima bantuan lengan prostetik dari sebuah startup Pakistan bernama Bioniks.

    Bioniks merupakan startup yang berdiri 2021 dan telah merancang 1.000 lengan khusus. Namun baru kali ini menyediakan untuk korban dari konflik.

    Perusahaan akan melakukan proses pengambilan gambar dengan smartphone dari berbagai sudut. Berikutnya mereka akan membuat model 3D untuk prostetik khusus.

    Dua anak perempuan, Sidra Al Bordeen (8) dan Habebat Allah (3) adalah dua orang pengguna pertama produk Bioniks. Sidra kehilangan lengannya, sedangkan Habebat harus kehilangan kedua lengan dan kakinya di Gaza.

    Keduanya melakukan konsultasi jarak jauh dan pemasangan virtual selama berhari-hari. CEO Anas Niaz juga berangkat menuju Amman, tempat kedua anak tersebut mengungsi, untuk melakukan pengiriman luar negeri pertama perusahaannya.

    Agar bisa diterima oleh anak-anak, Bioniks memasukkan karakter fiksi populer ke dalam prostetik seperti Iron Man atau karakter Elsa dari Disney. Niaz mengatakan itu membantu anak menerimanya secara emosional dan dapat menggunakan sehari-hari.

    Setiap lengan prostetik buatan Bioniks jauh lebih murah dari produk Amerika Serikat(AS), hanya US$2.500 (Rp 40,8 juta) berbanding US$10 ribu hingga US$20 ribu (Rp 163,3 juta-Rp 326,6 juta) Namun memang tidak secanggih buatan AS.

    Meski begitu, lengan palsu Bioniks memiliki fungsionalitas tingkat tinggi untuk anak-anak. Prosesnya yang bisa dilakukan dengan jarak jauh membuatnya mudah diakses.

    “Kami berencana menyediakan anggota tubuh bagi orang-orang di zona konflik lain juga, seperti Ukraina dan menjadi perusahaan global,” kata Niaz dikutip dari Reuters, Selasa (8/7/2025).

    Salah satu tantangan penggunaan prostetik adalah kebanyakan didesain untuk orang dewasa. Anggota tubuh palsu itu jarang digunakan anak-anak di zona perang, yang buruh penggantian 12-18 bulan seiring pertumbuhannya.

    Niaz mengatakan perusahaannya tengah menjajaki opsi pendanaan untuk penggantian prostetik yang digunakan kedua anak tersebut di masa depan. Harapannya biayanya tidak akan terlalu mahal.

    “Hanya beberapa komponen yang diganti. Sisanya digunakan lagi untuk anak lain,” ujarnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Saham Tesla Menyusut Rp 1,1 T Gegara Elon Musk Umumkan Bikin Partai

    Saham Tesla Menyusut Rp 1,1 T Gegara Elon Musk Umumkan Bikin Partai

    Jakarta

    Saham Tesla mengalami penurunan cukup dalam pada Senin (7/7) waktu setempat. Menyusut sekitar Rp 1,1 triliun, valuasi produsen mobil listrik itu drop gegara Elon Musk mengumumkan mau bikin partai politik.

    Dikutip dari CNBC, saham Tesla merosot sebesar 7% pada perdagangan Senin (7/7) waktu setempat. Secara total market cap, Tesla disebutkan mengalami kerugian mencapai US$ 68 juta, itu setara dengan Rp 1,110 triliun.

    Masih dikutip dari sumber yang sama, penurunan tersebut terjadi sebagai reaksi atas pernyataan Musk yang berniat mendirikan partai baru di Amerika Serikat. Musk, pada Sabtu (5/7) membuat berita menghebohkan ketika menyatakan akan mendirikan Partai Amerika.

    Itu merupakan manuver politik lanjutan yang dibuat Musk setelah sejak tahun lalu dia memutuskan berada di belakang pencalonan Presiden Donald Trump dalam pemilu yang dilangsungkan pada 2024. Musk kemudian malah mendapat japatan strategis pada sebuah departemen yang diberi nama ‘Departemen Efisiensi Pemerintahan’.

    Terjunnya Musk ke kancah politik menjadi perdebatan banyak investor Tesla, dan perusahaan lain yang dimiliki pria 54 tahun itu.

    Elon Musk mengalami hubungan naik-turun dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

    “Sederhana saja, masuknya Musk lebih dalam ke kancah politik adalah arah yang berlawanan dengan apa yang diinginkan investor,” kata Dan Ives, kepala penelitian teknologi global di Wedbush Securities.

    Langkah-langkah politis yang diambil Musk dalam beberapa waktu terakhir terjadi ketika Tesla justru tengah mendapat tekanan sangat berat di pasar mobil listrik. Di banyak negara, mobil-mobil Tesla tak lagi menjadi pilihan utama kendaraan nol emisi buang.

    Tesla terus mendapat persaingan ketat dari mobil-mobil listrik Tesla, terutama BYD yang semakin mengukuhkan diri sebagai produsen mobil listrik utama dunia. Pada kuarter kedua tahun ini, Tesla sudah merilis laporan bahwa penjualan mobil mereka turun sebanyak 14% (yer on year).

    (din/lua)

  • IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` kebijakan dagang AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersiap “wait and see” terhadap kebijakan dagang Amerika Serikat (AS), menjelang batas waktu pemberlakuan tarif resiprokal pada 9 Juli 2025.

    IHSG ditutup menguat 35,74 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.900,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,99 poin atau 0,52 persen ke posisi 767,50.

    “Indeks saham di Asia pada sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan melemah, di tengah kebingungan karena pejabat Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan penundaan tarif namun tidak memberikan rincian dari perubahan tersebut,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi bahwa tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang pertama kali diumumkan pada April 2025 lalu, akan berlaku pada 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS, bukan tanggal 9 Juli 2025.

    Pada Minggu (06/07), Trump mengatakan Amerika hampir menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dalam beberapa hari mendatang dan akan memberitahukan negara-negara lain tentang tingkat tarif yang lebih tinggi paling lambat pada 9 Juli 2025, dengan tingkat tarif yang lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

    Secara terpisah, Trump mengumumkan bahwa tarif tambahan sebesar 10 persen akan dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti Amerika yaitu BRICS tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

    Pengumuman disampaikan pada saat negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri pertemuan puncak selama dua hari.

    Di sisi lain, para pemimpin negara-negara anggota BRICS menyoroti kebijakan tarif perdagangan Trump dalam pernyataan bersama (joint statement) pada Minggu (07/07), dengan memberikan peringatan terhadap “tindakan proteksionis sepihak yang tidak dapat dibenarkan, termasuk peningkatan tarif timbal balik yang tidak pandang bulu,”.

    Tanpa menyebut AS, para pemimpin BRICS menyuarakan kekhawatiran serius mengenai munculnya tarif sepihak (unilateral) dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor barang konsumen non primer naik sebesar 0,85 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,20 persen.

    Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku paling dalam minus 0,52 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang turun masing-masing sebesar 0,46 persen dan 0,36 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VICO, SHID, LABA, TRJA, dan VINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CSMI, IOTF, INPS, YUPI, dan MFIN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 885.794 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,82 miliar lembar saham senilai Rp7,50 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 309 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 223,33 poin atau 0,56 persen ke 39.587,50, indeks Hang Seng melemah 28,23 poin atau 0,12 persen ke 23.887,48, indeks Shanghai menguat 0,81 poin atau 0,02 persen ke 3.473,78, dan indeks Strait Times menguat 18,24 poin atau 0,45 persen ke 4.031,64.

    Sumber : Antara

  • Kita Harus 1 Suara Dukung Prabowo

    Kita Harus 1 Suara Dukung Prabowo

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menaikkan tarif 10 persen kepada negara-negara yang mendukug KTT BRICS di Brazil. Anggota Komisi XI DPR Fraksi Demokrat Marwan Cik Asan mendorong semua pihak satu suara berada di belakangan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya percaya bahwa dalam menghadapi tekanan global seperti ini, dukungan politik terhadap kebijakan presiden harus menjadi satu suara,” kata Marwan kepada wartawan Senin (7/7/2025).

    Sebagai anggota DPR dari fraksi pendukung pemerintah, ia memandang ancaman Trump ini bukan hanya sebagai ujian bagi stabilitas ekspor nasional, melainkan juga tantangan geopolitik yang membutuhkan kecermatan diplomatik. Marwan bilang, posisi AS sebagai mitra dagang strategis Indonesia merupakan hal yang tidak bisa dinafikkan.

    Lebih lanjut, Marwan menilai potensi relokasi pesanan ke negara pesaing seperti Vietnam dan Bangladesh akan menjadi kenyataan, dan jutaan pekerja Indonesia bisa terdampak secara langsung jika Trump benar-benar menerapkan tarif tambahan itu.

    Di sisi lain, Marwan menyatakan situasi ini juga menunjukkan bahwa struktur ekspor kita masih rapuh dan terlalu tergantung pada pasar tradisional. Ia pun menegaskan dukungan terhadap prabowo untuk memperluas kerja sama ekonomi strategis dengan negara-negara anggota BRICS.

    “Dalam konteks ini, saya mendukung langkah Presiden Prabowo yang secara aktif memperluas kerja sama ekonomi strategis melalui keanggotaan Indonesia dalam BRICS,” ucap Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Demokrat itu.

    “Diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti India, Brasil, Mesir, dan Uni Emirat Arab menjadi keharusan. Pemerintah juga perlu memberikan perlindungan nyata kepada industri padat karya, dengan insentif fiskal, akses pembiayaan, dan dukungan pembukaan pasar baru,” katanya.

    “Program pelatihan ulang tenaga kerja pun harus segera diperluas agar tekanan PHK tidak berubah menjadi krisis sosial,” lanjutnya.

    “Tantangan hari ini justru menjadi kesempatan bagi kita untuk membangun ekonomi nasional yang lebih berdaulat, berdaya saing, dan berpijak pada kepentingan jangka panjang,” ucap dia.

    “Maka, bukan hanya bagaimana kita bertahan dari kebijakan tarif Trump, tetapi bagaimana kita meresponsnya dengan strategi yang akan membuat Indonesia lebih kuat dari sebelumnya,” pungkas Marwan.

    Ancaman Trump

    Seperti diketahui, dalam pernyataan bersama yang dirilis Minggu sore waktu setempat, negara-negara BRICS mengingatkan bahwa kenaikan tarif global mengancam perdagangan dunia. Meski tak menyebut Trump secara eksplisit, kritik terhadap kebijakan tarif AS kuat membias pada dokumen akhir.

    Beberapa jam berselang, Trump mengeluarkan pernyataan keras di platform Truth Social. “Setiap negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan TARIF TAMBAHAN SEBESAR 10%. Tidak ada pengecualian. Terima kasih atas perhatian Anda!”

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nissan Jadi Gandeng Foxconn Produksi EV?

    Nissan Jadi Gandeng Foxconn Produksi EV?

    TOKYO – Pabrik Nissan di Oppama, Jepang, yang telah lama menjadi target potensi penutupan dalam rencana restrukturisasi produsen mobil Jepang tersebut, kini mendapat secercah harapan. Menurut laporan dari harian bisnis Nikkei pada Minggu, 6 Juli, Nissan Motor sedang dalam pembicaraan serius dengan raksasa teknologi Taiwan, Foxconn, mengenai potensi kolaborasi dalam produksi kendaraan listrik (EV).

    Sumber yang tidak disebutkan namanya dari Nissan menyatakan bahwa ide untuk memproduksi kendaraan listrik merek Foxconn di lini perakitan Oppama yang menganggur dapat menyelamatkan sekitar 3.900 pekerjaan dan mempertahankan jaringan pemasok penting. Pabrik Oppama, yang berlokasi di Yokosuka, Tokyo, adalah fasilitas bersejarah bagi Nissan dan menjadi simbol masa depan yang tidak pasti di tengah transisi industri otomotif.

    Sejarah Hubungan yang Pasang Surut

    Pembicaraan terbaru ini menambah babak baru dalam hubungan yang fluktuatif antara Foxconn dan Nissan. Sebelumnya, pada awal tahun 2025, Foxconn telah mengumumkan ambisinya untuk menjadi pemain besar dalam manufaktur kendaraan listrik, bahkan sempat mengajukan penawaran untuk mengambil alih pabrik mobil yang kesulitan finansial.

    Pada saat itu, Chairman Foxconn, Young Liu mengatakan perusahaannya tidak ingin mengakuisisi Nissan, melainkan terbuka melakukan kerja sama dan membeli saham bila itu diperlukan.

    “Membeli sahamnya Nissan bukanlah target kami, namun tujuan kami adalah kerja sama,” kata Young Liu dikutip dari Reuters, Kamis, 13 Februari.

    Meskipun Nissan belum pernah secara eksplisit mengumumkan pembicaraan dengan Foxconn sebelumnya, ada indikasi kerja sama yang lebih luas di antara aliansi mereka. Mitra junior Nissan, Mitsubishi Motors, misalnya, pada bulan Mei 2025 telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan anak perusahaan Foxconn untuk pasokan model EV. Langkah Mitsubishi ini, yang juga merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, mungkin menjadi indikasi awal potensi yang lebih besar antara Foxconn dan grup tersebut secara keseluruhan.

    Sebelumnya, Foxconn sendiri telah menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan seperti Fisker Inc. dan memiliki fasilitas perakitan EV di Ohio, Amerika Serikat, yang diakuisisi dari Lordstown Motors. Kehadiran Foxconn dalam rantai pasokan EV global semakin kuat, dengan menawarkan solusi manufaktur kontrak bagi merek-merek yang ingin memasuki pasar EV tanpa harus membangun pabrik sendiri dari nol.

    Masa Depan Pabrik Oppama dan Strategi EV Nissan

    Laporan Nikkei muncul di tengah upaya Nissan untuk mengkonsolidasikan operasinya dan berinvestasi lebih dalam pada kendaraan listrik. Meskipun Nissan telah menjadi pelopor EV dengan model Leaf, mereka menghadapi persaingan ketat dari pendatang baru dan produsen mobil tradisional lainnya. Potensi kolaborasi dengan Foxconn tidak hanya dapat mengamankan masa depan Oppama, tetapi juga memungkinkan Nissan untuk memanfaatkan keahlian Foxconn dalam manufaktur elektronik dan pasokan komponen untuk produksi EV yang lebih efisien.

  • Video: Trump Murka, Jepang Terancam Kena Tarif Tambahan

    Video: Trump Murka, Jepang Terancam Kena Tarif Tambahan

    Jakarta, CNBC Indonesia –Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap ekspor Jepang ke Amerika Serikat. Pasalnya, Jepang tidak mau membeli beras asal AS.

    Selengkapnya dalam program Manfuacture Check CNBC Indonesia, Senin ( 07/07/2025).

  • Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Makin Kencang Jajah Negara Ini

    Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Makin Kencang Jajah Negara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commerce asal China yang berpusat di Singapura, Shein, sempat beroperasi di Indonesia pada 2018-2021. Ada upaya untuk kembali menggarap pasar Tanah Air, tetapi langsung ditolak oleh pemerintah. 

    Ditakutkan, Shein akan ‘membunuh’ UMKM lokal karena menawarkan barang dengan harga sangat murah. Pasalnya, Shein menjual langsung barang dari pabrik ke konsumen akhir, tanpa perantara. 

    Model bisnis ini juga dilakoni oleh Temu yang berasal dari China. Keduanya dilarang beroperasi di Indonesia.

    Kendati demikian, Temu dan Shein terus mengekspansi pasar ke negara-negara lain, meski belakangan terhambat oleh kebijakan dari Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor asal China.

    Selain itu, Trump juga menghapus kebijakan ‘de-minimis’ yang membebaskan bea masuk bagi barang-barang murah dengan harga di bawah US$800. Selama ini, Shein dan Temu diuntungkan aturan de-minimis, lantas terpukul dengan penghapusannya.

    Shein Jajah India

    Meski begitu, e-commerce China tetap tak patah semangat. Terbaru, Shein melebarkan sayap ke India, setelah sempat dilarang seperti di Indonesia. 

    Shein dilarang di India pada 2020. Setelah 5 tahun, Shein akhirnya kembali ‘menjajah’ negara tersebut sejak awal tahun ini dengan strategi baru.

    Masuknya Shein ke India disambut dengan segmen mode cepat (fast fashion) yang mengalami peningkatan signifikan. Firma konsultan Redseer mencatat lonjakannya mencapai 30-40% sepanjang tahun hingga Maret lalu, dikutip dari India Dispatch, Senin (7/7/2025).

    Lonjakan tersebut terjadi saat pasar apparel hanya bertumbuh 6% atau bernilai US$82 miliar (Rp 1.300 triliun).

    Pertumbuhan tersebut sejalan dengan tren yang bergeser di industri e-commerce India. Kategori fesyen melonjak dari 27% dibandingkan 16% pada 2020 lalu.

    Pembeli disebut tidak lagi membeli barang elektronik mahal dan beralih membeli produk senilai US$5-8 (Rp 81.300-Rp 130 ribu).

    Kolaborasi antara Shein dan konglomerasi India, Reliance, juga jadi nilai plus sendiri. Shein akan memperluas jaringan pemasoknya di India menjadi 1.000 pabrik.

    Hal itu akan memangkas siklus inventaris dari 60 hari menjadi 40 hari. Selain itu juga menghemat modal kerja hingga US$187 juta (Rp 3.040 triliun).

    Selain itu, Shein tak akan membangun toko dari nol. Shein akan memanfaatkan 400 gerai Reliance Trends sebagai fasilitas produksi. 

    Reliance juga akan mengekspor produk Shein buatan India ke luar negeri, yakni Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dengan begitu, dapat menghindari tarif ekspor yang dialamatkan pada China.

    Masyarakat India juga menyambut baik kehadiran Shein. Laporan Sensor Tower menyebutkan ada 650 ribu pengguna aktif bulanan yang membuka aplikasi Shein 18 kali per bulannya dan lebih dari tiga menit per sesi, atau lebih banyak dibandingkan platform serupa di India.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]