Negara: Amerika Serikat

  • DPR Minta Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Penetapan Kebijakan Tarif Trump 32%

    DPR Minta Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Penetapan Kebijakan Tarif Trump 32%

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan RI masih bisa melakukan negosiasi ulang terkait dengan keputusan Donald Trump terkait tarif resiprokal sebesar 32%.

    Hal tersebut disampaikan Dave saat ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

    “Kita terus melakukan lobi, kita bisa membuka ruang untuk adanya negosiasi ulang,” tutur Dave.

    Dia menambahkan, untuk saat ini Indonesia perlu mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam mempertahankan kondisi ekonomi nasional.

    “Sekarang tinggal kita bagaimana mempersiapkannya, menyiapkan baik kondisi ekonomi indonesia, terus juga langkah-langkah yang akan diambil,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memutuskan untuk mengenakan tarif impor sebesar 32% kepada Indonesia.

    Adapun, besaran tarif tersebut tidak berubah dari pungutan yang sebelumnya diumumkan Trump dalam Hari Pembebasannya pada awal April lalu.

    Keputusan tersebut tertuang dalam surat tarif yang ditujukan Trump kepada Presiden Prabowo Subianto yang yang diunggah di akun Truth Social @realDonaldTrump pada Selasa (8/7/2025). 

    Dalam surat tersebut, Trump menyebut pihak AS telah memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia, tetapi hanya dalam kerangka perdagangan yang lebih seimbang dan adil. 

    Trump mengemukakan, tarif ini diperlukan untuk memperbaiki kondisi defisit perdagangan yang tidak berkelanjutan, yang selama ini disebabkan oleh kebijakan tarif, non-tarif, serta hambatan perdagangan dari pihak Indonesia.

    “Mulai Agustus 2025, AS akan memberlakukan tarif sebesar 32% terhadap seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar AS, terpisah dari tarif sektoral lainnya,” demikian kutipan surat tersebut.

  • Perintah Trump Tinggalkan China Sia-sia, Gedung Putih Murka

    Perintah Trump Tinggalkan China Sia-sia, Gedung Putih Murka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Apple meninggalkan produksinya dari China dan pindah ke AS belum juga membuahkan hasil.

    Masalah ini bahkan sampai mendapat kritik keras dari penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro. Ia menyebut CEO Apple, Tim Cook, tak kunjung memenuhi tuntutan tersebut, meski sudah diminta sejak masa jabatan pertama Trump.

    “Sejak masa jabatan pertama Trump, Tim Cook terus-menerus meminta lebih banyak waktu untuk memindahkan pabrik-pabriknya keluar dari China,” kata Navarro dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (8/7/2025). “Ini seperti sinetron yang paling lama tayang di Silicon Valley” imbuhnya

    Trump sendiri sempat mengancam akan memberlakukan tarif lebih dari 25% terhadap iPhone buatan luar negeri, serta menyatakan ketidaksukaannya terhadap produksi Apple di India. Namun, hingga kini, Apple justru memperluas produksi di India ketimbang memindahkannya ke AS.

    Menurut para analis, keinginan Trump dianggap tak realistis. Biaya produksi iPhone di AS bisa mencapai US$3.500 per unit, atau lebih dari dua kali lipat harga iPhone saat ini.

    Namun Navarro menilai Apple kurang berupaya lebih keras untuk meninggalkan China dan memindahkan manufaktur ke AS. 

    “Dengan teknologi manufaktur canggih dan kemajuan AI, seharusnya bukan hal yang sulit bagi Apple untuk produksi iPhone di negara ini,” katanya.

    Meski begitu, Apple sempat menunjukkan niatnya dengan merakit Mac Pro seharga US$ 3.000 di Texas, dan mengumumkan investasi sebesar US$500 miliar di AS pada Februari lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Kenakan Tarif Impor 32 Persen ke RI, Pemerintah Optimistis Masih Bisa Negosiasi – Page 3

    Trump Kenakan Tarif Impor 32 Persen ke RI, Pemerintah Optimistis Masih Bisa Negosiasi – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu ketegangan global dengan kebijakan tarif terbarunya. Pada Senin (7/7/2025) waktu setempat, Donald Trump mengumumkan bahwa 14 negara akan menghadapi tarif impor sangat tinggi mulai 1 Agustus 2025.

    Di antara negara-negara tersebut termasuk anggota blok BRICS, seperti Indonesia, China, dan India. Untuk Indonesia sendiri dikenakan tarif impor sebesar 32%.

    Pengumuman ini disampaikan melalui surat resmi kepada para pemimpin negara yang terdampak. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi Trump dalam melindungi industri dalam negeri dan mengedepankan agenda “America First”.

    Trump bahkan sempat mengancam akan menambah tarif sebesar 10 persen bagi negara-negara yang terang-terangan mendukung BRICS. Ancaman ini dinilai bukan hanya sebagai manuver ekonomi, tapi juga sebagai bagian dari strategi geopolitik AS dalam meredam pengaruh aliansi BRICS.

  • Gencatan Senjata-Relokasi Warga Gaza, Deal Diam-Diam Trump-Netanyahu?

    Gencatan Senjata-Relokasi Warga Gaza, Deal Diam-Diam Trump-Netanyahu?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (7/7/2025) waktu setempat. Pertemuan dilakukan di tengah upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta wacana kontroversial relokasi warga Palestina dari Gaza.

    Trump menyampaikan bahwa AS akan mengadakan pembicaraan dengan Iran dalam waktu dekat. Ia juga mengisyaratkan adanya kemajuan dalam rencana pemindahan warga Gaza ke negara-negara tetangga, meski menuai kritik tajam dari komunitas internasional.

    “Kami telah mendapatkan kerja sama hebat dari negara-negara sekitar. Jadi sesuatu yang baik akan terjadi,” kata Trump dalam pertemuan dengan Netanyahu, seperti dikutip dari pernyataannya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters pada Selasa (8/7/2025).

    Netanyahu menambahkan bahwa Israel dan AS sedang berupaya mencari negara yang bersedia menerima warga Gaza.

    “Jika mereka ingin tinggal, mereka bisa tinggal. Tapi jika ingin pergi, mereka harus bisa pergi,” ujar Netanyahu. “Kami hampir menemukan beberapa negara yang siap mewujudkan hal ini.”

    Trump sebelumnya sempat menggagas pemindahan warga Palestina dari Gaza dan mengubah wilayah itu menjadi ‘Riviera Timur Tengah’. Namun, gagasan ini dikritik warga Gaza dan organisasi HAM sebagai bentuk “pembersihan etnis”.

    Kedatangan Netanyahu ke Washington bertepatan dengan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas di Doha, Qatar, yang dimediasi AS untuk mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Trump mengklaim negosiasi tersebut bisa menghasilkan kesepakatan dalam pekan ini.

    “Saya pikir kita sedang sangat dekat,” kata Trump soal gencatan senjata Gaza.

    Kepala Utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, dijadwalkan terbang ke Doha dalam pekan ini untuk bergabung dalam putaran pembicaraan lanjutan. Ia sebelumnya menyusun proposal gencatan senjata selama 60 hari sebagai kerangka kesepakatan.

    Namun, kemajuan negosiasi masih terkendala. Sumber Palestina menyebut hambatan utama adalah penolakan Israel atas masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza secara aman dan bebas. Israel bersikeras mengontrol bantuan agar tidak jatuh ke tangan militan.

    Di sisi lain, Trump juga menyatakan keterbukaan untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga menyatakan kesiapannya menyelesaikan perbedaan dengan AS lewat dialog.

    Pertemuan ini menjadi kali ketiga Trump dan Netanyahu bertatap muka sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu. Pertemuan dilakukan secara pribadi di Ruang Biru Gedung Putih, bukan di Ruang Oval seperti lazimnya pertemuan resmi.

    Menariknya, Netanyahu menyerahkan sepucuk surat kepada Trump untuk mencalonkannya menerima Nobel Perdamaian..

    Netanyahu dijadwalkan bertemu Wakil Presiden JD Vance pada Selasa pagi waktu setempat, dan juga akan berkunjung ke Gedung DPR AS untuk berdialog dengan para pemimpin Kongres.

    Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Persenjataan Israel” dan menyerukan penangkapan Netanyahu, merujuk pada surat perintah Mahkamah Pidana Internasional terkait dugaan kejahatan perang di Gaza.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Masih Buka Peluang Bicarakan Tarif Impor untuk RI

    Trump Masih Buka Peluang Bicarakan Tarif Impor untuk RI

    Jakarta

    Pemerintah optimis tarif impor bagi Indonesia yang diketok Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi 32% akan kembali turun. Sebab, masa pemberlakuan tarif impor Trump itu mundur menjadi 1 Agustus 2025.

    “Informasi pertama yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman adalah bahwa sebenarnya jeda waktu 90 hari yang diberikan oleh pemerintahan itu berakhir tanggal 9 Juli. Besok, besok 9 Juli kan? Harusnya itu berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Kantornya Gedung Kwarnas Pramuka, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

    Hasan mengatakan masih ada waktu bagi pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi. Dalam surat yang dikirim Trump kepada Presiden Prabowo Subianto pun menyatakan masih adanya peluang untuk membicarakan tarif impor tersebut.

    “Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi. Dan dalam surat itu juga Presiden Trump juga nyatakan masih ada peluang untuk bicarakan ini, untuk diturunkan. Itu yang pertama,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Hasan Nasbi menyebut tim pemerintah sudah bertolak ke Washington DC untuk melanjutkan negosiasi terkait tarif tersebut. Ia optimis negosiasi pemerintah akan berhasil, mengingat hubungan baik Indonesia dengan semua negara termasuk dengan Amerika Serikat.

    “Tim negosiasi kita sudah berada di DC. Pagi ini tim negosiasi kita yang akan melanjutkan diskusi itu sudah berada di DC, dan Bapak Menko Perekonomian sedang dalam perjalanan dari Rio de Jeneiro menuju DC. Tadi saya kontak, beliau sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC,” kata Hasan.

    Hasan meminta publik untuk menunggu kabar dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia berharap ada kabar baik dari hasil negosiasi.

    “Nah untuk keterangan lengkapnya nanti mohon bersabar teman-teman. Kita tunggu Bapak Menko perekonomian sampai di DC dan bisa menyampaikan update kepada kita semua,” ucapnya

    (eva/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menegaskan bahwa pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    mengenai pengenaan
    tarif impor
    Indonesia sebesar 32 persen membuktikan masih ada ruang negosiasi.
    Trump mematok waktu pengenaan tarif tersebut mulai 1 Agustus 2025 nanti.
    Sebelumnya, Trump memberikan jeda waktu 90 hari kepada berbagai negara, termasuk Indonesia, hingga 9 Juli 2025.
    “Besok 9 Juli kan? Harusnya itu berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan/PCO
    Hasan Nasbi
    di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
    Hasan menyampaikan bahwa peluang negosiasi tarif itu juga disampaikan Trump dalam suratnya.
    Oleh karenanya, tim negosiasi dari Indonesia kini tengah berada di Washington DC, AS, untuk menegosiasikan tarif lebih lanjut.
    Tim negosiasi bakal didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kini dalam perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil, ke AS.
    “Tadi saya kontak beliau, sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC. Dan yang bisa kita pegang adalah tanggalnya ini. Tanggalnya kan dimundurkan jadi tanggal 1 Agustus,” tutur Hasan.
    “Artinya ada beberapa minggu kesempatan kita untuk bernegosiasi,” imbuhnya.
    Hasan meminta semua pihak menunggu hasil negosiasi.
    Namun, ia optimistis negosiasi akan menghasilkan keputusan baik mengingat Indonesia berhubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.
    “Dan tentu hubungan baik itu bisa menjadi modal sosial yang bagus untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi di sana. Nah untuk keterangan lengkapnya nanti mohon bersabar, kita tunggu Bapak Menteri Koordinator Perekonomian sampai di DC dan bisa menyampaikan update kepada kita semua,” tandas Hasan.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan hasil negosiasi tarif impor terhadap 14 negara.
    Indonesia termasuk dalam daftar dengan tarif sebesar 32 persen.

    Trump menyampaikan pengumuman itu lewat sejumlah unggahan di media sosial Truth Social, Senin (7/7/2025) waktu AS.
    CNBC melaporkan informasi tersebut pada Selasa (8/7/2025).
    Tarif baru akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
    Selain Indonesia, negara lain yang masuk daftar antara lain Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar.
    Trump juga menyebut Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.
    Barang dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenai tarif 25 persen.
    Produk asal Afrika Selatan dan Bosnia dikenai tarif 30 persen.
    Indonesia masuk kategori dengan bea impor 32 persen.
    Tarif untuk Bangladesh dan Serbia ditetapkan 35 persen.
    Kamboja dan Thailand dikenai 36 persen.
    Laos dan Myanmar terkena tarif tertinggi, 40 persen.
    Trump meminta 14 negara tersebut tidak membalas tarif itu dengan kenaikan bea serupa.
    “Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 25 persen yang kami kenakan,” tulis Trump dalam surat yang diunggah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Airlangga Berangkat ke AS untuk Negosiasi Kenaikan Tarif Impor Trump – Page 3

    Airlangga Berangkat ke AS untuk Negosiasi Kenaikan Tarif Impor Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), usai Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor sebesar 32 persen ke Indonesia. Airlangga akan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS terkait penetapan tarif impor ke Indonesia.

    “Tim negosiasi kita sudah berada di DC. Pagi ini tim negosiasi kita yang akan melanjutkan diskusi itu sudah berada di DC. Dan Bapak Menko Perekonomian sedang dalam perjalanan dari Rio (Brasil) menuju DC. Tadi saya kontak, beliau sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC,” jelas Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Kantor PCO Jakarta, Selasa (8/7/2025).

    Dia mengatakan pemerintahan Donald Trump masih memberikan ruang kepada Indonesia untuk menegosiasikan tarif impor. Terlebih, tenggat waktu awal yang diberikan Trump ke Indonesia untuk negosiasi tarif impor berakhir pada 9 Juli 2025.

    Selain itu, Trump juga mengumumkan bahwa kebijakan tarif 32 persen yang ditetapkan untuk Indonesia akan dimulai pada 1 Agustus 2025. Sehingga, pemerintah Indonesia masih memiliki kesempatan untuk bernegosiasi.

    “Dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi,” ujar Hasan.

    “Dan dalam surat itu juga Presiden Trump juga nyatakan masih ada peluang untuk bicarakan ini untuk diturunkan,” sambungnya.

     

  • Presiden Iran Bilang Israel Coba Bunuh Dirinya Saat Perang, Tapi Gagal

    Presiden Iran Bilang Israel Coba Bunuh Dirinya Saat Perang, Tapi Gagal

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengungkapkan bahwa Israel, yang bulan lalu terlibat perang selama 12 hari dengan Teheran, telah melakukan upaya pembunuhan terhadap dirinya. Pezeshkian menyebut upaya Tel Aviv itu berujung kegagalan.

    Pernyataan ini, seperti dilansir AFP, Selasa (8/7/2025), disampaikan Pezeshkian dalam wawancara dengan tokoh media Amerika Serikat (AS), Tucker Carlson, yang dirilis pada Senin (7/7) waktu setempat.

    Hal ini diungkapkan Pezeshkian sekitar kurang dari sebulan setelah Israel melancarkan rentetan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, yang menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Serangan-serangan mematikan Tel Aviv dilancarkan dua hari sebelum Teheran dan Washington dijadwalkan bertemu untuk putaran terbaru perundingan nuklir antara kedua negara. Serangan itu menghambat negosiasi yang bertujuan mencapai kesepakatan atas program nuklir Iran.

    Saat ditanya soal apakah dirinya meyakini Israel telah mencoba untuk membunuhnya, Pezeshkian mengatakan: “Iya, mereka memang mencoba. Mereka bertindak seperti itu, tetapi gagal.”

    “Bukan Amerika Serikat yang berada di balik upaya pembunuhan terhadap saya. Melainkan Israel. Saya sedang dalam sebuah pertemuan… mereka mencoba membombardir area yang menjadi tempat kami mengadakan pertemuan itu,” ucap Pezeshkian, merujuk pada upaya pembunuhan selama perang baru-baru ini.

    Menurut otoritas kehakiman Iran, lebih dari 900 orang tewas selama perang 12 hari berlangsung. Sementara laporan otoritas Tel Aviv menyebut sedikitnya 28 orang tewas di Israel akibat rentetan serangan balasan Iran yang melibatkan rudal dan drone.

    Perang 12 hari antara Iran dan Israel juga menyeret AS, yang melancarkan pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz. Pertempuran udara sengit itu diakhiri dengan gencatan senjata yang berlangsung sejak 24 Juni lalu.

    Lihat juga Video ‘Pentagon Klaim Fasilitas Nuklir Iran Hancur Total: Mundur 2 Tahun’:

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pada 16 Juni lalu, tidak mengesampingkan rencana untuk membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang disebutnya akan “mengakhiri konflik”, setelah muncul laporan yang menyebut Presiden AS Donald Trump memveto tindakan tersebut.

    Pezeshkian, dalam wawancara dengan Carlson, menuduh Netanyahu mengejar “agendanya sendiri” untuk “perang selamanya” di Timur Tengah, dan mendesak AS untuk tidak terseret ke dalamnya.

    “Pemerintah AS harus menahan diri untuk tidak terlibat dalam perang yang bukan perangnya Amerika, melainkan perangnya Netanyahu,” cetusnya.

    Pezeshkian menambahkan bahwa Iran “tidak memiliki masalah” untuk memulai kembali perundingan nuklir dengan AS, asalkan rasa saling percaya dapat dibangun kembali antara kedua negara. Dia memperingatkan bahwa AS memiliki dua cara untuk menghadapi Iran: perdamaian atau perang.

    Lihat juga Video ‘Pentagon Klaim Fasilitas Nuklir Iran Hancur Total: Mundur 2 Tahun’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara Internasional Komodo,
    Labuan Bajo
    , sejak Minggu (6/7/2025).
    Sebelum mendarat di Bandara Komodo, dua pesawat itu diketahui sempat terbang rendah di wilayah udara Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kecamatan Lamba Leda Selatan.
    Vensis Jehaman, salah seorang warga Kecamatan Lamba Leda Selatan, mengaku awalnya kaget dan bingung mendengar suara keras yang tak lazim di atas atap rumah.
    “Serentak kami keluar rumah, ternyata kami melihat ada helikopter terbang rendah. Kami bingung ini kenapa bisa dekat sekali dengan darat,” tutur Vensis, pada Senin (7/7/2025).
    Warga di wilayah itu, kata dia, sempat kebingungan melihat dua helikopter yang terbang rendah pada Minggu sore itu.
    Ia pun kaget saat satu jam setelahnya menyaksikan video dua pesawat itu mendarat di
    Labuan Bajo
    .
    Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa membenarkan dua helikopter dari Amerika Serikat tersebut mendarat di Bandara Komodo pada Minggu sore.
    Menurut dia, pesawat itu adalah jenis
    V22 Osprey
    milik militer Amerika Serikat. “Ke Bajo hanya untuk isi fuel dan melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia,” kata Marwa.
    V-22 Osprey merupakan pesawat tiltrotor hasil kolaborasi antara perusahaan Boeing dan Bell Helicopter Textron. Bentuk pesawat ini seperti penggabungan dengan helikopter. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Terjang Texas, Korban Tewas Bertambah Jadi 101 Orang

    Banjir Terjang Texas, Korban Tewas Bertambah Jadi 101 Orang

    Texas

    Jumlah korban tewas akibat banjir dahsyat yang melanda Texas, Amerika Serikat (AS), pekan lalu kembali bertambah hingga melebihi 100 orang. Para korban tewas termasuk 27 anak perempuan yang sedang mengikuti perkemahan musim panas di tepi sungai yang meluap.

    Laporan kantor Sheriff Kerr County, seperti dilansir AFP, Selasa (8/7/2025), menyebut sedikitnya 84 orang tewas akibat banjir dahsyat yang menerjang wilayah tersebut pada Jumat (4/7) dini hari, saat masa liburan hari kemerdekaan AS. Kerr County menjadi area paling parah yang terdampak banjir.

    Disebutkan oleh kantor Sherif Kerr County bahwa puluhan korban tewas itu terdiri atas 56 orang dewasa dan 28 anak-anak.

    Sekitar 10 orang lainnya yang berkemah di Camp Mystic dan seorang konselor dinyatakan masih hilang. Camp Mystic merupakan perkemahan khusus perempuan yang menampung sekitar 750 orang saat banjir menerjang. Perkemahan menjadi tradisi yang digemari selama liburan musim panas di AS.

    Tim penyelamat terus melanjutkan upaya pencarian terhadap orang-orang yang tersapu oleh derasnya aliran banjir.

    Sedikitnya 17 kematian lainnya tercatat di beberapa wilayah terdekat. Dengan demikian, total sedikitnya 101 orang tewas akibat banjir dahsyat tersebut.

    Prakiraan cuaca memperingatkan terjadinya lebih banyak banjir saat hujan terus mengguyur area-area yang tergenang. Situasi itu semakin mempersulit upaya pemulihan dan pencarian dengan melibatkan helikopter, perahu, dan anjing pelacak, saat jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah.

    Presiden Donald Trump berencana mengunjungi Texas pada Jumat (11/7) mendatang, dengan Gedung Putih mengecam kritikan yang menyebut pemotongan dana untuk badan cuaca AS telah melemahkan sistem peringatan.

    “Menyalahkan Presiden Trump atas banjir ini adalah kebohongan yang bejat, dan tidak ada gunanya selama masa berkabung nasional ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada wartawan setempat.

    Trump sendiri menggambarkan banjir tersebut sebagai “bencana 100 tahun” yang”tidak diharapkan oleh siapa pun”.

    Trump yang sebelumnya mengatakan bantuan bencana harus ditangani di level negara bagian, telah menandatangani deklarasi bencana besar, mengaktifkan dana federal terbaru dan membebaskan sumber daya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini