Negara: Amerika Serikat

  • Telkomsel Pamer Robot Uu di DEWG G20 Bali, Gunakan Teknologi AI

    Telkomsel Pamer Robot Uu di DEWG G20 Bali, Gunakan Teknologi AI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Produsen teknologi Telkomsel memperkenalkan robot dengan teknologi 5G yang dinamakan ‘Uu’ di ajang pameran dalam pertemuan keempat Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Nusa Dua, Bali.

    GM Research Management PT Telekomunikasi Selular Edyson B. Tamba menjelaskan robot Uu adalah prototipe berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dioperasikan lewat pemanfaatan 5G.

    “Uu itu di support oleh teknologi 5G, kebetulan yang artificial intelijen jadi lebih banyak digunakan untuk entertain tapi turunannya ada yang bisa untuk melayani restoran ada yang bisa untuk robot pergudangan bahkan untuk industri otomotif ya,” ujar dia kepada wartawan, Senin (29/8).

    Lebih lanjut ia mengatakan robot Uu nantinya dapat disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan industri. Dalam waktu dekat, pihaknya akan bekerja sama dengan pemanfaatan robot di berbagai restoran.

    Di samping itu Edyson menjelaskan sederet keunggulan dari robot Uu tersebut, di antaranya kemampuam deteksi suara. Lewat fitur itu Uu dapat merespon interaksi manusia seperti mengobrol dan menjawab perintah dari manusia.

    Selanjutnya robot 5G prototipe itu dapat menyanyi dan menggerak-gerakkan tangan. Pada kondisi ruangan yang tertutup dan tidak begitu bising, robot Uu bisa mengenali suara manusia dengan baik dalam bahasa Inggris.

    Kemudian Edyson menjelaskan teknologi 5G dibutuhkan untuk menghasilkan respon yang cepat pada robot, sehingga 5G disebut mendukung otomatisasi industri terkait aktivitas-aktivitas operasional.

    Namun 5G tak cuman menghasilkan produk seperti robot Uu. Jika diimplementasikan, akan menghasilkan produk teknologi lain.

    Dia mengatakan pengembangan robot telah dilakukan mulai tahun lalu ketika Telkomsel meluncurkan teknologi 5G. Seiring dengan berjalannya waktu, Telkomsel akan terus melakukan pembaruan perangkat lunak (software) agar kemampuan robot meningkat.

    Sederet ekosistem digital ikut pamer produk di area sidang DEWG. Total, ada 12 perusahaan teknologi, di antaranya GoTo, Telkomsel, Gudang Ada, Halodoc, Getbox Metaverse, Itemku, Bukalapak dan Itemku.

    Lewat pameran DEWG ini dianggap dapat menjadi wadah untuk unjuk gigi kepada negara yang hadir dalam sidang, sejauh mana kemampuan Indonesia untuk melakukan riset dan pengembangan teknologi oleh anak bangsa.

    Ada 19 negara delegasi yang hadir dalam forum keempat DEWG, di antaranya Australia, Brazil, Kanada, China, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Beberapa negara undangan non delegasi G20 pun turut hadir, seperti Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Uni Emirat Arab (UAE).

    (can/lth)

  • VIDEO: Alami Kerusakan Mesin, NASA Tunda Peluncuran Misi Artemis I

    VIDEO: Alami Kerusakan Mesin, NASA Tunda Peluncuran Misi Artemis I

    Jakarta, CNN Indonesia

    NASA menunda peluncuran misi Artemis I ke bulan pada Senin (29/8).

    Jam hitung mundur dimatikan sekitar 40 menit sebelum peluncuran yang ditargetkan pada 08.33 EDT (12.33 GMT).

    Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu mendeteksi adanya masalah pada salah satu mesin utama roket usai tim peluncuran mengisi tangki roket dengan oksigen cair dan propelan hidrogen.

    NASA belum memberikan jadwal pasti untuk peluncuran berikutnya, namun jadwal cadangan sebelumnya ditetapkan pada Jumat (2/9).

  • Kominfo Bahas 3 Isu Prioritas di Pembukaan DEWG 2022

    Kominfo Bahas 3 Isu Prioritas di Pembukaan DEWG 2022

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka sidang Digital Economy Working Group (DEWG) pada Senin (29/8) di Nusa Dua, Bali. Setidaknya ada tiga isu yang menjadi prioritas untuk dibahas oleh forum.

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan isu prioritas itu akan disampaikan nanti oleh delegasi, pada saat G20 digelar nanti.

    “Saya bersyukur kita telah membahas tiga isu penting di forum ini dan kita melanjutkan tujuan pertemuan DEWG,” kata Plate dalam pembukaan pertemuan keempat DEWG di Nusa Dua, Bali, Senin (29/8).

    Isu pertama, kata dia, yakni konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi covid-19. Isu tersebut akan berfokus pengembangan konektivitas digital yang berpusat pada manusia.

    Kemudian masalah keamanan ekonomi digital, berbagi dukungan melalui G20 lewat Innovation Network, Digital Transformation Expo, Smart Village, dan Smart Island.

    Lebih lanjut ia mengatakan isu prioritas kedua ialah literasi digital dan keterampilan digital. Anggota G20 tengah merumuskan G20 toolkit untuk mengukur literasi digital dan keterampilan digital.

    Kemudian isu ketiga yakni arus data lintas batas negara. Plate berharap delegasi G20 satu suara untuk mengakui pentingnya prinsip unifikasi data dengan sejumlah prinsip.

    “Yaitu lawfulness (keabsahan), fairness (keadilan), dan transparency (transparansi),” tuturnya.

    Kemenkominfo lewat DEWG hendak mengonsolidasikan isu-isu ekonomi digital di bawah Presidensi G20 Indonesia. Kemudian forum menyusun rancangan deklarasi Menteri Bidang Digital G20 atau Bali Package yang kembali dibahas untuk difinalisasi di G20 Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022.

    “G20 Innovation Network akan diadakan 2 sampai 4 September 2022 di Bali,” tutup Plate.

    Kemenkominfo menggelar pertemuan keempat DEWG di Bali pada 29 hingga 30 Agustus 2022. Forum itu membahas ihwal trasformssi digital serta kolaborasi digital antar negara G20.

    Sejumlah negara hadir baik secara daring maupun luring di forum tersebut, di antaranya Australia, Brazil, Kanada, China, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.

    Dalam lawatan itu, Johnny mengatakan ada juga 12 perusahaan swasta yang hadir di DEWG. Seluruh delegasi G20 yang hadir dapat bertukar ide hingga saling berkolaborasi.

    (can/lth)

  • Misi NASA ke Bulan Dijadwalkan Ulang 2 September

    Misi NASA ke Bulan Dijadwalkan Ulang 2 September

    Jakarta, CNN Indonesia

    Misi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Artemis 1 tanpa awak ke Bulan dijadwalkan ulang pada Jumat (2/9).

    Sebelumnya, megaroket Space Launch System (SLS) yang membawa pesawat antariksa Orion dijadwalkan untuk meluncur pada Senin pukul 19.33 WIB. Namun, dikarenakan adanya sejumlah masalah pada bagian pendingin mesin, proses peluncuran terpaksa ditunda.

    Jadwal berikutnya yang paling memungkinkan untuk melakukan peluncuran ulang adalah pada Jumat (2/9). Proses ini dapat dilakukan dengan catatan, masalah-masalah yang terjadi sudah terselesaikan.

    “Jumat pasti bisa. Kami hanya perlu sedikit waktu untuk melihat datanya. Tapi tim menyiapkan peluncuran ulang dalam 96 jam” kata Mike Sarafin, manajer misi Artemis, dalam konferensi pers pasca kegagalan peluncuran, seperti dikutip Space, Selasa (30/8).

    Salah satu masalah yang membuat peluncuran batal adalah scrub-spurring, atau masalah yang berkaitan dengan masalah pendinginan suhu salah satu mesin.

    Dalam proses peluncuran kemarin, tim Artemis 1 tidak cukup mendinginkannya menjelang peluncuran yang direncanakan. Sarafin menyebut pendinginan mesin secara termal dengan cara ini mencegah kejutan terjadi pada roket ketika mereka mulai membakar propelan hidrogen dan oksigen kriogeniknya.

    Tim Artemis 1 tidak tahu penyebab mesin No. 3 tidak bisa berfung normal, sehingga mereka perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Saat ini indikasinya tidak mengarah ke masalah mesin. Ada dalam sistem ‘bleed’ yang mengkondisikan mesin secara termal dengan propelan super dingin,” ,” ujar Sarafin.

    Sarafin mengatakan tim Artemis 1 tengah beristirahat untuk menghadapi peluncuran berikutnya. Tim ini akan berkumpul kembali pada Selasa (30/8) pagi waktu Florida atau Selasa malam waktu Indonesia Barat. Ketika berkumpul, tim akan menggali data lebih lanjut dan mendiskusikan langkah selanjutnya untuk misi.

    Lebih lanjut, Sarafin memuji tim Artemis 1 karena berhasil mengatasi masalah-masalah yang telah terjadi, termasuk kebocoran hidrogen yang muncul selama pemuatan propelan.

    Dia juga menekankan masalah scrub adalah bagian normal dari bisnis luar angkasa, terutama ketika mempersiapkan kendaraan untuk penerbangan pertamanya.

    “Ini adalah roket baru. Ini tidak akan terbang sampai siap,” kata pejabat NASA Bill Nelson.

    Nelson mengingatkan bagaimana misi pesawat ulang-alik pada 1986 sampai gagal empat kali sebelum akhirnya berhasil meluncur ke orbit.

    “Ada jutaan komponen roket ini dan sistemnya. Dan, tentu saja, kerumitannya menakutkan ketika Anda memasukkan semuanya ke dalam fokus hitungan mundur,” tukas Nelson.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kronologi Misi NASA ke Bulan Batal

    Kronologi Misi NASA ke Bulan Batal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Misi Artemis 1 yang membawa roket SLS-Orion milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ke Bulan yang dijadwalkan berlangsung tadi malam dibatalkan karena ada masalah pada pendingin mesin.

    Megaroket Space Launch System (SLS) itu dijadwalkan meluncur pada 08:33 EDT (19.33 WIB), dan tidak membawa awak.

    Kronologi pembatalan dimulai dari proses pengisian bahan bakar. Setelah pengisian bahan bakar, pengontrol peluncuran tidak dapat mendinginkan salah satu dari empat mesin utama ke suhu yang dibutuhkan.

    Masalah ini terpaksa menghentikan rencana peluncuran roket SLS dan pesawat antariksa Orion untuk misi 42 hari di sekitar Bulan, seperti dikutip Space.

    Menanggapi masalah tersebut, seorang pejabat NASA menyebut pendinginan mesin roket SLS sebelum mengalirkan hidrogen cair kriogenik dan oksigen cair merupakan langkah yang diperlukan sebelum roket dapat meluncur. Menurutnya, tiga mesin berhasil melewati proses itu. Namun, mesin No. 3 gagal.

    “Pengontrol peluncuran mengkondisikan mesin dengan meningkatkan tekanan pada tangki tahap inti untuk mengalirkan beberapa propelan kriogenik ke mesin agar mencapai kisaran suhu yang tepat untuk memulainya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    “Mesin 3 tidak dikondisikan dengan benar melalui proses pembuangan, dan para insinyur sedang memecahkan masalah,” imbuhnya.

    Keempat mesin tersebut sebelumnya digunakan pada pesawat ulang-alik NASA dari kendaraan yang dapat digunakan kembali.

    Juru bicara NASA Derrol Nail mengatakan, “pengkondisian” mesin bukanlah sesuatu yang dapat diverifikasi tim selama proses latihan (wet dress) yang berakhir pada Juni.

    “Ini adalah hal yang ingin mereka uji selama Wet Dress 4 tetapi tidak bisa,” tuturnya.

    “Jadi ini adalah kesempatan pertama bagi tim untuk melihatnya secara langsung. Masalahnya sangat rumit bahkan untuk mendapatkan suhu yang ditentukan, menurut para insinyur,” lanjutnya.

    Masalah Mesin No. 3 diketahui mulai muncul ketika ada beberapa masalah lain selama hitungan mundur, termasuk kebocoran hidrogen cair di awal proses pengisian bahan bakar dan kemungkinan retakan di bagian penguat inti yang dikenal sebagai flensa antartank.

    Bagian tersebut menghubungkan tangki hidrogen cair dan oksigen cair raksasa SLS. Tangki tersebut dapat menampung 730.000 galon (3,3 juta liter) propelan gabungan.

    “Flensa adalah sambungan sambungan yang berfungsi seperti jahitan pada kemeja, ditempelkan di bagian atas dan bawah intertank sehingga kedua tangki dapat dilampirkan,” terang NASA dalam pembaruan.

    Tim insinyur NASA menemukan retakan ternyata berada pada busa isolasi pada flensa, bukan pada struktur logam roket.

    “Es yang terbentuk pada dasarnya adalah udara yang didinginkan oleh tangki yang terperangkap di dalam celah busa tetapi bukan tangki sebenarnya,” ujar Nail.

    Menurut Nail, personel NASA pernah melihat retakan serupa pada busa ketika digunakan di sebuah pesawat antariksa yang pensiun pada 2011.

    Permasalahan Mesin No. 3 dan keretakan tersebut sesuai dengan kekhawatiran NASA tentang kebocoran hidrogen cair roket.

    Nail menyebut kebocoran selama proses pengisian bahan bakar tampak mirip dengan yang terjadi selama tes pengisian bahan bakar SLS awal tahun ini.

    “Meskipun masalah serupa diidentifikasi dalam latihan wet dress sebelumnya, itu mungkin tidak selalu menjadi penyebab yang sama,” tulis NASA.

    Dengan adanya sederet masalah ini, NASA menghentikan dan memulai kembali proses pengaliran hidrogen cair ke dalam tangki dalam upaya untuk memverifikasi kebocoran dan bahkan melanjutkan dengan mengisi bahan bakar tahap atas roket setinggi 322 kaki (98 meter) sementara para insinyur berupaya menyelesaikan masalah tersebut.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sempat Disambar Petir, Roket Terbesar NASA Meluncur 30 Menit Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Roket terbesar milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) SLS-Orion diperkirakan akan tetap diluncurkan hari ini, 29 Agustus pukul 08.33 EDT atau 19.33 WIB, meski sempat disambar petir beberapa hari lalu.

    Persiapan roket terbesar NASA dalam misi Artemis I sempat mengalami kendala akibat sambaran petir pada Minggu (28/8). Terhitung ada tiga sambaran petir ke menara sistem proteksi petir di Launch Pad 39B, yakni sambaran ke Menara 1, dan dua sambaran ke Menara 2, seperti dikutip situs NASA.

    Kendati demikian, ahli meteorologi bersama U.S. Space Force Space Launch Delta 45 memperkirakan kondisi cuaca akan membaik baik saat peluncuran misi Artemis I. Roket Space Launch System (SLS) NASA itu akan lepas landas dari Pad 39B di Kennedy Space Center untuk misi Artemis I.

    Artemis I merupakan sebuah misi yang akan mengirim pesawat ruang angkasa Orion dalam perjalanan enam minggu tanpa awak ke orbit Bulan dan lalu kembali ke Bumi.

    NASA berencana untuk menggunakan misi Artemis untuk membangun kehidupan manusia permanen di Bulan serta mempelajari cara membawa manusia ke Mars.

    Artemis I akan menjadi peluncuran pertama SLS dan yang kedua untuk kapsul Orion NASA.

    Dilansir dari Space, Senin (29/8), misi ini merupakan batu loncatan untuk misi Artemis 2 dan Artemis 3, yang masing-masing akan membawa manusia ke orbit Bulan dan permukaan Bulan.

    Bagaimana cara menonton siaran langsungnya?

    Misi ini merupakan penerbangan roket NASA ke Bulan pertama setelah misi Apollo yang sangat terkenal. Nantinya kapsul akan memuat serangkaian eksperimen yang dirancang untuk membantu menjaga astronaut tetap aman di penerbangan Artemis di masa depan.

    Salah satu fokus utama dalam misi ini adalah mengamati paparan radiasi luar angkasa.

    Sebanyak 10 cubesat akan dibawa di atas Artemis I, dan tiga di antaranya fokus pada radiasi.

    Selain itu, cubesat akan fokus ke “stasiun cuaca luar angkasa” untuk mengukur partikel dan medan magnet, perangkat pencitraan yang akan digunakan di Lagrange Point 2 Bumi-bulan untuk mengukur radiasi di plasmasfer Bumi, serta studi ragi bersel tunggal untuk mengamati efek radiasi ruang pada organisme hidup.

    Cubesat lain juga akan melakukan studi permukaan Bulan menggunakan kamera inframerah untuk mencari air serta hidrogen dekat permukaan di daerah yang dibayangi secara permanen di sekitar kutub selatan Bulan.

    Sementera itu, satu cubesat yang diberi nama NEA Scout akan ditempatkan di orbit cislunar dan menghabiskan dua tahun menggunakan teknologi layar surya untuk mencegat dan menangkap gambar 2020 GE, sebuah asteroid dengan lebar kurang dari 18 meter. NEA sendiri adalah singkatan dari asteroid dekat Bumi.

    Live streaming proses peluncuran SLS-Orion dalam misi Artemis I dapat disaksikan di kanal YouTube NASA pada link berikut.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menkominfo soal AI: Mulai Terasa Kita Hidup dalam Film Fiksi Ilmiah

    Menkominfo soal AI: Mulai Terasa Kita Hidup dalam Film Fiksi Ilmiah

    Nusa Dua, CNN Indonesia

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomimfo) Johnny G Plate menyebut kemajuan industri berbasis digital saat ini layaknya film fiksi ilmiah.

    Hal itu lantaran perkembangan teknologi yang menghasilkan produk seperti metaverse, mobil tanpa pengemudi dan robot dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak ubahnya hidup di dalam film fiksi ilmiah.

    “Dengan munculnya teknologi seperti metaverse dan mobil tanpa pengemudi, bantuan robot canggih dengan teknologi berbasis AI. Ini mulai terasa seperti kita benar-benar hidup dalam film fiksi ilmiah,” kata Plate jelang pembukaan sidang Digital Economy Working Group (DEWG), Senin (29/8) di Nusa Dua, Bali.

    Untuk diketahui, sederet film laga kenamaan menyematkan mobil tanpa pengemudi di dalam aksinya, seperti film I Robot (2004) yang diperankan oleh Will Smith.

    Dalam film tersebut, Will Smith mengendarai Audi RSQ. Kala itu, mobil ini digambarkan bisa menyetir sendiri dan mengikuti perintah suara. Hal itu telah diadaptasi dalam mobil saat ini yang bisa menyetir sendiri.

    “Saya yakin dengan kolaborasi yang ada hari ini, betapa menantangnya masa depan kita, apalagi dengan hadirnya delegasi kelompok kerja ekonomi digital,” ujar Plate.

    Kemenkominfo menggelar pertemuan keempat DEWG di Bali pada 29 hingga 30 Agustus 2022. Forum itu membahas ihwal trasformssi digital serta kolaborasi digital antar negara G20.

    Sejumlah negara hadir baik secara daring maupun luring di forum tersebut, di antaranya Australia, Brazil, Kanada, China, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.

    Dalam lawatan itu, Johnny mengatakan ada juga 12 perusahaan swasta yang hadir di DEWG. Seluruh delegasi G20 yang hadir dapat bertukar ide hingga saling berkolaborasi.

    Pertemuan DEWG akan menyusun rancangan deklarasi Menteri Bidang Digital G20 atau Bali Package yang kembali dibahas untuk difinalisasi di G20 Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022.

    Selanjutnya, pertemyan itu akan mengonsolidasikan isu-isu ekonomi digital di bawah Presidensi G20 Indonesia.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Objek Diameter 5 Km Kelilingi Jupiter, Bulan Terkecil atau Asteroid?

    Objek Diameter 5 Km Kelilingi Jupiter, Bulan Terkecil atau Asteroid?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Peneliti menemukan sebuah objek langit yang diduga bulan mini, yang terkecil yang pernah terpantau, yang berada di dekat planet terbesar di tata surya, Jupiter.

    Jika satelit berbatu yang hanya berukuran sebesar Manhattan adalah sebuah bulan, maka ini akan menjadi salah satu bulan terkecil yang pernah ada.

    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut “bulan” sebagai representasi benda padat yang terbentuk secara alami yang mengorbit sebuah planet, planet kerdil, atau asteroid.

    Lebih dari 200 bulan telah diidentifikasi di Tata Surya, tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, seperti dikutip Science Alert.

    Bulan yang baru ditemukan ini memiliki diameter sekitar 5 kilometer dan berjarak sekitar 201 kilometer dari satelit Jupiter, Polymele yang memiliki lebar 27 kilometer. Peneliti menyebut Polymele berada sekitar 772 juta kilometer dari Bumi pada saat pengamatan.

    “Jarak itu kira-kira setara dengan menemukan koin 25 sen di trotoar di Los Angeles ketika mencoba melihatnya dari gedung pencakar langit di Manhattan,” tulis NASA dalam sebuah pernyataan.

    Satelit kecil itu ditemukan oleh para ilmuwan yang bekerja pada misi Lucy NASA. Misi ini mengirimkan wahana antariksa untuk mempelajari beberapa asteroid Trojan, atau kelompok besar batuan ruang angkasa yang terletak di setiap sisi Jupiter pada orbitnya mengelilingi Matahari.

    Misi Lucy diluncurkan pada 16 Oktober 2021, dan akan tiba di asteroid Trojan pada akhir 2027, setelah berhenti sebentar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

    Sampai saat itu, para ilmuwan misi Lucy mencoba mempelajari lebih lanjut tentang beberapa batuan misterius ini untuk membantu mengidentifikasi di mana lokasi penelitian yang paling berguna.

    Pada 27 Maret, target Trojan Lucy terkecil, yang dikenal sebagai Polymele, melintas di depan bintang yang jaraknya jauh, memungkinkan para ilmuwan misi untuk secara akurat mengukur ukuran batu ruang angkasa dengan mengamati seberapa banyak cahaya bintang yang terhalang asteroid saat melesat melewatinya.

    Namun, tim juga mengamati kedipan berikutnya yang lebih kecil dan tak terduga saat asteroid kedua mengikuti di belakang Polymele.

    Pemimpin peneliti Marc Buie yang juga seorang astronom di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado menyebut setelah timnya melakukan peninjauan data, mereka menyimpulkan kedipan kedua tersebut “bisa jadi adalah satelit.”

    Dikutip dari NASA, Jupiter memiliki 79 satelit alami alias bulan. Sebanyak 53 di antaranya sudah memiliki nama. Sisanya masih proses registrasi. Yang paling mencuri perhatian para peneliti adalah empat bulan pertama yang ditemukan para astronom yang disebut satelit-satelit Galilea.

    (lom/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kasus skandal Cambridge Analytica yang menimpa Facebook berujung damai. Bos Meta Mark Zuckerberg dikabarkan tidak perlu beri kesaksian.

    Kasus skandal Cambridge Analytica telah berlangsung selama empat tahun. Facebook digugat karena dianggap melanggar privasi penggunanya dengan membagikan data mereka ke pihak ketiga, yakni konsultan politik berbasis di Inggris bernama Cambridge Analytica.

    Cambridge Analytica diduga mengumpulkan data 87 juta pengguna Facebook dan menggunakannya untuk keperluan kampanye politik Donald Trump saat Pemilu di Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, Facebook juga dituduh tidak melindungi data tersebut secara memadai agar tidak disalahgunakan oknum.

    Salah satu perjalanan kasus ini membawa Zuckerberg untuk bersaksi di depan Kongres pada 2018. Namun kesaksian Zuckerberg saat itu tidak banyak membantu untuk menjernihkan skandal atau menjelaskan dengan tepat apa yang terjadi dengan Cambridge Analytica.

    Kini kasus yang menggerogoti kepercayaan publik pada platform ini akan diakhiri dengan damai disertai dengan pembayaran sejumlah uang yang disepakati, atau dalam istilah hukum disebut settlement.

    Dilansir dari Reuters, Senin (29/8), belum diketahui seberapa besar nominal yang harus dibayarkan Facebook dalam kasus class action yang bergulir di pengadilan federal San Fransisco ini.

    Namun sebuah dokumen pada Jumat (26/8) meminta hakim untuk menunda kasus selama 60 hari untuk memberi waktu pada kuasa hukum kedua belah pihak menyelesaikan settlement tertulisnya.

    Lebih lanjut, jika kasus ini tak diselesaikan dengan settlement, Bos Meta Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer (COO) Sheryl Sandberg dijadwalkan untuk memberikan kesaksian atau deposisi pada 20 September mendatang.

    Zuckerberg tak perlu bersaksi di bawah sumpah dan menjelaskan apa yang terjadi pada perusahaannya saat Pemilu AS pada 2016.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah penderitaan yang dirasakan meski sedang gencatan senjata, rakyat Gaza, Palestina kini menghadapi ancaman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Tak hanya mengancam rakyat Gaza, Trump juga mengancam kelompok pejuang Palestina, Hamas. Dia mengancam akan ada ‘nasib buruk’ bagi rakyat Gaza dan Hamas jika semua tawanan Israel tidak dibebaskan.

    “Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan,” kata Trump.

    Trump juga mengiming-imingi rakyat Gaza dengan masa depan yang indah. Hanya, Trump tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa masa depan indah yang dijanjikan olehnya.

    “Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera mereka. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

    Ancaman serta peringatan yang dilontarkan Trump ini muncul beberapa jam setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Washington sedang terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas.

    Sebelumnya, Trump mengatakan akan melakukan pemindahan paksa penduduk Gaza dan nantinya wilayah yang ditinggalkan akan menjadi milik AS. Selain itu, rakyat Palestina tidak akan bisa kembali ke wilayah tersebut.

    “‘Shalom Hamas’ berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda,” tutur Trump.

    “Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan kalian sakit dan bejat! Aku akan mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan selamat jika kalian tidak melakukan apa yang aku katakan,” ucapnya.

    Ancaman Trump di Masa Lalu

    Ini bukan kali pertama Trump mengeluarkan ancaman serupa. Sebelumnya, Hamas juga telah bersikeras bahwa tawanan akan dibebaskan ketika hal tersebut masuk dalam perjanjian gencatan senjata.

    Soal ancaman Trump, Hamas pada Kamis, 6 Maret 2025 mengatakan hal ini telah membuat Israel mengabaikan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari 2025. Israel terus melakukan pelanggaran perjanjian.

    “Ancaman-ancaman ini memperumit masalah terkait perjanjian gencatan senjata dan mendorong pendudukan untuk menghindari pelaksanaan ketentuan-ketentuannya,” kata juru bicara Hamas, Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan.

    Hamas juga mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar memasuki fase kedua gencatan senjata. Hal ini lantaran Israel menolak untuk maju ke fase kedua gencatan senjata meski fase pertama sudah berakhir minggu lalu.

    Saat ini, Israel juga telah menutup Gaza, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan apa pun, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Hal ini telah memicu protes dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara di seluruh dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News