Negara: Amerika Serikat

  • Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah penderitaan yang dirasakan meski sedang gencatan senjata, rakyat Gaza, Palestina kini menghadapi ancaman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Tak hanya mengancam rakyat Gaza, Trump juga mengancam kelompok pejuang Palestina, Hamas. Dia mengancam akan ada ‘nasib buruk’ bagi rakyat Gaza dan Hamas jika semua tawanan Israel tidak dibebaskan.

    “Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan,” kata Trump.

    Trump juga mengiming-imingi rakyat Gaza dengan masa depan yang indah. Hanya, Trump tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa masa depan indah yang dijanjikan olehnya.

    “Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera mereka. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

    Ancaman serta peringatan yang dilontarkan Trump ini muncul beberapa jam setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Washington sedang terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas.

    Sebelumnya, Trump mengatakan akan melakukan pemindahan paksa penduduk Gaza dan nantinya wilayah yang ditinggalkan akan menjadi milik AS. Selain itu, rakyat Palestina tidak akan bisa kembali ke wilayah tersebut.

    “‘Shalom Hamas’ berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda,” tutur Trump.

    “Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan kalian sakit dan bejat! Aku akan mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan selamat jika kalian tidak melakukan apa yang aku katakan,” ucapnya.

    Ancaman Trump di Masa Lalu

    Ini bukan kali pertama Trump mengeluarkan ancaman serupa. Sebelumnya, Hamas juga telah bersikeras bahwa tawanan akan dibebaskan ketika hal tersebut masuk dalam perjanjian gencatan senjata.

    Soal ancaman Trump, Hamas pada Kamis, 6 Maret 2025 mengatakan hal ini telah membuat Israel mengabaikan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari 2025. Israel terus melakukan pelanggaran perjanjian.

    “Ancaman-ancaman ini memperumit masalah terkait perjanjian gencatan senjata dan mendorong pendudukan untuk menghindari pelaksanaan ketentuan-ketentuannya,” kata juru bicara Hamas, Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan.

    Hamas juga mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar memasuki fase kedua gencatan senjata. Hal ini lantaran Israel menolak untuk maju ke fase kedua gencatan senjata meski fase pertama sudah berakhir minggu lalu.

    Saat ini, Israel juga telah menutup Gaza, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan apa pun, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Hal ini telah memicu protes dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara di seluruh dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    Donald Trump Sebut Menguasai Greenland Penting untuk Perdamaian Dunia

    PIKIRAN RAKYAT – Selasa, 4 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan akan menghalalkan segala cara untuk menguasai wilayah Greenland.

    Trump menegaskan menguasai wilayah tersebut penting untuk menjaga keamanan nasional dan keamanan internasional.

    “Kami membutuhkan Greenland demi keamanan nasional dan bahkan keamanan internasional,” ujarnya di hadapan sidang gabungan kongres.

    Menariknya, meskipun ingin menguasainya, Trump menyebut bahwa warga wilayah yang saat ini menjadi bagian Denmark ini berhak menentukan sendiri masa depannya Bila bergabung dengan Amerika Serikat, presiden yang menggantikan Joe Biden ini akan senang menyambutnya.

    “Dan jika Anda memilihnya (bergabung dengan AS), kami akan menyambut Anda sebagai bagian dari Amerika Serikat,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan survei, 85% warga wilayah seluas 2,1 juta kilometer persegi menolak bergabung dengan Amerika Serikat. Baik Denmark maupun pemerintah daerah otonomi tersebut pun telah menegaskan menolak menjual wilayah kepada pemerintah AS.

    Greenland menjadi pulau terbesar di dunia Wilayah ini dihuni 56.000 orang. Saat ini, berstatus otonomi khusus sehingga berhak menentukan pemerintahan sendiri. Namun, tetap menjadi bagian dari wilayah Denmark.

    Pada tahun 1953, ditetapkan sebagai distrik Denmark. Selain berhak menentukan pemerintahan daerahnya sendiri, ada dua perwakilan di parlemen Denmark.

    Kebijakan Trump yang ingin menjadikannya sebagai negara bagian ke-51 membingungkan sejumlah pengamat. Sebagian pengamat pun mempertanyakan urgensi memiliki area yang berjarak 13 mil dari Kanada ini.

    Sementara itu, sejumlah pengamat berpendapat bahwa Trump akan menempatkan pasukan militer di wilayah tersebut. Tujuannya untuk menguasai Kutub Utara.

    Presiden Donald Trump, hingga saat ini, belum mengkomunikasikan penyebab sesungguhnya perlu menguasainya. Namun, sejumlah pengamat telah memprediksikannya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News