Negara: Amerika Serikat

  • Hong Kong Mulai Persidangan Jimmy Lai, AS-Inggris Serukan Pembebasan

    Hong Kong Mulai Persidangan Jimmy Lai, AS-Inggris Serukan Pembebasan

    Jakarta

    Pengadilan keamanan nasional bagi pengkritik terkemuka Tiongkok, Jimmy Lai, dibuka pada hari Senin (18/12) di Hong Kong dengan pengamanan yang ketat. Aktivis prodemokrasi itu menghadapi tuduhan bahwa dia telah berkolusi dengan kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat (AS).

    Kerumunan terbentuk di luar gedung Pengadilan Hukum Kowloon Barat sejak malam sebelum persidangan dimulai. Terlihat puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Minggu lalu, kepala keamanan Hong Kong memperingatkan bahwa upaya apa pun untuk mengganggu jalannya persidangan tidak akan ditoleransi.

    Lai, 76 tahun, adalah pendiri tabloid prodemokrasi berbahasa Mandarin, Apple Daily, yang kini resmi ditutup. Dia juga merupakan salah satu pengkritik paling terkemuka di Hong Kong terhadap kepemimpinan Partai Komunis Cina, yang memicu protes besar-besaran pada tahun 2019 lalu.

    Persidangan Lai dijadwalkan akan berlangsung di pengadilan terbuka selama 80 hari kerja ke depan dan akan diawasi secara ketat sebagai barometer kebebasan politik dan independensi peradilan di kota itu. Lai akan diadili tanpa juri dan tidak diperbolehkan memilih pengacara.

    Jimmy Lai tampak tenang menjalani persidangan

    Pada hari Senin (18/12), Lai yang sebelumnya tidak pernah terlihat di depan umum sejak 2021 itu muncul di pengadilan dengan mengenakan setelan jas, dan tersenyum serta melambaikan tangan ke arah galeri tempat keluarganya duduk.

    Lai, yang diapit oleh empat pengawal, terlihat membaca dokumen pengadilan ketika pengacara utamanya, Robert Pang, berbicara kepada tiga hakim yang mengenakan rambut palsu dan jubah merah.

    “Ketika hak-hak fundamental dilanggar, perlindungan apapun harus ditafsirkan secara luas untuk mendukung Lai dan secara khusus untuk penuntutan,” kata Pang kepada pengadilan.

    Lokasi gedung pengadilan tampak terlihat dengan penjagaan keamanan super ketat, dengan polisi berseragam, polisi anti huru-hara dan polisi berpakaian preman, kendaraan lapis baja hingga anjing pelacak.

    “Lai telah ditahan di penjara selama hampir tiga tahun. Saya ingin menyaksikannya,” kata salah satu pendukung Lai, Jolly Chung, pria berusia 29 tahun. “Jika dia tidak bisa keluar dan harus mati di penjara, saya harap dia bisa bangga dengan dirinya sendiri, dan banyak orang Hong Kong yang ingin mengucapkan terima kasih kepadanya.”

    AS-Inggris serukan pembebasan Jimmy Lai

    Para pengamat dari konsulat asing Hong Kong, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, turut hadir dalam persidangan tersebut.

    Kasus Lai ini telah menuai kecaman luas dari masyarakat internasional, namun Beijing terus menerus menepis kecaman itu sebagai bentuk campur tangan dan sebuah noda.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron mengatakan dalam sebuah pernyataan menjelang persidangan dimulai bahwa dia “sangat prihatin dengan penuntutan bermotif politik” terhadap Lai.

    “Sebagai seorang jurnalis dan penerbit yang terkemuka serta vokal, Jimmy Lai telah menjadi target dalam upaya yang jelas untuk menghentikan pelaksanaan haknya atas kebebasan berekspresi dan berserikat secara damai,” tambahnya.

    Cameron menegaskan bahwa, “saya menyerukan kepada pihak berwenang Hong Kong untuk mengakhiri penuntutan mereka dan membebaskan Jimmy Lai.”

    Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Matthew Miller juga menyerukan pembebasan Lai, dengan mengatakan bahwa “tindakan yang menghambat kebebasan pers dan membatasi arus informasi yang bebas … telah merusak lembaga-lembaga demokratis Hong Kong dan merusak reputasi Hong Kong sebagai pusat bisnis dan keuangan internasional”.

    Dipenjara selama lebih dari 1.100 hari, Lai telah dihukum dalam lima kasus lainnya, termasuk dakwaan keterlibatannya dalam mengorganisir dan berpartisipasi pada demonstrasi selama protes demokrasi tahun 2019 silam.

    kp/hp (Reuters, AFP)

    Lihat juga Video ‘Warga Hong Kong Lebih Pilih Punya Kucing Dibanding Bayi’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mobil Tiba-tiba Tabrak Kendaraan Secret Service, Biden Kaget!

    Mobil Tiba-tiba Tabrak Kendaraan Secret Service, Biden Kaget!

    Delaware

    Sebuah mobil tiba-tiba menabrak kendaraan Secret Service yang menyertai iring-iringan mobil yang membawa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di negara bagian Delaware pada Minggu (18/12) malam waktu setempat. Insiden keamanan itu membuat kaget Biden saat dia meninggalkan markas besar tim kampanyenya.

    Seperti dilansir AFP, Senin (18/12/2023), suara benturan keras terdengar yang disebabkan oleh sebuah mobil sedan yang menabrak sebuah kendaraan SUV, yang merupakan bagian dari pengawal keamanan kepresidenan, yang sedang memblokir ruas jalan di perempatan yang berjarak hanya 40 meter dari Biden.

    Personel keamanan kepresidenan kemudian bergegas mengevakuasi Biden ke dalam sebuah kendaraan yang sudah menunggu di lokasi dan membawanya pergi dari gedung yang terletak di pusat kota Wilmington, Delaware.

    “Baik Presiden maupun Ibu Negara dalam keadaan baik-baik saja,” tutur seorang pejabat Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada seorang reporter AFP yang menyaksikan langsung insiden tersebut.

    “Hari ini, sekitar pukul 20.09 waktu setempat, sebuah kendaraan Secret Service yang mengamankan rute iring-iringan mobil kepresidenan ditabrak oleh sebuah kendaraan lainnya di Wilmington,” ucap juru bicara Secret Service, Agen Khusus Steve Kopek, dalam pernyataannya.

    “Tidak ada kepentingan protektif terkait peristiwa ini dan iring-iringan mobil Presiden berangkat tanpa insiden,” imbuhnya.

    Agen Secret Service langsung memeriksa mobil yang menabrak salah satu kendaraan SUV yang mengamankan rute iring-iringan kepresidenan di Delaware Foto: REUTERS/Nathan Howard Acquire Licensing Rights

    Para wartawan sedang berkumpul di trotoar di luar markas besar tim kampanye Biden — di mana Biden dan istrinya, Jill, baru saja menghadiri acara makan malam bersama staf — dan baru saja selesai meneriakkan pertanyaan kepada Biden ketika tiba-tiba insiden itu terjadi.

    Biden memberikan reaksi terkejut saat melihat insiden mobil menabrak salah satu kendaraan Secret Service yang mengamankan rute iring-iringan kepresidenan di Delaware Foto: REUTERS/Nathan Howard Acquire Licensing Rights

    Para agen Secret Service langsung beraksi, menyudutkan mobil warna perak berpelat nomor Delaware itu, dan menodongkan senjata api ke arah pengemudinya, yang langsung mengangkat kedua tangannya.

    Wartawan yang ada di lokasi juga segera dikumpulkan oleh para staf dan diminta segera bergabung dengan iring-iringan mobil kepresidenan yang mulai bergerak meninggalkan lokasi yang basah kuyup akibat diguyur hujan.

    “Mereka melakukan evakuasi, kalian harus pergi,” tutur salah satu staf kepada para wartawan saat para personel keamanan mengamankan area tersebut.

    Biden kemudian dilaporkan tiba dengan selamat di rumahnya di Delaware tanpa insiden lebih lanjut.

    Belum diketahui secara jelas penyebab mobil itu menabrak kendaraan SUV yang mengamankan rute iring-iringan kepresidenan.

    Saksikan juga Sosok pilihan minggu ini: Mutia Ribowo, Seniman Penyembuh Jiwa

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik

    Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) terdeteksi kembali meluncurkan rudal balistik jarak jauh pada Senin (18/12) waktu setempat. Itu menjadi rudal kedua yang diluncurkan Pyongyang dalam waktu kurang dari 12 jam terakhir.

    Peluncuran rudal itu terjadi setelah Korut mengecam aksi pamer kekuatan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (18/12/2023), aktivitas peluncuran rudal balistik Korut dilaporkan oleh Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam laporannya menyebut rudal itu diluncurkan dari sebuah area di dekat Pyongyang menuju ke lautan lepas pantai timur Korut.

    Laporan JCS menyebut rudal Korut itu mengudara sejauh 1.000 kilometer.

    Otoritas Penjaga Pantai Jepang, secara terpisah, melaporkan rudal yang diluncurkan Korut itu jatuh ke lautan sebelah barat Hokkaido, sekitar satu jam usai peluncuran dilakukan.

    Laporan televisi nasional Jepang, NHK, yang mengutip para pejabat pemerintah menyebut bahwa rudal itu mampu mencapai ketinggian maksimum lebih dari 6.000 kilometer.

    Menurut laporan NHK, para pejabat Jepang meyakini rudal yang diluncurkan Korut itu merupakan jenis rudal balistik antarbenua (ICBM), yang akan menggarisbawahi upaya Pyongyang meningkatkan persenjataannya dengan senjata jarak jauh yang berpotensi mencapai daratan Amerika Serikat (AS).

    Saksikan juga ‘Saat Singgung soal Penurunan Angka Kelahiran di Korut, Kim Jong Un Nangis’:

    Peluncuran rudal pada Senin (18/12) waktu setempat ini terjadi setelah Korut meluncurkan sebuah rudal balistik jarak pendek pada Minggu (17/12) malam waktu setempat. Rudal jarak pendek Pyongyang itu dilaporkan mengudara sejauh 570 kilometer sebelum terjatuh ke lautan.

    Korut menindaklanjuti peluncuran rudal pada Minggu (17/12) malam itu pernyataan berapi-api yang mengecam AS karena merencanakan apa yang disebutnya “pratinjau perang nuklir”, termasuk kedatangan kapal selam bertenaga nuklir ke Korsel pada hari yang sama.

    Pada Jumat (15/12) lalu, para pejabat AS dan Korsel menggelar pertemuan tingkat tinggi membahas penggunaan senjata militer strategis AS untuk mencegah ancaman militer Korut. Usai pertemuan itu, Washington melontarkan peringatan kepada Pyongyang dengan menegaskan bahwa setiap serangan nuklir akan mengakhiri rezim komunis tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel-Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata Terbaru, Tapi…

    Israel-Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata Terbaru, Tapi…

    Gaza City

    Israel dan Hamas dilaporkan sama-sama terbuka untuk gencatan senjata terbaru dan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Namun demikian, masih ada sejumlah perbedaan pendapat soal bagaimana hal itu akan dilaksanakan.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (18/12/2023), informasi tersebut diungkapkan oleh dua sumber keamanan Mesir, yang menjadi salah satu mediator dalam kesepakatan gencatan senjata yang dicapai oleh Israel dan Hamas pada akhir November lalu.

    Qatar dan Amerika Serikat (AS) juga turut menjadi mediator dalam kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan pada akhir November lalu, dan diwarnai pembebasan sandera oleh Hamas yang ditukar dengan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.

    Dituturkan oleh dua sumber keamanan itu bahwa Mesir dan Qatar bersikeras mempercepat bantuan dan pembukaan perlintasan perbatasan Kerem Shalom sebelum negosiasi terbaru dimulai. Kerem Shalom merupakan perlintasan perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Israel dan Mesir.

    Meskipun perlintasan perbatasan itu dibuka, menurut sumber keamanan yang dikutip Reuters, bantuan kemanusiaan masih tertunda karena adanya inpeksi di perbatasan dan masih belum bisa masuk ke wilayah Jalur Gaza.

    Harapan untuk perdamaian mencuat pada Sabtu (16/12) waktu setempat, ketika seorang sumber mengungkapkan bahwa kepala badan intelijen Israel telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Qatar sehari sebelumnya atau pada Jumat (15/12) waktu setempat.

    Hamas, menurut sumber-sumber yang dikutip Reuters, bersikeras menetapkan secara sepihak daftar sandera yang akan dibebaskan, dan menuntut agar pasukan militer Israel mundur ke posisi di belakang garis yang telah ditetapkan di Jalur Gaza.

    Sementara Israel, masih menurut sumber-sumber tersebut, menyetujui jika Hamas yang menetapkan daftar sandera yang akan dibebaskan tersebut.

    Namun Tel Aviv juga menuntut adanya batas waktu dan meminta diperbolehkan melihat daftar sandera sebelum menetapkan waktu maupun durasi gencatan senjata terbaru.

    Disebutkan juga oleh sumber-sumber itu bahwa Israel menolak untuk menarik mundur posisi pasukan militernya di Jalur Gaza.

    Pertempuran antara Israel dan Hamas berlanjut di Jalur Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada awal Desember. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 18.800 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak awal Oktober lalu.

    Sebanyak 70 persen dari angka tersebut merupakan wanita dan anak-anak.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS Punya Tanggung Jawab Pastikan Gencatan Senjata Gaza

    AS Punya Tanggung Jawab Pastikan Gencatan Senjata Gaza

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memastikan gencatan senjata segera dalam perang yang berkecamuk di Jalur Gaza. Erdogan menyebut bahwa Washington memiliki ‘tanggung jawab historis’ untuk melakukan hal tersebut.

    Erdogan juga memperingatkan “konsekuensi negatif regional dan global” dari konflik berkelanjutan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (15/12/2023), seruan dan peringatan itu disampaikan Erdogan kepada Biden saat keduanya bercakap via telepon pada Kamis (14/12) waktu setempat. Percakapan telepon itu menjadi yang pertama dilakukan kedua kepala negara sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.

    Serangan yang melibatkan penyerbuan para militan bersenjata itu disebut oleh otoritas Tel Aviv telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Lebih dari 240 orang lainnya disandera oleh Hamas.

    Bertujuan memusnahkan Hamas, Israel melancarkan serangan balasan terhadap Jalur Gaza hingga memicu kehancuran besar-besaran. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 18.787 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Presiden Erdogan menyatakan bahwa intensifikasi dan perpanjangan serangan Israel dapat menimbulkan konsekuensi negatif regional dan global,” demikian seperti disampaikan kantor kepresidenan Turki dalam pernyataan yang dirilis setelah percakapan telepon itu dilakukan.

    “Penarikan dukungan tanpa syarat Amerika Serikat kepada Israel bisa menjamin gencatan senjata yang cepat,” cetus Erdogan dalam pernyataannya.

    Dalam percakapan telepon itu, Erdogan menyerukan kepada Biden untuk memastikan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

    “Amerika Serikat memiliki tanggung jawab historis untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut sesegera mungkin,” tegas Erdogan kepada Biden dalam percakapan telepon itu.

    Sementara Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut bahwa: “Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri.”

    “Para pemimpin juga membahas upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melindungi warga sipil, serta cakrawala politik bagi rakyat Palestina,” sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Gedung Putih bahwa Biden dan Erdogan juga membahas penundaan yang dilakukan Turki dalam menyetujui keanggotaan NATO untuk Swedia.

    Erdogan menjadi salah satu pengkritik paling vokal di dunia Muslim terhadap taktik militer Israel di Jalur Gaza. Dia pernah menyebut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan menjuluki Israel sebagai “negara teror”.

    Ketika AS, pada Jumat (8/12) lalu, menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza, Erdogan memberikan kritikan tajam. Dia mengecam Dewan Keamanan PBB sebagai “dewan perlindungan Israel”.

    “Sejak 7 Oktober, Dewan Keamanan telah menjadi dewan perlindungan dan pertahanan Israel,” sindirnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Sebut Perang Lawan Hamas Bisa Sampai Berbulan-bulan Lagi

    Israel Sebut Perang Lawan Hamas Bisa Sampai Berbulan-bulan Lagi

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant memperingatkan Amerika Serikat (AS), sekutunya, bahwa perang melawan Hamas bisa berlangsung “lebih dari beberapa bulan”. Peringatan ini disampaikan setelah Gedung Putih menegaskan AS ingin perang antara Israel dan Hamas segera berakhir.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (15/2/2023), Gallant melontarkan peringatan untuk sekutu Israel itu saat dirinya bertemu dengan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, yang sedang berkunjung ke Tel Aviv. Sullivan dalam kunjungannya tidak hanya bertemu Gallant, tapi juga Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Saat berbicara kepada Sullivan dalam pertemuan pada Kamis (14/12) waktu setempat, Gallant memperingatkan bahwa pertempuran Israel dan Hamas yang terus berlangsung bisa memakan waktu berbulan-bulan.

    “Akan memerlukan jangka waktu — itu akan berlangsung lebih dari beberapa bulan, namun kami akan menang dan kami akan menghancurkan mereka,” tegasnya.

    Gallant, dalam pertemuan itu seperti dilansir Al Jazeera, juga menekankan kepad aSullivan bahwa: “Ini akan menjadi perang yang panjang.”

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza telah memasuki bulan ketiga, yang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan tersebut.

    Sebagai respons, Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan serangan militer tanpa henti terhadap Jalur Gaza yang memicu kehancuran besar. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 18.787 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Lihat Video ‘Makin Berulah! Aksi Tentara Israel Lantunkan Doa Yahudi di Masjid’:

    Gedung Putih, pada hari yang sama, menegaskan bahwa AS menginginkan agar perang segera diakhiri.

    “Saya pikir kita semua menginginkan konflik ini berakhir secepat mungkin,” cetus juru bicara Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan setempat.

    Kirby menyatakan Washington “tidak mendikte ketentuannya” kepada Israel, dan bahwa batas waktu yang disampaikan oleh Menhan Israel itu “konsisten” dengan apa yang dikatakan para pejabat Israel sebelumnya.

    Namun selama kunjungan ke Israel, Sullivan mengajukan “pertanyaan-pertanyaan sulit” kepada para pejabat Israel soal arah serangan mereka terhadap wilayah Palestina.

    Pekan ini, Presiden Joe Biden — yang pemerintahannya mengucurkan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel — melontarkan teguran paling tajam terhadap sekutu AS tersebut. Biden memperingatkan bahwa “pengeboman tanpa pandang bulu” yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza mengikis dukungan internasional.

    Tapi Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan perang “sampai mencapai kemenangan”. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen bahkan menegaskan bahwa perang akan terus berlanjut “dengan atau tanpa dukungan internasional”.

    Dalam pernyataannya, Netanyahu juga mengakui adanya “ketidaksepakatan” antara Tel Aviv dan Washington soal bagaimana pemerintahan masa depan yang berkuasa atas Jalur Gaza usai perang berakhir. Netanyahu menolak solusi dua negara yang diusung secara teguh oleh AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sadis! Kelompok Bersenjata Haiti Tarik Pasien dari Ambulans-Tembak Mati

    Sadis! Kelompok Bersenjata Haiti Tarik Pasien dari Ambulans-Tembak Mati

    Jakarta

    Sadis! Sebuah kelompok bersenjata di Haiti menarik seorang pasien keluar dari ambulans dan menembaknya di jalanan. Pasien yang sedang dalam kondisi kritis itu pun tewas ditembak.

    Atas kejadian ini, kelompok bantuan internasional Doctors Without Borders yang juga dikenal sebagai MSF, mengatakan bahwa mereka menghentikan sementara pekerjaan di sebuah pusat medis di ibukota Haiti, Port-au-Prince.

    Serangan mengerikan itu terjadi pada hari Selasa (12/12) waktu setempat di dekat Pusat Darurat Turgeau di jantung kota Port-au-Prince yang marak kekerasan geng-geng kriminal.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (15/12/2023), MSF mengatakan dalam rilis pers pada Kamis (14/12) waktu setempat, bahwa ketika dua ambulans meninggalkan Pusat Darurat Turgeau dengan pasien-pasien di dalamnya, termasuk seorang pria yang dirawat dalam kondisi kritis, sekitar 10 orang bersenjata muncul dan menghalangi kedua ambulans tersebut.

    Setelah melepaskan tembakan ke udara dan memeriksa bagian dalam ambulans, mereka memerintahkan “ambulans kedua untuk mundur sementara mereka menarik pasien dari ambulans pertama,” kata MSF.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Kelompok bersenjata kemudian memukuli pria tersebut sebelum menembaknya beberapa kali dari jarak dekat, lalu kabur dari lokasi kejadian.

    “MSF tetap menjadi salah satu organisasi internasional terakhir yang menyediakan layanan kesehatan di ibu kota Haiti dan tidak dapat menerima bahwa ambulansnya diserang dengan kekerasan dan pasien ditembak mati di jalan,” kata kepala misi MSF Benoit Vasseur dalam siaran persnya.

    Lihat juga Video ‘Ribut-ribut Haiti Vs Republik Dominika, Perbatasan Negara Dikunci’:

    Pusat Darurat Turgeau akan ditutup “tanpa batas waktu” sementara MSF melakukan analisis keamanan, kata kelompok itu. MSF menambahkan bahwa mereka akan terus memberikan perawatan medis di lokasi lain di Port-au-Prince.

    Pusat Turgeau merawat 80 hingga 100 pasien per hari.

    Geng-geng bersenjata yang kejam telah memaksa beberapa pusat kesehatan ditutup dalam beberapa tahun terakhir di Port-au-Prince.

    Kekerasan geng yang merajalela hanyalah salah satu tantangan yang dihadapi negara termiskin di Amerika ini, yang sistem politik, ekonomi, dan kesehatan masyarakatnya sedang compang-camping.

    Sejauh ini pada tahun 2023, lebih dari 8.000 orang telah tewas dibunuh, terluka atau diculik di Haiti, menurut kantor hak asasi manusia PBB. Angka ini jauh melampaui angka sepanjang tahun 2022.

    PBB memperkirakan bahwa hampir 80 persen wilayah metropolitan Port-au-Prince berada di bawah pengaruh atau dikendalikan langsung oleh geng-geng bersenjata.

    Di tengah krisis ini, Dewan Keamanan PBB pada awal Oktober lalu, memberikan lampu hijau bagi misi yang dipimpin Kenya untuk membantu polisi Haiti yang kewalahan.

    Seorang pejabat PBB mengatakan dia berharap pasukan keamanan multinasional akan dapat dikerahkan ke Haiti pada kuartal pertama tahun depan.

    Lihat juga Video ‘Ribut-ribut Haiti Vs Republik Dominika, Perbatasan Negara Dikunci’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS ‘Dikucilkan’ di PBB Bikin Rusia Puas

    AS ‘Dikucilkan’ di PBB Bikin Rusia Puas

    Jakarta

    Hubungan dingin Amerika Serikat (AS) dan Rusia masih berlanjut. Rusia disebut puas setelah Amerika dikucilkan akibat dianggap mendukung Israel dalam perang melawan Hamas di jalur Gaza.

    Dirangkum detikcom, Jumat (15/12/2023), hal ini bermula saat rapat terkait resolusi gencatan senjata di Gaza oleh Majelis Umum PBB. Dilansir Reuters, 153 negara dari total 193 negara anggota Majelis Umum PBB mendukung resolusi tersebut.

    Amerika bersama sekutunya, Israel, masuk ke dalam 20 negara yang menolak resolusi gencatan senjata di Gaza. 23 negara lainnya memilih abstain.

    Sidang khusus yang digelar pekan ini menghasilkan kesepakatan dari mayoritas anggota Majelis Umum PBB terkait resolusi gencatan senjata di jalur Gaza. Rapat ini merespons sikap Amerika Serikat yang menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi serupa dalam forum Dewan Keamanana PBB pekan lalu.

    Hasil voting untuk resolusi Majelis Umum PBB menunjukkan mayoritas negara mendukung gencatan senjata di jalur Gaza. Menariknya, Rusia menjadi salah satu negara yang konsisten menyatakan dukungan baik dalam forum Majelis Umum PBB maupun Dewan Keamanan PBB.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Jika dibandingkan dengan resolusi Majelis Umum PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina, negara yang mendukung gencatan senjata di Gaza lebih banyak. Total ada 153 suara dibandingkan 140 suara yang saat itu mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

    Pihak Rusia lalu bersuara atas sikap Amerika Serikat yang bersikeras mendukung Israel dalam perang di Gaza. Rusia menuding Amerika ikut bertanggung jawab dalam setiap kematian warga sipil di Palestina.

    “Dengan hak vetonya, pihak Amerika pada dasarnya memberikan izin untuk membunuh dan kini memikul tanggung jawab penuh atas setiap korban baru dalam konflik di Gaza,” cetus Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, saat berbicara di hadapan Majelis Umum PBB usai voting digelar pada Selasa (12/12).

    “Membagi kesalahan ini dengan mereka adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh anggota Dewan Keamanan lainnya dan anggota PBB secara keseluruhan,” tegasnya.

    Rusia juga dikabarkan menikmati posisi Amerika yang saat ini dikritik dunia internasional. Diplomat senior Eropa menyebut Rusia puas terhadap apa yang sedang menimpa Amerika.

    “Mereka menyukainya,” tutur seorang diplomat senior Eropa, yang enggan disebut namanya, merujuk pada Rusia yang menyaksikan AS menuai kecaman dari PBB karena dukungannya untuk Israel.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

    Di satu sisi pihak Amerika lewat juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, juga telah buka suara soal anggapan tengah terisolasi secara diplomatis. Miller menyebut ada “sejarah panjang hasil penghitungan suara yang cukup besar ketika menyangkut resolusi yang melibatkan Israel di Majelis Umum”.

    “Satu hal yang terus kami dengar dari mitra-mitra kami di kawasan tersebut, dan dari negara-negara di seluruh dunia, adalah pentingnya kepemimpinan Amerika sehubungan dengan masalah ini,” ucapnya saat berbicara kepada wartawan.

    Rusia Sempat Terisolasi Buntut Invasi Ukraina

    Rusia diketahui sempat terisolasi dalam forum Majelis Umum PBB atas invasinya ke Ukraina yang dimulai Februari 2022 lalu. Badan dunia itu telah mengadopsi enam resolusi mengenai invasi tersebut pada tahun pertama, yang berisi kecaman terhadap Moskow dan menuntut penarikan pasukannya dari Ukraina.

    Salah satu resolusi yang diadopsi pada Oktober 2022, yang isinya mengutuk “upaya aneksasi ilegal” Rusia terhadap empat wilayah di Ukraina, bahkan mendapat dukungan dari 143 negara anggota PBB.

    Namun saat ini, sejumlah diplomat mengisyaratkan bahwa kredibilitas AS dalam menggalang dukungan dalam forum PBB, untuk isu-isu seperti Ukraina, mungkin telah dikompromikan karena Washington melindungi Israel.

    “Para diplomat Rusia melihat perang di Timur Tengah sebagai peluang besar untuk mengatur ulang posisi mereka di PBB. Mereka telah melakukan upaya-upaya keras untuk menyoroti standar ganda AS dalam perang tersebut. Mereka mengetahui bahwa Ukraina dan sekutu-sekutunya tidak akan berani mengeluarkan resolusi apa pun yang menargetkan Moskow… untuk sementara waktu,” sebut Direktur PBB pada International Crisis Group, Richard Gowan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Biden Desak Israel Kurangi Serangan di Gaza: Fokus Selamatkan Warga Sipil

    Biden Desak Israel Kurangi Serangan di Gaza: Fokus Selamatkan Warga Sipil

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Israel untuk mengurangi intensitas serangan di jalur Gaza. Biden meminta Israel untuk lebih berhati-hati dalam menyelamatkan warga sipil.

    “Saya ingin mereka fokus pada cara menyelamatkan nyawa warga sipil – bukan berhenti mengejar Hamas, tapi lebih berhati-hati,” kata Biden kepada wartawan usai acara di pusat penelitian medis dekat Washington, dilansir AFP, Jumat (15/12/2023).

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, telah menyampaikan seruan Biden ke pihak Tel Aviv. Pesan itu disampaikan Sullivan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Israel lainnya.

    “Sullivan telah berbicara tentang kemungkinan transisi dari apa yang kami sebut operasi intensitas tinggi, yang kita lihat sekarang dilakukan, ke operasi intensitas rendah dalam waktu dekat,” kata John Kirby.

    Di satu sisi Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah memperingatkan Sullivan terkait perang Israel melawan Hamas. Dia mengatakan perang akan memakan waktu lebih dari beberapa bulan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Selain bertemu dengan pihak Israel, Jake Sullivan juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan Arab Saudi. Gedung Putih mengatakan pertemuan itu membahas upaya peningkatan bantuan ke Gaza.

    “Mereka membahas upaya berkelanjutan untuk menciptakan kondisi baru bagi perdamaian abadi dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina dan meningkatkan bantuan ke Gaza, kata Gedung Putih.

    Perang Israel melawan Hamas kini telah memasuki bulan ketiga, Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan 18.787 orang tewas akibat serangan Israel di Gaza.

  • Biden Desak Israel Kurangi Serangan di Gaza: Fokus Selamatkan Warga Sipil

    Dimulainya Penyelidikan Pemakzulan Biden

    Washington DC

    House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS) mengesahkan penyelidikan pemakzulan Presiden AS Joe Biden. DPR AS saat ini didominasi oleh Partai Republik, sementara Biden berasal dari Demokrat.

    Penyelidikan pemakzulan itu didorong oleh kecurigaan terhadap urusan bisnis luar negeri putra Biden, Hunter, yang kontroversial. Partai Demokrat telah mengecam tuduhan itu sebagai tuduhan yang tidak berdasar.

    Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (14/12/2023), Demokrat menyebut Republik belum menemukan bukti kesalahan yang dilakukan oleh Biden sehingga membuatnya pantas untuk dimakzulkan. Penyelidikan pemakzulan itu sendiri resmi disahkan melalui pemungutan suara yang digelar oleh DPR AS pada Rabu (13/12) waktu setempat.

    Hasil voting menunjukkan 221 anggota DPR AS mendukung penyelidikan pemakzulan dan 212 anggota lainnya menolak penyelidikan pemakzulan terhadap Biden. Dengan hasil pemungutan suara yang meresmikan penyelidikan pemakzulan, maka DPR AS akan fokus menyelidiki apakah Biden mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari setiap transaksi bisnis luar negeri yang dilakukan putranya.

    Hunter (53) telah menolak untuk memberikan testimoni dalam rapat tertutup DPR AS terkait tuduhan tersebut. Gedung Putih juga menolak penyelidikan pemakzulan itu dan menyebutnya sebagai langkah yang tidak didukung fakta dan bermotif politik.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Upaya untuk memakzulkan Biden ini dinilai hampir pasti akan gagal. Namun, penyelidikan pemakzulan bisa memberikan masalah bagi Gedung Putih ketilka Biden berupaya untuk mencalonkan diri kembali dalam Pemilu AS 2024.

    Biden sendiri sedang mempersiapkan kemungkinan untuk bertarung ulang melawan Donald Trump yang berasal dari Republik dalam Pemilu tahun depan. Trump menjadi Presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali oleh DPR, meski akhirnya diselamatkan oleh Senat. Trump juga tengah menghadapi empat persidangan kasus pidana.

    Meski DPR memutuskan untuk memakzulkan Biden, masih ada Senat AS yang harus memutuskan apakah akan menghukumnya atas tuduhan tersebut melalui pemungutan suara yang hasilnya harus menunjukkan dua pertiga Senator menyetujui pemakzulan itu. Hal itu dinilai hampir mustahil terjadi mengingat Senat AS dikuasai oleh Partai Demokrat yang menduduki 51 kursi, melawan Partai Republik yang hanya memegang 49 kursi Senat.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Pemungutan suara oleh DPR AS ini digelar tiga bulan setelah Partai Republik secara informal memulai penyelidikan dan bukan merupakan langkah yang diperlukan untuk mencopot seorang presiden atau pejabat lainnya dari jabatannya. Namun, pengesahan yang diberikan melalui pemungutan suara itu akan bisa memberikan wewenang hukum lebih besar kepada Republik untuk memaksa pemerintahan Biden bekerja sama dan membantu melawan tuduhan dari Demokrat yang menuduh penyelidikan itu tidak memiliki legitimasi.

    Para anggota DPR AS dari Republik menuduh Biden dan keluarganya mengambil keuntungan dari tindakan-tindakan ketika dia menjabat Wakil Presiden AS pada era pemerintahan Presiden Barack Obama tahun 2009 hingga tahun 2017. Para anggota DPR AS dari Republik juga fokus pada usaha bisnis putra Biden di Ukraina dan China selama periode tersebut.

    Mereka mengklaim mendapatkan bukti yang menunjukkan putra Biden membuat klien-kliennya percaya dia bisa memberikan akses ke kantor Wakil Presiden AS. Namun, pihak Republik belum menunjukkan bukti Biden mengambil tindakan resmi untuk membantu bisnis putranya atau mendapatkan keuntungan finansial dari hal itu.

    Biden, dalam pernyataannya, telah mengecam para anggota DPR AS dari Partai Republik yang disebutnya tidak bertindak berdasarkan permintaannya soal prioritas dalam negeri atau memberikan dana darurat untuk Ukraina maupun Israel.

    “Para anggota Partai Republik di DPR tidak bergabung dengan saya. Bukannya melakukan apa pun untuk membantu menjadikan kehidupan warga Amerika lebih baik, mereka malah fokus menyerang saya dengan kebohongan,” tegasnya.

    Upaya pemakzulan Biden sebenarnya telah dimulai sejak September lalu. Saat itu, Biden mengaku tetap santai dengan langkah Partai Republik.

    “Saya bangun setiap hari… tidak fokus pada pemakzulan. Saya punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya harus menangani masalah-masalah yang mempengaruhi rakyat Amerika setiap hari,” katanya kepada hadirin di sebuah acara penggalangan dana kampanye, dilansir AFP, Kamis (14/9/2023).

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu