Negara: Amerika Serikat

  • Gaza, Ukraina, AI Jadi Perhatian Utama di Davos 2024

    Gaza, Ukraina, AI Jadi Perhatian Utama di Davos 2024

    Jakarta

    Orang-orang kaya dan berkuasa dari seluruh dunia kembali berkumpul di Davos, sebuah resor indah di Swiss untuk menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia World Economic Forum (WEF).

    Acara tahunan ini diadakan saat berbagai krisis tengah melanda dunia. Perang dahsyat di Gaza dan Ukraina, terobosan dalam kecerdasan buatan (AI) yang menimbulkan kegembiraan sekaligus kekhawatiran, krisis utang yang sangat besar di tengah perlambatan dan kemerosotan ekonomi, dan memburuknya kesehatan planet Bumi.

    Lebih dari 2.800 peserta dijadwalkan menghadiri acara 5 hari yang dimulai Senin (15/01), termasuk lebih dari 60 kepala negara dan pemerintahan. Tema pertemuan para pemimpin politik dan bisnis global, selebriti dan aktivis sosial terkemuka tahun ini adalah “Membangun Kembali Kepercayaan.”

    “Tema ini adalah respons langsung atas terkikisnya kepercayaan yang terlihat jelas di masyarakat dan antara negara,” kata Direktur Pelaksana Forum Ekonomi Dunia Davos, Mirek Dusek saat konferensi pers.

    Beberapa orang mungkin secara langsung menghubungkan kesenjangan ini dengan “transformasi mendalam yang terjadi di sekitar kita, baik itu geopolitik, geoekonomi, atau yang terkait dengan iklim dan alam,” ujarnya.

    Gaza dan Ukraina, agenda utama Davos

    Di antara para pemimpin politik terkemuka yang akan ambil bagian di Davos adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Presiden Argentina yang baru terpilih dan kontroversial, Javier Milei, juga diperkirakan hadir.

    Amerika Serikat (AS) akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Ia akan bergabung dengan para pemangku kepentingan utama dalam perang di Gaza, termasuk Presiden Israel Isaac Herzog dan Perdana Menteri Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, untuk membahas cara-cara mengakhiri konflik di Gaza dan menghindari eskalasi lebih lanjut yang dikhawatirkan banyak orang.

    Masalah ekonomi dan krisis utang

    Lambannya pertumbuhan ekonomi dan krisis biaya hidup berkepanjangan di tengah kenaikan suku bunga memberikan dampak yang sangat buruk bagi masyarakat di seluruh dunia.

    Bank Dunia baru-baru ini memperingatkan bahwa di akhir 2024 perekonomian global akan menunjukkan pertumbuhan PDB separuh dekade paling lambat selama 30 tahun.

    Ketakutan terhadap resesi global memang agak mereda berkat pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat. Namun terdapat kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menggagalkan pemulihan. Perlambatan yang terjadi di Cina sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, juga telah memperburuk prospek banyak negara berkembang di Afrika dan Asia.

    Isu lain yang juga akan mendominasi agenda ini adalah besarnya utang yang dimiliki oleh negara-negara berkembang, sebagian besar di Afrika, dalam beberapa tahun terakhir untuk menghadapi berbagai krisis seperti pandemi COVID-19, kekurangan energi, dan perubahan iklim.

    Saat ini, 3,3 miliar orang di seluruh dunia tinggal di negara-negara yang membelanjakan anggaran lebih banyak untuk pembayaran bunga dibandingkan untuk sektor pendidikan atau kesehatan, menurut PBB. Anggaran di banyak negara berkembang tertekan oleh tingginya biaya pangan dan energi serta tingginya biaya pinjaman.

    Perekonomian dan krisis utang akan menjadi agenda utama para pemimpin Afrika yang diperkirakan akan hadir dalam jumlah besar di Davos. Mereka rencananya akan dipimpin oleh Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu dan Presiden Kenya William Ruto.

    “Jika berbicara tentang Afrika, yang terpenting adalah membangun kepercayaan terhadap Afrika sebagai pusat peluang pada saat ini dan di masa depan, terutama dividen demografisnya,” menurut Leonard Stiegeler dari Africa Collective, sebuah platform untuk mempromosikan kepentingan Afrika kepada investor global.

    “Dalam hal penciptaan lapangan kerja di masa depan, pembukaan lapangan kerja di masa depan, Afrika adalah tempat yang bisa ditengok dan ini adalah hal yang ingin dipromosikan oleh para pemimpin Afrika,” kata Stiegeler kepada DW.

    AI, isu kunci di Davos

    Booming di sektor kecerdasan buatan atau AI telah membuka peluang sekaligus menyulitkan para regulator. AI menjadi topik utama tahun ini dengan digelarnya sejumlah diskusi panel yang didedikasikan untuk revolusi teknologi.

    Survei risiko tahunan yang diterbitkan oleh WEF pada hari Rabu (10/01) menempatkan misinformasi dan disinformasi yang disebabkan oleh AI sebagai bahaya terbesar dalam dua tahun ke depan.

    Survei tersebut mengatakan “hubungan antara informasi yang dipalsukan dan kerusuhan di masyarakat akan menjadi pusat perhatian” pertemuan Davos tahun ini ketika negara-negara besar seperti AS, Uni Eropa, dan India mengadakan pemilu.

    “Kami ingin menjadi paranoid secara positif terhadap teknologi terdepan dan isu-isu terdepan lainnya,” kata Dusek. “Dan sudah menerapkan dialog dan kerja sama pemerintah-swasta dalam isu-isu ini sehingga kita tidak mengejar ketertinggalan seperti yang dikatakan sebagian orang ketika menyangkut AI generatif.”

    Forum Ekonomi Dunia di Davos akan berlangsung hingga 19 Januari. (ae/hp)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Turki Tahan 18 Orang Atas Tuduhan ‘Memuji’ Terorisme

    Polisi Turki Tahan 18 Orang Atas Tuduhan ‘Memuji’ Terorisme

    Ankara

    Kepolisian Turki menahan 18 orang atas tuduhan “memuji terorisme” setelah sejumlah tentara negara itu tewas dalam bentrokan dengan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dalam operasi militer di wilayah Irak bagian utara pekan lalu.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/1/2024), otoritas Ankara melaporkan bahwa sedikitnya sembilan tentara Turki tewas dalam bentrokan dengan anggota PKK di wilayah Irak pada Jumat (12/1) pekan lalu. Hal itu mendorong Turki melancarkan serangan udara dan operasi militer di wilayah tersebut dan di Suriah bagian utara.

    PKK yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, mengangkat senjata sejak 1984 silam untuk membela hak-hak etnis Kurdi. Pasukan militer Turki secara rutin menyerang posisi PKK yang bermarkas di area pegunungan Irak bagian utara.

    Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan via media sosial bahwa pihak kepolisian telah menahan sedikitnya 18 orang atas berbagai tuduhan, mulai dari “memuji organisasi teroris”, “menyebarkan propaganda terorisme”, dan “menyebarkan informasi menyesatkan” soal operasi militer Turki di Irak.

    Perintah penangkapan, sebut Yerlikaya, juga dirilis untuk 19 orang lainnya di wilayah Turki dan 133 orang di luar negeri. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal terkait apa surat perintah penangkapan itu diterbitkan.

    Kementerian Pertahanan Turki, sebelumnya, melaporkan bahwa banyak militan PKK lainnya yang “dinetralkan” — istilah yang biasa digunakan untuk menyebut target yang berhasil dibunuh — dalam operasi militer sejak Jumat (12/1) pekan lalu.

    Seorang sumber keamanan Turki menambahkan bahwa Badan Intelijen Nasional (MIT) berhasil “menetralisir” seorang pejabat tingkat tinggi PKK yang bernama Hulya Mercen di wilayah Metina, Irak bagian utara. Sosok Mercen disebut pernah memimpin beberapa serangan terhadap pasukan Turki di masa lalu.

    Belum ada tanggapan langsung dari PKK atas klaim Turki tersebut. PKK sendiri jarang membenarkan adanya serangan terhadap kelompoknya.

    Sementara itu, sekolah-sekolah di seluruh Turki menggelar momen mengheningkan cipta selama satu menit pada Senin (15/1) pagi untuk menghormati tentara-tentara yang tewas.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Laut Merah Makin Panas Usai Serangan Serangan AS-Inggris ke Yaman Dibalas

    Laut Merah Makin Panas Usai Serangan Serangan AS-Inggris ke Yaman Dibalas

    Jakarta

    Belum selesai agresi militer Israel kepada rakyat Palestina di jalur Gaza, konflik lainnya muncul di Laut Merah. Situasi panas itu melibatkan kelompok Houthi dari Yaman dengan pasukan Amerika Serikat dan Inggris.

    Perairan Laut Merah merupakan jalur strategis yang dilalui oleh 12% perdagangan dunia. Di awal pekan ini Houthi melancarkan serangan hingga memantik reaksi dari Amerika dan sekutunya.

    Serangan koalisi AS-Inggris ke Yaman dilancarkan pada Kamis (11/1) waktu setempat. Mereka menargetkan fasilitas logistik dan sistem radar Houthi, kelompok bersenjata yang disokong Iran tersebut.

    Pada serangan militer ini, koalisi AS dan Inggris untuk pertama kalinya menembakkan rudal balistik spesifik mereka. Presiden AS Joe Biden sendiri mengatakan soal penggunaan rudal balistik anti-kapal.

    “Untuk pertama kalinya dalam sejarah,” dilansir AFP, Jumat (12/1/2024). AS dan Inggris mengerahkan jet, sejumlah kapal perang, dan satu kapal selam, untuk menggempur Houthi.

    Kelompok Houthi Balas Serangan Amerika-Inggris

    Kelompok Houthi di Yaman meluncurkan sebuah rudal balistik anti-kapal ke Laut Merah pada hari Jumat (12/1) waktu setempat. Ini sebagai pembalasan atas serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman yang menargetkan kelompok pemberontak yang didukung Iran tersebut.

    “Kami tahu bahwa mereka telah menembakkan setidaknya satu rudal sebagai pembalasan, namun rudal tersebut tidak mengenai satu kapal pun,” kata Direktur Staf Gabungan Amerika Serikat, Letnan Jenderal Douglas Sims kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Sims juga mengatakan bahwa penilaian kerusakan akibat serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman yang menargetkan hampir 30 lokasi dengan menggunakan lebih dari 150 amunisi, masih berlangsung. Namun, dia menekankan bahwa jumlah korban diperkirakan tidak akan banyak.

    “Setiap target yang kami targetkan tadi malam dikaitkan dengan kemampuan yang digunakan untuk menentang kebebasan navigasi di Laut Merah,” katanya.

    Kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal dalam jumlah besar terhadap rute pelayaran internasional utama melalui Laut Merah sejak perang di Gaza meletus. Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai respons terhadap serangan militer Israel di Gaza.

    Kelompok pemberontak ini telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

    Amerika-Inggris Serang Ibu Kota Yaman

    Pasukan Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa pada hari Sabtu (13/1). Serangan baru ini dilakukan sehari setelah kedua negara tersebut melancarkan puluhan serangan udara yang menargetkan kelompok pemberontak Houthi di negara tersebut.

    Lewat media resminya, kelompok Houthi yang didukung Iran tersebut mengatakan bahwa serangan terbaru ini menargetkan pangkalan udara Al-Dailami di Sanaa, yang berada di bawah kendali Houthi sejak 2014.

    “Musuh Amerika-Inggris menargetkan ibu kota, Sanaa, dengan sejumlah serangan,” tulis media resmi Houthi, Al-Masirah TV di X, sebelumnya Twitter, mengutip korespondennya di Sanaa.

    “Agresi Amerika-Inggris menargetkan pangkalan Al-Dailami di ibu kota, Sanaa,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Militer AS mengonfirmasi serangan tersebut. Militer AS mengatakan pada Jumat (12/1) malam waktu setempat, bahwa pihaknya telah melakukan serangan baru terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

    “Pasukan AS melakukan serangan terhadap sebuah lokasi radar Houthi di Yaman” sekitar pukul 03.45 waktu setempat pada hari Sabtu, kata sebuah pernyataan dari Komando Pusat AS.

    Serangan itu merupakan “tindakan lanjutan terhadap sasaran militer tertentu” terkait dengan serangan hari sebelumnya, imbuh pernyataan itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Swedia Gempar, Pemerintah-Militer Serukan Warga Siap Perang!

    Swedia Gempar, Pemerintah-Militer Serukan Warga Siap Perang!

    Jakarta

    Seruan dari pemerintah dan militer Swedia agar warga Swedia siap berperang telah memicu kegemparan. Seruan ini memicu aksi panic buying, juga ketakutan pada anak-anak, dan perdebatan sengit di negara Nordik tersebut.

    Meskipun Swedia telah menyumbangkan pasukannya untuk misi-misi penjaga perdamaian internasional, negara tersebut belum pernah terlibat langsung dalam konflik bersenjata sejak era Napoleon.

    Oleh karena itu, realitas perang adalah hal yang asing bagi sebagian besar warga Swedia.

    “Mungkin akan terjadi perang di Swedia,” kata Menteri Pertahanan Sipil Carl-Oskar Bohlin pada konferensi pertahanan tahunan pada hari Minggu (7/1) lalu, seraya mengingatkan warga Swedia agar tidak terlena.

    Beberapa hari kemudian, sentimen serupa juga disampaikan oleh komandan angkatan bersenjata Swedia Micael Byden, yang menunjukkan gambar rumah-rumah yang terbakar dan dibom di Ukraina.

    “Apakah Anda yakin ini mungkin Swedia?,” tanya Byden kepada hadirin, kemudian menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan retoris.

    “Perang Rusia melawan Ukraina adalah sebuah langkah, bukan tujuan akhir, dari ambisi membangun wilayah pengaruh dan menghancurkan tatanan dunia yang berbasis aturan,” tambahnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Pernyataan tersebut disebarkan secara luas melalui outlet berita dan media sosial.

    Selanjutnya, kelompok hak asasi anak Bris mengatakan mereka melihat peningkatan nyata dalam panggilan hotline layanannya dari anak-anak yang khawatir akan kemungkinan perang.

    “Banyak anak sudah mempunyai tingkat kecemasan yang diperburuk oleh berita ini,” ujar Magnus Jagerskog, sekretaris jenderal di Bris, dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa pandemi Corona, perang di Ukraina dan baru-baru ini di Gaza telah membuat anak-anak takut.

    Jaringan toko juga melaporkan peningkatan tajam pembelian barang-barang yang terkait dengan krisis, seperti radio darurat dan kompor kemah, yang mengakibatkan rak-rak di beberapa toko kosong.

    Komentar tersebut juga memicu perdebatan di Swedia mengenai seberapa masuk akal terjadinya konflik skala penuh di wilayah Swedia, atau apakah peringatan perang tersebut hanya sekedar menyebarkan rasa takut.

    “Ini adalah situasi yang serius tetapi penting juga untuk memperjelas bahwa perang tidak akan segera terjadi,” pemimpin Partai Sosial Demokrat dan mantan perdana menteri Magdalena Andersson mengatakan kepada televisi TV4.

    Di Rusia, pernyataan mengerikan Swedia itu ditanggapi dengan cemoohan.

    Dalam postingan di X, sebelumnya Twitter, Kedutaan Besar Rusia di Stockholm, Swedia menulis: “Mungkin kepemimpinan Swedia harus berhenti membuat rakyatnya menjadi paranoid?”

    Mengakhiri dua abad netralitas, Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

    Pada awal Desember 2023 lalu, pemerintah Swedia dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi pasukan AS untuk beroperasi di Swedia.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Personel Angkatan Laut AS Hilang di Lepas Pantai Somalia

    2 Personel Angkatan Laut AS Hilang di Lepas Pantai Somalia

    Jakarta

    Dua personel Angkatan Laut Amerika Serikat dilaporkan hilang di laut saat melakukan operasi di lepas pantai Somalia.

    Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Pusat Amerika Serikat mengatakan bahwa kedua personel Angkatan Laut itu hilang pada Kamis (11/1) malam waktu setempat.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang berlangsung untuk menemukan kedua pelaut tersebut. Untuk tujuan keamanan operasional, kami tidak akan merilis informasi tambahan sampai operasi pemulihan personel selesai,” katanya, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Militer AS mengatakan kedua personel Angkatan Laut itu dikerahkan ke wilayah operasi Armada ke-5 AS “untuk mendukung berbagai misi”.

    Wilayah operasi Armada ke-5 mencakup sekitar 2,5 juta mil persegi perairan dan mencakup Teluk, Laut Merah, Teluk Oman, dan sebagian Samudera Hindia, menurut situs web militer AS.

    Pasukan AS telah lama beroperasi di Somalia melalui koordinasi dengan dan atas nama pemerintah, sebagian besar melakukan serangan udara rutin untuk mendukung pasukan resmi memerangi kelompok ekstremis Al-Shabaab.

    Washington telah menetapkan Al-Shabaab sebagai organisasi teroris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kota Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Hutan Amazon

    Kota Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Hutan Amazon

    Jakarta

    Sebuah kota kuno berukuran besar telah ditemukan di Hutan Amazon, tersembunyi dalam pepohonan lebat selama ribuan tahun.

    Penemuan ini mengubah apa yang kita ketahui tentang sejarah masyarakat yang tinggal di Amazon.

    Rumah-rumah dan alun-alun di daerah Upano di Ekuador timur dihubungkan oleh jaringan jalan dan kanal yang menakjubkan.

    Daerah tersebut terletak di bawah bayang-bayang gunung berapi yang membuat tanah menjadi subur namun juga kemungkinan menyebabkan kehancuran masyarakat setempat.

    Meskipun kita mengetahui tentang kota-kota di dataran tinggi Amerika Selatan, seperti Machu Picchu di Peru, diyakini bahwa mereka hanya hidup secara nomaden atau di permukiman kecil di Amazon.

    “Ini lebih tua dibandingkan situs lain yang kita kenal di Amazon. Kita mempunyai pandangan Eurosentris mengenai peradaban, namun ini menunjukkan kita harus mengubah gagasan kita tentang apa itu budaya dan peradaban,” kata Prof Stephen Rostain, Direktur National Centre for Scientific Research di Prancis yang memimpin penelitian tersebut.

    “Ini mengubah cara kita memandang budaya Amazon. Kebanyakan orang menggambarkan kelompok-kelompok kecil, kemungkinan telanjang, tinggal di gubuk dan membuka lahan – ini menunjukkan orang-orang zaman dahulu hidup dalam masyarakat perkotaan yang rumit,” kata Antoine Dorison, yang menuliskan hasil penelitian ini.

    Sulit untuk memperkirakan secara akurat berapa banyak orang yang tinggal di sana pada suatu kurun tertentu, namun para ilmuwan mengatakan jumlahnya pasti mencapai 10.000 atau 100.000.

    Para arkeolog menggabungkan antara upaya eskavasi dan survei area seluas 300km persegi dengan menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat.

    Survei dari udara itu dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tetumbuhan dan pepohonan lebat.

    BBC

    Teknologi LiDAR ini menemukan 6.000 platform persegi panjang berukuran sekitar 20m kali 10m dan tinggi antara dua hingga tiga meter.

    Struktur itu disusun dalam kelompok yang terdiri dari tiga hingga enam unit di sekitar alun-alun dengan platform pusat.

    Para ilmuwan yakin banyak di antaranya merupakan rumah, namun ada juga yang digunakan untuk keperluan seremonial.

    Dan ada satu kompleks, di Kilamope, yang memiliki platform berukuran 140m kali 40m.

    Mereka dibangun dengan memotong bukit dan membuat platform tanah di atasnya.

    Baca juga:

    Jaringan jalan-jalan dan jalur setapak yang lurus menghubungkan banyak platform, termasuk platform yang panjangnya 25km.

    Dr Dorison mengatakan jalan-jalan ini adalah bagian yang paling mencolok dari penelitian ini.

    “Jaringan jalan raya sangat canggih. Jaringan jalan ini membentang dalam jarak yang sangat jauh, semuanya terhubung,” katanya.

    “Dan terdapat sudut siku-siku, yang sangat mengesankan,” paparnya, menjelaskan bahwa membangun jalan lurus jauh lebih sulit ketimbang membangun jalan yang sesuai kebutuhan.

    Dia yakin beberapa di antaranya memiliki “makna yang sangat kuat”, dan kemungkinan terkait dengan upacara atau kepercayaan tertentu.

    Para ilmuwan juga mengidentifikasi jalan perlintasan dengan parit di kedua sisinya yang mereka yakini sebagai kanal untuk membantu mengelola melimpahnya air di wilayah tersebut.

    Ada tanda-tanda ancaman terhadap kota-kota – beberapa parit menghalangi pintu masuk ke permukiman, dan mungkin merupakan bukti adanya ancaman dari masyarakat sekitar.

    Para peneliti pertama kali menemukan bukti adanya sebuah kota pada 1970-an, namun ini adalah pertama kalinya survei komprehensif diselesaikan, setelah penelitian selama 25 tahun.b

    Ini mengungkapkan sebuah masyarakat yang besar dan kompleks yang tampaknya lebih besar daripada masyarakat Maya yang terkenal di Meksiko dan Amerika Tengah.

    Stephen RostainJalan-jalan, setapak, serta kanal ditemukan yang menghubungkan platform yang menunjukkan bahwa wilayah nan luas ini dulu pernah ditempati manusia.

    “Bayangkan Anda menemukan peradaban lain seperti Maya, tetapi dengan arsitektur, penggunaan lahan, keramik yang sangat berbeda,” kata Jose Iriarte, profesor arkeologi di Universitas Exeter, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Beberapa temuan yang “unik” bagi Amerika Selatan, paparnya, menunjuk pada platform segi delapan dan persegi panjang yang disusun bersama.

    Masyarakatnya jelas terorganisir dengan baik dan saling terhubung, katanya, menyoroti jalan-jalan panjang yang menghubungkan antar permukiman.

    Tidak banyak yang diketahui tentang orang-orang yang tinggal di sana dan seperti apa masyarakat mereka.

    Lubang-lubang dan aneka perapian ditemukan di platform, serta toples, batu untuk menggiling tanaman, serta tempat untuk membakar benih.

    Masyarakat Kilamope dan Upano yang tinggal di sana mungkin sebagian besar menitikberatkan pada bidang pertanian. Orang-orang makan jagung dan ubi jalar, dan mungkin minum “chicha”, sejenis bir manis.

    Prof Rostain mengatakan dia diperingatkan agar tidak melakukan penelitian ini pada awal karirnya, karena para ilmuwan yakin tidak ada kelompok masyarakat kuno yang pernah hidup di Amazon.

    “Tetapi saya sangat keras kepala, jadi saya tetap melakukannya. Sekarang harus saya akui bahwa saya cukup senang telah membuat penemuan sebesar ini,” katanya.

    Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah memahami apa yang ada di area seluas 300km persegi yang belum disurvei.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Divonis 20 Tahun Penjara, Mantan Presiden Suriname Ogah Serahkan Diri

    Divonis 20 Tahun Penjara, Mantan Presiden Suriname Ogah Serahkan Diri

    Jakarta

    Mantan presiden Suriname Desi Bouterse (78) menolak menyerahkan diri untuk mulai menjalani hukuman penjara 20 tahun atas pembunuhan 15 lawan politiknya lebih dari 40 tahun lalu.

    Ketika ditanya pada Jumat (12/1) waktu setempat apakah Bouterse berencana datang menyerahkan diri, istrinya Ingrid Bouterse mengatakan kepada wartawan: “Tidak”.

    “Anda semua tahu bahwa ini adalah proses politik dan kami memberikan jawaban politik,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Sebelumnya pada Desember 2023, pengadilan tertinggi negara Amerika Selatan tersebut menguatkan vonis hukuman Bouterse pada tahun 2019 atas eksekusi mati 15 orang yang terdiri dari pengacara, jurnalis, pengusaha dan personel militer. Pembunuhan itu terjadi pada bulan Desember 1982, dua tahun setelah dia mengambil alih kekuasaan usai kudeta.

    Selama ini, Bouterse, mantan orang kuat yang memimpin dua kudeta dan juga menjabat sebagai presiden terpilih di bekas jajahan Belanda tersebut hingga tahun 2020, masih tetap bebas menunggu hasil persidangan

    Bouterse dan empat orang lainnya yang dinyatakan bersalah bersamanya telah diperintahkan untuk melapor ke pihak berwenang pada hari Jumat (12/1). Tiga dari empat rekan terpidananya, yang masing-masing dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, hadir bersama pengacara mereka.

    Kementerian Kehakiman telah membangun sel tahanan terisolasi untuk Bouterse di kompleks Rumah Sakit Militer Suriname, sekitar 10 menit dari pusat kota Paramaribo dan dekat dengan rumah sakit jika dia memerlukan perawatan medis.

    Pada Jumat (12/1), para pendukung Bouterse, yang masih sangat populer, terutama di kalangan masyarakat miskin dan kelas pekerja, berkumpul di rumahnya, bernyanyi dan menari untuk menunjukkan dukungan mereka.

    “Bouterse berada dalam kondisi yang baik sekarang,” kata Ramon Abrahams, wakil ketua Partai Nasional Demokrat (NDP) yang merupakan partai Bouterse.

    Namun, dia menolak menyebutkan di mana Bouterse berada.

    Bouterse melakukan kudeta pada tanggal 25 Februari 1980. Dia membantah terlibat dalam pembunuhan 15 orang pada tahun 1982. Dia mengatakan para korban ditahan karena merencanakan kudeta balasan dengan bantuan CIA, dan ditembak ketika mencoba melarikan diri.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Malaysia Imbau Warganya Tidak Pergi ke Yaman Usai Serangan AS-Inggris

    Malaysia Imbau Warganya Tidak Pergi ke Yaman Usai Serangan AS-Inggris

    Jakarta

    Pemerintah Malaysia mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk menunda semua perjalanan yang tidak penting ke Yaman.

    Kementerian Luar Negeri Malaysia menyampaikan hal ini dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (12/1) setelah serangan udara yang dilancarkan pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap Yaman. Serangan itu menargetkan wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi di negara tersebut pada hari Kamis lalu.

    Dilansir media Malaysia, Bernama dan New Straits Times, Sabtu (13/1/2024), kementerian menyatakan bahwa warga Malaysia yang tinggal di Yaman – sebagian besar pelajar – aman dan berada jauh dari daerah konflik.

    Kementerian melalui Kedutaan Besar Malaysia di Muscat, Oman memantau situasi secara seksama.

    “Semua warga Malaysia di Yaman didesak untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini yang dikeluarkan oleh otoritas setempat,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya.

    Sebelumnya, militer AS dan Inggris melakukan serangan udara terhadap beberapa target Houthi di Yaman pada Kamis malam waktu setempat. Serangan itu disebut sebagai tanggapan langsung atas rentetan serangan Houthi terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah.

    Kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal dalam jumlah besar terhadap rute pelayaran internasional utama melalui Laut Merah sejak perang di Gaza meletus. Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai respons terhadap serangan militer Israel di Gaza.

    Kelompok pemberontak ini telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

    Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/1), bahwa pasukan Amerika Serikat dan Inggris telah meluncurkan 73 serangan ke Yaman, yang menewaskan lima milisi Houthi.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ups! Salah Target, Rudal Houthi Sasar Kapal Pembawa Minyak Rusia

    Ups! Salah Target, Rudal Houthi Sasar Kapal Pembawa Minyak Rusia

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Houthi keliru menargetkan sebuah kapal tanker yang membawa minyak Rusia dalam serangan rudal di perairan lepas pantai Yaman pada hari Jumat (12/1) waktu setempat.

    Hal ini dilaporkan oleh perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey.

    “Sebuah kapal tanker berbendera Panama melihat tiga kapal kecil saat transit menuju timur melalui Koridor Transit Rekomendasi Internasional,” kata Ambrey, seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (13/1/2024).

    Ambrey menambahkan bahwa kapal tersebut melaporkan adanya rudal yang menghantam perairan. Tidak ada laporan korban maupun kerusakan akibat serangan rudal Houthi yang didukung Iran tersebut.

    Ambrey menilai kapal tersebut telah menjadi salah sasaran berdasarkan informasi lama yang tersedia secara publik, yang mengaitkan kapal tersebut dengan Inggris.

    “Ini adalah kapal tanker kedua yang secara keliru menjadi sasaran Houthi saat membawa minyak Rusia,” kata Ambrey.

    Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran, menguasai sebagian besar wilayah Yaman. Mereka telah meluncurkan serangkaian serangan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial Barat di Laut Merah sejak 19 November. Houthi menyebut serangan itu mereka lakukan sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza yang masih terus berlangsung.

    Sebagai respons atas serangan Houthi tersebut, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap target militer Houthi di Yaman. Rusia, sekutu Iran dan mitra negara-negara utama Arab, mengecam serangan tersebut dan menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB.

    Kelompok Houthi telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Makin Panas, AS-Inggris Kembali Serang Houthi di Yaman

    Makin Panas, AS-Inggris Kembali Serang Houthi di Yaman

    Jakarta

    Pasukan Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa pada hari Sabtu (13/1). Serangan baru ini dilakukan sehari setelah kedua negara tersebut melancarkan puluhan serangan udara yang menargetkan kelompok pemberontak Houthi di negara tersebut.

    Lewat media resminya, kelompok Houthi yang didukung Iran tersebut mengatakan bahwa serangan terbaru ini menargetkan pangkalan udara Al-Dailami di Sanaa, yang berada di bawah kendali Houthi sejak 2014.

    “Musuh Amerika-Inggris menargetkan ibu kota, Sanaa, dengan sejumlah serangan,” tulis media resmi Houthi, Al-Masirah TV di X, sebelumnya Twitter, mengutip korespondennya di Sanaa.

    “Agresi Amerika-Inggris menargetkan pangkalan Al-Dailami di ibu kota, Sanaa,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Militer AS mengonfirmasi serangan tersebut. Militer AS mengatakan pada Jumat (12/1) malam waktu setempat, bahwa pihaknya telah melakukan serangan baru terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

    “Pasukan AS melakukan serangan terhadap sebuah lokasi radar Houthi di Yaman” sekitar pukul 03.45 waktu setempat pada hari Sabtu, kata sebuah pernyataan dari Komando Pusat AS.

    Serangan itu merupakan “tindakan lanjutan terhadap sasaran militer tertentu” terkait dengan serangan hari sebelumnya, imbuh pernyataan itu.

    “Kami tahu bahwa mereka telah menembakkan setidaknya satu rudal sebagai pembalasan, namun rudal tersebut tidak mengenai satu kapal pun,” kata Direktur Staf Gabungan Amerika Serikat, Letnan Jenderal Douglas Sims kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    “Retorika mereka cukup kuat dan cukup tinggi. Saya perkirakan mereka akan mencoba melakukan semacam pembalasan,” ujarnya tentang Houthi.

    Kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal dalam jumlah besar terhadap rute pelayaran internasional utama melalui Laut Merah sejak perang di Gaza meletus. Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai respons terhadap serangan militer Israel di Gaza.

    Kelompok pemberontak ini telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini