Negara: Amerika Serikat

  • AS Kembali Tetapkan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris

    AS Kembali Tetapkan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) telah menetapkan kembali kelompok militan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris global. Penetapan itu akan memberikan dampak berupa sanksi keuangan yang ketat terhadap kelompok yang didukung oleh Iran tersebut.

    Langkah ini diambil setelah meningkatnya ketegangan di Laut Merah, akibat kelompok Houthi melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi jalur pelayaran penting itu.

    Pekan lalu, pesawat tempur, kapal perang, hingga kapal selam milik AS dan Inggris juga telah melancarkan puluhan serangan udara balasan terhadap kelompok Houthi.

    Memotong pendanaan dan persenjataan Houthi

    Para pejabat AS mengatakan, penetapan kembali Houthi sebagai kelompok teror ini bertujuan untuk memotong pendanaan dan persenjataan organisasi tersebut.

    “Amerika Serikat menetapkan… Houthi sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus,” demikian ungkap seorang pejabat senior pemerintahan AS kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa penetapan ini belum akan berlaku selama 30 hari ke depan dan masih dapat dicabut “jika Houthi menghentikan serangan mereka.”

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken sebelumnya telah mencoret kelompok tersebut dari daftar organisasi teroris asing dan teroris global pada Februari 2021.

    Ketegangan di Laut Merah

    Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman menyatakan serangan mereka terhadap pelayaran kapal komersial di Laut Merah itu ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

    Amerika Serikat, Israel, dan beberapa negara lain memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

    Ian Ralby, peneliti senior nonresiden di Centre for Maritime Strategy, mengatakan kepada DW bahwa “tidak perlu melakukan banyak hal hanya untuk mengganggu pelayaran kapal” dan Houthi “memiliki kemampuan untuk mengganggu pelayaran tanpa batas waktu, mengingat kemampuan teknologi yang rendah dapat menjadi pendekatan yang sangat mengganggu.”

    Dia menambahkan, pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional membutuhkan lebih banyak dukungan dalam menghadapi pemberontakan Houthi yang didukung Iran.

    “Sebagian dari itu membutuhkan pelabelan Houthi sebagai organisasi teroris asing dan mendukung pemerintah Yaman untuk terlibat dan merebut kembali beberapa wilayah yang dikuasai oleh Houthi, yang memungkinkan kelompok itu untuk melancarkan serangan-serangan ini.”

    kp/ha/as (AP, Reuters, AFP)

    Simak video ‘Houthi Klaim Berhasil Serang Kapal AS di Teluk Aden’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wapres AS Ngaku Sangat Takut Trump Kembali ke Gedung Putih

    Wapres AS Ngaku Sangat Takut Trump Kembali ke Gedung Putih

    Jakarta

    Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat Kamala Harris mengaku dirinya sangat takut bahwa Donald Trump akan memenangi pemilihan presiden dan kembali ke Gedung Putih. Dia pun mendesak Partai Demokrat untuk “melawan”.

    Komentarnya ini dilontarkan setelah Trump meraih kemenangan pada hari Senin lalu dalam kaukus di Iowa, langkah pertama dalam perebutan nominasi calon presiden Partai Republik untuk menantang petahana Presiden Joe Biden pada pemilihan presiden November mendatang.

    “Saya sangat takut, itulah sebabnya saya bepergian ke negara kita… kita semua harusnya takut,” kata Wapres AS itu kepada The View, sebuah acara bincang-bincang di jaringan ABC, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/1/2024).

    Namun Harris yang berusia 59 tahun itu menambahkan: “Kita tidak lari dari sesuatu ketika kita takut, kita melawannya.”

    Komentar Harris tersebut menanggapi pertanyaan tentang laporan bahwa mantan presiden Barack Obama prihatin dengan kampanye Biden, dan komentar mantan ibu negara Michelle Obama yang mengatakan dia “takut” jika Trump kembali terpilih.

    Biden telah meningkatkan serangan langsung terhadap Trump baru-baru ini, dengan mengingatkan bahwa mantan presiden yang menghadapi 91 dakwaan pidana tersebut merupakan ancaman bagi demokrasi AS.

    Harris sendiri memiliki peran yang semakin menonjol dalam upayanya memobilisasi para pemilih kulit hitam, kaum perempuan dan kaum muda untuk pemilu penting tahun ini.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri! Pesawat Boeing 737 Menlu AS Alami Kebocoran Oksigen

    Ngeri! Pesawat Boeing 737 Menlu AS Alami Kebocoran Oksigen

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken terpaksa berganti pesawat setelah pesawatnya mengalami kegagalan kritis terkait dengan kebocoran oksigen.

    Dilansir CNN, Kamis (18/1/2024), Blinken dan rombongannya hendak menaiki sebuah pesawat Boeing 737 di Zurich, Swiss pada hari Rabu (17/1) waktu setempat untuk kembali ke Washington, AS usai mengikuti rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Dunia di Davos. Namun, setelah mereka naik, pesawat diketahui mengalami masalah dan rombongan Blinken pun terpaksa turun dari pesawat.

    Sebuah pesawat baru yang lebih kecil sedang dikirim untuk menerbangkan Blinken, dan banyak orang dalam rombongan perjalanan tersebut sekarang akan kembali ke Washington secara komersial, demikian menurut pers perjalanan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pesawat tersebut mengalami masalah mekanis. Dia mengatakan Blinken diperkirakan tetap akan kembali ke Washington pada Rabu malam waktu setempat.

    “Ada masalah mekanis pada pesawatnya,” kata Miller, dikutip BBC, Kamis (18/1/2024). “Angkatan Udara sudah mengirimkan pesawat pengganti. Kami diperkirakan tetap akan kembali malam ini, namun beberapa jam lebih lambat dari rencana semula,” imbuhnya.

    Ini adalah masalah terbaru yang menerpa Boeing yang dulunya terkenal, namun sekarang reputasinya tercoreng. Sebelumnya pada tanggal 5 Januari lalu, sebuah panel jendela pesawat Boeing milik maskapai Alaska Airlines terlepas tak lama setelah lepas landas ketika pesawat berada di ketinggian 16.000 kaki.

    Untungnya tidak ada seorang pun yang duduk di kursi dekat jendela, dan tidak ada yang terluka parah. Namun, insiden tersebut menyebabkan penghentian sementara operasional seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9 seiring maskapai-maskapai penerbangan diperintahkan untuk memeriksa kemungkinan adanya kesalahan perakitan dan baut yang longgar atau lepas.

    Tonton juga Video: Houthi Klaim Berhasil Serang Kapal AS di Teluk Aden

    Meskipun penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan, CEO Boeing Dave Calhoun telah mengakui “kesalahan” Boeing yang menyebabkan insiden tersebut.

    Pesawat Alaska Air itu adalah versi 737 yang lebih baru daripada yang akan ditumpangi Blinken, yang merupakan model lama yang dimodifikasi untuk digunakan oleh militer. Namun versi terbaru dari 737, yakni 737 Max, juga telah mengalami serangkaian masalah serius jauh sebelum insiden Alaska Air bulan ini.

    Dua kecelakaan pesawat 737 Max, yang terjadi pada tahun 2018 di Indonesia dan awal tahun 2019 di Ethiopia, menewaskan seluruh 346 orang di dalamnya. Tragedi itu mengakibatkan pesawat tersebut dilarang terbang selama 20 bulan sementara Boeing berupaya untuk memperbaiki cacat desain tersebut yang menyebabkan pesawat jatuh.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Jakarta

    Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak ingin lebih lama lagi menghalangi pengiriman jet tempur Eurofighter ke Arab Saudi. Tindakan ini diambil meski ada kekhawatiran dari beberapa anggota partainya dan dari mitra koalisi pemerintahannya.

    Kanselir sependapat dengan penilaian Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, bahwa Arab Saudi mengambil “sikap yang sangat konstruktif” terhadap Israel dalam konflik Timur Tengah saat ini, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit, Senin (08/01) di Berlin. Angkatan Udara Saudi juga telah menggunakan Eurofighters untuk memblokir roket yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman ke arah Israel.

    Bagi Scholz dan Baerbock, argumen tentang “sikap konstruktif” Arab Saudi melebihi kekhawatiran sebagian anggota partai koalisi tentang peran Arab Saudi dalam perang Yaman dan pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. Bukan mereka saja yang melakukan pendekatan ini.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga memberikan komentar positif atas peran Arab Saudi setelah kunjungannya ke Riyadh pada hari Senin. Ada pembicaraan tentang normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel, lapornya dari percakapannya dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS). Menurut laporan lembaga tersebut, Saudi memiliki “kepentingan yang jelas untuk melanjutkan hal ini,” kata Blinken.

    Tertundanya pemulihan hubungan Israel-Arab Saudi

    Ini berarti Blinken, Scholz, dan Baerbock memberikan penilaian yang jauh lebih positif dibandingkan beberapa pakar Timur Tengah. Sejumlah pakar justru melihat jarak antara Israel dan Saudi kian jauh setelah serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang Gaza. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, Jerman dan beberapa negara lainnya.

    Menghentikan pemulihan hubungan ini jelas merupakan salah satu motif Hamas melakukan serangan skala besar. Pada awal Desember, beberapa peserta di Forum Doha (pertemuan para pakar Timur Tengah Arab dan internasional) mengatakan bahwa proses normalisasi Israel-Saudi tidak mungkin dilakukan.

    Arab Saudi memang telah menunda proses normalisasi hubungan, setidaknya untuk saat ini, mengingat perang yang menewaskan ribuan orang di Gaza. Namun, proses ini belum berakhir secara resmi. Pemulihan hubungan masih tertunda.

    Namun reaksi militer Israel terhadap serangan Hamas telah mengubah situasi. Seperti kebanyakan negara Arab dan Islam, Riyadh menilai tindakan militer Israel secara lebih kritis dibandingkan sebagian besar negara-negara Barat.

    Pada bulan November, di pertemuan puncak digital negara-negara BRICS, bin Salman menyerukan agar tidak ada lagi pengiriman senjata ke Israel. Beberapa pengamat bahkan berasumsi bahwa Arab Saudi akan semakin dekat dengan Iran karena pengaruh perang Gaza.

    Arab Saudi telah dengan jelas mengartikulasikan dirinya mengenai perang tersebut. Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan al-Saud, mengambil alih kepemimpinan komite diplomatik yang diprakarsai oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, dan menganjurkan gencatan senjata segera. Hal ini bertentangan dengan keinginan Israel.

    Patut dicatat bahwa pertemuan pertama bin Farhan mengenai masalah ini terjadi di Beijing dan Moskow, bukannya di Washington, menurut jurnal Foreign Policy. “Sebuah sinyal yang jelas bagi Washington bahwa Arab Saudi memiliki pilihan lain di dunia multipolar yang terus berkembang ini,” tulis jurnal tersebut. Dan: “Elit kepemimpinan Saudi ingin menghindari keterlibatan dalam wacana Israel.”

    Kepentingan Arab Saudi tetap sama

    Terlepas dari semua retorika kritis terhadap Israel, ada satu hal yang jelas, kata Philipp Dienstbier, kepala program regional Negara-Negara Teluk di Yayasan Konrad Adenauer (KAS) yang berbasis di Yordania. Menurutnya, kepentingan kebijakan luar negeri Arab Saudi bahkan setelah dimulainya perang Gaza tidak berubah secara mendasar.

    Dengan cara ini, Kerajaan Saudi akan dapat memenuhi keinginan AS untuk menjalin hubungan baik dengan Israel karena Saudi masih terus bergantung pada kemitraan keamanan dengan Washington.

    “Setelah kecewa atas kurangnya respons AS terhadap penembakan fasilitas produksi minyak Saudi pada 2019, Arab Saudi kini mengharapkan respons yang lebih solid dan dapat diandalkan dari kemitraan keamanan dengan AS,” kata Dienstbier, “Riyadh mencari dukungan AS untuk program nuklirnya, serta kerja sama senjata.”

    Negara ini juga mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan Israel, kata Dienstbier. Sebagai bagian dari modernisasi ekonomi, Kerajaan Arab Saudi mengupayakan pertukaran ekonomi yang erat dengan negara-negara besar di kawasan.

    “Dan tentu saja Israel berada di garis depan, terutama dalam hal teknologi tinggi. Kedua negara juga memiliki kepentingan yang sama dalam proyek perdagangan dan infrastruktur,” kata pakar asal Jerman tersebut.

    Tergantung pada stabilitas regional

    Terlepas dari semua itu, Arab Saudi mempunyai kepentingan yang sangat besar untuk menjaga stabilitas kawasan sebaik mungkin, meskipun terjadi perang di Gaza. Krisis dan perang di lingkungan sekitar telah menghalangi rencana modernisasi Arab Saudi sendiri.

    Namun, serangan yang dilakukan milisi Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah menunjukkan betapa rapuhnya keamanan dan stabilitas saat ini di seluruh kawasan. “Arab Saudi belum mengonfirmasi, tapi juga tidak menyangkal” bahwa mereka juga mencegat beberapa roket yang ditembakkan oleh Houthi ke arah Israel, ujar Dienstbier.

    Selama bertahun-tahun, Arab Saudi telah memimpin aliansi militer internasional melawan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman. Gencatan senjata yang dinegosiasikan baru-baru ini sebagian besar masih berlaku, meskipun secara resmi telah berakhir.

    Arab Saudi akan terus melakukan upaya lebih besar untuk mengamankan wilayah perbatasannya. Oleh karena itu, instalasi militer yang digunakan kerajaan untuk mempertahankan diri dari serangan Yaman dalam beberapa tahun terakhir masih beroperasi. (ae/hp)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Kim Jong Un Umumkan Bye-bye Rekonsiliasi dengan Korsel

    Memanas! Kim Jong Un Umumkan Bye-bye Rekonsiliasi dengan Korsel

    Jakarta

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengumumkan negaranya tidak akan lagi mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Selatan (Korsel). Kim pun menyerukan penyusunan ulang konstitusi Korut untuk menghilangkan gagasan kenegaraan bersama antara dua Korea yang terpecah akibat perang itu.

    Langkah bersejarah untuk membatalkan upaya unifikasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

    Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan, dalam pidatonya di sidang parlemen Korut, Majelis Rakyat Tertinggi pada Senin (15/1) waktu setempat, Kim menyalahkan Korea Selatan dan Amerika Serikat karena meningkatkan ketegangan di kawasan, dengan perluasan latihan militer gabungan mereka, pengerahan aset militer strategis AS, dan kerja sama keamanan trilateral dengan Jepang. Kim menyebut tindakan tersebut telah mengubah Semenanjung Korea menjadi zona risiko perang yang berbahaya.

    Dilansir Associated Press, Selasa (16/1/2024), Kim mengatakan bahwa mustahil bagi Korea Utara untuk melakukan rekonsiliasi dan reunifikasi secara damai dengan Korea Selatan, yang digambarkannya sebagai “antek kelas atas” dari kekuatan luar yang terobsesi dengan manuver konfrontatif.

    Dia pun menyerukan agar parlemen menulis ulang konstitusi Korea Utara untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai “musuh utama” bagi Korea Utara.

    Kim juga memerintahkan penghapusan simbol-simbol rekonsiliasi antar-Korea di masa lalu, untuk “sepenuhnya menghilangkan konsep-konsep seperti ‘reunifikasi’, ‘rekonsiliasi’ dan ‘saudara sebangsa’ dari sejarah nasional republik kita.”

    Kim Jong Un secara khusus menuntut pemotongan jalur kereta api lintas batas dan merobohkan sebuah monumen di Pyongyang untuk menghormati upaya reunifikasi, yang oleh Kim digambarkan sebagai hal yang merusak pemandangan.

    “Ini adalah kesimpulan akhir yang diambil dari sejarah pahit hubungan antar-Korea bahwa kita tidak bisa menempuh jalan pemulihan nasional dan reunifikasi bersama-sama,” katanya.

    Kim juga mengumumkan untuk membubarkan lembaga-lembaga penting pemerintah yang ditugaskan mengelola hubungan dengan Korea Selatan.

    “Komite Reunifikasi Damai Negara, Biro Kerja Sama Ekonomi Nasional dan Badan Pariwisata Internasional (Diamond Mountain), alat-alat yang ada untuk dialog, negosiasi dan kerja sama (Utara-Selatan), dihapuskan,” kata Majelis Rakyat Tertinggi dalam sebuah pernyataan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Geger Gunung Berapi Meletus di Islandia, Lava Membakar Rumah-rumah

    Jakarta

    Sejumlah rumah penduduk terbakar di Kota Grindavik, Islandia, setelah gunung berapi di dekatnya dua kali meletus dan memuntahkan lava.

    Letusan sebuah gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia, pada Minggu (14/01) dini hari, menumpahkan lava ke Grindavik.

    Letusan itu terbukti menjadi “skenario terburuk” menurut seorang ahli, sehingga seluruh penduduk kota nelayan tersebut harus dievakuasi.

    Dinding penahan yang dibangun setelah letusan pertama pada Desember lalu sebagian berhasil menahan lava, namun beberapa bidang dinding tak mampu menahan laju lava.

    Akibatnya jalan utama menuju kota terputus oleh aliran lahar.

    Dalam pidatonya yang disiarkan langsung pada Minggu malam, Presiden Islandia, Gudni Johannesson, mendesak masyarakat agar “tetap bersatu dan bersikap welas asih kepada mereka yang harus meninggalkan di rumahnya”.

    Dia berharap semuanya bersikap tenang, namun “apa pun bisa terjadi”, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.

    Beberapa pekan setelahnya, dinding penahan dibangun di sekitar gunung berapi guna mengarahkan batuan vulkanik menjauh dari Grindavik, yang dihuni sekitar 4.000 orang.

    Kantor Meteorologi Islandia (IMO) mengatakan dinding penahan di sejumlah tempat tidak mampu membendung laju lava, sehingga aliran lava mencapai kota yang kemudian membakar rumah-rumah dan bangunan.

    Tidak ada indikasi gangguan terhadap penerbangan domestik dan internasional pascaletusan.

    Penerbangan dari Bandara Keflavik, yang lokasinya paling dekat dari pusat lava, tetap beroperasi seperti biasa, pada Senin (15/01) pagi.

    Orang-orang yang datang dari pengungsian ke Grindavik, di barat daya Islandia, akibat letusan sebelumnya, terpaksa kembali meninggalkan rumahnya.

    Jurnalis sains dan ahli vulkanologi, Robin Andrews, mengatakan letusan yang sedang berlangsung adalah “situasi yang sangat berbahaya dan merugikan” lantaran lava telah mencapai kota tersebut.

    Dalam wawancara dengan BBC, ia menunjukkan bahwa curahan lava dari dua letusan saat ini “tidak menunjukkan tanda-tanda melambat”.

    BBC

    “Dalam hal durasi dan tingkat keparahan kerusakan, mustahil untuk dipetakan saat ini,” katanya.

    Dia memperingatkan bahwa dampak letusan bisa menjadi “masalah” bagi orang-orang yang punya masalah pernapasan.

    Alasannya, aktivitas gunung berapi melepaskan gas seperti sulfur dioksida, yang mengiritasi kulit, mata, hidung dan tenggorokan.

    Perdana Menteri (PM) Islandia, Katrn Jakobsdttir mengatakan pemerintah akan menggelar rapat pada hari Senin untuk membahas langkah-langkah penempatan sementara bagi penduduk yang harus dievakuasi.

    “Hari ini adalah hari kelam bagi Grindavik dan hari ini adalah hari kelam bagi seluruh Islandia, namun matahari akan terbit kembali,” katanya.

    “Bersama-sama kita akan menghadapi guncangan ini apa pun yang kemungkinan akan terjadi. Pikiran dan doa kami menyertai Anda.”

    Tingkat kewaspadaan di negara tersebut telah dinaikkan menjadi “darurat” tingkat tertinggi dari tiga tingkat yang menandakan adanya ancaman bahaya terhadap manusia, komunitas, harta benda atau lingkungan.

    Letusan pada hari Minggu adalah yang kelima yang terjadi di sepanjang Semenanjung Reykjanes sejak 2021.

    Islandia terletak di atas Punggung Bukit Atlantik Tengah, batas antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara dua lempeng tektonik terbesar di planet ini. Islandia memiliki 33 sistem gunung berapi aktif.

    Lihat juga Video: BNPB Sebut Tragedi 23 Pendaki Gunung Marapi Bentuk Kelalaian

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Teheran

    Garda Revolusi Iran mengklaim pasukannya telah menyerang ‘markas spionase’ Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak. Serangan Teheran dengan menggunakan rudal balistik itu dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

    “Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    “Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini,” imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

    Iran sebelumnya bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

    “Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Serangan rudal Iran terhadap target di wilayah Irak itu dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat soal eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Tonton juga Video: Momen Ganjar Nobar Laga Indonesia Vs Irak di Rumah Warga Banjarnegara

    Sekutu-sekutu Iran seperti Hizbullah dari Lebanon, Houthi dari Yaman, juga faksi-faksi pro-Teheran di Irak dan Suria turut melancarkan serangan terhadap target-target Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), untuk menunjukkan solidaritas terhadap Jalur Gaza.

    Laporan tiga sumber keamanan setempat menyebut rentetan suara ledakan terdengar di area berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Erbil di wilayah Kurdistan. Area tersebut juga diketahui terletak dekat Konsulat AS dan sejumlah permukiman sipil.

    Menurut dua pejabat AS yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada Reuters, tidak ada fasilitas AS yang terdampak serangan rudal tersebut.

    Perdana Menteri Kurdi Irak, Masrour Barzani, dalam pernyataan yang dirilis kantornya mengecam serangan di wilayah Erbil itu sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi”.

    Sementara dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya empat warga sipil tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Erbil.

    Laporan sejumlah sumber keamanan dan medis Irak menyebut seorang pengusaha multi-jutawan Kurdi bernama Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas. Salah satu rudal yang ditembakkan Iran dilaporkan menghantam rumah Dizayee.

    Dizayee yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis terkemuka dalam sektor real-estate di Kurdistan.

    Satu rudal lainnya dilaporkan menghantam rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu rudal menghantam pusat intelijen Kurdi.

    Reuters tidak bisa memverifikasi klaim dan laporan tersebut secara independen. Israel belum memberikan komentar atas klaim serangan dari Iran terhadap pusat spionase Mossad tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Menteri Negara-negara Andean Gelar Pertemuan Darurat Bahas soal Ekuador

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan dari negara-negara Andean akan mengadakan pertemuan darurat akhir pekan ini. Pemerintah Peru mengatakan pertemuan ini akan membahas masalah kejahatan narkoba lintas perbatasan yang telah membawa Ekuador ke dalam krisis keamanan.

    Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengatakan bahwa pertemuan di Lima, Peru, pada Minggu ini akan fokus pada cara-cara untuk menghadapi kejahatan transnasional. Khususnya, terkait pemberantasan narkoba.

    “Kita harus menghentikan perdagangan narkoba, yang merupakan sumber utama pendanaan untuk masalah yang telah menimbulkan kematian, kekacauan dan kecemasan di negara tetangga kita, Ekuador,” kata Alberto Otarola seperti dilansir AFP, Selasa (16/1/2024).

    Para menteri dari Peru, Bolivia, Kolombia dan Ekuador akan ambil bagian, berupaya memperdalam kerja sama melalui “sistem intelijen, polisi, dan angkatan bersenjata nasional… dalam perjuangan bersama melawan kejahatan terorganisir,” kata Otarola.

    Ekuador yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain terbesar di dunia – Kolombia dan Peru – baru-baru ini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional.

    Kekerasan terbaru ini dipicu oleh kaburnya salah satu bos geng narkotika paling kuat di Ekuador dari penjara Guayaquil lebih dari seminggu yang lalu.

    Pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di seluruh negeri, membuat marah para gangster yang melancarkan beberapa serangan mematikan dan menyandera puluhan orang, yang sebagian besar telah dibebaskan.

    Diketahui, Peru dan Kolombia memperkuat keamanan di perbatasan mereka sehubungan dengan pecahnya kekerasan yang telah merenggut sedikitnya 19 nyawa di negara tetangga mereka.

    Kekerasan akibat narkoba menimbulkan dampak buruk terhadap generasi muda di Ekuador, dengan tingkat pembunuhan di kalangan anak-anak dan remaja melonjak hingga setidaknya 770 kasus, meningkat sebesar 640 persen dibandingkan empat tahun sebelumnya, kata UNICEF pada hari Senin, mengutip Kementerian Dalam Negeri Ekuador.

    Kantor badan anak-anak PBB untuk Amerika Latin dan Karibia yang berbasis di Panama itu mengatakan perekrutan paksa anak-anak oleh geng narkoba juga meningkat. Kekerasan akibat narkoba juga menghalangi akses anak di bawah umur terhadap hal-hal mendasar seperti layanan kesehatan dan pendidikan.

    (zap/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Pria di New York Ditembak di Kereta Bawah Tanah gegara Hentikan Pertengkaran

    Jakarta

    Seorang pria berusia 45 tahun ditembak mati di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat. Pria itu dibunuh setelah dia mencoba menghentikan perkelahian seseorang yang dipicu karena suara musik yang sangat keras.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1/2024), setelah diidentifikasi polisi, korban diketahui bernama Richard Henderson berusia 45 tahun. Dia ditembak di punggung dan bahu saat dia menaiki kereta bawah tanah untuk pulang.

    Polisi mengatakan Handerson ditembak pada Minggu (14/1) malam ketika dia hendak pulang. Peristiwa ini merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan di sistem kereta bawah tanah New York, yang digunakan oleh lebih dari lima juta orang setiap hari.

    Saudara Handerson mengatakan pada CBS New York, saat kejadian korban hendak pulang setelah menonton pertandingan sepak bola Amerika di rumah temannya.

    Diketahui, kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2023. Ada juga seorang pria melepaskan tembakan di kereta bawah tanah yang padat pada bulan April 2022, peristiwa itu membuat 29 orang luka.

    Pria itu dijatuhi hukuman 10 hukuman penjara seumur hidup. Menurut catatan The New York Times, pada tahun 2023 ada sekitar 1.100 orang ditembak di kota New York.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Kapal Kargo Milik AS

    Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Kapal Kargo Milik AS

    Jakarta

    Pemberontak Houthi di Yaman menyerang sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat (AS) dengan sebuah rudal. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bagi wilayah yang bergejolak tersebut setelah serangan berulang kali terhadap kapal yang memicu serangan AS dan Inggris.

    Dilansir AFP, Selasa (16/1), setelah serangan Barat terhadap sejumlah sasaran pada Jumat (12/1) lalu, kelompok Houthi mengatakan mereka tidak akan tergoyahkan dan menyatakan bahwa kepentingan AS dan Inggris adalah target yang sah.

    Kapal kargo Gibraltar Eagle yang berbendera Kepulauan Marshall mengalami kebakaran, tetapi tidak ada korban jiwa dan tetap layak berlayar, kata Komando Pusat AS, setelah serangan terbaru dalam beberapa hari terakhir.

    “Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyerang M/V Gibraltar Eagle,” tulisnya di akun media sosial X.

    “Kapal tersebut melaporkan tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan dan terus melanjutkan perjalanannya,” tambah CENTCOM, yang mengarahkan operasi militer AS di wilayah tersebut.

    Juru bicara militer Houthi Yahya Saree kemudian mengatakan pemberontak “melakukan operasi militer yang menargetkan kapal Amerika” di Teluk Aden dengan menggunakan “sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai”.

    Sumber militer Houthi dan pemerintah Yaman mengatakan bahwa pemberontak menembakkan tiga rudal pada Senin (15/1). Sebuah rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan sebelumnya menuju jalur pelayaran di Laut Merah Selatan gagal dalam penerbangan dan jatuh di darat, kata CENTCOM.

    Serangan-serangan yang dilakukan dan terhadap kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari “poros perlawanan” kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran, telah meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan di wilayah tersebut akibat perang Gaza.

    Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang didukung Iran telah berperang dengan Israel selama lebih dari tiga bulan.

    Sekitar 12% perdagangan global biasanya melewati Selat Bab al-Mandeb, pintu masuk Laut Merah antara Barat Daya Yaman dan Djibouti, namun serangan pemberontak telah menyebabkan banyak pengiriman dialihkan ribuan mil ke seluruh Afrika.

    Departemen Transportasi AS merekomendasikan agar kapal komersial yang terkait dengan AS tidak memasuki Laut Merah bagian Selatan, dan memperingatkan risiko tingkat tinggi dari potensi serangan balasan.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini