Negara: Amerika Serikat

  • Ketua Banggar DPR Said: Waspadai Dampak Perang Israel-Iran

    Ketua Banggar DPR Said: Waspadai Dampak Perang Israel-Iran

    Surabaya (beritajatim.com) – Iran secara resmi menyatakan penghentian serangan ke Israel, setelah Sabtu 13 April 2024 lalu Iran menyerang secara langsung Israel. Serangan Iran terhadap Israel ini berdampak kontan atas kenaikan beberapa komoditas strategis global.

    Terjadi kenaikan harga minyak, menyentuh di level 90,5 US Dollar per barel dari posisi sebelumnya di harga 89 US Dollar per barel. Setelah menyatakan penghentian serangan atas Israel pada 13 April 2024 lalu, apakah perang antara Iran dan Israel akan berakhir?

    “Kita berharap serangan ini berakhir, sehingga ketegangan di Timur Tengah makin mereda. Namun, melihat kemungkinan tren yang ada, eskalasi geopolitik di Timur Tengah akan tetap membara,” tutur Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, Selasa (16/4/2024).

    Seperti kita ketahui bersama, sejak pecah Revolusi1979, Iran mengubah orientasi kebijakan luar negerinya terhadap Israel. Kedua negara terlibat perang proxy berlangsung sangat lama.

    “Karena itulah, saya perkirakan permusuhan kedua negara tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat, dan setiap saat bisa terjadi konfrontasi lanjutan. Merespons situasi tersebut, saya selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI meminta pemerintah pro aktif melakukan langkah-langkah strategis,” katanya.

    Langkah strategis, menurut Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu, antara lain pro aktif melakukan upaya diplomatik,melalui lembaga lembaga internasional, baik di PBB, maupun OKI. Yakni, untuk mendorong gencatan senjata dari kedua negara, sejalan dengan mencari upaya damai perang antara Israel dan Palestina.

    Kemudian, mendorong PBB untuk lebih memiliki makna dalam upaya penciptaan perdamaian dunia. Upaya ini memang tidak mudah, sebab pembelaan Amerika Serikat dan Inggris yang begitu kuat kepada Israel.

    Apalagi jika dilihat dari sisi keuntungan ekonomi, eskalasi di Timur Tengah yang mendongkrak harga minyak dunia, menguntungkan kedua ‘blok politik’ besar, yakni Tiongkok, Rusia versus Amerika Serikat, Arab Saudi, Kanada yang sama-sama produsen minyak bumi dan senjata besar di dunia.

    “Pro aktif juga mengamankan pasokan minyak bumi untuk kebutuhan di dalam negeri, sebab kita bergantung dari impor minyak mentah dan hasil minyak rata-rata 3,5 juta ton per bulan, merujuk data tahun 2023. Jika perang masih berlanjut, jalur suplai minyak bumi melalui Selat Hormuz akan terganggu. Apalagi Iran termasuk 10 negara terbesar dunia yang memproduksi minyak buminya hingga 3,45 juta barel per hari pada tahun 2023. Dampak kenaikan harga minyak dunia akan menjadi beban besar bagi APBN kita,” jelasnya.

    Pemerintah juga harus pro aktif mempersiapkan kesiapan APBN menghadapi tekanan eksternal imbas dari kenaikan harga minyak dan depresiasi US Dollar terhadap Rupiah. Sebab setiap rupiah yang melemah sebesar Rp 500 dan harga minyak naik 10 US Dollar per barel, maka anggaran subsidi atau kompensasi diproyeksi meningkat Rp 100 triliun. APBN 2024 mematok rupiah di level Rp 15.000/US Dollar dan ICP 82 US Dollar/barel.

    Beberapa pengamat menyatakan, harga minyak bumi bisa menyentuh 120 US Dollar per barel, jika distribusi minyak bumi melalui Selat Hormuz terganggu. Sebab jalur ini menjadi penopang 21 persen lalu lintas minyak bumi dunia.

    Juga, pro aktif memastikan ketersediaan US Dollar bagi para importir komoditas strategis, seperti bahan pangan, dan minyak bumi, sekurang kurangnya enam bulan ke depan, untuk memastikan efektivitas lindung nilai. Termasuk pro aktif untuk mengembangkan skema pembayaran lebih variatif untuk menggantikan US Dollar, dengan terus mengembangkan local currency settlement, terutama pada pembayaran komoditas strategis di sektor pangan dan energi.

    “Pemerintah juga harus pro aktif memastikan kemampuan untuk pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan utang luar negeri yang berdenominasi US Dollar, mengingat tren adanya depresiasi Rupiah dari US Dollar, dari batas rata rata yang ditetapkan di APBN 2024,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel

    Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel

    Jakarta

    Raja Yordania Abdullah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Abdullah membicarakan perihal eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan udara Iran ke Israel.

    Dilansir Reuters, Senin (15/4/2024), Raja Abdullah mengatakan eskalasi yang berkelanjutan dari Israel hanya akan memperluas konflik. Dia menegaskan Yordania tidak akan menjadi arena perang.

    “Eskalasi yang dilakukan Israel hanya akan memperluas lingkaran konflik,” katanya.

    Terpisah, Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh mengatakan setiap eskalasi di wilayah tersebut akan mengarah pada ‘jalan yang berbahaya’. Dalam sambutannya kepada kabinet, Khasawneh mengatakan angkatan bersenjata negara itu akan menghadapi segala upaya pihak mana pun yang berupaya membahayakan keamanan kerajaan.

    “Semua pihak harus bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri…dan tidak terseret ke dalam eskalasi yang pasti akan menimbulkan konsekuensi berbahaya,” kata Khasawneh.

    Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Misteri Gunung Shasta, Disebut Sarang Alien, hingga Tempat Aliran Sesat

    Misteri Gunung Shasta, Disebut Sarang Alien, hingga Tempat Aliran Sesat

    Jakarta

    Pernahkah kalian mendengar tentang Gunung Shasta? Gunung yang sangat indah di California Utara, Amerika Serikat ini menyimpan banyak misteri. Ada banyak julukan bagi gunung ini, mulai dari sarang UFO dan alien, peradaban yang telah lama hilang, makhluk aneh dari dunia lain, hingga tempat aliran sesat.

    Mengapa Gunung Shasta Istimewa?

    Gunung Shasta adalah stratovolcano atau gunung berapi gabungan, yang mencapai ketinggian 4.322 meter. Seperti gunung berapi lain dari jenis ini, gunung berapi tersebut memiliki bentuk kerucut yang lebih klasik, yang dibentuk oleh empat kerucut gunung berapi berbeda yang saling tumpang tindih. Hal ini menjadikannya landmark yang mencolok dan mudah terlihat, lengkap dengan permukaannya yang tertutup salju, serta merupakan lokasi ideal bagi pendaki gunung, pendaki, berkemah, dan pemain ski.

    Namun tempat ini juga telah lama menjadi tujuan wisata bagi pengunjung yang bertujuan spiritual dan mencari liburan yang tidak biasa. Setiap tahun, ribuan orang mengunjungi gunung ini dengan harapan dapat berkomunikasi dengan sesuatu di luar Bumi.

    Ada pemandu wisata dan tempat tertentu di gunung tersebut yang didedikasikan untuk meditasi dan aktivitas spiritual lainnya. Banyak juga sumber bacaan yang menawarkan berbagai teks berkaitan dengan metafisika tentang penyembuhan, getaran alam, kristal alami, penampakan malaikat, dan sebagainya, banyak di antaranya mengklaim memiliki hubungan dengan Gunung Shasta.

    Dianggap Tempat Suci

    Meskipun ada berbagai konspirasi modern yang terkait dengan Gunung Shasta, gunung ini telah lama menjadi situs suci bagi banyak suku pribumi. Masyarakat adat mempunyai klaim lama atas gunung tersebut dan sejarahnya. Artefak yang ditemukan di wilayah tersebut menunjukkan bahwa manusia telah tinggal di wilayah tersebut setidaknya selama 9.000 tahun, menjadikannya salah satu wilayah yang paling lama dihuni di negara ini.

    Suku -suku yang tinggal di sekitar gunung saat ini antara lain suku Shasta, Wintu, Achomawi, Atsugewi, Moduc, dan Klamath. Menurut cerita tradisional mereka, gunung tersebut dihuni oleh berbagai makhluk halus dan penjaga. Salah satunya adalah arwah Chief Skell yang konon turun ke puncak gunung dari surga. Selama konfliknya dengan roh primordial lain dari ‘Dunia Bawah’, Chief Skell menyebabkan berbagai letusan di lereng gunung dan sekitarnya.

    Tokoh adat terkemuka lainnya, seperti G’mokumk yang berarti Sang Pencipta, konon tinggal di gunung tersebut. Menurut masyarakat Moduc, tulang belulang nenek moyang mereka yang telah lama meninggal dikuburkan di gunung tersebut. Mereka juga percaya bahwa makhluk yang dikenal sebagai matah kagmi atau kaki besar, menghuni dan melindungi hutan di sekitarnya. Ada kemungkinan legenda kuno ini dan tempat-tempat keramat yang terkait mengilhami beberapa kepercayaan kontemporer tentang gunung tersebut.

    Kota Cahaya yang Hilang

    Salah satu cerita terkini tentang Gunung Shasta adalah bahwa gunung ini adalah rumah bagi kota bernama Telos yang berada di bawah tanah dan sangat maju. Telos dijuluki sebagai Kota Cahaya yang dihuni oleh suku Lemurian. Orang-orang ini merupakan keturunan manusia atau makhluk humanoid yang pernah hidup di benua Lemuria yang hilang .

    Jika kalian mengira penamaan Lemuria berasal dari hewan bernama ‘lemur’, kalian benar. Menurut catatan di abad ke-19, pernah ada daratan luas yang lenyap ditelan perairan Samudra Hindia. Jika memang ada, daratan ini, Lemuria akan membantu menjelaskan mengapa fosil lemur ditemukan di Madagaskar dan India, namun tidak ditemukan di tempat lain di Afrika atau Timur Tengah.a

    Menurut mereka yang percaya, suku Lemurian kini meringkuk di bawah Gunung Shasta, benua yang tenggelam tersebut tidak hilang di bawah Samudra Hindia melainkan hilang di Pasifik ribuan tahun yang lalu. Mereka yang selamat dari bencana tersebut tinggal di bawah gunung tempat mereka membangun Kota Cahaya. Sejak saat itu, orang-orang mengaku melihat orang Lemurian berkeliaran di sekitar area tersebut. Konon mereka memiliki tinggi 2,1 meter, berambut panjang, dan mengenakan jubah putih serta sandal.

    Mereka juga dikatakan memiliki kemampuan psikis dan kekuatan super yang memungkinkan mereka bergerak melintasi ruang dan waktu. Terdengar seperti dongeng, namun menurut sebuah penelitian yang didanai pemerintah, 89% pengunjung gunung yang melakukan ziarah datang untuk beribadah atau berkomunikasi dengan makhluk yang hidup di bawah gunung.

    Roswell di Lereng Gunung

    Selain sebagai rumah bagi peradaban yang telah lama hilang, gunung ini juga disebut-sebut merupakan tempat pertemuan alien. Pada 12 Februari 2020, Gunung Shasta menjadi fokus perhatian internasional ketika orang-orang ramai memotret penampakan sesuatu diduga UFO raksasa yang menjulang di atas puncaknya.

    Namun jika diamati lebih dekat, UFO tersebut ternyata adalah awan lentikular. Awan ini sering kali terbentuk di lereng gunung dan bentuknya mirip UFO. Bagaimanapun, peristiwa ini tetap merupakan fenomena yang sangat duniawi dan bukan merupakan kunjungan dari planet lain.

    Selama beberapa dekade, sejumlah pengunjung gunung tersebut melaporkan berbagai pengalaman, penampakan, dan perjumpaan dengan makhluk luar angkasa. Kemungkinan besar gunung tersebut juga merupakan tempat kelahiran ‘agama’ UFO pertama, yakni aliran sesat ‘I AM Activity’ yang muncul tahun 1930an.

    Gerakan teosofis yang menggabungkan mistisisme dan spiritualisme dengan metafisika ini didirikan oleh Guy W Ballard dan istrinya Edna Anne Wheeler Ballard, dan menjadi landasan bagi banyak agama New Age abad ke-20 lainnya. Pada intinya, aliran sesat ini memadukan agama Kristen dan mistisisme dengan nasionalisme. Meski akhirnya tidak dikenal, gerakan tersebut masih ada hingga saat ini.

    Selain itu, masih banyak lagi keanehan dan cerita fantasi terkait dengan Gunung Shasta, termasuk misteri lubang setinggi 18 meter yang menghilang yang mungkin diciptakan oleh orang-orang yang mencari Telos.

    Namun fakta bahwa gunung ini merupakan tempat berkumpulnya banyak klaim spiritual dan teori konspirasi yang berbeda, menunjukkan bahwa Gunung Shasta tak hanya memiliki pemandangan menakjubkan tetapi juga merupakan sebuah demonstrasi bagaimana New Ageisme menyatukan semua hal tersebut tanpa mempedulikan keaslian, fakta, atau legitimasinya.

    (rns/rns)

  • Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel

    Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

    Sejumlah pimpinan negara hingga perwakilannya buka suara mengenai rentetan serangan drone dan rudal dilakukan Iran terhadap Israel. Ada negara yang mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan Iran terhadap Israel, ada pula yang prihatin atas situasi Timur Tengah yang kian memanas.

    Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Dirangkum detikcom, Minggu (14/4/2024), berikut pernyataan serta sikap negara-negara di dunia atas pecahnya perang Iran Vs Israel:

    Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara mengenai serangan udara yang diluncurkan Iran kepada Israel. Raisi mengatakan operasi yang dilancarkan terhadap Israel merupakan bentuk pertahanan diri yang sah.

    Raisi pun memuji IRGC sebagai “orang-orang pemberani” yang “memberikan pelajaran kepada rezim Zionis”.

    Dia menambahkan bahwa operasi tersebut “dalam kerangka hak pembelaan diri yang sah” sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel.

    Raisi juga mengatakan bahwa Iran selama enam bulan terakhir, dan juga dalam beberapa minggu terakhir, menggunakan segala cara untuk menunjukkan “dampak mengerikan” dari kelambanan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

    “Kami merekomendasikan para pendukung rezim pendudukan untuk menghargai tindakan bertanggung jawab dan tepat yang dilakukan oleh Republik Islam dan menghentikan dukungan buta terhadap rezim agresor ini,” tambahnya.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan singkat setelah negaranya dihujani rentetan serangan drone dan rudal Iran. Netanyahu menegaskan Israel akan mampu “menang”.

    “Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

    Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi secara panjang terkait serangan Iran terhadap Israel.

    Namun, sebelum serangan Iran terjadi pada Minggu (14/4) dini hari, Netanyahu menyatakan negaranya siap menghadapi serangan dari Iran. Dia juga menegaskan bahwa “siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka”.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif,” tegasnya.

    “Negara Israel kuat. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) kuat. Masyarakat juga kuat,” sebut Netanyahu.

    “Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka. Kami akan mempertahankan diri kami terhadap ancaman apa pun dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad,” tegasnya lagi.

    China sempat menyampaikan seruan usai Iran serang Israel. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    3. Seruan China

    China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan ‘pengendalian diri’ dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya “sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini”, dan menambahkan bahwa pihaknya meminta “pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.

    China dikenal memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan China untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

    Namun, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa China telah memberikan tekanan terhadap Iran, menurut laporan Financial Times.

    4. AS Kutuk Serangan Iran, tapi Tak Dukung Jika Israel Serang Balik

    Presiden AS Joe Biden mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel. Biden menyatakan komitmen AS membantu Israel menghancurkan seluruh drone hingga rudal kiriman Iran.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), Biden mengatakan ia telah mengarahkan pesawat militer AS beserta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.

    “Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” kata Biden.

    “Saya mengutuk keras serangan-serangan ini.” sambungnya.

    U.S. President Joe Biden meets with members of his national security team as seen in this White House handout image taken in the Situation Room at the White House, in Washington, U.S., April 13, 2024. The White House/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. PART OF THE PICTURE WAS OBSCURED BY SOURCE Foto: via REUTERS/THE WHITE HOUSE

    Joe Biden menyatakan kembali dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran

    Seperti dilansir CNN dan Axios, penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

    Teheran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel itu merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus” — merujuk pada serangan Tel Aviv pada awal bulan ini.

    Iran juga menyebut serangannya terhadap Israel sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden “menegaskan kembali komitmen teguh Amerika” terhadap keamanan Israel.

    “Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya — mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel,” ujar Biden.

    Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Selanjutnya adalah sikap negara Arab, Qatar hingga Mesir menyikapi perang Iran Vs Israel. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    5. Sikap Arab Saudi, Qatar hingga Mesir

    Arab Saudi turut memberi pernyataan sikap atas serangan udara Iran ke Israel. Arab Saudi prihatin melihat situasi ini.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun X resminya menyampaikan rasa keprihatinannya atas eskalasi kawasan Timur Tengah, Minggu (14/4/2024).

    “Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang,” tulis Kemlu Arab Saudi.

    Saudi meminta semua pihak menahan diri demi keselamatan warga dari bahaya yang timbul akibat konflik antarnegara. Kemlu Saudi juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menjaga perdamaian.

    “Kemlu Saudi menegaskan kembali sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini penting untuk perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius,” tulis Kemlu Saudi.

    Qatar, salah satu negara Arab yang dekat dengan Iran, menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi terbaru ini. Dilansir CNN, Qatar menyerukan semua pihak untuk “menghentikan eskalasi, meredakan ketegangan, dan menahan diri secara maksimal.”

    Mesir, negara Arab di Afrika Utara yang berbatasan dengan Israel, menyatakan kondisi saat ini adalah hasil langsung dari yang sudah diperingatkan Mesir yakni akibat dari perang oleh Israel di Jalur Gaza.

    Pakistan, negara mayoritas Islam terbesar di dunia yang juga tetangga Iran, mengatakan serangan Iran ke Israel adalah konsekuensi gagalnya diplomasi.

    6. Inggris-Jerman-Prancis-Kanada Bela Israel

    Negara-negara di Eropa Barat plus negara di Amerika Utara membela Israel dan mengutuk Iran. Negara-negara tersebut, selain Amerika Serikat (AS) yang tentu saja membela Israel, adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada. Simak daftarnya sebagai berikut:

    Inggris
    Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan akan melindungi keamanan Israel dan negara-negara tetangganya. Inggris mengupayakan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah untuk mencegah pertumpahan darah.

    “Saya mengutuk sekeras-kerasnya terhadap serangan sembrono rezim Iran terhadap Israel. Iran sekali lagi maksudnya untuk menuai kekacauan di halaman belakang rumahnya sendiri,” cuit Sunak di akun X-nya, Mingu (14/4/2024).

    “Inggris (UK) akan terus membela keamanan Israel dan semua sahabat regional kami, termasuk Yordania dan Irak,” cuit Sunak.

    PM Inggris Rishi Sunak Foto: site news

    Jerman
    Dilansir BBC, Jerman juga “mengutuk sekeras-kerasnya” serangan Iran terhadap Israel. Hal ini disampaikan oleh Kanselir Olaf Scholz lewat juru bicara.

    “Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel,” kata juru bicara tersebut.

    Prancis

    Dilansir AFP, pernyataan disampaikan oleh Menteri Luar negeri Prancis, Stephane Sejourne.

    “Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya,” cuit Sejourne di akun X-nya.

    Menurut Sejourne, aksi Iran telah membuat Timur Tengah menjadi tidak stabil. Prancis mengecam Iran yang menyerang Israel.

    “Prancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel,” cuitnya.

    “Dengan memutuskan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran mengambil langkah baru dalam tindakan destabilisasi dan mengambil risiko peningkatan militer,” imbuhnya.

    Selanjutnya sikap Negara Kanada, Jepang hingga Rusia. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Kanada

    Dilansir CNN, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya mendukung Israel. Trudeau mengutuk aksi serangan Iran.

    “Kanada tegas mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel,” kata Trudeau. “Kami mendukung Israel. Setelah mendukung serangan brutal Hamas pada 7 Oktober, aksi terbaru rezim Iran dapat mendestabilitasi kawasan dan membuat perdamaian semakin sulit,” kata Trudeau.

    “Kami mendukung hak mempertahankan diri Israel dan warganya dari serangan-serangan itu,” kata Trudeau.

    Canada’s Prime Minister Justin Trudeau Foto: REUTERS/Blair Gable Acquire Licensing Rights

    7. Jepang Nilai Serangan Iran ke Israel Perburuk Situasi Timur Tengah

    Jepang angkat bicara mengenai serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel. Jepang menilai serangan tersebut justru semakin memperburuk situasi di Timur Tengah.

    Jepang merupakan negara selanjutnya yang mengeluarkan pernyataan usai serangan balasan Iran terhadap Israel. Namun, Jepang mengatakan serangan Iran ‘semakin memperburuk’ situasi regional.

    “Serangan ini semakin memperburuk situasi Timur Tengah saat ini,” kata pernyataan menteri luar negeri Jepang seperti dilansir Al Jazeera.

    Jepang mengaku prihatin atas serangan tersebut. Jepang turut mengutuk keras serangan yang memicu eskalasi.

    “Kami sangat prihatin dan mengutuk keras eskalasi semacam ini,” tegasnya.

    8. Pernyataan Hamas soal Perang Iran Vs Israel

    Hamas mengatakan serangan Iran terhadap Israel adalah ‘hak alami’ atas kejahatan yang dilakukan Zionis.

    “Operasi militer yang dilakukan Iran terhadap entitas Zionis adalah hak alami dan merupakan respons terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus,” kata kelompok Palestina dalam sebuah postingan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera.

    Hamas mengatakan pihaknya menegaskan “hak alami” negara-negara dan masyarakat di kawasan untuk membela diri “dalam menghadapi agresi Zionis”, dalam konteks ini mengacu pada Israel.

    “Kami menyerukan kepada negara Arab dan Islam kami, masyarakat bebas di dunia dan kekuatan perlawanan di kawasan untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap banjir Al-Aqsa,” tambah kelompok itu, mengacu pada serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel.

    9. Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

    “Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera.

    Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

    “Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tambah kementerian tersebut.

    10. RI Minta DK PBB Segera Bertindak

    Indonesia prihatin dengan konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri.

    “Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri,” demikian keterangan Kemlu yang diunggah di akun Mofa Indonesia.

    Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak menurunkan ketegangan tersebut. Termasuk melakukan gencatan senjata Israel terhadap Palestina.

    “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel,” ujarnya.

    Kemlu kembali menyerukan solusi dua negara. Menurutnya, solusi tersebut menjadi kunci stabilitas keamanan kawasan.

    “Penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui Two-State Solution akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan,” ucapnya.

  • Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Teheran

    Iran menghujani Israel dengan ratusan drone dan rudal. Pengamat mengatakan karena kecepatan drone sekitar 200 km/jam, maka sudah bisa terpantau Israel sejak awal. Bandara di Israel yang sempat ditutup, kembali dibuka.

    Pada Sabtu (13/04) malam, Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan “ratusan drone dan rudal” ke lokasi militer di wilayah Israel. Demikian dikutip dari kantor berita AFP.

    Setelah peluncuran rudal dan drone tersebut, Iran mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar ke wilayah Israel, apabila mereka membalas serangan drone dan rudal Teheran semalam.

    “Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas Iran,” tandas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri. Demikian dikutip dari kantor berita Reuters.

    Aksi serangan Iran berlangsung dua pekan setelah Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara yang menewaskan sejumlah perwira Garda Revolusi Iran, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.

    Bagheri menambahkan bahwa Teheran memperingatkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) juga bakal jadi sasaran, jika Washington mendukung pembalasan Israel.

    Sejauh ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan ingin mengoordinasikan “tanggapan diplomatik terpadu” terhadap serangan Iran itu dalam pertemuan kelompok negara-negara kaya G7 yang diselenggarakan pada hari Minggu (14/04).

    Israel diperlengkapi dengan baik untuk drone jarak jauh Iran, tapi ‘setiap sistem bisa ditembus’

    Marina Miron, yang merupakan peneliti di Departemen Studi Perang di King’s College London, mengatakan kepada DW bahwa kemungkinan besar Iran menggunakan drone Mohajer 10 dalam serangannya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Miron mengatakan ini adalah “satu-satunya drone yang dapat digunakan Iran. Setidaknya dari apa yang kita ketahui bahwa Iran memiliki persenjataan, memiliki peralatan yang diperlukan untuk menjangkau Israel.”

    “Ini adalah drone jarak jauh yang dapat terbang hingga 24 jam,” kata Miron, namun tidak dengan kecepatan yang terlalu tinggi. Mohajer 10 hanya mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

    “Tampaknya drone-drone ini telah terlihat sejak awal, mereka cukup lambat,” kata Miron. “Jadi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyadari fakta bahwa drone dan misil-misil itu datang. … Ini bukan langkah yang tidak terduga.”

    Miron mengatakan bahwa “sangat” mungkin bagi Israel untuk mencegat Mohajer 10, namun pertanyaan utamanya adalah berapa banyak yang diluncurkan, apa lagi yang mungkin ditembakkan Iran, dan apakah proksi Teheran akan mencoba untuk memenuhi pertahanan udara Israel.

    Israel memiliki sistem pencegat rudal yang dikembangkan dengan baik, yang sering disebut sebagai “Iron Dome”, namun Miron memperingatkan bahwa tidak ada sistem yang dapat menjamin jangkauan total.

    “Ini bisa ditembus dan kita telah melihatnya setelah serangan 7 Oktober,” katanya. “Setiap sistem pertahanan udara dapat ditembus sampai batas tertentu.”

    Serangan pertama Iran ke Israel dari wilayah sendiri

    Dari sudut pandang militer, kata Miron, “mengejutkan bahwa Iran, mengetahui konsekuensi yang mungkin terjadi, justru melancarkan serangan dari wilayahnya sendiri.”

    Seandainya tujuannya adalah untuk memaksimalkan kerusakan di Israel – dan untuk melindungi diri dari potensi dampaknya, menggunakan proksi mereka mungkin akan lebih masuk akal, kata Miron.

    Bandara di Israel telah dibuka kembali

    Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengemukakan, 99% drone dan rudal yang diluncurkan Iran telah ditembak jatuh.

    Dalam siaran televisi, Hagari menambahkan bahwa intersepsi tersebut mewakili “keberhasilan strategis yang sangat signifikan” dan bahwa “serangan Iran telah digagalkan.”

    Sempat ditutup setelah gempuran drone dan misil, Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 07:30 pagi waktu setempat, pada hari Minggu (14/04) setelah serangan Iran. Demikian dikutip dari kantor berita Associated Press (AP).

    “Mulai pukul 07.30 pagi, wilayah udara Israel dibuka kembali dan Bandara Ben Gurion kembali beroperasi,” demikian pernyataan otoritas bandara, seraya menambahkan bahwa bandara domestik akan dibuka kembali sepanjang hari.

    Namun otoritas bandara mengatakan bahwa jadwal penerbangan dari Tel Aviv diperkirakan akan terpengaruh dan meminta para pelancong untuk memeriksa informasi terkini jadwal penerbangan.

    Yordania juga membuka kembali wilayah udaranya setelah ditutup pada Sabtu malam karena serangan tersebut, kata TV pemerintah, dengan mengutip otoritas penerbangan Yordania.

    DK PBB gelar pertemuan darurat

    Ditutip dari AP, Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk sesi darurat pada hari Minggu (14/04) di New York, yang dijadwalkan pada pukul 16.00 sore waktu setempat untuk membahas serangan Iran.

    Malta, pemegang jabatan presiden bergilir saat ini, mengumumkan langkah tersebut menyusul permohonan dari duta besar Israel untuk PBB.

    “Hari ini, Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya yang mencakup lebih dari 200 [drone], rudal jelajah, dan rudal balistik terhadap Israel,” tulis Duta Besar Israel Gilad Erdan, yang menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel.”

    ap/yp/hp (Reuters, AP; AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Tegaskan Serangan Balasan Selesai, Ingatkan Israel Tak Serang Balik

    Iran Tegaskan Serangan Balasan Selesai, Ingatkan Israel Tak Serang Balik

    Teheran

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menegaskan Teheran telah menyelesaikan serangan balasannya terhadap Israel. Bagheri memperingatkan Tel Aviv untuk tidak melancarkan serangan balik jika tidak ingin menuai reaksi yang “lebih kuat”.

    Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan rentetan serangan drone dan rudal secara ekstensif terhadap wilayah Israel, dalam apa yang disebutnya sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” untuk membalas serangan Tel Aviv terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.

    Serangan itu menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran yang ditugaskan di Suriah. Terdapat dua jenderal Iran di antara korban tewas dalam serangan Israel, yakni komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.

    “Menurut pandangan kami, operasi ini sudah selesai, tetapi Angkatan Bersenjata siap dan kami akan bertindak jika diperlukan,” ucap Bagheri dalam pernyataannya, seperti dilansir Press TV, Minggu (14/4/2024).

    Bagheri, dalam pernyataannya, membandingkan bahwa operasi tersebut tidak mencerminkan seluruh kemampuan militer Iran. Dia menyebut Operasi Janji Sejati hanyalah hukuman untuk Israel, dan memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan balik karena respons Teheran nantinya “akan jauh lebih besar”.

    “Alasan operasi ini adalah pelanggaran garis merah (Iran) oleh rezim Zionis, yang tidak bisa kami toleransi dengan cara apa pun,” sebutnya.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai, dan menurut kami, operasi ini telah berakhir. Tidak ada niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujar Bagheri dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.

    Israel sejauh ini belum mengumumkan respons resmi terhadap rentetan serangan Iran terhadap wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dalam tanggapan singkat via media sosial X, menyatakan bahwa Israel telah mencegat serangan Iran dan akan mampu “menang”.

    “Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

    Sedangkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dalam pernyataan terpisah seperti dilansir AFP, menyatakan bahwa “operasi militer ini belum selesai”.

    Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Netanyahu, saat keduanya bercakap via telepon ketika serangan Iran berlangsung, bahwa Washington tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Menanggapi penegasan Biden itu, para pejabat senior pemerintahan AS yang dikutip media Axios, menyebut Netanyahu mengatakan dirinya memahami sikap Washington.

    Disebutkan lebih lanjut oleh sumber pejabat-pejabat AS itu bahwa Biden dan para penasihat seniornya sangat mengkhawatirkan jika serangan balasan Israel terhadap Iran akan memicu perang regional dengan konsekuensi yang menyebabkan bencana.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Jakarta

    Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

    “Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (14/4/2024).

    Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

    “Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tambah kementerian tersebut.

    Sebelumnya, China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan ‘pengendalian diri’ dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya “sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini”, dan menambahkan bahwa pihaknya meminta “pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.

    Diketahui, China memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan Beijing untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

    Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran.

    Seperti dilansir CNN dan Axios, Minggu (14/4/2024), penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

    Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden “menegaskan kembali komitmen teguh Amerika” terhadap keamanan Israel.

    “Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya — mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel,” ujar Biden.

    Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Otoritas Iran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus”.

    Tehran bahkan menyebut serangannya terhadap Tel Aviv itu sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    (taa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Jakarta

    Konfrontasi militer langsung antara Iran dan Israel memunculkan perhatian baru terhadap angkatan bersenjata Iran. Apa kemampuan mereka?

    Awal bulan ini, Israel menyerang sebuah gedung di kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh komandan senior dan personel militer Iran.

    Iran bertekad untuk membalas, dan melakukannya sekitar dua minggu kemudian, dengan memulai serangan udara luas terhadap Israel pada Sabtu (13/4) yang melibatkan ratusan drone dan rudal yang ditujukan pada sasaran di Israel dan wilayah yang dikuasainya. Berikut ini gambaran militer Iran dan kemampuannya seperti dikutip dari The New York Times.

    Perang serius melawan Iran

    Para pejabat Israel mengatakan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran dengan serangan balik, yang dapat memicu pembalasan lebih lanjut dari Iran dan mungkin meluas menjadi perang regional yang lebih luas. Bahkan ada kemungkinan konflik semacam itu akan berlarut-larut di Amerika Serikat (AS), meskipun pihak Washington telah menegaskan bahwa konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan serangan di Damaskus.

    Para analis mengatakan bahwa musuh-musuh Iran, terutama AS dan Israel, telah menghindari serangan militer langsung terhadap Iran selama beberapa dekade, karena tidak ingin terlibat dengan aparat militer Teheran yang rumit. Sebaliknya, Israel dan Iran terlibat dalam perang bayangan yang panjang melalui serangan udara, laut, darat, dan dunia maya, dan Israel secara diam-diam menargetkan fasilitas militer dan nuklir di Iran serta membunuh para komandan dan ilmuwan.

    “Ada alasan mengapa Iran tidak terkena serangan,” kata Afshon Ostovar, seorang profesor urusan keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut dan pakar militer Iran. “Bukannya musuh-musuh Iran takut terhadap Iran. Mereka menyadari bahwa perang apa pun melawan Iran adalah perang yang sangat serius.”

    Ancaman militer yang ditimbulkan Iran

    Angkatan bersenjata Iran termasuk yang terbesar di Timur Tengah, dengan setidaknya 580 ribu personel aktif dan sekitar 200 ribu personel cadangan terlatih yang terbagi di antara tentara tradisional dan Islamic Revolutionary Guards Corps (Garda Revolusi Islam), menurut penilaian tahunan tahun lalu oleh International Institute for Strategic Studies.

    Tentara dan Garda Revolusi masing-masing memiliki pasukan darat, udara, dan angkatan laut yang terpisah dan aktif, dengan Garda Revolusi bertanggung jawab atas keamanan perbatasan Iran. Staf Umum Angkatan Bersenjata mengoordinasikan cabang-cabang dan menetapkan strategi keseluruhan.

    Garda Revolusi juga mengoperasikan Pasukan Quds, sebuah unit elit yang bertugas mempersenjatai, melatih dan mendukung jaringan milisi proksi di seluruh Timur Tengah yang dikenal sebagai ‘poros perlawanan.’ Milisi tersebut antara lain Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, kelompok milisi di Suriah dan Irak, serta Hamas dan Palestinian Islamic Jihad di Gaza.

    Panglima angkatan bersenjata Iran adalah pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir atas semua keputusan besar. Meskipun milisi proksi tidak dihitung sebagai bagian dari angkatan bersenjata Iran, para analis mengatakan mereka dianggap sebagai kekuatan regional yang bersekutu, artinya siap berperang, bersenjata lengkap, dan loyal secara ideologis, sehingga dapat membantu Iran jika diserang.

    “Tingkat dukungan dan jenis sistem yang disediakan Iran untuk aktor non-negara benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal drone, rudal balistik, dan rudal jelajah,” kata Fabian Hinz, pakar militer Iran di Institut Internasional untuk International Institute for Strategic Studies di Berlin.”

    Mereka dapat dipandang sebagai bagian dari kemampuan militer Iran, khususnya Hizbullah, yang memiliki hubungan strategis paling dekat dengan Iran,” ujarnya.

    Selanjutnya: Jenis Senjata yang Dimiliki, dan Dari Mana Iran Mendapatkannya

  • Drone Siluman Iran Bikin Musuh Ketar-ketir, Jadi Inspirasi Negara Lain

    Drone Siluman Iran Bikin Musuh Ketar-ketir, Jadi Inspirasi Negara Lain

    Jakarta

    Dalam lanskap konflik global yang terus berubah, Iran telah mengambil langkah besar dengan pengembangan dan pengerahan drone siluman. Keberhasilan ini tidak hanya menandai kemajuan teknologi militer Iran tetapi juga menetapkan standar baru dalam peperangan internasional.

    Pada tanggal 14 April 2024, Iran meluncurkan lebih dari 200 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah ke arah Israel. Serangan ini merupakan bagian dari serangan berkelanjutan yang menunjukkan kemampuan dan keberanian Iran.

    Selain itu penggunaan drone siluman dalam serangan ke Israel juga memperlihatkan pergeseran dalam taktik perang. Alih-alih mengandalkan kekuatan konvensional, Iran kini memanfaatkan teknologi canggih untuk mencapai tujuan strategisnya.

    Drone siluman, yang dikembangkan oleh Iran, kini menjadi sorotan karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghindari deteksi radar dan sistem pertahanan udara. Dengan menggunakan teknologi siluman, drone-drone ini dapat melaksanakan misi dengan risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesawat tanpa awak konvensional.

    Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Brigjen Hajizadeh, menyatakan bahwa Iran saat ini mampu menyerang target bergerak di permukaan laut atau melacak target di mana pun berada dengan drone-drone siluman. Ini menunjukkan bahwa Iran tidak hanya fokus pada pengembangan drone tetapi juga pada peningkatan kemampuan operasional mereka.

    AS maupun Israel – dua negara dengan kekuatan militer paling kuat di dunia – dilaporkan tengah berjuang untuk mempertahankan diri dari drone siluman Iran yang diklaim dapat menghindari pertahanan Barat dengan membayangi drone Amerika.

    Inspirasi Negara Lain

    Drone siluman Iran dan tiruannya bermunculan di medan perang mulai dari Ukraina hingga Sudan, membuatnya menonjol dalam peperangan drone global dan meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketidakstabilan militer di seluruh dunia.

    Dalam empat puluh tahun terakhir, Iran telah muncul sebagai ahli dalam perang drone berteknologi rendah berkat sanksi Barat selama beberapa dekade yang memaksa negara tersebut untuk berinovasi dalam produksi senjata dengan segala cara.

    Negara-negara di seluruh dunia kini semakin banyak mengambil inspirasi dari drone Iran. Bloomberg melaporkan bahwa setidaknya enam negara telah meningkatkan produksi drone Iran dalam dua tahun terakhir, sehingga jumlah total negara yang memproduksi drone dengan bantuan Iran menjadi setidaknya selusin.

    Rusia bahkan kini lebih bergantung pada teknologi Iran untuk memproduksi drone untuk perang di Ukraina. Iran menyatakan bahwa mereka tidak menjual drone ke Rusia, namun dokumen dan laporan ekstensif menunjukkan sebaliknya.

    “Rusia dan Iran saling belajar. Hal ini hampir sama pentingnya dengan berbagi teknologi itu sendiri,” kata Matthew McInnis, seorang perwira intelijen Pentagon yang merupakan perwakilan Departemen Luar Negeri untuk Iran

    Business Insider melaporkan pada bulan Januari bahwa Rusia mungkin sudah memiliki versi baru drone Shahed Iran yang bersifat eksplosif, sehingga menyebabkan masalah besar bagi pertahanan udara Ukraina.

    Sementara itu Bloomberg melaporkan bahwa Ethiopia telah menggunakan drone Iran untuk meredam pemberontakan di negara tersebut, sementara Tajikistan, Aljazair, dan Venezuela juga bermitra dengan Iran.

    (afr/afr)

  • AS Janji Lindungi Filipina-Jepang di Konflik Laut China Selatan

    AS Janji Lindungi Filipina-Jepang di Konflik Laut China Selatan

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji memberikan dukungan pertahanan kepada Jepang dan Filipina terkait konflik di Laut China Selatan. AS bakal memperkuat komitmen keamanan di Laut Cina Selatan.

    Dilansir Reuters, Jumat (12/4/2024) kapal China dan Filipina telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Oleh karena itu, Biden menjanjikan perlindungan.

    “Setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan mengacu pada perjanjian pertahanan bersama kita,” kata Biden saat bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih.

    Sebagaimana diketahui, China semakin tegas mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. China telah mengesampingkan klaim-klaim lain dari beberapa negara Asia Tenggara termasuk Filipina.

    Ketegangan tersebut, ditambah dengan perselisihan mengenai klaim Tiongkok atas pulau Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri, telah mendorong Biden untuk meningkatkan aliansi di wilayah tersebut.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini