Negara: Amerika Serikat

  • Cekal Dosen UGM, Pakar Pidana Sarankan Polda Jatim Libatkan Interpol

    Cekal Dosen UGM, Pakar Pidana Sarankan Polda Jatim Libatkan Interpol

    Surabaya (beritajatim.com) – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim saat ini sudah melakukan pencekalan terhadap Yudi Utomo Imarjoko. Dosen nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut statusnya masih buronan polisi atau DPO.

    Pencekalan tersebut dinilai belum cukup oleh pakar hukum pidana dari Universitas Brawijaya Malang Dr Priya Jatmika. Dia mengatakan, dalam memburu seorang tersangka yang berstatus DPO, polisi harus melakukan beberapa tindakan. Kalau tersangka masih ada di dalam negeri maka bisa dilakukan pencekalan. Pencekalan ini untuk mencegah Tersangka pergi ke luar negeri.

    “Tapi kalau ada dugaan yang bersangkutan lari ke luar negeri misal ke Amerika Serikat kan Indonesia ada kerjasama ekstradisi. Polda Jatim tinggal mengajukan ke interpol dan mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah DPO. Biar nanti interpol yang menangkap,” ujar Dr Priya Jatmika, Jumat (14/6/2024).

    “Kalau soal tangkap menangkap itu kerjasama dengan interpol memang sudah biasa dilakukan aparat penegak hukum,” lanjutnya.

    Dr Priya Jatmika menambahkan, untuk Tersangka kasus penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara maka bisa dilakukan penahanan pada tersangka. Jadi dalam kasus dosen UGM tersebut maka kepolisian bisa melakukan pengejaran dan penangkapan serta penahanan.

    “Kalau Tersangka ada dugaan melarikan diri maka libatkan interpol,” tegasnya.

    Sementara pakar hukum pidana dari Universitas Bhayangkara Surabaya M Solehuddin mengatakan, red notice itu dikeluarkan oleh polisi. Sehingga, dalam kasus tersebut ketika seseorang yang statusnya sudah tersangka dan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO), penyidik sudah bisa mengeluarkan red notice.

    “Itu kan masalah administrasi saja. Sehingga, interpol bisa membantu mencari yang bersangkutan. Apakah benar ia sakit dan dirawat di luar negeri. Kondisinya seperti apa. Sama halnya kayak DPO lainnya,” katanya.

    Red notice itu bisa kapan saja dikeluarkan oleh penyidik. Itu juga ketika dinilai perlu. Tidak ada aturan untuk red notice. Semua itu, keputusan internal kepolisian. “Ketika penyidik menilai tindakan yang dilakukan oleh tersangka memperlambat proses hukum, itu bisa dilakukan,” bebernya.

    Sementara itu, Johanes Dipa Widjaja, kuasa hukum PT Energi Sterila Higiena mengatakan, informasi yang beredar ahli nuklir itu lagi ada di luar negeri. Sehingga, sudah seharusnya penyidik mengurus red notice. Agar tersangka bisa dicari. Kasus ini pun bisa kembali berjalan.

    “Indonesia ini anggota interpol juga. Saya yakin penyidik Polda Jatim presisi dan profesional. Tidak mungkin mereka membiarkan begitu saja tersangka. Apalagi, yang bersangkutan sengaja melawan huku. Yakni dengan mempersulit jalannya penyidikan,” katanya.

    Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa terkait pengejaran terhadap Tersangka Yudi adalah hal teknis yang dilakukan pihaknya. Yang jelas kata Totok, saat ini Tersangka masih berstatus DPO.

    “Tolong dipahami bahwa ini adalah hal teknis,” ujarnya.

    Penetapan DPO terhadap tersangka Yudi tertera dalam surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (P2HP) ke-8. Nomor surat: B/1356/SP2HP-8/IV/RES.1.24/2024/Ditreskrimum. Yudi dilaporkan ke Polda Jatim pada 26 Desember 2022. Ia diduga melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan dan TPPU.

    Tindakan itu ia lakukan saat menjadi Direktur Utama PT Energi Sterila Higiena. Uang yang digelapkan itu sebesar Rp 9,2 miliar. [uci/but]

  • AS Hancurkan Kapal Patroli-Drone Houthi di Laut Merah

    AS Hancurkan Kapal Patroli-Drone Houthi di Laut Merah

    Washington DC

    Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah menghancurkan kapal patroli dan drone tempur milik kelompok Houthi yang mengudara di atas Laut Merah. Ini menjadi upaya terbaru untuk melemahkan kemampuan kelompok yang didukung Iran itu dalam menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran internasional.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataannya menyebut pasukannya telah menghancurkan dua kapal patroli Houthi, kemudian satu kapal permukaan yang tidak berawak dan satu drone milik Houthi yang mengudara di atas Laut Merah.

    Militer AS juga mengatakan bahwa pasukannya telah menghancurkan sebuah sensor pertahanan udara di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

    Rentetan serangan AS terhadap target-target Houthi itu merupakan bagian dari operasi militer bersama sekutunya, Inggris, untuk melemahkan kemampuan kelompok itu dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pidato terbaru pada Kamis (13/6) pagi mengklaim pasukannya telah menargetkan kapal kargo bernama Verbena di Laut Arab, serta kapal Seaguardian dan Athina di Laut Merah.

    Laporan terpisah CENTCOM menyebut serangan Houthi terhadap kapal Verbena yang berbendera Palau itu memicu kebakaran dan membuat satu awak kapal terluka parah.

    CENTCOM melaporkan bahwa Houthi meluncurkan dua rudal balistik antikapal dari wilayah Yaman ke arah Laut Merah yang menghantam kapal kargo tersebut.

    Disebutkan CENTCOM bahwa tidak ada laporan kerusakan atau korban luka lainnya akibat serangan tersebut.

    Lihat Video: Houthi Klaim Serang Kapal Tutor di Laut Merah

    Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya semakin meningkat sejak November tahun lalu, setelah perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Houthi telah menjelaskan bahwa serangan-serangannya merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel. Hampir semuanya dari total 2,3 juta penduduk daerah kantong Palestina itu terpaksa mengungsi dan terjadi kelaparan serta kehancuran yang meluas.

    CENTCOM, dalam pernyataannya, menegaskan “akan terus bertindak dengan mitra-mitranya untuk meminta pertanggungjawaban Houthi dan menurunkan kemampuan militer mereka”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Zelensky Ungkap Presiden China Janji Tak Akan Jual Senjata ke Rusia

    Zelensky Ungkap Presiden China Janji Tak Akan Jual Senjata ke Rusia

    Roma

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan dirinya telah mendapat penegasan dari Presiden China Xi Jinping bahwa Beijing tidak akan menjual senjata ke Rusia, yang berperang dengan Kyiv selama dua tahun terakhir.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/6/2024), Zelensky menyebut penegasan itu didapatnya saat dirinya berbicara via telepon dengan Xi beberapa waktu terakhir. Dia tidak menyebut lebih lanjut soal kapan tepatnya percakapan telepon dengan Presiden China itu terjadi.

    Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di sela-sela KTT G7 di Italia, pada Kamis (13/6) waktu setempat, Zelensky mengungkapkan penegasan yang diberikan Xi itu ke publik.

    “Saya telah melakukan percakapan tegas dengan pemimpin China. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia,” tutur Zelensky dalam bahasa Inggris.

    “Kita lihat saja apakah dia orang terhormat atau bukan, karena dia telah memberikan janjinya kepada saya,” imbuhnya.

    Biden menimpali ketika Zelensky selesai berbicara dalam konferensi pers tersebut.

    “Omong-omong, China tidak memasok senjata, tapi (memasok) kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi China pada faktanya membantu Rusia,” ujar Biden dalam konferensi pers yang sama.

    Zelensky kemudian mengatakan bahwa jika Kyiv dan Beijing memiliki pandangan yang sama mengenai perdamaian, maka akan ada dialog di antara keduanya, dan jika China memiliki pandangan alternatif, mereka bisa mempersiapkan “formula perdamaian” alternatif.

    Pemimpin Ukraina ini telah mempromosikan visinya untuk perdamaian di negaranya, yang disebutnya sebagai “formula perdamaian”.

    Swiss dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi delegasi-delegasi internasional dari puluhan negara dan organisasi pada akhir pekan ini dalam pertemuan puncak yang bertujuan membawa perdamaian di Ukraina.

    Percakapan telepon antara Zelensky dan Xi yang terakhir kali diketahui publik adalah pada April 2024 lalu, dan itu menjadi satu-satunya percakapan telepon di antara kedua pemimpin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Akhirnya, Turki Bisa Beli Jet Tempur F-16 AS Senilai Rp 377 T!

    Akhirnya, Turki Bisa Beli Jet Tempur F-16 AS Senilai Rp 377 T!

    Ankara

    Turki dan Amerika Serikat (AS) telah menandatangani kontrak pembelian puluhan jet tempur F-16. Penandatanganan dilakukan setelah Washington akhirnya menyetujui kesepakatan senilai US$ 23 miliar (Rp 377 triliun), menyusul negosiasi panjang yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (14/6/2024), penandatanganan kontrak pembelian jet tempur F-16 buatan AS ini diungkapkan oleh sejumlah sumber pada Kementerian Pertahanan Turki pada Kamis (13/6) waktu setempat.

    “Kontrak telah ditandatangani dan delegasi dari kedua pihak sedang merundingkan rinciannya,” ucap sumber-sumber di Kementerian Pertahanan Turki itu.

    Berdasarkan kesepakatan itu, Turki akan mendapatkan 40 unit baru jet tempur F-16 dan mendapatkan upgrade atau pembaruan untuk 79 unit jet F-16 yang sudah dimiliki oleh militer Turki.

    Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS memuji “langkah maju yang besar” dalam pembelian jet tempur F-16 baru oleh Turki, dan menyebutnya sebagai “F-16 paling canggih yang pernah tersedia hanya untuk sekutu dan mitra terdekat”.

    “Hanya contoh terbaru dari komitmen abadi AS terhadap kemitraan keamanan dengan Turki,” sebut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan via media sosial.

    Sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang, Departemen Luar Negeri AS telah memberi tahu Kongres soal perjanjian dengan Turki itu pada Januari lalu, juga soal penjualan terpisah 40 unit jet siluman F-35 kepada Yunani senilai US$ 8,6 miliar.

    Sebelum akhirnya ditandatangani, AS tidak memberikan lampu hijau untuk transaksi tersebut hingga instrumen ratifikasi Turki atas keanggotaan baru Swedia dalam aliansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) tiba di Washington.

    Parlemen Turki meratifikasi keanggotaan Swedia dalam NATO pada Januari lalu setelah lebih dari setahun penundaan, yang membuat kecewa negara-negara Barat yang menginginkan persatuan dalam menghadapi perang Rusia melawan Ukraina.

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin NATO di Washington bulan depan.

    Erdogan dijadwalkan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden bulan lalu, namun pertemuan yang seharusnya menjadi yang pertama di antara keduanya di Gedung Putih harus ditunda karena masalah penjadwalan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kapal Kargo Terbakar karena Rudal Houthi, 1 Orang Luka Parah

    Kapal Kargo Terbakar karena Rudal Houthi, 1 Orang Luka Parah

    Sanaa

    Sebuah kapal kargo terbakar setelah dihantam serangan rudal Houthi di perairan Teluk Aden, lepas pantai Yaman. Seorang pelaut sipil yang ada di kapal kargo itu dilaporkan mengalami luka parah akibat serangan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), laporan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) yang dikelola Angkatan Laut Inggris, yang memantau insiden keamanan maritim, menyebut kapal kargo itu dihantam “dua proyektil tak dikenal, yang mengakibatkan kebakaran di kapal”.

    Secara terpisah, perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, pada Kamis (13/6) waktu setempat melaporkan bahwa sebuah kapal kargo terkena serangan rudal di perairan Teluk Aden, bagian selatan Yaman yang menjadi markas kelompok Houthi.

    “Pelayaran niaga disarankan untuk menjauhi kapal yang terdampak dan menghentikan pergerakan kru geladak,” demikian pernyataan Ambrey, sembari menambahkan bahwa kapal kargo itu “selaras dengan profil target Houthi”.

    Kelompok Houthi, yang didukung Iran dan bermarkas di Yaman, telah melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang berlayar di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November tahun lalu.

    Houthi berulang kali menjelaskan bahwa serangan-serangan mereka merupakan bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel, sejak perang melawan Hamas berkecamuk pada Oktober tahun lalu.

    Komandan Pusat pada militer Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM mengecam Houthi atas serangan yang menghantam kapal kargo di Teluk Aden tersebut. CENTCOM melaporkan bahwa setidaknya satu pelaut sipil mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

    Houthi disebut menembakkan dua rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ke Teluk Aden, yang menghantam kapal bernama M/V Verbena yang merupakan jenis bulk cargo carrier. Kapal kargo itu diketahui berbendera Palau, dimiliki oleh Ukraina dan dioperasikan oleh Polandia.

    “Houthi mengaku bertindak atas nama warga Palestina di Gaza, namun mereka menargetkan dan mengancam nyawa warga negara ketiga yang tidak ada hubungannya dengan konflik di Gaza,” sebut CENTCOM dalam pernyataannya.

    Laporan CENTCOM juga menyebut serangan Houthi itu memicu kebakaran pada kapal kargo tersebut, yang hingga saat ini masih berkobar.

    Seorang pelaut sipil, sebut laporan CENTCOM, mengalami luka parah akibat serangan tersebut.

    Salah satu pesawat militer AS yang dikerahkan dari USS Philippine Sea melakukan evakuasi medis terhadap pelaut yang luka-luka itu ke kapal pasukan mitra untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

    Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebut kapal kargo M/V Verbena itu baru-baru ini berlabuh di Malaysia dan sedang dalam perjalanan ke Italia membawa muatan material konstruksi kayu.

    CENTCOM menyebut “perilaku sembrono secara terus-menerus” oleh Houthi mengancam stabilitas regional, dan mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman dan Jalur Gaza.

    Militer AS bersumpah untuk terus menargetkan Houthi dalam serangan balasan yang bertujuan melemahkan kemampuan militer kelompok tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Geram Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 M ke Korban Terorisme

    AS Geram Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 M ke Korban Terorisme

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam keputusan Menteri Keuangan (Menkeu) Israel Bezalel Smotrich untuk mengalihkan pendapatan pajak sebesar US$ 35 juta (Rp 573,7 miliar) yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina kepada keluarga “korban terorisme” di negara Yahudi tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), Washington menyebut keputusan Smotrich itu “salah” dan “tidak tepat”.

    “Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada pemerintah Israel bahwa dana ini adalah milik rakyat Palestina,” tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, saat berbicara kepada wartawan setempat pada Kamis (13/6) waktu setempat.

    “Dana itu harus segera ditransfer kepada Otoritas Palestina. Dana itu tidak seharusnya ditahan. Dana itu tidak seharusnya ditunda,” ucapnya.

    “Kami pikir ini adalah keputusan yang sangat salah oleh menteri tersebut,” ujar Miller tanpa menyebut langsung nama Smotrich.

    Smotrich yang merupakan politisi sayap kanan Israel ini mengumumkan langkah tersebut via media sosial.

    “Otoritas Palestina mendorong dan mendukung terorisme dengan membayar keluarga para teroris, para tahanan, dan para tahanan yang dibebaskan,” kata Smotrich dalam pernyataannya.

    “Sesuai dengan keputusan yang memberikan kompensasi kepada para korban terorisme, kami mengganti kerugian dengan jumlah yang sama dari dana Otoritas Palestina dan mentransfer uang yang diberikan kepada keluarga korban terorisme,” imbuhnya.

    Berdasarkan perjanjian perdamaian yang dimediasi sebagian oleh Norwegia tahun 1990-an silam, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina, yang menjalankan otonomi terbatas di beberapa bagian wilayah Tepi Barat.

    Namun Tel Aviv telah memblokir pengiriman dana tersebut sejak serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di wilayah Israel.

    Serangan balasan militer Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, telah menewaskan sedikitnya 37.232 orang, kebanyakan juga warga sipil.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Warga Gaza Kritik Hamas karena Gagal Akhiri Perang dengan Israel

    Warga Gaza Kritik Hamas karena Gagal Akhiri Perang dengan Israel

    Gaza City

    Sejumlah warga Palestina di Jalur Gaza menyampaikan kritikan untuk kelompok Hamas karena gagal mengakhiri perang dengan Israel yang menghancurkan kehidupan mereka. Salah satu warga Gaza menyebut Hamas telah membawa mereka ke dalam “perang pembinasaan”.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), salah satu warga Gaza bernama Umm Ala, yang berusia 67 tahun, menuturkan dirinya telah dua kali mengungsi selama delapan bulan terakhir perang berkecamuk antara Hamas dan Israel.

    Ala menyebut Hamas telah “membawa rakyat Palestina ke dalam perang pembinasaan”.

    “Jika para pemimpin Hamas berniat mengakhiri perang ini dan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina, mereka pasti telah menyetujuinya (kesepakatan gencatan senjata),” cetus Ala dalam pernyataannya kepada AFP.

    Beberapa warga Gaza yang berbicara kepada AFP ditanya apakah menurut mereka, Hamas juga bertanggung jawab atas penundaan dalam tercapainya gencatan senjata terbaru di wilayah tersebut.

    Perang berkecamuk setelah Hama melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu. Otoritas Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas itu.

    Lebih dari 250 orang lainnya diculik dan disandera oleh Hamas di Jalur Gaza. Saat ini diperkirakan masih ada sekitar 116 orang yang disandera di Jalur Gaza, meskipun militer Israel meyakini 41 orang di antaranya telah tewas.

    Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan sedikitnya 37.232 orang, dengan kebanyakan perempuan dan anak-anak.

    Sejauh ini gencatan senjata di Jalur Gaza baru dilaksanakan satu kali, yakni selama seminggu pada November tahun lalu, yang berujung pembebasan lebih dari 100 sandera oleh Hamas dan sekitar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Upaya-upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza berujung kegagalan. Para mediator seperti Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS), sekali lagi terlibat dalam perundingan dengan Israel dan Hamas demi mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    Namun sebagian warga Gaza, yang hidup diselimuti ketakutan dan pembatasan sejak Hamas merebut kekuasaan tahun 2007 lalu, menyalahkan kelompok militan tersebut atas kehancuran besar yang disebabkan oleh perang.

    Abu Eyyad (55) yang tinggal di Jalur Gaza bagian utara menilai Hamas telah “mengolok-olok kami, penderitaan kami, dan kehancuran hidup kami”.

    Eyyad yang ketiga anaknya terpaksa tinggal dengan kerabat berbeda di beberapa lokasi berbeda ini, mengkritik kepemimpinan politik Hamas di Qatar yang disebutnya bisa “tidur dengan nyaman, makan dan minum”.

    “Pernahkah Anda mencoba menjalani kehidupan kami hari ini? Tahukah Anda bahwa seringkali kami tidak memiliki makanan sama sekali?” tanyanya.

    AS saat ini sedang terlibat dalam upaya baru untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang proposalnya diumumkan oleh Presiden Joe Biden sendiri pada 31 Mei lalu. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan yang dicapai dari pihak-pihak yang bertikai.

    Baik Hamas maupun Israel sekali lagi justru saling menyalahkan, sama seperti mereka saling menuduh telah menggagalkan upaya-upaya sebelumnya dalam mengakhiri perang.

    “Kami lelah, kami tewas, kami hancur, dan tragedi yang tak terhitung jumlahnya,” ucap seorang warga Gaza lainnya bernama Abu Shaker (35).

    “Apa yang Anda tunggu? Apa yang Anda inginkan? Perang harus diakhiri bagaimanapun caranya. Kami tidak bisa merasakannya lebih lama lagi,” tanya Shaker kepada Hamas.

    Meski Dikritik, Hamas Masih Populer di Gaza

    Meskipun dihujani kritikan, Hamas masih menjadi kekuatan politik paling populer berdasarkan survei terbaru di Jakur Gaza dan Tepi Barat, dengan preferensi 40 persen, yang diikuti oleh Fatah yang menguasai Otoritas Palestina di Ramallah dengan 20 persen.

    Jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menunjukkan bahwa “dukungan keseluruhan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober tetap tinggi” meskipun ada sedikit penurunan.

    Pada awal Mei lalu, Hamas mengumumkan pihaknya menerima proposal gencatan senjata yang memicu perayaan spontan di Jalur Gaza. Namun

    Survei menunjukkan dua pertiga dari warga Gaza yang ditanyai menyatakan mendukung keputusan Hamas pada saat itu dan mengharapkan penghentian pertempuran dalam beberapa hari. Namun pada akhirnya, mereka menuai kekecewaan.

    Sekarang, warga Gaza yang berbicara dengan AFP merasa putus asa, dan yang mereka inginkan hanyalah diakhirinya konflik.

    Umm Shadi (50) menyerukan Hamas untuk “segera mengakhiri perang tanpa berusaha menguasai dan memerintah Gaza”.

    “Apa yang kita peroleh dari perang ini selain pembunuhan, kehancuran, pemusnahan, dan kelaparan?” tanyanya.

    “Setiap hari perang di Gaza meningkat, penderitaan kami dan penderitaan orang-orang semakin meningkat. Apa yang ditunggu oleh Hamas?” imbuh Shadi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Setelah Rusia, Giliran AS Kirim Kapal Selam Nuklir ke Kuba!

    Setelah Rusia, Giliran AS Kirim Kapal Selam Nuklir ke Kuba!

    Jakarta

    Sebuah kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat telah tiba di Kuba. Demikian diumumkan Departemen Pertahanan AS pada hari Kamis (13/6), sehari setelah kapal selam nuklir Rusia berlabuh di Havana, ibu kota Kuba untuk kunjungan langka ke pulau komunis tersebut.

    “Kapal selam serangan cepat USS Helena berada di Teluk Guantanamo, Kuba sebagai bagian dari kunjungan pelabuhan rutin,” kata Komando Selatan AS dalam sebuah postingan di media sosial, merujuk pada pangkalan angkatan laut Amerika di pulau tersebut.

    “Lokasi dan transit kapal telah direncanakan sebelumnya,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024).

    Sebelumnya, kapal selam bertenaga nuklir Rusia, Kazan tiba di ibu kota Kuba pada hari Rabu. Kapal tersebut didampingi oleh kapal fregat Laksamana Gorshkov, serta sebuah kapal tanker minyak dan kapal tug penyelamat. Otoritas Kuba menyebut kapal selam nuklir Rusia tersebut tidak membawa senjata nuklir.

    Kazan dan Laksamana Gorshkov merupakan salah satu kapal perang paling modern Rusia. Pengerahan kapal-kapal perang Rusia yang tidak biasa ini begitu dekat dengan Amerika Serikat, hanya 90 mil dari pantai Florida, AS. Ini terjadi di tengah ketegangan besar antara kedua negara terkait perang di Ukraina, di mana pemerintah Ukraina yang didukung Barat sedang memerangi invasi Rusia.

    Militer AS mengatakan pihaknya telah memantau kapal-kapal Rusia tersebut, namun tidak menimbulkan ancaman langsung.

    Sebelumnya, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu untuk parade militer tahunan tanggal 9 Mei di Lapangan Merah di luar Kremlin.

    Selama Perang Dingin, Kuba merupakan negara klien penting bagi Uni Soviet. Keberadaan tempat-tempat rudal nuklir Soviet di pulau tersebut memicu Krisis Rudal Kuba tahun 1962, ketika Washington dan Moskow hampir berperang.

    Hubungan antara Rusia dan Kuba menjadi lebih dekat sejak pertemuan Diaz-Canel dan Putin pada tahun 2022 silam.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Israel Vs Hizbullah-Houthi Memanas Saat Gencatan Senjata Gaza Dibahas

    Israel Vs Hizbullah-Houthi Memanas Saat Gencatan Senjata Gaza Dibahas

    Jakarta

    Rencana gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza masih terus dibahas oleh berbagai pihak. Di tengah pembahasan tersebut, Israel memanas dengan kelompok Hizbullah dan Houthi.

    Dilansir BBC dan AFP, Selasa (11/6/2024), naskah resolusi tersebut disahkan dengan 14 suara mendukung, termasuk Amerika Serikat (AS) selaku perancang resolusi ini. Sementara Rusia abstain.

    Proposal tersebut menetapkan syarat-syarat untuk “gencatan senjata penuh dan menyeluruh”, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, pengembalian jenazah sandera dan pertukaran tahanan Palestina.

    Rencana tersebut mencakup tiga fase yang akan diakhiri dengan rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat pertempuran tersebut.

    Tahap pertama dari rencana tersebut menyangkut pertukaran sandera-tahanan serta gencatan senjata jangka pendek.

    Fase kedua mencakup “penghentian permusuhan secara permanen”, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, menurut teks rancangan resolusi AS.

    Fase ketiga berfokus pada prospek jangka panjang wilayah tersebut, dan akan memulai rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza.

    Meski begitu, rencana gencatan senjata ini masih tarik ulur antara kedua pihak. Sampai hari ini belum tercapai kesepakatan.

    Hizbullah Luncurkan Ratusan Roket

    Rencana gencatan senjata yang masih tarik ulur itu pun kini makin terganggu oleh kelompok-kelompok lawan Israel. Salah satunya, kelompok Hizbullah.

    Kelompok ini menembakkan sedikitnya 250 roket ke wilayah Israel sepanjang Rabu (12/6) untuk membalas kematian komandan seniornya dalam serangan udara Tel Aviv. Jumlah roket itu menjadi yang terbanyak ditembakkan oleh Hizbullah dalam sehari ke Israel sejak permusuhan meningkat delapan bulan terakhir.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (13/6), Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi lebih luas antara kedua pihak.

    Serangan udara Israel pada Selasa (11/6) tengah malam menghantam desa Jouaiyya, Lebanon bagian selatan, dan dilaporkan menewaskan seorang komandan lapangan senior Hizbullah bernama Taleb Abdallah, alias Abu Taleb, serta tiga petempur Hizbullah lainnya.

    Abdallah, menurut salah satu sumber, merupakan komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan lintas perbatasan dengan Israel.

    Militer Israel dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa serangannya terhadap pusat komando dan kendali Hizbullah tewas menewaskan empat anggota kelompok yang didukung Iran itu, termasuk seorang komandan senior.

    Sebagai respons atas kematian Abdallah, Hizbullah mengatakan bahwa pasukannya melancarkan setidaknya 17 operasi terhadap Israel sepanjang Rabu (12/6) waktu setempat. Delapan operasi di antaranya disebut Hizbullah sebagai respons terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pembunuhan” oleh Israel di Jouaiyya.

    Dalam salah satu satu operasinya, pasukan Hizbullah menembakkan rudal-rudal ke sebuah pabrik militer Israel. Operasi lainnya melibatkan serangan terhadap markas militer Israel di Ein Zeitim dan Ami’ad, juga terhadap stasiun pengawasan udara militer Israel di Meron.

    Lihat Video ‘Hizbullah Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Kematian Komandan Senior’:

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Seorang sumber keamanan setempat menyebut Hizbullah telah menembakkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel sepanjang Rabu (12/6) waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai jumlah roket yang terbanyak dalam satu hari yang ditembakkan Hizbullah ke Israel sejak konflik semakin meningkat tahun lalu.

    Lebih dari 100 roket, menurut sumber keamanan tersebut, ditembakkan secara bersamaan, yang menjadi salah satu serangan terbesar Hizbullah terhadap Israel.

    Seorang pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, saat berbicara dalam seremoni pemakaman Abdallah di pinggiran selatan Beirut, mengatakan bahwa kelompoknya akan meningkatkan intensitas, kekuatan, dan kuantitas operasinya terhadap Israel sebagai pembalasan atas kematian Abdallah.

    “Jika musuh berteriak dan mengeluh soal apa yang terjadi padanya di Palestina bagian utara, biarkan mereka bersiap untuk menangis dan meratap,” tegas Safieddine dalam pernyataannya.

    Rentetan serangan roket Hizbullah itu memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di wilayah Israel bagian utara. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut sejumlah jet tempurnya dikerahkan untuk menargetkan lokasi-lokasi peluncuran di wilayah Lebanon bagian selatan pada Rabu (12/6) waktu setempat.

    Militer Israel, dalam pernyataan awal, menyebut Hizbullah menembakkan sekitar 50 proyektil dari Lebanon bagian selatan ke arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv di dekat perbatasan Suriah. Dalam pengumuman lebih lanjut, militer Israel menyebut sekitar 90 proyektil terdeteksi ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel bagian utara.

    Diklaim oleh Tel Aviv bahwa beberapa proyektil itu berhasil ditembak jatuh, namun beberapa lainnya menghantam area-area di Israel bagian utara hingga memicu kebakaran di beberapa wilayah.

    Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini akibat rentetan serangan dari Lebanon tersebut. Namun para petugas pemadam kebakaran setempat sedang berjuang memadam kebakaran yang dipicu oleh serangan Hizbullah.

    Houthi Kirim Rudal hingga Drone ke Israel

    Tak berhenti sampai di situ, kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman juga melancarkan operasi militer gabungan dengan kelompok Perlawanan Islam di Irak. Mereka menargetkan kota-kota di wilayah Israel.

    Tak cuma itu, kelompok yang didukung Iran ini menyerang sebuah kapal di Laut Merah. Seperti dilansir Al Arabiya dan kantor berita TASS, Kamis (13/6), juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya mengklaim kelompoknya melakukan operasi gabungan anti-Israel dengan mengerahkan rudal dan drone terhadap target-target di sedikitnya dua kota di Israel.

    “Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan dua operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak,” ucapnya.

    “Pada operasi pertama, sejumlah rudal jelajah ditembakkan ke target yang sangat penting di kota Ashdod. Operasi kedua melibatkan serangan drone terhadap target penting di kota Haifa,” tutur Saree dalam pernyataan kepada televisi Al-Masirah yang merupakan milik Houthi.

    “Kedua operasi tersebut berhasil,” klaim Saree.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan gabungan Houthi dan Perlawanan Islam di Irak itu memicu korban jiwa atau kerusakan di wilayah Israel.

    Belum ada pernyataan dari otoritas Tel Aviv terkait laporan tersebut.

    Lihat Video ‘Hizbullah Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Kematian Komandan Senior’:

    Halaman 2 dari 2

    (maa/isa)

  • Perlukah Mencabut Colokan Barang Elektronik Saat Badai Petir?

    Perlukah Mencabut Colokan Barang Elektronik Saat Badai Petir?

    Jakarta

    Hujan badai disertai petir tentu membuat was-was manusia. Selain perlu berlindung di bangunan yang kokoh, detikers juga disarankan untuk mencabut seluruh kabel barang elektronik dari colokan.

    Soalnya, cara tersebut dapat menyelamatkan barang elektronik dari risiko kerusakan sambaran petir. Namun, apakah hal tersebut benar atau hanya sekadar mitos? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Pentingnya Mencabut Colokan Barang Elektronik saat Badai Petir

    Mengutip CNET, Department of Homeland Security menganjurkan untuk mencabut colokan semua barang elektronik yang ada di rumah. Hal tersebut dikarenakan petir yang menyambar di tiang listrik terdekat dapat menimbulkan lonjakan aliran listrik melalui saluran listrik.

    Hal senada juga diungkapkan oleh pihak Red Cross Inggris. Mencabut colokan seluruh barang elektronik dapat mencegah kerusakan yang ditimbulkan karena lonjakan listrik.

    “Ya, Anda harus mematikan dan mencabut seluruh peralatan elektronik selama terjadi badai petir untuk mencegah kerusakan akibat lonjakan listrik. Itu termasuk internet atau perangkat listrik apapun yang terhubung ke listrik,” tulis pihak Red Cross di laman resminya.

    Sebagai gambaran, stop kontak di Amerika Utara dirancang menggunakan daya 120 volt dan dapat menahan hingga 169 volt. Di wilayah lain, angkanya bisa naik mencapai 240 volt.

    Namun saat badai petir terjadi, hal tersebut bisa menciptakan lonjakan listrik. Jumlah tegangannya bisa lebih dari batas daya maksimal stop kontak, sehingga dapat menggosongkan peralatan yang tersambung listrik.

    Maka dari itu, disarankan untuk mencabut semua perangkat elektronik ketika terjadi badai disertai petir, seperti TV atau konsol game. Lebih disarankan lagi untuk mencabut barang elektronik dari colokan sebelum badai melanda untuk alasan keamanan.

    “Anda harus menunggu hingga badai berlalu sebelum bisa menonton TV dengan aman, namun Anda tetap dapat menggunakan tablet atau laptop jika tidak tersambung ke stop kontak. Sebaiknya hindari juga penggunaan telepon rumah yang dicolokkan ke dinding, tapi untuk penggunaan telepon seluler masih aman,” jelas Red Cross.

    Apakah Aman jika Menggunakan Sekring?

    Sejumlah orang berpendapat bahwa menggunakan pelindung lonjakan arus (sekring) dapat melindungi barang elektronik dari lonjakan listrik karena petir. Pada kenyataannya, tidak demikian.

    Sebab, sekring berfungsi untuk melindungi terhadap lonjakan kecil yang umum terjadi pada jaringan listrik. Kondisi itu dapat terjadi dari waktu ke waktu.

    Memang, penggunaan sekring dapat membantu mengurangi lonjakan listrik sebelum mencapai perangkat elektronik. Akan tetapi, tidak dirancang untuk melindungi barang elektronik dari lonjakan listrik yang besar, seperti saat tersambar petir.

    Agar bisa melindungi barang elektronik dari lonjakan listrik akibat sambaran petir, detikers bisa menggunakan surge protector atau suppressor di seluruh rumah. Namun, harganya jauh lebih mahal daripada sekring biasa.

    Namun perlu diingat, penggunaan surge protector atau suppressor hanya dapat membantu menekan lonjakan listrik besar yang disebabkan oleh petir, tetapi tidak dapat melindungi rumah agar tetap aman dari sambaran petir.

    Itu dia penjelasan mengenai pentingnya mencabut colokan barang elektronik saat terjadi badai petir. Semoga artikel ini bermanfaat.

    (ilf/fay)