Negara: Amerika Serikat

  • Ulah Menteri Garis Keras Israel Ajak Yahudi ke Al-Aqsa Picu Dunia Marah

    Ulah Menteri Garis Keras Israel Ajak Yahudi ke Al-Aqsa Picu Dunia Marah

    Jakarta

    Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengajak ribuan warga Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dianeksasi, dan melaksanakan ibadah untuk memperingati hari raya Yahudi. Ulah menteri garis keras Israel ini memicu kemarahan dunia internasional.

    Ben Gvir, yang kerap menentang larangan lama pemerintah Israel untuk melaksanakan ibadah keagamaan Yahudi di kompleks masjid tersebut, bersumpah untuk “mengalahkan Hamas” di Gaza dalam sebuah video yang ia rekam selama kunjungannya pada Selasa (13/8) waktu setempat.

    Kompleks ini merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan simbol identitas nasional Palestina. Namun, tempat ini juga merupakan tempat tersuci dalam agama Yahudi, dihormati sebagai kuil kuno yang dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi.

    Meskipun umat Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks masjid tersebut pada jam-jam tertentu, mereka tidak diizinkan untuk berdoa atau menampilkan simbol-simbol keagamaan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pembatasan tersebut makin kerap dilanggar oleh kelompok nasionalis religius garis keras seperti Ben Gvir, yang memicu reaksi keras dari warga Palestina.

    Foto yang diunggah di jejaring media sosial pada Selasa (13/8) menunjukkan Ben Gvir berada di dalam kompleks masjid tersebut sementara beberapa warga Israel bersujud di tanah melakukan ritual Talmud.

    Ben Gvir merilis pernyataan video di media sosial X, yang direkamnya sendiri di dalam kompleks tersebut, yang menegaskan kembali penolakannya terhadap segala gencatan senjata dalam perang di Gaza.

    “Kita harus memenangkan perang ini. Kita harus menang dan tidak pergi ke perundingan di Doha atau Kairo,” katanya, merujuk pada perundingan yang didukung Amerika Serikat untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera untuk Gaza yang akan dilanjutkan pada hari Kamis mendatang.

    “Kita bisa mengalahkan Hamas… kita harus membuat mereka bertekuk lutut,” kata Ben Gvir.

    Masuknya ke kompleks Al-Aqsa pada hari Selasa bertepatan dengan hari berkabung Yahudi Tisha Be’Av yang memperingati penghancuran kuil kuno tersebut.

    Kunjungan Ben Gvir ke kompleks masjid tersebut menuai kecaman keras dari negara-negara Muslim serta kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Ben Gvir menunjukkan “pengabaian yang mencolok” terhadap status quo di situs tersebut dan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencegah tindakan tersebut.

    “Tindakan provokatif ini hanya memperburuk ketegangan di saat yang krusial ketika semua fokus seharusnya tertuju pada upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata (Gaza) dan mengamankan pembebasan semua sandera serta menciptakan kondisi untuk stabilitas regional yang lebih luas,” katanya.

    Kementerian luar negeri Yordania juga mengutuk “penyerbuan” masjid tersebut, menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”.

    “Pelanggaran berkelanjutan terhadap status quo historis dan hukum di Yerusalem dan kesuciannya memerlukan posisi internasional yang jelas dan tegas yang mengutuk pelanggaran ini,” kata juru bicara kementerian Sufyan al-Qudah dalam sebuah pernyataan.

    Organisasi Kerja Sama Islam, sebuah kelompok payung negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, juga “mengutuk keras” insiden tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah “provokasi terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia”.

    Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, mengatakan PBB “menentang segala upaya untuk mengubah status quo di tempat-tempat suci”.

    “Perilaku semacam ini tidak membantu dan sangat provokatif,” tambahnya.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga mengunggah di X bahwa blok tersebut “mengutuk keras provokasi” oleh Ben Gvir.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/ygs)

  • Ukraina Akan Setop Penyerbuan Jika Rusia Sepakat Damai

    Ukraina Akan Setop Penyerbuan Jika Rusia Sepakat Damai

    Kyiv

    Pemerintah Ukraina menegaskan pasukannya tidak akan menduduki wilayah Rusia yang berhasil direbut dalam penyerbuan mengejutkan sejak pekan lalu. Kyiv justru menawarkan untuk menghentikan penyerbuannya jika Moskow menyetujui “perdamaian yang adil”.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2024), pasukan Ukraina menyerbu wilayah Kursk di Rusia sejak Selasa (6/8) dini hari lalu, merebut dua lusin area permukiman dalam serangan terbesar yang dilancarkan tentara asing di wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

    Moskow, pada Selasa (13/8), mengatakan bahwa pasukannya telah menangkal serangan baru di wilayah Kursk.

    Lebih dari 120.000 orang dilaporkan telah meninggalkan wilayah Kursk sejak penyerbuan terjadi. Panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengklaim bawa pasukannya telah menguasai wilayah Rusia sekitar 1.000 kilometer persegi.

    Menurut analisis data oleh AFP dari Institut Studi Perang yang berbasis di Amerika Serikat (AS), wilayah Rusia seluas setidaknya 800 kilometer persegi kini berada di bawah kendali Ukraina hingga Senin (12/8) waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Georgiy Tykhy, mengatakan pada Selasa (13/8) bahwa Kyiv tidak tertarik untuk “mengambil alih” wilayah Rusia. Dia membela operasi militer Ukraina itu sebagai tindakan yang “benar-benar sah”.

    “Semakin cepat Rusia setuju untuk memulihkan perdamaian yang adil… semakin cepat penyerbuan pasukan pertahanan Ukraina ke Rusia akan dihentikan,” tegas Tyky dalam pernyataan kepada wartawan.

    Otoritas Ukraina juga mengatakan bahwa pihaknya memberlakukan pembatasan pergerakan pada zona sepanjang 20 kilometer di wilayah Sumy yang terletak di sepanjang perbatasan dengan wilayah Kursk karena “peningkatan intensitas permusuhan” dan aktivis “sabotase”.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah “menggagalkan” serangan terbaru Ukraina di wilayah Kursk oleh “kelompok musuh yang menggunakan kendaraan lapis baja untuk menerobos jauh ke wilayah Rusia”.

    Kepala dinas keamanan Rusia, FSB, Alexander Bortinov menyebut Kyiv melancarkan serangan “dengan dukungan kolektif Barat”.

    Sebelumnya, otoritas Kursk dan Belgorod menetapkan keadaan darurat di wilayah masing-masing saat penyerbuan pasukan Ukraina terus berlanjut.

    Presiden Vladimir Putin, pada Senin (12/8), telah memerintahkan militer Rusia untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negaranya.

    Dalam rapat dengan para pejabat Moskow seperti disiarkan televisi setempat, Putin mengatakan bahwa “salah satu tujuan yang jelas dari musuh adalah untuk menabur perselisihan” dan “menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia”.

    Putin juga menyebut Ukraina ingin “meningkatkan posisi negosiasinya” untuk setiap perundingan di masa depan dengan Rusia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia, yang memicu pertempuran sepekan terakhir. Biden menyebut penyerbuan Kyiv itu telah “menciptakan dilema nyata” bagi Presiden Vladimir Putin.

    AS telah menegaskan pihaknya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Sepekan setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus lalu, dengan melibatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja, para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Putin mengatakan dirinya meyakini penyerbuan Ukraina itu bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di garis depan pertempuran.

    Namun para pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penyerbuan itu masih belum diketahui.

    “Kami berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan itu masih belum 100 persen jelas,” sebut salah satu pejabat AS itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Survei Global DBS Ungkap Kepercayaan Investor terhadap Indonesia Meningkat

    Survei Global DBS Ungkap Kepercayaan Investor terhadap Indonesia Meningkat

    Jakarta

    Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan Financial Times Longitude menyelenggarakan survei global terkait kepercayaan investor di Indonesia. Survei tersebut mengungkap pentingnya peran strategis departemen keuangan dalam bisnis global.

    Mengutip laporan ‘Pivotal: How treasury and finance enable a new era of globalization’ yang menyurvei 570 eksekutif dari 15 pasar di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara mengungkap prioritas strategi utama di bisnis Indonesia dalam dua tahun ke depan. Sebanyak 83 perusahaan mengaku untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional, dan sebanyak 77 persen meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.

    Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie menjelaskan kepercayaan investor yang meningkat tersebut diakibatkan oleh fundamental ekonomi dan prospek pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan. Ia melanjutkan bahwa Bank DBS Indonesia turut berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya regional Indonesia.

    “Seiring dengan semakin pentingnya upaya-upaya keberlanjutan, seperti mengamankan pembiayaan untuk inisiatif dekarbonisasi yang meluas, kami percaya bahwa peningkatan kepercayaan investor yang signifikan terhadap Indonesia menggarisbawahi fundamental ekonomi yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan,” ucap Kunardy Lie, dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024)

    “Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya regional kami untuk mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan mendorong integrasi ekonomi yang lebih besar di kawasan ini,” lanjutnya.

    Sebanyak 73 persen para eksekutif di Indonesia menyebutkan bahwa diversifikasi bisnis sebagai tujuan utama. Hal tersebut lantaran banyak dari mereka yang berfokus untuk membangun pertumbuhan bisnis di Asia. Selain itu. juga mendapatkan keahlian dan talenta baru.

    Namun adapun tantangan bisnis di Indonesia kedepannya meliputi ketidakpastian geopolitik, akses terhadap modal dan pembiayaan, serta penurunan dan volatilitas ekonomi. Namun bisnis di Indonesia juga memiliki cadangan dana yang cukup besar untuk mendanai digitalisasi mereka.

    Lebih lanjut, menanggapi mengenai kebutuhan prioritas tadi, para eksekutif mengindikasikan bahwa strategis korporasi menjadi upaya strategis. Upaya tersebut dilakukan oleh tim treasury dan keuangan Indonesia (87 persen), diikuti oleh pengadaan dan rantai pasokan (83 persen).

    Tingkat kepercayaan perusahaan di Indonesia terhadap tim treasury dan keuangan mencapai 57 persen. Sebanyak 70 persen perusahaan mengaku tim treasury dan keuangan cukup unggul dalam penyelerasan strategi dan sebanyak 67 persen perusahaan mengaku mendapatkan pembiayaan yang menguntungkan untuk proyek diversifikasi.

    Menanggapi hal tersebut, Bank DBS Indonesia telah menyesuaikan era digitalisasi dengan memanfaatkan teknologi dan proses perbankan. Nantinya, teknologi tersebut akan terintegrasi dan terhubung ke dalam operasional nasabah.

    Lebih lanjut, Bank DBS Indonesia mengimplementasikan produk dan layanan tersebut melalui DBS RAPID atau Real Time Application Programming Interface (API) by DBS. Hal tersebut memungkinkan nasabah untuk terhubung melalui teknologi API terbaru untuk transaksi yang real-time.

    Kemampuan tersebut dibuktikan dengan proses pembayaran dalam jumlah besar melalui API (DBS RAPID) dan host-to-host (IDEAL Connect) yang memungkinkan bisnis untuk memproses berbagai jenis pembayaran. Solusi likuiditas Bank DBS Indonesia tersebut memungkinkan nasabah korporasi untuk memaksimalkan imbal hasil sekaligus memberikan transparansi dan fleksibilitas dalam mengakses dan memonitor dana nasabah.

    Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia, Dandy Indra Wardhana Pandi, mengatakan bahwa solusi teknologi ini tidak hanya bertujuan untuk menekan operasional keuangan semata. Namun juga memungkinkan bisnis untuk mencapai tujuan agar lebih efektiv.

    “Solusi-solusi teknologi ini tidak hanya merampingkan operasional keuangan, namun juga merupakan kunci kesuksesan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional serta meningkatkan kepuasan dan retensi nasabah,” jelas Dandy.

    “Selain itu, sinergi antara seluruh unit bisnis memastikan operasional bank berjalan dengan efisien, sehingga memungkinkan bisnis untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif,” pungksnya.

    (akn/ega)

  • Tentara AS Luka-luka Akibat Serangan Drone di Suriah

    Tentara AS Luka-luka Akibat Serangan Drone di Suriah

    Damaskus

    Posisi pasukan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah dihantam serangan drone. Sejumlah tentara AS mengalami luka-luka akibat serangan itu, dengan beberapa menjalani pemeriksaan untuk cedera otak traumatis.

    Namun demikian, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/8/2024), luka-luka yang dialami tentara-tentara AS itu tidak mengancam nyawa mereka. Serangan drone itu dilaporkan menghantam Zona Pendaratan Rumalyn di wilayah Suriah.

    Seorang pejabat pertahanan AS, yang tidak disebut namanya, mengungkapkan bahwa beberapa personel militer AS dan pasukan koalisi internasional sedang menjalani perawatan medis atas luka-luka ringan yang mereka alami, termasuk karena menghirup terlalu banyak asap, setelah serangan drone tersebut.

    “Tidak ada anggota militer AS yang mengalami luka serius kemarin ketika serangan drone menghantam Zona Pendaratan Rumalyn di Suriah,” tutur pejabat pertahanan AS tersebut.

    Disebutkan lebih lanjut bahwa beberapa tentara AS yang mengalami luka-luka menjalani pemeriksaan untuk mengetahui adanya cedera otak traumatis, sedangkan beberapa personel militer AS lainnya dievakuasi ke lokasi terpisah untuk menjalani evaluasi lebih lanjut “dalam langkah yang sangat berhati-hati”.

    Namun menurut pejabat pertahanan AS tersebut, tidak ada satu pun cedera yang mengancam nyawa para tentara AS.

    Disebutkan juga bahwa satu set fasilitas di area militer tersebut mengalami kerusakan akibat serangan drone itu. Para pejabat militer AS, menurut pejabat pertahanan tersebut, masih melakukan penilaian terhadap dampak yang ditimbulkan oleh serangan tersebut.

    “Meskipun mereka memuji langkah pencegahan yang cepat dan efektif bisa membatasi dampak drone tersebut,” sebut pejabat pertahanan AS itu.

    Sejauh ini belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru terhadap pasukan AS di Timur Tengah tersebut.

    Serangan drone di Suriah itu terjadi setelah pangkalan udara Ain al-Asad yang ada di Irak dihantam serangan roket pada awal bulan ini, yang membuat lima tentara AS dan dua kontraktor militer AS mengalami luka-luka.

    Lima korban luka di antaranya dirawat di pangkalan udara tersebut, sedangkan dua korban luka lainnya telah dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut. Pejabat setempat memastikan semuanya dalam kondisi stabil.

    Beberapa waktu terakhir, pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah dihantam banyak serangan yang biasanya diklaim oleh kelompok milisi pro-Iran.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mau Geber Pembangkit Panas Bumi, RI Bisa Belajar dari Filipina & Turki

    Mau Geber Pembangkit Panas Bumi, RI Bisa Belajar dari Filipina & Turki

    Jakarta

    Harga listrik dari pembangkit panas bumi dapat lebih murah dibanding listrik jenis pembangkit lainnya. Namun, potensi bisnis listrik panas bumi dianggap tidak lebih menarik karena beberapa sebab.

    Sebut saja, pembangkit listrik panas bumi disebut memiliki biaya investasi awal yang lebih mahal dibanding jenis pembangkit listrik lain, investor masih menilai biaya operasional pembangkit listrik berbasis fosil yang lebih mahal tetap lebih menarik dibandingkan modal awal yang tinggi untuk usaha listrik panas bumi, lokasi pengembangan listrik panas bumi dinilai tidak fleksibel karena hanya dapat dibangun/dikembangkan di tempat tertentu sedangkan pembangkit listrik lain dapat dibangun di lokasi yang lebih fleksibel, dan adanya kesulitan untuk menemukan sumber panas bumi yang menyebabkan biaya eksplorasi menjadi lebih tinggi.

    Terkait hal tersebut, ReforMiner Institute memberikan catatan. Seperti dikutip detikcom, Senin (12/8/2024), ReforMiner menilai keberhasilan pengembangan dan pengusahaan panas bumi di sebagian besar negara lebih banyak ditentukan adanya intervensi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dari negara yang bersangkutan.

    “Berdasarkan data, harga listrik panas bumi yang lebih murah tidak selalu menjamin atau menjadi faktor pendorong yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan dan pengusahaan listrik panas bumi di suatu negara. Terdapat faktor lain yang lebih menentukan, salah satunya adalah komitmen pemerintah dalam pengembangan dan pengusahaan panas bumi itu sendiri,” bunyi catatan ReforMiner.

    Data menunjukkan rata-rata harga listrik panas bumi di Amerika Serikat (AS) lebih rendah dibandingkan rata-rata harga listrik nasional negara. Akan tetapi, pengusahaan listrik panas bumi di AS justru relatif belum cukup berkembang. Kapasitas terpasang listrik panas bumi di AS sampai dengan 2023 dilaporkan baru sekitar 12,99% dari total potensi yang dimiliki. Produksi listrik panas bumi dilaporkan hanya sekitar 0,20% dari total produksi listrik negara tersebut.

    Faktor penyebab industri panas bumi di AS relatif belum berkembang diantaranya adalah karena proses untuk menemukan cadangan panas bumi memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang cukup panjang. Proses perizinan usaha panas bumi di AS cukup panjang dan menjadi kendala utama.

    Salah satu masalah perizinan dalam pengusahaan panas bumi di AS adalah perusahaan diharuskan membuat environmental assessment sebelum mereka melakukan percobaan pengeboran meskipun mereka belum mendapat kepastian ada tidaknya sumber panas bumi.

    “Jika perusahaan gagal harus kembali melakukan environmental assessment di lahan yang lain. Jika perusahaan berhasil mendapatkan sumber panas bumi, mereka tetap diharuskan untuk membuat environmental impact statement untuk melakukan review konstruksi sumur produksi dan jaringan transmisi,” tulis ReforMiner.

    Kondisi berbeda terjadi pada negara Filipina dan Turki. Rata-rata harga listrik panas bumi dari kedua negara tersebut tercatat lebih tinggi dari rata-rata harga listrik nasional masing-masing negara. Akan tetapi, realisasi pengembangan panas bumi dari kedua negara tersebut cukup progresif. Sampai dengan 2023, kapasitas terpasang listrik panas bumi Filipina dan Turki masing-masing sekitar 48,03 % dan 37,58 % dari total potensi panas bumi yang dimiliki oleh masing-masing negara.

    Bentuk kebijakan yang dilakukan pemerintah Filipina dalam mengembangkan industri panas bumi mereka di antaranya melalui pengurangan porsi bagian pemerintah dari pendapatan kegiatan usaha panas bumi dan memberikan insentif fiskal melalui pengurangan pajak dan tax holiday, accelerated depreciation, dan bebas bea impor. Lalu, menerapkan kebijakan net operating loss-carry over pada industri panas bumi, menerapkan kebijakan percepatan depresiasi dan penghapusan pajak pertambahan nilai untuk penjualan dan pembelian listrik panas bumi, memberikan subsidi untuk pengembangan R&D industri panas bumi, mempermudah ketersediaan data untuk pengembang panas bumi swasta.

    Tak hanya itu, pemerintah Filipina juga melakukan inventarisasi dan identifikasi wilayah potensial untuk eksplorasi panas bumi dan perusahaan transmisi listrik nasional (TRANSCO) memberikan koneksi dan distribusi penuh terhadap proses jual-beli listrik panas bumi.

    Sementara, bentuk kebijakan yang dilakukan pemerintah Turki dalam mengembangkan industri panas bumi yakni memberikan insentif investasi untuk industri panas bumi skala tertentu dan menerapkan kebijakan custom duty exemption, VAT exemption, permission for credit allocation dan lainnya. Kemudian, menerapkan kebijakan feed in tariff dengan garansi pembelian listrik selama 10 tahun dan menerapkan kebijakan yang mewajibkan untuk dilakukan studi eksplorasi panas bumi termasuk pengeboran 1-2 sumur per wilayah konsesi dan pengalihan lahan panas bumi kepada pengembang swasta melalui skema sewa guna usaha.

    “Belajar dari status dan permasalahan pengusahaan panas bumi di Amerika Serikat dan keberhasilan pengembangan panas bumi di Filipina, Kenya, Islandia, Turki, dan Meksiko tersebut, Pemerintah Indonesia perlu melakukan intervensi kebijakan jika mengharapkan adanya peningkatan dalam pengembangan dan pengusahaan panas bumi di dalam negeri. Pengembangan dan pengusahaan panas bumi hampir dapat dipastikan akan berjalan relatif lambat jika hanya diserahkan pada mekanisme business to business,” paparnya.

    (acd/rrd)

  • Israel Yakin Iran Rencanakan Serangan, Bisa Terjadi Beberapa Hari Lagi

    Israel Yakin Iran Rencanakan Serangan, Bisa Terjadi Beberapa Hari Lagi

    Tel Aviv

    Komunitas intelijen Israel meyakini Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung terhadap pihaknya sebagai pembalasan atas pembunuhan tokoh penting Hamas di wilayahnya dua pekan lalu. Teheran diperkirakan akan melancarkan pembalasannya terhadap Tel Aviv dalam beberapa hari ke depan.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/8/2024), keyakinan Israel itu diungkapkan oleh dua sumber yang dikutip oleh reporter Axios Barak Ravid dalam laporan terbarunya pada Minggu (11/8) waktu setempat.

    Ravid, dalam laporannya via media sosial X, menyebut bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant telah berbicara dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, dan memberitahunya soal persiapan militer Iran yang menunjukkan negara itu mempersiapkan serangan skala besar terhadap Israel.

    Ditambahkan oleh Ravid bahwa serangan balasan Iran terhadap Israel bisa saja terjadi sebelum 15 Agustus, tanggal yang ditetapkan oleh AS, Mesir dan Qatar untuk perundingan gencatan senjata Gaza terbaru. Tel Aviv telah mengonfirmasi akan berpartisipasi dalam perundingan itu, sedangkan Hamas belum menanggapi.

    Timur Tengah dalam situasi siaga tinggi sejak pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di pinggiran Beirut dua pekan lalu. Iran dan proksi regionalnya, termasuk Hizbullah, menyalahkan Israel atas kedua pembunuhan itu dan bersumpah akan membalas.

    Meskipun Tel Aviv sendiri belum berkomentar apa pun soal kematian Haniyeh. Sejauh ini, Israel hanya mengaku bertanggung jawab atas kematian Shukr.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama setelah kematian Haniyeh, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa menjadi tugas Teheran untuk membalas kematian Haniyeh mengingat pembunuhan itu terjadi di wilayah Iran.

    Wakil komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Ali Fadavi, dalam pernyataan pada Jumat (9/8) lalu mengatakan bahwa perintah Khamenei soal Israel harus “dihukum” atas pembunuhan Haniyeh akan dilaksanakan “dengan cara terbaik”.

    “Perintah (Khamenei) mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit,” ucapnya.

    “Akan dilaksanakan dengan cara terbaik,” tegas Fadavi dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Makin Panas! AS Kerahkan Kapal Selam Berpeluru Kendali ke Timur Tengah

    Makin Panas! AS Kerahkan Kapal Selam Berpeluru Kendali ke Timur Tengah

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan kapal selam yang dilengkapi peluru kendali ke kawasan Timur Tengah. Pengerahan ini dilakukan saat kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan Iran dan sekutunya atas pembunuhan tokoh Hamas dan Hizbullah dua pekan lalu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (12/8/2024), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada Minggu (11/8) waktu setempat bahwa pengerahan kapal selam itu diperintahkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin.

    Meskipun menurut postingan militer AS di media sosial, kapal selam bertenaga nuklir milik AS, USS Georgia, sudah berada di Laut Mediterania sejak Juli lalu, pengumuman secara terbuka soal pengerahan kapal selam menjadi hal yang jarang dilakukan AS.

    Pentagon menyebut Austin, setelah berbicara dengan Menhan Israel Yoav Gallant, memerintahkan kelompok penyerang pada kapal selam USS Abraham Lincoln untuk mempercepat pengerahannya ke kawasan Timur Tengah.

    “Menteri Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk membela Israel dan menekankan penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh kawasan Timur Tengah mengingat semakin meningkatnya ketegangan regional,” sebut Pentagon dalam pernyataannya.

    Militer AS telah mengatakan pihaknya akan mengerahkan jet-jet tempur tambahan dan kapal perang Angkatan Laut ke kawasan Timur Tengah seiring upaya Washington untuk meningkatkan pertahanan Israel, sekutu dekatnya.

    Ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon dua pekan lalu. Israel telah mengaku bertanggung jawab atas kematian Shukr, namun belum berkomentar apa pun soal kematian Haniyeh.

    Namun Hamas dan Teheran bertekad untuk membalas Israel atas kematian Haniyeh. Situasi semakin panas dengan Hizbullah, sekutu Hamas dan kelompok yang didukung Iran, juga bersumpah membalas dendam atas kematian Shukr.

    Situasi tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang berkecamuk di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.

    Teheran, dalam pernyataannya, juga menyebut AS turut memikul tanggung jawab atas kematian Haniyeh karena dukungannya terhadap Israel.

    Reuters melaporkan beberapa personel AS dan koalisinya mengalami luka-luka dalam serangan drone di Suriah pada Jumat (9/8) pekan lalu. Serangan itu menjadi serangan terbesar kedua dalam beberapa hari terakhir terhadap pasukan Washington saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/lir)

  • Kecaman dari Mana-mana Usai Israel Serang Sekolah di Gaza

    Kecaman dari Mana-mana Usai Israel Serang Sekolah di Gaza

    Jakarta

    Pasukan Israel melancarkan serangan ke sebuah sekolah di Kota Gaza pada Sabtu (10/8) yang menewaskan nyaris 100 orang. Serangan Israel itu dikecam sejumlah negara.

    “Jumlah korban tewas sekarang antara 90 hingga 100 orang dan ada puluhan lainnya yang terluka. Tiga roket Israel menghantam sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi,” kata juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal kepada kantor berita AFP, Sabtu (10/8/2024). Kantor media pemerintah Gaza mengatakan ada “lebih dari 100 martir” dalam serangan itu.

    Sementara militer Israel mengatakan mereka menyerang “pusat komando dan kendali” Hamas yang berada di sekolah Al-Tabi’een di kawasan Daraj.

    Dirangkum detikcom, Minggu (11/8/2024), imbas serangan Israel tersebut, sejumlah pemimpin dunia dan pemimpin negara muslim mengecam.

    Indonesia

    Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengutuk keras pembantaian Israel di sebuah sekolah di Gaza. Kemlu mengatakan aksi pembantaian Israel menewaskan lebih dari 100 orang warga Palestina.

    “Indonesia mengutuk keras pembantaian lebih dari 100 warga Palestina di Sekolah Al-Taba’een di Gaza oleh Israel pada 10 Agustus 2024,” kata Kemlu melalui akun X resminya, Minggu (11/8/2024).

    RI lantas mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan investigasi menyeluruh. RI juga menyerukan dunia internasional bersatu menghentikan kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan oleh Israel.

    “Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut. Segala bentuk impunitas harus dihentikan,” tegasnya.

    Amerika Serikat

    Gedung Putih (White House) mengaku sangat prihatin atas serangan tersebut. AS menyebut terlalu banyak warga sipil yang terbunuh.

    “Sekali lagi, terlalu banyak warga sipil yang terbunuh,” Wakil Presiden dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dilansir Reuters, Sabtu (11/8/2024). Kamala sambil menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata Gaza.

    “Kami sangat prihatin dengan laporan korban sipil di Gaza menyusul serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel di kompleks yang mencakup sebuah sekolah,” tambah Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

    Washington telah menghadapi kritik domestik dan internasional yang meningkat, termasuk dari kelompok hak asasi manusia, atas dukungan militernya terhadap Israel.

    Serangan udara pada hari Sabtu terjadi sehari setelah juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS akan memberikan Israel $3,5 miliar untuk dibelanjakan persediaan senjata serta peralatan militer AS.

    “Kami tahu Hamas telah menggunakan sekolah sebagai lokasi untuk berkumpul dan beroperasi, tetapi kami juga telah mengatakan berulang kali dan secara konsisten bahwa Israel harus mengambil tindakan untuk meminimalkan kerugian warga sipil,” Gedung Putih menambahkan.

    Simak halaman selanjutnya.

    Mesir

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk serangan tersebut dan menuduh Tel Aviv memiliki kurangnya niat yang tulus untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung. Kementerian tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.

    “Serangan skala besar yang terus-menerus dan tingginya korban sipil meningkat setiap kali upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata meningkat,” ujar pernyataan Kemenlu Mesir.

    Mesir menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan upaya diplomatik guna memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza dan untuk bekerja menuju kesepakatan gencatan senjata.

    Yordania

    Sementara itu Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sufyan Qudah, juga menyatakan kecaman negaranya atas pelanggaran hukum internasional dan norma kemanusiaan yang terus dilakukan Israel.

    “Serangan terarah ini, yang terjadi pada saat para mediator berupaya melanjutkan negosiasi untuk kesepakatan pertukaran sandera yang dapat mengarah pada gencatan senjata permanen, menandakan niat pemerintah Israel untuk menghalangi dan melemahkan upaya ini,” kata Qudah.

    Juru bicara Yordania menyerukan diakhirinya “pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan Israel”. Yordania juga mendesak agar “mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut dimintai pertanggungjawaban.”

    Arab Saudi

    Lebih lanjut Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengutuk serangan pasukan pendudukan Israel terhadap Sekolah Al-Taba’een.

    Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menekankan kebutuhan mendesak untuk menghentikan pembantaian di Jalur Gaza. Arab Saudi juga mengutuk “kelambanan masyarakat internasional dalam meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.”

    Pakistan

    Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif menyebut pengeboman sekolah oleh Israel sebagai agresi terbuka.

    “Kami sekali lagi menegaskan kembali tuntutan kami agar para pemimpin dan pasukan keamanan Israel diadili atas genosida warga Palestina dan kejahatan perang yang dilakukan di Palestina,” kata Sharif.

    Irak

    Irak juga mengutuk serangan Israel tersebut. Irak menyebut serangan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

    “Serangan yang terus-menerus terhadap warga sipil ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan konvensi internasional,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.

    “Serangan tersebut juga menunjukkan Israel mengabaikan upaya global yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” tambahnya.

    Kementerian Luar Negeri Irak juga mendesak masyarakat internasional, khususnya dunia Islam, untuk mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina.

    Baca halaman selanjutnya.

    Qatar

    Lebih lanjut, Qatar juga mengutuk keras serangan tersebut. Qatar menggambarkannya sebagai pembantaian yang mengerikan dan kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya dan pelanggaran mencolok terhadap prinsip dasar hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB 2601.

    Kementerian Luar Negeri negara Teluk itu menegaskan kembali seruan Doha untuk “melaksanakan investigasi internasional yang mendesak dengan mengirimkan penyelidik independen PBB untuk menyelidiki penargetan yang sedang berlangsung oleh pasukan pendudukan Israel terhadap sekolah dan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi.”

    Kementerian tersebut menggarisbawahi posisi tegas Qatar pada “keadilan perjuangan Palestina, hak-hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”

    UEA

    Secara terpisah, Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk keras penargetan Israel terhadap sekolah Al-Taba’een. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Emirat menekankan “penolakan tegas UEA terhadap penargetan warga sipil dan fasilitas sipil.”

    Kementerian tersebut menegaskan kembali perlunya “gencatan senjata segera untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.”

    UEA meminta masyarakat internasional untuk “mengintensifkan upaya untuk menghindari semakin memanasnya situasi di Wilayah Palestina yang Diduduki, dan untuk memajukan semua upaya untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil.”

    Berdasarkan data Anadolu, dengan pengeboman sekolah Al-Taba’een, jumlah total sekolah yang menjadi sasaran tentara Israel di Kota Gaza selama seminggu terakhir telah meningkat menjadi enam.

    Meskipun ada seruan pada hari Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan, gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.

    Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

    Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei.

    Halaman 2 dari 3

    (yld/dwia)

  • Deforestasi Hutan Amazon Meningkat dalam 15 Bulan Terakhir

    Deforestasi Hutan Amazon Meningkat dalam 15 Bulan Terakhir

    Brasilia

    Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil meningkat pada Juli 2024 untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir. Data ini mematahkan rekor penurunan deforestasi yang diungkap oleh pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

    Peningkatan deforestasi ini terjadi di tengah aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja lingkungan.

    Sekitar 666 kilometer persegi lahan hutan Amazon dipangkas pada Juli 2024. Itu berarti, angkanya 33% lebih tinggi dari total 500 kilometer persegi lahan yang dibuka tahun lalu, ungkap data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Ilmu Pengetahuan.

    Padahal, angka deforestasi ini sempat turun menjadi 46% dalam setahun terakhir jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Sekitar 4.300 kilometer persegi area hutan lenyap, yang setara lebih besar dari ukuran Tanjung Verde.

    Presiden Lula da Silva bertekad untuk mengakhiri deforestasi hutan Amazon pada 2030.

    Di Hutan Amazon, yang meliputi hampir 40% wilayah Amerika Selatan, deforestasi terjadi karena ekspansi pertanian dan pertambangan ilegal. Aktivitas keduanya meningkat secara drastis di bawah pendahulu Lula de Silva, Jair Bolsonaro.

    Peningkatan pada Juli 2024 ini sebagian besar disebabkan karena aktivitas ilegal di hutan hujan Amazon pada Juli 2023 itu menurun tajam. Faktor lainnya juga termasuk kekeringan yang melanda Amazon, pemilihan umum yang diadakan tahun ini, dan aksi mogok kerja para buruh lingkungan pada Juni lalu, menurut Wakil Menteri Lingkungan Hidup Brasil Joao Capobianco.

    Aksi mogok para pekerja lingkungan

    “Aksi mogok kerja ini jelas berdampak pada peningkatan data (deforestasi),” kata Lopes.

    Ia menambahkan bahwa dampaknya terlihat jelas dalam jumlah penurunan denda yang dikeluarkan oleh Ibama untuk hal deforestasi dan kejahatan lainnya pada periode tersebut.

    Para pekerja itu saat ini menuntut upah dan kondisi kerja yang jauh lebih baik kepada badan penegak lingkungan federal utama, Ibama, dan dinas taman nasional Icmbio.

    kp/pkp (Reuters, AFP, AP)

    (nvc/nvc)