Negara: Amerika Serikat

  • Usai Dikritik AS, Israel Kembali Gempur Ibu Kota Lebanon

    Usai Dikritik AS, Israel Kembali Gempur Ibu Kota Lebanon

    Beirut

    Serangan udara Israel kembali menghantam area pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, pada Rabu (16/10) pagi. Militer Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan depot senjata bawah tanah milik kelompok Hizbullah, yang didukung Iran.

    Gempuran Israel itu dilancarkan hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS), sekutu dekatnya, menegaskan mereka menentang cakupan serangan udara Tel Aviv terhadap Beirut, di tengah meningkatnya jumlah korban tewas dan kekhawatiran akan eskalasi regional yang lebih luas.

    Sejumlah saksi mata, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (16/10/2024), melaporkan mereka mendengar dua suara ledakan keras dan melihat kepulan asap menjulang dari dua area terpisah di pinggiran selatan Beirut.

    Hal itu terjadi setelah Israel merilis perintah evakuasi pada Rabu (16/10) pagi, yang menyerukan satu bangunan di area tersebut untuk segera dievakuasi.

    Beberapa pekan terakhir, militer Tel Aviv melancarkan rentetan serangan terhadap pinggiran selatan Beirut tanpa memberikan peringatan dini, atau mengeluarkan peringatan untuk satu area sembari melancarkan serangan yang lebih luas.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya melancarkan serangan terhadap timbunan senjata bawah tanah milik Hizbullah di area Dahieh, pinggiran selatan Beirut.

    “Sebelum serangan itu, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko yang merugikan warga sipil, termasuk memberikan peringatan kepada penduduk di area tersebut,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Lihat Video ‘Rudal Israel Hantam Gedung di Kota Nabatieh Lebanon, 5 Tewas’:

    Perintah evakuasi yang dirilis Tel Aviv, menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga berdampak bagi lebih dari seperempat wilayah Lebanon.

    Hal itu terjadi sekitar dua pekan setelah militer Israel memulai serangan darat di wilayah Lebanon bagian selatan, yang diklaim bertujuan memukul mundur Hizbullah dari dekat perbatasan.

    Sejumlah negara Barat telah mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, juga bagi pertempuran di Jalur Gaza, meskipun AS menegaskan dukungannya untuk Tel Aviv dengan mengirimkan sistem antirudal.

    AS Tegaskan Menentang Serangan Udara Israel di Beirut

    Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam pernyataan terbaru juga menyampaikan kekhawatiran Washington kepada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas serangan baru-baru ini.

    Miller menegaskan AS menentang cakupan serangan Israel di ibu kota Lebanon yang memakan banyak korban jiwa.

    “Ketika menyangkut ruang lingkup dan sifat operasi pengeboman yang kami lihat di Beirut selama beberapa pekan terakhir, ini adalah sesuatu yang telah kami sampaikan dengan jelas kepada pemerintah Israel bahwa kami mengkhawatirkannya dan kami menentangnya,” ucap Miller.

    Pernyataan Miller itu mengadopsi nada yang lebih keras dibandingkan peringatan AS untuk Israel sebelumnya.

    Pelaksana Tugas (Plt) PM Lebanon Najib Mikati, dalam pernyataan terpisah pada Selasa (15/10), menyebut komunikasinya dengan para pejabat AS telah menghasilkan “semacam jaminan” bahwa Israel akan menghentikan serangan di Beirut dan pinggiran selatan kota tersebut.

    Terakhir kali Beirut digempur serangan adalah pada 10 Oktober lalu, ketika dua serangan di dekat pusat kota itu menewaskan sedikitnya 22 orang dan membuat seluruh bangunan di area padat penduduk itu ambruk.

    Sumber keamanan Lebanon mengatakan pada saat itu bahwa pejabat Hizbullah yang bernama Wafiq Safa menjadi target serangan Israel, namun dia berhasil selamat. Tidak ada komentar dari Tel Aviv atas hal tersebut.

    Lihat Video ‘Rudal Israel Hantam Gedung di Kota Nabatieh Lebanon, 5 Tewas’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Beri Israel Waktu 30 Hari untuk Tingkatkan Bantuan ke Gaza

    AS Beri Israel Waktu 30 Hari untuk Tingkatkan Bantuan ke Gaza

    Jakarta

    Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah mengirim surat kepada para pejabat Israel untuk menyampaikan kekhawatiran Gedung Putih tentang kondisi kemanusiaan di Gaza.

    Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer. Surat itu dikirim setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden mencatat bahwa bantuan yang sampai ke Gaza mengalami penurunan.

    Miller menjelaskan, Blinken dan Austin meminta pemerintah Israel untuk segera melakukan perubahan agar bantuan yang masuk ke Gaza bisa kembali meningkat dari jumlah yang sangat rendah saat ini.

    Dalam surat itu disebutkan bahwa jumlah bantuan yang masuk ke Gaza harus naik menjadi minimal 350 truk per hari, agar Israel tetap menerima bantuan militer dari AS. Israel juga diminta untuk menambah jeda kemanusiaan dan meningkatkan perlindungan untuk lokasi bantuan kemanusiaan. Israel diberi waktu 30 hari untuk merespons.

    Miller menambahkan bahwa AS yakin bantuan bisa lebih banyak masuk ke Gaza dan hambatan birokrasi serta logistik bisa diatasi. Dia juga menegaskan bahwa ada konsekuensi hukum di AS terkait hal ini, dan berharap Israel segera mengambil tindakan sesuai isi surat tersebut.

    Surat itu juga menekankan kebijakan AS mengenai bantuan kemanusiaan dan penyaluran senjata ke Israel. Surat ini dikirim saat situasi di Gaza utara semakin memburuk dan setelah ada laporan serangan Israel di sebuah lokasi tenda rumah sakit di Gaza tengah.

    Netanyahu tolak gencatan senjata sepihak

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa dia telah memberitahu Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa dia tidak setuju dengan kesepakatan gencatan senjata sepihak yang tidak menghentikan Hizbullah mempersenjatai diri kembali.

    “Perdana Menteri menolak gencatan senjata sepihak yang tidak akan mengubah situasi keamanan di Lebanon dan hanya akan membuat situasi kembali seperti semula,” kata pernyataan dari kantornya.

    Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel beroperasi untuk melawan Hizbullah guna mencegah mereka mengancam warga Israel di perbatasan utara dan memungkinkan warga untuk kembali ke rumah dengan aman.

    Prancis menolak permintaan Netanyahu untuk menarik mundur pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, dari posisinya di Lebanon. Selain itu, Prancis memanggil duta besar Israel di Paris terkait insiden penembakan yang dilakukan tentara Israel terhadap tiga posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.

    rs/ha/hp (AP, AFP, dpa, Reuters)

    Simak: Video: Kecaman AS Terhadap Israel soal Situasi Buruk di Gaza

    (ita/ita)

  • Siap Perang dengan Korsel, Sejuta Pemuda Korut Gabung Militer!

    Siap Perang dengan Korsel, Sejuta Pemuda Korut Gabung Militer!

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) mengklaim lebih dari 1 juta pemuda di wilayahnya telah mendaftar untuk bergabung dengan militer sepanjang pekan ini. Ini terjadi di tengah memanasnya Semenanjung Korea setelah Pyongyang menuduh militer Korea Selatan (Korsel) mengirimkan sejumlah drone ke wilayahnya.

    “Jutaan anak muda ikut serta dalam perjuangan nasional untuk memusnahkan sampah Korea Selatan yang melakukan provokasi serius dengan melanggar kedaulatan DPRK melalui infiltrasi drone,” demikian dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2024).

    DPRK merupakan kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut.

    Dilaporkan oleh KCNA bahwa lebih dari 1,4 juta pemuda, yang mencakup para pejabat liga pemuda serta para pemuda dan pelajar di seluruh Korut, secara sukarela bergabung atau bergabung kembali dengan Tentara Rakyat Korea — nama resmi militer Korut — pada tanggal 14 Oktober dan 15 Oktober waktu setempat.

    Korut memiliki masa wajib militer yang panjang bagi semua laki-laki di negaranya, dan sebelumnya mengklaim soal adanya gelombang patriotik dalam wajib militer yang terjadi saat ketegangan meninggi dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, pada Selasa (15/10), Korut meledakkan ruas jalanan dan jalur kereta simbolis di perbatasan yang menghubungkan kedua Korea setelah memperingatkan pengerahan drone-drone lebih lanjut akan dianggap sebagai deklarasi perang.

    Pyongyang juga memerintahkan tentara-tentaranya di perbatasan untuk bersiap menembak.

    Seoul awalnya membantah telah mengirimkan drone, namun Pyongyang mengklaim ada “bukti jelas” yang menunjukkan keterlibatan negara tetangganya tersebut. Drone-drone yang mengudara dari wilayah Korsel itu dilaporkan menyebarkan selebaran propaganda antirezim di ibu kota Korut.

    Meskipun masih belum jelas soal siapa dalang utama di balik pengerahan drone ke Korut itu, para aktivis Korsel sudah sejak lama menerbangkan balon-balon yang membawa selebaran antirezim Pyongyang hingga melintasi perbatasan.

    Taktik semacam itu memicu kemarahan Korut dan direspons dengan membombardir Korsel dengan balon-balon berisi sampah.

    Otoritas Korsel yang ada di area-area dekat perbatasan dengan Korut mengambil langkah untuk mencegah para aktivis meluncurkan balon melintasi perbatasan.

    Untuk melindungi warganya, menurut seorang pejabat pemerintah Provinsi Gyeonggi, otoritas setempat akan menetapkan Yeoncheon, Gimpo dan Paju sebagai “zona berbahaya khusus di mana siapa pun yang mencoba mengirimkan selebaran ke Korea Utara bisa dikenai penyelidikan kriminal”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Lokasi Makam Christopher Colombus Terungkap!

    Lokasi Makam Christopher Colombus Terungkap!

    Jakarta

    Penelitian terbaru berhasil mengonfirmasi tempat peristirahatan terakhir Christopher Columbus. Asal usul etnis Columbus juga terungkap, meskipun belum dibuka kepada publik.

    Sisa-sisa jenazah yang disimpan di dalam peti mewah di Katedral Seville, di Sevilla, Spanyol, dipastikan milik sang penjelajah kontroversial. Demikian menurut ahli forensik José Antonio Lorente.

    Tim ilmuwan dari Universitas Granada berhasil mengidentifikasi jenazah Columbus melalui sampel DNA yang diambil dari anaknya, Fernando, dan salah satu saudara laki-lakinya.

    “Dengan teknologi terbaru, teori sebelumnya bahwa jenazah di Seville adalah milik Christopher Columbus kini telah terkonfirmasi secara pasti,” ujar Lorente dalam konferensi pers.

    Columbus meninggal di Spanyol pada tahun 1506 dan dimakamkan di pulau Hispaniola, yang sekarang menjadi Haiti dan Republik Dominika. Jenazahnya dilaporkan dipindahkan ke sana pada tahun 1542, lalu dibawa ke Kuba pada tahun 1795, dan akhirnya ke Seville pada tahun 1898 setelah Spanyol kehilangan kontrol atas Kuba akibat Perang Spanyol-Amerika.

    Selama bertahun-tahun, para ahli memperdebatkan apakah seluruh jenazah Columbus benar-benar dipindahkan ke Seville atau ada sebagian yang tetap berada di Republik Dominika.

    Pada tahun 1877, sebuah kotak timah berisi fragmen tulang yang tidak lengkap, ditemukan di Katedral Santo Domingo di Republik Dominika, dan diberi label sebagai jenazah Columbus. Jenazah tersebut kini disimpan di Mercusuar Columbus di Santo Domingo Este.

    Lorente juga menyebut bahwa fragmen tulang di Seville tidak lengkap, sehingga masih mungkin bahwa sisa-sisa yang ada di Republik Dominika juga milik Columbus. Namun, belum ada informasi apakah akan dilakukan pengujian terhadap jenazah yang ada di Republik Dominika.

    Terkait asal usul genetik Columbus, Lorente menolak memberikan informasi lebih lanjut. Meskipun Columbus berlayar atas nama Spanyol pada tahun 1492, banyak sejarawan yang meragukan cerita bahwa dia berasal dari Genoa, Italia.

    Beberapa ahli menyebut Columbus mungkin keturunan Yahudi Spanyol, Yunani, Basque, atau Portugis. Temuan lengkap mengenai asal usul genetik Columbus akan diungkap dalam sebuah dokumenter berjudul ‘Columbus DNA: The True Origin,’ yang akan tayang di stasiun TV nasional Spanyol, TVE.

    Meski Columbus dihormati dengan hari libur nasional di AS setiap Senin kedua bulan Oktober, perayaannya menimbulkan kontroversi. Dahulu, ia dipuji karena ‘menemukan Amerika,’ tetapi sejarawan sekarang mengoreksi bahwa Columbus hanya mencapai Bahama dan wilayah Karibia lainnya, bukan daratan AS.

    Kritikus juga menyoroti bahwa Columbus memaksa penduduk asli bekerja sebagai budak dan menyebarkan penyakit yang menghancurkan populasi mereka.

    Sebagian warga keturunan Italia-Amerika tetap menganggap eksplorasi berani Columbus membuka jalan bagi penjajahan Eropa di benua Amerika dan layak dirayakan. Sebagai upaya menyeimbangkan kedua pandangan ini, Amerika Serikat kini juga merayakan Indigenous Peoples Day pada hari yang sama dengan Hari Columbus.

    *Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fay/fyk)

  • Aurora Warna-warni Muncul Akibat Badai Geomagnetik

    Aurora Warna-warni Muncul Akibat Badai Geomagnetik

    Jakarta

    Aurora berwarna-warni terlihat di wilayah Amerika Serikat (AS) seperti Alabama dan California Utara, jauh di selatan daripada biasanya.

    Kemunculan aurora pada Kamis (10/10) malam waktu setempat akibat suar Matahari yang kuat dan coronal mass ejection (CME) yang dilepaskan dari Matahari, menurut National Weather Service’s Space Weather Prediction Center.

    Badai Matahari parah ini diklasifikasikan sebagai level 4 (pada skala 1 hingga 5). National Weather Service’s Space Weather Prediction Center menyebutkan, badai ini dapat mengganggu komunikasi, jaringan listrik, dan operasi satelit.

    Badai tersebut mencapai Bumi pada pukul 11.17 ET hari Kamis (10/10) dan berlangsung hingga Jumat (11/10). Sementara kondisi badai G3, atau kuat, terpantau pada pukul 11.49 ET, para ilmuwan di pusat mengonfirmasi badai tersebut mencapai kondisi G4 pada pukul 12:57 ET.

    Badai tersebut tiba di Bumi dengan kecepatan sekitar 2,4 juta kilometer per jam, dan mencapai satelit Deep Space Climate Observatory and the Advanced Composition Explorer yang mengorbit 1, 6 juta km dari Bumi sekitar 15 hingga 30 menit sebelumnya.

    Satelit mengukur kecepatan dan intensitas magnetik badai, kata Shawn Dahl, koordinator layanan untuk National Weather Service’s Space Weather Prediction Center.

    Serangkaian jenis semburan Matahari paling intens, yang dikenal sebagai semburan kelas X, telah dilepaskan dari Matahari minggu ini. Semburan CME, adalah awan besar gas terionisasi yang disebut plasma dan medan magnet yang meletus dari atmosfer luar Matahari. Ketika letusan ini mengarah ke Bumi, dampaknya menyebabkan badai geomagnetik, atau gangguan besar pada medan magnet Bumi.

    “Badai geomagnetik dapat memengaruhi infrastruktur di orbit dekat Bumi dan di permukaan Bumi,” menurut National Weather Service’s Space Weather Prediction Center, dikutip dari CNN, Selasa (15/10/2024).

    Akibatnya, pusat tersebut segera memberi tahu Federal Emergency Management Agency, jaringan listrik Amerika Utara, dan operator satelit untuk bersiap menghadapi gangguan, terutama mengingat banyaknya persiapan dan upaya bantuan yang diperkirakan untuk Badai Milton.

    Menurut Dahl, secara historis, badai G4 biasa terjadi selama siklus Matahari, tetapi G5, atau badai geomagnetik ekstrem seperti yang terjadi pada 10 Mei lalu, sangat jarang terjadi. “Badai baru ini memiliki peluang 25% untuk menjadi G5,” katanya.

    Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap gambar jilatan Matahari yang tampak sebagai kilatan terang di pusat cakram Matahari, pada 8 Oktober 2024. Foto: NASA/SDOPeningkatan Aktivitas Matahari

    Saat Matahari mendekati titik maksimumnya, puncak dalam siklus 11 tahunnya, yang diperkirakan tahun ini, ia menjadi lebih aktif, dan para peneliti telah mengamati semburan Matahari terjadi semakin intens meletus dari bola api tersebut.

    Meningkatnya aktivitas Matahari menyebabkan aurora yang menari-nari di sekitar kutub Bumi, yang dikenal sebagai cahaya utara, atau aurora borealis, dan cahaya selatan, atau aurora australis.

    Ketika partikel berenergi dari CME mencapai medan magnet Bumi, mereka berinteraksi dengan gas di atmosfer sehingga menciptakan cahaya berwarna berbeda di langit.

    Saat ini, para ilmuwan di pusat prediksi meyakini aurora yang terlihat kemungkinan besar akan muncul di negara bagian Timur Tengah dan Midwest bagian bawah, tetapi masih harus dilihat apakah badai tersebut akan menyebabkan fenomena aurora global seperti yang terjadi pada G5 pada badai Matahari Mei lalu. Namun, jika badai meningkat menjadi G5, aurora dapat terlihat di seluruh negara bagian selatan dan tempat lain di seluruh dunia.

    “Peluang untuk melihat aurora meningkat drastis, mengingat kegelapan datang lebih awal selama musim ini. Pengamat langit di AS yang melihat aurora yang disebabkan oleh badai G3 selama akhir pekan menyaksikan cahaya utara dalam waktu satu atau dua jam setelah malam tiba,” kata Dahl.

    Dan meskipun tampilan warna-warni itu tidak tampak jelas oleh mata telanjang, sensor di kamera dan kamera telepon seluler dapat menangkapnya.

    Aurora berwarna-warni menerangi langit malam di Toronto, Kanada pada 10 Oktober 2024. Foto: Michael Goldstein via CNNPotensi Gangguan

    Para ilmuwan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan mereka tidak yakin badai minggu ini akan melampaui badai pada Mei lalu. Sebelumnya, badai G5 terakhir yang menghantam Bumi terjadi pada tahun 2003, yang mengakibatkan pemadaman listrik di Swedia dan kerusakan pada transformator listrik di Afrika Selatan.

    Selama badai geomagnetik Mei, perusahaan traktor John Deere melaporkan bahwa beberapa pelanggan yang mengandalkan GPS untuk pertanian presisi mengalami gangguan. Namun, sebagian besar operator jaringan listrik dan satelit menjaga satelit tetap teratur dan tepat di orbit serta mengelola penumpukan arus geomagnetik yang kuat pada sistem jaringan.

    “Badai Matahari bulan Mei merupakan badai cuaca luar angkasa yang paling berhasil diredakan sepanjang sejarah,” kata Dahl.

    Para ilmuwan terus memantau lonjakan aktivitas Matahari saat meningkat karena hal itu dapat menunjukkan di mana Matahari saat ini berada dalam siklusnya.

    Siklus Matahari sebelumnya telah menunjukkan bahwa beberapa badai terbesar dapat terjadi setelah puncaknya. “Saat ini kita sedang berada di tengah-tengah solar maximum. Kita hanya belum tahu apakah kita sudah mencapai puncaknya,” kata Dahl.

    “Itu akan diputuskan kemudian dan bisa jadi tahun ini atau bahkan awal tahun depan. Intinya, kita masih akan mengalami siklus aktivitas solar sepanjang tahun ini, juga tahun depan dan bahkan hingga awal 2026,” tutupnya.

    (rns/fay)

  • Pemenang Nobel Fisika Takut Pada AI, Alasannya Bikin Merinding

    Pemenang Nobel Fisika Takut Pada AI, Alasannya Bikin Merinding

    Jakarta

    Royal Swedish Academy of Sciences mulai mengumumkan daftar pemenang penghargaan Nobel Prize untuk tahun 2024. Duo pionir AI, Geoff Hinton dan John Hopfield, sama-sama dinobatkan sebagai peraih Nobel Prize di bidang Fisika.

    Dalam pengumumannya, Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan penemuan Hinton dan Hopfield menjadi dasar bagi banyak terobosan kecerdasan buatan (AI) saat ini. Keduanya sudah terlibat dalam pengembangan teknologi jaringan neural buatan sejak akhir tahun 1970-an.

    “Saya tidak punya ekspektasi apapun terhadap hal ini. Saya sangat terkejut dan merasa terhormat bisa masuk dalam daftar ini,” kata Hinton dalam pernyataan resmi yang dirilis University of Toronto, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (15/10/2024).

    Hinton merupakan salah satu peneliti ternama di bidang AI, bahkan ia sering disebut sebagai ‘bapak deep learning’. Setelah mendapatkan gelar PhD di bidang AI pada tahun 1978, Hinton menciptakan algoritma ‘backpropagation’, metode yang memungkinkan jaringan neural untuk belajar dari kesalahannya dan mengubah cara melatih model AI.

    Pada tahun 2013, Hinton bergabung dengan Google setelah raksasa teknologi itu mengakusisi perusahaannya DNNresearch. Pria berusia 76 tahun itu mengundurkan diri dari Google tahun lalu dan saat ini bekerja sebagai profesor di University of Toronto.

    Kecemasan terhadap AI

    Hinton beberapa kali mengungkapkan rasa cemasnya terhadap perkembangan AI. Kemampuan AI yang paling membuatnya cemas dan berpotensi paling membahayakan adalah bahwa mereka bukan makhluk biologis dan akan lebih cerdas dari manusia.

    “Saat ini, mereka tidak lebih pintar dari kita. Tapi saya pikir, mungkin segera (mereka lebih pintar),” cetus pria asal Inggris ini beberapa waktu yang lalu.

    “Saya menyimpulkan bahwa jenis inteligensi ini sangat berbeda dengan yang kita miliki. Kita adalah sistem biologis dan mereka adalah sistem digital. Perbedaan besarnya adalah dengan sistem digital, ada banyak salinan dengan model yang sama,” papar pria berusia 75 tahun ini.

    “Semua salinan itu bisa belajar terpisah namun membagikan pengetahuan mereka secara instan. Ini seperti ada 10 ribu orang dan kapan pun seseorang belajar sesuatu, setiap orang secara otomatis tahu. Itu kenapa chatbot bisa tahu jauh lebih banyak dari satu orang,” imbuhnya yang dikutip detikINET dari BBC.

    Maka, AI dianggapnya bisa berbahaya jika kecanggihannya dimanfaatkan oleh orang jahat untuk mewujudkan ambisinya. Namun demikian, ia menilai dalam jangka pendek, AI akan membawa lebih banyak manfaat daripada risiko.

    “Jadi saya tidak berpikir bahwa kita harus berhenti mengembangkan benda ini. Bahkan jika setiap orang di Amerika berhenti mengembangkannya, China akan jauh memimpin,” katanya. Ia berharap pemerintah memastikan bahwa AI dikembangkan dengan antisipasi jika teknologi ini membahayakan.

    (fyk/afr)

  • Hati-hati, Penipuan AI Canggih Incar Miliaran Pengguna Gmail

    Hati-hati, Penipuan AI Canggih Incar Miliaran Pengguna Gmail

    Jakarta

    Bentuk penipuan online kini makin beragam, apalagi dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) yang makin canggih. Seperti kasus percobaan penipuan yang dialami oleh seorang pengguna Gmail bernama Sam Mitrovic.

    Mitrovic, yang merupakan konsultan layanan Microsoft, menceritakan pengalamannya di postingan blog pribadinya. Percobaan penipuan itu berawal ketika ia menerima notifikasi percobaan pemulihan akun Gmail, salah satu teknik phishing yang umum dilakukan untuk mendapatkan kredensial pengguna.

    Mitrovic mengabaikan notifikasi tersebut dan menolak permintaan pemulihan akun. Sekitar 40 menit kemudian, ia menerima notifikasi panggilan tidak terjawab dengan caller ID ‘Google Sydney’.

    Satu minggu kemudian, Mitrovic kembali menerima permintaan pemulihan akun. Sama seperti sebelumnya, sekitar 40 menit setelah menolak permintaan tersebut, Mitrovic dihubungi nomor tidak dikenal.

    Kali ini ia menjawab panggilan telepon tersebut dan mendengar suara laki-laki dengan aksen Amerika Serikat yang mengklaim sebagai petugas Google Support. Kepada Mitrovic, suara di telepon itu mengklaim ada aktivitas mencurigakan di akun Gmail-nya dan hacker sudah mengakses akun ini selama satu minggu sambil mengunduh data pribadinya.

    Mitrovic tiba-tiba ingat kepada notifikasi yang diterima seminggu sebelumnya. Saat masih ditelepon, Mitrovic menelusuri nomor telepon tersebut dan menemukan nomor itu di halaman bisnis resmi milik Google. Tapi ia tahu nomor telepon bisa saja di-spoof, salah satu teknik yang sering dipakai penipu untuk mengelabui korbannya.

    Mitrovic kemudian meminta penipu mengirimkan email ke alamatnya untuk mengonfirmasi apakah petugas yang berbicara benar-benar perwakilan Google. Ketika email itu tiba di inbox-nya, Mitrovic melihat domain pengirimnya memang berasal dari Google.

    Tapi setelah dilihat seksama, salah satu email yang ada di bagian ‘to’ menampilkan alamat email yang tidak menggunakan domain Google. Mitrovic juga tidak menemukan login tidak biasa di riwayat akun Google-nya. Ia baru menyadari telepon itu merupakan bagian dari penipuan setelah menyadari suara di telepon itu terdengar terlalu sempurna, seperti AI.

    “Penelepon itu berkata Halo, saya abaikan dan sekitar 10 detik kemudian, berkata Halo lagi. Pada titik ini saya menyadari itu adalah suara AI karena pengucapan dan spasinya terlalu sempurna,” tulis Mitrovic, seperti dikutip dari Tom’s Guide.

    Setelah menyadari percobaan penipuan itu, Mitrovic langsung menutup telepon. Ternyata upaya penipuan ini sudah dialami banyak orang, karena Mitrovic menemukan seorang pengguna di Reddit dan pengguna di forum ReverseAustralia yang mengalami hal serupa.

    “Ada banyak cara untuk melawan penipu, namun, pada tingkat individu cara terbaik adalah tetap waspada, melakukan pengecekan dasar seperti di atas, atau mencari bantuan dari seseorang yang Anda percaya,” kata Mitrovic.

    (vmp/afr)

  • Pulau Misterius di Antara RI-Afrika Ini Jadi Pangkalan Rahasia Inggris-AS

    Pulau Misterius di Antara RI-Afrika Ini Jadi Pangkalan Rahasia Inggris-AS

    Jakarta

    Diego Garcia, sebuah pulau terpencil di Samudra Hindia, adalah surga dengan tanaman hijau subur dan pantai berpasir putih yang dikelilingi air sebening kristal.

    Namun, pulau ini bukanlah destinasi wisata. Tempat ini terlarang bagi sebagian besar warga sipil karena merupakan lokasi pangkalan militer rahasia Inggris-AS yang selama beberapa dekade diselimuti rumor dan misteri.

    Pulau berbentuk tapak kaki ini, yang dikelola jarak jauh dari London, ada di pusaran sengketa batas wilayah antara Inggris dan Mauritius, yang negosiasinya kian intens dalam beberapa pekan terakhir.

    Untuk pertama kalinya, BBC mendapat akses ke pulau tersebut pada awal September lalu.

    “Ada musuh,” canda seorang petugas keamanan swasta saat saya kembali ke kamar pada satu malam di Diego Garcia.

    Pada daftar yang dipegangnya, nama saya ditandai dengan warna kuning.

    Selama berbulan-bulan, BBC telah berusaha mendapat akses ke Diego Garcia, yang berstatus pulau terbesar di Kepulauan Chagos.

    Setelah melalui proses hukum berbelit, tak lama lagi mereka bakal mendengar putusan yang menentukan apakah benar selama ini mereka telah ditahan dengan tidak sah.

    Sebelumnya, kami hanya dapat meliput kasus ini dari jauh.

    Diego Garcia, yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari daratan terdekat, masuk dalam daftar pulau paling terpencil di dunia. Letaknya di Samudra Hindia, antara Indonesia dan Afrika.

    BBCBBC berupaya mendapat akses ke Diego Garcia untuk meliput persidangan mengenai perlakuan terhadap migran Tamil Sri Lanka yang ditahan di sana.

    Tidak ada penerbangan komersial ke sana. Akses laut juga tidak mudah, karena izin hanya diberikan pada kapal dari pulau-pulau terluar Chagos dan hanya agar kapal-kapal bisa berlayar dengan aman melewati Samudra Hindia.

    Untuk memasuki pulau tersebut, Anda memerlukan izin, yang hanya diberikan kepada orang-orang terkait fasilitas militer di sana atau otoritas Inggris yang mengelola wilayah tersebut. Maka, secara historis selama ini wartawan dilarang masuk.

    Pengacara pemerintah Inggris sempat mengajukan gugatan hukum untuk mencoba memblokir BBC agar tidak menghadiri sidang tersebut.

    Dan, bahkan setelah putusan Mahkamah Agung wilayah tersebut memberikan akses kepada BBC, AS pun memberi penolakan.

    Pihak AS mengatakan tidak akan menyediakan makanan, transportasi, atau akomodasi bagi setiap orang yang mencoba mendatangi Diego Garcia demi kasus tersebut, termasuk hakim dan pengacara.

    Baca juga:

    Komunikasi tertulis antara Inggris dan AS pada musim panas ini, yang isinya sempat dilihat BBC, menunjukkan keduanya sangat khawatir bila pers masuk ke Diego Garcia.

    “Seperti telah dibahas sebelumnya, Amerika Serikat setuju dengan posisi HMG [Pemerintah Yang Mulia Raja Inggris] bahwa akan lebih baik jika anggota pers mengamati sidang secara virtual dari London, untuk meminimalkan risiko terhadap keamanan fasilitas,” seperti tertulis di salah satu catatan dari pemerintah AS kepada pejabat Inggris.

    Ketika akhirnya saya mendapat izin menghabiskan lima hari di pulau itu, sejumlah pembatasan ketat mesti ditaati.

    Pembatasan itu tak hanya soal peliputan proses persidangan, tapi juga pergerakan saya di pulau itu. Saya pun dilarang melaporkan apa saja pembatasan yang ada.

    Saya sempat mengajukan sedikit penyesuaian terkait izin tersebut, tapi ditolak oleh pejabat Inggris dan AS.

    Petugas perusahaan keamanan G4S lantas diterbangkan ke wilayah itu untuk mengawal BBC dan para pengacara yang terlibat dalam persidangan.

    Namun, terlepas dari hal tersebut, saya masih dapat mengamati berbagai detail yang memberi pencerahan dan membantu memberi gambaran soal Diego Garcia, salah satu wilayah dengan pembatasan paling ketat di dunia.

    BBCPenampakan Diego Garcia, satu dari sekitar 60 pulau yang membentuk Kepulauan Chagos atau Wilayah Samudra Hindia Britania (BIOT), dari pesawat.

    Jelang tiba di sana, dari pesawat terlihat pohon-pohon kelapa dan dedaunan tebal menutupi pulau karang seluas 44 kilometer persegi tersebut. Kehijauan yang ada hanya diselingi bangunan militer berwarna putih.

    Diego Garcia adalah satu dari sekitar 60 pulau yang membentuk Kepulauan Chagos atau Wilayah Samudra Hindia Britania (BIOT). Ini adalah koloni terakhir yang didirikan Inggris dengan memisahkannya dari Mauritius pada 1965.

    Pulau ini terletak di antara Afrika Timur dan Indonesia.

    Saat memasuki landasan pacu, di samping pesawat militer berwarna abu-abu tampak hanggar dengan papan bergambar bendera AS dan Inggris beserta slogan: “Diego Garcia. Jejak Kebebasan”.

    Ini adalah satu dari banyak papan penanda dengan slogan kebebasan di pulau tersebut, yang jadi jejak kehadiran pangkalan militer Inggris-AS sejak awal 1970-an di sana.

    Pada 1966, Inggris sepakat menyewakan Diego Garcia pada AS selama 50 tahun, dengan opsi perpanjangan selama 20 tahun. Perpanjangan itu telah dijalankan, sehingga masa sewa AS baru akan berakhir pada 2036.

    Saat melewati pemeriksaan keamanan bandara dan seterusnya, pengaruh AS dan Inggris tampak di mana-mana, seakan saling berkompetisi untuk jadi yang paling unggul.

    Di terminal, ada pintu yang dihiasi cetakan bendera Inggris dan dinding dengan foto-foto tokoh penting Inggris, termasuk Winston Churchill.

    Di pulau, saya melihat mobil-mobil polisi Inggris dan sebuah klub malam bernama Brit Club dengan logo anjing buldog. Kami sempat melewati jalan bernama Britannia Way dan Churchill Road.

    Namun, mobil melaju di sebelah kanan jalan seperti di AS. Saat berkeliling, kami pun diantar dengan bus kuning cerah yang mengingatkan pada bus sekolah AS.

    Mata uang yang digunakan adalah dolar AS dan colokan listriknya pun menggunakan model Negeri Paman Sam.

    Makanan yang ditawarkan kepada kami selama lima hari termasuk tater tots, kentang parut goreng ala AS, serta biskuit Amerika yang mirip dengan scone, kudapan asal Inggris.

    Getty ImagesFoto dari tahun 1981 menunjukkan Batalyon Konstruksi Angkatan Laut AS beraktivitas di kolam renang di Diego Garcia.

    Meskipun wilayah ini dikelola dari London, sebagian besar personel dan sumber daya di sana berada di bawah kendali AS.

    Saat BBC dalam proses memperjuangkan akses ke Diego Garcia, sejumlah pejabat Inggris merujuk pertanyaan-pertanyaan kami kepada staf AS.

    Ketika AS melarang sidang pengadilan berlangsung di Diego Garcia pada musim panas ini, seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan mengatakan Inggris “tidak punya kemampuan untuk memberikan akses”.

    “Penilaian keamanan AS bersifat rahasia… [mereka] telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kontrol ketat di sana,” tulis pejabat itu dalam email kepada koleganya di Kantor Urusan Luar Negeri.

    Penjabat komisaris BIOT mengatakan, berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara Inggris dan AS, tidak mungkin baginya “memaksa otoritas AS” untuk memberikan akses ke fasilitas militer yang dibangun AS, meskipun itu adalah wilayah Inggris.

    Baca juga:

    Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut telah merugikan Inggris puluhan juta poundsterling, sebagian besarnya karena pengeluaran yang dikategorikan sebagai “biaya migran”.

    Komunikasi antara pejabat kantor luar negeri pada Juli mengenai orang-orang Tamil Sri Lanka, yang isinya diketahui BBC, menyebutkan bahwa “biayanya terus meningkat dan perkiraan terbaru menunjukkan angkanya akan menyentuh Pound 50 juta (sekitar Rp1 triliun) per tahun”.

    Suasana di pulau itu terasa santai. Pasukan dan kontraktor bersepeda melewati saya, dan saya melihat orang-orang bermain tenis dan selancar angin di bawah sinar matahari sore.

    Sebuah bioskop mengiklankan pemutaran film Alien and Borderlands, bahkan ada tempat main boling dan museum dengan toko suvenir di dalamnya, meskipun saya tidak diizinkan masuk. Kaus dan mug bermerek Diego Garcia dijual di pulau itu.

    BBCMeskipun Diego Garcia serba tertutup dan penuh misteri, kaus polo dan berbagai suvenir lainnya dijual di pulau tersebut.

    Kami melewati restoran cepat saji bernama Jake’s Place, juga satu area dengan pemandangan cantik.

    Di sana, tampak sebidang tanah berdampingan dengan laut dengan papan bertulisan: “Tempat berenang dan area piknik kuno.”

    Di sisi lain, kita seakan terus diingatkan bahwa pulau ini adalah lokasi pangkalan militer rahasia nan sensitif.

    Latihan militer terdengar sejak pagi, dan di dekat tempat tinggal kami ada gudang senjata yang dibatasi pagar.

    Sepanjang waktu, pejabat militer AS dan Inggris mengawasi ketat proses persidangan.

    Pulau ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan, dari vegetasi yang rimbun hingga pantai-pantai putih bersih.

    Getty ImagesPohon palem di sepanjang pantai berpasir putih di Diego Garcia.

    Diego Garcia juga rumah bagi kepiting kelapa, yang dikenal sebagai artropoda darat terbesar di dunia. Sementara itu, personel militer memperingatkan tentang bahaya hiu di perairan sekitar.

    Situs web BIOT mengatakan pulau ini memiliki “keanekaragaman hayati laut terbesar di antero Inggris dan wilayah luar negerinya, serta sejumlah lautan terbersih dan sistem terumbu karang tersehat di dunia”.

    Namun, ada juga petunjuk soal masa lalunya yang brutal.

    Ketika Inggris mengambil alih Kepulauan Chagos dari Mauritius, yang adalah bekas koloninya, Inggris segera berusaha mengusir penduduk setempat yang berjumlah lebih dari 1.000 orang agar dapat membangun pangkalan militer.

    Penghuni Kepulauan Chagos adalah orang-orang yang sebelumnya dibawa dari Madagaskar dan Mozambik untuk bekerja sebagai budak di perkebunan kelapa di bawah kekuasaan Prancis dan Inggris.

    Pada abad-abad berikutnya, orang-orang ini lantas mengembangkan bahasa, musik, dan budaya mereka sendiri.

    Getty ImagesFoto dari tahun 1960 menunjukkan seorang warga di Kepulauan Chagos sedang memanen kelapa.

    Saya melihat bekas area perkebunan di sebelah timur pulau. Di sana, tampak sejumlah bangunan rusak dan terbengkalai, termasuk rumah manajer perkebunan.

    Di depan rumah manajer perkebunan itu, ada papan bertulisan: “Bangunan berbahaya dan tidak aman. Jangan masuk. Atas perintah: perwakilan Inggris.”

    Di sebuah gereja di sana, ada tulisan bahasa Prancis di sebuah papan di bawah salib: “Mari kita berdoa untuk saudara-saudari kita orang Chagos.”

    Keledai liar masih berkeliaran di daerah itu. David Vine, penulis buku Island of Shame: The Secret History of the US Military Base on Diego Garcia (2009), menggambarkan keledai-keledai itu bagai “hantu peninggalan masyarakat yang sempat tinggal di sana selama hampir 200 tahun”.

    Sebuah memo Kantor Urusan Luar Negeri Inggris dari tahun 1966 menyatakan tujuan Inggris di pulau itu adalah untuk “mengumpulkan batu-batu yang akan seterusnya jadi milik kita” dan “tidak akan ada penghuni asli [tersisa] kecuali burung camar”.

    Getty ImagesSeorang anggota keluarga Onesime duduk di dapur rumah yang ia tinggali bersama 26 anggota keluarga lainnya di Port Louis, Mauritius, pada 17 Januari 2005. Keluarga Onesime, yang berasal dari Diego Garcia di Kepulauan Chagos, dipindahkan secara paksa dari pulau itu oleh Inggris pada tahun 1971.

    Menanggapi memo itu, seorang diplomat Inggris mengatakan pulau-pulau Chagos hanya dihuni “beberapa Tarzan atau pekerja pria yang asal-usulnya tidak jelas dan mudah-mudahan ditempatkan saja di Mauritius”.

    Dokumen pemerintah lainnya menyatakan bahwa pulau-pulau tersebut dipilih “tidak hanya karena lokasinya yang strategis tetapi juga karena, untuk semua tujuan praktis, tidak ada penduduk tetap di sana”.

    “Orang Amerika khususnya menganggap kebebasan bermanuver ini sangat penting, beda dengan pertimbangan umum yang menyertai wilayah yang berpenduduk,” seperti tertulis di dokumen itu.

    Vine, penulis buku Island of Shame, mengatakan rencana penyewaan Diego Garcia muncul pada saat “gerakan dekolonisasi sedang berlangsung dan berkembang cepat” dan AS khawatir akan kehilangan akses ke berbagai pangkalan militernya di seluruh dunia.

    ReutersFasilitas Angkatan Laut AS di Diego Garcia, Kepulauan Chagos

    Diego Garcia adalah salah satu dari banyak pulau yang dipertimbangkan jadi pangkalan militer, kata Vine. Pulau itu disebut menjadi “kandidat utama” karena populasinya yang relatif kecil dan lokasinya yang strategis di tengah Samudra Hindia.

    Bagi Inggris, selain karena alasan finansial, penyewaan Diego Garcia membuat mereka dapat mempertahankan hubungan militer erat dengan AS, imbuh Vine.

    Sebagai bagian dari perjanjian penyewaan, AS setuju menjual rudal nuklir Polaris-nya ke Inggris dengan potongan harga hingga US$14 juta pada 1966 (kini kira-kira setara US$135,6 juta atau Rp2,1 triliun).

    Pada 1967, pengusiran penduduk Kepulauan Chagos dimulai. Hewan-hewan peliharaan, termasuk anjing, ditangkap dan dibunuh.

    Menurut sejumlah penduduk Chagos, saat itu mereka digiring ke kapal kargo dan dibawa ke Mauritius atau Seychelles.

    Inggris memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah orang Chagos pada 2002, dan banyak dari mereka kemudian tinggal di Inggris.

    Getty ImagesPenduduk Kepulauan Chagos dan para pendukung mereka tiba di pengadilan di pusat kota London, 5 Februari 2007, saat mereka bersiap untuk melawan putusan pengadilan yang akan mencegah penduduk pulau tersebut kembali ke rumah mereka di kepulauan Chagos di tengah Samudra Hindia.

    Dalam kesaksiannya kepada Mahkamah Internasional beberapa tahun kemudian, orang Chagos bernama Liseby Elyse mengatakan bahwa penduduk di kepulauan itu menjalani “kehidupan bahagia” yang “tidak kekurangan apa pun” sebelum terjadinya pengusiran.

    “Suatu hari petugas memberi tahu bahwa kami harus meninggalkan pulau kami, meninggalkan rumah kami, dan pergi. Semua orang tidak senang.”

    “Namun, kami tidak punya pilihan. Mereka tidak memberi kami alasan apa pun,” katanya.

    “Tidak seorang pun ingin diusir dari pulau tempat ia dilahirkan, diusir seperti binatang.”

    Orang-orang Chagos telah berjuang selama bertahun-tahun untuk kembali ke kampung halamannya.

    Mauritius, yang merdeka dari Inggris pada 1968, menyatakan pulau-pulau di Chagos adalah miliknya.

    Getty ImagesPerangko British Indian Ocean Territory (BIOT) dari tahun 1969, empat tahun setelah Inggris memisahkan Kepulauan Chagos dari Mauritius.

    Dalam fatwa hukumnya, pengadilan tertinggi PBB pun telah memutuskan bahwa administrasi Inggris atas wilayah tersebut “melanggar hukum” dan harus diakhiri.

    PBB mengatakan Kepulauan Chagos harus diserahkan kembali kepada Mauritius untuk menuntaskan proses “dekolonisasi” Inggris.

    Clive Baldwin, penasihat hukum senior di Human Rights Watch, mengatakan “pengusiran paksa orang-orang Chagos oleh Inggris dan AS, penganiayaan terhadap mereka atas dasar ras, dan upaya yang kini terus berlangsung untuk mencegah kepulangan mereka ke tanah air mereka merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan”.

    “Ini adalah bentuk-bentuk kejahatan paling serius yang dapat dilakukan sebuah negara. Ini adalah kejahatan kolonial yang terus berlangsung selama mereka mencegah orang-orang Chagos untuk kembali ke rumahnya.”

    BBC

    Pemerintah Inggris sebelumnya menyatakan “tidak ada keraguan” mengenai klaimnya atas pulau-pulau tersebut, yang disebut telah “berada di bawah kedaulatan Inggris secara berkesinambungan sejak 1814”.

    Namun, pada 2022, Inggris setuju untuk membuka negosiasi dengan Mauritius mengenai masa depan wilayah tersebut.

    James Cleverly, Menteri Luar Negeri saat itu, mengatakan ia ingin “menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan”.

    Awal September 2024, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa Jonathan Powell, yang sempat menjadi kepala staf mantan perdana menteri Tony Blair, telah ditunjuk untuk bernegosiasi dengan Mauritius mengenai Kepulauan Chagos.

    David Lammy, Menteri Luar Negeri saat ini, mengatakan Inggris tengah berusaha untuk “mencapai kesepakatan yang dapat melindungi kepentingan Inggris dan para mitranya”.

    Ia menekankan perlunya melindungi operasi pangkalan militer gabungan Inggris-AS “yang aman dan efektif dalam jangka panjang”.

    Getty ImagesWarga Chagos di Inggris berdemonstrasi di Westminster menuntut hak untuk menentukan masa depan mereka sendiri pada 7 Oktober 2024 di London, Inggris.

    Sebelum menjabat Menteri Luar Negeri, Lammy berulang kali mengkritik pemerintahan sebelumnya karena selama bertahun-tahun “mengabaikan pendapat” berbagai badan PBB mengenai Kepulauan Chagos.

    Matthew Savill, direktur ilmu militer di lembaga riset pertahanan terkemuka Rusi, mengatakan bahwa Diego Garcia adalah pangkalan yang “sangat penting”, terutama “karena posisinya di Samudra Hindia dan fasilitas-fasilitas di sana”, yang mencakup pelabuhan, gudang, dan lapangan terbang.

    Sebagai perbandingan, fasilitas terdekat dari Inggris berjarak sekitar 3.400 kilometer. Sementara untuk AS, fasilitas terdekatnya terpisah 4.800 kilometer.

    Diego Garcia juga disebut sebagai lokasi penting untuk “pelacakan dan observasi ruang angkasa”.

    Tanker yang beroperasi dari Diego Garcia berperan mengisi bahan bakar pesawat bomber B-2 yang terbang dari AS untuk menyerang Afganistan sebagai respons atas tragedi 9/11 pada 2001.

    Getty ImagesPesawat bomber Angkatan Udara AS meluncur di Diego Garcia sebelum lepas landas menuju Afganistan pada Oktober 2001.

    Dan, pada “perang melawan teror” berikutnya, pesawat juga dikirim langsung dari pulau itu ke Afganistan dan Irak.

    Pangkalan Diego Garcia juga merupakan salah satu dari sangat sedikit tempat di dunia yang dapat memuat ulang kapal selam dengan senjata seperti rudal Tomahawk, kata Savill.

    Selain itu, AS disebut telah menempatkan banyak peralatan dan perbekalan militernya di sana untuk keadaan darurat.

    Walter Ladwig III, dosen hubungan internasional senior di King’s College London, setuju bahwa pangkalan itu memiliki “banyak peran penting”.

    Namun, menurutnya “ada tingkat kerahasiaan” di Diego Garcia yang “tampaknya melampaui apa yang kita lihat di tempat-tempat lain”.

    “Ada fokus yang sangat besar pada pengendalian dan pembatasan akses, yang… tampaknya melampaui apa yang kita ketahui secara publik tentang aset, kemampuan, dan unit yang ditempatkan di sana,” katanya.

    Baca juga:

    Selama berada di pulau itu, saya mesti mengenakan kartu pengunjung berwarna merah dan diawasi dengan ketat setiap saat.

    Tempat tinggal saya dijaga 24 jam sehari dan orang-orang di luar mencatat kapan saya pergi dan kembali. Saya pun selalu dikawal.

    Pada pertengahan 1980-an, jurnalis Inggris bernama Simon Winchester pernah berpura-pura kapalnya mengalami masalah di dekat pulau itu.

    Ia tetap berada di teluk selama sekitar dua hari, dan berhasil melangkah sesaat di pantai sebelum petugas mengawalnya pergi sembari mengatakan: “Pergi dan jangan kembali.”

    Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingat otoritas Inggris di sana “sangat agresif” dan pulau itu “luar biasa indah”.

    Lebih dari dua dekade kemudian, seorang jurnalis majalah Time menghabiskan sekitar 90 menit di pulau itu ketika pesawat kepresidenan AS berhenti di sana untuk mengisi bahan bakar.

    Desas-desus telah lama beredar tentang Diego Garcia, termasuk bahwa pulau itu pernah digunakan sebagai “situs hitam” CIA, atau fasilitas yang digunakan untuk menampung dan menginterogasi tersangka teroris.

    Getty ImagesWilayah ini meliputi sekelompok tujuh atol yang terdiri dari lebih dari 60 pulau, terletak sekitar 500 kilometer di sebelah selatan kepulauan Maladewa. Pulau terbesar adalah Diego Garcia, lokasi fasilitas militer gabungan antara Inggris dan Amerika Serikat.

    Pemerintah Inggris mengonfirmasi pada 2008 bahwa penerbangan rendisi yang membawa tersangka teroris sempat mendarat di pulau itu pada 2002, setelah bertahun-tahun mengatakan sebaliknya.

    “Para tahanan tidak meninggalkan pesawat, dan pemerintah AS telah meyakinkan kami bahwa tidak ada tahanan AS yang pernah ditahan di Diego Garcia,” kata David Miliband, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu kepada parlemen.

    “Investigasi AS tidak menunjukkan catatan tentang rendisi lain melalui Diego Garcia, wilayah luar negeri lainnya, atau melalui Inggris sendiri sejak saat itu.”

    Di hari yang sama, mantan Direktur CIA, Michael Hayden, mengatakan bahwa informasi yang sebelumnya “diberikan dengan itikad baik” kepada Inggris tentang penerbangan rendisi, yang menyatakan mereka tidak pernah mendarat di sana, “ternyata salah”.

    “Tak satu pun dari orang-orang itu pernah menjadi bagian dari program interogasi teroris penting CIA. Satu orang akhirnya dipindahkan ke Guantanamo, dan yang lainnya dikembalikan ke negara asalnya. Ini adalah operasi rendisi, tidak lebih,” katanya, sambil membantah laporan bahwa CIA memiliki fasilitas penahanan di Diego Garcia.

    Bertahun-tahun kemudian, Lawrence Wilkerson, kepala staf mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, mengatakan kepada Vice News bahwa sumber intelijen telah memberitahunya bahwa Diego Garcia telah digunakan sebagai tempat “di mana orang-orang dirumahkan sementara dan diinterogasi dari waktu ke waktu.”

    Getty ImagesWilayah Samudra Hindia Britania (BIOT) atau Kepulauan Chagos (sebelumnya Kepulauan Minyak) adalah wilayah seberang laut Britania Raya yang terletak di Samudra Hindia, di tengah-tengah antara Afrika dan Indonesia.

    Saya tidak diizinkan mendekati area militer sensitif di Diego Garcia.

    Setelah meninggalkan tempat tinggal selama saya di Diego Garcia, saya mendapat email berisi ucapan terima kasih dan permintaan saran.

    “Kami ingin setiap tamu merasakan pengalaman yang menyenangkan dan nyaman,” seperti tertulis di email itu.

    Sebelum terbang, paspor saya dicap dengan lambang wilayah tersebut. Motonya berbunyi: “In tutela nostra Limuria”.

    Ini berarti “Limuria berada dalam kendali kami”, yang merujuk pada benua yang hilang di Samudra Hindia.

    Benua yang hilang tampaknya menjadi simbol yang tepat untuk sebuah pulau yang status hukumnya diragukan dan hanya sedikit orang yang diizinkan untuk melihatnya, terutama sejak pengusiran orang-orang Chagos.

    Terkait persidangan atas perlakuan terhadap orang Tamil Sri Lanka di pulau tersebut, putusan diharapkan segera keluar dan BBC akan melaporkannya pada waktunya.

    Lihat juga Video ‘Wabah Mpox di Afrika Makin Tak Terkendali, Tembus Hampir 3.000 Kasus’:

    (ita/ita)

  • Kecaman Negara Barat Usai Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB

    Kecaman Negara Barat Usai Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB

    Jakarta

    Serangan Israel ke markas pasukan perdamaian PBB atau UNIFIL di Lebanon menuai kecaman. Protes keras disampaikan negara-negara barat yang selama ini menjadi pendukung Israel.

    Laporan terbaru UNIFIL, sedikitnya lima tentara mereka mengalami luka-luka imbas serangan militer Israel. Pihak Israel mengklaim serangan itu tidak sengaja terjadi saat mereke menggempur kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Terdapat dua tentara nasional Indonesia (TNI) di antara prajurit UNIFIL yang luka-luka. UNIFIL, dalam pernyataannya, telah menuduh militer Israel ‘secara sengaja’ menembak posisi pasukannya di Lebanon bagian selatan.

    Kecaman pun datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang merupakan sekutu terbesar Israel.

    Biden mengatakan dirinya telah meminta Israel, sekutu dekat AS, untuk berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

    Pernyataan ini disampaikan Biden ketika dia ditanya wartawan di Gedung Putih soal apakah dia telah meminta Tel Aviv untuk berhenti melakukan serangan yang melukai prajurit PBB.

    “Tentu saja, secara positif,” jawab Biden.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon ‘secara sengaja ditargetkan’. Dia menegaskan itu ‘sama sekali tidak dapat diterima’.

    Kementerian Luar Negeri Prancis juga telah memanggil Duta Besar Israel di Paris untuk mengingatkan insiden yang melukai prajurit PBB di Lebanon merupakan ‘pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan’.

    Kecaman juga datang dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Dia mengutuk serangan Israel yang melukai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

    Meloni menyebut serangan itu ‘tidak bisa diterima’ dan melanggar resolusi PBB. Italia sendiri memiliki lebih dari 1.000 orang prajurit dalam UNIFIL.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    PM Spanyol Pedro Sanchez ikut memberikan reaksi keras terhadap serangan Israel yang melukai pasukan PBB di Lebanon. Dia dengan tegas menuntut ‘diakhirinya semua kekerasan’ teradap prajurit PBB di Lebanon.

    Menurut Sanchez, serangan yang melukai pasukan UNIFIL ‘benar-benar tidak dapat diterima’. PM Irlandia Simon Harris juga menyerukan Israel untuk memperhatikan ‘kekhawatiran masyarakat internasional’ dan menahan diri untuk tidak menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Irlandia mengirimkan 347 tentara dalam misi UNIFIL, yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah Lebanon bagian selatan.

    “Israel harus berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas dengan UNIFIL di Lebanon. Israel harus mendengarkan suara dan keprihatinan masyarakat internasional,” ujarnya.

    Selain negara-negara tersebut, kecaman juga datang dari puluhan negara lain. Salah satunya dari Indonesia.

    “Kami mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL,” tegas pernyataan bersama yang diposting ke media sosial X oleh misi Polandia untuk PBB, dan ditandatangani oleh puluhan negara kontributor UNIFIL termasuk Indonesia, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).

    “Tindakan seperti itu harus segera dihentikan dan harus diselidiki secara layak,” cetus pernyataan bersama tersebut.

    Selain Indonesia, penandatangan lain dalam pernyataan bersama itu antara lain, India, Italia, Ghana, Nepal, Malaysia, Spanyol, Prancis dan China. Semuanya merupakan negara yang mengirimkan ratusan tentaranya untuk bergabung dengan misi UNIFIL.

    Sebanyak 40 negara yang berkontribusi untuk misi UNIFIL itu ‘menegaskan kembali dukungan penuh untuk misi dan aktivitas UNIFIL, yang tujuan utamanya adalah membawa stabilisasi dan perdamaian abadi di Lebanon Selatan serta di Timur Tengah’.

    “Kami mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk menghormati kehadiran UNIFIL, yang memiliki kewajiban untuk menjamin keselamatan dan keamanan para personelnya setiap saat,” demikian penegasan dalam pernyataan bersama tersebut.

    UNIFIL merupakan misi penjaga perdamaian PBB yang beranggotakan sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Pasukan UNIFIL ditugaskan memantau penerapan gencatan senjata yang mengakhiri perang selama 33 hari antara Israel dan Hizbullah tahun 2006 lalu.

    Peran pasukan UNIFIL diperkuat oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 pada tahun yang sama, yang menetapkan bahwa hanya pasukan militer Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh ditempatkan di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Peraih Nobel Samakan Korban Bom Atom dengan Anak Gaza

    Peraih Nobel Samakan Korban Bom Atom dengan Anak Gaza

    Tokyo

    Salah satu ketua kelompok Nihon Hidankyo yang meraih Nobel Perdamaian menyamakan penderitaan yang dirasakan korban bom atom di Jepang dengan apa yang sekarang dialami oleh anak-anak korban perang di Jalur Gaza. Israel tidak terima dengan perbandingan itu dan melontarkan kritikan keras.

    Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024), mengucapkan selamat kepada Nihon Hidankyo karena memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini.

    Namun Cohen, dalam postingan media sosial X, juga mengkritik perbandingan yang disampaikan salah satu ketua kelompok tersebut, Toshiyuki Mimaki, sebagai hal yang “sangat keterlaluan dan tidak berdasar”.

    “Gaza dikuasai oleh Hamas, organisasi teroris pembunuh yang melakukan kejahatan perang ganda: menargetkan warga sipil Israel, termasuk perempuan dan anak-anak, sambil menggunakan rakyatnya sendiri sebagai tameng manusia,” sebut Cohen dalam pernyataannya.

    “Perbandingan seperti itu sama saja memutarbalikkan sejarah dan tidak menghormati para korban,” imbuhnya, merujuk pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Mimaki, dalam pernyataan pada Jumat (11/10) setelah meraih Nobel Perdamaian, menyebut penderitaan anak-anak di Jalur Gaza, yang kini dilanda perang antara Israel dan Hamas, mirip dengan apa yang dihadapi Jepang pada akhir Perang Dunia II.

    “Di Gaza, anak-anak yang berdarah digendong (oleh orang tuanya). Seperti di Jepang 80 tahun lalu,” sebut Mimaki.

    Belum ada tanggapan dari perwakilan Nihon Hidankyo atas komentar terbaru Cohen tersebut.

    Sekitar 140.000 orang tewas ketika Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan sekitar 74.000 orang lainnya terbunuh akibat bom atom di Nagasaki tiga hari kemudian, atau pada 9 Agustus 1945,

    Korban selamat dari tragedi tersebut kemudian membentuk kelompok Nihon Hidankyo untuk menceritakan kisah-kisah korban bom atom dan untuk mendesak adanya dunia tanpa senjata nuklir.

    Sementara itu, rentetan serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, telah menewaskan sedikitnya 42.175 orang, yang sebagian besar warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui angka tersebut kredibel.

    Perang di Jalur Gaza itu dipicu oleh serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di wilayah Israel bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/imk)