Negara: Amerika Serikat

  • Uni Eropa Berharap Kamala Harris Jadi Presiden AS

    Uni Eropa Berharap Kamala Harris Jadi Presiden AS

    Jakarta

    Jika orang Eropa memilih presiden AS pada pemilu 5 November, hasilnya akan sangat jelas. Di Eropa Barat, 69% akan memilih kandidat Demokrat Kamala Harris, di Eropa Timur 46%. Kandidat Partai Republik Donald Trump hanya menerima dukungan dari 16% pemilih di Eropa Barat, dan 36% di Eropa Timur, menurut survei Pollsters Novus dan Gallup International yang dilakukan pada bulan Oktober.

    Kamala Harris memiliki peringkat tertinggi di Denmark (85%) dan Finlandia (82%) sementara Donald Trump memiliki penggemar terbanyak di Serbia (59%) dan Hungaria (49%), dua negara yang belakangan cenderung makin otokratis.

    Hungaria sesuai aturan rotasi saat ini menjabat kepresidenan Dewan Uni Eropa (UE). Pemimpin Hungaria Viktor Orban telah menyebabkan kemarahan di UE, ketika pada awal masa jabatannýa ia berkunjung ke Moskow, Beijing dan ke rumah Donald Trump di Palm Beach.

    Viktor Orban mengatakan, dia percaya Donald Trump dapat mengakhiri perang Rusia di Ukraina hanya dalam beberapa hari. Dia juga mengatakan bahwa kemenangan Donald Trump akan menjadi alasan bagus untuk membuka beberapa botol sampanye. Viktor Orban adalah satu -satunya kepala pemerintahan negara anggota UE dan NATO yang berpandangan begini.

    “Tetapi banyak politisi sayap kanan dan nasionalis dari Belanda, Jerman dan Italia-yang tentu saja setuju dengan Orban,” kata Steven Blockman, peneliti senior di Center for European Policy Studies yang berbasis di Brussels.

    Kebijakan Harris lebih mudah diprediksi

    Sebagian besar kepala pemerintahan di UE mendukung Kamala Harris. “Saya mengenalnya dengan baik, dia pasti akan menjadi presiden yang baik,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah wawancara televisi. Kamala Harris akan “berpegang teguh pada apa yang penting bagi kami,” tambah Scholz, merujuk pada kerja sama trans-Atlantik.

    Jadi bagaimana reaksi Eropa jika Kamala Harris menang? “Bernapas lega secara kolektif, tentu saja,” kata Seteven Blockman kepada DW.

    “Amerika Serikat juga menjadi pendukung utama Ukraina dalam perang melawan Rusia. Dan dengan merosotnya pemasokan energi Rusia ke Eropa, kawasan itu lebih bergantung pada ekspor gas dari AS,” kata Blockman.

    Eropa siap menghadapi Trump

    Kepala Komite Urusan Luar Negeri di Parlemen Eropa, David McAllister dari kubu konservatif Jerman, memperingatkan agar tidak terlalu banyak mengharapkan. Seorang Presiden Trump atau Presiden Harris di masa depan akan punya tuntutan lebih banyak kepada UE.

    “Kita perlu bersiap untuk kedua kemungkinan hasil pemilihan ini. Adalah kepentingan kita sendiri bahwa kita menjaga hubungan dekat dengan Amerika Serikat, terlepas dari siapa yang duduk di Gedung Putih,” katanya kepada DW. “Nadanya akan berbeda, tapi saya yakin pemerintahan Harris juga akan meminta orang Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk keamanan dan pertahanan kita sendiri.”

    Diplomat UE dari 27 negara anggota dan Komisi Uni Eropa di Brussels telah berada dalam kelompok kerja tertutup selama berminggu -minggu, membahas bagaimana menangani hasil pemilihan AS, siapa pun yang menjadi presiden. Misalnya, jika Trump memberlakukan tarif hukuman pada barang -barang dari Eropa setelah menjabat.

    “Kami tidak mau melepaskan kepentingan kami tanpa perlawanan. Kami telah secara signifikan memperluas instrumen kami,” kata Bernd Lange, politisi Jerman dan ketua Komite Perdagangan Internasional di Parlemen Eropa, kepada DW. “Saya yakin bahwa setelah pemilihan kami akan menggunakan instrumen ini untuk memerangi hal -hal yang sudah salah, seperti tarif ilegal pada baja atau subsidi dari Undang -Undang Penyesuaian Inflasi (di AS).”

    Bernd Lange mengatakan, dia mengharapkan kebijakan perdagangan AS menjadi lebih menantang bagi UE, tidak peduli siapa yang memenangkan pemilihan ini. “Saya akan mengatakan AS beralih dari pendekatan multilateral ke domestik dalam kebijakan ekonomi, saya menyebutnya ekonomi ‘tanah air’. Tidak ada perbedaan besar antara Partai Republik dan Demokrat [tentang itu],” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik

    Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina per 1 November, beberapa naik

    harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyakJakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang efektif diterapkan per 1 November, dengan kenaikan mulai dari Rp250–450 untuk jenis Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sedangkan harga Pertamax tetap.

     

    Pembaruan harga ini mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

     

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari di Jakarta, Jumat menyatakan bahwa harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

     

    Dengan penyesuaian ini maka untuk wilayah DKI Jakarta, Pertamax tetap di harga Rp.12.100 per liter, Pertamax Green disesuaikan menjadi Rp 13.150 dari sebelumnya Rp 12.700 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp 13.500 dari sebelumnya Rp 13.250 per liter, Dexlite menjadi Rp 13.050 dari sebelumnya Rp 12.700 per liter, dan Pertamina Dex di harga Rp 13.440 dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

     

    Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

     

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dari Mana Asal Usul Halloween?

    Dari Mana Asal Usul Halloween?

    Jakarta

    Banyak orang cenderung berpikir bahwa Halloween adalah acara perayaan komersial saja yang datang dari Amerika Serikat. Memang benar, komersialisasi hari perayaan seringnya muncul di AS.

    Seperti perayaan Hari Valentine, misalnya, dipopulerkan terutama oleh pembuat kartu ucapan, Hallmark Card Company, dan menginspirasi orang-orang membeli bunga dan hadiah buat orang -orang terkasih pada 14 Februari. Juga figur Santa pada perayaan Natal dengan kostum merahnya, yang dipopulerkan oleh pabrik minuman bersoda Coca Cola.

    Tetapi di balik komersialisme ini memang ada tradisi asal. Lalu bagaimana dengan Halloween, dari mana asal usulnya? Halloween berkaitan dengan perayaan lain, yaitu All Saints Day (Hari Orang Suci) pada 1 November. Ini adalah perayaan gereja yang mendominasi budaya Eropa pada abad pertengahan. Perayaan ini adalah untuk mendoakan dan mengenang orang-orang yang telah meninggal.

    Halloween berasal dari “All Hallows Eve”, yang artinya malam sebelum Hari Orang Suci. Ada kepercayaan, jika orang berbuat baik pada hari ini, perbuatan baik itu bisa membantu membersihkan dosa-dosa sehingga kita atau orang yang kita doakan bisa masuk ke surga, dan tidak mendarat di kengerian api neraka. Pembersihan ini sering juga disebut proses api penyucian, karena dibayangkan jiwa-jiwa dibersihkan lewat api.

    “Ini adalah keyakinan yang ditemukan hampir dalam semua agama: kita dapat mempengaruhi dunia akhirat dan sebaliknya, jadi kita berdoa, melakukan perbuatan baik dan memberikan sedekah, yang diyakini memiliki efek langsung pada jiwa-jiwa di api penyucian,” kata Dagmar Hnel, pakar antropologi budaya di Bonn kepada DW. Orang yang sudah mati sering digambarkan sebagai arwah gentayangan yang sedang dipanggang api. Dari sanalah muncul tradisi kostum-kostum “horor” Halloween yang kita kenal saat ini.

    Tradisi minta sedekah di Eropa

    Pada Abad Pertengahan, pada malam sebelum All Saints Day, jadi pada All Hallows Eve, orang-orang miskin atau yang merasa kekurangan pergi dari pintu ke pintu untuk meminta sedekah. Di beberapa daerah pedesaan di Jerman, kebiasaan itu masih dipraktikkan sampai sekarang – ada orang pergi dari desa ke desa, berdoa, bernyanyi, memberkati orang dan meminta sedekah.

    “Ketika pengaruh masa pencerahan makin kuat terhadap agama pada abad ke -18 dan ke -19, Gereja di Eropa menjadi semakin skeptis terhadap kebiasaan-kebiasaan lama, dan bahkan melarang praktiknya,” kata Dagmar Hnel lebih lanjut. Lalu dalam proses industrialisasi, banyak organisasi sosial muncul dan komunitas berubah, sehingga kebiasaan meminta sedekah makin hilang. Selain itu, di banyak negara mulai diperkenalkan undang-undang bahwa negara menjamin bantuan untuk orang miskin.

    Populer di Amerika, Halloween kembali ke Eropa

    Begitulah tradisi Halloween menyebar ke seluruh AS. Tradisi itu kemudian dirayakan oleh orang tua dan muda sebagai pesta kostum, dengan dekorasi yang sesuai, yaitu kostum tentang orang mati atau kematian.

    Selama Perang Dunia II, tentara AS yang ditempatkan di Eropa membawa tradisi ini kembali ke benua asalnya. Ironisnya, Halloween sekarang dirayakan dengan cara Amerika, bahkan di juga di negara asalnya, Irlandia.

    Jerman juga sudah lama dijangkiti demam Halloween. Dekorasi dengan labu sekarang ramai ditampilkan di jendela toko, dan banyak bar mengadakan pesta Halloween pada 31 Oktober. Penggemar utama Halloween adalah orang-orang muda dan anak -anak.

    “Popularitas Halloween mulai mendapatkan momentum di Jerman pada tahun 1990-an,” kata Jrg Fuchs, antropolog dari Universitas Wrzburg. Menurut dia, industri karnaval yang sudah mapan di Jerman berusaha mencari perayaan baru, untuk menjual lebih banyak kostum. Jadi sejak 1990-an, Halloween makin populer didukung dengan promosi besar-besaran dari industri karnaval.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

    Iran Siapkan Serangan Balasan dari Wilayah Irak

    Tel Aviv

    Laporan intelijen Israel menyebut Iran sedang mempersiapkan serangan balasan untuk Tel Aviv dari wilayah Irak. Kemungkinan Teheran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari ke depan, atau sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar pada 5 November mendatang.

    Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), diungkapkan dalam laporan media Axios yang mengutip dua sumber Israel.

    Serangan Iran terhadap Israel, menurut Axios, diperkirakan akan dilancarkan dari wilayah Irak dengan melibatkan sejumlah besar drone dan rudal-rudal balistik.

    Laporan itu juga menyebut bahwa rentetan serangan melalui milisi pro-Iran yang ada di Irak bisa menjadi upaya Teheran untuk menghindari serangan balasan Israel terhadap target-target strategis di wilayah Iran.

    Iran dan Israel terlibat dalam serangkaian serangan dan aksi saling membalas dalam beberapa bulan terakhir. Pertikaian ini merupakan bagian dari peperangan Timur Tengah yang lebih luas yang dipicu oleh perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.

    Israel, pada 26 Oktober lalu, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang target-target militer di wilayah Iran, termasuk pabrik produksi rudal. Serangan udara Tel Aviv itu dimaksudkan untuk membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu yang melibatkan 200 rudal balistik.

  • Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

    Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

    Jakarta

    Pemerintah Iran memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Jerman di Teheran, ibu kota Iran untuk menyampaikan protes keras setelah Berlin mengatakan akan menutup tiga konsulat Iran di Jerman.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2024), sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran mengecam tindakan Berlin tersebut sebagai “keputusan tidak rasional yang tidak dapat dibenarkan”. Kementerian menyatakan bahwa kuasa usaha Kedubes Jerman dipanggil untuk menyampaikan “protes keras” Iran.

    Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Iran, Markus Potzel telah dipanggil kembali ke Berlin untuk konsultasi.

    Sebelumnya pada hari Kamis (31/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa negara itu akan menutup tiga konsulat Iran di wilayahnya. Ini sebagai tanggapan atas eksekusi mati warga negara Jerman-Iran, Jamshid Sharmahd di Iran.

    “Kami telah berulang kali dan dengan tegas menjelaskan kepada Teheran bahwa eksekusi mati warga negara Jerman akan memiliki konsekuensi serius,” kata Baerbock, mengumumkan penutupan konsulat di Frankfurt, Munich, dan Hamburg dalam pidato yang disiarkan televisi.

    Sharmahd, 69 tahun, telah dijatuhi hukuman mati pada Februari 2023, vonis yang kemudian dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung Iran.

    Pria itu telah dihukum mati karena dinyatakan terlibat dalam pengeboman masjid tahun 2008 di kota Shiraz, Iran selatan yang menewaskan 14 orang dan melukai 300 orang. Dia tinggal di Amerika Serikat dan dicokok aparat Iran di Dubai pada 2020.

  • Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (31/10) ditutup meningkat seiring pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah menanjak 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.698 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.705 per dolar AS.

    “Pasar masih menantikan data penting lainnya seperti data indikator inflasi AS nanti malam dan data tenaga kerja AS versi pemerintah besok malam untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Ariston menuturkan data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan hasil yang beragam. Di satu sisi, data tenaga kerja versi ADP bulan Oktober 2024 menunjukkan penambahan jumlah di atas proyeksi yang artinya bagus.

    Data tenaga kerja AS versi ADP mencatatkan penambahan 233 ribu perkerjaan, lebih bagus dibandingkan perkiraan 110 ribu pekerjaan.

    Tapi di sisi lain, data PDB AS untuk kuartal III-2024 menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar dan terlihat komponen harganya juga menurun. PDB AS pada periode tersebut hanya tumbuh sebesar 2,8 persen, lebih rendah dari perkiraan 3 persen.

    Dari data-data di atas, bank sentral AS atau The Fed kemungkinan akan mengambil kebijakan pemangkasan yang lebih kecil pada rapat berikutnya di Desember 2024 sehingga masih ada peluang dolar AS untuk menguat terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah, ditambah dengan sentimen lainnya seperti ketegangan Timur Tengah dan peluang kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS November 2024.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke level Rp15.705 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.732 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS pada Jumat 1 November 2024

    Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS pada Jumat 1 November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah dan mata uang Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Rabu (23/10/2024) pagi.

    Melansir Bloomberg Asian Pacific Currencies, hingga pukul 09.42, rupiah di pasar spot exchange berkurang 19,5 poin atau 0,12% menjadi Rp 15.717 per dolar AS.

    Sementara, yen Jepang di pasar spot exchange turun 0,20% menjadi 152 yen per dolar AS, dolar Hong Kong turun tipis 0,02% menjadi 7,77 dolar Hong Kong per dolar AS, won Korea turun 0,15% menjadi 1,379 won per dolar AS, peso Filipina melemah 0,09% menjadi 57,9 peso per dolar AS, won Korea anjlok 0,28% menjadi 1,37 won per dolar AS, yuan China melemah 0,0082 poin atau 0,12% menjadi 7,12 yuan per dolar AS, dan baht Thailand melemah tipis 0,02% menjadi 33,68 baht per dolar AS.

    Sementara, ringgit Malaysia di pasar spot exchange naik 0,03% menjadi 4,37 ringgit per dolar AS, rupe India bertambah 0,0025 poin menjadi 84 rupe per dolar AS, dan dolar Taiwan bertambah 0,12% menjadi 31 dolar Taiwan per dolar AS. 

  • Pertama Kali dalam 130 Tahun, Gunung Fuji Tak Bersalju

    Pertama Kali dalam 130 Tahun, Gunung Fuji Tak Bersalju

    Jakarta

    Gunung Fuji mengalami fenomena langka karena puncaknya masih belum bersalju. Salju di puncak Gunung Fuji mencair di musim panas tetapi biasanya kembali turun di awal Oktober saat suhu mulai turun.

    Rata-rata, lapisan salju gunung berapi mulai terbentuk pada 2 Oktober. Namun hingga 28 Oktober tidak ada hujan salju yang teramati di gunung tertinggi di Jepang tersebut karena suhu masih hangat.

    Dikutip dari AFP, Yutaka Katsuta dari Kantor Meteorologi Lokal Kofu mengatakan, ini adalah rekor pertama kalinya Gunung Fuji tak bersalju sejak pencatatan dimulai 130 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1894.

    Katsuta menambahkan, rekor sebelumnya adalah pada tanggal 26 Oktober, yang terlihat dua kali pada 1955 dan sekali lagi pada 2016.

    Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter, merupakan stratovolcano aktif yang terakhir meletus pada 1707. Dikenal sebagai letusan Hōei, gunung berapi tersebut memuntahkan hujan abu dan batu dari lubang yang baru terbentuk di sisi tenggaranya. Letusan terakhir dari puncak Gunung Fuji yang sebenarnya terjadi sekitar 2.300 tahun yang lalu.

    Meskipun salju akan datang lagi, kembalinya salju tahun ini berjalan lambat karena beberapa faktor. Jepang baru saja melewati musim panas terpanas yang pernah tercatat, setara dengan musim panas di 2023.

    Menurut Badan Meteorologi Jepang, suhu rata-rata antara Juni hingga Agustus 2024 adalah 1,76°C lebih tinggi daripada suhu rata-rata yang tercatat antara 1991 hingga 2020. Musim gugur kini telah tiba di Belahan Bumi Utara, tetapi suhu hangat masih menyelimuti Jepang dan tempat-tempat lainnya.

    Meskipun terlalu reduktif untuk langsung menghubungkan perubahan iklim dengan satu kejadian, tidak adanya hujan salju di Gunung Fuji sangat sesuai dengan pengamatan terkini tentang memanasnya Bumi.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature awal tahun ini menemukan bahwa perubahan iklim akibat manusia telah menyebabkan penurunan lapisan salju di banyak bagian Belahan Bumi Utara selama 40 tahun terakhir. Selain mematikan banyak resor ski, tingkat hilangnya salju yang mengejutkan menimbulkan risiko bagi sumber daya air di sebagian besar wilayah Amerika Utara dan Eurasia.

    (rns/afr)

  • Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

    Warganya Dieksekusi Mati, Jerman Bakal Tutup Konsulat Iran

    New York

    Jerman bakal menutup semua Konsulat Republik Islam Iran di seantero Jerman karena ada warga Jerman yang dieksekusi mati di Iran. Ada tiga konsulat Iran di Jerman.

    “Hubungan diplomatik kami sudah pada titik yang rendah,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di New York, dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024).

    Iran sudah menemui perwakilan Jerman di Tehran yang tidak terima ada warganya dieksekusi mati. Jerman akan menutup konsulat-konsulat Iran meski akan tetap membiarkan Kedutaan Besar Iran di Berlin beroperasi seperti biasa. Konsulat Iran di Jerman ada di kota Frankfurt, Hamburg, dan Munich.

    Iran menolak protes Jerman. Menlu Iran, Abbas Araghchi, menulis pada hari Selasa (29/10) di jejaring sosial X bahwa “paspor Jerman tidak memberikan kekebalan hukum kepada siapa pun, apalagi seorang penjahat teroris.”

    Dilansir Associated Press (AP), warga yang dieksekusi mati itu punya dua kewarganegaraan sekaligus, yakni Jerman dan Iran. Warga Jerman-Iran itu adalah narapidana bernama Jamshid Sharmahd. Dia tinggal di Amerika Serikat (AS) dan dicokok aparat Iran di Dubai pada 2020.

    Sharmahd (69) dihukum mati pada Senin (28/10) lalu karena divonis melakukan tindakan terorisme. Sharmahd adalah satu dari beberapa orang pembangkang Iran di luar negeri yang dicokok aparat Iran.

    Iran menuduh Sharmahd, yang tinggal di Glendora, California, merencanakan serangan tahun 2008 terhadap sebuah masjid yang menewaskan 14 orang – termasuk lima wanita dan seorang anak – dan melukai lebih dari 200 lainnya, serta merencanakan serangan lain melalui Majelis Kerajaan Iran yang kurang dikenal dan sayap militan Tondar.

    (dnu/zap)

  • Ekonom proyeksikan inflasi 0,03 persen pada IHK Oktober 2024

    Ekonom proyeksikan inflasi 0,03 persen pada IHK Oktober 2024

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom proyeksikan inflasi 0,03 persen pada IHK Oktober 2024
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 21:44 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,03 persen month on month (mom), dibandingkan deflasi -0,12 persen mom pada September 2024.

    “Kami memperkirakan inflasi di bulan Oktober 2024, setelah lima bulan berturut-turut mengalami deflasi. Indeks Harga Konsumen pada bulan Oktober diperkirakan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,03 persen mom,” kata Josua saat dihubungi di Jakarta, Kamis (31/10).

    Menurut dia, inflasi tersebut akan menandai berakhirnya deflasi selama lima bulan berturut-turut. Karena peningkatan pasokan dari panen baru-baru ini mulai berkurang, perkiraan kenaikan harga makanan adalah faktor utama yang mendorong inflasi Oktober 2024.

    Ia juga memperkirakan inflasi harga bergejolak, yang sebagian besar terdiri dari bahan makanan, akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,19 persen mom, dibandingkan -1,34 persen mom pada September 2024.

    Selain itu, sebagai akibat dari penurunan harga bahan bakar nonsubsidi dan harga tiket pesawat, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah diproyeksikan mencatat deflasi bulanan sebesar 0,44 persen mom.

    “Karena moderasi biaya pendidikan yang terjadi baru-baru ini terus berlanjut, inflasi inti diperkirakan turun menjadi 0,14 persen mom dari 0,16 persen mom pada bulan September,” ujarnya.

    Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa inflasi kumulatif dari Januari hingga Oktober 2024 akan menjadi sekitar 0,77 persen year to date (ytd), penurunan yang signifikan dari 1,89 persen ytd pada periode yang sama tahun 2023.

    Josua memperkirakan tingkat inflasi tahunan akan tetap berada di bawah titik tengah kisaran target. Tingkat inflasi IHK tahunan diproyeksikan kembali melandai menjadi 1,67 persen year on year (yoy) pada Oktober, tetap berada di bawah titik tengah kisaran target tahun ini sebesar 1,5 hingga 3,5 persen.

    Sementara itu, inflasi IHK inti tahunan diproyeksikan tetap stabil di level 2,09 persen year on year (yoy), karena penurunan harga energi dan pangan global yang sedang berlangsung.

    “Kami memperkirakan inflasi akan mencapai sekitar 2 persen pada akhir tahun 2024, dengan proyeksi kenaikan sekitar 3 persen di tahun mendatang. Kami juga memperkirakan inflasi akan tetap berada dalam kisaran target 1,5 hingga 3,5 persen yang ditetapkan Bank Indonesia,” katanya.

    Karena pemerintah telah menunda pengenaan cukai pada plastik dan minuman kemasan berpemanis untuk mendukung daya beli konsumen dan pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi harga energi global, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, diperkirakan akan diimbangi oleh potensi penurunan permintaan global, yang dipimpin oleh Tiongkok.

    Meskipun ekonomi Amerika Serikat masih bergejolak, bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, masih berpotensi untuk menurunkan suku bunga acuan pada akhir 2024, yang dapat mengurangi tekanan pada rupiah dan membantu menahan inflasi impor.

    Tingkat inflasi 2024 diperkirakan sekitar 2,33 persen, turun dari 2,81 persen pada 2023. Proyeksi inflasi yang lebih rendah itu dapat memungkinkan Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan BI-Rate bersamaan dengan penurunan suku bunga Federal Reserve. Dengan penerapan kebijakan pemerintah yang berbeda, inflasi diproyeksikan akan meningkat pada 2025.

    Menurut Nota Keuangan 2025, pemerintah berencana menaikkan tarif PPN dan menaikkan cukai pada minuman kemasan berpemanis. Selain itu, efek low base juga akan memengaruhi inflasi setelah perlambatan inflasi yang signifikan pada 2024.

    Di luar dampak kebijakan, meningkatnya permintaan konsumen dapat menyebabkan kenaikan inflasi permintaan. Meskipun ada kenaikan yang diantisipasi, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali sekitar 3,12 persen pada akhir 2025, tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia yakni 1,5 sampai dengan 3,5 persen.

    Sumber : Antara