Negara: Amerika Serikat

  • Perbandingan Investasi Apple: Jumbo di Vietnam, Tapi Cekak di RI

    Perbandingan Investasi Apple: Jumbo di Vietnam, Tapi Cekak di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple Inc. tercatat menanamkan investasi lebih besar di Vietnam yang mencapai Rp256 triliun. Sementara itu, penanaman modal di Indonesia hanya sebesar Rp1,7 triliun, tapi realisasinya baru Rp1,4 triliun. 

    Di Indonesia, penanaman modal Apple Inc berupa pembangunan program pengembangan talenta IT, yakni Apple Developer Academy. Beberapa fasilitas yang telah dibangun yaitu di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya. Rencananya Apple juga berkomitmen membangun 1 fasilitas lainnya di Bali. 

    Adapun, pembangunan fasilitas tersebut merupakan salah satu syarat bagi Apple untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 35%. Kendati demikian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sertifikat TKDN yang saat ini dimiliki Apple harus diperpanjang dengan menambah investasi baru.

    Namun, hingga saat ini pihak Apple masih dalam tahap negosiasi untuk memenuhi syarat perpanjangan TKDN. Kondisi ini juga berdampak pada pemblokiran penjualan produk baru Apple yakni iPhone 16. 

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sisa invetsasi Apple yang harus dituntaskan guna memenuhi TKDN yaitu kurang dari Rp300 miliar. Dia pun mengaku heran karena Apple tidak kunjung merealisasikan sisa komitmen tersebut. 

    “Sebetulnya gak besar, lebih kecil dari Rp240 miliar setelah kita audit, untuk ukuran perusahaan sebesar itu, itu kan kacang,” kata Agus dalam Raker bersama Komisi VII, Selasa (13/11/2024).  

    Indonesia memberikan kontribusi terhadap kinerja penjualan raksasa teknologi itu. Agus menyebutkan bahwa penjualan produk HKT Apple di Indonesia mencapai 2,17 juta unit dengan nilai penjualan mencapai lebih dari Rp30 triliun pada 2023. 

    Agus juga membandingkan, bahwa kinerja penjualan Apple di Vietnam, Thailand, maupun Filipina masih lebih kecil dibandingkan pendapatan yang dihasilkan di Indonesia. Kendati demikian, negara-negara tersebut telah banyak berkontribusi dalam rantai pasok global Apple. 

    “Dari data yang kita dapat 2,17 juta unit HKT Apple di jual disini. Filipina, share HKT nya 1,53 juta unit, Vietnam penjalan 1,43 juta unit dan GVC-nya ada 35 supplier, Thailand penjualannya 1,69 juta unit dan GVC-nya 24 supplier,” terangnya. 

    Di sisi lain, nilai invetasi yang digelontorkan Apple ke Vietnam mencapai US$15,84 miliar atau setara Rp256,22 triliun (kurs jisdor Rp16.176 per dolar AS). Hal tersebut disampaikan Tim Cook saat bertemu Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh pada Selasa (16/04/2024).  

    Vietnam pun dikabarkan akan segera akan membentuk kelompok kerja untuk mendukung investasi Apple. Anggaran untuk mendukung investasi tersebut mencapai sekitar US$15,84 miliar dan telah menciptakan sekitar 200.000 lapangan kerja. 

    Selama ini Apple telah memproduksi iPad, AirPods, dan Apple Watch di Vietnam serta pemasok MacBook yang juga berinvestasi di negara Asia Tenggara. Pemasok tersebut termasuk Foxxcon, GoerTek, Luxshare, Intel, Samsung Electronics, dan Compal. 

  • Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau masih melemah pada pembukaan perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Kamis, 14 November 2024, pada pagi ini rupiah melemah 63 poin atau 0,4 persen menjadi Rp15.847 per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 80 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.849 per USD. Pada perdagangan hari ini rupiah akan bergerak di level Rp15.769-Rp15.849 per USD.
     

    Melansir Antara, rupiah melemah setelah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024.
     
    “Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
     
    Inflasi utama bulanan AS tercatat sebesar 0,2 persen month on month (mom), sesuai dengan ekspektasi. 
    Inflasi utama tahunan sedikit naik menjadi 2,6 persen year on year (yoy), juga sejalan dengan estimasi pasar.
     
    Data IHK tersebut meningkatkan ekspektasi investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan pada Desember 2024.
     
    Indeks dolar AS rebound karena beberapa pernyataan dari pejabat Fed, yang mendukung untuk mempertahankan pendekatan hati-hati mereka mengenai jalur Fed Funds Rate (FFR). 
     
    Meskipun mereka mengatakan tentang kemajuan disinflasi di AS, mereka cenderung mempertahankan sikap pendekatan bertahap untuk penurunan suku bunga kebijakan.
     
    Akibatnya, ekspektasi FFR high-for-longer pada tahun 2025 meningkat, sehingga mendorong permintaan Dolar AS. Indeks Dolar AS naik sebesar 0,43 persen menjadi 106,48 dan yield US Treasury 10 tahun meningkat sebesar dua basis poin (bps) menjadi 4,45 persen.
      
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • ‘Ekonomi Perhatian’ dan Akibat Bias Memaknai Dunia

    ‘Ekonomi Perhatian’ dan Akibat Bias Memaknai Dunia

    Jakarta

    Saat Herbert A. Simon–psikolog, yang juga ekonom asal Amerika Serikat– pernah menyinggung soal The Attention Economy di tahun 1971. Ia mungkin tak menyangka, gagasannya bakal berpengaruh hingga hari ini. Gagasan yang bukan saja penting dalam penyusunan model bisnis media digital, namun juga mempengaruhi pemaknaan masyarakat, pada dunia yang dihayatinya. Dunia yang dialami panca indera telanjang, jauh berbeda dari dunia dalam pengalaman media digital. Atas karyanya itu, di tahun 1978 Herbet A. Simon meraih penghargaan Nobel di Bidang Ekonomi.

    Uraiannya semula, disiapkan sebagai makalah untuk ceramah yang diselenggarakan Johns Hopkins University dan Brookings Institution. Topiknya “Designing Organizations for an Information-Rich World”. Dengan judul ini, uraian nampak biasa-biasa saja. Juga tak punya unsur kejutan. Ia hendak mengajukan gagasan seputar merancang organisasi, di tengah dunia dalam kelimpahan informasi. Namun seluruhnya jadi berbeda, seiring diajukannya 2 pertanyaan: “Sudah berapa lama, dunia ini mengalami kelimpahan informasi? Dan apa implikasi dari kelimpahan itu, jika memang benar adanya?” Jawaban-jawaban yang muncul, berimplikasi luas.

    Untuk pertanyaan pertamanya yang diajukan tak kurang 53 tahun silam, kian terjawab gamblang di era sekarang. Era yang diwarnai perkembangan pemanfaatan internet, dengan berbagai tampilannya. Keadaan yang relevan, di tengah perkembangan teknologi informasi. Teknologi yang mentransformasi informasi analog, jadi digital. Seluruhnya menyebabkan, produksi dan distribusi informasi mencapai titik tertingginya. Kelimpahan informasi jadi realitasnya.

    Namun realitas itu berhadapan dengan stagnannya kognisi manusia. Proses evolusi tak mendorongnya mengalami pelipatgandaan kemampuan memperhatikan. Manusia tak jadi lebih mampu memperhatikan, akibat tingginya permintaan perhatian. Keadaan yang justru berkembang: perhatian manusia yang jumlahnya tetap, ditransaksikan dengan informasi yang berlimpah. Maka agar meraih kepuasan optimal, rasionalitas dipaksa melakukan seleksi perhatian agar memperoleh kepuasan optimal. Relasi perhatian vs informasi berlimpah itu tak ubahnya aktivitas ekonomi. Aktivitas yang dimengerti, sebagai upaya rasional manusia mengoptimalkan pilihannya dengan sumberdaya yang terbatas.

    Curt Steinhorst, 2024, lewat “Lost in The Scroll: The Hidden Impact of The Attention Economy”, mengungkap implikasi lanjut relasi yang melahirkan Ekonomi Perhatian itu. Steinhorst yang mengutip Michael Goldhaber, mengemukakan: keberhasilan diraihnya perhatian di tengah intensifnya produksi dan distribusi informasi tak berbeda dengan diperolehnya kekayaan yang bertahan lama. Perhatian jadi mata uang. Memperoleh perhatian berlimpah, berarti memperoleh uang banyak. Berlimpahnya perhatian, berarti kaya raya.

    Kekayarayaan yang dapat dikonversi dengan apa pun yang ditawarkan ekonomi, dalam kelimpahan informasi. Menjadi berharganya perhatian, lantaran kehadirannya dibutuhkan untuk mengubah informasi jadi bermakna. Tanpa perhatian informasi tak menembus panca indera dan membangun pemaknaan. Informasi akan tersapu waktu, berlalu jadi residu. Herbert A. Simon menyebutnya: kelimpahan informasi yang menciptakan kemiskinan perhatian.

    Realitas perhatian yang berpeluang jatuh pada hal-hal yang bersifat langka, sering dikaitkan dengan bias negatif. Bias negatif adalah kecenderungan diberikannya perhatian pada hal yang negatif. Perhatian lebih diberikan pada perkataan kasar, kecelakaan, kesedihan, bencana, juga kejadian tak masuk akal. Di tingkat individu, ini membentuk perbincangan luas. Terakumulasi jadi perhatian yang diperoleh.

    Seluruhnya dapat dipahami: rasionalitas manusia memilih kesenangan, seraya menghindari rasa sakit. Hal-hal yang negatif jadi bahan perhatian, lantaran dipersepsi mengandung ancaman. Karenanya, menghindari ancaman dengan cara, memberikan perhatian pada yang negatif.

    Mekanisme Ini disebut selective attention. Maka ketika perhatian dijatuhkan pada hal-hal yang negatif, juga yang langka terjadi, dimengerti sebagai tendensi memperbesar peluang hidup. Dalam realitasnya, yang negatif dan langka merupakan ancaman. Perhatian ditujukan pada yang negatif, justru untuk memperbesar peluang hidup.

    Namun demikian, dalam realitasnya informasi negatif tapi langka ini merupakan sumber gangguan mental. Ketaknyamanan, stress, bahkan depresi. Memang jika dikelola dengan baik, dapat mendatangkan kebahagiaan. Ujungnya, dipertahankannya hidup. Bangsa-bangsa yang punya sejarah hidup panjang, dihuni penduduk yang juga berumur panjang. Dalam kisahnya terbukti: mampu mengalihkan berbagai peristiwa yang menekan, tak nyaman bahkan merenggut kehidupan jadi kebijakan hidup. Ini dapat disaksikan pada Bangsa Mesir, Yunani, Mexico, India, Cina maupun Jepang.

    Bias negatif yang bermanfaat sebagai mekanisme pertahanan hidup, berubah jadi paradoks. Ini saat bias negatif dijadikan sebagai formula penangguk keuntungan. Realitas hidup hari ini mengkonfirmasinya. Di antara intensifnya produksi dan distribusi informasi lewat media digital, perhatian–dengan kurva normal yang berbentuk lonceng–jatuh pada area ekstrim kiri dan kanan. Sumbu imajiner datar yang bergerak dari kiri ke kanan, menunjukkan pergerakan spektrum kualitas isi informasi: dari yang berkualitas sangat buruk ke yang berkualitas sangat baik. Sedangkan sumbu imajiner tegak dari atas ke bawah, menunjukkan peluang terjadinya peristiwa. Di titik atas artinya, peluang kejadiannya sangat besar. Dan makin ke bawah, peluang kejadiannya mendekati nol. Sangat langka.

    Ini kemudian dapat dibaca–dengan mengacu pada uraian McAdam di atas–pada kualitas informasi yang semakin buruk, juga semakin baik dan peluang kejadiannya makin langka, perhatian dicurahkan. Sedangkan pada timbangan informasi buruk vs informasi baik, bias negatif manusia mengantarnya memilih informasi dengan kandungan bias negatif. Artinya, makin kiri dan makin ke bawah, terjadi pemusatan perhatian.

    Inilah formula produksi dan distribusi informasi yang berlaku hari ini. Jika seluruhnya ditelaah lebih dalam, informasi di sebelah kiri dan bawah, berciri, pertikaian, kontroversi, sensasi, disinformasi, spekulasi, konspirasi, irasionalitas. Informasi tak berkualitas jadi pengisinya. “Supermarket” keburukan digelar di area ini. Sebaliknya pada area kanan, memuat: pencapaian usaha, keberhasilan pendidikan, kemajuan riset, tips & trick produktivitas, nasihat hidup bermoral dan etis, kisah sukses dan ketokohan, sejarah obyektif. Sisi yang memuat dunia berkeadaan baik-baik saja. Dunia yang layak dihuni.

    Namun lantaran dianggap sebagai normalitas kehidupan, tak mengancam dan tanpa kejutan, kehadirannya tak perlu memperoleh prioritas perhatian. Karenanya perhatian lebih berpeluang jatuh pada informasi area kiri bawah. Negatif tapi langka.

    Implikasi upaya produksi dan distribusi informasi ~dengan berpijak pada formula attention economy ini~ mengantar manusia era sekarang memandang dunia sebagai tempat yang buruk. Perhatian yang hanya tertuju pada informasi yang negatif tapi langka, membiaskannya dari harapan yang dapat diraih. Dunia baik-baik saja memang terus diupayakan, tapi kalah perhatian dibanding yang buruk.

    Brooke Auxier, 2020, dalam “64% of Americans say social media have a mostly negative effect on the way things are going in the U.S. today”, ~dengan mengutip penelitian Pew Research Center pada 13-19 Juli 2020~ mengkonfirmasi keadaan di atas. Sedikitnya 2/3 warga Amerika menyebut media sosial memiliki efek negatif terhadap keadaan di negara itu. Hanya satu dari sepuluh orang yang mengatakan adanya efek positif. Sementara hanya satu dari dua puluh lima orang, mengatakan platform ini tak punya efek positif maupun negatif.

    Dunia yang tampak sakit, bukan lantaran dunianya benar-benar sakit. Realitas terformulasi yang jadi penyebabnya. Perhatian yang berhasil terserap tanpa sisa, membiaskan pemaknaan pada dunia. Pengguna media sosial jadi korban sukarelanya. Seluruhnya lantaran, hidup tercuri formula attention economy.

    Firman Kurniawan S. Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital dan Pendiri LITEROS.org.

    (rdp/rdp)

  • Menilik Potensi Kebijakan Iklim AS di Bawah Donald Trump

    Menilik Potensi Kebijakan Iklim AS di Bawah Donald Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS akan berdampak pada perubahan kebijakan Negeri Paman Sam terkait masalah iklim, mulai dari peningkatan produksi minyak mentah hingga kembali menarik AS dari Perjanjian Paris.

    Donald Trump tidak merahasiakan pandangannya mengenai perubahan iklim. Selama masa jabatan presiden pertamanya pada 2017-2021, Trump berulang kali menyatakan keraguan bahwa hal tersebut disebabkan oleh perilaku manusia, dan menyebutnya sebagai tipuan. 

    Saat kampanye untuk masa jabatan kedua, dia menyebut perubahan iklim sebagai salah satu penipuan terbesar sepanjang masa.

    Peneliti senior di Council on Foreign Relations, Alice Hill menyebut, kemenangan Trump menghadirkan hambatan nyata dalam perjuangan global melawan perubahan iklim. 

    “Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Amerika Serikat hampir pasti akan mundur dari upaya global dan domestik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan produksi bahan bakar fosil,” kata Hill dikutip dari Deutsche Welle (DW) pada Kamis (14/11/2024).

    Laporan dari Copernicus Climate Change Service mencatat, tahun 2024 hampir pasti menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dan tahun pertama pemanasan di atas 1,5 derajat Celcius. Para ilmuwan telah lama memperingatkan perlunya mengurangi setengah emisi pemanasan global pada tahun 2030 untuk menghindari bencana iklim.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara di dunia perlu bekerja sama. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kebijakan “America First” yang diusung Trump tidak sejalan dengan kolaborasi global dalam aksi iklim – meskipun AS saat ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua di dunia setelah China, dan merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dalam sejarah.

    Genjot Produksi Minyak

    Menjelang pilpres, Trump berjanji untuk memperluas produksi bahan bakar fosil dalam negeri, lebih fokus pada minyak dan gas, serta mengurangi pengeluaran untuk energi ramah lingkungan.

    “Donald Trump dan para pendukungnya jelas mempunyai pandangan bahwa minyak dan gas sangat penting bagi kekuatan global Amerika dan hal ini tidak boleh dipermainkan,” kata Clarence Edwards, Direktur Eksekutif E3G di Washington.

    Pada masa jabatan pertamanya, pemerintahan Trump mendorong peningkatan pengeboran minyak dan gas alam, termasuk di kawasan lindung seperti Suaka Margasatwa Nasional Arktik di Alaska, dan memperjuangkan pembangunan jaringan pipa seperti Keystone XL dan Dakota Access. 

    Bahkan sebelum pemilu, Trump telah mengisyaratkan bahwa dia akan melanjutkan tren ini jika dia menang. Namun Edwards mengatakan hal ini bukan berarti energi terbarukan akan hilang sama sekali, hanya saja pemerintahan mendatang akan lebih fokus pada hidrokarbon.

  • IHSG Hari Ini Melemah, Sentimen Domestik dan Global Jadi Pemicunya

    IHSG Hari Ini Melemah, Sentimen Domestik dan Global Jadi Pemicunya

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Kamis (14/11/2024) mengalami pelemahan seiring sentimen domestik dan global.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 10.30 WIB, IHSG turun 59,7 poin (0,82%) ke level 7.249. Sementara itu, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 melemah ke 452,8, indeks LQ45 melemah ke 880, dan Jakarta Islamic Index (JII) turun menjadi 505,2.

    “IHSG hari ini (14/11/2024) diprediksi melemah dalam range 7.200-7.350,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain sejalan dengan capital outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp 692 miliar pada Rabu (13/11/2024). Capital outflow tersebut sejalan dengan rupiah yang masih tertekan, yakni terdepresiasi ke level Rp 15.769 per dolar AS pada Rabu (13/11/2024).

    Kemudian, kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) memberikan dampak pada capital outflow dan memengaruhi kurs dolar terhadap rupiah. 

    Di sisi lain, pelaku pasar juga juga akan mencermati rilis neraca perdagangan Indonesia Oktober 2024 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/11/2024).

    “Kondisi neraca dagang Oktober 2024 diproyeksikan masih tercatat surplus dan melanjutkan surplus 53 bulan beruntun hingga September 2024,” ujar Ratih.

    Dari global, bursa saham AS Wall Street bergerak bervariasi setelah rilis data inflasi AS. Inflasi AS pada Oktober 2024 secara tahunan tercatat 2,6%.

    Meskipun pertumbuhan inflasi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,4%, tetapi sesuai dengan ekspektasi pasar. 

    Sementara, pelaku pasar mencermati kondisi yang cukup anomali akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun  dalam 3 bulan terakhir menjadi di level 4,45% pada Rabu (13/11/2024) dan menguatnya dolar AS.

    Kondisi ini terjadi ketika ekspektasi penurunan suku bunga The Fed berlanjut pada Desember 2024 hingga tahun depan. Situasi tersebut berdampak pada capital outflow di negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • Sinar Mas bangun SPBU bp pertama investasi tiga juta dolar AS

    Sinar Mas bangun SPBU bp pertama investasi tiga juta dolar AS

    Tangerang (ANTARA) – Sinar Mas Land menjalin kerja sama dengan PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP pertama di BSD City Tangerang dengan total investasi lebih dari 3 juta dolar amerika.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura di Tangerang Kamis mengatakan SPBU bp dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi di kawasan Commercial Business Park BSD Tahap II bagian barat.

    “Pembangunan SPBU ini adalah wujud komitmen kedua perusahaan untuk menyediakan bahan bakar dan layanan berkualitas, serta fasilitas terintegrasi yang dapat mendukung mobilitas masyarakat modern di BSD City,” kata Vanda dalam keterangannya.

    Ia menambahkan, sejak pertama kali beroperasi di Indonesia di tahun 2018 hingga kini, jaringan SPBU bp telah mencapai 56 SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

    Baca juga: BSI dan Sinarmas Land bersinergi dorong pertumbuhan sektor properti

    “BP-AKR terus berinovasi untuk menjadikan SPBU bp sebagai tempat yang nyaman untuk mengisi bahan bakar berkualitas dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.

    SPBU bp di BSD City akan menyediakan bahan bakar berkualitas seperti bahan bakar bensin BP Ultimate dan BP Ultimate Diesel dengan Teknologi ACTIVE yang diformulasikan khusus untuk merawat dan melindungi mesin kendaraan lebih bersih. “SPBU bp ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada Mei 2025 mendatang,” ujarnya.

    Direktur Utama PT Goldtree Energi Berjaya Surya Adil Wijaya menambahkan Indonesia memiliki peluang dan potensi luar biasa untuk distribusi ritel bensin dan produk BBM lainnya sebab permintaan pasar masih terus meningkat dalam sektor ini.

    “Kami bangga dapat bermitra dengan BP-AKR dan berkolaborasi untuk mengembangkan jaringan ritel energi, yang bisa memanfaatkan infrastruktur serta lahan Sinar Mas Land yang tersebar di seluruh Indonesia. Penawaran produk dan pelayanan kelas dunia yang ditawarkan dari kerja sama ini akan membawa nilai positif untuk konsumen,” katanya.

    Baca juga: Sinar Mas Land akuisisi perkantoran senilai Rp3,6 triliun di London

    Anna Budiman, CEO Commercial BSD Sinar Mas Land mengatakan kehadiran SPBU bp memberikan beragam pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar berkualitas tinggi.

    “Hal ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mengembangkan BSD City sebagai kota mandiri dengan infrastruktur

    Pewarta: Achmad Irfan
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • 10 Daftar HP Radiasi Tertinggi, Cek Ada Punya Anda atau Tidak

    10 Daftar HP Radiasi Tertinggi, Cek Ada Punya Anda atau Tidak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah ponsel dilaporkan memiliki tingkat radiasi tertinggi. Bahkan salah satunya melebihi dari yang sudah ditetapkan sebelumnya.

    Sebagai catatan, sebenarnya tiap ponsel memancarkan radiasi. Namun tingkatannya dan volume yang berbeda.

    Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi. Bisa karena faktor jenis perangkat, model, usia, kekuatan antena pemancar serta jarak dari menara seluler terdekat.

    Tahun lalu, Bankless Times melaporkan 10 HP dengan tingkat radiasi tinggi. Laporan menggunakan tingkat absorpsi spesifik (SAR), yakni mengukur kecepatan tubuh untuk menyerap energi frekuensi radio.

    Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (AS) telah menetapkan tingkat maksimum SAR. Besarannya mencapai 1,6 watt per kilogram.

    Sementara dalam laporan itu, Motorola Edge menjadi yang teratas untuk HP dengan radiasi tertinggi. Angkanya juga melebihi penetapan Komisi Komunikasi Federal AS, tercatat 1,79 w/kg.

    Beberapa merek lain yang ada dalam daftar adalah OnePlus, Oppo, hingga beberapa ponsel Google Pixel. Namun kemungkinan ponsel-ponsel ini tak digunakan oleh banyak orang, karena sudah dirilis selama dua hingga lima tahun lalu.

    Berikut daftar 10 HP dengan radiasi tertinggi, dikutip dari Gizchina:

    1. Motorola Edge(1,79 w/kg)

    2. ZTE Axon 11 5G (1,59 w/kg)

    3. OnePlus 6T (1,55 w/kg)

    4. Sony Xperia XA2 Plus (1,41 w/kg)

    5. Google Pixel 3XL (1,39 w/kg)

    6. Google PIxel 4a (1,37 w/kg)

    7. Oppo Reno5 5G (1,37 w/kg)

    8. Sony Xperia XZ1 Compact (1,36 w/kg)

    9. Google Pixel 3 (1,33 w/kg)

    10. OnePlus 6 (1,33 w/kg)

    (fab/fab)

  • IHSG diprediksi melemah seiring penurunan ekspektasi sikap dovish Fed

    IHSG diprediksi melemah seiring penurunan ekspektasi sikap dovish Fed

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak melemah seiring penurunan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.

    IHSG dibuka melemah 4,77 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.303,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,06 poin atau 0,12 persen ke posisi 885,39.

    “Pasar keuangan Indonesia hari ini diproyeksi akan tertekan dan cenderung melemah karena besarnya tekanan eksternal,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024 menunjukkan inflasi tahunan merangkak naik ke 2,6 persen year on year (yoy), atau naik dibandingkan September 2024 sebesar 2,4 persen (yoy), yang mencerminkan stabilitas inflasi di tengah perlambatan ekonomi global.

    Secara bulanan, inflasi AS mencapai 0,2 persen month to month (mtm) pada Oktober 2024 atau sama dengan September 2024, yang meningkatkan peluang Federal Reserve untuk kembali memangkas suku bunganya pada Desember 2024.

    Saat ini, pelaku pasar semakin skeptis bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2024 mendatang.

    Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 4,77 poin

    Baca juga: IHSG ditutup melemah di tengah ‘wait and see’ data inflasi AS

    Menurut CME FedWatch Tool, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan telah menurun dari 82,73 persen menjadi hanya 58,7 persen.

    Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan Kamis malam serta data penjualan ritel AS pada Jumat (15/11), yang diantisipasi akan memberikan sinyal tambahan mengenai arah kebijakan moneter AS.

    Dari dalam negeri, kabar kurang menggembirakan datang dari data terbaru penjualan ritel Indonesia, yang mana BI melaporkan penjualan eceran yang kurang memuaskan.

    Per September 2024, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8 persen (yoy).

    Sedangkan, pada prakiraan Oktober 2024 tampak melandai menjadi 1 persen (yoy), penjualan ritel yang lemah bisa menjadi sinyal bahwa konsumen semakin berhati-hati dalam pengeluaran, yang berpotensi memperlambat konsumsi domestik-komponen utama yang menopang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 37,60 poin atau 0,10 persen ke level 38.759,30, indeks Hang Seng melemah 35,95 poin atau 0,18 persen ke level 19.787,49, indeks Shanghai melemah 5,16 poin atau 0,15 persen ke 3.435,11, dan indeks Straits Times melemah 9,23 poin atau 0,25 persen ke 3.711,10.

    Baca juga: IHSG diperkirakan variatif di tengah ‘wait and see’ data inflasi AS

    Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 20,01 poin

  • Rupiah melemah setelah rilis IHK AS Oktober 2024

    Rupiah melemah setelah rilis IHK AS Oktober 2024

    Jakarta (ANTARA) –

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis melemah setelah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024.
     

    Pada awal perdagangan Kamis, rupiah turun 56 poin atau 0,35 persen menjadi Rp15.840 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.784 per dolar AS.

     

    “Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

     

    Inflasi utama bulanan AS tercatat sebesar 0,2 persen month on month (mom), sesuai dengan ekspektasi. Inflasi utama tahunan sedikit naik menjadi 2,6 persen year on year (yoy), juga sejalan dengan estimasi pasar.

     

    Data IHK tersebut meningkatkan ekspektasi investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan pada Desember 2024.

     

    Indeks dolar AS rebound karena beberapa pernyataan dari pejabat Fed, yang mendukung untuk mempertahankan pendekatan hati-hati mereka mengenai jalur Fed Funds Rate (FFR). Meskipun mereka mengatakan tentang kemajuan disinflasi di AS, mereka cenderung mempertahankan sikap pendekatan bertahap untuk penurunan suku bunga kebijakan.

     

    Akibatnya, ekspektasi FFR high-for-longer pada tahun 2025 meningkat, sehingga mendorong permintaan Dolar AS. Indeks Dolar AS naik sebesar 0,43 persen menjadi 106,48 dan yield US Treasury 10 tahun meningkat sebesar dua basis poin (bps) menjadi 4,45 persen.

     

    Josua memperkirakan kurs rupiah berada di rentang Rp15.725 per dolar AS sampai dengan Rp15.850 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kompak, Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Melemah pada Awal Perdagangan

    Kompak, Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Melemah pada Awal Perdagangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah hari ini Kamis (14/11/2024) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pergerakan negatif rupiah terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona merah.

    Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 09.24 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.850 per dolar AS atau melemah 66 poin (0,42%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Sementara yen Jepang di pasar spot exchange melemah 0,4 poin (0,26%) mencapai 155,8 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Adapun dolar Hong Kong melemah 0,0008 (0,01%) mencapai 7,7 per dolar AS, won Korea melemah 3,4 poin (0,24%) mencapai 1.408 won per dolar AS, rupe India menguat 0,008 poin (0,01%) mencapai 84,3 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok melemah 0,009 (0,13%) mencapai 7,2 yuan per dolar AS.

    Di tengah pelemahan rupiah hari ini, dolar Singapura ditransaksikan melemah 0,002 (0,016%) mencapai 1,34 per dolar AS, peso Filipina melemah 0,06 (0,11%) mencapai 58,8 peso per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,03 poin (0,7%) mencapai 4,4 ringgit per dolar AS, baht Thailand melemah 0,03 poin (0,37%) mencapai 35,1 baht per dolar AS.