Negara: Amerika Serikat

  • Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Meredanya Risiko Pasokan

    Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Meredanya Risiko Pasokan

    Houston: Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) dan membukukan penurunan mingguan lebih dari tiga persen, tertekan oleh meredanya kekhawatiran atas risiko pasokan dari konflik Israel-Hizbullah dan prospek peningkatan pasokan pada 2025 bahkan ketika OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi.
     
    Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu, 30 November 2024, minyak mentah Brent turun 34 sen, atau 0,46 persen, menjadi USD72,94 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 72 sen, atau 1,05 persen, menjadi USD68, dari penutupan terakhir sebelum libur Thanksgiving pada Kamis.
     
    Aktivitas perdagangan lesu karena hari libur umum di Amerika Serikat (AS). Selama seminggu, Brent turun sebesar 3,1 persen sementara WTI turun sebanyak 4,8 persen.
    Di sisi lain, empat tank Israel memasuki desa perbatasan Lebanon, kantor berita resmi Lebanon melaporkan pada Jumat. Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu telah mengurangi premi risiko minyak, sehingga harga minyak turun, meskipun ada tuduhan pelanggaran oleh kedua belah pihak.
     
    Namun, konflik Timur Tengah tidak mengganggu pasokan, yang diperkirakan akan lebih melimpah pada 2025. Badan Energi Internasional melihat prospek kelebihan pasokan lebih dari satu juta barel per hari (bpd), yang setara dengan lebih dari satu persen produksi global.
     
    “Gambaran terkini menunjukkan tahun depan menjanjikan akan lebih longgar daripada tahun sekarang dan harga minyak akan berada di bawah level rata-rata di 2024,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.
     

     

    OPEC+ tunda pertemuan kebijakan

    Kelompok OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia menunda pertemuan kebijakan berikutnya hingga 5 Desember dari 1 Desember. OPEC+ diperkirakan akan memutuskan perpanjangan lebih lanjut terhadap pemotongan produksi pada pertemuan tersebut.
     
    “Setelah dua kali penundaan, kelompok tersebut harus mempertimbangkan risiko pelemahan harga lebih lanjut di tengah pelepasan barel yang saat ini tidak diinginkan, paling tidak karena ekspektasi produksi yang kuat dari produsen non-OPEC+ tahun depan dapat menyebabkan surplus minyak mentah,” kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
     
    Harga minyak Brent bisa mencapai rata-rata USD74,53 per barel pada 2025, menurut jajak pendapat Reuters yang melibatkan 41 analis. Hal ini menandai revisi penurunan harga bulanan ketujuh berturut-turut dalam jajak pendapat Reuters.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Oppo Find X8 Series Resmi Dijual Perdana di Indonesia, Tawarkan Cashback dan Bonus Casing Eksklusif! – Page 3

    Oppo Find X8 Series Resmi Dijual Perdana di Indonesia, Tawarkan Cashback dan Bonus Casing Eksklusif! – Page 3

    Oppo telah sukses meluncurkan Oppo Find X8 Series secara global di Bali. Ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi lokasi peluncuran produk flagship di tingkat dunia.

    Acara ini tidak hanya memperkenalkan Oppo Find X8 Series pada pasar global, tapi juga menegaskan komitmen Oppo menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis utama .

    Ada lebih dari 500 media dan Key Opinion Leaders yang berasal dari 17 negara di Asia, Eropa, dan Amerika dalam acara tersebut. Ini menandakan dampak internasional signifikan bagi Bali dan Indonesia.

    “Kami sangat bangga bisa menjadi brand smartphone pertama di Indonesia yang meluncurkan produk flagship secara global, dan kami yakin ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pasar yang sangat penting bagi OPPO di dunia,” tutur Chief Marketing Officer Oppo Indonesia Patrick Owen dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (29/11/2024).

    Menurut Patrick, acara ini bukan hanya soal peluncuran produk, tapi juga merayakan kolaborasi global di dunia teknologi, sekaligus kekayaan budaya lokasi Indonesia yang dikemas dalam rangkaian acara luar biasa.

    Untuk diketahui, peluncuran lini Oppo Find X8 di Bali memang tidak sekadar peluncuran produk, tapi turut menampilkan beragam acara yang memperkuat hubungan antara inovasi global dan kekayaan budaya Indonesia.

    Salah satunya ditunjukkan lewat kolaborasi Oppo dengan brand lifestyle global Maison Kitsune. Lewat kolaborasi ini, Oppo memperkenalkan desain eksklusif dan stylish lewat limited edition case Find X8.

  • Moana 2 Raup Rp 443 Miliar pada Hari Thanksgiving dan Cetak Rekor Baru di Box Office

    Moana 2 Raup Rp 443 Miliar pada Hari Thanksgiving dan Cetak Rekor Baru di Box Office

    Jakarta, Beritasatu.com – Film animasi Moana 2 berhasil mencetak rekor baru pada hari libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS) dengan meraih pendapatan sebesar US$ 28 juta, setara dengan sekitar Rp 443,6 miliar.

    Dilansir dari Variety pada Sabtu (30/11/2024), diperkirakan Moana 2 akan mengumpulkan pendapatan kotor minimal US$ 175 juta atau Rp 2,7 triliun selama libur panjang 5 hari.

    Pendapatan tersebut melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Frozen II pada 2019 US$ 125 juta atau Rp 1,9 triliun dan Hunger Games: Catching Fire pada 2013 sebesar US$ 109 juta atau Rp 1,7 triliun.

    Film Moana 2 diprediksi akan meraih angka lebih tinggi lagi, dengan proyeksi pendapatan lebih dari US$ 200 juta Rp 3,1 triliun di Amerika Serikat setelah 5 hari tayang.

    Hingga saat ini, Moana 2 telah menghasilkan pendapatan kotor sebesar US$ 85,5 juta atau Rp 1,3 triliun di pasar domestik dan berhasil memecahkan rekor sebagai film Thanksgiving terlaris, mengalahkan pendapatan Frozen II yang mencatatkan US$ 15 juta lebih rendah Rp 237 miliar.

    Awalnya, Moana 2 direncanakan untuk tayang sebagai serial Disney+ dan bukan sebagai film bioskop, sebelum akhirnya diputuskan untuk dirilis sebagai film layar lebar.

    Moana pertama kali tayang pada 2016 dan sukses di box office dengan total pendapatan global sebesar US$ 687,2 juta atau Rp 10,8 triliun. Namun, Disney meyakini bahwa minat terhadap film berikutnya yakni Moana 2 yang mencetak rekor lebih dipengaruhi oleh popularitasnya di platform streaming, menjadikannya salah satu film yang paling banyak ditonton di layanan tersebut.

  • Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Jakarta

    Kelompok yang mewakili produsen baterai dan kendaraan listrik di Amerika Serikat mengimbau Presiden terpilih Donald Trump untuk tidak menghapus insentif pajak kendaraan listrik.

    Mengutip Reuters, kelompok tersebut menilai bahwa insentif yang berlaku telah mendukung penjualan dan produksi kendaraan listrik di AS. Adanya penghapusan insentif pajak terhadap kendaraan listrik dapat berdampak negatif bagi perekonomian negara.

    Zero Emission Transportation Association (ZETA), organisasi yang beranggotakan Tesla, Rivian, LG, Uber, Lucid, dan Panasonic, menjelaskan bahwa insentif pajak untuk produksi kendaraan listrik telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan di negara bagian seperti Ohio, Kentucky, Michigan, dann Georgia. Mereka juga khawatir penghapusan insentif tersebut dapat menghambat investasi yang telah berjalan dan akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan pekerjaan di sektor ini. Meskipun begitu, Tesla sebagai anggota ZETA justru mendukung rencana penghentian insentif tersebut.

    Direktur Eksekutif ZETA, Albert Gore, menegaskan bahwa insentif pajak tersebut adalah elemen kunci bagi Amerika Serikat untuk tetap kompetitif di pasar global. Ia juga menegaskan bahwa insentif tersebut dapat melawan dominasi China dalam sektor kendaraan listrik.

    Diberitakan sebelumnya bahwa tim transisi Trump kini tengah mempertimbangkan untuk menghapus insentif pajak sebesar 7.500 USD. Setelah pemberitaan tersebut muncul, harga saham perusahaan di sektor kendaraan listrik dan baterai mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan besarnya pengaruh dari insentif pajak tersebut bagi sektor otomotif AS.

    Charger mobil listrik Tesla Foto: Getty Images

    Beberapa produsen otomotif sebelumnya telah menyampaikan kepada tim transisi Trump dan pihak legislator bahwa mereka masih membutuhkan insentif pajak kendaraan listrik untuk mematuhi regulasi emisi yang ketat. Alliance for Automotive Innovation bahkan telah mengirim surat ke Kongres dan meminta agar kebijakan ini tetap dipertahankan. Pihaknya menilai bahwa insentif pajak memainkan peran penting dalam menjaga posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam masa depan industri otomotif.

    Donald Trump sendiri sebelumnya juga telah menyatakan niatnya untuk merevisi peraturan emisi yang diberlakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Aturan tersebut mengharuskan pengurangan emisi gas buang sebesar 50% pada tahun 2032.

    (lth/lth)

  • 52 Miliar Panel Surya Akan Ubah Jalan Raya di AS Jadi Pembangkit Listrik Raksasa – Page 3

    52 Miliar Panel Surya Akan Ubah Jalan Raya di AS Jadi Pembangkit Listrik Raksasa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences, Tsinghua University, Chinese Academy of Geosciences, dan Columbia University baru-baru ini mengusulkan sebuah ide revolusioner.

    Dalam laporan berjudul “Roofing Highways With Solar Panels Substantially Reduces Carbon Emissions and Traffic Losses”, peneliti berupaya untuk mendukung transisi global menuju energi terbarukan.

    Sebagai langkah awal, peneliti sudah mengajukan rencana untuk memasang 52 miliar panel surya di jalan raya Amerika Serikat.

    Mengutip laporan di jurnal Earth’s Future, Sabtu (30/11/2024), keempat universitas tersebut mengusulkan pemasangan panel surya di seluruh jalan raya di dunia mencakup 3,2 juta kilometer.

    Proyek ambisius ini diproyeksikan dapat menghasilkan energi hingga 17,578 TWh setiap tahun–setara dengan lebih dari 60 persen konsumsi listrik global pada 2023.

    Selain itu, rencana pemasangan panel surya ini juga memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon dunia hingga 28 persen dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 11 persen.

    Ling Yao, penulis utama studi ini menyatakan keheranannya atas potensi besar proyek ini. “Saya tidak menyangka jalan raya saja dapat mendukung pemasangan panel surya dalam skala besar, dan mampu memenuhi lebih dari setengah kebutuhan listrik dunia,” katanya.

    Selain menghasilkan energi bersih, penggunaan jalan raya untuk panel surya ini juga memanfaatkan infrastruktur sudah ada, sehingga tidak memerlukan lahan tambahan.

     

  • Proposal Ambisius, 52 Miliar Panel Surya Bakal Membentang di Jalan Raya AS – Page 3

    Proposal Ambisius, 52 Miliar Panel Surya Bakal Membentang di Jalan Raya AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah laporan studi inovatif mengungkapkan peluang yang ditawarkan 52 miliar panel surya di sebuah jaringan jalan raya di Amerika Serikat (AS). Inisiatif ambisius ini telah diajukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Tsinghua, Akademi Geosains China, dan Universitas Columbia.

    Pembangunan jaringan panel surya di jalan raya AS ini bertujuan untuk menambah fungsi jalan raya yang merupakan jalur transportasi diintegrasikan dengan penciptaan energi dari surya.

    Melansir laman The Diary 24, Sabtu (30/11/2024) laporan peneliti berjudul “Roofing Highways With Solar Panels Substantially Reduces Carbon Emissions and Traffic Losses” menganjurkan penerapan teknologi surya di seluruh jaringan jalan raya global yang membentang hingga 3,2 juta kilometer (km).

    Dengan demikian, para peneliti memperkirakan bahwa hingga 17.578 TWh listrik dapat dihasilkan setiap tahun. Angka ini setara dengan lebih dari 60% konsumsi energi 2023.

    Energi tersebut juga dapat mengimbangi hingga 28% emisi karbon global dan mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas hingga 11%.

    “Ini benar-benar mengejutkan saya,” kata Ling Yao, penulis utama studi tersebut.

    “Saya tidak menyadari bahwa jalan raya saja dapat mendukung penyebaran instalasi fotovoltaik yang begitu besar, menghasilkan lebih dari setengah permintaan listrik dunia, dan sangat meringankan tekanan untuk mengurangi emisi karbon global,” ungkapnya.

    Proyek percontohan jalan raya dengan atap berteknologi panel surya telah berhasil diterapkan di seluruh Amerika Serikat, China, Jerman, Austria, dan Swiss. Namun, meskipun data menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan penelitian kuantitatif.

    Tetapi para peneliti juga mengakui dalam makalah mereka bagaimana kondisi iklim bervariasi di seluruh dunia.

  • AS Terapkan Tarif Impor Baru untuk Produk Panel Surya dari Asia Tenggara

    AS Terapkan Tarif Impor Baru untuk Produk Panel Surya dari Asia Tenggara

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat pada Jumat (29/11/2024) mengumumkan sebuah putaran baru tarif impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

    Melansir dari Reuters, Sabtu (30/11/2024), kebijakan tersebut ditetapkan setelah para produsen Amerika mengeluhkan bahwa perusahaan-perusahaan di sana membanjiri pasar dengan barang-barang yang sangat murah.

    Kebijakan ini adalah keputusan kedua dari dua keputusan awal yang diambil oleh Departemen Perdagangan Presiden Joe Biden tahun ini dalam kasus perdagangan yang diajukan oleh Hanwha Qcells (000880.KS) dari Korea Selatan, First Solar Inc (FSLR.O) yang berbasis di Arizona, AS, serta beberapa produsen kecil yang berusaha melindungi investasi miliaran dolar AS di bidang manufaktur tenaga surya.

    Kelompok yang tergabung dalam Aliansi Amerika untuk Komite Perdagangan Manufaktur Tenaga Surya, menuduh para produsen panel surya besar dari China yang memiliki pabrik-pabrik di Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand, telah menyebabkan jatuhnya harga-harga global dengan cara membuang produk mereka ke pasar. 

    Menurut sebuah keputusan awal yang dimuat di situs web Departemen Perdagangan AS pada Jumat, badan tersebut menghitung bea masuk dumping antara 21,31% sampai 271,2%, tergantung pada perusahaannya, untuk sel surya dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Dumping terjadi ketika sebuah perusahaan menjual sebuah produk di Amerika Serikat dengan harga di bawah biaya produksinya atau lebih rendah daripada harga di negara asalnya.

    Jinko Solar menerima bea masuk sebesar 21,31% untuk produk-produk yang dibuat di Malaysia dan 56,51% untuk produk-produk yang diproduksi di Vietnam.

    Trina Solar dari China menerima margin dumping sebesar 77,85% untuk produk yang dibuat di Thailand dan 54,46% untuk produk yang diproduksi di Vietnam.

    Sebaliknya, Departemen Perdagangan tidak menetapkan margin dumping untuk produk Hanwha Qcells yang dibuat di Malaysia. Pada Oktober, departemen tersebut telah menghitung tingkat subsidi sebesar 14,72% untuk perusahaan tersebut.

    Penentuan akhir departemen ditetapkan pada 18 April 2025, dengan Administrasi Perdagangan Internasional akan menyelesaikan penentuannya pada 2 Juni berikutnya dan perintah akhir diharapkan pada 9 Juni.

    “Dengan bea masuk pendahuluan ini, kami bergerak lebih dekat untuk mengatasi perdagangan tidak adil yang merugikan selama bertahun-tahun dan melindungi miliaran dolar investasi dalam manufaktur dan rantai pasokan tenaga surya Amerika yang baru,” ujar Tim Brightbill, mitra di Wiley Rein dan pengacara utama para pemohon.

    Sementara itu, perwakilan dari Jinko dan Trina belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

    Sebagian besar panel surya yang dipasang di Amerika Serikat dibuat di luar negeri, dan sekitar 80% impor berasal dari empat negara yang menjadi target penyelidikan Departemen Perdagangan AS.

    Pemerintahan Biden tahun ini meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi besar-besaran China dalam kapasitas pabrik untuk barang-barang energi bersih.

    Undang-undang perubahan iklim Biden yang penting, yaitu Inflation Reduction Act (IRA), mencakup insentif bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksi peralatan energi bersih di Amerika Serikat – sebuah subsidi yang telah mendorong kesibukan dalam rencana pembangunan pabrik-pabrik tenaga surya.

    Di sisi lain, presiden terpilih Donald Trump menyebut IRA terlalu mahal. Meski demikian, Trump juga berencana untuk menerapkan tarif yang tinggi pada berbagai sektor untuk melindungi pekerja Amerika.

  • Alibaba Bangkit dari Jurang, Amerika Kudu Waswas

    Alibaba Bangkit dari Jurang, Amerika Kudu Waswas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak ditinggal Jack Ma, Alibaba sempat terguncang menghadapi persaingan bisnis e-commerce dan tekanan pemerintah.

    Namun, setelah beberapa saat, Alibaba kini mulai bangkit dari keterpurukan. Raksasa ritel asal China tersebut baru saja memperkenalkan open-source model kecerdasan buatan (AI) o1 untuk jadi pesaing OpenAI asal Amerika Serikat (AS).

    Dijuluki QwQ, Alibaba mengklaim bahwa model khusus ini setara dengan model penalaran yang dikembangkan OpenAI.

    QwQ-32B dirilis di bawah lisensi Apache 2.0, yang berarti dapat digunakan dalam upaya komersial. AI pada platform ini belum sempurna karena QwQ-32B belum sepenuhnya dirilis.

    Alibaba bukanlah perusahaan teknologi besar pertama yang merilis AI open-source, karena Meta juga telah merilis Llama 3.1, yang juga dibangun di atas perjanjian lisensi yang serupa. Namun, penawaran dari Meta sangat berbeda dari apa yang telah dirilis Alibaba.

    Meta adalah model penalaran, yang mencoba meniru solusi pemecahan masalah manusia. Hal ini juga memungkinkannya untuk memeriksa fakta. Model ini juga dapat menangani masalah yang lebih kompleks dan rumit dibandingkan dengan model bahasa besar (LLM) normal seperti ChatGPT-4 dan Claude 3.5.

    Nah, dalam sebuah contoh yang diberikan oleh Alibaba, QwQ memberikan perincian total tentang bagaimana ia mencapai kesimpulan dalam sepasang pertanyaan matematika. Dengan menggunakan Hugging Face’s Spaces, pengguna dapat mulai melihat bagaimana ia menguji parameter-parameternya.

    Satu kekhawatiran, seperti model AI yang dikembangkan oleh China lainnya, adalah keterbatasan karena adanya pembatasan dari negara. Seperti misalnya mengajukan pertanyaan seperti “Siapa Xi Jinping?” yang pasti tidak akan bisa dijawab oleh AI tersebut.

    Meski demikian mereka cukup percaya diri dengan platform ini. Mereka membandingkannya dengan model o1 OpenAI, tim Qwen Alibaba melaporkan bahwa mereka dapat mengalahkan o1-preview dan Mini dalam tiga benchmark.

    Mereka mengalahkan keduanya dalam benchmark MATH-500, yang menyediakan AI dengan soal matematika rumit.

    (fab/fab)

  • Perang Dagang ala Donald Trump Ciptakan Peluang Baru untuk Indonesia

    Perang Dagang ala Donald Trump Ciptakan Peluang Baru untuk Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengaruh kebijakan proteksionisme  dan perang dagang presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump berpotensi membawa dampak signifikan bagi ekonomi global dan ciptakan peluang untuk Indonesia. Terlebih,  Trump disebut akan menetapkan kebijakan tarif impor tinggi terhadap Tiongkok, sehingga semakin menekan perdagangan internasional.

    Ekonom yang juga Co-Founder Tumbuh Makna Benny Sufami menyatakan, dinamika global yang akan terjadi dapat mendorong banyak peluang. Ketidakpastian global akibat skenario kebijakan Trump perlu disikapi dengan bijak dengan mendorong perencanaan yang strategis, salah satunya melalui diversifikasi portofolio.

    “Investor perlu mendiversifikasi aset ke instrumen aset kelas pendapatan tetap atau obligasi. Ini penting untuk menghadapi volatilitas pasar akibat kebijakan proteksionisme,” papar Benny pada diskusi daring yang dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Namun, untuk menghadapi kebijakan perang dagang Donald Trump, kesiapan infrastruktur dan daya saing Indonesia harus terus ditingkatkan, sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Di samping itu, Benny pun menyoroti risiko yang muncul dari penguatan dolar Amerika Serikat, dan berdampak pada nilai tukar rupiah, serta sektor berbasis impor.

    “Sektor infrastruktur dan digitalisasi memiliki prospek pertumbuhan yang stabil. Ini saat yang tepat bagi investor untuk memanfaatkan momentum reformasi ekonomi domestik,” papar Benny.

    Meski dihadapi dengan ketidakpastian global, Benny menilai, potensi besar masih berada di sektor infrastruktur, digitalisasi, dan konsumsi.

    Kebijakan yang memicu perang dagang Donald Trump akan membawa pergeseran rantai pasok global, dan membuka peluang bagi sektor manufaktur dan ekspor Indonesia.
     

  • Delegasi Hamas Bertolak ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Delegasi Hamas Bertolak ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Delegasi kelompok Hamas akan pergi ke Kairo, ibu kota Mesir pada hari Sabtu (30/11) untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

    “Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo besok untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tentang sandera di Jalur Gaza,” kata pejabat Hamas itu kepada AFP pada Jumat (29/11), yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas topik tersebut.

    Hal itu disampaikan dua hari setelah gencatan senjata mulai berlaku antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, sekutu Hamas.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024), Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, yang memicu pertempuran saat ini.

    Serangan terhadap Israel itu mengakibatkan kematian 1.207 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

    Serangan balasan oleh militer Israel telah menewaskan 44.363 orang di Gaza, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah itu, yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Sekitar 251 sandera juga disandera pada 7 Oktober, dan 97 orang diyakini masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut tentara Israel telah tewas.

    Lihat Video Pemimpin Hizbullah soal Gencatan Senjata: Kita dalam Kemenangan Besar